September 25, 2016

MARKETING MIX

Judul: MARKETING MIX
Penulis: Gede Permadi


THE MARKETING MIX PARADIGM AND DIXONIAN SYSTEM


UJIAN SUSULAN MANAJEMEN PEMASARAN
Oleh :
G E D E P E R M A D I
Magister Manajemen
Universitas Udayana
Denpasar
2012
Melakukan kajian
Latar Belakang
Pendekatan marketing umumnya dianalisa melalui sudut pandang perusahaan, organisasi atau segmentasi pasar. Marketing dalam perusahaan adalah untuk mencari tahu apa yang pelanggan butuhkan sehingga membuat perusahaan mengembangkan kombinasi produk yang pelanggan perlukan, harga produk yang pelanggan bersedia untuk bayarkan, pesan promosi yang mudah dimengerti oleh pelanggan dan jalur distribusi yang digunakan untuk menyediakan barang dan jasa sehingga pelanggan dengan mudah mendapatkan secara terus menerus. Disamping itu, marketing dapat dilihat dari sauatu kesatuan strategi dari sisi supplai dan pelanggan dari sisi kebutuhannya yang dapat dirangkum menjadi "customer orientation", "customer focus", or "customer centricity" secara keseluruhan disebut dengan konsep marketing. Strategi dimaksud yang diterapkan perusahaan dari sisi suplai adalah sebagai padangan marketing dari sisi mikro ekonomi atau manajerial yang disebut dengan marketing mix. Strategi yang diterapkan dalam meningkatkan usaha yanga ada di perusahaan saat ini hanya terbatas pada empat strategi yaitu 4P (Produk, Harga, Promosi dan Jalur Distribusi) yang dianggap mampu dalam memasarkan uasaha yang ada di perusahaan tersebut dimana terlihat dengan banyaknya para konsumen mendatangi perusahaan melakukan transaksi untuk mendapatkan barang dan jasa. Kemudian dari pada itu keberhasilan perusahaan dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti dapat dilihat bahwa konsep marketing mix tidak sesuatu yang tetap atau static namun bersifat dinamis yang secara terus menerus berubah sehingga tidak hanya berdasarkan dengan konsep 4P (Produk, Harga, Promosi, dan Jalur distribusi) saja tetapi seorang manajer juga sangat berperan penting dalam memonitor pelanggan atau target market melalui analisa dan penelitian pada pasar terkait dengan perubahan kebutuhan dan keinginan. Selain 4P dan target pasar, peneliti menyebutkan bahwa beberapa faktor lain dalam marketing mix yaitu kondisi ekonomi, sosial ekonomi, kompetisi, teknologi dan peraturan pemerintahan dimana disebut sebagai lingkungan luar (exeternal environment). Perubahan faktor lingkungan luar seperti resisi ekonomi, struktur persaingan di pasar, atau bahkan inovasi teknologi dapat mempengaruhi perilaku pelanggan dan pasar yang berdampak pada usaha yang dilakukan seorang manager untuk melakukan marketing mix. Kebutuhan data dan informasi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pelanggan tersebut adalah hal penting yang harus dimiliki oleh manager sebagai dasar untuk membuat suatu kombinasi atau marketing mix dalam mengatasi perubahan ini. Dimana menurut peneliti, terdapat 6 komponen inti di dalam sistem marketing di setiap komunitas yaitu The rational consumer and household, The firm, Marketing, Transaction and transvection dan The market. Hal baru yang digagas oleh peneliti adalah analisa pelanggan maupun rumah tanggan terkait dengan kebutuhan akan informasi dari produk dan jasa sebagai dasar pengambil keputusan dalam memilih barang dan jasa yang dibutuhkan dimana nilai barang dan jasa dapat diukur melalui tingkat kepuasan yang diperoleh. Lingkungan sosial memegang peranan penting pada interaksi yang terjadi pada sistem marketing sehingga diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada lingkungan sosial (social system). Berdasarkan hal tersebut, maka analisa terhadapan penerapan marketing mix atau 4P yang diterapkan saat ini dapat dilakukan lebih dalam melalui 6 komponen yang terdapat di dalam sistem marketing (marketing system) dan interaksinya dengan lingkungan sosial (social system)
Masalah Penelitian
Faktor faktor yang ada pada konsep marketing mix belum mencakup analisa marketing secara mikro dimana melalui perspektif mikro dapat melihat lebih dalam dan komprehensif faktor-faktor yang terlibat di dalamnya.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitan yang dilakukan adalah untuk menyajikan pandangan lain dari konsep marketing mix melalui sebuah paradigma baru dari peneliti yang merujuk pada sudut pandang peniliti terhadap suatu konsep marketing mix pada umumnya.
Kajian Teori
Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan. Konsep bauran pemasaran pertama kali dikenalkan oleh John B McKitterick pada tahun 1957 pada konferensi Amerika Marketing Asosiation di Chicago. McKettrick yang ketika itu menjabat sebagai president of general electric memaparkan bahwa the marketing mix concept adalah sebuah konsep yang berorentasi kepada pelanggan, profit dan filosofi bisnis. Konsep ini kemudian dikombinasikan dengan empat elemen perusahaan dari konsep pemasaran klasik yaitu market focus, costumer orientation, coordinated marketing dan goal profitability. Lalu pada tahun 1965 Neil H Borden memperkenalkan konsep marketing mix dalam sebuah tulisan yang berjudul "the concept of the marketing mix" rumusan Borden tentang marketing mix termasuk dalamnya (produk pricing, branding, distribution channels, personnal celling, advertising, promotion, packing, display, servicing, physical handing, fuct finding serta analisis). Jerome McCarthy yang kemudian mengelompokkan rumusan ini ke dalam empat kategori yang kini dikenal sebagai 4P dari marketing mix1. Maka dengan kata lain bauran pemasaran (marketing mix) dapat dikatakan sebagai serangkaian variabel pemasaran yang dapat dikuasia oleh perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam sasaran pasar. Bauran pemasaran didefinisikan oleh Swasta dan Irawan sebagai "kombinasi dari 4p atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yakni : produk, struktur, harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi2. Sedangkan Kotler dan Amstrong (2001:71-72) mendefinisikan marketing mix sebagai seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan sasaran pasar. Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan atau koperasi untuk mempengaruhi permintaan produknya. Dan ini dapat digolongkan dalam empat, kelompok variabel yang dikenal dengan "4P" (price, product, plaece dan promotion) 3. Maka dengan demikian bauran pemasaran (marketing mix) dapat disimpulkan sebagai serangkaian dari pada variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan atau koperasi yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran dan variabel itu terdiri atas "4P". Di dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran
hampir selalu berkaitan dengan variabel-variabel marketing tersebut karena itu marketing mix sangat penting sebagai alat yang dapat dipakai dalam pemasaran praktis variabel-variabel yang tergabung dalam marketing mix.
1(Philip kotler,Kevin Lane Keller,2007,Manejeman pemasara,Macanan jay cemerlang: Hal 23 7).
2(Swastha dan Irawan, Basu. 1998, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta: Hal 78)
3(Kotler dan Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1 dan 2 edisi ke-8, Erlangga, Jakarta: Hal 71-72).
Metode Penelitian
Metode penelitian dilakukan berdasarkan analisa dan interpretasi peneliti dengan mengkaji lebih dalam konsep marketing mix pada umumnya dan kemudian peneliti memberikan suatu pandangan baru. Data yang digunakan adalah teori terapan terkait dengan marketing mix yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya data diolah dan dianalisa berdasarkan perspektif peniliti menghasilkan paradigma baru dari suatu konsep marketing mix pada umumnya.
Hasil Penelitian
Paradigma marketing mix atau 4P saat ini dapat dilihat lebih dalam melalui sisi fungsional area bisnisnya dimana seorang manager harus dapat menganalisa faktor-faktor eksternal dalam hal memenuhi kebutuhan dan selera pelanggan yang berubah secara berkelanjutan. Terdapat 6 komponen menjadi dasar analisa marketing mix yaitu The rational consumer and household, The firm, Marketing, Transaction and transvection dan The market yang disebut sebagai Marketing system. Terdapat hubungan dua arah yang saling mempengaruhi antara Marketing system dengan lingkungan sosial (social system). Hasil yang diperoleh dari interaksi di dalam marketing system adalah tingkat kepusasan pelanggan yang juga berdampak pada social system yaitu the cultural environment, the social environment, such as economic and political system dan Material environment
Keterbatasan yang ada pada penelitian
Keterbatasan penelitian yang dilakukan adalah definisi mengenai hubungan atau interaksi antara sistem marketing (marketing system) dengan lingkungan sosial (social system) sebagai dasar analisa dimana dalam paradigma marketing mix yang digagas oleh peniliti memiliki hubungan dua arah.
Proses implementasi marketing mix pada obyek penelitan
Pada obyek penelitian yang dilakukan oleh peneliti, selain 4 komponen marketing mix (4P) dan target market terdapat 6 komponen inti menjadi faktor yang mempengaruhi konsep marketing saat ini yaitu The rational consumer and household, The firm, Marketing, Transaction and transvection dan The market dimana kumpulan atau kombinasi dari 6 kompenen tersebut pada suatu komunitas disebut Marketing System. Implementasi paradigma marketing mix yang digagas oleh peneliti dimana The rational consumer and household dan The firm bertemu secara langsung maupun tidak langsung melakukan pertukaran barang dan atau jasa sehingga terjadi kegiatan marketing yang mengarah pada Transaction and transvection. Semua kegiatan yang terjadi tersebut, kemudian membentuk suatu market yang menurut peneliti faktor dari political institution memberikan dukungan dan memastikan fungsional dari market tersebut dalam suatu komunitas. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (The rational consumer and household dan The firm) dan interaksi yang secara berkelanjutan (sustainable), maka market harus dapat menyediakan 3 komponen yaitu Physical supply, Information gathering dan Demand stimulation.
Proses interaksi yang terjadi di dalam Marketing system, menghasilkan suatu peniliaian dari pelanggan atas barang dan atau jasa dalam bentuk tingkat kepuasannya (material satisfaction). Disamping itu, kegiatan yang terjadi pada Marketing system juga memiliki dampak dua arah dengan lingkungan sosial (social system) yang terdiri dari the cultural environment, the social environment, such as economic and political system dan Material environment. Contoh penenerapan hubungan antara Marketing system dengan social system pada perusahaan adalah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).


Download MARKETING MIX.docx

Download Now



Terimakasih telah membaca MARKETING MIX. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

banner
Previous Post
Next Post

Akademikita adalah sebuah web arsip file atau dokumen tentang infografi, presentasi, dan lain-lain. Semua pengunjung bisa mengirimkan filenya untuk arsip melalui form yang telah disediakan.

0 komentar: