Februari 16, 2021

Akuntansi Hospitalitas Pendidikan Akuntansi UPI

Judul: Akuntansi Hospitalitas Pendidikan Akuntansi UPI

Penulis: Rizky Raksabumi



Akuntansi Hospitality

Akuntansi Hospitality adalah merupakan bidang akuntansi terapan dalam dunia pariwisata. Dimana Akuntansi Hospitality berbeda dengan usaha lainnya karena merupakan kombinasi antara jasa dan produksi. Dimana fokus yang utama adalah pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan terhadap konsumen yang memakai jasa pelayanan. Contoh yang dapat diambil adalah pelayanan dalam Hotel, Hotel merupakan usaha jasa pelayanan atau disebut ”hospitality service” yang seluruh atau sebagian bangunan digunakan untuk pelayanan kamar, makanan, minuman serta rekreasi yang dikelola dengan tujuan komersial (Diatmika dan Adi, 2010). Oleh karena itu hotel sebagai penyedia jasa harus menyediakan tiga hal, diantaranya: fasilitas yang memadai, sumberdaya manusia yang terampil untuk melayani dan pengelolaan yang profesional.

Definisi Jasa

Adrian Payne: jasa adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau manfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan daiam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik.

Christian Gronross: jasa adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang biasanya(namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik atau barang dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan". Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan kerapkali terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat mungkin tidak menyadarinya. Selain itu, dimungkinkan ada situasi di mana pelanggan sebagai individu tidak berinteraksi langsung dengan perusahaan jasa.

jasa merupakan layanan yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak yang lain. Proses tersebut tidak terkait dengan produk fisik, jasa tidak berwujud, dan biasanya tidak menyebabkan kepemilikan dari salah satu faktor produksi. Lovelock (2007;5)

Jasa merupakan setiap aktifitas, manfaat atau performance yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang bersifat intangible dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun diman dalam produksinya dapat terikat maupun tidak dengan produk fisik. Kotler & Keller (2012;214)

Jasa merupakan seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikomsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya. Zeithaml dan Bitner dalam Ratih Hurriyati (2005;28)

Karakteristik Jasa

Intangibility

Yang membedakan jasa dari barang, apabila barang merupakan suatu objek, alat, ataupun benda. Maka jasa merupakan perbuatan, kinerja atupun usaha. Begitu pun barang bisa dimiliki, namun jasa hanya dapat dikonsumsi tidak dapat dimiliki oleh pelanggan.

Jasa bersifat intangibility ini mempunyai makna bahwa jasa tidak dapat dicium, dirasa dilihat, didengar sebelum suatu jasa itu dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen. Dalam hal ini konsep intangibilitymempunyai dua pengertian menurut Barry dalam Enis dan Cox (1998), yaitu :

Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan dirasa.

Sesuatu yang sulit untuk didefinisikan, diformulasikan, ataupun dipahami secara rohaniah.

Dengan begitu orang tidak akan dapat menilai kualitas dari sebuah jasa sebelum ia sendiri mengkonsumsi jasa itu sendiri. Apabila suatu konsumen membeli suatu jasa , ia hanya kan bisa menggunakan, menyewa, memanfaatkan jasa itu, akan tetapi tidak dapat memiliki jasa yang sudah dibelinya.

Nah sebab itu, konsumen hendaknya dapat memperhatikan tanda-tanda ataupun bukti dari kualitas jasa tersebut. Konsumen dapat menyimpulkan kualitas jasa dari tempat, orang, peralatan, bahan-bahan komunikasi, simbol sera harga yang telah mereka amati.

Dengan demikian, tugas dari seorang pemasar (penjual jasa( adalah “manage the evidence” dan ”tangibilize the intangible”. Adapun tantangan yang harus dihadapi oleh seorang pemasar jasa adalah untuk dapat memberikan fisik dan perbandingan pada penawaran abstraknya.

Ini sangatlah sulit dilakukan, dikarenakan sesuatu yang abstrak itu sulit untuk digambarkan ataupun dibayangkan. Oleh sebab itu dibutuhkan keahlian dan juga ketrampilan untuk dapat menggambarkan sesuatu yang abstrak itu kedalam duania real.

Iseparability

Biasanya barang kan akan diproduksi, kemuadian barang dijual kepada konsumen, dan barang akan dikonsumsi untuk memenuhi sebuah kebutuhan. Akan tetapi berbeda dengan jasa, umumnya jasa akan langsung dijual, baru kemudian akan diproduksi dan akan dikonsumsi secara bersamaan.

Dalam hal ini interaksi antara kedua pihak penjual (penyedia) jasa dan pelanggan merupakan ciri khusus dari sebuah pemasaran jasa. Dalam hubungan ini, efektivitas dari individu yang menyampaikan jasa merupakan unsur penting.

Dengan begitu kita dapat simpulkan bahwa kunci sukses dari penyedia jasa (bisnis jasa) pada saat rekrutmen, kompensasi, pelatihan dan juga pengembangan karyawannya.

Contoh: seperti perawatan tubuh di salon, selalu diproduksi langsung saat pelanggan datang. Interaksi antar penyedia jasa dengan konsumen adalah ciri khusus dalam pemasaran jasa. Kedua pihak mempengaruhi out come dari jasa yang bersangkutan. Dalam hubungan peneydia jasa dan konsumen tersebut, efektivitas individu yang menyampaikan jasa adalah unsur penting. Oleh karena itu, kunci keberhasilan bisnis jasa terletak proses rekrutmen, pelatihan, kompensasi, dan pengembangan karyawan.

Perishability

Untuk karakteristik yang terakhir, menjelaskan bahwa jasa tidak dapat disimpan dan juga tidak tahan lama. Ini tidak akan menjadi masalah apabila permintaannya tetap karena mudah untuk menyiapkan pelayanan permintaan tersebut sebelumnya.

Apabila terjadi permintaan yang berfluktuasi, ini akan menyebabkan masalah yang akan berkaitan dengan kapasitas menganggur dan pelanggan tidak akan teralayani dengan baik. Ini akan menimbulkan resiko pelanggan akan merasa kecewa dan kemungkinan terburuknya adalah mereka akan beralih kepada penyedia jasa lainnya.

Contoh: kamar hotel yang tidak huni, jam tertentu tanpa pasien ditempat praktik dokter, dan kursi kereta api yang kosong akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak dapat disimpan untuk dipakai diwaktu yang lain. Hal tersebut tentu tidak akan menjadi masalah jika permintaannya tetap karena lebih mudah dalam menyiapkan pelayanan untuk permintaan tersenut sebelumnya. Namun apabila permintaan berfluktuasi, biasanya berbagai masalah akan muncul berhubungan dengan kapasitas menganggur dan konsumen tidak terlayani dengan risiko mereka kecewa atau beralih ke penyedia jasa lain.

Labour Intensive

Perusahaan atau industri yang dalam memproduksi berang dan jasa menggunakan input tenaga kerja dalam proporsi yang besar menggunakan modal dalam jumlah yang relatif kecil. Perbandingan antara tenaga kerja dan modal yang digunakan sebuah perusahaan dalam produksinya terutama tergantung pada harga relatif dan input tenaga kerja dan modal serta pada produktivitas relatif inpit-input tersebut.

Repetitive

Dimana konsumen akan mengulangi kegiatan yang telah didapatkan dalam layanan jasa yang telah diberikan oleh pemberi jasa, biasanya repetitive dalam pelayanan yang bersifat personal antara penyedia jasa dengan konsumen.

Proses Akuntansi

08339Identifications

Recording

Communication

Internal user

Management

Eksternal User

Investor/creditor

Other user

Identifications

Recording

Communication

Internal user

Management

Eksternal User

Investor/creditor

Other user





Daftar pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Jasa

http://rocketmanajemen.com/karakteristik-jasa/

http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/12/4-karakteristik-jasa-dan-contohnya.html

Min, Mas. (2017) “Penjelasan terlengkap tentang Pengertian Jasa Menurut Pendapat Para Ahli,Karakteristik, Klasifikasi dan Jenis Jasa”. [Online] tersedia:http://www.pelajaran.co.id/2017/21/pengertian-jasa-menurut-ahli-karakteristik-klasifikasidan-jenis-jasa-terlengkap.html

Yuniarta, G. (2013) PENGEMBANGAN SOFTWARE OF HOSPITALITY ACCOUNTING DICTIONARY, JurnalAkuntansi Profesi, 3(2), 99-100 tersedia:https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JAP/article/view/2004/1745


Download Akuntansi Hospitalitas Pendidikan Akuntansi UPI.docx

Download File

Alternatif Link


banner
Previous Post
Next Post

Akademikita adalah sebuah web arsip file atau dokumen tentang infografi, presentasi, dan lain-lain. Semua pengunjung bisa mengirimkan filenya untuk arsip melalui form yang telah disediakan.

0 komentar: