September 25, 2016

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN DENY

Judul: LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN DENY
Penulis: Saddam Habbib


LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH AYAM BROILER
DI PT. SUPER UNGGAS JAYA PASURUAN

130055591104

Disusun Oleh :Nama : Deny Yuli Hatmojo
NIM : H0509018
JURUSAN/PROGAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL: MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH AYAM BROILER DI PT. SUPER UNGGAS JAYA PASURUAN
MAHASISWA :
Nama : Deny yuli hatmojo
NIM : H0509018
Jurusan : Peternakan
PEMBIMBING
Nama : Winny Swastike,S.Pt.,MP
NIP : 19800807 200604 2 042
Jurusan : Peternakan
INSTITUSI MITRA
Nama Institusi Mitra: PT. Super Unggas Jaya.
Alamat: Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Pasuruan, Jawa Timur.
Nomor Telp/Fax: 0343-612135.
Jangka Waktu: 1 Juli – Selesai.

Surakarta, Oktober 2013Menyetujui
Dosen Pembimbing
Winny Swastike,S.Pt.,MP
19800807 200604 2 042
I . PENDAHULUAN
Latar belakang
Kegiatan Kuliah Kerja Lapang (KKL) yang dilaksanakan di PT. Super Unggas Jaya Pasuruan, bertujuan untuk mencari dan mempelajari manfaat serta keuntungan pengolahan limbah serta produk hasil olahan limbah ayam broiler. Pengelolaan limbah yang dilakukan dengan baik selain dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan juga memberikan nilai tambah terhadap usaha ternak. Pemanfaatan limbah kotoran sebagai pupuk dapat menyehatkan dan menyuburkan lahan pertanian.
Pupuk kandang (pukan) didefinisikan sebagai semua produk dari binatang peliharaan yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah. Apabila dalam memelihara ternak tersebut diberi alas seperti sekam pada ayam, jerami pada sapi, kerbau dan kuda, maka alas tersebut akan dicampur menjadi satu disebut sebagai pukan.beberapa petani di daerah memisahkan antara pukan padat dan cair.
Limbah yang dihasilkan dari ayam broiler dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis. Beberapa pengolahan limbah yang sudah umumnya dilakukan dan dikenal oleh masyarakat adalah pembuatan kompos, biogas, bokasi, pestisida organik dan masih banyak lagi pengolahan limbah lainnya. Pengolahan tersebut, menjadikan limbah mempunyai banyak manfaat dalam hal mengurangi pencemaran lingkungan dan merupakan media untuk menuju program organik yang sekarang dicanangkan oleh pemerintah.Marsono dan Paulus Sigit (2002), melaporkan  bahwa jenis dan kandungan hara yang terdapat pada kotoran ternak cair dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan hara kotoran ternak
Nama Ternak Kandungan hara (%) Kadar air (%)
N P K Sapi
Kambing
Domba
Ayam
Kerbau 1.00
1.50
1,3
1,00
1,00 0,50
0,13
0,05
0,80
0,15 0,50
1,80
2,10
0,40
1,50 92
85
85
55
92
Sumber : Marsono dan Paulus Sigit (2002) .
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa yaitu dapat memberikan wawasan baru tentang bidang yang saat ini sedang dipelajari dan dalam tahap pendalaman materi-materi yang berkaitan dalam hal ini adalah bidang Peternakan. Mahasiswa mendapatkan ketrampilan dan mempunyai pikiran yang luas tentang dunia peternakan, serta dapat memunculkan kreativitas untuk memajukan dunia peternakan dan dapat memecahkan masalah yang ada di lapangan dalam bidang peternakan. Sehingga dapat menambah ketrampilan lebih sebagai lulusan/sarjana dalam kompetisi di dunia kerja.Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan aspek-aspek yang berkaitan dengan pengembangan sikap (kepribadian). Pelaksanaan KKL di PT. Super Unggas Jaya Pasuruan, yang bergerak dibidang pemeliharaan ayam broiler diharapkan dapat memberikan informasi baru, pengalaman, wawasan, pengetahuan dan kreativitas yang baru kepada mahasiswa mengenai seluruh aktivitas khususnya manajemen pengelolaan limbah ayam broiler dalam perusahaan tersebut yang di dasarkan pada latar belakang ilmu peternakan. Hal tersebut di harapkan dapat melatih kepekaan mahasiswa dalam mengidentifikasi permasalahan yang ada pada manajemen pengelolaan limbah sehingga mahasiswa dapat mencari alternatif solusi melalui pendekatan lintas disiplin ilmu guna meningkatkan kemampuan intelektual.Tujuan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa antara lain :Mengetahui secara langsung kondisi umum PT. Super Unggas Jaya Pasuruan.
Mengetahui jenis limbah yang dihasilkan dari ayam broiler.
Mengetahui produk hasil olahan limbah ayam broiler.
Mengetahui kandungan yang terdapat pada limbah cair dan padat beserta pengolahannya.
Mengetahui cara pengolahan limbah ayam broiler di PT. Super Unggas Jaya Pasuruan.
Mengetahui daerah sasaran yang untuk pemasaran produk olahan limbah ayam broiler.
C. Manfaat Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Manfaat dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa antara lain :
Mengetahui kesesuaian dan penerapan ilmu yang dipelajari di lapangan dalam manajemen pengelolaan limbah ayam broiler.
Mahasiswa mampu terjun langsung dalam kegiatan pengolahan limbah di PT. Super Unggas Jaya Pasuruan.
Mahasiswa dapat menerapkan secara langsung ilmu yang diperoleh diperkuliahan mengenai pengolahan limbah peternakan.
Melatih mahasiswa untuk menyesuaikan diri pada lingkungan kerja.
Mahasiswa dapat melihat dan menggunakan peralatan dalam pengolahan limbah.
Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah-masalah dalam pengolahan limbah dan dapat mencari jalan pemecahan masalahnya.

TINJAUAN PUSTAKA
Limbah yang dihasilkan ada yang berupa kotoran (pupuk kandang) ada pula yang berupa sisa – sisa makanan. Setiap usaha peternakan baik itu berupa sapi, ayam, kambing, kuda, maupun babi akan menghasilkan kotoran. Selain feses dan urine, dari proses pencernaan ternak ruminansia menghasilkan gas metan (CH4) yang cukup tinggi. Gas metan adalah salah satu gas yang bertanggung jawab terhadap pemanasan global dan perusakan ozon, dengan laju 1% per tahun dan terus meningkat (Suryahadi et al.,2000).
Pengomposan adalah salah satu metode yang telah lama untuk mengelola limbah organik terutama berasal dari aktivitas pertanian dengan sasaran utama menghasilkan pupuk organik berupa kompos. Seiring dengan makin bertambahnya jumlah penduduk, macam limbah organik juga semakin banyak. Pengomposan dianggap dapat dengan mudah beradaptasi dengan kondisi material organik yang berbeda-beda tersebut. Pengomposan dapat dianggap sebagai dekomposisi dan stabilisasi substrat organik biologik dalam kondisi yang memungkinkan perkembangan temperatur thermofil sehingga memperoleh hasil akhir yang cukup stabil baik untuk disimpan maupun digunakan pada tanah tanpa efek negatif pada lingkungan (Haugh, 1980).
Kompos yang sudah matang secara fisik digambarkan sebagai struktur remah, agak lepas dan tidak gumpal, berwarna coklat kegelapan, baunya mirip humus atau tanah dan reaksi agak masam sampai netral, tidak larut dalam air, bukan dalam bentuk biokimia yang stabil tetapi berubah komposisinya melalui aktivitas mikroorganisme, kapasitas tukar kation yang tinggi dan daya absorpsi air tinggi, jika dicampurkan ke tanah akan menghasilkan akibat yang menguntungkan bagi tanah dan pertumbuhan tanaman. Kematangan kompos dapat ditentukan berdasarkan nisbah C/N kompos, sedangkan kandungan hara kompos berhubungan dengan kualitas bahan asli yang dikomposkan (Tan, 1993).Penilaian kualitas kompos selain dilihat dari sifat fisik sering dilihat hanya dari nilai C/N ratio dan kandungan unsur hara saja. Dimana kompos dengan C/N ratio rendah dan memiliki kandungan hara yang tinggi dianggap sebagai ciri kompos yang baik, tanpa memperhitungkan kandungan asam-asam organik khususnya asam humat dan asam fulvat yang memiliki peranan besar dalam memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Kompos yang baik untuk ditambahkan ke dalam tanah dapat dilihat dari segi fungsi dan peranannya dalam mempengaruhi (memperbaiki) sifat-sifat tanah (Ramdani, 1985).Prinsip yang digunakan dalam pembuatan kompos adalah proses dekomposisi atau penguraian yang merubah limbah organik menjadi pupuk organik melalui aktifitas biologis pada kondisi yang terkontrol. Dekomposisi pada prinsipnya adalah menurunkan karbon dan nitrogen (C/N) ratio dari limbah organik sehingga pupuk organik dapat segera dimanfaatkan oleh tanaman. Di saat proses dekomposisi, akan terjadi peningkatan temperatur yang dapat berfungsi untuk membunuh biji tanaman liar (gulma), bakteri-bakteri patogen dan membentuk suatu produk perombakan yang seragam berupa pupuk organik (Kaharudin et al., 2010).
Pupuk kandang (pukan) ayam broiler mempunyai kadar hara P yang relatif lebih tinggi dari pupuk lainnya. Kadar hara ini sangat dipengaruhi oleh jenis konsentrat yang diberikan. Selain itu pula dalam kotoran ayam tersebut tercampur sisa-sisa makanan ayam serta sekam sebagai alas kandang yang dapat menyumbangkan tambahan hara ke dalam pukan terhadap sayuran. Beberapa hasil penelitian aplikasi pukan ayam selalu memberikan respon tanaman yang terbaik pada musim pertama. Hal ini terjadi karena pukan ayam relatif lebih cepat terdekomposisi serta mempunyai kadar hara yang cukup pula jika dibandingkan dengan jumlah unit yang sama dengan pukan lainnya (Widowati et al., 2005). Pemanfaatan pukan ayam ini bagi pertanian organik menemui kendala karena pukan ayam mengandung beberapa hormon yang dapat mempercepat pertumbuhan ayam.
Kualitas pupuk kandang ayam diencerkan seperempat kali konsentrasi awalnya tersebut dibandingkan dengan larutan hara (hidroponik) cukup memadai. Perbandingan kadar hara dari pukan ayam yang terlarut adalah sebagai berikut: nitrogen total (219:75), nitrat (4:145), amonium (215:30), fosfor (54:65), kalium (295:400), kalsium (6:197), natrium (62:0), magnesium (0:2), besi (0:2), mangan (0:0,5), tembaga (0:0,3), dan seng (0,05:0,05). Unsur-unsur hara makro dan seng kadarnya mencukupi, hanya kalsium dan sejumlah kecil besi, mangan dan tembaga perlu diperoleh dari sumber lain. Kadar N-total pada larutan kotoran ayam sudah ideal meskipun akan lebih baik bila terdapat dalam bentuk nitrat daripada dalam bentuk amonium (Price, 1984).
METODOLOGI KEGIATAN
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Mahasiswa ini akan di laksanakan mulai tanggal 1 Juli – 1 Agustus 2013. Tempat pelaksanaan KKL di PT. Super Unggas Jaya, Pasuruan. Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan sehari-hari dimulai pukul 07.00 – 11.30 WIB dan pukul 13.00 – 15.30 WIB.
Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan KKL adalah dengan mengikuti secara langsung semua kegiatan manajemen pengelolaan limbah yang dilakukan di PT. Super Unggas Jaya, Pasuruan. yang dilakukan teknik pengambilan data dengan cara :
Observasi/pengamatan
Merupakan suatu metode yang di gunakan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung serta mencari dan mencatat tentang berbagai hal yang ada hubungannya dengan manajemen perkandangan di PT. Super Unggas Jaya, Pasuruan.
Interview/wawancara
Metode ini merupakan pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada pembimbing lapangan atau pihak-pihak yang dianggap perlu untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak dan lebih jelas mengenai manajemen pengelolaan limbah.
Praktik Lapang
Kegiatan ini merupakan keikutsertaan mahasiswa dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan, seperti melaksanakan kegiatan mengelola limbah. Sehingga mahasiswa dapat mengetahui serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dan memperoleh pengalaman serta wawasan kerja secara langsung.
Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mencari informasi atau referensi pendukung yang berkaitan dengan manajemen kesehatan yang dilakukan dengan cara memanfaatkan data pustaka yang tersedia misalnya buku, jurnal, majalah ilmiah.
Jenis Data
Data yang di peroleh terdiri dari :Data primer yaitu data yang dihimpun dari sumber informasi. Data ini diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung serta melakukan wawancara kepada pegawai/karyawan, pembimbing lapangan, manajer farm serta pihak-pihak yang dianggap perlu untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak dan lebih jelas.
Data sekunder yaitu data yang dihimpun dari sumber data yang telah ada yang didapat dari studi pustaka seperti buku, majalah, jurnal, prosiding, internet, monografi dan referensi yang lain.
Jadwal Kegiatan
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini direncanakan untuk dilaksanakan mulai dari penentuan lokasi hingga laporan kegiatan praktik lapangan yang dihasilkan. Adapun rangkaian kegiatan dan waktu pelaksanaan yang direncanakan adalah sebagai berikut :
No. Macam Kegiatan Minggu Ke-
I II III IV
1 Perkenalan dan penyelesaian administrasi 2 Presentasi dan pembagian kerja 3 Pra kegiatan di lapangan 4 Pelaksanaan kegiatan lapangan 5 Evaluasi data dan hasil kegiatan di lapangan 6 Penyusunan hasil akhir kegiatan lapangan Variabel Pengamatan
Variabel yang diamati dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah tata laksana pengolahan limbah secara sederhana di PT Super Unggas Jaya Pasuruan dan hal-hal yang diperhatikan untuk pengolahan serta pengemasan pupuk organik di peternakan ayam tersebut.Metode Analisis
Analisis data yang digunakan adalah mengunakan metode analisis deskriptif dimana memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang diperoleh yaitu menggambarkan proses pengolahan limbah ayam broiler PT Super Unggas Jaya Pasuruan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Instansi.
PT SUPER UNGGAS JAYA Farm Ngembal Pasuruan yang terletak di desa Ngembal kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan bergerak di bidang breeding farm dan Hatchery. PT Super Unggas Jaya Pasuruan didirikan pada 15 Januari 1996 di atas lahan seluas 25 hektar. Batas perusahaan ini diberi tembok pembatas yang terbuat dari batako setinggi 4 meter, selain untuk melindungi dari terpaan angin secara langsung, juga untuk mencegah masuknya binatang buas dan menghindari adanya pencurian ayam dan telur.
PT SUPER UNGGAS JAYA Farm Ngembal, Pasuruan Jawa Timur. Wilayah Pasuruan berada di dataran tinggi di atas permukaan air laut. Kabupaten Pasuruan memiliki iklim tropis yang bersuhu dengan suhu harian yang berkisar antara 19 – 31 derajat celcius. Curah hujan rata – rata 3000mm per tahun dengan hujan di bawah 150 hari per tahun.
Berdasarkan administrasi wilayahnya Perusahaan ini mempunyai fasilitas yang memadai dan memenuhi sarat sebagai perusahaan peternakan. Fasilitas yang tersedia antara lain : perkandangan, mess karyawan, ruang administrasi, gudang telur, gudang pakan, masjid, kulkas, gudang obat dan vaksin, mixer pakan, pos satpam, biosecurity area.
Struktur organisasi adalah hubungan timbal balik antara orang mempunyai tugas, jabatan, wewenag dan tanggung jawab suatu perusahaan. Jabatan tertinggi di PT SUPER UNGGAS JAYA Farm Ngembal Pasuruan dipegang oleh manajer yang bertanggung jawab dengan keseluruhan kegiatan operasional peternakan. Struktur organisasi di PT SUPER UNGGAS JAYA Farm Ngembal dapat dilihat pada gambar 1. Struktur organisasi PT. SUPER UNGGAS JAYA Farm Ngembal Pasuruan.
MANAGER FARM



SUPERVISER


FOREMAN MEKANIK
ADMIN

FOREMAN


OPERATOR KANDANG

Gambar 1. Struktur organisasi PT. SUPER UNGGAS JAYA Farm Ngembal
B. Manajemen Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah
Kandungan hara kotoran ayam.
Marsono dan Paulus Sigit (2002), melaporkan  bahwa jenis dan kandungan hara yang terdapat pada kotoran ternak cair dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan hara kotoran ternak
Nama Ternak Kandungan hara (%) Kadar air (%)
N P K Sapi
Kambing
Domba
Ayam
Kerbau 1.00
1.50
1,3
1,00
1,00 0,50
0,13
0,05
0,80
0,15 0,50
1,80
2,10
0,40
1,50 92
85
85
55
92
Sumber : Marsono dan Paulus Sigit (2002) .
Lingga (1991) juga mencatat bahwa jenis dan kandungan hara yang terdapat pada beberapa kotoran ternak padat dan cair dapat dilihat pada Tabel 2 :
Tabel 2. Kandungan zat hara pada beberapa kotoran ternak padat dan cair
Ternak dan kotorannya Kandungan hara (%)
Nitrogen Fosfor Kalium Air
Kuda – padat 0.55 0.30 0.40 75
Kuda – cair 1.40 0.02 1.60 90
Kerbau – padat 0.60 0.30 0.34 85
Kerbau – cair 1.00 0.15 1.50 92
Sapi – padat 0.40 0.20 0.10 85
Sapi – cair 1.00 0.50 1.50 92
Kambing – padat 0.60 0.30 0.17 60
Kambing – cair 1.50 0.13 1.80 85
Domba – padat 0.75 0.50 0.45 60
Domba – cair 1.35 0.05 2.10 85
Babi – padat 0.95 0.35 0.40 80
Babi –cair 0.40 0.10 0.45 87
Ayam –padat dan cair 1.00 0.80 0.40 55
(Lingga, 1991).Pupuk organik yang berasal dari kotoran ayam broiler ini memiliki kandungan hara yang lengkap. Bahkan di dalam pupuk organik juga terdapat senyawa organik lain yang bermanfaat bagi tanaman, seperti asam humik, asam fulvat, dan senyawa-senyawa organik lain. Namun, kandungan hara tersebut rendah. Peranan pupuk organik ternak yang memiliki kandungan bahan organik yang banyak, dapat menurunkan cekaman salinitas hingga 3,0 - 4,5 % .
Hasil akhir dari pupuk organik ini merupakan bahan yang sangat dibutuhkan untuk kepentingan tanah-tanah pertanian di Indonesia, sebagai upaya untuk memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah, sehingga produksi tanaman menjadi lebih tinggi. Kompos yang dihasilkan dari pengomposan kotoran kambing Peranakan Etawa dapat digunakan untuk menguatkan struktur lahan kritis, menggemburkan kembali tanah pertanian, taman dan sebagai media tanaman, serta mengurangi penggunaan pupuk kimia.
Kualitas dari pupuk kandang yang dihasilkan, tergantung pada tinggi rendahnya kandungan kandungan N, P, dan K. Sedangkan kandungan N, P, dan K dipengaruhi oleh berat badan ayam broiler di PT Super Unggas Jaya Pasuruan
Pengolahan Limbah
Proses pengolahan limbah kotoran ayam broiler di PT Super Unggas Jaya Pasuruan masih sangat sederhana, atau lebih tepatnya disebut pengomposan secara alami, yang dimaksud dengan pembuatan kompos secara alami adalah pembuatan kompos yang dalam proses pembuatannya berjalan dengan sendirinya, dengan sedikit atau tanpa campur tangan pekerja. Pekerja hanya membantu mengumpulkan bahan, menyusun bahan, untuk selanjutnya proses composting / pengomposan berjalan dengan sendirinya.Pengomposan secara aerobik paling banyak digunakan di perusahaan peternakan skala kecil - menengah, karena mudah dan murah untuk dilakukan, serta tidak membutuhkan kontrol proses yang terlalu sulit. Dekomposisi bahan dilakukan oleh mikroorganisme di dalam bahan itu sendiri dengan bantuan udara, seperti yang diterapkan di PT Super Unggas Jaya, karena perusahaan peternakan ini belum memiliki instalasi pengolahan limbah yang terpadu. Sedangkan pengomposan secara anaerobik memanfaatkan mikroorganisme yang tidak membutuhkan udara dalam mendegradasi bahan organik, jadi pengolahan limbah dilakukan secara terpadu dan terstruktur dengan baik.Pada dasarnya kotoran padat ayam merupakan salah satu jenis kotoran hewan yang pemanfaatanya belum begitu maksimal. Masyarakat biasanya langsung menggunakan kotoran padat ayam sebagai pupuk untuk tanaman tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu, sehingga tanaman yang dipupuk dengan kotoran padat ayam tidak dapat tumbuh dengan maksimal karena kotoran padat ayam memiliki struktur yang cukup keras dan cukup lama diuraikan oleh tanah. Urine tidak diolah menjadi pupuk tersendiri, melainkan dibiarkan tercampur bersama feses, dan dibiarkan terjadi pengomposan secara alami. Sebagian besar pupuk kompos alami hasil olahan PT Super Unggas Jaya dikemas di dalam kandang, kemudian diangkut dengan kereta pengangkut (Gambar 3).Limbah yang dihasilkan dari satu kandang, yang terdiri dari 8000 ekor ayam di PT Super Unggas Jaya Pasuruan. Limbah kotoran, yang terdiri dari urine maupun feses, tidak mendapat perlakuan sama sekali, hanya ditampung di bawah kandang. Kotoran dibiarkan sampai terjadinya pengomposan secara alami, pada saat akan dikeruk, dikemas dalam plastik karung pembungkus ukuran 50 kg.
Kotoran ayam broiler, baik yang berupa feses, maupun urine (tercampur) yang ditampung di bawah kandang, dapat dilihat pada Gambar 2. Pupuk organik yang sudah siap pakai memiliki ciri – ciri antara lain : tidak berbau, warnanya lebih gelap, mudah hancur, terasa dingin jika dipegang.
Pemasaran pupuk organik
Pupuk organik yang diproduksi di PT Super Unggas Jaya Pasuruan memiliki cakupan wilayah pemasaran di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur dan sekitarnya. Adapun cara pembeliannya, pembeli datang langsung ke PT Super Unggas Jaya Pasuruan ataupun bisa memesan sebelumnya lewat media komunikasi (internet maupun telepon). Harga jual pupuk kompos bobot per 50kg kg adalah Rp.3000,-.
Pasar untuk pupuk organik belum terbentuk dengan baik. Potensi pasar yang lebih besar adalah para pekebun/petani, lebih khusus lagi adalah untuk pertanian organik. Dengan naiknya harga pupuk, petani mencari alternatif penganti pupuk kimia buatan. Salah satu alternatifnya adalah pupuk organik. Pupuk organik kompos yang siap dipasarkan, dapat dilihat pada Gambar 4.Keunggulan pupuk organik
Pengolahan, pemasaran serta pemanfaatan pupuk organik di PT Super Unggas Jaya diharapkan mampu menggairahkan peluang pupuk organik menembus pasar komersial yang lebih besar, dibandingkan pupuk kimia yang memiliki pengaruh jangka panjang yang buruk terhadap kondisi tanah.
Pupuk yang termasuk pupuk organik antara lain adalah pupuk kandang, kompos, guano dan lain sebagainya. Pupuk organik memiliki kandungan hara yang lengkap. Bahkan di dalam pupuk organik juga terdapat senyawa organik lain yang bermanfaat bagi tanaman, seperti asam humik, asam fulvat, dan senyawa-senyawa organik lain dengan kandungan kandungan zat hara rendah. Peranan pupuk organik ternak yang memiliki kandungan bahan organik yang banyak, dapat menurunkan cekaman salinitas hingga 3,0 - 4,5 % (Sumarsono et al., 2005).
Manfaat pupuk organik kotoran ayam yang dihasilkan PT Super Unggas Jaya ini sangat luas, peranan mikroba memiliki kemampuan mengurai residu kimia, mengikat logam berat, mensuplai sebagian kebutuhan N untuk tanaman, melarutkan senyawa fosfat, melepaskan senyawa K dari ikatan koloid tanah, menghasilkan zat pemacu tumbuh alami (giberellin, sitokinin, asam indol asestat), menghasilkan enzim alami, menghasilkan zat anti patogen, jadi dapat disimpulkan bahwa peranan dan manfaat pupuk hayati sangat besar di dalam pratek budidaya.
Pupuk organik ayam broiler berfungsi untuk meningkatkan hasil produksi, meningkatkan kualitas hasil, meningkatkan efisiensi dan mengurangi dosis pemakaian pupuk buatan, memperbaiki struktur fisik- kimia-biologi tanah, menekan serangan hama dan penyakit, menjadikan keseimbangan flora fauna dalam tanah tercipta dengan baik yang pada akhirnya membawa kebaikan untuk segala sisi budidaya pertanian organik yang mulai berkembang pesat di wilayah kabupaten Pasuruan, khususnya di kecamatan Tutur. Pertanian organik merupakan salah satu sistem pertanian yang dapatmendukung lingkungan. Sistem produksi pangan organik didasarkan pada standar produksi yang spesifik dan tepat yang bertujuan pada pencapaian agroekosistem yang optimal dan berkelanjutan baik secara sosial, ekologi maupun ekonomi.Penggunaan rutin pupuk organik akan dapat diuraikan oleh organisme tanah, beda dengan pupuk kimia. Bahan organik akan diuraikan dan selanjutnya mempunyai sifat sebagai pengikat butir tanah menjadi butir yang lebih besar. Kejadian tersebut merupakan proses perbaikan stuktur dan tekstur tanah.
Kandungan bakteri dekomposer yang ada di pupuk organik akan berkembang biak dan ikut serta membantu dalam proses perbaikan tanah. Pupuk organik berfungsi menaikkan daya serap air, disebabkan bahan organik punya daya serap air lebih tinggi dari bahan kimia, sehingga akan berpengaruh baik untuk tanaman terutama ketika musim kemarau. Kelebihan lainnya adalah pupuk organik memiliki kandungan makanan/unsur hara lengkap meskipun dalam kadar yang rendah, apablia aplikasi pupuk organik dgn pupuk kimia dilakukan secara berimbang akan mendapatkan kondisi tanaman yang subur.
Pupuk organik kompos yang dihasilkan dari kandang ayam di PT Super Unggas Jaya, yang sudah matang dapat langsung digunakan untuk tanaman. Tidak ada batasan baku berapa dosis pupuk yang diberikan untuk tanaman. Secara umum lebih banyak pupuk organik mampu memberikan hasil yang lebih baik. Jika pupuk organik akan digunakan untuk pembibitan atau untuk tanaman di dalam pot/polybag, pupuk harus dicampur tanah dengan perbandingan satu bagian kompos berbanding tiga bagian tanah.
Pupuk organik kompos ini dapat diberikan sebagai satu-satunya sumber hara tambahan atau lebih dikenal dengan istilah pertanian organik. Pupuk organik yang diberikan sebaiknya dalam jumlah yang cukup, agar tanaman dapat tumbuh lebih baik. Pupuk organik juga bisa diberikan bersama-sama dengan pupuk kimia buatan. Pupuk kimia dapat dikurangi sebagian dan digantikan dengan penambahan pupuk organik ini.Pupuk organik yang diberikan secara teratur kedalam tanah dapat meningkatkan daya menahan air, sehinga terbentuk air tanah yang bermanfaat, karena akan memudahkan akar – akar tanaman menyerap unsur hara bagi pertumbuhan dan perkembangannya.
C. Foto Pengolahan Limbah.

Gambar 2 feses ayam yang berada di bawah slat.

Gambar 3 kereta pengankut limbah olahan.

Gambar 4 pupuk organik PT Super Unggas Jaya siap dipasarkan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN.
Kesimpulan
Beberapa pengolahan limbah yang sudah umumnya dilakukan dan dikenal oleh masyarakat adalah pembuatan kompos, biogas, bokasi, pestisida organik dan masih banyak lagi pengolahan limbah lainnya. Walaupun menghasilkan pupuk kompos, pengolahan limbah kotoran ternak di PT Super Unggas Jaya Pasuruan belum bisa disebut pengolahan limbah secara terpadu, pengolahannya masih sangat sederhana dan bergantung pada mikroorganisme pengurai yang terdapat di alam.Pengolahan yang masih sederhana itu hanya membiarkan kotoran ayam terkumpul selama 65 minggu di bawah slat, dibiarkan terjadinya pengomposan secara alami, kemudian dikeruk dan dikemas untuk dipasarkan. Untuk memenuhi kandungan hara budidaya perkebunan di sekitar farm.Saran
Sebaiknya pengolahan secara terpadu di PT Super Unggas Jaya Pasuruan segera direalisasikan, bukan sekedar wacana, karena pengomposan secara alami, secara waktu maupun kualitas kurang efektif, dibandingkan pengomposan dengan bantuan manusia, terutama jika dilakukan penambahan dekomposer yang sesuai dengan standar pengomposan yang baik.

DAFTAR PUSTAKA
Haugh,R.T., 1980. The Practical Handbook of Composting. Lewis Publisher Boca Raton, Florida, USA.
Kaharudin dan F.M Sukmawati. 2010. Petunjuk Praktis Manajemen Umum Limbah Ternak Untuk Kompos Dan Biogas. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB. NTB.
Marsono, dan Paulus, S., 2002. Pupuk Akar: Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Price, M. L. 1984. How adequate is Chicken manure tea as a fertilizer. Echo Development Notes, Isu No. 9, September 1984. 6 p.
Ramdani. 1985. Pengaruh perbedaan Pengomposan dan Pemberian Aktivator Kotoran Sapi Terhadap Kecepatan Dekomposisi Sampah Organik, Produksi,dan Kualitas Kompos. Laporan Masalah Khusus. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Sumarsono. S, Anwar dan Budiyanto, S. 2005. Peranan Pupuk Organik Untuk Keberhasilan Pertumbuhan Tanaman Pakan Rumput Poliploid Pada Tanah Masam dan Salin. Nutrisi Dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan UNDIP. Semarang.
Suryahadi, A.R..Nugraha, A.Bey, dan R.Boer. 2000. Laju Konversi Metan dan Faktor Emisi Metan Pada Kerbau Yang Diberi Ragi Tape Lokal Yang Berbeda Kadarnya Yang Mengandung Saccharomyces cerevisiae. Ringkasan Seminar Program Pascasarjana IPB. Bogor.
Tan, K. H. 1993. Principle Of Soil Chemistry. 2nded. Marcel Dekker Inc. New York.
Widowati, L.R., Sri Widati, U. Jaenudin, dan W. Hartatik. 2005. Pengaruh Kompos Pupuk Organik yang Diperkaya dengan Bahan Mineral dan Pupuk Hayati terhadap Sifat-sifat Tanah, Serapan Hara dan Produksi Sayuran Organik. Laporan Proyek Penelitian Program Pengembangan Agribisnis, Balai Penelitian Tanah, TA 2005. (Tidak dipublikasikan).

LAMPIRAN


Download LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN DENY.docx

Download Now



Terimakasih telah membaca LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN DENY. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

banner
Previous Post
Next Post

Akademikita adalah sebuah web arsip file atau dokumen tentang infografi, presentasi, dan lain-lain. Semua pengunjung bisa mengirimkan filenya untuk arsip melalui form yang telah disediakan.

0 komentar: