September 29, 2016

Penerapan Pengelolaan Jaringan di Perusahaan

Judul: Penerapan Pengelolaan Jaringan di Perusahaan
Penulis: Iwan Krisnadi


MATA KULIAH
Manajemen bisnis ict
DOSEN : DR. Ir. Iwan Krisnadi, MBA
Penerapan Pengelolaan Jaringan di Perusahaan X
ANGGUN SUSILA NINGSIH
NIM: 55415110023
Angkatan 17
153352514541500
Program Pascasarjana S2 Magister Teknik Elektro
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
Ruang Lingkup Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
Maksud dan Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
BAB II. DASAR-DASAR TEORI
2.1. Pendekatan Top-Down . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
2.2. Definisi Service/Pelayanan dan Kerangka Kerja . . . . . . . . .9
2.3. Perjanjian Tingkat Layanan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
2.4. Kategori OSI Manajemen Network dan Penjelasannya . . . 12
2.5. Manajemen Infrastruktur IT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .14 2.6. Klien dan Manajemen Desktop . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
2.7. Teknologi Desktop Manajemen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .16 2.8. Enterprise Network Manajemen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
2.9. Help Desk . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .19BAB III. Manajemen Jaringan di Perusahaan X
3.1. Pengenalan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21
3.2. Desktop Manajemen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
3.3. Help Desk Manajemen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23
3.4. Network Manajemen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .25
BAB IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28
4.2. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28
4.3. Kritik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29
KATA PENGANTAR
Segala Puja dan Puji hanya bagi Allah Azza wa Jalla, karena hanya dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tulisan ini. Tulisan ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas UTS Mata Kuliah Manajemen Bisnis ICT di Universitas Mercu Buana yang membahas tentang manajemen dari beberapa aspek jaringan yaitu help desk, network dan desktop manajemen di PT X. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pengampu dan teman-teman yang telah memberikan dukungan menyelesaikan tulisan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Dan semoga segala amal ibadah kita diterima Allah Azza wa Jalla. Aamiin.
Wassalam
Cikarang Barat, Oktober 2015
Anggun Susila Ningsih
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Kita ketahui bersama bahwa jaringan adalah kombinasi yang kompleks dari teknologi perangkat keras dan perangkat lunak dihubungkan oleh teknologi jaringan. Setelah berbagai kategori teknologi yang berhasil terintegrasi, mereka harus dikelola dengan baik. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberitahukan kepada pembaca tentang pengelolaan beberapa elemen dari manajemen jaringan yaitu manajemen desktop, manajemen help desk, manajemen jaringan dan bagaimana masing-masing elemen jaringan dapat dikelola untuk mencapai tujuan bisnis .
Manajemen jaringan , seperti network related lainnya, solusi berbasis teknologi, hanya dapat diimplementasikan secara efektif bila dikombinasikan dengan proses yang tepat, orang, dan prosedur yang tepat. Dengan manajemen di atas perusahaan X dapat menjalankan kegiatan teknologi dan informasi dengan efektif dan efisien yang berarti perusahaan X akan menghasilkan produktifitas yang lebih tinggi sehingga mampu bersaing diantara pesaing-pesaingnya.
1.2. RUANG LINGKUP MASALAH
Manajemen jaringan di perusahaan X
1.3. RUMUSAN MASALAH
Dalam tulisan ini yang akan dibahas adalah manajemen desktop, manajemen help
desk dan manajemen jaringan di Perusahaan X.
1.4. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penulisan ini menerangkan tentang manajemen desktop, manajemen
help desk dan manajemen jaringan di Perusahaan X.
Tujuan dari penulisan ini adalah menginformasikan kepada pembaca tentang manajemen desktop, manajemen help desk dan manajemen jaringan di Perusahaan X.
BAB II
DASAR-DASAR TEORI
2.1. PENDEKATAN TOP-DOWNSalah satu metodologi terstruktur yang dikenal sebagai pendekatan top-down. Penggunaan pendekatan top-down seperti yang digambarkan dalam model top-down adalah relatif langsung. Bersikeras bahwa pendekatan top-down untuk analisis jaringan dan desain dilakukan harus memastikan bahwa desain jaringan diimplementasikan memenuhi kebutuhan bisnis dan tujuan yang termotivasi desain di tempat pertama.Pendekatan top-down ini memerlukan analis jaringan untuk memahami kendala dan tujuan bisnis , serta sistem informasi aplikasi dan data pada yang aplikasi tersebut dijalankan, sebelum mempertimbangkan komunikasi data dan pilihan jaringan.Perhatikan di mana lapisan jaringan terjadi dalam model top-down. Bukan kebetulan bahwa komunikasi data dan jaringan membentuk fondasi yang canggih dari Top of Form
sistem informasi. Sebuah Jaringan yang dirancang dengan baik mendukung pengiriman data yang fleksibel didistribusikan program aplikasi, yang memungkinkan perusahaan untuk merespon dengan cepat kebutuhan pelanggan dan kondisi pasar berubah dengan cepat.Tingkat Satu harus dimulai dengan tujuan bisnis. Apa perusahaan (organisasi, individu) berusaha untuk dicapainya dengan menginstal jaringan ini? Tanpa pemahaman yang jelas tentang tujuan tingkat bisnis itu hampir mustahil untuk mengkonfigurasi dan mengimplementasikan sebuah jaringan yang sukses. Dalam banyak kasus, bisnis mengambil kesempatan ini untuk kritis menguji kembali proses bisnis mereka dalam sebuah metodologi analisis yang dikenal sebagai rekayasa ulang proses bisnis (BPR).Setelah tujuan tingkat bisnis dipahami, seseorang harus memahami aplikasi yang akan berjalan pada sistem komputer yang melekat pada jaringan ini. Setelah semua itu adalah aplikasi yang akan menghasilkan lalu lintas yang akan melakukan perjalanan selama diimplementasikan jaringan.Setelah aplikasi dipahami dan telah didokumentasikan, data yang menghasilkan aplikasi harus diperiksa. Dalam hal ini, istilah data adalah umum digunakan , akal, sebagai jaringan saat ini cenderung untuk mengangkut berbagai muatan termasuk suara, video, gambar, dan fax di samping data yang benar. Analisis lalu lintas data harus menentukan tidak hanya jumlah data yang akan diangkut, tetapi juga karakteristik penting tentang sifat data.Setelah data analisis lalu lintas telah selesai, berikut harus diketahui:• Fisik lokasi data (mana?)• Data karakteristik dan masalah kompatibilitas (Apa?)• Jumlah data yang dihasilkan dan diangkut (Berapa banyak?)Mengingat persyaratan sebagaimana ditentukan oleh lapisan atas dari top-down model, pekerjaan berikutnya adalah untuk menentukan persyaratan jaringan yang akan memiliki kemampuan ini untuk memberikan data secara tepat waktu, biaya-efektif.Kriteria kinerja jaringan ini bisa disebut sebagai apa jaringan diimplementasikan harus melakukan untuk memenuhi tujuan bisnis yang digariskan pada awal analisis top-down.Persyaratan ini juga disebut sebagai desain jaringan logis.Analisis lapisan teknologi, sebaliknya, menentukan bagaimana berbagai hardware dan komponen software digabungkan untuk membangun jaringan fungsional yang telah ditetapkan memenuhi tujuan bisnis. Penggambaran teknologi yang dibutuhkan disebut sebagai desain jaringan fisik.Secara keseluruhan, hubungan antara lapisan dari model top-down dapat digambarkan sebagai berikut: analisis pada lapisan atas menghasilkan persyaratan yang berlalu turun ke lapisan bawah, sementara solusi yang memenuhi berbagai persyaratan yang dilewatkan kembali ke lapisan atas. Jika hubungan antara lapisan berlaku seluruh bisnis berorientasi analisis jaringan, maka teknologi diimplementasikan (lapisan bawah) harus memenuhi tujuan bisnis awalnya digariskan (lapisan atas). Oleh karena itu disebut pendekatan top-down.

Gambar Pendekatan TOP DOWN
2.2. Definisi Service/pelayanan dan Kerangka Kerja
Pelayanan didefinisikan dalam hal proses, keahlian teknis (orang), dan technology yang diperlukan untuk memberikan layanan tersebut.Sebuah layanan yang diberikan dapat bervariasi dalam hal beberapa karakteristik berkontribusi terhadap perbedaan terukur dalam biaya dan harga:- Kompleksitas- Risiko (atau kekurangan daripadanya)- Diperlukan layanan atau tingkat dukungan- Tingkat penyimpangan dari layanan "dasar"

2.3. Perjanjian Tingkat Layanan
Perjanjian Tingkat Layanan (SLA) adalah bagian dari perjanjian layanan secara keseluruhan antara 2 dua entitas untuk peningkatan kinerja atau waktu pengiriman harus di perbaiki selama masa kontrak. Dua entitas tersebut biasanya dikenal sebagai penyedia layanan dan klien, dan dapat melibatkan perjanjian secara hukum karena melibatkan uang, atau kontrak lebih informal antara unit-unit bisnis internal.
SLA ini biasanya terdiri dari beberapa bagian yang mendefinisikan tanggung jawab berbagai pihak, dimana layanan tersebut bekerja dan memberikan garansi, dimana jaminan tersebut bagian dari SLA memiliki tingkat harapan yang disepakati, tetapi dalam SLA mungkin terdapat tingkat ketersediaan, kemudahan layanan, kinerja, operasi atau tingkat spesifikasi untuk layanan itu sendiri. Selain itu, Perjanjian Tingkat Layanan akan menentukan target yang ideal, serta minimum yang dapat diterima.
Aplikasi Bisnis
Dengan mengetahui hal itu, diharapkan tingkat pelayanan dan juga tingkat minimum, pelanggan dapat menggunakan layanan dengan maksimal. Hal ini juga sangat membantu jika klien adalah perantara, yang menjual kembali atau bundling dengan pelayanan yang lebih besar yang sedang dijual. SLA telah digunakan sejak awal 1980-an oleh perusahaan telepon  dengan pelanggan dan reseller yang lebih besar perusahaannya dengan pelayanan mereka. Konsep "tertangkap" dari bisnis unit dan usaha lainnya dalam perusahaan besar mulai menggunakan istilah dan pengaturan yang ideal dalam awal kontrak layanan telekomunikasi.
Ide menciptakan sebuah layanan yang lebih besar dari layanan yang lebih kecil hampir membutuhkan SLA dari penyedia jasa. Misalnya, untuk memiliki cakupan ponsel nasional, Anda tidak perlu untuk membangun menara dan antena di seluruh kota. Sebaliknya, Anda bisa menemukan perusahaan lokal dan daerah yang menawarkan layanan yang sama, menulis tentang SLA dan mengukur hasilnya. Untuk pelanggan anda, anda akan menawarkan SLA yang sama. Dalam SLA asli tidak memerlukan perusahaan dari mana anda membeli, dan anda dapat mengontrol biaya anda, ketika pelanggan mematuhi SLA yang anda buat dengan mereka. Hal ini memberikan kemampuan bagi Perusahaan untuk menggunakan banyak sub kontraktor untuk menyediakan pelayanan yang lebih besar, namun mengendalikan biaya dan sumber daya untuk menawarkan produk yang lebih besar.
Kekhawatiran
Dengan efisiensi datang kemungkinan korupsi. Bila menggunakan cita-cita yang ditetapkan dalam manajemen layanan TI, menerapkan metrik untuk proses dan menjamin waktu pengiriman sangat baik untuk manajemen produk manufaktur. Tetapi ketika Anda menerapkan metodologi ini ke call center, pengkodean, atau sistem desain, kehandalan dan kreativitas menghilang dan untuk kembali dalam rangka memenuhi SLA, sehingga perusahaan tidak lagi memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan pada akhirnya.
Penggunaan SLA tidak terbatas pada dunia IT atau telekomunikasi – mereka juga digunakan untuk real estate, medis dan bidang apapun yang menyediakan produk atau layanan kepada pelanggan.Layanan berorientasi manusia dan bisnis memiliki kebutuhan untuk mengukur dan memikul tanggung jawab, dan SLA menyediakan pengukuran dan ide bagi entitas untuk menyepakati.
2.4. Kategori OSI Manajemen Network dan Penjelasannya Manajemen Fault (Manajemen Kesalahan ) • Monitoring kondisi jaringan atau sistem• Penerimaan dan pengolahan alarm• Diagnosis penyebab kesalahan• Penentuan propagasi kesalahan• Inisiasi dan memeriksa langkah-langkah pemulihan kesalahan• Pengenalan sistem tiket masalah• Penyediaan meja membantu pengguna
Manajemen Konfigurasi
• Kompilasi deskripsi akurat dari semua komponen jaringan• Kontrol memperbarui konfigurasi• Pengendalian konfigurasi jauh• Dukungan untuk kontrol versi jaringan• Inisiasi dari pekerjaan dan menelusuri eksekusi mereka
Manajemen Kinerja
• Penentuan parameter kualitas layanan• Monitor jaringan untuk kemacetan kinerja• Mengukur kinerja sistem dan jaringan• Proses pengukuran data dan laporan produksi• Kapasitas perencanaan dan perencanaan kinerja proaktif
Manajemen Keamanan
• Monitor sistem untuk intrusi• Menyediakan otentikasi pengguna• Menyediakan enkripsi untuk menjamin privasi pesan• Menerapkan kebijakan keamanan yang terkait
Akuntansi Manajemen
• Rekam sistem dan statistik penggunaan jaringan• Menjaga penggunaan sistem akuntansi untuk tolak bayar tujuan• Alokasi dan pemantauan sistem atau penggunaan jaringan kuota• Menjaga dan laporan statistik penggunaan
Top of Form
Manajemen perubahan: Prihatin dengan manajemen dan dokumentasi perubahan pada infrastruktur TI.Kapasitas manajemen: manajemen praktek proaktif berkaitan dengan memastikan bahwa infrastruktur TI memiliki kapasitas yang cukup untuk mendukung saat ini perjanjian tingkat layanan serta peningkatan mendadak yang tak terduga dalam permintaan.Aset manajemen: Prihatin dengan pemantauan dan pengelolaan perangkat keras dan teknologi perangkat lunak yang terdiri dari infrastruktur TI.Ketersediaan manajemen, manajemen risiko, dan perencanaan kontinjensi: Semua terkait dengan keinginan untuk dapat memenuhi atau melebihi komitmen ketersediaan sistem sebagaimana tercantum dalam perjanjian tingkat layanan.Model manajemen jaringan lainnya atau kerangka kerja yang lebih khusus difokuskan pada jaringan telekomunikasi publik yang dimiliki oleh operator, sebagai lawan dari jaringan perusahaan swasta, adalah Telecommunication Manajemen Jaringan (TMN). Standar untuk TMN dikeluarkan oleh ITU-T (International Telecommunication Union Sektor Standarisasi-Telekomunikasi).TMN standar diatur sesuai dengan area fokus tertentu seperti: arsitektur, persyaratan fungsional, model informasi, protokol, kesesuaian, profil, dan metodologi. TMN keseluruhan fungsi manajemen dapat diatur Model TMN ke empat lapisan yang terdiri dari empat lapisan berikut fungsional, berikut sebuah top-down keseluruhan pendekatan model:• Bisnis manajemen: fokus pada tingkat tinggi aspek bisnis Telecomm manajemen termasuk bisnis strategis dan perencanaan keuangan.• Layanan manajemen: fokus pada implementasi, dukungan, dan manajemen jasa telekomunikasi yang akan memenuhi bisnis dan keuangan tujuan strategis yang dijelaskan dalam lapisan manajemen bisnis. Lapisan ini mencakup semua interaksi dengan pengguna layanan pelanggan akhir layanan. Kualitas jaminan dan proses penagihan disertakan pada lapisan ini.• Jaringan manajemen: fokus pada manajemen end-to-end jaringan infrastruktur yang akan memberikan layanan yang dijelaskan dalam manajemen pelayanan lapisan. Fungsi pada lapisan ini dianggap vendor independen.• Manajemen Elemen: Dalam TMN, semua jaringan yang terdiri dari kombinasi elemen jaringan (NE). Lapisan pengelolaan elemen yang bersangkutan dengan pengelolaan elemen jaringan terdistribusi individual yang terdiri dari jaringan yang memberikan layanan. Fungsi pada lapisan ini dianggap vendor yang tergantung, berdasarkan vendor elemen jaringan tertentu.
2.5. Manajemen Infrastruktur IT
- Pencapaian harapan manajemen tergantung pada komponen yang dikelola dengan infrastruktur TI.- Infrastruktur TI terbuat dari kombinasi unsur-unsur terpisah dikelola dan dipantau.- Alat-alat manajemen yang berbeda seringkali tidak data yang interoperate atau berbagi.- Beberapa kategori yang berbeda dari manajemen dan alat pemantauan yang diperlukan untuk memastikan end-to-end kinerja infrastruktur TI secara keseluruhan.

Top of Form
2.6. KLIEN DAN MANAJEMEN DESKTOPDesktop ManajemenManajemen desktop terutama berkaitan dengan konfigurasi dan dukungan dariDesktop workstation atau komputer klien. Dalam kebanyakan kasus, manajemen ini lebih prihatin dengan berbagai macam perangkat keras dan perangkat lunak sistem operasi desktop dibandingkan dengan aplikasi atau perangkat lunak database dibahas di bagian sebelumnya.Arsitektur manajemen keseluruhan desktop dikenal sebagai DMI atau desktop manajemen Interface.
Top of Form
DMI services layer adalah aplikasi DMI yang berada pada setiap perangkat desktop untuk dikelola. DMI services layer melakukan secara aktual pemrosesan informasi dari desktop manajemen pada platform klien dan berfungsi sebagai interface untuk dua API.Manajemen antarmuka API ini dirancang untuk antarmuka untuk program manajemen sistem desktop yang akan mengkonsolidasikan informasi dari klien ini dengan semua informasi desktop lain.API antarmuka komponen dirancang untuk antarmuka untuk program aplikasi individu atau komponen desktop yang harus dikelola dan dipantau pada klien lokal.Informasi tentang komponen desktop lokal disimpan secara lokal di MIF atau format manajemen informasi.

2.7. TEKNOLOGI DESKTOP MANAGEMENT
Penawaran saat ini berbeda dalam berbagai modul manajemen dalam sebuah suite yang diberikan serta tingkat integrasi antara modul suite.Diantara beberapa modul , tapi belum tentu semua, desktop manajemen suite termasuk adalah sebagai berikut:- Hardware dan persediaan perangkat lunak- manajemen aset- distribusi perangkat lunak- Lisensi metering- Server pemantauan- Perlindungan virus- Membantu help desk
Top of Form
Konsolidasi layanan mejaPendekatan seperti itu menawarkan sejumlah manfaat:Sebagai satu titik kontak untuk semua jaringan dan resolusi masalah aplikasiKonsolidasi semua data masalah di lokasi tunggal memungkinkan korelasi antara laporan masalah yang akan dibuat Resolusi untuk pertanyaan pengguna yang dikenal dapat dimasukkan ke dalam sistem dukungan bantuan meja cerdasUpgrade perangkat lunak dapat terpusat ditangani oleh teknologi distribusi perangkat lunak elektronik.Kebijakan keamanan jaringan, prosedur, dan teknologi juga dapat dikonsolidasikan pada CSD( Consolidated Service Desk).
2.8. Enterprise Network Management (Manajemen Jaringan Perusahaan)
Top of Form
Manajemen jaringan perusahaan tidak lagi terbatas untuk memastikan bahwa jaringan tersedia dan dapat diandalkan.
Top of Form

SNMP
SNMP adalah sebuah protokol yang dirancang untuk memberikan kemampuan kepada pengguna untuk memantau dan mengatur jaringan komputernya secara sistematis dari jarak jauh atau dalam satu pusat kontrol saja. Pengolahan ini dijalankan dengan menggumpulkan data dan melakukan penetapan terhadap variabel-variabel dalam elemen jaringan yang dikelola.
Elemen-Elemen SNMP
Manajer adalah pelaksana dan manajemen jaringan. Pada kenyataannya manager ini merupakan
komputer biasa yang ada pada jaringan yang mengoperaksikan perangkat lunak untuk
manajemen jaringan. Manajer ini terdiri atas satu proses atau lebih yang berkomunikasi dengan agen-agennya dan dalam jaringan. Manajer akan mengumpulkan informasi dari agen dari jaringan yang diminta oleh administrator saja bukan semua informasi yang dimiliki agen.
MIB atau Manager Information Base, dapatdik atakan sebagai struktur basis data variabel dari elemen jaringan yang dikelola.Struktrur ini bersifat hierarki dan memiliki aturan sedemikian rupa sehingga informasi setiap variabel dapat dikelola atau ditetapkan dengan mudah.
Agen adalah program perangkat lunak yang berjalan pada perangkat jaringan seperti server, jembatan, dan router untuk memantau dan melaporkan status dari perangkat.Agen Perangkat lunak harus kompatibel dengan perangkat yang melaporkan statistik manajemen. Agen merupakan perangkat lunak yang dijalankan disetiap elemen jaringan yang
dikelola. Setiap agen mempunyai basis data variabel yang bersifat lokal yang menerangkan keadaan dan berkas aktivitasnya dan pengaruhnya terhadap operasi.
2.9. HELP DESK
Sebagaimana kekuatan pemrosesan telah pindah dari ruang mainframe terpusat untuk desktop pengguna, organisasi pendukung yang diperlukan untuk memfasilitasi bahwa kekuatan pemrosesan telah mengalami perubahan yang signifikan. Ketika aplikasi mission-critical bisnis bergeser ke arsitektur terdistribusi, operasi help desk yang efektif harus berada di tempat dan siap untuk pergi.Meskipun beberapa help desk teknologi manajemen ditujukan untuk menset up help desk kecil pada satu PC atau workstation untuk menyediakan masalah sederhana ticketing dan pelacakan, akhir yang lebih tinggi dari teknologi help desk mendukung proses tambahan seperti:• Aset manajemen• Manajemen perubahan• Integrasi dengan sistem manajemen acara• Dukungan dari proses dan prosedur bisnis-spesifik Tujuan dasar dari teknologi ini akhir yang lebih tinggi adalah untuk secara proaktif mengelola sistem dan sumber daya jaringan untuk mencegah masalah daripada hanya bereaksi ke sistem atau masalah jaringan.Karena help desk bertanggung jawab atas tingkat pelayanan kepada pengguna akhir, itu adalah penting bahwa teknologi manajemen help desk dapat mengumpulkan statistik yang diperlukan untuk mengukur dampak dari upayanya. Karena sejumlah besar interaksi dengan help desk adalah melalui telepon, penting untuk manajemen help deskperangkat lunak untuk dapat berinteraksi dengan teknologi manajemen call center seperti otomatis panggilan distributor (ACD) dan unit respon suara interaktif (IVRU). Para keseluruhan integrasi berbasis komputer perangkat lunak dan peralatan telepon di dikenal seperti komputer integrasi telepon (CTI).Jantung dari setiap paket perangkat lunak manajemen help desk adalah pengetahuandasar yang berisi bukan hanya resolusi atau jawaban atas masalah, tetapi struktur logika atau pohon keputusan yang mengambil masalah yang diberikan dan memimpin orang staf help desk melalui serangkaian pertanyaan untuk solusi yang tepat. Menariknya, pengetahuan dasar disertakan dengan perangkat lunak manajemen help desk mungkin diberikan oleh ketiga pihak di bawah lisensi kepada vendor perangkat lunak manajemen help desk. Jelas, basis pengetahuan ditambahkan oleh personil help desk dengan masalah-masalah khusus perusahaan dan solusinya, tetapi jumlah informasi awal yang diberikan oleh pengetahuan dasar yang diberikan dapat bervariasi. Bagian dari perangkat lunak yang menyaring melalui basis pengetahuan untuk jawaban yang tepat kadang-kadang disebut sebagai mesin pencari.
Remote Access
Remote Access adalah kemampuan untuk terhubung dengan resource pada suatu network sentral dari suatu lokasi. Ini berarti menggunakan sebuah PC dan modem di satu tempat, lewat kabel telepon, terhubung ke suatu PC atau server pada network utama suatu perusahaan.
BAB III
MANAJEMEN JARINGAN DI PERUSAHAAN X
3.1. Pengenalan
Perusahaan yang dibahas dalam tulisan ini bergerak di bidang produksi suku cadang kendaraan bermotor dan disini kita sebut saja perusahaan X . Dalam hal ini jelas tujuan pendirian perusahaan ini adalah untuk bertujuan bisnis, yaitu bagaimana dengan modal yang kecil tetapi dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Dalam menunjang kegiatan perusahaannya, X adalah perusahaan yang besar yang membutuhkan akses informasi yang cepat, tepat dan efisien. Perusahaan X sangat membutuhkan ketiga persyaratan tersebut. Untuk menunjang mereka untuk tetap bisa bersaing dengan pesaing yang lain yang sudah semakin maju pula. Maka dari itu perusahaan X sangat membutuhkan pengelolaan yang tepat untuk kelangsungan perusahaannya.
Pada konteks ini perusahaan X ingin memajukan perusahaan di bidang teknologi dan informasi. Hal ini dikarenakan perusahaan X adalah perusahaan besar yang memiliki 100 PC yang dikelola di 12 departemen.
Yaitu :Departemen MIS sebanyak 8 PC
Departemen HRD/GA sebanyak 12 PC
Departemen QA sebanyak 6 PC
Depatemen Maintenance sebanyak 5 PC
Departemen Warehouse sebanyak 10 PC
Departemen Akunting sebanyak 9 PC
Departemen Purchasing sebanyak 15 PC
Departemen Marketing sebanyak 11 PC
Laboratorium sebanyak 3 PC
Departemen Produksi sebanyak 13 PC
Departemen Sub Assy sebanyak 2 PC
Departemen Environment, Healthy and Safety sebanyak 4 PC
Pada saat didirikan perusahaan X mempunyai beberapa kebijakan menyangkut kelangsungan perusahaan termasuk kebijakan tentang IT. Sedangkan kebutuhan aplikasi yang digunakan adalah sudah terstandarisasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing departemen. Data yang disimpan sesuai dengan yang dibutuhkan tiap-tiap departemen. Network yang digunakan pada perusahaan X adalah toplogi star dengan type Wireless Bridge Access. Dan teknologi yang digunakan adalah wireless. Dalam kebijakan IT tersebut menyangkut beberapa point penting seperti job description yang jelas di departemen MIS, pembelian perangkat yang legal yang memiliki lisensi yang asli dari pihak produsen dan penyetaraan perangkat di setiap departemen dengan kata lain komputer dalam satu departemen memiliki perangkat hardware dan software yang sama. Dalam hal ini banyak point yang harus diperhatikan khususnya bagi pengembangan kelangsungan teknologi dan informasi di perusahaan X, seperti :Apabila terdapat masalah tidak compatible antara hardware dan software
Kurangnya upgrade ( keinginan end user untuk meng upgrade perangkatnya)
Akses informasi yang terhambat
3.2. DESKTOP MANAJEMEN
Oleh karena itu perusahaan menganggap perlunya desktop manajemen yang meliputi point-point penting berikut :Sistem Operasi yang menunjang terhadap software yang digunakan tiap departemen. Kebutuhan perangkat tiap departemen berbeda. Oleh karena itu penstandarisasian tiap departemen lebih tepat daripada standarisasi satu perusahaan.
Pemilihan hardware yang sesuai dengan pemilihan system operasi dan software aplikasi di tiap perusahaan. Pada point ini sangat penting karena teknologi informasi adalah bidang yang membutuhkan kesesuaian dimana hardware harus sesuai dengan system operasi dan software yang digunakan ( compatible)
Peripheral ( perangkat tambahan)
Dalam hal ini dibutuhkan standarisasi karena pasti setiap departemen mempunyai kebutuhan yang berbeda dalam hal peripheral. Sebagai contoh : departemen Purchasing membutuhkan mesin faximili karena berhubungan langsung dengan supplier yang membutuhkan informasi yang tepat dan berguna dari faksimili tersebut.
Software yang digunakan.
Dalam point ini bisa dikatakan sebagai point pembeda karena pasti setiap departemen membutuhkan software aplikasi yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Tentunya disesuaiakan dengan kebutuhan tiap-tiap departemen.
Dalam point-point diatas dijelaskan pentingnya penstandarisasian yang berbasis kesesuaian dengan tiap-tiap departemen. Mengapa penting? Karena pastilah perusahaan X memikirkan jangka waktu ke depan dan memikirkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pengeluaran perusahaan .
Dengan implementasi desktop management perusahaan dapat mengatur pengelolaan 4 point diatas berdasarka kebutuhan secara cepat, tepat dan efisien.
Dalam hal ini pengaturan penggunaan perangkat dalam waktu yang panjang dapat dikelola dengan system yang baik sesuai dengan kebijakan perusahaan. Penerapannya dirasa penting dengan kebutuhan perusahaan X yang ingin tetap dapat bersaing dengan para pesaingnya. Karena dengan desktop management kegiatan PC client tiap department akan berlangsung dengan baik, maju dan akan selalu maju menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi yang ada .
3.3. HELP DESK MANAJEMENBerdasarkan kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan tentang job description, pasti akan ada wewenang di masing-masing karyawan MIS, dalm hal ini perusahaan X pasti membutuhkan seorang help desk yang bekerja sesuai dengan ilmunya.
Perusahaan X adalah perusahaan yang besar dengan PC yang banyak yang tersebar di 11 departemen . Suatu keadaan yang mustahil apabila dalam suatu departemen tidak bermasalah pada PC nya. Dalam hal ini seorang help desk harus mampu mengatur tentang help desk itu sendiri. Dalam hal ini banyak aspek yang harus diperhatikan bagi seorang help desk dalam menangani masalah IT.
Sebagai contoh pada departemen Akunting, computer A mati. Pemilik computer A melapor kepada help desk lalu manager HRD melapor pada saat yang bersamaan mengalami masalah pada printernya (peripheral). Dalam kasus ini seorang help desk yang baik harus dapat memilih sesuai dengankebutuhan dan jangka waktu penyelesaian. Jadi ia harus memilih terlebih dahulu masalah yang lebih penting untuk diselesaikan lebih dulu.
Perusahaan X memiliki SOP (Standart Operating Procedure) dalam penanganan permasalahan IT yaitu :
Perusahaan X menyediakan form keluhan/ laporan permasalahan IT
Seorang help desk harus mengisi form tersebut, dimana form tersebut memiliki point-point sebagai berikut :
Nama pelapor ( pemilik PC )
Departemen tempat dia berada
( dalam perusahaan X, jabatan tidak dicantumkan karena perusahaan X menyelesaiakan masalah berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat penyelesaian)
Spesifikasi standarisasi computer ( disebutkan tiap perangkat yang dimiliki oleh computer tersebut )
Waktu pelapor
Nama penerima laporan
Perincian masalah, dimana sang pelapor menjelaskan secara rinci apa yang terjadi pada komputernya, sebelum komputernya mati/ rusak, kegiatan terakhir yang dia lakukan, setelah computer mati apa yang dia lakukan terhadap computer.
Waktu penyelesaian yang diberikan oleh help desk
Tindakan maintenance terhadap computer, hasil dari tindakan tersebut ( berhasil diperbaiki atau ganti perangkat )
Tanda tangan pelapor dan penerima laporan.
Setelah mengisi form tersebut, seorang help desk harus mampu memilah-milah manakah masalah yang lebih penting dan lebih cepat waktu penyelesaiannya. Dengan hal ini maka seorang help desk akan mudah menyelesaikan setiap permasalahan tanpa merugikan pihak manapun.
Apabila terdapat permasalahan yang sama ysng terjadi pada waktu yang sama , kepentingan yang sama, dan waktu penyelesaian yang sama, seorang help desk haruslah mampu menjelaskan ke salah satu pihak dan memberi jaminan pihak yang satu tentang penyelesaian permasalahannya (mengorbankan salah satu permasalahan)
Dalam help desk management yang terpenting adalah kemampuan dia dimana pada proses ini peminimalan pengeluaran tentang perbaikan menjadi sangatlah penting karena seorang help desk harus mampu meminimalkan pengeluaran ( penggantian perangkat). Apabila terjadi penggantian perangkat pastilah harus sesuai dengan kemampuan perusahaan X. Penggantian perangkatpun harus sesuai dengan kepentingan . Apabila mengganggu mobilitas perusahaan seorang help desk harus mampu menerangkan kepada atasannya tentang penggantian perangkat tersebut. Karena dengan penggantian perangkat, mobilitas tidak akan terganggu dan penyelesaian masalah tidak menjadi berlarut-larut memakan waktu yang banyak yang berakibat merugikan perusahaan.
3.4. NETWORK MANAGEMENTPerusahaan X memilih topologi star dalam jaringannya dengan teknologi Wireless. Sistem Operasi pada server menggunakan Windows Server 2003. Sedang pada client menggunakan system operasi yang dikategorikan menurut posisi jabatan dalm perusahaan tersebut. Untuk tingkat manajer menggunakan Windows7, untuk level supervisor menggunakan Windows XP, sedangkan untuk level karyawan menggunakan Windows Profesional dan Windows 98. Job description network management antara lain adalah :Penstandarisasian pengelolaan jaringan.
Yang dimaksud disini adalah adanya penstandarisasian tentang pengelolaan jaringan computer pada perusahaan X. Hal ini meliputi :Pengelolaan jaringan LAN . Dalam hal ini perusahaan X berhak untuk menentukan kebijakan terbaik bagi tiap departementnya. Sebagai contoh :perangkat jaringan yang digunakan pada departemen HRD tidak mungkin sama dengan departemen produksi. Karena jarak antara computer yang berada di kedua departemen itu berbeda. Di HRD Department hanya memakai switch sebagai penghubung antar computer karena jarak yang dekat dan pasti akan menghemat biaya. Penggunaan kabel pastilah efisien dan efektif karena jarak yang dekat yang akan menunjang mobilitas HRD tersebut.Sedangkan di departemen produksi: dikarenakan jarak yang jauh antar line pada departemen produksi pastilah perangkat yang digunaknn berbeda dengan HRD. Yaitu perangkat yang digunakan departemen produksi adalah yang menunjang dan sesuai dengan jarak yang jauh. Sebagai contoh penggunaan Access Point dan switch yang lebih banyak dibanding HRD. Bahkan pada penggunaan teknologi dimungkinkan pada departemen produksi karena akan menguntungkan bagi perusahaan dari segi perangkat ( karena menggunakan Access Point maka akan mengurangi penggunaan kabel yang berlebihan karena jarak yang jauh ).
Pengaturan IP. Pada network manajemen kebijakan pengaturan IP dianggap sangat penting karena pastilah IP yang digunakan adalah IP privat ( IP yang tidak bisa diakses pihak luar yang memungkinkan data perusahaan terjaga. Penggunaan IP privat digunakan pada departemen-departemen yang rawan dalam arti yang harus terjaga datanya. Contoh : departemen akunting tentang data daftar gaji karyawan. Dan dalm pengaturan IP ini dapat dimungkinkan beberapa computer mendapat IP public. Yaitu IP yang bisa diakses atau mengakses keluar. Contoh : pada departemen purchasing dimana dalam departemen tersebut harus berhubungan dengan pihak luar dalam hal pemesanan.
Dalam pengaturan IP ini pula diatur pemberian IP tiap-tiap computer. Maksud dari pembagian IP ini yaitu diharuskannya setiap computer baru . komputer perusahaan harus memiliki IP yang pokok demi kemudahan akses dan pencegahan computer lain (computer pihak luar perusahaan) mengakses jaringan computer perusahaan X.
Remote Access Management
Pada point ini , lewat Access Management adalah bagian yang penting bagi keamanan suatu jaringan pada perusahaan X. Lewat Access management berhubungan langsung dengan pengaturan IP karena pada pengaturan IP disusun sedemikian rupa antara computer A dan computer B memiliki IP yang berurutan / terstandarisasi yang memungkinkan computer selain A dan B bisa meremote computer A dan B. dikarenakan IP yang bersesuaian dan baku yang memungkinkan peremotan / pengendalian computer di perusahaan X.
Internet/ WWW Management
Pada point ini terdapat pengaturan tentang hal akses internet. Ini dikarenakan penggunaan akses internet adalah sesuatu yang riskan apabila tidak dikendalikan. Sebagai contoh apabila pada departemen yang memiliki data penting yang tidak memiliki IP privat, ia mengakses internet dan tanpa diduga terdapat virus saat dia mengakses internet dan virus itu menghinggapi pada computer yang memiliki data-data penting akan menjadi bahaya karena ada beberapa virus yang dapat mengendalikan computer dari jarak jauh yang berarti data-data penting tersebut bisa saja data-data yang digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab (pihak luar, pesaing atau orang iseng)
Dalam point ini pula dimungkinkan hal akses yang berbeda di tiap-tiap departemen karena kebutuhan akan hak akses tiap departemen pasti berbeda. Dikhawatirkan jika tidak dikendalikan / dikelola akan ada oknum karyawan perusahaan yang menggunakan akses internet yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan . sebagai contoh membuka facebook. Dimungkinkan juga adanya pembatasan hak mengakses situs yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan contohnya situs yang berbau pornografi.
BAB IV
PENUTUP
4.1.KESIMPULANPerusahaan X dalam mengembangkan bisnisnya membutuhkan akses informasi yang cepat, tepat dan efisien. Untuk menunjang mereka untuk tetap bisa bersaing dengan pesaing yang lain yang sudah semakin maju pula. Maka dari itu perusahaan X sangat membutuhkan pengelolaan yang tepat untuk kelangsungan perusahaannya.
Dalam hal desktop manajemen yang dikelola disini meliputi point-point :system operasi tiap departemen,
pemilihan hardware yang sesuai dengan system operasi dan software aplikasi,
peripheral yang terstandarisasi sesuai dengan kebutuhan tiap departemen
software aplikasi yang digunakan masing-masing departemen
Sedangkan dalam help desk manajemen yang harus dikelola adalah : kemampuan seorang help desk dalam menangani masalah. Tentunya ia harus bekerja sesuai dengan Standart Operating Procedure yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Dalam network manajemen, yang dikelola disini meliputi :Pengelolaan jaringan LAN
Pengaturan IP
Remote Access Manajemen
Internet/WWW Manajemen
4.2.SARANPerlunya konsolidasi layanan meja sebab seorang help desk dikhawatirkan lupa atas keluhan yang dilaporkan oleh user kepadanya.
Perlunya penyediaan software agent yang berfungsi untuk memantau dan melaporkan status dari perangkat.
4.3.KRITIKPerlunya pengembangan manajeman help desk yang saat ini masih berbasis orang
Belum termonitor segala kegiatan PC user oleh server.


Download Penerapan Pengelolaan Jaringan di Perusahaan.docx

Download Now



Terimakasih telah membaca Penerapan Pengelolaan Jaringan di Perusahaan. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

banner
Previous Post
Next Post

Akademikita adalah sebuah web arsip file atau dokumen tentang infografi, presentasi, dan lain-lain. Semua pengunjung bisa mengirimkan filenya untuk arsip melalui form yang telah disediakan.

0 komentar: