Februari 16, 2021

akuntansi

Judul: akuntansi

Penulis: suci oktaviani

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Jakarta, Januari 20013 Suci Oktaviani Kustian Dewi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ............................................................................................. 1 ISI MAKALAH ....................................................................................................... 2 MENGENAL PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI ................. 2 TENTANG IFRS .......................................................................................... 5 PENGADOPSIAN IFRS ............................................................................. 13 KENDALA DAN MANFAAT KONVERGENSI ...................................... 17 KESIMPULAN ........................................................................................................ 18 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 19 LATAR BELAKANG Saat ini akuntansi beroperasi antara lain dalam lingkungan perilaku, sektor publik dan Internasional. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun internasional. Akuntansi telah meluas ke dalam area konsultasi manajemen dan melibatkan lebih besar porsi teknologi informasi dalam sistem dan prosedurnya. Dengan demikian akuntansi jelas tanggap terhadap stimulus lingkungan.Menurut Choi dan Muller (1998 1) bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu (1) faktor lingkungan, (2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari profesi akuntansi. Ketiga faktor tersebut dalam perjalanan/perkembangan akuntansi sangat berperan dan menentukan arah dari teori akuntansi yang selama bertahun-tahun dan dekade banyak para ahli mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk mengembangkan teori akuntansi dan ternyata mengalami kegagalan dan hal tersebut menyebabkan terjadinya evolusi dari Theorizing ke Conceptualizing. MENGENAL PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI Indonesia telah mengalami berbagai perkembangan / perubahan standar akuntansi sebelum menjadi IFRS. Berikut adalah perkembangan standar akuntansi Indonesia mulai dari awal sampai dengan saat ini yang menuju konvergensi dengan IFRS. a) Di Indonesia selama dalam penjajahan Belanda, tidak ada standar Akuntansi yang dipakai. Indonesia memakai standar (Sound Business Practices) gaya Belanda. b) Sampai Tahun 1955 Indonesia belum mempunyai undang undang resmi /peraturan tentang standar keuangan. c) Tahun 1974 Indonesia mengikuti standar Akuntansi Amerika yang dibuatoleh IAI yang disebut dengan prinsip Akuntansi. d) Tahun 1984 Prinsip Akuntansi di Indonesia ditetapkan menjadi standarAkuntansi. e) Akhir Tahun 1984 Standar Akuntansi di Indonesia mengikuti standar yangbersumber dari IASC (International Accounting Standart Committee) f) Sejak Tahun 1994 IAI sudah committed mengikuti IASC / IFRS. g) Tahun 2008 diharapkan perbedaan PSAK dengan IFRS akan dapatdiselesaikan. Indonesia telah memiliki sendiri standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Prinsip atau standar akuntansi yang secara umum dipakai di Indonesia tersebut lebih dikenal dengan nama Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). PSAK disusun dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Ikatan Akuntan Indonesia adalah organisasi profesi akuntan yang ada di Indonesia. IAI yang didirikan pada tahun 1957 selain mewadahi para akuntan juga memiliki peran yang lebih besar dalam dunia akuntansi di Indonesia. Peran tersebut seperti yang telah disebutkan sebelumnya adalah peran adalam rangka penyusunan standar akuntansi. Standar akuntansi yang di Indonesia dikenal dengan nama PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) tersebut merupakan seperangkat standar yang mengatur tentang pelaksanaan akuntansi di dunia bisnis di Indonesia. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tersebut mengatur perlakuan akuntansi secara menyeluruh untuk berbagai aktivitas bisnis perusahaan di Indonesia. Standar-standar tersebut selain ditujukan untuk mengatur perlakuan akuntansi dari awal sampai ke tujuan akhirnya yaitu untuk pelaporan terhadap pengguna, standar-standar tersebut juga meliputi pedoman perlakuan akuntansi mulai dari perolehan, penggunaan, sampai dengan saat penghapusan untuk setiap elemen-elemen akuntansi. Standar-standar tersebut juga mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian dan pelaporan atas keuangan perusahaan. IAI selaku penyusun standar akuntansi di Indonesia tidak tinggal diam dalam menghadapi perubahan-perubahan yang turut berimplikasi kepada dunia akuntansi. Beberapa kali revisi terhadap beberapa pernyataan telah dilakukan untuk menyesuaikan standar akuntansi yang dibuatnya. Revisi pertama dilakukan pada tahun 1973 dengan melakukan kodifikasi atas standar-standar akuntansi dalam bentuk Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). Revisi berikutnya dilakukan pada tahun 1984 dengan hasilnya adalah revisi berupa Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984). Selanjutnya revisi dilakukan pada tahun 1994. Revisi pada tahun 1994 dilakukan secara total terhadap PAI 1984 dan hasilnya adalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1994. Dari revisi tahun 1994 IAI juga telah memutuskan untuk melakukan harmonisasi standar PSAK kepada International Financial Reporting Standard (IFRS). Selanjutnya harmonisasi tersebut diubah menjadi adopsi dan terakhir adopsi tersebut ditujukan dalam bentuk konvergensi terhadap International Financial Reporting Standard. Program konvergensi terhadap IFRS tersebut dilakukan oleh IAI dengan melakukan adopsi penuh terhadap standar internasional (IFRS dan IAS). Salah satu bentuk revisi standar IAI yang berbentuk adopsi standar international menuju konvergensi dengan IFRS tersebut dilakukan dengan revisi terakhir yang dilakukan pada tahun 2007. Revisi pada tahun 2007 tersebut merupakan bagian dari rencana jangka panjang IAI yaitu menuju konvergensi dengan IFRS sepenuhnya pada tahun 2012. Skema menuju konvergensi penuh dengan IFRS pada tahun 2012 dapat dijabarkan sebagai berikut Pada akhir 2010 diharapkan seluruh IFRS sudah diadopsi dalam PSAK Tahun 2011 merupakan tahun penyiapan seluruh infrastruktur pendukung untuk implementasi PSAK yang sudah mengadopsi seluruh IFRS Tahun 2012 merupakan tahun implementasi dimana PSAK yang berbasis IFRS wajib diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik. Revisi tahun 2007 yang merupakan bagian dari rencana jangka panjang IAI tersebut menghasilkan revisi 5 PSAK yang merupakan revisi yang ditujukan untuk konvergensi PSAK dan IFRS serta reformat beberapa PSAK lain dan penerbitan PSAK baru. PSAK baru yang diterbitkan oleh IAI tersebut merupakan PSAK yang mengatur mengenai transaksi keuangan dan pencatatannya secara syariah. PSAK yang direvisi dan ditujukan dalam rangka tujuan konvergensi PSAK terhadap IFRS adalah PSAK 16 tentang Properti Investasi PSAK 16 tentang Aset Tetap PSAK 30 tentang Sewa PSAK 50 tentang Instrumen Keuangan Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran PSAK-PSAK hasil revisi tahun 2007 tersebut dikumpulkan dalam buku yang disebut dengan Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007 dan mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008. TENTANG IFRS IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan olehInternational Accounting Standard Board(IASB). Standar akuntansi ini disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC). Natawidnyana (2008) menyatakan bahwa sebagian besar standar yang menjadi bagian dari IFRS sebelumnya merupakanInternational Accounting Standard(IAS). Kemudian IASB mengadopsi seluruh IAS dan melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan. Secara keseluruhan IFRS mencakup a.International Financial Reporting Standard(IFRS) standar yang diterbitkan setelah tahun 2001 b.International Accounting Standard(IAS) standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001 c.Interpretationsyang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC) setelah tahun 2001 d.Interpretationsyang diterbitkan olehStanding Interpretations Committe(SIC) sebelum tahun 2001 Secara garis besar standar akuntansi mengatur 4 hal pokok a.Definisi laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya. b.Pengukuran dan penilaian Pengukuran dan penilaian digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan. c.Pengakuan Kriteria ini digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan. d.Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Peyajian dan pengungkapan laporan keuangan digunakan menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Karakteristik IFRS IFRS menggunakan Principles Base yaitu Lebih menekankan Interpretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut. Standard membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi. Membutuhkan professional judgement pada penerapan standard akuntansi. IFRS juga menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri atau menggunakan jasa penilai. Selain itu IFRS mengharuskan pengungkapan(disclosure) yang lebih banyak baik kwantitatif maupun kualitatif. Jika kita bandingkan antara semua standar akuntansi yang dimiliki Indonesia dengan IFRS, dengan jelas kita temukan perbedan kuantitas sebagai berikut PSAKIFRS43 Standards (PSAK)37 Standards8 Syariah Standard- 8 IFRS11 Interpretation (ISAK)- 29 IAS4 Technical Bulletinsk27 Interpretation1 SAK ETAP (Entitas tanpa16 IFRIC Interpretationakuntanbilitas publik/UKM)11 SIC Di Indonesia juga masih terdapat Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang masih mengacu pada PSAK lama. Kemungkinan besar setelah konvergensi PSAK ke IFRS akan menyusul perubahan pada SAP. Tidak semua standar IFRS tersebut diatas dicontek habis dan dirubah menjadi PSAK, itulah mengapa IAI memilih konvergensi dari para adaption dan adoption. Sedikit gambaran saja untuk membedakan ketiga istilah tersebut saya jelaskan dalam tabel berikut PerbedaanAdaptionConvergenceFull AdoptionArti harafiahAdaptasi/PenyelarasanPertemuan pada suatu titikAdopsi/pemakaianStandart akuntansiMembuat standar yang benar benar baruMembuat standar baru dengan mempertimbangkan keadaan yang berlakuMentranslet standar lama menjadi standar baruContoh NegaraIndonesia sebelum IFRSIndonesia setelah 2012Australia, Hongkong Berikut saya sajikan perkembangan konvergensi PSAK ke IFRS sampai dengan saat ini PSAK/ISAK yang berlaku efektif 2008 -2010 NoPSAK/ISAKRefIssuedEffective Date1PSAK 13 Properti InvestasiIAS 4020071-Jan-082PSAK 16 Aset TetapIAS 1620071-Jan-083PSAK 30 SewaIAS 1720071-Jan-084PSAK 14 PersediaanIAS 220081-Jan-095PSAK 26 Biaya PinjamanIAS 2320081-Jan-106PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian dan PengungkapanIAS 3220061-Jan-107PSAK 55 Instrumen Keuangan Pengakuan dan PengukuranIAS 3920061-Jan-108ISAK 8 Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa dan Pembahasan Lebih Lanjut Ketentuan TransisiIFRIC 42007Sep-10 PPSAK (Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)/ISAK yang berlaku efektif 2008 -2010 NoPSAK/ISAKIssuedEffective Date1PPSAK No.1 PencabutanPSAK 32 Akuntansi KehutananPSAK 35 Akuntansi Pendapatan Jasa TelekomunikasiPSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol20091-Jan-102PPSAK No.2 PencabutanPSAK 41 Akuntansi WaranPSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang20091-Jan-103PPSAK No.3 PencabutanPSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah20091-Jan-104PPSAK No.4 PencabutanPSAK 31 Akuntansi PerbankanPSAK 43 Akuntansi Perusahaan Efek20091-Jan-105PPSAK No.5 PencabutanISAK 06 Interpretasi atas Par.12 dan 16 PSAK 55 (1999) Tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing20091-Jan-10 PSAK yang berlaku efektif per 1 Januari 2011 NoPSAKRef1PSAK 1Penyajian Laporan KeuanganIAS 1Presentation of Financial Statement2PSAK 2Laporan Arus KasIAS 7Statement of Cash Flow3PSAK 3Laporan Keuangan InterimIAS 34Interim Financial Reporting4PSAK 4Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan TersendiriIAS 27Consolidated and Separated Financial Statement5PSAK 5Segen OperasiIFRS 8Segment Reporting6PSAK 7Pengungkapan Pihak-pihak yang BerelasiIAS 24Related Party Disclosures7PSAK 12Bagian Partisipasi Dalam Ventura BersamaIAS 31Interest in Joint Ventures8PSAK 15Investasi Pada Entitas AsosiasiIAS 28Investment in Associates9PSAK 19Aset Tak BerwujudIAS 38Intangible Assets10PSAK 22Kombinasi BisnisIFRS 3Business Combination11PSAK 23PendapatanIAS 18Revenue12PSAK 25Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi KesalahanIAS 8Accounting Policies, Change in Accounting Estimated and Errors13PSAK 48Penurunan Nilai AsetIAS 36Impairment of Assets14PSAK 57Provisi, Liabilitas KontijensiAset KontijensiIAS 37Provisions, Contingent Liabilities15PSAK 58Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual Operasi yang DihentikanIFRS 5Non-current Assets Held for sale and Discontinued Operations ISAK yang berlaku efektif per 1 Januari 2011 NoISAKRef1ISAK 7Konsoliasi Entitas Bertujuan KhususSIC 12Consolidation Special Purposes Entities2ISAK 9Perubahan Atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi Liabilitas SerupaIFRIC 1Change in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities3ISAK 10Program Loyalitas PelangganIFRIC 13Customer Loyalty Programs4ISAK 11Distribusi Aset Non Kas Kepada PemilikIFRIC 17Distributions of Non-Cash Assets to Owners5ISAK 12Pengendalian Bersama Entitas Kontribusi Nonmoneter oleh VenturerSIC 13Jointly Controlled Entities Non Monetary Contributions by Venturers6ISAK 14Aset Tak Berwujud Biaya Situs WebSIC 32Intangible Assets Web Site Costs PSAK yang berlaku efektif per 1 Januari 2012 NoPSAKRef1PSAK 8Peristiwa Setelah Tanggal NeracaIAS 10Event After Balance Sheet Date2PSAK 10Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta AsingIAS 21The Effect of Change in Foreign Exchange Rates3PSAK 34Akuntansi Kontrak KonstruksiIAS 11Construction Contact4PSAK 46Akuntansi Pajak PenghasilanIAS 12Income Taxes5PSAK 24Imbalan KerjaIAS 19Employee Benefit6PSAK 18Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat PurnakaryaIAS 26Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans7PSAK 56Laba per SahamIAS 33Earnings per Share8PSAK 53Pembayaran Berbasis SahamIFRS 2Share-based payment9PSAK 28Akuntansi Akuntansi KerugianIFRS 4Insurance Contract10PSAK 36Akuntansi Akuntansi Jiwa11PSAK 29Akuntansi Minyak dan Gas BumiIFRS 6Exploration for and Evaluation of Mineral Resources12New PSAK (ED PSAK 60)IFRS 7Financial Instrument Disclosure13New PSAK (ED PSAK 61)IAS 20Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Grant14New PSAK (ED PSAK 63)IAS 29Financial Reporting in Hyper Inflationary15New PSAKIAS 41Agriculture ISAK yang berlaku efektif per 1 Januari 2012 NoPSAKRef1ISAK 13Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar NegeriIFRIC 16Hedges of Net Investment in a Foreign Operation2ED ISAK 16Perjanjian Konsesi JasaIFRIC 12Service Concession Arrangements3ED ISAK 15PSAK 24 Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan InteraksinyaIFRIC 14IAS 19 The Limit on a Defined benefit Asset, Minimum Funding Requirement and their Interaction4ED ISAK 17Laporan keuangan Interim dan penurunan NilaiIFRIC 10Interim Financial Reporting and Impairment PSAK akan dicabut, dikaji dan direvisi berlaku efektif per 1 Januari 2012 NoPSAKRef1PSAK 21 EkuitasAkan dicabut2PSAK 27 Akuntansi KoperasiAkan dicabut3PSAK 38 Restrukturisasi Entitas SepengendaliMasih dikaji4PSAK 44 Aktivitas pengembangan Real EstatMasih dikaji, kemungkinan diganti IFRIC 155PSAK 51 Kuasi ReorganisasiMasih dikaji6PSAK 45 Akuntansi Entitas NirlabaDirevisi7PSAK 47 Akuntansi TanahMasih dikaji8PSAK 39 Akuntansi Kerjasama OperasiMasih dikaji PENGADOPSIAN IFRS Lalu Kenapa Indonesia mengadopsi IFRS IFRS / IAS yang telah diadopsi ke dalam PASK pada tahun 2009IFRS 2Shared-based paymentIFRS 4Insurance contractsIFRS 5Non-current assets held for sale and discontinued operationsIFRS 6Exploration for and evaluation of mineral resourcesIFRS 7Financial instruments disclosureIAS 1Presentation of financial statementsIAS 27Consolidated and separate financial statementsIAS 28Investments in associatesIFRS 3Business combinationIFRS 8Segment reportingIAS 8Accounting policies, changes in accounting estimates and errorsIAS 12Income taxesIAS 21The effects of charges in foreign changes ratesIAS 26Accounting and reporting by retirement benefit plansIAS 31Interests in joint venturesIAS 36Impairment of assetsIAS 37Provisions , contigent liabilities and contigent assetsIAS 38Intangible assets IFRS / IAS yang telah diadopsi ke dalam PASK pada tahun 2008IAS 7Cash flow statementsIAS 20Accounting for goverment grants and dislosure of goverment assistanceIAS 24Related party disclosureIAS 29Financial reporting in hyperinflationary economicsIAS 33Earning per shareIAS 34Interim financial reportingIAS 41Agriculture Disisi lain tujuan konvergensi IFRS adalah agar laporan keuangan berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS dan kalaupun ada diupayakan hanya relatif sedikit sehingga pada akhirnya laporan auditor menyebut kesesuaian dengan IFRS, dengan demikian diharapkan meningkatkan kegiatan investasi secara global, memperkecil biaya modal (cost of capital) serta lebih meningkatkan transparansi perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan. Dengan konvergensi IFRS ini, PSAK akan bersifat principle-based, bukan rule-based lagi seperti selama ini. Hal itu memerlukan professional judgment, sehingga seiring peningkatan kompetensi harus pula dibarengi dengan peningkatan integritas. Peta arah (roadmap) program konvergensi IFRS yang dilakukan melalui tiga tahapan. Pertama, tahap adosi (2008 - 2011) yang meliputi Adopsi seluruh IFRS ke PSAK, persiapan infrastruktur yang diperlukan, evaluasi dan kelola dampak adopsi terhadap PSAK yang berlaku. Kedua, tahap persiapan akhir (2011) yaitu penyelesaian infrastruktur yang diperlukan. Ketiga, yaitu tahap implementasi (2012) yaitu penerapan pertama kali PSAK yang sudah mengadopsi seluruh IFRS dan evaluasi dampak penerapan PSAK secara komprehensif. Permasalahan Dalam Pengadopsian IFRS Bukan perkara mudah ketika kita menghadapi sesuatu hal yang baru. Nah,begitu pula dengan konvergensi IFRS ini. Berikut adalah permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam proses implementasi dan adopsi IFRS 1. Translasi standar internasional Terdapat kesulitan dalam penerjemahan IFRS (bahasa Inggris) ke bahasa masing-masing negara, seperti penggunaan kalimat bahasa Inggris yang panjang, tidak konsistennya dalam penggunaan istilah, keterbatasan pendanaan untuk penterjemahan,dll. 2. Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional Pada beberapa negara, standar akuntansi sebagian dari hukum nasional dan ditulis dalam bahasa hukum. Disisi lain, standar akuntansi internasional tidak ditulis dengan bahasa hukum sehingga harus diubah oleh dewan standar masing-masing negara. Terdapat transaksi-transaksi yang diatur hukum nasional berbeda dengan yang diatur standar internasional. Seperti transaksi ekuitas untuk perusahaan di Indonesia berbeda perlakuan untuk PT, Koperasi atau badan hukum lainnya. 3. Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional Adanya kekhawatiran bahwa standar internasional akan semakin kompleks dan rule-based approach. Standar mengatur secara detil setiap transaksi sehingga penyusunan Laporan Keuangan harus mengikuti setiap langkah pencatatan. Penerapan standar sebaiknya menggunakan Principles-based approach. Standar hanya mengatur prinsip pengakuan, pengukuran dan pencatatan suatu transaksi. 4. Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional Standar internasional perlu dipahami secara jelas sebelum diterapkan. Tentunya butuh cukup waktu bagi penyusun laporan keuangan, auditor dan pengguna laporan keuangan untuk memahami suatu standar akuntansi. Bila standar akuntansi sering berubah-ubah maka akan sangat sulit dipahami apalagi diterapkan. KENDALA DAN MANFAAT KONVERGENSI Kendala konvergensi PSAK ke dalam IFRS Dewan standar kauntansi yang kurang sumberdaya IFRS berganti terlalu cepat sehingga ketika masih dalam proses adopsi satu standar IFRS dilakukan, pihak IASB sudah dalam proses mengganti IFRS tersebut Kendala bahasa, karena stiap standar IFRS harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan seringkali ini tidaklah mudah Infrastruktur profesi akuntansi yang belum siap Kesiapan perguruan tinggi dan akuntan pendidik untuk berganti acuan ke IFRS Support pemerintah terhadap issue konvergensi Manfaat konvergensi IFRS Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional Meningkatkan arus investasi dlobal melalui transparansi Menurunkan biaya modal dengan membuka peluangfund raisingmelalui pasar modal secara global Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan antara lain, mengurangi kesempatan untuk melakukanearning management KESIMPULAN Indonesia telah mengalami berbagai perkembangan / perubahan standar akuntansi sebelum menjadi IFRS, dari ikut memakai gaya Belanda sampai memakai IFRS. SAK indonesia direncanakan akan mengadopsi penuh IFRS pada tahun 2012, hal ini diharapkan akan semakin membawa perusahaan perusahaan di Indonesia dapat bersaing dengan perusahaan internasional lainnya. Karena dengan melakukan adopsi ini tentunya penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan juga akan semakin akuntabel dan transparan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam menerapkan full adoption terhadap IFRS, namun demi kepentingan semakin terciptanya proses akuntansi yang semakin baik IFRS harus diterapkan. Bagi akademisi tentunya juga harus mempelajari secara mendalam tentang IFRS ini, dengan harapan akan tersedia sumberdaya yang memadai untuk semakin membawa ke arah yang positif dari adopsi IFRS ini. DAFTAR PUSTAKA Anjasmoro, Mega. 2010. Adopsi International Financial Repot Standard Kebutuhan atau Paksaan Studi Kasus Pada PT Garuda Airlines Indonesia.Skripsi.Universitas Diponegoro. Gamayuni, Rindu Rika. 2009. Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia Menuju International Financial Reporting Standards. DalamJurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 14, No. 2, pp. 153-166. Ikatan Akuntan Indonesia, 2008. Zamzami, Faiz.Perkembangan Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) di Indonesia. Web http//yusuf-arifin.blogspot.com/2011/03/kovergensi-ifrs-di-indonesia.html HYPERLINK http//www.lintasberita.web.id/standar-akuntansi-keuangan/ www.lintasberita.web.id/standar-akuntansi-keuangan/ PAGE MERGEFORMAT ii PAGE MERGEFORMAT 2 5 5 5 5 5 5 5 FFpkjjpi( Y, dXiJ(x( I_TS 1EZBmU/xYy5g/GMGeD3Vqq8K)fw9 xrxwrTZaGy8IjbRcXI u3KGnD1NIBs RuKV.ELM2fi V vlu8zH (W )6-rCSj id DAIqbJx6kASht(QpmcaSlXP1Mh9MVdDAaVBfJP8 AVf 6Q B B B


Download akuntansi.doc

Download File

Alternatif Link


banner
Previous Post
Next Post

Akademikita adalah sebuah web arsip file atau dokumen tentang infografi, presentasi, dan lain-lain. Semua pengunjung bisa mengirimkan filenya untuk arsip melalui form yang telah disediakan.

0 komentar: