Oktober 19, 2016

4. Makalah Debian Linux

Judul: 4. Makalah Debian Linux
Penulis: Nehemia Permana


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan dan kemajuaan teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dengan sangat pesat. Berbagai kemudahan memperoleh informasi dari berbagai penjuru dunia dapat kita nikmati dalam hitungan detik. Pada saat " Zaman Batu " teknologi informasi dan komunikasi dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin, kini telah menjadi kenyataan. Dengan teknologi yang luas ini kita harus dapat memanfaatkannya.Komputer merupakan alat modern yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari mengerjakan pekerjaan kantor multimedia,bahkan hiburan. Dewasa ini perkembangan komputer semakin berkembang dan masih akan terus berkembang tanpa batas. Kita sebagai manusia mau tidak mau harus mengikuti perkembangan kemajuan teknologi khususnya bidang komputerisasi agar kita tidak termakan oleh alat yang kita buat sendiri.
Komputer tidaklah ada gunanya jika komputer tidak dilengkapi dengan software atau perangkat lunak. Jadi di antara hardware dan software itu mempunyai hubungan atau saling ketergantungan. Sehingga kedua sistem komputer ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Hardware komputer hanya akan berfungsi jika ada yang namanya software yang mengolah data yang di input dan menghasilkan informasi.
Atas dasar itu kami mencoba membahasnya dalam bentuk makalah dengan harapan dapat berguna bagi orang lain khususnya bagi kami. Diantara teknologi informasi yang hampir disetiap tempat kita temukan adalah komputer. Sekarang komputer sangat berkembang pesat hampir setiap tahun komputer selalu mengalami perkembangan.Orang bisa menggunakan komputer dimana saja dirumah, dikafe, disekolah, dan ditempat lainnya. Sedangkan model dan design dari komputer itu sendiri juga mengalami perkembangan.
Dulu apabila orang ingin menggunakan komputer maka hanya bisa dikantor
atau dirumah, kalau sekarang mereka biasa menggunakan komputer tersebut dimana saja yang mereka inginkan. Karena begitu pentingnya software dalam mengoprasikan komputer maka dalam makalah ini kami akan membahas tentang perkembangan software komputer.
1.2 Batasan Masalah
Karena begitu banyaknya pembagian dan perkembangan software komputer, maka pembahasan dalam makalah ini kami batasi agar mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Materi yang di bahas dalam makalah ini ialah tentang sistem operasi debian linux.

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka masalah yang akan
di bahas dalam makalh ini adalah:
Apa yang dimaksud dengan sistem operasi debian linux?
Bagaimana sejarah sistem operasi debian linux?
Cara instalasi sistem operasi debian linux?
1.4 Tujuan
Berdasarkan batasan masalah dan rumusan masalah, maka tujuan yang
ingin di capai pada makalah ini adalah:
Memahami pengertian sistem operasi debian linux.
Mengetahui sejarah sistem operasi debian linux.
Mengetahui cara instalasi sistem operasi debian linux.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Operasi Debian Linux
Debian adalah sistem operasi bebas yang dikembangkan secara terbuka oleh banyak programer sukarela(pengembang Debian) yang tergabung dalam Proyek Debian. Sistem operasi Debian adalah gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sebagainya, maka Debian merupakan distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia.
Banyak distribusi linux lainnya berbasiskan Debian, antara lain: Ubuntu, MEPIS, Dream linux, Damn Small, Linux, Xandros, Knoppix, BackTrack, Linspire, dan edisi Debian dari Linux Mint.
Debian dikenal karena pilihannya yang beragam. Rilis stabil saat ini memuat lebih dari 29000 paket perangkat lunak untuk 9 arsitektur komputer. Debian menggunakan kernel linux dan juga menggunakan 2 kernel FreeBSD (kfreebsd-i386 and kfreebsd-amd64). Arsitektur komputer ini mulai dari Intel/AMD 32-bit/X86-64bit yang umumnya ditemukan pada komputer pribadi hingga arsitektur ARM yang umumnya ditemukan di sistem embedded dan servermainframe IBM zSeries.
Fitur yang menonjol dari Debian adalah APT sistem pengaturan paket, repositori dengan jumlah paket yang banyak, kebijakan paket yang ketat, dan kualitas rilis yang terjaga. Praktik ini memungkinkan pemutakhiran yang sederhana antar rilis, begitupun untuk penghapusan paket. Standar instalasi Debian menggunakan GNOME desktop environment. Termasuk di dalamnya program OpenOffice.org, Iceweasel, Evolution, program penulisan CD/DVD, player musik dan video, penyunting, PDF viewer. Selain itu terdapat juga CD dengan program KDE, Xfce danLXDE.
2.2 Sejarah Sistem Operasi Debian Linux
Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdock, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama Debian berasal dari kombinasi nama Ian dengan mantan-kekasihnya Debra Lynn: Deb dan Ian.
Pada awalnya, Ian memulainya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding Linux System). Namun, ia tidak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga ia berpendapat bahwa lebih baik membangun sistem (distribusi Linux) dari nol (Dalam hal ini, Patrick Volkerding juga berusaha memodifikasi SLS. Ia berhasil dan distribusinya dikenal sebagai "Slackware").
Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x di tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai ditahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996.
Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi "Software in Public Interest" untuk menaungi debian secara legal dan hukum.
Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta di tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan "debconf".
Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode "Etch". Rilis versi terbaru Debian, 2009, diberi nama kode "Lenny". deb adalah perpanjangan dari paket perangkat lunak Debian format dan nama yang paling sering digunakan untuk paket-paket binari seperti itu.
Paket debian adalah standar Unix pada arsip yang mencakup dua gzip, tar bzipped atau lzmaed arsip: salah satu yang memegang kendali informasi dan lain yang berisi data. Program kanonik untuk menangani paket-paket tersebut adalah dpkg, paling sering melalui apt/aptitude.
Beberapa paket Debian inti tersedia sebagai udebs ("mikro deb"), dan biasanya hanya digunakan untuk bootstrap instalasi Linux Debian. Meskipun file tersebut menggunakan ekstensi nama file udeb, mereka mematuhi spesifikasi struktur yang sama seperti biasa deb. Namun, tidak seperti rekan-rekan mereka deb, hanya berisi paket-paket udeb fungsional penting file. Secara khusus, file dokumentasi biasanya dihilangkan. udeb paket tidak dapat diinstal pada sistem Debian standar.
Paket debian juga digunakan dalam distribusi berbasis pada Debian, seperti Ubuntu dan lain-lain. Saat ini telah terdapat puluhan distribusi Linux yang berbasis kepada debian, salah satu yang paling menonjol dan menjadi fenomena adalah Ubuntu
2.3 Manajemen Proses
Setiap kali instruksi diberikan pada Shell Linux, kernel akan menciptakan proses-id. Proses ini disebut juga dalam terminologi UNIX sebagai JOB. Proses-id (PID) dimulai dari 0, yaitu proses INIT, kemudian diikuti oleh proses berikutnya (dapat dilihat dalam daftar urutan pada /etc /inittab).
Proses-proses sistem terbagi dalam tiga tipe utama, yaitu:
Interactive : Secara tipical merupakan sebuah seri dari proses-proses yang dijadwalkan untuk dieksekusi pada suatu waktu tertentu
Daemon : Secara tipikal diinisialisasi saat boot untuk membentuk fungsi-fungsi sistem yang dibutuhkan, seperti LPD, NFS dan DNS
Batch : Secara tipical merupakan sebuah seri dari proses-proses yang dijadwalkan untuk dieksekusi pada suatu waktu tertentu
Proses Interaktive terdiri dari atas :
Proses fireground adalah suatu proses yang ketika berjalan, shell tidak menampilkan prompt hingga proses berakhir.
Proses background adalah suatu proses yang sewaktu-waktu berjalan, pemakai tetap dapat memberikan perintah yang lain. Sebab begitu perintah background diberikan (setelah di tekan ENTER), prompt akan ditampilkan kembali dan shell siap menerika perintah berikutnya.
2.4 Manajemen Memori
Bagian ini menjelaskan bagaimana linux menangani memori dalam sistem. Memori manajemen merupakan salah satu bagian terpenting dalam sistem operasi. Karena adanya keterbatasan memori, diperlukan suatu strategi dalam menangani masalah ini. Jalan keluarnya adalah dengan menggunakan memori virtual. Dengan memori virtual, memori tampak lebih besar daripada ukuran yang sebenarnya.
Dengan memori virtual kita dapat :
Ruang alamat yang besar
Sistem operasi membuat memori terlihat lebih besar daripada ukuran memori sebenarnya. Memori virtual bisa beberapa kali lebih besar daripada memori fisiknya.
Pembagian memori fisik yang adil
Manajemen memori membuat pembagian yang adil dalam pengalokasian memori antara proses-proses.
Perlindungan
Memori manajemen menjamin setiap proses dalam sistem terlindung dari proses-proses lainnya. Dengan demikian, program yang crash tidak akan mempengaruhi proses lain dalam system tersebut.
Penggunaan memori virtual bersama
Memori virtual mengijinkan dua buah proses berbagi memori diantara keduanya, contohnya dalam shared library. Kode library dapat berada di satu tempat, dan tidak dikopi pada dua program yang berbeda.
Memori Virtual
Memori fisik dan memori virtual dibagi menjadi bagian-bagian yang disebut page. Page ini memiliki ukuran yang sama besar. Tiap page ini punya nomor yang unik, yaitu Page Frame Number (PFN). Untuk setiap instruksi dalam program, CPU melakukan mapping dari alamat virtual ke memori fisik yang sebenarnya.
Manajemen Storage/Data
Pengertian Dasar
File system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi. File system juga dapat diartikan sebagai partisi atau disk yang digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu. Cara memberi suatu file system ke dalam disk atau partisi dengan cara melakukan Format. 
File system Linux kebanyakan menggunakan ext2 (baca: second extended) atau ext3, file system yang tidak mengalami fragmentasi seperti halnya file system windows (FAT/FAT32). Ext2 juga memiliki system security yang baik dengan menerapkan access permission untuk owner, group owner, dan other.
2.     Atribut File
Setiap sistem dalam manajemen file mempunyai sistem atribusi yang berbeda- beda, namun pada dasarnya di linux mempunyai atribut seperti berikut ini:
Nama : Nama berkas simbolik ini adalah informasi satu-satunya yang disimpan dalam format yang dapat dibaca oleh pengguna.
Indentifiers : Tanda unik ini yang biasanya merupakan sebuah angka, mengenali berkas didalam sebuah berkas; tidak dapat dibaca oleh peng- guna
Tipe : Informasi ini diperlukan untuk sistem-sistem yang mendukung tipe berbeda (misal: .tar.gz pada kompresi, .tex pada dokumen latex)
Lokasi : Informasi ini adalah sebuah penunjuk pada sebuah device terse- but(misal: harddisk, UFD(usb flashdisk), floppy, DVD rom dll).
Ukuran : Ukuran dari sebuah berkas (dalam bytes, words, atau, blocks)dan mungkin ukuran maksimum dalam atribut juga.
Permission : Informasi yang menentukan siapa yang dapat melakukan read, write, execute, dan lainnya.
Waktu dan identifikasi pengguna : informasi ini dapat disimpan un- tuk pembuatan berkas, modifikasi terakhir, dan penggunaan terakhir. Data-data ini dapat berguna untuk proteksi, keamanan, dan monitoring pengggunaan.
Inode adalah Informasi yang mengidentifikasikan suatu file secara unik. In- ode mengidentifikasikan lokasi tempat file disimpan, dan karakteristik dari file tersebut. (owner, date, dsb); tetapi nama file tidak disimpan sebagai bagian dari inode. Informasi yang disimpan dalam inode antara lain :Izin Akses File (File Permission) Tidak seperti halnya sistem operasi DOS, setiap file Linux memiliki status izin akses (file permission). Maksudnya setiap file memiliki informasi untuk mengatur siapa yang berhak untuk membaca, menjalankan atau men- gubah file tersebut.
Linux merupakan sistem operasi multiuser dan umumnya digunakan se- bagai sistem operasi untuk jaringan. Oleh karena itu untuk menjaga privasi file, keamanan serta integritas sistem agar tidak terganggu, izin akses file di- gunakan untuk melindungi file/sistem dari orang lain yang tidak mempunyai hak.
Bayangkan tanpa adanya fasilitas ini maka mail anda akan dapat di baca oleh seluruh orang yang terhubung dalam jaringan yang sama. File-file anda tidak akan dapat dijamin keamanannya dari penghapusan dan pencurian oleh orang lain. Oleh karena itu penting bagi anda untuk memahami izin akses suatu file.
3.     Operasi File
Fungsi dari berkas adalah untuk menyimpan data dan mengizinkan kita membacanya. Dalam proses ini ada beberapa operasi yang dapat dilakukan berkas. Ada pun operasi-operasi dasar yang dilakukan berkas, yaitu:
Membuat Berkas (Create):
Kita perlu dua langkah untuk membuat suatu berkas. Pertama, kita harus temukan tempat didalam sistem berkas. Kedua, sebuah entri un- tuk berkas yang baru harus dibuat dalam direktori. Entri dalam direktori tersebut merekam nama dari berkas dan lokasinya dalam sistem berkas.
Menulis sebuah berkas (Write) :
Untuk menulis sebuah berkas, kita membuat sebuah system call yang menyebutkan nama berkas dan informasi yang akan ditulis kedalam berkas.
Membaca Sebuah berkas (Read):
Untuk membaca sebuah berkas menggunakan sebuah system call yang menyebut nama berkas yang dimana dalam blok memori berikutnya dari sebuah berkas harus diposisikan.
Memposisikan Sebuah Berkas (Reposition):
Direktori dicari untuk entri yang sesuai dan current-file-position diberi sebuah nilai. Operasi ini di dalam berkas tidak perlu melibatkan M/K, selain itu juga diketahui sebagai file seek.
Menghapus Berkas (Delete):
Untuk menghapus sebuah berkas kita mencari dalam direktori untuk nama berkas tersebut. Setelah ditemukan, kita melepaskan semua spasi berkas sehingga dapat digunakan kembali oleh berkas-berkas lainnya dan menghapus entry direktori.
Menghapus Sebagian Isi Berkas (Truncate):
User mungkin mau menghapus isi dari sebuah berkas, namun menyim- pan atributnya. Daripada memaksa pengguna untuk menghapus berkas tersebut dan membuatnya kembali, fungsi ini tidak akan mengganti atribut, kecuali panjang berkas dan mendefinisikan ulang panjang berkas tersebut menjadi nol.
Keenam operasi diatas merupakan operasi-operasi dasar dari sebuah berkas yang nantinya dapat dikombinasikan untuk membentuk operasi- operasi baru lainnya. Contohnya, apabila kita ingin menyalin sebuah berkas, maka kita memakai operasi create untuk membuat berkas baru, read untuk membaca berkas yang lama, dan write untuk menulisnya pada berkas yang baru.
Cara Instalasi Debian Linux (4.0 etch)
Kebutuhan AwalSetingan VMWare

Hardware Requirements
Seperti tertera di gambar, kami menggunakan hardisk 8 GB untuk simulai ini, dengan memory 256, dan prosessor laptop AMD Turion X2.
Instalasi Debian
Instalasi debian etch sudah tersedia dalam mode GUI dan mode text yang tidak dijumpai pada proses instalasi debian versi sebelumnya. Berikut proses instalasi debian 4.0r1 etch dalam mode GUI. 

Gambar 1.1 Welcome to debian etch

Tekan F1 untuk masuk ke menu help index sebagai hot key untuk menampilkan parameter sistem boot atau proses instalasi debian 4.0r1etch. 

Gambar 1.2 Help index debian etch
Hot key F2 untuk menampilkan persyaratan sebelum instalasi debian seperti kapasitas RAM 32 megabytes, serta kapasitas hardisk 256 megabytes untuk instalasi minimal base system debian etch.

Gambar 1.3 Prerequisites for installing debian
Hot key F3 merupakan jendela informasi untuk menampilkan seluruh metode instalasi debian etch seperti `install`, `installgui`, `expert`, `expertgui`. Opsi `install` dan `expert` untuk instalasi dengan metode text sedangkan `installgui` dan `expertgui` untuk metode grafik. 

Gambar 1.4 Boot methods
Hot key F4 untuk menampilkan jendela informasi `rescue mode`. `Rescue mode` digunakan untuk booting ke sistem debian etch hanya untuk kasus-kasus tertentu saja seperti boot loader hilang atau tertimpa, sistem crash dan lain lain. Terdapat dua opsi untuk rescue mode yakni `rescue` dan `rescuegui`. `Rescue` untuk mode text dan `rescuegui` untuk mode grafik. Penambahan parameter untuk `rescue mode` dapat dilakukan seperti parameter acpi=off, root=/dev/hdx. 

Gambar 1.5 Rescue mode
Hot key F5 untuk menampilkan jendela informasi `special boot parameters – overview`. 

Gambar 1.6 special boot parameters - overview
Hot key F6 merupakan jendela informasi lebih lanjut untuk `special boot parameters – various hardware`. 

Gambar 1.7 Special boot parameters - various hardware
Hot Key F7 merupakan jendela informasi untuk `special boot parameters – various disk drives`. 

Gambar 1.8 Special boot parameters - various disk drives
Hot key F8 merupakan jendela informasi untuk `special boot parameters – installation system`. 

Gambar 1.9 Special boot parameters - installation system
Hot key F9 untuk menampilkan jendela informasi `getting help`. 

Gambar 1.10 Getting help
Hot key F10 untuk menampilkan jendela informasi `copyrights and warranties`. 

Gambar 1.11 Copyrights and Warranties
Untuk instalasi debian etch dengan mode grafik dapat menggunakan opsi `installgui` pada prompt`boot:installgui`. 
Pilih `INDONESIAN – BAHASA INDONESIA` untuk pemilihan bahasa yang akan digunakan untuk proses instalasi debian 4.0r1 etch. Klik Continue untuk melangkah ke proses berikutnya. Untuk pemula biar faham lebih dalam.

Gambar 1.12 Choose language
Pilih `Inggris Amerika` untuk opsi pilih layout keyboard. 
Gambar 1.13 Select a keyboard layout

Selanjutnya sistem akan mendeteksi CD-ROM dan melakukan mounting seperti gambar 2.16 berikut.

Gambar 1.14 Detect and mount CD-ROM
Tahap berikutnya adalah konfigurasi jaringan dan bila muncul "otokonfigurasi gagal" tidak ada kata lain kita harus mengkonfigurasinya secara manual. Klik Teruskan.

Gambar 1.15 Otokonfigurasi gagal
Gambar berikut menunjukkan proses konfigurasi manual akan segera dimuali. Klik Teruskan.

Gambar 1.16 Konfigurasi Manual

Masukkan IP address yang akan digunakan oleh host debian etch pada jendela dialog berikut. Penulis menggunakan IP address 192.168.1.4, Klik Teruskan.

Gambar 1.17 IP address
Penulis menggunakan netmask 255.255.255.0 pada jendela dialog netmask seperti gambar 2.21 berikut. Klik Teruskan.

Gambar 1.18 Netmask
Kemudian di jendela dialog gateway, isi dengan alamat gateway yang digunakan. Penulis menggunakan 192.168.1.1. Klik Teruskan.

Gambar 1.19 Gateway

Kosongkan opsi `Name server addresses` seperti gambar 2.23 berikut kemudian klik Lanjutkan untuk melangkah ke proses selanjutnya. Tahap berikutnya adalah pengisian hostname yang akan digunakan pada sistem debian etch. Penulis menggunakan `debian` sebagai hostname seperti gambar berikut. 

Gambar 1.20 Hostname
Untuk `nam domain`, penulis menggunakan `matrixatama.org` seperti gambar berikut. 

Gambar 1.21 Domain name
Tahap berikutnya adalah proses partisi yang akan digunakan untuk instalasi debian etch. Pilih opsi `Manual` untuk melakukan partisi hardisk secara manual. Atau otomatis untuk partisi otomatis untuk pemula.

Gambar 1.22 Partition disks
Pada opsi berikut ini kemudian klik teruskan untuk melangkah ke proses berikutnya. 

Gambar 1.23 Type for the new partition
Klik ganda opsi `selesai edit partisi` kemudian klik teruskan untuk melangkah ke proses berikutnya seperti gambar berikut. 

Gambar 1.24 Selesai Seting partisi
Pada jendela dialog berikutnya, pilih opsi `Ya` kemudian klik continue untuk mengakhiri proses pembuatan partisi linux. 

Gambar 1.25 Akhir partisi hardisk

Tahap berikutnya adalah konfigurasi zona waktu seperti yang tampak pada berikut. 

Gambar 1.26 Konfigurasi time zone
Pada jendela dialog berikutnya, isi dengan password user root yang akan digunakan pada sistem debian. Klik teruskan untuk melangkah ke proses berikutnya. 

Gambar 1.27 Set users and password root
Kemudian isi dengan nama lengkap dari user yang akan digunakan pada sistem debian etch. Klik continue untuk melanjutkan proses instalasi ke tahap berikutnya. 

Gambar 1.28 Full name untuk new user
Jendela dialog berikutnya adalah nama user yang akan login ke sistem debian etch. Klik continue untuk melangkah ke tahap berikutnya. Isi dengan password dari user yang anda gunakan pada jendela dialog sebelumnya. Berikut merupakan proses instalasi base system dari debian etch. 

Gambar 1.29 Proses instalasi base system debian etch
Untuk `Gunakan network mirror`, pilih opsi `tidak` kemudian klik continue untuk melanjutkan proses instalasi. 

Gambar 1.30 Konfigurasi package manager
Jendela dialog berikutnya adalah `Konfigurasi popularity-contest`. Pilih opsi `tidak` kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya. 

Gambar 1.31 konfigurasi popularity-contest
Berikut paket-paket software debian etch yang akan diinstal pada komputer penulis. Anda dapat memilih paket software tertentu sesuai dengan kebutuhan. 

Gambar 1.32 Software terseleksi
Jendela dialog berikut digunakan untuk workgroup/domain name yang akan ditampilkan di seluruh komputer klien oleh server samba. Penulis menggunakan `matrixlab`, kemudian klik teruskan untuk melangkah ke proses berikutnya. 

Gambar 1.33 Samba server
Tahap berikutnya merupakan opsi jika host atau komputer yang digunakan terkoneksi ke DHCP server. DHCP server akan menyediakan informasi tentang WINS server (NetBIOS name servers). Penulis menggunakan opsi `tidak` karena komputer yang digunakan diset secara manual dan tidak terkoneksi ke DHCP server. 

Gambar 1.34 WINS settings untuk DHCP
Berikut proses instalasi paket software pada sistem debian etch yang penulis gunakan. 

Gambar 1.35 Select dan install software
Kemudian pilih resolusi screen yang didukung oleh komputer anda. Penulis menggunakan 1024x768. 

Gambar 1.36 konfigurasi xserver-xorg
Proses berikutnya adalah instalasi boot loader, penulis menggunakan lilo boot loader karena selera dan kebiasaan. Pilih target instalasi dari lilo boot loader sebagai `Master Boot Record`. 

Gambar 1.37 Master Boot Record
Jendela dialog berikutnya merupakan informasi bahwa instalasi debian etch telah selesai. Klik continue untuk mengakhiri proses instalasi secara keseluruhan. 

Gambar 1.38 Instalasi selesai dan sukses 
Berikut tampilan login prompt sistem debian etch yang telah terinstal dengan sempurna ke komputer yang penulis gunakan. 

Gambar 1.39 Login prompts debian
Instalsi Paket setelah di Instal
Instalasi paket software dari kode sumber (source code) merupakan cara instalasi yang berlaku umum untuk semua distribusi GNU/Linux yang ada. Perintah umum yang sering digunakan adalah
debian:~# tar zxvf paketsoftware.tar.gz debian:~# tar jxvf paketsoftware.tar.bz2
Keterangan: Opsi -x dan -j digunakan untuk tipe kompresi yang berbeda. Opsi -x untuk tipe kompresi *.gz dan opsi -j untuk tipe kompresi *.bz2. Setelah ekstraksi paket software, langkah berikutnya adalah konfigurasi, kompilasi, dan terakhir adalah instalasi software.
debian:~# cd paketsoftware debian:~# ls debian:~# more readme debian:~# ./configure debian:~# make debian:~# make install debian:~# make clean
Catatan: Disarankan membaca readme setiap kali instalasi paket software sehingga dapat memudahkan dalam proses instalasi.
Misal: Kami ingin menginstal paket videolan client (vlc-0.8.1.tar.bz2). Perintah yang digunakan adalah:
debian:~# tar xjvf vlc-0.8.1.tar.bz2 debian:~# cd vlc-0.8.1debian:/vlc-0.8.1# ./configure debian:/vlc-0.8.1# make debian:/vlc-0.8.1# make install debian:/vlc-0.8.1# make clean1.
1. To install X-window, lets first update our resource lists with
apt-get update
2. Then, to install X-window
apt-get install x-window-system
3. install XFCE 4,
apt-get install xfce4 xfce4-themes
4. To install other window managers like IceWM, Fluxbox, GNOME)
apt-get install icewm fluxbox gnome
5. I like gdm (Gnome Desktop Manager) as my graphical login program, so
apt-get install gdm
6. However you can also try xdm (X Desktop Manager) or kdm (KDE Desktop Manager)
apt-get install xdm kdm
Atau kalo mau install manual tinggal masukkan saja command
dpkg -i (nama paket.deb)

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Linux atau GNU/Linux adalah sistem operasi bebas yang sangatpopuler untuk computer yang disebarkan secara luas dengan gratis di bawah lisensi GNU General Publi License (GPL), yang berarti source code Linux juga tersedia bagi public.
Linux memiliki banyak kelebihan dibanding system operasi windows diantaranya : mudah didapat dan gratis,mudah digunakan , tidak mudah dijangkiti virus atau bisa dikatakan bebas dari virus. Aplikasi – aplikasinya dapat diperoleh dengan mudah dan gratis. Hampir semua aplikasi di windows sudah tersedia di linux, sistem operasi linux relative stabil atau bisa dikatakan tidak mengenal istilah "hang".


Download 4. Makalah Debian Linux.docx

Download Now



Terimakasih telah membaca 4. Makalah Debian Linux. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

banner
Previous Post
Next Post

Akademikita adalah sebuah web arsip file atau dokumen tentang infografi, presentasi, dan lain-lain. Semua pengunjung bisa mengirimkan filenya untuk arsip melalui form yang telah disediakan.

0 komentar: