Oktober 27, 2016

makalah tentang penyakit malaria

Judul: makalah tentang penyakit malaria
Penulis: Hengky Saputra


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Malaria saat ini merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi didengar oleh siapapun terutama di daerah Papua. Karena malaria merupakan penyakit yang sangat berbahaya. Walaupun sangat berbahaya, tetapi sebagian besar masyarakat masih acuh dan malas tau terhadap penyakit malaria. Contoh kecil saja kita lihat disekitar kita masih banyak orang-orang yang membuang sampah sembarangan. Hal ini bisa membahayakan bagi kita bukan Cuma orang tersebut, tetapi bagi hampir semua penduduk yang bertempat tinggal di daerah tersebut. Karena jika membuang sampah sembarangan dapat menjadikannya sarang tempat berkembangnya nyamuk malaria (Anopheles). Mereka tidak akan sadar sampai mereka sendiri yang menderita karena terkena panyakit berbahaya tersebut. Dan kalau ini dibiarkan terus-menerus, akan membahayakan karena penyakit ini dapat menular kepada siapa saja yang tidak memiliki ketahanan tubuh yang kuat. Tidak membedakan tua muda, besar kecil ataupun kaya dan miskin.Oleh karena itu, makalah ini bertujuan agar memberikan informasi kepada pembaca tentang bahaya penyakit malaria, cara mencegah dan cara mengobatinya. Sehingga dapat terhindar dari penyakit yang berbahaya ini.
B. Rumusan MasalahRumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:1. Penyakit Malaria2. Bahaya penyakit Malaria3. Penyakit malaria di daerah Papua4. Dampak Penyakit Malaria di Papua
5. menanggulangi penyakit malaria
C. TujuanTujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:1. Mengetahui tentang penyakit malaria2. Mengetahui bahaya dari penyakit malaria3. Mengetahui penyakit malaria di daerah Papua4. Mengehaui dampak malaria di Papua
5. mengetahui cara mencegah penyebaran penyakit malaria
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN MALARIA
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah.Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.
Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi.
Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.
Untuk penemuannya atas penyebab malaria, seorang dokter militer Prancis Charles Louis Alphonse Laveran mendapatkan Penghargaan Nobel untuk Fisiologi dan Medis pada 1907.
2.2 BAHAYA PENYAKIT MALARIA
Indonesia adalah negara endemis malaria. Untuk Jakarta dan Bali, malaria ditargetkan tereradikasi (musnah) pada tahun 2010. Sementara provinsi-provinsi seperti Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT), ditargetkan bebas kasus malaria pada tahun 2030.
Penyakit malaria adalah salah satu jenis penyakit berbahaya akibat parasit plasmodium yang penyebarannya dilakukan oleh nyamuk anopheles (naymuk malaria). Gejala yang timbul akibat penyakit malaria ditandai dengan demam, menggigil, berkeringat, sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.
Pada tahun 2011 di seluruh dunia terdapat sekitar 216 juta orang yang terjangkit malaria. Jumlah itu bias saja bertambah untuk tahun ini. Sedangkan di Indonesia terdapat lebih dari 256.000 orang yang terjangkit malaria dan sekitar 11.000 diantaranya meninggal dunia.
Mengingat banyaknya korban dari penyakit malaria ini, maka kita perlu waspada terhadap penyakit ini. Hamper semua orang memiliki resiko terkena malaria. Namun, dari sekian banyak orang ada beberapa orang yang paling mudah terserang penyakit malaria yaitu:
1.Ibu hamilBagi ibu hamil, masalah yag sering timul adalah anemia. Sedangkan malaria juga dapat menyebabkan anemia, sehingga jika ibu hamil terkena malaria, maka anemianya akan semakin parah. Anemia akan menyebabkan darah kekurangan hemoglobin, sehingga dampak pada bayi sangat besar. Akibat yang timbul bisa berupa bayi lahir premature, abortus dini, berat badan rendah, pertumbuhan janin terganggu dan kekurangan gizi.
2.BalitaPlasmodium akan merusak sel-sel darah merah, sehingga produktifitas pekerja menjadi tidak normal. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak.
3.Orang yang terinveksi HIV/AIDSOrang yang terinveksi HIV/AIDS memiliki daya tahan tubuh yang rendah, sehingga bila parasit plasmodium menyerang akan dengan mudah menghancurkan pertahanannya.
4.Orang yang pindah dari daerah yang endemis malariaDaerah endemis adalah daerah-daerah yang berisiko tinggi malaria. Di Indonesia daerah seperti itu berada di daerah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur.
2.3 PENYEBAB PENYAKIT MALARIA
Penyakit malaria disebabkan oleh bibit penyakit yang hidup di dalam darah manusia. Bibit penyakit tersebut termasuk binatang bersel satu, tergolong amuba yang disebut Plasmodium.
Ada empat macam plasmodium yang menyebabkan malaria:
Falciparum, penyebab penyakit malaria tropika. Jenis malaria ini bisa menimbulkan kematian.
Vivax, penyebab malaria tersiana. Penyakit ini sukar disembuhkan dan sulit kambuh.
Malariae, penyebab malaria quartana. Di Indonesia penyakit ini tidak banyak ditemukan.
Ovale, penyebab penyakit malaria Ovale. Tidak terdapat di Indonesia.
Kerja plasmodium adalah merusak sel-sel darah merah. Dengan perantara nyamuk anopheles, plasodium masuk ke dalam darah manusian dan berkembang biak dengan membelah diri.
Dari kasus-kasus tentang penyakit malaria di seluruh dunia, disimpulkan bahwa jenis plasmodium vivax yang paling sering ditemukan pada pasien yang terserang penyakit ini. Selain itu plasmodium falciparum merupakan penyumbang kematian paling besar pada penyakit malaria yang menyerang manusia di dunia yaitu sekitar 90%.2.4 Gejala Penyakit MalariaGejala malaria dapat dibagi menjadi 2 bagian ditinjau dari berat-ringannya. Gejalanya yaitu sebagai berikut.
Gejala Penyakit Malaria Ringan (Malaria tanpa Komplikasi)
Pada penderita penyakit malaria, umumnya mengalami demam dan menggigil, sakit kepala, mual-mual, muntah, diare, terasa nyeri pada otot, pegal-pegal. Pada gejala malaria ringan, dapat dibagi menjadi 3 stadium yaitu sebagai berikut.
Stadium dinginPada stadium dingin penderita merasakan dingin dan menggigil yang luarbiasa, denyut nadi terasa semakin cepat namun lemah, bibir dan jari terlihat kebiruan, kulit kering, muntah-muntah yang terjadi kurang lebih 15 menit hingga 1 jam.
Stadium demam
Pada stadium ini penderita merasakan panas, muka merah, kulit kering, muntah dan kepala rasanya sangat sakit. Suhu tubuh biasanya mencapai 40 derajat celcius atau lebih. Kadang penderita mengalami kejang-kejang. Gejala ini berlangsung biasanya 2 hingga 4 jam lebih.
Stadium berkeringat Stadium berkeringat yaitu pengidap penyakit malaria ini selalu berkeringat, suhu tubuh dibawah rata-rata sehingga menyebabkan suhu tubuh menjadi dingin. Karena sering berkeringat, biasanya sering merasakan haus dan kondisi tubuh sangat lemah.
Gejala Penyakit Malaria Berat (Malaria dengan Komplikasi)Penderita yang masuk dalam criteria ini biasanya sangat lemah sekali. Malaria berat dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan laboratorium sendian darah tepi dan penderita juga memiliki komplikasi sebagai berikut ini.
Tidak sadarkan diri kadang hingga koma
Sering mengigau
Bicara yang salah-salah (tidak terkontrol)
Kejang-kejang
Suhu tubuh sangat tinggi
Dehidrasi
Nafas cepat, sesak nafas
2.4 PENYAKIT MALARIA DI DAERAH PAPUA
Iklim dipapua memiliki kondisisuhui dan kelembaban yang ideal untuk perkembangan nyamuk dan parasit malaria. Secara teoritis nyamuk bisa terbang hingga 2-3 km, namun karena pengaruh angin jarak terbang bisa mencapai 40 km.
Angka kesakitan malaria di provinsi papua dalam kurun waktu 2002-2006 berkisar sebesar 116-248 per 1000 penduduk. Ini merupakan tertinggi di indonesia. Malaria dianggap merupakan penyebab kematian utama bagi semua kelompok umur di papua walaupun data kongkretnya tidak dapat diperoleh. Di daerah endemis malaria, penyakit ini menyumbang angka kesakitan anemia dan kematian ibu hamil. Malaria menyebabkan ibu hamil melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah, prematur, dan juga kematian bayi. Akibat lainnya penderita dalam usia produktif akan menurun produktifitasnya.
Gebrak malaria secara nasianal yang dimulai pada tahun 2000 lalu, yang diharapkan dapat menekan penyakit malaria dengan melibatkan berbagai komponen dan elemen masyarakat ternyata masih belum berhasil mengontrol kasus malaria. Malaria juga sangat sulit diberantas karena keberadaan nyamuk itu sendiri mencapai ratusan spesies. Tidak kurang dari 400 spesies jenis nyamuk anopheles hidup di bumi. Sedikitnya 20 jenis anopheles dimana 9 jenis diantaranya merupakan faktor penyebab malaria dan papua merupakan tempat perkembangbiakan paling potensial.
2.5 PENANGGULANGAN MALARIA
Menghindari gigitan nyamuk malaria
Cara mencegah penyakit malaria yang pertama adalah dengan menhindari gigiyan nyamuk malaria tersubut. Di daerah rawa-rawa atau pinggiran kota yang banyak sawah, tambak ikan, disarankan untuk memakai baju lengan panjang dan celana panjang saat keluar rumah . selain itu, kita juga dapat menggunakan obat nyamuk.
Membunuh jentik nyamuk dan nyamuk malaria dewasa
Penyemprotan rumah. Sebaiknya dilakukan dengan insektisida 2 kali dalam setahun dengan interval waktu 6 bulan
Larvaciding. Merupakan kegiatan penyemprotan rawa-rawa yang potensial tempat perindukan nyamu malaria
Biological control. Adalah kegiatan penebaran ikan kepala timah dan ikan guppy di genagan air yang mengalir yang berfungsi sebagi pemangsa jentik nyamuk malaria
Mengurangi tempat perindukan malaria
Di daerah endemis malaria, masyarakat perlu menjaga kebersihan lingkungan yang memungkinkan menjadi genangan air tempat perkembangan larva nyamuk malaria
Pemberian obat pencegahan malaria
Bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi, serta timbulnya gejala penyakit malaria. Orang yang akan bepergian kedaerah-daerah endemis malaria harus minum obat malaria sebelum keberangkatan.
BAB III PENUTUP
3.1    KESIMPULAN
Malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam darah. Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia dan splenomegali. Terdapat beberapa parasit yang dapat menyebabkan penyakit malaria, yaitu plasmodium falciparum, vivax, malaria dan ovale. Parasit ini menggunakan nyamuk sebagai hospes definitifnya, yaitu nyamuk Anopheles. Gejala klinis penyakit ini terdiri dari 3 tahap, yaitu periode dingin, periode panas dan periode berkeringat. Penularan penyakit ini bias secara alami, yaitu melalui gigitan langsung nyamuk anopheles dan secara tidak alami yaitu secara bawaan dan secra mekanik. Diagnosanya dapat dilihat dari manifestasi klinis yaitu terjadinya demam, imunnoserologi yaitu ditemukannya antigen HRP-2, pLDH dan aldolase dan lewat pemeriksaan mikroskopik yaitu melihat morfologi sel darah merah yang terinfeksi dan melihat asam nukleat pada parasit. Malaria ini dapat menyebabkan rasa sakit, gangguan otak hingga menyebabkan kematian. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan lima metode, yaitu yang pertama menggunakan mikroskopik cahaya dengan melihat morfologi eritrosit yang terinfeksi, yang kedua menggunakan mikroskop flouresensi dengan melihat asam nukleat yang terdapat diparasit, yang ketiga dengan menggunakan metode rapid test yaitu identifikasi antigen yang terdapat pada serum sampel, yang keempat menggunakan dip-stick yaitu identifikasi antigen parasit malaria yang terdapat dalam serum sampel, yang kelima dengan menggunakan PCR yaitu dengan menggandakan sekuens DNA/RNA yang spesifik dengan menggunakan primer oligonukleotida yang spesifik pula lalu dibaca menggunakan elektroforesis.
DAFTAR PUSTAKA
    http://malariana.blogspot.com/2008/11/malaria-diagnosis.html (Diakses pada tanggal 08 April 2012    http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/malaria.htm (Dikses pada tanggal 08 april 2012


Download makalah tentang penyakit malaria.docx

Download Now



Terimakasih telah membaca makalah tentang penyakit malaria. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

Makalah Programming Tugas Bahasa Inggris

Judul: Makalah Programming Tugas Bahasa Inggris
Penulis: Arif Supriyadi


   BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bahasa pemrograman adalah bahasa tertentu yang digunakan oleh para programmer untuk membuat suatu aplikasi atau software pada komputer, dasar-dasar yang dipakai adalah prinsip kerja algoritma yang sudah dipelajari sebelumnya, bahasa pemrogaman itu sendiri sudah ditemukan pada tahun setelah diketemukannya mesin komputer, mulai generasi yang paling pertama kali yaitu kode mesin, sampai sampai generasi sekarang yang banyak digunakan sebagai bahasa pemrograman dalam pembuatan berbagai aplikasi, dalam konteksnya adalah setiap bahasa pemrograman mempunyai yang namanya kode, kode tersebut akan mendasari berbagai pemrosesan tiap step/langkah beradasarkan tipe data yang diinputkan oleh programmer, contohnya dalam bahasa pemrograman pascal adalah penggunaan tipe data integer untuk bilangan angka yang nantinya akan diproses dan penggunaan tipe data string untuk data-data yang terdiri dari susunan huruf dan nantinya tidak akan diproses dalam perhitungan algoritma dan akan dimunculkan (dicetak/write) pada akhir sequence.
Pada dasarnya bahasa pemrograman adalah hal yang sangat lumrah dikalangan para programmer dan para pengambil keputusan/ decision maker, sebagai seorang engineer kita dituntut untuk menyelesaikan masalah secara runtut dan sistematis, dengan menggunakan pola pikir yang dimiliki tersebut, kita akan dengan optimal mempertimbangkan segala sesuatu yang mempengaruhi/factor dari nilai baik tidaknya atau positif negatifnya suatu keputusan yang kita ambil, pembahasan dalam makalah ini akan mengerucut pada pengenalan bahasa pemrograman meliputi berbagai bahasa pemrograman berdasarkan generasi, jenis, penggunaan, dan kelebihan ataupun kekurangan dari tiap jenis bahasa pemrograman yang kami definisikan.
            Tujuan
                                        1. Pemenuhan Tugas Pendahuluan Praktikum Teknologi Informatika
                                         2. Meningkatkan pengetahuan tentang Bahasa Pemrograman
                                         3. Meningkatkan Kerjasama antar Praktikan dalam menyelesaikan Praktikum Teknologi                           -Informatika yang diampu oleh para Asisten-asisten Decision Support System Laboratoryp                 Rumusan Masalah                         1. apa itu bahasa pemrograman.                         2. bagaimana sejarahnya hingga dapat terciptan suatu bahasa pemrograman.                         3. apa saja macamnya dan penjelasan dari masing-masing jenis.                         4. seperti apakah bentuknya/contohnya dasar-dasar bahasa pemrograman.
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Bahasa Pemrograman
Bahasa Pemrograman adalah suatu bentuk dari bahasa yang digunakan oleh seorang programmer untuk membuat dan merancang suatu aplikasi untuk kegunaan tertentu. (konsep bahasa pemrograman)
Sejarah Perkembangan Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman saat ini telah berbeda jauh dengan bahasa pemrograman di tahun 40-an. Dulu progammer memerintah komputer secara fisik menggunakan metode pengkabelan/wiring secaramanual.
Metode wiring kemudian berkembang hingga menjadi bahan pemrograman sederhana. Kualitas dan fitur berkembang dan bertambah dengan pesat. Bahasa pemrograman di awal kemunculannya hanya dapat digunakan untuk satu keperluan saja, tetapi sekarang dapat digunakan untuk bermacam-macam keperluaan. Mungkin pada tahun-tahun mendatang akan berkembang dengan lebih natural dan semakin mudah dipahami manusia.
Tokoh pertama yang memperkenalkan bahasa pemrograman pada komputer adalah Charles Babbage. Beliau adalah seorang ilmuwan yang hidup di Inggris pada abad pertengahan. Beliau adalah orang yang pertama kali mendesain mesin menyerupai komputer. Mesin tersebut diisi beberapa program yang dapat berjalan di dalamnya  (identik seperi bahasa assembly sekarang ini). Pembuat program tersebut adalah Byron Countess of Lovelace, putri dari Lord Byron.
Komputer modern yang menggunakan tenaga listrik pertama kali diciptakan pada tahun 1940-an. Waktu itu, komputer masih menjadi barang mewah dan hanya dimiliki oleh pihak-pihak yang memerlukan perhitungan data yang sangat banyak, seperti pihak militer dan universitas. Komputer pada waktu itu berukuran sangat besar sehingga memakan banyak tempat.
Meskipun besar, komputer dianggap lambat menjalankan proses komputasi. Di awal penciptaannya hanya sedikit tokoh yang menyarankan untuk membuat program pada komputer. Salah satu tokoh yang mengeluakan isu perlunya dibangun software pada komputer adalah Konrad Zuse.
Dunia pemrograman kemudian mengalami perkembangan yang sangat pesat setelah ditemukan komponen-komponen elektronika. Penggunaan komponen elektronika menyebabkan komputer menjadi komputer berukuran kecil karena ditemukannya teknologi Integrated Circuit (IC) dan teknologi pembuatan chip lainnya. Selain ukuran yang mengecil, kelebihan komputer setelah revolusi elektronika terdapat pada kemampuan komputasinya yang meningkat tajam. Oleh karena itu kemampuannya meningkat, secara otomatis komputer mampu menangani pemrosesan algoritma dangan lebih cepat. Hal tersebut mendorong di buatnya berbagai macam bahasa pemrograman tingkat tinggi
Bahasa pemrograman tingkat tinggi yang pertama muncul adalah Fortran yang dibuat oleh tim dari IBM yang diketahui oleh John W Backus. Fortran saat ini masih banyak digunakan untuk membuat sofrware yang mampu menaangani perhitungan numerik. Fortran terakhir yang baru dikeluarkan adalah Fortran 2004.
Dunia bahasa pemrograman kembali ber-revolusi ketika Dennis Ritchie dan Brian Kernighan mengembangkan bahasa pemrograman C. Bahasa pemrograman C pada awalnya dibuat untuk mesin DEC PDP-11. Bahasa tersebut kemudian dikembangkan oleh Bjarne Stroustrup hingga menjadi C++ di tahun 1985 sebagai bahasa pemrograman berorientasi objek yang sangat kompatibel dengan C. Selanjutnya, Sun Microcyctem mengeluarkan bahasa pemrograman Java di tahun 1995 yang kemudian menjadi terkenal karena diajarkan di berbagi universitas. Microsoft kemudian mengeluarkan bahasa C# dalam paket dotNET project. Bahasa pemrograman C# hampir mirip dengan C++ dan Java.
Jenis-jenis Bahasa Pemrograman
a.      Berdasarkan generasinya
a.       Generasi ke-1, 1GL
Bahasa Mesin adalah bahasa internal komputer yang meng-ekskusi secara langsung tanpa translation. bahasa Mesin merupakan bahasa pemrograman yang paling awal, dikembangkan tahun 1940 sampai 1950-an, bentuk bahasa pemrograman masa ini masih memiliki banyak kelemahan diantaranya : menyita waktu dan bersifat kondusif untuk membuat sebuah kesalahan, tidak standart dan sangat bergantung pada komputer, karena akan memiliki perbedaan pada setiap komputer
b.      Generasi ke-2, 2GL
1.      Bahasa pemrograman Assembly
Bahasa rakitan (bahasa Inggris: assembly language) adalah bahasa pemrograman komputer tingkat rendah. Bahasa rakitan merupakan notasi untuk bahasa mesin yang dapat dibaca oleh manusia dan berbeda-beda tergantung dari arsitektur komputer yang digunakan. Bahasa mesin adalah pola bit-bit (serangkaian nomor-nomor biner) tertentu yang merupakan kode operasi mesin. Bahasa mesin dibuat lebih mudah dibaca dan ditulis dengan cara mengganti pola bit-bit menjadi julukan-julukan yang disebut mnemonics. Berbeda dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, bahasa rakitan biasanya memiliki hubungan 1-1 dengan instruksi bahasa mesin. Misalnya, tiap julukan (mnemonic) yang ditulis di program dengan bahasa rakitan akan diterjemahkan menjadi tepat satu kode operasi yang dapat dimengerti langsung oleh komputer. Pada bahasa tingkat tinggi, satu perintah dapat diterjemahkan menjadi beberapa kode operasi dalam bahasa mesin. Proses pengubahan bahasa rakitan ke bahasa mesin dilakukan oleh assembler, dan proses balikannya dilakukan oleh disassembler. Setiap arsitektur komputer memiliki bahasa mesin yang berbeda-beda sehingga bahasa rakitannya pun berbeda-beda.
c.       Generasi ke-3
a.       Bahasa pemrograman C
Bahasa pemrograman C adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Dibuat pada tahun 1970-an untuk Sistem Operasi Unix oleh Bell Labs (Ken Thompson dan Dennis M. Ritchie). Merupakan kelanjutan dari bahasa BCPL. Bahasa Pemrograman C merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling sering dipakai oleh pemrogram di seluruh dunia, terutama karena C memperbolehkan pengaksesan memori secara manual. C telah mempengaruhi bahasa-bahasa pemrograman yang lain, terutama C++. Bahkan C seringkali dipakai untuk membuat bahasa-bahasa pemrograman yang lain. Umumnya C dipakai untuk membuat program sistem dan jaringan, walaupun tidak jarang juga dipakai untuk membuat program aplikasi
b.      Bahasa pemrograman C++
C++ adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Dibuat pada tahun 1980-an oleh Bell Labs (Bjarne Stroustrup) sebagai pengembangan dari Bahasa pemrograman C. Salah satu perbedaan yang paling mendasar dengan bahasa C adalah dukungan terhadap konsep pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programming).
c.        Bahasa pemrograman C# (dibaca c Sharp)
 C# (dibaca: C sharp) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang berorientasi objek yang dikembangkan oleh Microsoft sebagai bagian dari inisiatif kerangka. NET Framework. Bahasa pemrograman ini dibuat berbasiskan bahasa C++ yang telah dipengaruhi oleh aspek-aspek ataupun fitur bahasa yang terdapat pada bahasa-bahasa pemrograman lainnya seperti Java, Delphi, Visual Basic, dan lain-lain) dengan beberapa penyederhanaan. Menurut standar ECMA-334 C# Language Specification, nama C# terdiri atas sebuah huruf Latin C (U+0043) yang diikuti oleh tanda pagar yang menandakan angka # (U+0023). Tanda pagar # yang digunakan memang bukan tanda kres dalam seni musik (U+266F), dan tanda pagar # (U+0023) tersebut digunakan karena karakter kres dalam seni musik tidak terdapat di dalam keyboard standar.
d.      Pascal
Bahasa ini ditemukan oleh Nicklaus Wirth tahun 1971. Bahasa ini dibuat untuk pengajaran pemrograman. Bahasa ini sangat populer di kalangan mahasiswa ilmu komputer dan teknik. Pascal memiliki keunggulan dibandingkan Fortran maupun Basic, yaitu sangat mudah dipelajari serta memiliki dukungan fungsi-fungsi matematika yang sangat lengkap. Namun Pascal juga memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat mendukung operasi bilangan kompleks dan tidak mendukung sarana aplikasi bisnis. Keberadaan Pascal dapat pula dijadikan bahasa dasar dalam pembuatan kode perangkat lunak Delphi (software untuk pengembangan program di lingkungan Windows). Pascal juga digunakan sebagai landasan pembuatan kode pada Kylix, yaitu software pengembang program di lingkungan Linux.
e.       Cobol (Common Business Oriented Language)
Program jenis ini sering digunakan dalam dunia bisnis dan komersial, mulai dikembangkan pada tahun 1959. Namun sampai saat ini, program ini masih banyak digunakan pada jenis komputer minicomputer dan mainframe. COBOL memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut.
1.    Memiliki kode untuk semua flatform yang sama, sehingga tidak tergantung pada mesin.
2.    Menggunakan kata-kata bahasa Inggris, sehingga sangat mudah dipahami oleh programmer.
3.    Penanganan masukan dan keluaran mudah dilakukan.
4.    Penanganan terhadap berkas sudah tersedia dan bahkan mendukung berbagai macam tipe-tipe berkas seperti sekuensial dan indeks.
Kelemahan dari bahasa ini adalah struktur penulisan program yang sangat banyak dan sangat kaku sehingga membuat programmer menjadi lelah dan bosan.
f.       Fortran (Formula Translator)
Fortran merupakan bahasa tingkat tinggi yang pertama kali diciptakan. Bahasa ini mulai dikembangkan pada tahun 1956 oleh John Backus di IBM. Fortran digunakan dalam bidang aplikasi matematika, yaitu dalam hal perumusan dan perhitungan sehingga menjadi andalan keunggulan dari bahasa ini. Namun Fortran memiliki kelemahan, yaitu operasi masukan dan keluarannya sangat kaku dan sulit dipahami. Untuk membuat bahasa fortran, seorang programmer tidak harus mengetahui bahasa mesin, tetapi harus memahami tata bahasa dan peraturan bahasa fortran.
g.      Bahasa pemrograman Java Script
 JavaScript adalah nama implementasi Netscape Communications Corporation untuk ECMAScript standar, suatu bahasa skrip yang didasarkan pada konsep pemrograman berbasis prototipe. Bahasa ini terutama terkenal karena penggunaannya di situs web (sebagai JavaScript sisi klien) dan juga digunakan untuk menyediakan akses skrip untuk objek yang dibenamkan (embedded) di aplikasi lain. Walaupun memiliki nama serupa, JavaScript hanya sedikit berhubungan dengan bahasa pemrograman Java, dengan kesamaan utamanya adalah penggunaan sintaks C. Secara semantik, JavaScript memiliki lebih banyak kesamaan dengan bahasa pemrograman Self. Skrip JavaScript yang dimasukkan di dalam berkas HTML ataupun XHTML harus dimasukkan di antara tag. Berikut ini adalah contohnya (yang akan menampilkan sebuah dialog box berisi Halo Dunia! ketika sebuah tombol diklik oleh pengguna):
h.      Bahasa pemrograman Basic
BASIC, adalah singkatan dari Beginners' All-purpose Symbolic Instruction Code adalah sebuah kelompok bahasa pemrograman tingkat tinggi. Secara harfiah, BASIC memiliki arti "kode instruksi simbolis semua tujuan yang dapat digunakan oleh para pemula". Memang, istilah "Bahasa BASIC" di sini juga bisa diartikan menjadi bahasa untuk pemula, atau dengan kata lain, disebut sebagai bahasa dasar, tapi hal tersebut dirasa kurang tepat, mengingat BASIC dapat juga digunakan oleh para pemrogram ahli. BASIC pertama kali dikembangkan pada tahun 1963 oleh John George Kemeny dan Thomas Eugene Kurtz yang berasal dari Dartmouth College, untuk mengizinkan akses terhadap komputer bagi para mahasiswa jurusan selain jurusan ilmu eksakta. Pada waktu itu, hampir semua komputer membutuhkan perangkat lunak, dan waktu itu belum ada perangkat lunak yang dijual secara bebas, sehingga hanya orang-orang tertentulah yang dapat menggunakan komputer, yakni para matematikawan dan ilmuwan, karena mereka dapat membangun perangkat lunak sendiri. Bahasa BASIC, setelah diciptakan menjadi menjamur dan banyak dimodifikasi. Bahasa BASIC menjadi bahasa yang paling populer digunakan pada komputer mikro pada akhir tahun 1970-an dan komputer rumahan pada tahun 1980-an. Dan hingga saat ini, menjadi bahasa yang dialeknya beberapa kali berevolusi.
d.      Generasi ke-4
a.       Bahasa pemrograman SQL
SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya. Sejarah SQL dimulai dari artikel seorang peneliti dari IBM bernama EF Codd yang membahas tentang ide pembuatan basis data relasional pada bulan Juni 1970. Artikel ini juga membahas kemungkinan pembuatan bahasa standar untuk mengakses data dalam basis data tersebut. Bahasa tersebut kemudian diberi nama SEQUEL (Structured English Query Language). Setelah terbitnya artikel tersebut, IBM mengadakan proyek pembuatan basis data relasional berbasis bahasa SEQUEL. Akan tetapi, karena permasalahan hukum mengenai penamaan SEQUEL, IBM pun mengubahnya menjadi SQL. Implementasi basis data relasional dikenal dengan System/R. Di akhir tahun 1970-an, muncul perusahaan bernama Oracle yang membuat server basis data populer yang bernama sama dengan nama perusahaannya. Dengan naiknya kepopuleran Oracle, maka SQL juga ikut populer sehingga saat ini menjadi standar de facto bahasa dalam manajemen basis data.
b.      ABAP
c.       PL/1 (Programming Language)
Programming language merupakan bahasa komputer yang dapat digunakan dalam segala bahasa. Pada kenyataannya bahasa ini sulit dipelajari dan hanya dapat digunakan pada mesin IBM.
e.       Generasi ke-5
Bahasa pemrograman generasi kelima merupakan kelompok bahasa-bahasa pemrograman yang ditujukan untuk menangani kecerdasan buatan (artificial intelligence). Kecerdasan buatan adalah disiplin dalam ilmu komputer yang mempelajari cara komputer meniru kecerdasan manusia. Berbagai aplikasi kecerdasan manusia adalah sebagai berikut:
         Pemrosesan bahasa alami (natural language processing), yakni mengatur komputer agar bisa berkomunikasi dengan manusia melalui bahasa manusia (Indonesia, Inggris, Spanyol, Prancis, dan sebagainya).
         Pengedalian robotika dan sensor mata.
         Aplikasi sistem pakar (expert system) yang meniru seorang pakar di bidang tertentu sehingga bisa menghasilkan nasehat atau pemikiran yang setara dengan seorang pakar.
Dengan menggunakan bahasa generasi kelima dimungkinkan untuk melakukan perintah dengan cara percakapan seperti berikut: "Tampilkan semua nama mahasiswa yang IPK-nya di atas 3,0 dan urutkan berdasarkan IP secara descending"
PROLOG dan LISP merupakan dua contoh bahasa pemrograman yang ditujukan untuk menangani kecerdasan buatan.
a.       Prolog
b.      LISP
b.      Berdasarkan tingkatannya
a.       Bahasa Mesin, yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode bahasa biner, contohnya 01100101100110
b.      Low Level
Bahasa Tingkat Rendah, atau dikenal dengan istilah bahasa rakitan (bah.Inggris Assembly), yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode-kode singkat (kode mnemonic), contohnya MOV, SUB, CMP, JMP, JGE, JL, LOOP, dsb.
c.       Medium Level
Bahasa Tingkat Menengah, yaitu bahasa komputer yang memakai campuran instruksi dalam kata-kata bahasa manusia (lihat contoh Bahasa Tingkat Tinggi di bawah) dan instruksi yang bersifat simbolik, contohnya {, }, ?, <<, >>, &&, ||, dsb.
d.      Higher Level
Bahasa Tingkat Tinggi, yaitu bahasa komputer yang memakai instruksi berasal dari unsur kata-kata bahasa manusia, contohnya begin, end, if, for, while, and, or, dsb.
Diagram

Contoh : (dari persoalan diatas)
                                    FOR i := 1 to 20 DO write(i);
                                    FOR I := 20 DOWNTO 20 DO write(i);
Contoh :
Var  I : integer;
Begin
                                                For I := 1 to 5 Do Writeln('Pascal');
End.
Hasilnya :     Pascal
                                    Pascal
                                    Pascal
                                    Pascal
                                    Pascal
Penjelasan :
Berarti statement WriteLn('Pascal') akan diulang sebanyak 5 kali, yaitu dengan penghitung I dari nilai awal 1 sampai dengan nilai akhir 5.
Contoh :
Penulisan statement yang akan diproses berulang kali tersebut dapat juga ditulis dalam bentuk blok statement (diawali dengan Begin dan diakhiri dengan And), walaupun hanya berisi sebuah statement saja, sebagai berikut :
Var
                                    I : integer;
Begin
                                                For I := 1 to 5 Do
                                    Begin
                                    WriteLn('Pascal');
                                    End;
End.
BAB IIIPENUTUP
Kesimpulan
Bahasa pemrograman adalah dasar pengetahuan kita untuk memngerti dan memahami serta mampu membuat aplikasi, bahasa pemrograman yang ada didunia ini sangatlah bervariasi, berdasarkan klasifikasi yang sudah ditentukan dipembahasan diatas, dari banyak penjelasan dan pembahasan, dapat kita ketahui bahwa seorang mahasiswa teknik apalagi industri harus mampu menguasai dasar-dasar dari bahasa pemrograman,hal tersewbut sangat diperlukan karena mahasiswa teknik industri yang akan terjun ke duia kerja akan dituntut untuk meny Danau merupakan salah satu kekayaaan alam yang harus kita lestarikan dan kieleng logis dengan rentetan atau urutan-urutan tertentu yang sistematis,seperti saat kita membuat program melalui free pascal atau eclipse,kedua program tersebut didesign oleh seorang programmer untuk memudahkan kita membuat aplikasi-aplikasi yang kita inginkan.
Saran
         Pelajari software atau program aplikasi pembuat software
         Pelajari jenis-jenis atau macam-macam bahasa pemrograman
         Kembangkan kembali segala kekurangan yang masih ditemui pada diri kita.
Daftar Pustaka
 Rahardjo,Budi.2010:Mudah Belajar Java.Bandung:Informatika
 Raharjo,Budi.2011:pemrograman.Bandung:Informatika Bandung
 2006,Konsep Bahasa Pemrograman,
 http://id.wikipedia.org/wiki/bahasapemrograman(http://agussuroyo.wordpress.com/2010/10/05/macam-bahasa-pemrograman/)
(http://ahmad-andrif.blogspot.com/2013/01/bahasa-pemrograman.html)


Download Makalah Programming Tugas Bahasa Inggris.docx

Download Now



Terimakasih telah membaca Makalah Programming Tugas Bahasa Inggris. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

Perkembangan UMKM di Negara Berkembang (Fokus Pada Indonesia, Malaysia, dan Filipina)

Judul: Perkembangan UMKM di Negara Berkembang (Fokus Pada Indonesia, Malaysia, dan Filipina)
Penulis: Siti Rizka Amalia


Perkembangan UMKM di Negara Berkembang
(Fokus Pada Indonesia, Malaysia, dan Filipina)
Jurnal ini disusun sebagai tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan 2
Dosen : Fitri Amalia

Disusun oleh :
Siti Rizka Amalia
(1112084000040)
Jurusan Ekonomi Pembangunan
Prodi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2014
Perkembangan UMKM Di Negara Berkembang
(Fokus Pada Indonesia, Malaysia dan Filipina)
Siti Rizka Amalia
1112084000040
Jurusan Ekonomi Pembangunan/Prodi IESP
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Keberadaan UMKM pada suatu negara pasti tidak bisa dielakan, kesadaran dari warga negara yang ingin berinovasi dan memiliki usaha walau dengan kendala dari segi modal, pemasaran, dan pengelolaan, namun dari segi padat karya itulah yang membuat menjamurnya UMKM. Biasanya para pelaku UMKM beranggapan bahwa usaha yang dijalankan hanya untuk penghasilan tambahan atau bahkan untuk menyambung hidup, mereka tidak terlalu memikirkan keuntungan jangka panjang yaitu investasi, ekspor, bahkan hak paten. Kemudian, lambat laun para pelaku usaha makin sadar akan pentingnya itu semua, inilah yang membuat UMKM juga sudah tidak diragukan lagi ketahanannya terhadap guncangan ekonomi, terutama di Indonesia dengan sejarah krisis tahun 1998 yang membuat nilai rupiah jatuh dan perekonomian hancur, namun dibalik keterpurukan itu justru UMKM yang mampu bertahan dan bisa menopang kebutuhan dan ketersediaan barang dan jasa didalam negeri khususnya, karena umumnya modal UMKM berasal bukan dari bank, melainkan koperasi atau modal sendiri. Selain itu UMKM berperan besar dalam menyerap tenaga kerja. Inilah alasan mengapa UMKM penting untung dikembangkan dan dipertahankan.
Pada prinsipnya definisi dan kriteria UMKM di negara-negara asing didasarkan pada aspek-aspek jumlah tenaga kerja, pendapatan dan jumlah aset. Namun Kriteria UMKM di Indonesia, Malaysia, Filipina, maupun Bank Dunia berbeda-beda. Perbedaan ini dikarenakan salah satunya faktor tingkat perekonomian suatu negara yang berbeda, sehingga dapat mengindikasikan bahwa usaha tersebut dapat dikatakan mikro, kecil, menengah, ataupun besar sekalipun. Dengan demikian kriteria masing-masing negara mengikuti standar perekonomian negara tersebut atau dengan maksud menaikan standar suatu usaha di negara tersebut, sehinggan perekonomian negara tersebut bisa lebih meningkat pula. Berikut kriteria UMKM menurut beberapa sumber.
UMKM menurut Bank Dunia, sebagai berikut :
Medium Enterprise dengan kriteria jumlah karyawan maksimal 300 orang, pendapatan setahun hingga sejumlah $ 15 juta, jumlah aset hingga sejumlah $ 15 juta.
Small Enterprise dengan kriteria jumlah karyawan kurang dari 30 orang, pendapatan setahun tidak melebihi $ 3 juta, jumlah aset tidak melebihi $ 3 juta.
Micro Enterprise dengan kriteria jumlah karyawan kurang dari 10 orang, pendapatan setahun tidak melebihi $ 100 ribu, jumlah aset tidak melebihi $ 100 ribu.
UMKM menurut UU No.20 Tahun 2008, sebagai berikut :
Usaha Mikro, dengan kriteria memiliki asset maksimal 50 juta rupiah, dengan omzet maksimal 300 juta rupiah
Usaha Kecil, dengan kriteria memiliki asset lebih dari 50 juta rupiah sampai dengan 500 juta rupiah, dengan omzet lebih dari 300 juta rupiah sampai dengan 2,5 miliar rupiah
Usaha Menengah, dengan kriteria memiliki asset lebih dari 500 juta rupiah sampai dengan 10 miliar rupiah, dengan omet lebih dari 2,5 miliar rupiah sampai dengan 50 miliar rupiah.
UMKM menurut Kementerian SMEs Malaysia per 1 Januari 2014 membagi kriteria untuk sektor manufaktur dan jasa dan sektor lain, sebagai berikut :
Kategori Mikro Kecil Menengah
Manufaktur Hasil penjualan tidak melebihi dari 300.000RM atau pekerja full time tidak lebih dari 5 Hasil penjualan mulai dari 300.000RM sampai dengan 15jutaRM atau pekerja full time sebanyak 5 hingga 75 orang Hasil penjualan mulai dari 15jutaRM sampai dengan 50jutaRM atau pekerja full time sebanyak 75 hingga 200
Jasa dan lainnya Hasil penjualan mulai dari 300.000RM sampai dengan 3jutaRM atau pekerja full time sebanyak 5 hingga 30 orang Hasil penjualan mulai dari 3jutaRM sampai dengan 20jutaRM atau pekerja full time sebanyak 30 hingga 75
UMKM menurut National Statistics Office and Small and Medium Enterprise DevelopmentCouncil (SMEDC) Filipina, sebagai berikut :
Kategori Tenaga Kerja Asset
Mikro 1-9 tenaga kerja Sampai dengan 3juta Peso
Kecil 10-99 tenaga kerja Mulai dari 3juta Peso sampai dengan 15juta Peso
Menengah 100-199 tenaga kerja Mulai dari 15juta Peso sampai dengan 100juta Peso
UMKM di negara berkembang, seperti di Indonesia, sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata antara daerah perkotaan dan perdesaan, serta masalah urbanisasi. Perkembangan UKM diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap upaya-upaya penanggulangan masalah-masalah tersebut di atas. Karakteristik UKM di Indonesia, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh AKATIGA, the Center for Micro and Small Enterprise Dynamic (CEMSED), dan the Center for Economic and Social Studies (CESS) pada tahun 2000, adalah mempunyai daya tahan untuk hidup dan mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kinerjanya selama krisis ekonomi. Hal ini disebabkan oleh fleksibilitas UKM dalam melakukan penyesuaian proses produksinya, mampu berkembang dengan modal sendiri, mampu mengembalikan pinjaman dengan bunga tinggi dan tidak terlalu terlibat dalam hal birokrasi.
Tindak lanjut pemerintah dalam mengembangkan UMKM khusunya di Indonesia sudah bisa dikatakan cukup baik dengan salah satunya didirikannya Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, dari Kementerian inilah mulai digalakan betapa pentinganya berwirausaha, dengan mengadakan banyak pelatihan-pelatihan mengenai kewirausahaan. Selain itu dengan mengikuti banyak asosiasi dan program mulai kalangan dalam negeri hingga luar negeri, seperti BIMP-EAGA {Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia and Phi-lipines East Asean Growth Area). Bahkan Kementerian Negara Koperasi (Kemennegkop) Usaha Kecil dan Menengah (UKM) bekerjasama dengan Badan Standarisasi Nasional (BSN) Indonesia berencana akan memberikan sertifikasi gratis terhadap para pelaku UKM dalam upaya meningkatkan daya saing UKM Indonesia di pasar global pada 2020.
Tidak hanya di Indonesia, baik di Malaysia maupun Filipina juga mempunyai program-program untuk lebih memajukan UMKM-nya, terutama dalam perdagangan dan sektor industrinya karena peran UMKM yang tidak bisa dianggap sebelah mata dalam kontribusi pendapatan suatu negara terutama yaitu GDP. Beberapa program yang dimiliki dari Malaysia yaitu Enrichment & Enhancement Programme (Program Pengayaan & Peningkatan), Business Accelerator Programme (BAP), The National Mark of Malaysian Brand, 1-InnoCERT(Innovation Certification for Enterprise Rating & Transformation), Enabling ePayment for SMEs and Micro Enterprises, Skills Upgrading Programme, SME-University Internship Programme, Soft Loan For SMEs, SME Emergency Fund, Green LED Programme, Branding and Packaging Mobile Gallery. Visi dan misi UMKM Malaysia juga memiliki tujuan-tujuan penting setiap tahunnya, mulai tahun 2009-2010 adalah Transformation to the New Economic Model, tahun 2010-2011 adalah Leveraging Opportunities Realising Growth, tahun 2011-2012 adalah Redefining the Future, tahun 2012-2013 adalah Embracing Changes, tahun 2013-2014 adalah Transitioning for Productivity-led and Innovation-driven Growth, dan masterplan Malaysia dari tahun 2012-2020 mempunyai misi sebagai Game Changer yang berarti Malaysia akan menjadi pemain dalam mengubah permainan perdagangan untuk mencapai pendapatan yang lebih tinggi, dan diharapkan tahun 2020 semua implikasi dari UMKM untuk peningkatan ekonomi dapat tercapai.
Di Filipina juga memiliki visi misi dalam bentuk perancanaan yang dibuat untuk jangka waktu 7 tahun, dengan harapan akan tercapai. Pada tahun 2004-2010 merencakan tentang kekuatan dan stimulasi kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk dapat berkontribusi dalam pembangunan suatu negara yang signinfikan. Pada rencana tersebut di tahun 2010 diharapkan sudah tercapai terbentuknya faktor utama pada pertumbuhan ekonomi Filipina. Lalu rencana pada tahun 2011-2016, Filipina berencana untuk berfungsi sebagai kerangka kerja untuk konvergensi inisiatif diadopsi dan diimplementasikan oleh para pihak terhadap pertumbuhan dan perkembangan sektor UMKM di negeri sendiri.
Apabila dilihat secara keseluruhan Indonesia, Malaysia, dan Filipina sama-sama memulai untuk mengembangkan dan memeran pentingkan UMKM pada tahun 2000-an. Lalu sekarang kita akan melihat bagaimana keadaan UMKM di masing-masing negara. Pertama kita lihat di Indonesia.
Indonesia
10160255206500Perkembangan jumlah UMKM periode 2010-2011 mengalami peningkatan sebesar 2,57 persen yaitu dari 53.823.732 unit pada tahun 2010 menjadi 55.206.444 unit pada tahun 2011. UMKM merupakan pelaku usaha terbesar dengan persentasenya sebesar 99,99 persen dari total pelaku usaha nasional pada tahun 2011. UMKM juga membagi sektor-sektor berdasarkan jumalah unit usaha, yaitu Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; Jasa-Jasa; Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Listrik, Gas dan Air Bersih; Bangunan; Perdagangan, Hotel dan Restoran; Pengangkutan dan Komunikasi. Dari sembilan sektor tersebut, proporsi terbesar berada Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan yaitu sebesar 48,85% dari seluruh unit usaha UMKM.
Lalu kita lihat dari segi ketenaga kerjaan. Pada tahun 2010, untuk Usaha Mikro (UMi) sektor Pertanian, Peternakan, Perhutanan dan Perikanan tercatat memiliki peran terbesar dalam penyerapan tenaga kerja yaitu sebanyak 42.262.866 orang atau 45,44 persen dari total tenaga kerja yang diserap. Untuk sektor ekonomi yang memiliki penyerapan tenaga kerja terbesar pada UK adalah sektor Industri Pengolahan yaitu sebanyak 986.166 orang atau 27,19 persen. Sedangkan penyerapan tenaga kerja terbesar pada UM adalah sektor Industri Pengolahan yaitu sebanyak 1.240.694 orang atau 44,96 persen.
641353432810000254000
Selanjutnya kita lihat seberapa besar UMKM berkontribusi terhadap PDB Nasional. Pada tahun 2010, peran UMKM terhadap penciptaan PDB nasional menurut harga berlaku tercatat sebesar Rp. 3.466,4 triliun atau 57,12 persen, kontribusi Usaha Mikro (UMi) tercatat sebesar Rp. 2.051,9 triliun atau 33,81 persen dan UK sebesar Rp. 597,8 triliun atau 9,85 persen. Sedangkan UM tercatat sebesar Rp. 816,7 triliun atau 13,46 persen dari total PDB nasional, selebihnya adalah UB yaitu Rp. 2.602,4 triliun atau 42,88 persen. Sedangkan pada tahun 2011, peran UMKM terhadap penciptaan PDB nasional menurut harga berlaku tercatat sebesar Rp. 4.303,6 triliun atau 57,94 persen dari total PDB nasional, mengalami perkembangan sebesar Rp. 837,2 triliun atau 24,15 persen dibanding tahun 2010. Kontribusi Usaha Mikro (UMi) tercatat sebesar Rp. 2.579,4 triliun atau 34,73 persen dan UK sebesar Rp. 722,0 triliun atau 9,72 persen. Sedangkan UM tercatat sebesar Rp. 1.002,2 triliun atau 13,49 persen, selebihnya sebesar Rp. 3.123,5 triliun atau 42,06 persen merupakan kontribusi UB.


Selama tahun 2011-2012 pun mengalami peningkatan yang cukup baik. Perkembangan UMKM pada tahun 2011-2012 naik sebesar 2,41% sejumlah 1.328.147 unit usaha yang baru. Dari 55.206.444 unit menjadi 56.534.592 unit. Selain itu peningkatan juga terjadi pada Tenaga Kerja, dari 101.722.458 orang menjadi 107.657.509 meningkat sebanyak 5.935.051 orang, sehingga Tenaga Kerja naik sebesar 5,83%. Lalu PDB Harga Berlaku naik sebanyak 547.738,2 milyar rupiah atau sebesar 12,67%, dari 4.321.830,0 milyar rupiah menjadi 4.869.568,1 milyar rupiah.
Malaysia
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) termasuk usaha mikro telah memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan, lapangan kerja dan pendapatan, dan telah integral mendorong proses transformasi ekonomi Malaysia. Ke depan, di tengah-tengah perubahan lingkungan eksternal dan persaingan global yang terus meningkat, Malaysia membutuhkan 'game changer' untuk transisi ekonomi untuk negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2020. Dalam beberapa tahun terakhir, UMKM telah menyaksikan peningkatan yang nyata dalam kinerja mereka. Produk Domestik nyata Bruto (PDB) dari UMKM secara konsisten menunjukkan hasil yang memuaskan terhadap ekonomi secara keseluruhan, meningkat dengan rata-rata tahunan tingkat pertumbuhan 6,8% dibandingkan 4,9% untuk pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pada periode 2004 - 2010. Hal ini terutama disebabkan kebijakan definitif oleh Pemerintah melalui Dewan Nasional Pembangunan UMKM (DNPU). Dewan telah meletakkan dasar yang kuat dalam pengembangan UKM melalui kerangka kerja komprehensif yang membawa bersama-sama lebih dari 15 Kementerian dan Lembaga 60 untuk bekerja menuju tujuan.
31750349123000Jumlah UMKM di Malaysia merupakan 99,2% dari total usaha di dalam negeri. Berdasarkan statistik terbaru, UMKM menyumbang 32% dari PDB pada tahun 2010 lalu naik menjadi 41% di tahun 2011, 59% tenaga kerja di tahun 2010 lalu naik menjadi 62% di tahun 2011 dan 19% di tahun 2010 lalu naik menjadi 25% di tahun 2011 dari ekspor. Sebagian besar UMKM (87%) berada di sektor jasa, diikuti oleh manufaktur (7%) dan pertanian (6%). Usaha mikro merupakan mayoritas (79%) dari UMKM. Dengan lokasi, sebagian besar UMKM beroperasi di Lembah Klang (35,7%), diikuti oleh Johor (10,3%), Perak (8%) dan Kedah (6,8%). Perusahaan yang bukan perusahaan besar justru yang paling berkontribusi dalam perekonomian. Terjadi pertumbuhan yang sangat pesat yaitu 70% untuk tambahan GDP dan 46% untuk tambahan tenaga kerja pada tahun 2000-2005. Kemudian perkembangan dari sektor informal dalam perekonomian. Diperkirakan bahwa sektor informal menyumbang sekitar 31% dari Pendapatan Nasional Bruto (PNB) dan ini biasanya usaha mikro dimana pemilik wiraswasta dengan sangat sedikit mitra.
Gambar di atas merupakan data grafik pada tahun 2011. Dapat dilihat dari segi sektor-sektor dari UMKM, yang paling besar adalah sektor jasa yaitu sebesar 90%, lalu manufaktur sebesar 5,9% dan pertanian hanya 1%. Ini menunjukkan bahwa Malaysia tidak lagi fokus pada sektor pertanian. Kemudian distribusinya tidak merata, tentu lebih terpusat di Selangor lalu kedua Kuala Lumpur, berarti sektor jasa lebih dominan di Selangor.

213804523939500Dari grafik di atas, distribusi UMKM di Malaysia memang yang lebih dominan adalah usaha mikro. Itulah kenapa usaha mikro yang bukan perusahaan besar justru yang lebih memberi pertumbuhan perekonomian. Sektor pertambangan dan penggalian lebih mengarah ke usaha kecil. Sektor jasa terdapat di usaha mikro, dan hanya sebagian kecil yang dikuasai usaha menengah dari semua sektor-sektor UMKM.

Berdasarkan grafik di atas, UMKM menyerap tenaga dengan full time employee sebesar 77,7% dapat diartikan sangat baik, berarti UMKM di Malaysia sangat memperhatikan juga kesejahteraan dan hak-hak tenaga kerja sebagai full time employee. Lalu distribusi tenaga kerja di UMKM secara keseluruhan didominasi oleh usaha kecil. Namun pada sektor pertambangan dan penggalian inilah yang menjadi sektor utama pada usaha menengah yaitu sebesar 70% ini bisa diartikan bahwa tenaga kerja di Malaysia lebih banyak bergelar Sarjana Teknik dan juga berpendidikan tinggi, sedangkan pertanian hanya 51% yang secara umum petani tidak berpendidikan tinggi. Berarti memang terbukti kualitas SDM di Malaysia jauh lebih tinggi daripada Indonesia.
Filipina
Pada 2012 terhitung ada 944.897 perusahaan bisnis yang beroperasi di Filipina. Dari jumlah tersebut, 99,58% (940.886) adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan 0,42% sisanya (4011) adalah perusahaan besar. Menurut sebuah makalah yang dirilis oleh Filipina Institute for Development Studies, UMKM menyumbang sekitar 99% dari total perusahaan di negara ini. Namun, UMKM ini hanya menyumbang 35% dari PDB Filipina. Selain itu, 61 persen dari tenaga kerja di Filipina dihasilkan oleh UKM. Rekan-rekan mereka di Jepang dan Korea account untuk 70 hingga 85 persen dari lapangan kerja. Nilai GDP dan rasio tenaga kerja yang rendah ini dapat berarti bahwa hanya ada beberapa pekerjaan dan sedikit pekerjaan dengan gaji yang tinggi di sebagian besar pekerja Filipina, yang mana akan menambah buruk kemiskinan di Filipina.
Dari jumlah UMKM, 89,78% (844.764) adalah usaha mikro, 9.78% (92.027) adalah usaha kecil, dan 0,44% (4095) adalah menengah. Mayoritas dari 940.886 unit UMKM yang beroperasi pada tahun 2012 berada di sektor perdagangan grosir dan eceran, perbaikan kendaraan bermotor dan industri sepeda motor dengan jumlah 436.809 perusahaan bisnis; informasi dan komunikasi, keuangan dan asuransi kegiatan, dan kegiatan pelayanan lainnya dengan jumlah 133.157; akomodasi dan layanan makanan dengan jumlah 126.108; diikuti oleh manufaktur dengan 117.601; kesehatan manusia dan pelayanan sosial, profesional ilmiah dan teknis, pendidikan, pelayanan administrasi dan dukungan, seni, hiburan dan rekreasi industri, dan real estat dengan 105.927. Industri-industri ini menyumbang sekitar 97,74% dari jumlah total pendirian UMKM.
Dalam hal ketenagakerjaan, UMKM menghasilkan total 4.930.851 pekerjaan pada tahun 2012 dibandingkan 2.658.740 untuk perusahaan besar. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM menyumbang hampir 64,97% dari total pekerjaan yang dihasilkan oleh semua jenis perusahaan bisnis tahun itu. Dari jumlah tersebut, 47,0% atau 2.316.664 pekerjaan yang dihasilkan oleh usaha mikro; 41, 8% atau 2.061.090 oleh usaha kecil; dan 11,2% atau 553.097 oleh perusahaan menengah

Kontribusi UMKM terhadap tenaga kerja pada tahun 2012 cukup baik yaitu sebesar 65% atau sebanyak 4.930.851 pekerjaan. Dari tahun 2008 hingga 2012 semakin meningkat dan semakin berkontribusi untuk mengurangi pengangguran.Sektor industri, UMKM dalam perdagangan grosir dan eceran, perbaikan kendaraan bermotor dan sepeda motor yang dihasilkan paling banyak pekerjaan (dengan 1.760.394) pada tahun 2012 diikuti oleh UMKM di bidang manufaktur, 818.748; akomodasi dan makanan layanan, 688.241; pendidikan, 282.884; dan kegiatan pelayanan lainnya, 195160. Sebagian besar pekerjaan yang dihasilkan oleh UMKM di Wilayah Ibu Kota Nasional (NCR) dengan 1.577.748 pekerjaan; diikuti oleh UMKM di Wilayah 4-A (CALABARZON), 709.156; Region 3 (Central Luzon), 497.196; Wilayah 7 (Central Visayas), 374.925; dan Region 6 (Western Visayas) 266117.0288734500
Dengan demikian kondisi UMKM yang paling baik dalam kontribusinya terhadap GDP negara masing-masing dalam hal ini dipegang oleh Indonesia. Indonesia sebesar 57,4%, lalu Malaysia sebesar 41%, kemudian Filipina sebesar 35,52%. Namun fokus sektor-sektor UMKM yang diunggulkan lebih baik di Malaysia, dengan HDI Malaysia yang tinggi dibandingkan Indonesia dan Filipina membuat. Pada usaha menengah, Malaysia lebih mendapat output pada sektor pertambangan dan penggalian, ini menunjukkan tenaga kerja Malaysia berpendidikan tinggi. Pada Filipina terdapat masalah pada tenaga kerja yang gajinya tidak tinggi, bisa juga disebabkan karena lebih rendahnya pendidikan dan HDI negara ini. Lalu yang terjadi di Indonesia adalah seluruh UMKM yang bergerak aktif pada semua sektor-sektor, selain itu dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dan stabil juga membuat harga jual serta gaji para tenaga kerja sesuai. Intinya UMKM pada negara berkembang sangat diperlukan karena memegang peran penting dalam pertumbuhan ekonomi, serta keberhasilan UMKM di negara berkembang dapat dikatakan sangat tergantung dari HDI tenaga kerja itu sendiri. Perlu adanya kesadaran bahwa harus adanya suatu tindakan atau semacam kebijakan agar UMKM dapat dikembangkan dan dipertahankan 'pahlawan krisis' ini, yang tahan guncangan ekonomi.
Referensi
Sandingan data UMKM 2011-2012. Kementerian Koperasi dan UKM.
Narasi Statistik UMKM 2010-2011. Kementerian Koperasi dan UKM.
Rafaelita M. Aldaba.2012.Small and Medium Enterprises' (SMEs) Access to Finance: Philippines. DISCUSSION PAPER SERIES NO. 2012-05. Philippine Institute for Development Studies.
Human Development Report, UNDP. 2013.
SME CENSUS 2011. SME Corp Malaysia.
Masterplan 2012-2020. SME Corp Malaysia.
MSME Statistics. 2012. Department Trade and Industry Philippines.
The MSME Sector At A Glance. 2012. Senate of the Philippines SEAL.
http://www.voaindonesia.com/content/undp-indeks-pembangunan-indonesia-naik/1624179.html


Download Perkembangan UMKM di Negara Berkembang (Fokus Pada Indonesia, Malaysia, dan Filipina).docx

Download Now



Terimakasih telah membaca Perkembangan UMKM di Negara Berkembang (Fokus Pada Indonesia, Malaysia, dan Filipina). Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

MAKALAH PERKEMBANGAN INDUSTRI DI ERA GLOBALISASI EKONOMI DUNIA TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA

Judul: MAKALAH PERKEMBANGAN INDUSTRI DI ERA GLOBALISASI EKONOMI DUNIA TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
Penulis: Septian Raha


BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Pada saat sekarang ini, negara Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan nasional. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Alinea ke 4, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.Tujuan negara tersebut, pada hakekatnya adalah untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata, materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.Guna mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia tersebut di atas, pemerintah telah berupaya melakukan berbagai kegiatan, termasuk salah satu diantaranya adalah mendorong laju perekonomian nasional. Pertumbuhan laju industri merupakan andalan pemerintah dalam upaya meningkatkan perekonomian di Indonesia.Perekonomian di Indonesia tidak akan berkembang tanpa dukungan dari peningkatan perindustrian sebagai salah satu sektor perekonomian yang sangan dominan di jaman sekarang. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis berkeinginan mengangkat masalah perkembangan perindustrian terhadap perekonomian ke dalam bentuk penulisan makalah sekaligus sebagai bahan diskusi yang berjudul "PERKEMBANGAN INDUSTRI DI ERA GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA". Di makalah ini juga terdapat sejumlah faktor industri yang berperan penting dalam perkembangan ekonomi di era globalisasi ini.
1.2  RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
Dalam penulisan makalah ini, permasalahan yang akan dibahas dirumuskan sebagai berikut:1. Bagaimanakah pengaruh perkembangan perindustrian terhadap perekonomian?2. Bagaimanakah upaya pemerintah dalam meningkatkan perindustrian di Indonesia?
1.3  TUJUAN dan MANFAAT
Dalam penulisan makalah ini, tujuan yang diharapkan dapat dicapai adalah sebagai berikut:1. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan perindustrian terhadap perekonomian.2. Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam meningkatkan perindustrian di Indonesia
  
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1Pengertian Industri
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Industri adalah bidang matapencaharian yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.
2.2Jenis Industri
A. Jenis Industri berdasarkan Bahan Baku
1. Industri ekstraktifIndustri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.- Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.2. Industri nonekstaktifIndustri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.3. Industri fasilitatifIndustri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya.- Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
B. Golongan / macam industri berdasarkan besar kecil modal1. Industri padat modaladalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya2. Industri padat karyaadalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.
C. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya= berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 =1. Industri kimia dasarcontohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb2. Industri mesin dan logam dasarmisalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll3. Industri kecilContoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll4. Aneka industrimisal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.
D. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja1. Industri rumah tanggaAdalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.2. Industri kecilAdalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.3. Industri sedang atau industri menengahAdalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.4. Industri besarAdalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.
F. Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry)Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry)Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry)Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.
E. Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan1. Industri primeradalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahuluContohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.2. Industri sekunderindustri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali.Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.3. Industri tersierAdalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1Pengaruh Perkembangan Perindustrian Terhadap Perekonomian
Arti penting perindustrian terhadap perkembangan perekonomian dapat dilihat dari arah kebijakan ekonomi yang tertuang dalam GBHN 2000-2004, yaitu "Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan komparatif sebagai negara maritim dan agraris sesuai kompetensi dan produk unggulan di setiap daerah, terutama pertanian dalam arti luas, kehutanan, kelautan, pertambangan, pariwisata serta industri kecil dan kerajinan rakyat, serta mengembangkan kebijakan industri, perdagangan dan investasi dalam rangka meningkatkan daya saing global dengan membuka aksesbilitas yang sama terhadap kesempatan kerja dan berusaha bagi segenap rakyat dan seluruh daerah melalui keunggulan kompetitif terutama berbasis keunggulan SDA dan SDM dengan menghapus segala bentuk perlakuan diskriminatif dan hambatan".Selanjutnya disebutkan dalam Undang-Undang No 25 tahun 2001 tentang Program Pembangunan Ekonomi Nasional (Propenas) yang mengamanatkan bahwa dalam rangka memacu penigkatan daya saing global dirumuskan lima strategi utama, yaitu pengembangan ekspor, pengembangan industri,
penguatan institusi pasar, pengembangan pariwisata dan peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi.Berdasarkan ketentuan tersebut di atas dapat diketahui bahwa perkembangan industri sangat penting untuk menghadapi persaingan ketat, baik di pasar dalam negeri maupun pasar ekspor dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia. Hal tersebut kembali dipertegas dalam konsiderans Undang-Undang Perindustrian (Undang-Undang Nomor 5 Th. 1984) yang menyatakan bahwa untuk mencapai sasaran pembangunan di bidang ekonomi dalam pembangunan nasional, industri memegang peranan yang menentukan dan oleh karenanya perlu lebih dikembangkan secara seimbang dan terpadu dengan meningkatkan peran serta masyarakat secara aktif serta mendayagunakan secara optimal seluruh sumber daya alam, manusia, dan dana yang tersedia.Dari uraian tersebut di atas dapat ditarik pengertian bahwa perkembangan industri membawa pengaruh yang sangat besar sekali terhadap perkembangan perekonomian Indonesia. Industri
memegang peranan yang menentukan dalam perkembangan perekonomian sehingga benar-benar perlu didukung dan diupayakan perkembangannya.
3.2Upaya Pemerintah Dalam Meningkatkan Perindustrian Di Indonesia.
Berbagai kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah dalam upayanya mendorong laju perkembangan perindustrian di Indonesia. Baik kegiatan di bidang penyusunan regulasi yang diperkirakan dapat mendorong laju perkembangan perindustrian, maupun kebijakan riil melalui pemberdayaan departemen yang terkait.Sasaran pembangunan sektor industri dan perdagangan pada tahun 2008 adalah sebagai berikut :a. Terwujudnya pengembangan industri yang mempunyai keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan komparatif dengan mengacu kepada pengembangan klaster industri, sehingga tercipta struktur industri yang kokoh dan seimbang;b. Terwujudnya peningkatan daya saing nasional melalui peningkatan kemampuan profesionalisme sumber daya manusia, penguasaan penggunaan teknologi dan inovasi, serta pemenuhan ketentuan standar keamanan, kesehatan, dan lingkungan baik nasional maupun internasional;c. Terciptanya perluasan lapangan usaha dan kesempatan kerja secara merata di sektor industri dan perdagangan;d. Terciptanya peningkatan utilisasi kapasitas produksi, sehingga mampu meningkatkan kinerja sektor industri dan perdagangan;e. Tersedianya kebutuhan masyarakat luas dengan harga yang wajar dan mutu yang bersaing melalui kelancaran distribusi barang dan peningkatan pelayanan informasi pasar yang terintegrasi;f. Terciptanya profesionalisme pelaku usaha dan kelembagaan perdagangan, sehingga kegiatan perdagangan barang dan jasa di dalam negeri semakin berkembang;g. Terwujudnya iklim usaha yang kondusif dengan menerapkan mekanisme pasar tanpa distorsi, serta terjaminnya perlindungan konsumen sehingga tercipta pemahaman konsumen akan hak dan kewajibannya dalam upaya tertib mutu, tertib usaha dan tertib ukur;h. Terselenggaranya kegiatan Bursa Berjangka sebagai tempat lindung nilai (hedging) dan tempat pembentukan harga (price discovery) secara efisien dan memiliki daya saing yang kuat;i. Terselenggaranya pengembangan Ware House Receipt System (WRS) yang mendukung peningkatan efisiensi distribusi nasional dan memperlancar pembiayaan dalam perdagangan komoditi (trade financing);j. Terselenggaranya sistem Pasar Lelang Lokal (PLL) melalui mekanisme pasar yang transparan dan
efisien yang memungkinkan produsen/petani memperoleh pendapatan yang proporsional dengan harga yang terjadi di tingkat nasional atau internasional;k. Terwujudnya peningkatan partisipasi Indonesia melalui peningkatan diplomasi perdagangan, baik dalam kegiatan kerjasama bilateral, regional maupun multilateral yaitu dalam forum negosiasi persetujuan-persetujuan WTO, ASEAN, APEC, Kerjasama Komoditi Internasional, serta kerjasama Badan-Badan Dunia lainnya;l. Terwujudnya peningkatan penyediaan dan penyebarluasan informasi pasar mengenai peluang pasar internasional dan hasil-hasil kerjasama industri dan perdagangan kepada dunia usaha, khususnya usaha kecil menengah;m. Terwujudnya peningkatan penggunaan bahan baku dalam negeri;n. Terwujudnya budaya organisasi yang lebih berorientasi kepada pencapaian sasaran;o. Terwujudnya keterpaduan peran pemerintah di sektor industri dan perdagangan;p. Terwujudnya peningkatan sinergi dalam pemanfaatan sumber daya serta peningkatan kinerja pelayanan sesuai dengan aspirasi masyarakat dalam era otonomi daerah.Di bidang regulasi, untuk mewujudkan sasaran di atas, diperlukan perangkat hukum yang secara jelas mampu melandasi upaya pengaturan, pembinaan, dan pengembangan dalam arti yang seluas-luasnya tatanan dan seluruh kegiatan industri. Dalam rangka kebutuhan inilah sudah saatnya untuk melakukan pembaharuan Undang-Undang Perindustrian yang berlaku, dimana Undang-Undang tersebut sudah sangat dirasakan tidak sesuai lagi dengan perkembangan perekonomian dan perindustrian yang ada pada saat ini.Masalah ini menjadi semakin terasa penting, terutama apabila dikaitkan dengan kenyataan yang ada hingga saat ini bahwa peraturan-peraturan yang digunakan bagi pengaturan, pembinaan, dan pengembangan industri selama ini dirasakan kurang mencukupi kebutuhan karena hanya mengatur beberapa segi tertentu saja dalam tatanan dan kegiatan industri, dan itupun seringkali tidak berkaitan satu dengan yang lain.Selanjutnya di bidang birokrasi, optimalisasi atas pemberdayaan departemen-departemen yang terkait sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan perkembangan perindustrian sebagaimana yang telah digariskan dalam cita-cita pembangunan nasional. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan SDM, pemangkasan birokrasi dalam perijinan usaha dan lain sebagainya yang tujuan utamanya adalah meningkatkan perkembangan perindustrian.
3.3   Tahap Perkembangan Industri
Pada akhir abad Pertengahan kota-kota di Eropa berkembang sebagai pusat kerajinan dan perdagangan. Warga kota (kaum Borjuis) yang merupakan warga berjiwa bebas menjadi tulang punggung perekonomian kota. Mereka bersaing secara bebas untuk kemajuan dalam perekonomian. Pertumbuhan kerajinan menjadi industri melalui beberapa tahapan, seperti berikut.
·      Sistem Domestik
Tahap ini dapat disebut sebagai tahap kerajinan rumah (home industri). Para pekerja bekerja di rumah masing-masing dengan alat yang mereka miliki sendiri. Bahkan, kerajinan diperoleh dari pengusaha yang setelah selesai dikerjakan disetorkan kepadanya. Upah diperoleh berdasarkan jumlah barang yang dikerjakan. Dengan cara kerja yang demikian, majikan yang memiliki usaha hanya membayar tenaga kerja atas dasar prestasi atau hasil. Para majikan tidak direpotkan soal tempat kerja dan gaji.
·      Manufaktur
Setelah kerajinan industri makin berkembang diperlukan tempat khusus untuk bekerja agar majikan dapat mengawasi dengan baik cara mengerjakan dan mutu produksinya. Sebuah manufaktur (pabrik) dengan puluhan tenaga kerja didirikan dan biasanya berada di bagian belakang rumah majikan. Rumah bagian tengah untuk tempat tinggal dan bagian depan sebagai toko untuk menjual produknya. Hubungan majikan dengan pekerja (buruh) lebih akrab karena tempat kerjanya jadi satu dan jumlah buruhnya masih sedikit. Barang-barang yang dibuat kadang-kadang juga masih berdasarkan pesanan.
·      Sistem pabrik
Tahap sistem pabrik sudah merupakan industri yang menggunakan mesin. Tempatnya di daerah industri yang telah ditentukan, bisa di dalam atau di luar kota. Tempat tersebut untuk untuk tempat kerja, sedangkan majikan tinggal di tempat lain. Demikian juga toko tempat pemasaran hasil industri diadakah di tempat lain. Jumlah tenaganya kerjanya (buruhnya) sudah puluhan, bahkan ratusan. Barang-barang produksinya dibuat untuk dipasarkan.
3.4     Pertumbuhan Industri di Indonesia Era Globalisasi
Pertumbuhan Ekonomi (PDB) Indonesia pada Triwulan II-2011 dibandingkan Triwulan II-2010 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 6,49 persen. Pertumbuhan ini didukung oleh semua sektor, yang mana pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 10,65 persen, Perdagangan Hotel & Restoran sebesar 9,64 persen, dan Konstruksi sebesar 7,4 persen. Industri pengolahan non migas tumbuh sebesar 6,61 persen. Hal ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan yang sama tahun 2010 yang hanya tumbuh sebesar 5,12 persen.
Sampai pada tahun 2011 triwulan II, struktur Perekonomian Indonesia masih tetap didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar 24,30 persen ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan (15,6 persen) dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (13,7 persen). Kontribusi sektor industri pada Triwulan II-2011 ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I tahun 2011 sektor industri pengolahan non migas pada triwulan I tahun 2011  menyumbang sekitar 21,1 persen. Sektor industri telah memberikan sumber pertumbuhan ekonomi yang terbesar yaitu sebesar 1,6 persen. Sama halnya dengan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang juga memberikan sumber pertumbuhan ekonomi sebesar 1,6 persen. Sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 1,0 persen, sedangkan sumber pertumbuhan dari sektor lainnya masih kecil yaitu dibawah 1,0 persen.
Ditinjau dari komponen-komponen penggunaan PDB bahwa pengeluaran konsumsi rumah tangga mempunyai konstribusi terbesar terhadap PDB yaitu sebesar 54,3 persen pada triwulan II tahun 2011 dengan laju pertumbuhan sebesar 2,6 persen, pembentukan modal tetap bruto sebesar 31,63 persen dengan sumber pertumbuhan sebesar 2,1 persen.
Berdasarkan analisis pertumbuhan per cabang industri Triwulan II/ 2011, untuk pertama kalinya sejak 2005 pertumbuhan industri non migas berada di atas pertumbuhan ekonomi (ekonomi hanya sebesar 6,4 persen dan sektor pengolahan industri non-migas 6,61 persen). Dan dari 9 cabang industri non migas seluruhnyamemiliki pertumbuhan positif. Pertumbuhan industri non migas tertinggi dicapai oleh Industri Logam Dasar, Besi dan Baja sebesar 15,48 persen diikuti Industri Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 9,34 persen dan Industri Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki sebesar 8,03 persen. Adapun nilai pertumbuhan industri non migas terendah dicapai oleh Industri Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya sebesar 3,01 persen. Namun, secara keseluruhan hasil tersebut cukup menggembirakan karena pertumbuhan sektor industri barang kayu tersebut pada beberapa tahun sebelumnya memiliki nilai negatif.
Sampai dengan Triwulan II ini pertumbuhan industri yang dapat dicapai sebesar 6,61 persen dengan nilai PDB sebesar Rp. 144.750,6 miliar. Pertumbuhanpada triwulan II tahun 2011 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan pada triwulan yang sama tahun 2010 (5,12 persen). Hal ini didukung oleh kinerja semua cabang industri yang semakin membaik, dan memiliki pertumbuhan positif seperti industri logam dasar, besi dan baja; industri Makanan, Minuman dan Tembakau; serta industri tekstil, barang kulit & alas kaki.
Pertumbuhan industri non-migas selama semester I/2011 dibandingkan dengan semester I/2010 mencapai pertumbuhan sebesar 6,20  persen lebih tinggi dibandingkan dengan semester I/2010 sebesar 4,72 persen, namun masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi semester I/2011 yang sebesar 6,48 persen.
Kondisi tersebut  menggambarkan bahwa perkembangan  sektor industri sudah bangkit. Dalam rangka menjaga nilai pertumbuhan Industri Non Migas yang saat ini sudah berada di atas pertumbuhan ekonomi perlu diciptakan iklim investasi yang kondusif dan meminimalkan biaya ekonomi tinggi melalui akselerasi pembangunan infrastruktur dan hilirisasi. Di samping itu, perlu diperhatikan lingkungan global saat ini yang persaingannya semakin ketat sehingga pembangunan industri perlu dipercepat dan dilakukan secara terintegrasi dengan sektor ekonomi lainnya. 
Ditinjau dari aspek regional, struktur perekonomian Indonesia pada Triwulan II-2011 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Jawa dan Sumatera. Kelompok provinsi di Jawa memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 57,7 persen, kemudian diikuti oleh Sumatera sebesar 23,5 persen, Kalimantan 9,5 persen, Sulawesi 4,7 persen, Bali dan Nusa Tenggara 2,5 persen serta Maluku dan Papua 2,1 persen.
Provinsi yang memberikan sumbangan terbesar di Jawa  adalah DKI Jakarta (16,2 persen), Jawa Timur (14,8 persen), Jawa Barat (14,3 persen) dan Jawa Tengah (8,4 persen). Sedangkan provinsi penyumbang terbesar di Sumatera adalah Riau (6,6 persen), Sumatera Utara (5,3 persen) dan Sumatera Selatan (3,1persen). Adapun provinsi penyumbang terbesar di Kalimantan adalah Kalimantan Timur sebesar 6,4 persen, sedangkan provinsi penyumbang terbesar di Sulawesi adalah Sulawesi Selatan sebesar 2,3 persen.
Berdasarkan hal tersebut, percepatan pembangunan industri di daerah perlu terus dilakukan melalui pendekatan:
Pertama, mengkonsentralisasikan lokasi pembangunan industri pada wilayah yang memiliki potensi keunggulan komperatif yang besar melalui pembangunan pusat-pusat pertumbuhan industri (growth center), dilengkapi dengan mengembangkan klaster industri dan pengembangan kompetensi inti industri daerah. Pendekatan ini dilakukan secara terpadu dengan sektor ekonomi lainnya.
Kedua : meningkatkan kemampuan masyarakat dilokasi industri tersebut, sehingga dituntut masyarakat untuk investasi di bidang pendidikan di dukung oleh fasilitas yang disediakan pemerintah dan swasta, sehingga akan memberikan dampak positif bagi pembangunan industri yang semakin efisien dan efektif serta memberikan dampak berguna bagi daerah setempat.
Ketiga : Meningkatkan investasi di sektor industri yang dapat dilakukan oleh pihak swasta dan investasi infrastruktur yang diharapkan dilakukan oleh pihak pemerintah dan swasta.
Keempat : Peningkatan penguasaan pasar dalam negeri melalui upaya pemanfaat produk dalam negeri dan penguasaan pasar internasional.
Pendekatan yang digunakan dalam mempercepat pembangunan industri dilakukan dengan mengkombinasikan pendekatan sektoral yaitu mengembangkan klaster industri dan pendekatan regional yang berlandaskan pada keunggulan komparatif yang dimiliki oleh masing-masing daerah.
BAB IV
PENUTUP
4.1Kesimpulan
1. Pengaruh atau dampak perkembangan industri sangat besar sekali terhadap perkembangan perekonomian Indonesia. Industri memegang peranan yang menentukan dalam perkembangan perekonomian sehingga benar-benar perlu didukung dan diupayakan perkembangannya.2. Upaya pemerintah dalam meningkatkan perindustrian di Indonesia dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dari segi regulasi yang dilakukan dengan memperbarui Undang-Undang Perindustrian yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, dan dari segi birokrasi yang dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas SDM dan mempermudah pengurusan ijin usaha.4.2Saran
Dengan melihat pengaruh perindustrian terhadap perkembangan perekonomian, maka sudah selayaknya apabila pemerintah bersikap serius dan segera melakukan perubahan, baik terhadap regulasi maupun birokrasi yang terkait dengan perindustrian agar pendapatan ekonomi nasional ikut semakin meningkat seiring berkembangnya era globalisasi.


Download MAKALAH PERKEMBANGAN INDUSTRI DI ERA GLOBALISASI EKONOMI DUNIA TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA.docx

Download Now



Terimakasih telah membaca MAKALAH PERKEMBANGAN INDUSTRI DI ERA GLOBALISASI EKONOMI DUNIA TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

Makalah Ternak Potong Sapi

Judul: Makalah Ternak Potong Sapi
Penulis: Idha Ayu Lestari


MANAJEMEN PEMELIHARAAN SAPI POTONG

Oleh:
Dicki Nur RamadhanD1E011201
DioskuriD1E011203
Imam Kurniawan H.D1E011204
Banat Nur RestyanaD1E011207
Gading Ardi SaputroD1E011210
Dimas ApriliantoD1E011211
Sena NurentaD1E011213
Idha Ayu LestariD1E011219
Siti Hafizha MuhibanD1E011224
Andini Erna PuspitaD1E011225
LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK POTONG
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2013
ABSTRAK
Menurut Dirjen Bina Produksi Peternakan saat ini setiap masyarakat Indonesia baru mampu mengkonsumsi daging sapi kurang lebih 1,7 kg/orang/tahun, yang disupply dari sapi lokal 1,5 juta ekor sapi setara dengan 350.000 ton daging, impor sapi bakalan 300.000 ekor dan daging impor 30.000 ton. Sehingga masih kekurangan sapi potong, untuk memenuhi kebutuhan nasional. Adapun penyebabnya tidak terpenuhinya daging sapi adalah produktivitas ternak yang rendah dengan jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat. Salah satu alternatif untuk memenuhi konsumsi hasil ternak terutama daging adalah dengan mengembangkan dan meningkatkan usaha ternak sapi potong dan memberbaiki manajemen pengembangan sapi potong. Peternakan yang dikunjungi adalah Kelompok Bina Sarana Karya Sejahtera, desa Banjaranyar, Purbalingga, Banyumas. Peternakan ini telah berdiri selama 5 tahun. Bangsa sapi yang dipelihara adalah bangsa PO (Peranakan Ongole) dan BX (Brahman Cross) atau sapi lokal. Bibit yang dipelihara diperoleh dari pasar. Dengan cara pemilihan bibit berdasarkan genetik baik, pinggul besar/lebar, ambing normal dan besar, tidak cacat, sehat, punggung rata. Jenis hijauan yang di berikan adalah limbah pertanian, rumput gajah, dan legume. Hijauan berasal dari perkebunan. Selain diberi hijauan sapi juga diberi konsentrat yang terdiri dari onggok, tetes tebu, bungkil, dan mineral. Sistem perkawinan yang digunakan menggunakan metode Inseminasi Buatan. Semen beku yang digunakan berasal dari bangsa PO, Simental, dan BX. Status kepemilikan ternak adalah gaduhan bantuan pihak lain. Sapi dimandikan dua kali sehari. Perwatan anak yang baru lahir adalah dengan di lap dan di bantu untuk menyusui. Pemeliharaan jantan dan betina dipisah. Bentuk penjualan ternak dilakukan pada masa telah di sapih pada umur 6 bulan.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Dirjen Bina Produksi Peternakan saat ini setiap masyarakat Indonesia baru mampu mengkonsumsi daging sapi kurang lebih 1,7 kg/orang/tahun, yang disupply dari sapi lokal 1,5 juta ekor sapi setara dengan 350.000 ton daging, impor sapi bakalan 300.000 ekor dan daging impor 30.000 ton. Sehingga masih kekurangan sapi potong, untuk memenuhi kebutuhan nasional. Adapun penyebabnya tidak terpenuhinya daging sapi adalah produktivitas ternak yang rendah dengan jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat. Salah satu alternatif untuk memenuhi konsumsi hasil ternak terutama daging adalah dengan mengembangkan dan meningkatkan usaha ternak sapi potong dan memberbaiki manajemen pengembangan sapi potong.
Makalah ini akan mengulas tentang manajemen pengadaan bibit sapi, manajemen pemberian pakan, manajemen perkawinan, manajemen perkandangan, manajemen pemeliharaan, manajemen penanganan kesehatan dan manajemen pemasaran sapi. Dengan memperbaiki manajemen tersebut diharapkan meningkatkan produktivitas dan menambah populasi sapi potong di Indonesia.
1.2. Tujuan
Mengetahui manajemen bibit, manajemen pemberian pakan, manajemen perkawinan, manajemen perkandangan, manajemen pemeliharaan, manajemen kesehatan dan manajemen pemasaran dari suatu peternakan sapi potong.
1.3. Metode
Cara kerja pada praktikum Manajemen Ternak Potong pada komoditas babi adalah
Membuat kartu praktikum
Mengunjungi peternakan Kelompok Bina Karya Sejahtera, Desa Banjaranyar, Purbalingga.
Mencatat informasi manajemen bibit, manajemen pemberian pakan, manajemen perkawinan, manajemen perkandangan, manajemen pemeliharaan, manajemen kesehatan dan manajemen pemasaran.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1. Hasil
A. Identitas PeternakPeternakan sapi potong di desa Banjaranyar, Purbalingga, Banyumas yaitu Kelompok Bina Sarana Karya Sejahtera. Peternakan ini telah berdiri selama 5 tahun. Tujuan dibentuknya kelompok ini yaitu untuk menghasilkan pedet. Sistem yang digunakan adalah program SMD dengan modal awal Rp 368.000.000.
B. Data SekunderLuas desa5 hektarJumlah ternak250 ekorKelompok peternak18 orang
Tahun dibentuk2008
Jumlah anggota18 orang
Struktur organisasiKetua: tohidin, Bendahara: Sukarno
C. Identitas TernakBangsa sapi yang dipelihara adalah bangsa PO (Peranakan Ongole) dan BX (Brahman Cross) atau sapi lokal.
Umur Jumlah Satuan Ternak (ST)
Dewasa jantan 5 ekor5
Dewasa betina25 ekor25
Muda jantan 5 ekor2,5
Muda betina 14 ekor 7
Pedet Jantan 5 ekor 1,25
Pedet Betina 4 ekor 1
D. Manajemen Pengadaan BibitBibit yang dipelihara diperoleh dari pasar dengan harga tergantung bobot badan sekitar Rp 12.000.000. Dengan cara pemilihan bibit berdasarkan genetik baik, pinggul besar/lebar, ambing normal dan besar, tidak cacat, sehat, punggung rata. Tujuan pemeliharaan adalah untuk memproduksi anak, namun sebagian untuk digemukkan. Lama penggemukan 6 bulan.
E. Manajemen Pemberian PakanJenis hijauan yang di berikan adalah limbah pertanian, rumput gajah, dan legume. Hijauan berasal dari perkebunan. Pemberian hijauan dengan frekuensi 2 kali/hari dengan cara penyajian hijauan segar. Selain diberi hijauan sapi juga diberi konsentrat yang terdiri dari onggok, tetes tebu, bungkil, dan mineral. Jumlah air minum yang diberikan adalah 30 liter/ekor/hari secara adlibitum.
F. Manajemen PerkawinanSistem perkawinan yang digunakan menggunakan metode Inseminasi Buatan dengan biaya Rp 70.000 sampai sapi bunting. Semen beku yang digunakan berasal dari bangsa PO, Simental, dan BX. Semen tersebut berasal dari Dinas. Umur pertama pejantan dikawinkan adalah 15 bulan, sedangkan betina pada usia 13 bulan.Tanda-tanda birahi adalah gelisah, menaiki ternak lain. Tanda betina akan melahirkan adalah keluar lendir, menyendiri dan nafsu makan turun. Sapi biasa disapih pada umur 3-4 bulan dengan cara penyapihan dipisah dari induk menggunakan sekat tapi masih berdekatan. Jarak beranak sapi adalah 12-15 bulan.
G. Manajemen PerkandanganJenis lantai kandang berasal dari tanah dengan kemiringan 5 derajat. Jumlah kandang yang ada di peternakan Kelompok Bina Karya Sejahtera ada 6 unit. Bahan-bahan kandang adalah kayu,semen , pasir, bata, abses, besi, kayu Ukuran kandang adalah P=2,5 m L=2,2 m luas 27,5 m2. Kemiringan atap 45 derajat. Ukuran tempat pakan P=1,5 m L=0,5 m dalam= 0,35 m. Tempat penyimpanan tersedia. Tempat penampungan kotoran tersedia. Menggunakan sistem kandang kelompok. Jarak kandang dengan pemukiman rakyat sekitar 300 m. Biaya pembuatan kandang adalah Rp 70.000.000.
H. Manajemen PemeliharaanStatus kepemilikan ternak adalah gaduhan bantuan pihak lain. Sapi dimandikan dua kali sehari. Perawatan anak yang baru lahir adalah dengan di lap dan di bantu untuk menyusui. Pemeliharaan jantan dan betina dipisah. Pada peternakan ini tidak terdapat padang penggembalaan. Jenis usaha peternakan ini adalah tradisional, sifat usaha kelompok dengan tipe usaha campuran.
I. Manajemen Penanganan KesehatanPencegahan penyakit dengan cara memandikan ternak dan vaksinasi 2x setahun dan vaksinasi cacing 3 bulan sekali. Biaya vaksinasi sebesar Rp 10.000/ekor. Sanitasi kandang dilakukan tiap hari. Penyakit yang biasa ditemui adalah cacingan, bloat, diare. Pengobatan dilakukan oleh mantri hewan dan biaya pengobatan Rp 50.000/unit.
J. Manajemen Pemasaran Sapi Dan Pupuk KandangBentuk penjualan ternak dilakukan pada masa telah di sapih pada umur 6 bulan. Hasil penjualannya maro bathi sekitar 70%:30%. Alasan ternak dijual adalah untuk memenuhi kebutuhan. Biasanya pembeli datang langsung ke peternak. Penjualan pupuk kandang seharga Rp 200/kg.
2.2. Pembahasan
2.2.1. Manajemen Pengadaan Bibit Sapi
Yulianto (2010) menyatakan bahwa bibit yang dibesarkan harus sehat dan tidak cacat. Untuk itu, saat akan membeli bibit perlu memperhatikan ciri-ciri sebagai berikut yaitu tidak ada cacat fisik. Kulit tidak rusak atau luka. Ada tanda di telinga yang menunjukkan bahwa anakan sapi tersebut telah didaftar dan lengkap silsilahnya. Mata tampak cerah dan bersih (tidak berair dan kotor) Tidak sering batuk atau gangguan pernapasan serta tidak keluar lendir dari hidungnya. Tidak ditemui adanya eksternal parasit di tubuh dan kulit. Tidak ada gejala bengkak pada kuku. Bila diraba, kukunya tidak terasa panas.
2.2.2. Manajemen Pemberian Pakan
Untuk penggemukan sapi dalam waktu yang relative singkat maka ransum yang diberikan haruslah terdiri dari hijauan dan konsentrat. Penggemukan sapi dalam waktu yang relative singakt berarti pertambahan bobot badan yang akan disapai harus tinggi (Sugeng, 2000). Pada umumnya ternak sapi lebih menyukai rumput hijauan ini dikarenakan sapi adalah hewan herbivore (pemakan rumput). Rumput memiliki berbagai jenis dan spesies. Pada umunya rumput yang sering dikondumsi oleh ternak sapi ialah rumput gajah, rumput benggala dll.
2.2.3. Manajemen Perkawinan
Metode perkawinan yang digunakan pada Peternakan Kelompok Bina Karya Sejahtera adalah dengan metode Inseminasi Buatan (IB). Inseminasi Buatan adalah penyampaian atau pemasukan semen ke dalam saluran kelamin betina dengan dengan alat buatan manusia. Adapun tahapan IB adalah  penampungan semen, pemeriksaan kualitas, pengenceran, pembuatan semen beku, pelaksanaan inseminasi, rekording dan penilaian hasil inseminasi (Ihsan, 1997). Inseminasi Buatan mempunyai beberapa keunggulan yaitu meningkatkan kualitas genetik, efektifitas biaya perawatan pejantan, kontrol penyakit menular, aman, fleksibel dan memugkinkan menyusun catatan atau rekording dalam manajemen pemeliharaan (Hafez, 1993; Peters and Ball, 1995; Ihsan, 1997). Kerugian akibat IB muncul apabila inseminator kurang terampil dalam pelaksanaan IB, akan terjadi  inbreeding, apabila tidak dilakukan pergantian pejantan yang digunakan (Toelihere, 1993).
Estrus adalah saat ternak betina bersedia untuk menerima pejantan untuk kopulasi (kawin). Lama estrus adalah waktu yang diperlukan dalam satu kali ternak betina menjalani estrus atau bersedia dikawini oleh pejantan (Riyanto, 2000). Pada saat estrus terjadi hal pokok yakni nampak tanda-tanda estrus, pada sapi dikenal dengan  tiga  A yaitu abang (labia minor memerah), aboh (vulva membengkak) dan anget (suhu tubuh meningkat sedikit, lebih hangat dari   biasanya), berlendir yakni  mucus  yang berasal dari cervix nampak keluar dari vulva, seperti berwarna bening atau jernih, transparan yang sering kali melilit pada ekor atau menempel pada kaki-kaki belakangnya dan sering nampak betina menaiki temannya sewaktu di padang penggembalaan (Nuryadi, 2000). Hafez (1993), menyatakan bahwa rata-rata panjang siklus estrus untuk sapi adalah 21 hari, meskipun panjang siklus estrus yang normal adalah 17-21 hari. Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus estrus adalah umur, pakan, system pemeliharaan dan lingkungan (Toelihere, 1993).
Umur pertama kawin betina adalah 13 bulan sedangkan umur kawin jantan adalah 15 bulan, dengan calving interval 1 tahun. Biasanya umurnya penyapihan pada peternakan Kelompok Bina Karya Sejahtera adalah pada usia 6 bulan dengan cara penyapihan di sekat dengan induknya tetapi masih berdekatan. Asal semen beku berasal dari dinas dan biasanya semen beku yang digunakan adalah dari bangsa Simental atau PO.
Pelaksanaan perkawinan yang tepat sekitar 10-14 jam sejak tanda-tanda birahi. Apabila sapi birahi pada pagi hari, maka paling lambat sapi dikawinkan pada sore hari, sedangkan apabila sapi birahi pada sore hari, maka paling lambat sapi dikawinkan pada pagi hari pada hari berikutnya. Kebuntingan dapat diamati 21 hari setelah perkawinan. Kalau tidak ada tanda-tanda birahi, maka kebuntingan telah terjadi, namun apabila tanda-tanda birahi muncul lagi, maka perkawinan perlu diulang. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan perabaan, yang hanya dapat dilakukan oleh petugas yang terlatih dan berpengalaman. Setelah anak sapi lahir, induk sapi dapat dikawinkan lagi 3 (tiga) bulan setelah melahirkan. Sapi bunting harus dipisahkan dari sapi yang lain. Kondisi ini dilakukan untuk menjaga kebuntingan. Pakan yang diberikan harus dapat memenuhi kebutuhan zat gizi untuk sapi bunting.
Beberapa hari menjelang melahirkan, induk yang bunting akan menunjukkan tanda-tanda ambing membesar dan kencang, urat daging di sekitar vulva mengendor dan di kanan-kiri pangkal ekor kelihatan legok, beberapa saat menjelang melahirkan, sapi gelisah. Apabila tanda-tanda tersebut muncul, kadang harus dibersihkan dari kotoran dan diberi alas dengan jerami kering. Setelah melahirkan, induk sapi akan membersihkan linder yang menempel pada pedet yang baru dilahirkan dengan lidah. Apabila induk lemah dan tidak mapu, maka kita dibantu membersihkan, terutama yang mengganggu lubang pernafasan. Supaya kelahiran berjalan lancar, induk sapi yang akan beranak diberi kesempatan bergerak kira-kira 2-3 minggu menjelang melahirkan.
2.2.4. Manajemen Perkandangan
Pembuatan kandang harus sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan dalam pemeliharaan sapi potong antara lain yaitu kandang penggemukan, kandang isolasi ternak sakit, gudang pakan dan peralatan, unit penampungan dan pengolahan lahan. Konstruksi kandang harus kuat dan nyaman serta memiliki daya tampung dan pertukaran udara harus terjamin, lantai kandang harus kuat dan tidak licin, untuk bangunan gudang pakan harus terjamin kebersihan dan kehygienisan gudang agar pakan tetap sehat dan hygienis.
Tata letak kandang dan bangunan lain harus diperhatikan. Peternakan harus mempunyai satu pintu keluar masuk yang dilengkapi kolam desinfektan. Letak kandang dan bangunan lain harus diperhatikan guna mempermudah dalam pengerjaan dan kegiatan sehari-hari. Letak kandang isolasi harus di belakang dan agak jauh dari bangunan lainnya. Jarak antar bangunan yang bukan kandang minimal 25 meter. Bangunan untuk pekerja (tempa tinggal) serta hal-hal pekerjaan yang berhubungan dengan administratif harus terpisah dari kandang.
Menurut AAK (1991) yang menyatakan bahwa konstruksi kandang yang dibangun dengan perencanaan dan teknis yang benar akan menjamin kenyamanan hidup ternak, sebab bangunan kandang erat hubungannya dengan kehidupan ternak. Konstruksi bangunan kandang yang benar ialah yang dirancang sesuai dengan iklim setempat, jenis ternak dan tujuan usaha peternakan itu sendiri.
Oleh karena itu, di dalam bangunan konstruksi kandang perlu diperhatikan yaitu tinggi bangunan, kandang didaerah dataran rendah lebih tinggi daripada dipegunungan. Hal ini dimaksud agar udara panas didalam ruang kandang lebih bebas bergerak atau berganti. Atap berfungsi untuk menghindarkan air hujan dan terik matahari. Menjaga kesehatan sapi dimalam hari. Dinding Diding berfungsi menahan angin langsung yang datang dari arah luar, agar pada malam hari sapi tidak kedinginan. Mengurangi keluarnya panas di dalam ruangan kandang yang dihasilkan oleh tubuh hewan. Ventilasi kandang harus dibuat dan diatur sesuai dengan tempat dan kebutuhan ternak. Kebutuhan ventilasi kandang didataran rendah harus dibuat lebih lebar dan lebih banyak di dataran tinggi pegunungan. Sebab di dataran rendah umumnya udaranya lebih panas daripada didataran tinggi/pegunungan. Lantai kandang, baik lantai tanah, adukan semen, aspal, batu-batu dan sebagainya harus dibiuat agak miring. Kemiringan lantai kandang cukup di buat 5 derajat saja. Kemiringan lantai ini bertujuan agar air kencing sapi tidak berhenti dan bercampur dengan kotoran dan tilam yang dipakai sebagai alas ternak sehingga kesehatan sapi tetap terjamin.
2.2.5. Manajemen Pemeliharaan
Sedapat mungkin diupayakan agar sapi dimandikan minimal satu kali dan maksimal dua kali dalam sehari. Apabila air tidak begitu tersedia maka sapi cukup dimandikan satu kali sehari pada pagi hari sebelum pemberian pakan. Sebaliknya, apabila air cukup tersedia dan memungkinkan sapi dimandikan dua kali sehari maka hal itu dilakukan pada pagi hari dan sore hari (Siregar, 2002). Sapi sangat perlu dimandikan pada pagi hari karena biasanya pada malam hari sapi itu telah penuh dengan kotoran yang menempel pada tubuhnya. Sapi yang selalu bersih akan terhindar dari berbagai penyakit dan nafsu makannya meningkat (Siregar, 2002) Pada peternakan ini sapi dimandikan sehari dua kali.
Perawatan anak yang bru lahir adalah dengn di bantu kelahirannya, di lap, di bantu untuk menyusu. Pemeliharaan jantan dan betina di pisah namun masih berdekatan. Pada peternakan ini tidak memiliki tempat untuk penggembalaan. Jadi sapi selalu berada di dalam kandang.
2.2.6. Manajemen Penanganan Kesehatan
Penyakit merupakan ancaman yang harus diwaspadai peternak. Walaupun serangan penyakit tidak langsung mematikan ternak, tetapi dapat merusak citra, menimbulkan masalah kesehatan yang berkepanjangan, menghambat pertumbuhan, dan mengurangi pendapatan atau keuntungan. Untuk mengetahui sapi sakit secara umum bisa dilakukan dengan memperhatikan keadaan tubuh, sikap dan tingkah laku.
Pencegahan terhadap penyakit sapi dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain pemilihan sapi bakalan yang betul-betul sehat. Menjaga kebersihan kandang beserta peralatannya, termasuk memandikan sapi. Sapi yang sakit dipisahkan dengan sapi sehat dan segera dilakukan pengobatan. Mengusakan lantai kandang selalu kering. Memeriksa kesehatan sapi secara teratur dan dilakukan vaksinasi sesuai petunjuk. Pemilihan lokasi dan kandang yang memenuhi syarat. Pemberian pakan yang baik. Vaksinasi dan pengobatan (Darmono, 1993).
Tindakan higiene meliputi usaha kebersihan lingkungan kandang, seperti lantai yang bersih dan kering, drainase sekitar bangunan kandang yang baik, pengapuran dinding kandang yang teratur, pengaturan ventilasi kandang yang sempurna, dan mampu membentengi dari serangan berbagai jenis infeksi penyakit. Kebersihan sapi harus pula diikuti dengan kebersihan kandang. Karena frekuensi pemberian pakan, terutama hijauan, pada penggemukan sapi relatif tinggi maka kotoran sapi yang dikeluarkan oleh sapi itu cukup banyak pula. Kebersihan kandang harus selalu dijaga, kotoran sapi harus selalu dibuang pada tempat yang telah disediakan. Genangan-genangan air dalam kandang harus dikeringkan dan diupayakan tidak ada lalat atau serangga lainnya yang dapat mengganggu sapi dalam kandang. Vaksinasi pada sapi-sapi yang digemukan perlu pula dilakukan terutama terhadap penyakit-penyakit yang menular. (Siregar, 2002)
Perlengkapan lain yang perlu disediakan adalah sapu, sikat, sekop, sabit, dan tempat untuk memandikan sapi. Semua peralatan tersebut adalah untuk membersihkan kandang agar sapi terhindar dari gangguan penyakit sekaligus bisa dipakai untuk memandikan sapi.
2.2.7 Manajemen Pemasaran Sapi
Pemasaran merupakan suatu proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya. Pemasaran juga didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan berpindahnya barang dari produsen pertama ke konsumen terakhir. Pemasaran diartikan sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang digunakan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Dalam bisnis sapi memang petani cenderung menjadi pihak yang mempunyai margin yang relatif kecil jika di bandingkan dari margin keuntungan yang di dapatkan oleh pedagang. Sehingga harus ada semacam asosiasi yang dapat memproteksi harga dan melindungi petani. Petani harus mau membuat kelompok/asosiasi agar harga dapat dikendalikan maupun bekerja sama baik dari segi pemasaran, pengadaan pakan dll, sehingga biaya produksi dapat effisien.
KESIMPULAN
Dilihat dari segi manajemen pemilihan bibit, manajemen pemberian pakan, manajemen perkawinan, manajemen perkandangan, manajemen pemeliharaan, manajemen penanganan kesehatan, serta produk dan pemasaran peternakan Kelompok Bina Karya Sejahtera masih tergolong peternakan rakyat yang sudah modern dan perlu adanya pegembangan pemasaran sehingga peternakan ini dapat berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1991. Petunjuk Beternak Sapi Potong dan Kerja. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Darmono. 1993. Manajemen Sapi Kereman. Kanisius, Yogyakarta.
Hafez, E.S.E. 1993. Reproduction In Farm Animals. 6th edition. Lea and Febinger. Philadelphia.
Ihsan, M.N., 1997. Ilmu Reproduksi Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang.
Nuryadi. 2000. Dasar-dasar Reproduksi Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang.
Peters. A. R., and Ball. P. J. H. 1995. Reproduction in Cattle.. Butterworths, London.
Riyanto, J. 2000. Reproduksi Ternak. Angkasa. Bandung.
Siregar , S. B. 2000. Sapi Potong. Penebar Swadaya, Jakarta
Sugeng, Y. B., 2000. Sapi Potong. Penebar Swadaya, Jakarta.
Toelihere, M.R., 1993. Inseminasi Buatan pada Ternak. Edisi ke-2. Angkasa, Bandung.
.
Yulianto, Purnawan. 2010. Pembesaran Sapi Potong Secara Intensif. Penebar Swadaya. Jakarta.


Download Makalah Ternak Potong Sapi.docx

Download Now



Terimakasih telah membaca Makalah Ternak Potong Sapi. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat