Judul: PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI Tujuan Pembelajaran
Penulis: Tatik Wahyuningsih
PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI
Tujuan Pembelajaran:
Peserta memahami tentang konsep dasar persamaan akuntansi
Peserta memahami tentang siklus akuntansi
Peserta dapat melakukan proses akuntansi
ELEMEN LAPORAN KEUANGAN
Aset
Kewajiban
Ekuitas
==
Penggunaan Dana
Sumber dana
Penyertaan
Surplus
Pendapatan
Biaya
==
+
-
Informasi keuangan dalam laporan keuangan diklasifikasikan menjadi 3 elemen, yaitu aset, kewajiban dan ekuitas. Elemen-elemen laporan keuangan tersebut membentuk suatu persamaan, yang disebut sebagai persamaan dasar akuntansi. Persamaan dasar akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut:
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh rumah sakit sebagai akibat peristiwa masa lalu yang diharapkan akan memberikan manfaat di masa yang akan datang bagi rumah sakit. Contoh aset pada rumah sakit adalah Kas, Persediaan barang farmasi, Peralatan medis dan non medis, Tanah, Gedung, Biaya yang dibayar di muka.
Kewajiban adalah hutang yang ada pada rumah sakit saat ini, yang ditimbulkan karena adanya peristiwa di masa lalu. Hutang ini menimbulkan kewajiban bagi rumah sakit untuk melakukan pembayaran di masa yang akan datang. Hutang mempunyai akibat keluarnya arus aset dari rumah sakit, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, oleh karena itu kewajiban diklasifikasikan menjadi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Contoh Kewajiban adalah: Hutang usaha, Hutang Gaji, Hutang pajak, Pendapatan yang diterima di muka.
Ekuitas adalah merupakan sumber perolehan dana yang berasal dari donatur dan dari hasil operasional rumah sakit. Ekuitas juga merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Contoh Ekuitas pada rumah sakit adalah Ekuitas awal, donasi dan surplus tahun yang lalu.
PROSES AKUNTANSI
Proses akuntansi merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi, mencatat dan melaporkan peristiwa-peristiwa ekonomi di dalam organisasi. Proses akuntansi menggunakan dasar pencatatan ganda, atau yang sering disebut sebagai double entry system, dalam sistem ini, jumlah yang didebet harus sama dengan jumlah yang dikredit. Proses akuntansi dimulai pengidentifikasian akun. Akun merupakan catatan akuntansi individual atas bertambahnya atau berkurangnya aset, kewajiban atau ekuitas tertentu. Setiap akun harus mempunyai: (1) nama akun, (2) sisi kiri atau sisi debet dan (3) sisi kanan atau sisi kredit. Bentuk akun yang paling sederhana menyerupai huruf T, Jika jumlah sisi debet melebihi sisi kredit, maka akun tersebut memiliki saldo debet, dan jika sebaliknya, maka akun tersebut memiliki sisi kredit. Setiap klasifikasi akun mempunyai saldo normal, apakah saldo debet atau saldo kredit. Sebagai contoh akun kas mempunyai saldo normal di sisi debet, sedangkan akun hutang mempunyai saldo normal di sisi kredit.
NAMA AKUN
SISI KANAN (DEBET) SISI KIRI (KREDIT)
Saldo debet
Saldo Kredit
Proses akuntansi siklus akuntansi. Siklus akuntansi terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
Analisis setiap transaksi dan pengaruhnya terhadap akun
Mencatat setiap transaksi ke dalam jurnal
Memindahkan informasi dari jurnal ke dalam buku besar
Menyusun daftar saldo
Membuat jurnal penyesuaian dan koreksi bila diperlukan, serta membuat jurnal penutup
Menyusun Laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan operasi dan laporan arus kas
Langkah-langkah dalam proses akuntansi tersebut membentuk suatu siklus yang bisa digambarkan sebagai berikut:
Neraca Awal
Laporan Operasi
Analisis Transaksi
Neraca Akhir
Penyesuaian/
Koreksi/
Penutup
Daftar Saldo
Buku Besar
Jurnal
Laporan Arus Kas
ANALISIS TRANSAKSI
Sebelum melakukan proses pencatatan, dilakukan analisis transkasi. Peristiwa yang terjadi di rumah sakit, disebut sebagai transaksi, jika peristiwa tersebut mengubah posisi keuangan rumah sakit (aset, kewajiban dan ekuitas). Di dalam melakukan analisis transaksi perlu diidentifikasi pasangan akun manakah yang terpengaruh oleh peristiwa tersebut. Contoh transaksi pada rumah sakit adalah sebagai berikut:
Pada tanggal 5 Oktober terjadi pembelian barang farmasi senilai Rp 10.000.000. secara tunai, maka akun yang akan terpengaruh dari adanya peristiwa tersebut adalah adalah akun kas dan persediaan barang farmasi, yaitu berkurangnya akun kas rumah sakit dan bertambahnya akun persediaan barang farmasi. Setiap kali terjadi transaksi, pasangan akun akan bertambah dan berkurang secara seimbang. Dalam contoh di atas, akun yang bertambah adalah akun persediaan barang farmasi sebesar Rp 10.000.000 dan harus diimbangi dengan berkurangnya akun lain sebesar Rp 10.000.000, dalam hal ini akun yang berkurang adalah kas.
JURNAL
Setelah dilakukan analisis transaksi dan diidentifikasi akun-akun yang terpengaruh dari peristiwa tersebut, langkah selanjutnya adalah mencatat transaksi tersebut ke dalam jurnal. Manfaat penjurnal dalam proses akuntansi adalah:
Menunjukkan dampak suatu transaksi secara lengkap dalam satu tempat
Menunjukkan kronologis pencatatan transaksi
Membantu mencegah sedini mungkin terjadinya kesalahan pencatatan, sebab jumlah debet dan kredit pada setiap pencatatan dapat secara mudah diperbandingkan
Dalam proses penjurnalan setiap transaksi harus dicatat dalam jurnal yang terpisah. Jurnal yang lengkap berisi informasi tentang:
Tanggal transaksi
Nama akun dan jumlahnya yang harus didebet dan dikredit
Keterangan singkat atas transaksi tersebut
Pendebetan dicatat di sisi kanan dan pengkreditan dicatat pada sisi kiri
TEHNIK PENJURNALAN
Proses penjurnalan dilakukan dengan menggunakan format jurnal yang dapat menginformasikan secara jelas transaksi yang terjadi dan perlu dicatat. Secara tehnis, penjurnalan dilakukan sebagai berikut:
Tanggal transaksi dimasukkan dalam kolom tanggal
Nama akun yang didebet harus ditulis merapat di sebelah kiri di kolom Nama Akun dan keterangan, sedangkan nama akun yang dikredit ditulis agak menjorok ke kanan
Jumlah yang harus didebet dimasukkan ke dalam kolom debet, sedangkan jumlah yang harus dikredit dimasukkan dalam kolom kredit.
Berikan penjelasan singkat untuk setiap transaksi
Berikan jarak antar jurnal. Jarak ini akan memisahkan setiap jurnal dan memudahkan untuk membaca jurnal
Kolom referensi (ref) dibiarkan kosong pada saat membuat jurnal. Kolom ini baru diisi ketika dilakukan posting, yaitu pemindahan akun dari buku jurnal ke buku besar
Jurnal yang hanya terdiri dari 2 akun, yaitu 1 akun debet dan 1 akun kredit disebut sebagai jurnal sederhana.
Contoh format jurnal:
Tanggal 5 Oktober terjadi pembelian barang farmasi secara tunai sebesar Rp 500.000
Tanggal 7 Oktober mencatat pendapatan dari pasien umum, berdasarkan formulir kuitansi yang diperoleh dari kasir, dengan perincian: biaya pendaftaran Rp 5.000, Biaya pemeriksaan dan tindakan Rp 15.000 dan biaya obat Rp 60.000 (harga pokok obat Rp 50.000)
POSTING KE BUKU BESAR
Langkah berikutnya setelah dilakukan penjurnalan adalah melakukan posting ke buku besar. Posting ke buku besar maksudnya adalah pemindahan akun yang dicatat dalam buku jurnal ke dalam buku besar. Dalam proses akuntansi, tahap ini merupakan tahap untuk mengakumulasikan transaksi-transaksi yang telah dicatat di dalam jurnal ke dalam akun individual. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses posting adalah sebagai berikut:
Masukkan tanggal posting, jumlah yang didebet dan yang dikredit di dalam jurnal dan ke dalam kolom-kolom yang sesuai di dalam buku besar
Di dalam kolom referensi pada jurnal, masukkan nomor akun buku besar
Ilustrasi berikut ini menggambarkan proses posting dari jurnal ke buku besar:
DAFTAR SALDO/ NERACA SALDO
Setelah jurnal di posting ke akun individual, yaitu buku besar, maka pada akhir periode disusun daftar saldo atau sering disebut dengan neraca saldo (trial balance). Daftar saldo atau neraca saldo ini disusun berdasarkan saldo akhir yang terdapat dalam setiap akun individual atau buku besar. Saldo-saldo debet dalam buku besar dipindahkan ke dalam sisi kiri (debet) pada neraca saldo, sedangkan saldo-saldo kredit dalam buku besar dipindahkan ke dalam sisi kanan (kredit) pada neraca saldo. Tujuan utama membuat daftar saldo adalah untuk memastikan bahwa sisi debet dalam neraca saldo tersebut jumlahnya sama dengan sisi kredit. Jika saldo pada sisi debet dalam neraca saldo tidak sama dengan jumlah pada sisi kreditnya, rumah sakit dapat segera mencari tahu penyebabnya dengan menelusuri pada pencatatan transaksi pada jurnal atau buku besar.
Contoh sederhana daftar saldo adalah sebagai berikut
RUMAH SAKIT "HARAPAN SEHAT"
DAFTAR SALDO
31 OKTOBER 2011
NAMA AKUN DEBET KREDIT
Kas Rp 430.000 Piutang Pelayanan 50.000 Persediaan barang farmasi 450.000 Peralatan rumah tangga 185.000 Hutang usaha Rp 100.000
Hutang Gaji 50.000
Pendapatan diterima di muka 100.000
Ekuitas 800.000
Surplus tahun lalu 50.000
Pendapatan pendaftaran 5.000
Pendapatan pelayanan 15.000
Pendapatan apotik 60.000
Beban obat 50.000 Beban bahan habis pakai 15.000 Total Rp 1.180.000 Rp 1.180.000
PENYESUAIAN
Melalui proses akuntansi, kita berharap mengetahui bagaimana hasil operasi yang dilakukan oleh suatu organisasi/ rumah sakit. Hasil operasi secara sederhana dapat diperoleh dari besarnya pendapatan dikurangi besarnya biaya yang telah dikeluarkan. Meskipun demikian, pada kenyataannya tidaklah sesederhana itu. Salah satu manfaat dari adanya proses akuntansi adalah pengukuran kinerja. Supaya pengukuran kinerja dapat mencerminkan aktivitas yang sesungguhnya maka, hal penting yang harus diperhatikan adalah periode waktu (timing) dan dasar pencatatan.
Periode waktu menggambarkan pelaporan keuangan suatu organisasi harus mempunyai batasan waktu, batasan yang sering digunakan dalam akuntansi adalah periode satu bulan, satu kwartal dan satu tahun. Periode akuntansi satu tahun disebut sebagai tahun fiskal.
Batasan waktu menyebabkan perlunya penyesuaian dalam proses akuntansi. Penyesuaian dilakukan setelah daftar saldo (neraca saldo) disusun. Penyesuaian dilakukan melalui pencatatan dalam jurnal penyesuaian. Hal-hal yang menyebabkan perlunya penyesuaian antara lain:
Beberapa transaksi ekonomi tidak mungkin dicatat harian, karena pertimbangan efisiensi. Contohnya adalah Bahan habis pakai di rumah sakit, yang setiap hari dipakai dalam jumlah kecil-kecil, maka akan tidak efisien jika dicatat setiap hari. Contoh yang lain adalah pengakuan penyusustan (depresiasi), pada umumnya akan dilakukan sekali dalam satu periode waktu.
Beberapa biaya tidak dicatat dalam periode waktu tertentu, karena biaya tersebut berkaitan dengan berlalunya waktu dan bukan merupakan akibat dari pemakaian sumber daya sehari-hari. Contohnya adalah Biaya sewa dan biaya asuransi
Beberapa transaksi belum dicatat. Contohnya adalah pemakaian biaya listrik dalam satu bulan tertentu, belum tercatat, karena tagihan baru diketahui beberapa hari pada bulan berikutnya.
Prinsip akuntansi mencatat pendapatan dan biaya pada periode yang benar. Pendapatan dan biaya harus diakui dan dicatat pada periode terjadinya atau berbasis akrual (accrual basis). Pada cash basis, pendapatan dicatat pada saat kas diterima dan beban atau biaya dicatat pada saat kas dikeluarkan. Cash basis tidak digunakan dalam prinsip akuntansi, karena dapat menyebabkan terjadinya pelaporan keuangan yang menyesatkan. Prinsip akuntansi menggunakan prinsip matching, yaitu beban harus dipertandingkan dengan pendapatan pada periode yang benar.
JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal penyesuaian dibuat untuk memastikan hwa prinsip pengakuan pendapatan dan biaya telah dicatat berdasarkan prinsip matching. Jurnal penyesuaian dibuat pada saat melakukan penyususnan laporan keuangan. Jurnal penyesuaian dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
Deferrals
prepaid expenses – Beban/biaya telah dibayar tunai dan dicatat sebagai aset sebelum digunakan atau dikonsumsi
Unearned Revenue- Kas telah diterima dan dicatat sebagai hutang (kewajiban) sebelum pendapatan diperoleh
Accruals
Accrued Revenues – Pendapatan telah diperoleh tetapi kas belum diterima atau belum dilakukan pencatatan
Accrual Expenses – Beban telah terjadi tetapi kas belum dibayarkan atau belum dilakukan pencatatan
PREPAID EXPENSES (BEBAN DIBAYAR DI MUKA)
Beban dibayar di muka adalah beban atau biaya yang telah dibayar dan dicatat sebagai aset sebelum digunakan atau dikonsumsi. Beban ini habis dengan berlalunya waktu atau melalui pemakaian. Contoh beban dibayar di muka adalah supplies (bahan habis pakai), asuransi dan depresiasi.
Contoh:
Bahan Habis Pakai
Tanggal 5 Oktober rumah sakit membeli bahan habis pakai secara kredit seharga Rp 2.500.000. \
Bahan habis pakai ini diperkirakan akan habis dalam waktu 3 bulan
Tanggal 31 Oktober Bahan habis pakai yang tersisa senilai Rp 1.000.000
Jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi di atas adalah:
Tanggal Jurnal 5 Okt Transaksi Bahan Habis Pakai Rp 2.500.000
Hutang Usaha 2.500.000
31 Okt Penyesuaian Beban/Biaya Bahan Habis Pakai Rp 1.500.000
Bahan habis Pakai 1.500.000
Asuransi
Tanggal 5 Oktober Membayar polis asuransi sebesar Rp 600.000, akan jatuh tempo pada tanggal 30 September tahun yang akan datang
Jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi di atas adalah:
Tanggal Jurnal 5 Okt Transaksi Asuransi Dibayar Di muka Rp 600.000
Kas 600.000
31 Okt Penyesuaian Beban asuransi Rp 50.000
Asuransi Dibayar di muka 50.000
Depresiasi Aset Tetap
Depresiasi atau penyusutan adalah alokasi biaya perolehan (cost) suatu aset untuk dibebankan selama umur ekonomis aset tersebut dengan cara yang rasional dan sistematik. Depresiasi merupakan estimasi dan bukan ukuran faktual atas cost yg telah expired
Tanggal 1 Oktober rumah sakit membeli peralatan kantor seharga Rp 5.000.000 secara kredit dengan umur ekonomis 5 tahun
Tanggal Jurnal 5 Okt Transaksi Peralatan Kantor Rp 5.000.000
Hutang Usaha 5.000.000
31 Okt Penyesuaian Biaya Depresiasi Rp 1.000.000
Akumulasi Depresiasi 1.000.000
UNEARNED REVENUE (PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA)
Pendapatan diterima di muka merupakan pendapatan yang telah diterima dan dicatat sebagai kewajiban rumah sakit sebelum pendapatan tersebut terealisasi. Pendapatan diterima di muka akan direalisasikan melalui pemberian jasa pelayanan.
Contoh:
Tanggal 5 Oktober , rumah sakit menerima dana jamkesmas sebesar Rp 1.000.000
Tanggal 31 Oktober, Berdasarkan analisis yang dilakukan pendapatan yang terealisasi adalah Rp
500.000
Tanggal Jurnal 5 Okt Transaksi Kas Rp 1.000.000
Pendapatan diterima di muka Rp 1.000.000
31 Okt Penyesuaian Pendapatan diterima di muka Rp 500.000
Pendapatan Pelayanan 500.000
ACCRUED REVENUE
Accrued Revenue dapat terjadi karena jasa/ pelayanan telah diberikan kepada pelanggan/ pasien, tetapi belum dibayar oleh pelanggan/ pasien tersebut.
Tanggal 31 Oktober rumah sakit melakukan tagihan kepada pasien sebesar atas pelayanan sebesar Rp 100.000, tetapi pasien akan membayar bulan depan, maka perlu dibuat jurnal penyesuaian pada akhir periode sebagai berikut:
Tanggal Jurnal 31 Okt Penyesuaian Piutang usaha Rp 100.000
Pendapatan Pelayanan 100.000
ACRRUED EXPENSE
Accrued expense bisa terjadi karena biaya telah terjadi, tetapi belum dibayar
Contoh: pada tanggal 31 Oktober , rumah sakit mempunyai kewajiban untuk membayar gaji karyawan sebesar Rp 250.000, tetapi baru akan dibayarkan pada tanggal 5 November. Maka pada tanggal 31 Oktober harus dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Tanggal Jurnal 31 Okt Penyesuaian Beban Gaji Rp 250.000
Hutang Gaji 250.000
PENYELESAIAN DALAM SIKLUS AKUNTANSI
Setalah dilakukan penyesuaian-penyesuaian pada neraca saldo, maka proses akuntansi harus diselesaikan. Ada beberapa komponen yang diperlukan dalam proses penyelesaian proses akuntansi sebelum siap meyajikan laporan keuangan. Komponen-komponen tersebut adalah:
Kertas Kerja (Worksheet)
Jurnal Penutup
Jurnal Koreksi
Jurnal Pembalik
KERTAS KERJA/ WORKSHEET
Kertas kerja adalah alat kerja akuntan yang digunakan dalam proses pembuatan jurnal penyesuaian dan laporan keuangan. Kertas kerja bukan merupakan catatan akuntansi permanen. Langkah-langkah dalam membuat kertas kerja adalah sebagi berikut:
Membuat daftar saldo (neraca saldo), yang diambil dari setiap akin individu dalam buku besar
Membuat penyesuaian dalam kolom penyesuaian
Membuat daftar saldo setelah penyesuaian
Menggolongkan akun-akun ke dalam akun neraca dan akun operasi
Menyusun laporan keuangan (laporan operasi, neraca dan arus kas)
JURNAL PENUTUP
Pada akhir periode akuntansi, akun-akun organisasi akan siap memasuki periode akuntansi berikutnya, maka organisasi perlu melakukan penutupan buku. Dalam proses penutupan buku, akun-akun perlu dibedakan menjadi akun temporer dan akun permanen.
Akun temporer adalah akun yang berkaitan dengan satu periode akuntansi saja. Akun temporer meliputi akun-akun yang terdapat pada laporan operasi (dalam perusahaan yg berorientasi pada laba, disebut sebagai laporan rugi laba). Karena akun-akun ini merupakan akun temporer, maka akun-akun ini harus ditutup pada setiap akhir periode akuntansi.
Akun permanen merupakan akun-akun yang berkaitan dengan satu periode akuntansi atau lebih. Akun permanen meliputi akun-akun yang terdapat pada laporan posisi keuangan atau neraca. Karena merupakan akun permanen, maka akun-akun ini tidak ditutup.
Untuk melakukan penutupan akun temporer, maka akun-akun ini dipindahkan ke dalam neraca dan akan menjadi akun permanen melalui jurnal penutup. Jurnal penutup akan menyebabkan akun temporer menjadi bersaldo NOL. Dalam membuat jurnal penutup, digunakan akun pembantu yang disebut sebagai ikhtisar defisit/surplus (ikhtisar rugi/laba). Contoh jurnal penutup adalah sebagai berikut:
Menutup Akun pendapatan dan Biaya
Tanggal Nama Akun Debet Kredit
31 Okt Pendapatan pelayanan
Iktisar S/D Rp 10.600.000 Rp 10.600.000
31 Okt Iktisar S/D
Biaya obat
Biaya habis pakai
Biaya depresiasi
Biaya gaji
Biaya sewa
Biaya bunga
Rp 7.740.000 Rp 1.500.000
40.000
50.000
5.200.000
900.000
50.000
Menutup akun pembantu (Ikhtisar S/D) ke akun Permanen
Tanggal Nama Akun Debet Kredit
31 Okt Ikhtisar S/D
Surplus tahun berjalan Rp 2.860.000 Rp 2.860.000
Jurnal penutup juga harus diposting ke buku besar
JURNAL PEMBALIK/JURNAL REVERSI
Setelah penyusunan laporan keuangan dan penutupan buku, organisasi dapat memilih untuk mebalik beberapa jurnal penyesuaian sebelum melakukan pencatatan jurnal transaksi pada periode berikutnya. Jurnal pembalik adalah optional bagi organisasi. Jurnal pembalik dibuat pada awal periode akuntansi dan merupakan lawan dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat pada periode sebelumnya. Jurnal pembalik tidak mengubah jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan, tetapi dibuat untuk memudahkan pencatatan transaksi pada periode berikutnya.
LATIHAN
Berikut Transaksi yang terjadi pada Rumah Sakit "Segar Bugar" selama Bulan Januari 2012
Tanggal Transaksi
1 Rumah sakit menerima dana dari pemerintah berupa kas yang ditransfer ke bank sebesar Rp. 2.000.000.000,00 untuk operasional awal tahun.
2 Menerima pendapatan atas pelayanan medis kepada pasien sebesar Rp 100.000.000,00
4 Membayar gaji karyawan sebesar Rp. 200.000.000,00
5 Membeli perlengkapan/ persediaan non medis seharga Rp.10.500.000,00 baru dibayar tunai Rp.7.000.000,00
6 Menerima pemnbayaran pasien rawat inap status umum, total tarif perawatan Rp.1.250.000,00 baru diterima pelunasannya Rp.1.100.000,00
7 Dibayar outsourcing cleaning service untuk 1 tahun ke depan senilai Rp.240.000.000,00
11 Diterima pelusanan atas pelayanan pasien berjaminan yang diberikan bulan desember 2010 sebesar Rp 3.000.000,00 oleh penjamin A
13 Dibayar beban listrik, air dan telepon bulan Januari 2011 Rp 350.000.000,00
14 Diterima pendapatan atas jasa pelayanan medis kepada pasien senilai Rp 200.000.000,00
16 Dibeli peralatan medis seharga Rp 400.000.000,00 secara kredit selama 1 tahun
18 Dibeli Obat-obatan Rp.15.000.000,00 secara tunai
20 Diterima pelunasan pasien tanggal 6 januari sebesar sisa yang belum dibayarkan
25 Dibayar sebagian utang atas transaksi tanggal 16 Januari 2011 sebesar Rp150.000.000,00
31 Diketahui Obat-obatan yang tersisa tanggal 31 Januari 2011 sebanyak Rp 85.000.000,00
31 Diketahui perlengkapan/ persediaan non medis tersisa tanggal 31 januari 2011 sebanyak Rp 50.000.000,00
Rumah Sakit "Segar Bugar"
Neraca
Per 31 Desember 2010
ASET :
Kas
Piutang
Persediaan Obat
Persediaan Non Medis
Tanah
Kendaraan
Alat Medis
Gedung dan Bangunan
Akum. Peny. Aset Tetap 12.000.000
150.000.000
100.000.000
90.000.000
1.000.000.000
200.000.000
1.000.000.000
2.500.000.000
(320.000.000) KEWAJIBAN :
Hutang Jangka Pendek
Hutang Jangka Panjang
EKUITAS :
Modal -Pemerintah
0
0
4.732.000.000
Total Aset 4.732.000.000 Total Kewajiban+Modal 4.732.000.000
Penyesuaian yang dilakukan di akhir bulan Januari antara lain:
Biaya outsourcing
Biaya Penyusutan aset (1tahun=12 bulan)
Kendaraan, Umur Ekonomis= 10 tahun, Nilai sisa = 0
Alat Medis, Umur Ekonomis = 5 tahun, Nilai sisa = 0
Gedung dan Bangunan, Umur Ekonomis = 25 tahun, Nilai Sisa = 0
Rumus Biaya Penyusutan = (Nilai Perolehan – Nilai sisa)/ Umur Ekonomis
Permintaan:
Buatlah Jurnal atas transaksi-transaksi di dalam tabel (bisa mempergunakan form persamaan akuntansi)
Buatlah Jurnal Penyesuaian pada tanggal 31 Januari 2011
Buatlah Buku Besar
Buatlah Neraca Saldo Setelah Penyesaian
Buatlah Laporan Operasi
Buatlah Neraca
Buatlah Laporan Arus Kas
Terimakasih telah membaca PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI Tujuan Pembelajaran. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat
0 komentar: