Judul: Bab â" 1 : Akuntansi, Proses Akuntansi dan Persamaan Akuntansi
Penulis: ika marcella
Akuntansi, Proses Akuntansi dan Persamaan Akuntansi Definisi Akuntansi Adalah suatu sistem informasi yang memberikan laporan kepada berbagai pemakai atau pembuat keputusan mengenahi aktivitas bisnis dari suatu satu kesatuan ekonomi. Proses Akuntansi akan menghasilkan informasi Laporan Keuangan yang sangat berguna bagi para pemakai informasi keuangan baik untuk internal perusahaan maupun pihak diluar perusahaan termasuk pemerintah. Pemakai Informasi Akuntansi Individu, masyarakat umum menggunakan informasi akuntansi untuk kepentingan tertentu, misalnya melakukan investasi atau mau menyewa atau membeli rumah. Pemodal / Investor, investor membutuhkan informasi akuntansi mengenahi posisi keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui prospek perusahaan dimasa mendatang. Kreditor, bank dan para rekanan membutuhkan informasi akuntansi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi pembayaran sesuai penjadwalan. Badan Pemerintah, seperti Kantor Pajak sangat berkepentingan untuk mengetahui pelaporan perpajakan dari suatu perusahaan atau perorangan. Manajemen, pimpinan perusahaan merupakan pihak yang paling banyak membutuhkan informasi akuntansi untuk pengambilan suatu keputusan. Akuntansi Nir Laba, Organisasi Nir Laba , seperti rumah sakit, badan-badan pemerintah dan sekolah-sekolah yang beroperasi dengan tujuan bukan untuk mencari laba juga menggunakan informasi akuntansi sebagaimana yang dilakukan oleh lembaga-lembaga lainnya. Dilihat dari sisi pemakai informasi akuntansi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua bagian pemakai yaitu pengguna internal dan pengguna eksternal, sehingga informasi akuntansi terbedakan antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen. Akuntansi Keuangan merupakan informasi akuntansi yang memberikan informasi pada pihak-pihak di luar perusahaan yang bukan merupakan bagian dari manajemen perusahaan. Misalnya para kreditur, pemerintah, masyarakat dan investor. Akuntansi Manajemen merupakan informasi akuntansi yang memberikan informasi pada pihak-pihak pengambil keputusan internal perusahaan atau organisasi. Bentuk Perusahaan/Badan Usaha dibagi menjadi 3 jenis perusahaan Perusahaan Perseorangan, merupakan perusahaan yang kepemilikannya dimiliki secara tunggal seorang pemilik, jenis ini biasanya berupa usaha perusahaan eceran dan usaha profesional. Contohnya toko, dokter, akuntan dan pengacara. Persekutuan (Firma dan CV), merupakan perusahaan yang kepemilikannya dari penggabungan dua orang atau lebih yang dianggap sebagai pemilik bersama atas perusahaan tersebut. jenis ini biasanya juga berupa usaha perusahaan eceran dan usaha profesional yang bersekala kecil dan menengah, meskipun adapula yang bersekala besar. Contohnya perusahaan eceran, akuntan dan pengacara. Perseroan Terbatas (PT), merupakan perusahaan yang dimiliki oleh para pemegang saham perusahaan tersebut. Dari sudut pandang hukum, Perseroan Terbatas sangat berbeda dengan perusahaan perseorangan dan persekutuan. Jika perusahaan perseorangan dan persekutuan mengalami kebangkrutan, si pemberi pinjaman dapat menyita kekayaan pribadi pemiliknya untuk menutupi kekurangan hutang-hutang perusahaannya. Tetapi jika perusahaan bangkrut pada jenis Perseroan Terbatas, si pemberi pinjaman tidak dapat mengambil / menyita harta pribadi para pemegang saham. Membandingkan Perusahaan Perorangan, Persekutuan da Perseroan Terbatas. Perusahaan Perusahaan Perseroan Perorangan Persekutuan Terbatas 1. Pemilik Satu Orang Dua orang atau Pemegang saham Lebih 2. Umur-entitas Dibatasi dengan Dibatasi dengan Tidak terbatas Pilihan pemilik atau Pilihan pemilik atau Kematian pemilik Kematian pemilik 3. Kewajiban pribadi Pemilik bertanggung Sekutu masing-2 Pemegang saham Jawab bertanggung jawab tidak bertanggung Jawab 4. Status akuntansi Entitas akuntansi Entitas akuntansi Entitas akuntansi Terpisah dari pemilik terpisah dari sekutu terpisah dari Pemegang saham Konsep-konsep dan Prinsip Akuntansi Praktik akuntansi harus mengacu pada peraturan dan perundangan yang mengatur bagaimana mengukur, menilai dan mengolah data akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berisi tentang prinsip akuntansi yang berlaku umum. Konsep Entitas Konsep entitas merupakan pemisahan antara suatu organisasi atau kesatuan usaha dengan dengan organisasi atau kesatuan usaha lainnya dan individu-individu, sehingga menjadikan suatu unit ekonomi yang terpisah. Konsep entitas ini merupakan konsep yang paling dasar dalam akuntansi. Contoh pada perusahaan General Motor, sebuah perusahaan raksasa yang memiliki beberapa divisi Chevrolet, Oldsmobile, Cadillac dan Pontiac. Manajemen General Motor memperlakukan masing-masing divisi sebagai suatu entitas akuntansi yang terpisah. Misalkan penjualan di divisi oldsmobile menurun secara drastis, manajemen akan mencari jalan keluar untuk memecahkan masalah tersebut. Tetapi bila penjualan dari divisi-divisi itu dijadikan satu tidak dipisahkan, maka manajemen akan kesulitan dan tidak mengetahui bahwa salah satu divisi megalami penurunan penjualan. Prinsip Keandalan Prinsip Keandalan merupakan prinsip yang mengandalkan data yang dapat dibuktikan, ditelusuri kebenarannya, dan dapat dikonfirmasikan oleh siapapun yang independen. Oleh karena itu pencatatan akuntansi hendaklah didasarkan pada data-data dari suatu aktivitas kegiatan usaha berdasarkan bukti-bukti yang obyektif. Prinsip Biaya Prinsip Biaya merupakan prinsip yang menyatakan bahwa aktiva dan jasa yang diperoleh dicatat menurut harga aktualnya (nilai historis) walaupun sipembeli yakin bahwa harga yang dibayarkan itu didapatkan hasil tawar menawar , tetapi barang tersebut harus dicatat dengan harga yang benar-benar terjadi dan dibayarkan pada saat mendapatkannya atau terjadinya transaksi tersebut. Contoh Suatu Toko listrik mendapatkan barang dagangan secara borongan dari tiko listrik lainnya yang sudah tidak beroperasi lagi senilai Rp. 1.000.000,-, harga barang tersebut bila beli di distributor tempat kulakan biasanya senilai Rp. 2.000.000,-. Pada prinsip biaya ini toko listrik tersebut harus mencatat hasil pembeliannya tersebut berdasar harga perolehannya sebesar Rp. 1.000.000,- walaupun harga barang tersebut seharusnya senilai Rp. 2.000.000,- Konsep Kesinambungan Konsep Kesinambungan (going concern) merupakan konsep yang mengasumsikan/menganggap bahwa suatu entitas akan terus melakukan usahanya secara terus menerus sampai masa yang tidak dapat ditentukan. Tidak menetapkan kegiatan usahanya hanya sampai periode tertentu, sehingga perlakuan atas pencatatan akuntansi akan terus berkesinambungan dari tahun ke tahun. Proses dan Siklus Akuntansi Untuk mendapatkan hasil dari informasi keuangan, suatu perusahaan memerluakan suatu proses yang terdiri dari beberapa kegiatan proses akuntansi. Proses akuntansi ini akan terjadi secara berulang dan berkesinambungan pada periode-periode akuntansi yang akan datang. Oleh karena itu proses akuntansi disebut juga siklus akuntansi (accounting cycle). Proses akuntansi akan melalui proses tahapan-tahapan sebagai berikut Bukti transaksi, Jurnal, terdiri dari Jurnal Umum dan Jurnal khusus, Posting ke Buku Besar (Ledger), Neraca Saldio (trial Balance), Jurnal Penyesuaian (Adjustment), Nenara Lajur (Work Sheet), Laporan Keuangan (Finance Report) yang terdiri dari Laporan laba Rugi (Income Statement), Neraca (Balance Sheet), Laporan Perubahan ekuitas Jurnal Penutup (Closing Entry), Neraca Saldo Setelah Penutupan (Post Closing Trial Balance), Jurnal Balik (Reversing Entries). Gambar berikut menunjukkan secara sistematis langkah-langkah dalam proses akuntansi Siklus Akuntansi SHAPE MERGEFORMAT Persamaan Akuntansi Persamaan akuntansi ini digunakan untuk mengetahui hubungan dan posisi / penempatan antara aktiva dan pasiva (kewajiban dan modal) dalam suatu laporan keuangan perusahaan. Dalam persamaan akuntansi ini menyajikan jumlah aktiva perusahaan dan tuntutan atau kewajiban terhadap aktiva tersebut. Persamaan akuntansi ini menggambarkan hubungan antara aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik. Aset atau Aktiva atau Harta merupakan sumber ekonomis dari suatu usaha yang diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi usaha tersebut dimasa yang akan datang. Contohnya Kas, Piutang, Persediaan, Perlengkapan Kantor, Tanah dan Bangunan. Liabilitas atau Kewajiban merupakan tuntutan-tuntutan dari pihak luar kepada perusahaan yang merupakan kewajiban ekonomis berupa hutang atau pinjaman yang harus dibayar kepada pihak luar. Pihak-pihak luar perusahaan ini yang disebut dengan kreditur. Contohnya seorang kreditur yang memberikan pinjaman berupa uang kepada suatu perusahaan, kreditur kan mempunyai tuntutan hak secara hukum terhadap sebagian harta atau aktiva perusahaan tersebut sampai perusahaan dapat melunasi hutang kepada kreditur. Ekuitas atau Modal merupakan tuntutan dari dalam perusahaan sebagai pemilik perusahaan atas harta atau aktiva perusahaan karena para pemegang saham ini telah menanamkan modalnya ke dalam perusahaan. Penghasilan, merupakan sub-elemen ekuitas yang sifatnya menambah elemen ekuitas. Beban, merupakan sub-elemen ekuitas yang sifatnya mengurangi elemen ekuitas. Dalam Persamaan Akuntansi, Aktiva disajikan disebelah kiri atau debet dan pasiva yang terdiri dari Kewajiban dan Ekuitas/Modal disajikan disebelah kanan atau sebelah kredit. Dibawah ini menunjukkan gambar dari persamaan akuntansi beserta contoh penulisannya. Gambar Persamaan Akuntansi Aset perusahaan yang meliputi aktiva lancar seperti Kas, Bank, Piutang, Persediaan dan aktiva tetap seperti kendaraat, perabot, tanah dan bangunan serta aktiva lainnya harus sama dengan jumlah Liabilitas/kewajiban perusahaan yang terdiri dari hutang lancar dan hutang jangka panjang ditambah dengan Ekuitas/modal perusahaan termasuk laba yang ditahan dan laba (rugi) operasi/periode berjalan. Dengan demikian persamaan untuk kewajiban perusahaan menjadi sebagai berikut Liabilitas Aset Ekuitas Dan Modal atau Ekuitas pemilik merupakan jumlah Aset/aktiva yang tersisa setelah dikurangi dengan kewajiban-kewajiban, dan persamaan akuntansinya digambarkan seperti berikut Ekuitas Aset Liabilitas Sebagai gambaran diberikan contoh transaksi penyetoran modal ke perusahaan dan pinjaman dari kreditur kepada perusahaan dengan transaksi sebagai berikut 5/1/11 Tn. A menyetor modal pada perusahaan ABC Rp. 10.000.000 6/1/11 PT. ABC mendapat pinjaman dari Tn. B Rp. 15.000.000,- Persamaan akuntansinya dalah Aset Liabilitas Ekuitas 10.000.000 15.000.000 10.000.000 15.000.000 Sisi debet/kiri dicatat penerimaan kas (aktiva) sebagai setoran modal sebesar Rp. 10.000.000,- dan penerimaan kas (aktiva) sebesar Rp. 15.000.000,- sebagai penerimaan kas atas pinjaman dari Tn. B. Sisi kredit/kanan dicatat akun Modal Tn. A (pasiva) sebagai setoran modal Tn. A sebesar Rp. 10.000.000,- dan akun Kewajiban (pasiva) sebesar Rp. 15.000.000,- sebagai pengakuan hutang atau pinjaman dari Tn. B. Sehingga antara debet dan kredit akan sama sebesar masing-masing Rp. 25.000.000,- terdiri dari 25.000.000 10.000.000 15.000.000 Pencatatan akuntansinya dalah - Kas 25.000.000 - Kewajiban 15.000.000 - Modal Tn. A 10.000.000 _________ _________ 25.000.000 25.000.000 Bukti Transaksi, Jurnal Umum (General Journal), Jurnal Khusus (Special Journal) dan Buku Tambahan (Subsidiary Ledger). Bukti Transaksi Bukti transaksi merupakan bukti fisik adanya suatu transaksi yang terjadi pada perusahaan. Contoh bukti transaksi antara lain adalah Cek . Cek adalah bukti transaksi berupa surat perintah kepada bank untuk menyerahkan sejumlah uang kepada orang yang memegang cek atau kepada orang yang namanya tercantum dalam cek. Kuitansi, Kuitansi adalah bukti transaksi penerimaan atau penyerahan uang secara tunai. Faktur, Faktur adalah bukti transaksi penjualan atau pembelian barang secara kredit. Nota, Nota adalah bukti transaksi penjualan atau pembelian barang secara tunai. Nota Debet, Nota debet adalah bukti transaksi pengembalian barang yang dibuat oleh pihak pembeli. Nota Kredit, Nota kredit adalah bukti transaksi pengembalian barang yang dibuat oleh pihak penjual. Memo, Memo adalah bukti transaksi yang dibuat oleh manager kepada staf bagian akuntansi. Jurnal Umum (General Journal) JurnalUmum merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama (book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit yang berbentuk dua kolom. Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi dan secara individu dipindah bukukan ke akun-akun dalam buku besar. Contoh bentuk jurnal umum adalahsebagai berikut TanggalReferensiNama AkunDebetKredit12345Keterangan Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis terjadinya transaksi. Diisi nomor voucher bukti transaksi. Diisi dengan nama akun yang di debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya ditulis akun yang di kredit dan ditulis menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya baris bawahnya ditulis penjelasan ringkas transaksi yang bersangkutan. Diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet. Diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di kredit. Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit. Pengertian Debet dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut BertambahBerkurangHartaDebetKreditUtangKreditDebetModalKreditDebetPendapatanKreditDebetBebanDebetKredit Jurnal Khusus (Special Journal) Pada tulisan sebelumnya telah dipelajari jurnal dengan dua kolom, yang disebut juga sebagai Jurnal Umum (General Journal), jurnal ini dipakai untuk mencaatat semua transaksi yang terjadi. Bagi perusahan besar dimana transaksi yang terjadi berulang ulang , pemakaian saatu jurnal tidaklah praktis dan tidak efisien, maka perlu dipakai jurnal bentuk lain yaitu Jurnal Khusus (Special Journal). Dengan jurnal khusus dapat diadakan pembagian tugas, misalnya pencatatan pembelian dilakukan oleh satu orang pencatatan penjuaalan dilakukan oleh satu orang, begitu juga pencatatan penerimaan atau pengeluaran uang tunai. Disamping itu pada mjurnal khusus dapat disediakan kolom untuk rekening-rekening yang perubahannya berulang-ulang , sehingga pencatatannya cukup dengan menuliskan jumlah (angka) pada kolom rekening yang sesuai. Jadi Jurnal Khusus merupakan catatan akuntansi permanen yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit atas suatu akun yang transaksinya terjadi secara berulang-ulang. Jenis-jenis Jurnal Khusus Untuk menentukan jurnal khusus yaang akaan dipakai, terlebih dahulu perusahaan mengadakan inventarisasi jenis transaksi yang terjadinya berulang-ulang. Biasanya terjadi atas akun-akun sebagai berikut Jurnal pembelian (Purchase Journal). Jurnal Pengeluaran kas (Cash disbursement journal) Jurnal penjualan ( Sales journal ) Jurnal penerimaan kas ( Cas Receipt Journal ) Jurnal umum ( General journal ) Jika sering teradi penerimaan kembali barang yang di jual dan penerimaan kembali barang yang dibeli , dapat disediakan jurnal retur penjualan dan jurnal retur pembelian. Jurnal Pembelian Jurnal pembelian dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi pembelian secara kredit. Pemakaian jurnal ini bertujuan untuk menyederhanakan pencatatan dalam jurnal dan memudahkan posting ( pembukuan ) kedalam rekening-rekening buku besar. Pencatatan dalam jurnal pembelian dilakukan secara harian atas semua transaksi pembelian kredit, sesuai dengan tanggal teradinya transaksi, sedangkan posting kealam rekening-rekening buku besar dilakukan secara komulatif pada akhir bulan. Perusahaan dapat menyediakan jurnal pembelian untukmencatat pembelian barang dagangan secara kredit saja, dapat pula menyediakan jurnal pembelian untuk mencatat semua pembelian keredit baik untuk barang dagangan maupun yanglain-lain. Jika jurnal pembelian hanya digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan secara kredit dapat berbentuk sebagai berikut TanggalNo FakturKeteranganSyarat PembayaranRefJumlah1)2)3)4)5)6)Keterangan Kolom tanggal untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi pembelian. Untuk mencatat nomor faktur atas pembelian barang dagangan. Tempat mencatat nama dan alamat kreditur, darimana perusahaan membeli barang dagangan tersebut. Untuk mencatat syarat pembayaran sebagaimana tercatum dalam faktur, misalnya 2/10,n/30 artinya jangka waktu pembayaran 30 hari dan apabila dibayar dalam waktu maksimal 10 hari mendapatkan potongan sebesar 2 . Tempat memberi tanda ( v ) setelah jumlah tersebut dipindahkan kerekening-rekening buku besar pembantu yang sesuai. Tempat mencatat jumlah rupiah sesuai dengan yang tercatat dalam faktur. Jurnal Pengeluaran Kas Jurnal pengeluaran kas dipergunakan untuk mencatat semua transaksi pengeluaran atau pembayaran dengan uang tunai. Jurnal pengeluaran kas dapat berbentuk sebagai berikut TanggalKeteranganRefDebetKreditUtangPembelianSerba SerbiKasPotongan PembelianRefRekeningJumlah Penjelasan Transaksi yang kolomnya sudah tersedia, pencatatannya dilakukan sebagai berikut Mencatat tanggal,nomor bukti, pada kolom yang tersedia. Mencatat nama dan alamat debitur atau keterangan lain yang bersangkutan dengan transaksi, pada kolom keterangan. Mencatat jumlah disisi debet pada kolom rekening yang sesuai dan sisi kredit kolom kas. Transaksi yang kolomnya tidak tersedia, pencatatannya dilakukan seperti diatas, namun untuk nama rekening dan jumlahnya dicatat pada kolom serba-serbi. Kolom kas untuk mencatat jumlah uang yang dibayarkan sedangkan kolom potongan pembelian untuk mencatat jumlah potongan atas pembayaran utang karna melunasi dalam masa potongan. Jurnal Penjualan Jurnal penjualan dipergunakan untuk mencatat penjualan barang dagang secara kredit. Jurnal penjualan dapat berbentuk sebagai berikut TanggalNo. FakturKeteranganSyarat pembayaranRefJumlah1)2)3)4)5)6)Keterangan Tempat mencatat tanggal terjadinya transaksi. Tempat mencatat nomor faktur. Diisi dengan nama debitur beserta alamatnya. Tenpat mencatat syarat pembayaran, misalnya 2/10, n/30. Untuk memberi tanda (v) jika jumlah tersebut sudah dipindahkan kebuku besar pembantu piutang. Untuk mencatat jumlah sesuai dengan yang terdapat pada faktur. Jurnal Penerimaan Kas Jurnal penerimaan kas dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi penerimaan uang tunai. Kolom-kolom dalam jurnal penerimaan dalm kas disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan . Jurnal penerimaan kas dapat berbentuk sebagai berikut TanggalKeteranganRefDebetKreditKasPotongan PenjualanPiutangPenjualanSerba serbiRefRekeningJumlah Penjelasan Transaksi yang kolom rekeningnya sudah tersedia, dicatat tanggal kejadianya pada kolom tanggal , nama dibetur atau keterangan lain pada kolom keterangan, sedangkan jumlahnya dicatat di sisi debit pada kolom kas, dan sisi kredit pada kolom yang sesuai. Transaksi yang kolom rekeningnya tidak tersedia, jumlahnya dicatat pada kolom kas disisi debet dan nama rekening serta jumlahnya dicatat pada kolom serba-serbi. Kolom kas untuk mencatat uang yang diterima, sedangkan kolom potongan penjualan untuk mencatat jumlah potongan yang diberikan karena pelunasan piutang dalam masa potongan. Setiap transaksi paling sedikit dicatat dalm dua kolom, yaitu satu kali di sisi debet dan satu lagi disisi kredit. Jurnal Memorial Bagi perusahaan yang memakai jurnal khusus, masih mempergunakan jurnal memorial, yang berfungsi untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat di dalam jurnal pembelian, jurnal pengeluaran kas, jurnal penjualan dan juenal penerimaan kas. 4/3/91 Dikirim Nota Debet kepada PT. Agung sehubungan dengan pengembalian barang dagangan yang dibeli karena tidak sesuai dengan mutu pesanan, sebesar Rp. 30.000,00. 7/3/91 Diterima kembali dari toko Sumba barang dagangan sebesar Rp. 25.000,00 karena rusak. Pencatatannya dalam Jurnal Memorialnya Maret4Utang Dagang PT.AgungRp 30.000,00- Retur Pembelian-Rp 30.000,00-7Retur PenjualanRp 25.000,00- Piutaang Dagang, Toko Sumba-Rp25.000,00 Buku Tambahan (subsidiary ledger) Buku Tambahan dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu saja, buku tambahan disebut juga buku pembentu (subsidiary ledger). Buku tambahan dirancang untuk mencatat dan memberikan informasi yang lebih rinci yang diperlukan atas informasi yang terdapat dalam buku besar. Akun buku besar yang mempunyai buku tambahan disebut akun pengendali (controlling account). Dalam perusahaan dagang, biasanya terdapat buku tambahan piutang dan buku tambahan hutang. Buku tambahan Piutang merupakan rincian dari akun Piutang Dagang menurut nama pelanggan, Buku Tambahan Hutang juga merupakan rincian dari akun Hutang Dagang menurut nama-nama suplier. Berikut digambarkan siklus akuntansi untuk perusahaan yang menggunakan buku tambahan / buku pembantu (subsidiary ledger) Sklus Akuntansi dengan Buku Tambahan Pendapatan dan Beban Pendapatan merupakan nilai uang yang diperoleh perusahaan atas usahanya dalam penyediaan barang dan jasa. Dengan adanya pendapatan, maka aktiva perusahaan akan meningkat sehingga akan meningkatkan ekuitas pemilik , sedangkan kewajiban perusahaan tetap tidak berubah. Pendapatan dalam perusahaan jasa disebut Pendapatan Jasa/Usaha, dan dalam perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan dan perindustrian disebut Penjualan. Pendapatan lain-lain seperti pendapatan bunga, selisih penjualan aktiva tetap dan pendapatan lainnya diluar kegiatan usaha utama juga dikelompokkan dalam akun Pendapatan. Pendapatan perusahaan dalam pencatatan dan penyajiannya dicatat dan disajikan pada sisi Kredit atau sisi kanan. Penambahan pendapatan berarti dicatat/dijurnal pada sisi kredit/kanan dan pengurangan pendapatan dicatat/dijurnal pada sisi debet/kiri. Pendapatan atau Penjualan dalam penyajiannya disajikan dalam Pendapatan atau Penjualan bersih setelah dikurangi dengan unsur Potongan Penjualan dan Retur Penjualan. Beban / Biaya merupakan penurunan dalam ekuitas emilik yang timbul dari hasil penyampaian jasa dan barang kepada pelanggan dari suatu kegiatan usaha. Contoh akun beban adalah beban gaji, beban listrik, beban telepon, beban sewa, beban transpot, beban penyusutan dan beban-beban lainnya. Beban perusahaan dalam pencatatan dan penyajiannya dicatat dan disajikan pada sisi Debet atau sisi kiri. Penambahan beban berarti dicatat/dijurnal pada sisi debet/kiri dan pengurangan beban dicatat/dijurnal pada sisi kredit/kanan. Bab 2 Konvergensi International Finacial Report Standart (IFRS) ke Indonesia Perusahaan besar (yang sudah go public) menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (IFRS) Perusahaan menengah bisa menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (IFRS) atau Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) Perusahaan kecil menggunakan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) Contoh Laporan Posisi Keuangan Bab 3 Chart of Account dan Laporan Keuangan Akun dan Kegunaannya Akun (account) atau sering disebut juga rekening merupakan media utama yang dipakai untuk tujuan mengikhtisarkan transaksi suatu usaha secara rinci. Akun ini dipakai untuk mencatat secara lengkap dan rinci atas perubahan-perubahan yang terjadi dalam asset, kewajiban dan ekuitas dalam suatu periode tertentu. Lima Kelompok Besar Akun adalah sebagai berikut 3.1. Kelompok Neraca (Balance Sheet) / Laporan Posisi Keuangan Aktiva / Assets Aktiva merupakan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang akan memberikan manfaat secara ekonomis dimasa yang akan datang. Akun Aktiva ini meliputi Aktiva Lancar, Aktiva Tetap dan Aktiva lainnya. Aktiva dalam Saldo Normalnya terletak pada sisi Debet. Detil pengelompoka Aktiva akan disajikan tersendiri dalam contoh Chart of Account seperti terlampir dibawah. Kewajiban / Liabilitas (Liability) Kewajiban merupakan kewajiban, tanggungan atau hutang perusahaan kepada pihak lain yang pelunasannya akan menggunakan aset-aset perusahaan yang dimiliki. Akun Kewajiban meliputi Hutang Lancar atau Hutang jangka Pendek, yaitu Hutang yang pemlunasannya harus dibayar dalam waktu kurang dari satu tahun dan Hutang Jangka Panjang yaitu merupakan hutang yang pelunasannya akan dibayar dalam waktu panjang lebih dari satu tahun. Kewajiban dalam Saldo Normalnya terletak pada sisi Kredit. Detil pengelompoka Kewajiban akan disajikan tersendiri dalam contoh Chart of Account seperti terlampir dibawah. Modal / Ekuitas (Owners Equity) Ekuitas sering disebut juga Modal (Capial) merupakan hak dari pemilik atas asset perusahaan setelah dikurangi dengan kewajiban-kewajiban yang ada di perusahaan. Dalam perusahaan yang berbentuk badan perusahaan Perorangan (Proprietorship) atau perusahaan bentuk badan Persekutuan (Partnership), ekuitas atau modal ini di bagi dalam dua akun yaitu Modal Pemilik (Owners Capital Account) dan Prive Pemilik (Drawing Account/Owner Wthdrawals) Investasi pemilik dalam perusahaan dicatat langsung pada akun Modal, dan dalam pencatatan akun modal ini biasanya diikutu dengan nama pemilik modal. Misalnya Modal Nn. Arum, - Modal Nn. Diba, Modal Nn. Hira, Modal Tn. Aditya. Pencatatan saldo akun modal pada neraca dicatat sebesar investasi pemilik ditambah dengan laba bersih (net income) atau dikurangi rugi bersih (net loss) dan dikurangi dengan pengambilan untuk keperluan pribadi atau prive ( Owner Wthdrawals) Akun Prive / pengambilan pribadi pemilik menggambarkan pengambilan pribadi pemilik terhadap kas/asset perusahaan yang akan mengurangi nilai ekuitas pemilik itu sendiri. Ekuitas dalam Saldo Normalnya terletak pada sisi Kredit. Detil pengelompoka Ekuitas akan disajikan tersendiri dalam contoh Chart of Account seperti terlampir dibawah. Kelompok Laba Rugi (Income Statement) Pendapatan (Revenue) Pendapatan (Revenue) merupakan kenaikan nilai dari ekuitas sebagai akibat dari penyerahan barang atau jasa hasil kegiatan usaha perusahaan kepada pelanggan. Contoh akun Pendapatan terdiri dari Pendapatan Penjualan biasa disingkat penulisannya menjadi Penjualan (Sales), Pendapatan Jasa, Pendapatan Bunga, Pendapatan Sewa, Pendapatan lainnya. Pendapatan dalam Saldo Normalnya terletak pada sisi Kredit. Detil pengelompoka Pendapatan akan disajikan tersendiri dalam contoh Chart of Account seperti terlampir dibawah. Beban/Biaya (Expenses) Beban (expenses) merupakan biaya yang timbul atau terjadi akibat dari kegiatan usaha perusahaan dalam rangka mendatangkan pendapatan. Beban dalam Saldo Normalnya terletak pada sisi Debet. Detil pengelompokan Beban akan disajikan tersendiri dalam contoh Chart of Account seperti terlampir dibawah. Gambar berikut menyajikan contoh Chart of Account (Daftar Akun) yang dikelompokkan dalam Kelompok Akun Neraca terdiri dari kelompok Aktiva, Kewajiban dan Modal dan Kelompok Akun Laba Rugi terdiri dari Kelompok Pendapatan dan Kelompok Beban. 3.3. Chart of Account (Daftar Akun) Rekening-rekening Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Debet Aktiva - Aktiva Lancar - Kas (Cash) - Bank (Bank) - Piutang Dagang (Account Receivable) - Wesel tagih (Notes Receivable) - Persediaan Barang Dagangan (Merchandise Inventory) - Biaya dibayar Dimuka (Prepaid Expenses) - Aktiva tetap - Tanah (Land) - Bangunan (Building) - Akumulasi Penyusutan Bangunan - Kendaraan (Vehicle) - Akumulasi Penyusutan Kendaraan - Mesin-mesin (Machinaries) - Akumulasi Penyusutan Mesin - Mebel (Meubles / Furniture) - Akumulasi Penyusutan Furniture - Peralatan (Equipment) - Akumulasi Penyusutan Peralatan - Aktiva lain-lain - Biaya Pendirian Perusahaan - Investasi dalam Saham dan Obligasi (Investment in Stocks and Bonds) yaitu investasi perusahaan pada perusahaan lain. - Good Will - Aktiva Lainnya Kredit Kewajiban - Kewajiban Lancar - Hutang Usaha (Account Payable) - Wesel bayar (Notes Payable) - Hutang Bank (Bank Loan) - Hutang Biaya (Accrued Expenses) - Hutang gaji (Salary Payable) - Hutang Pajak (Tax Payable) - Pendapatan diterima dimuka (Unearned Revenue) - Hutang Lainnya (Others Payable) - Kewajiban jangka Panjang - Hutang Bank (Bank Loan) - Hutang Pemegang Saham (Owners Payable) - Pendapatan diterima dimuka (Unearned Revenue) - Hutang Jangka Panjang Lainnya (Others Payable) Kredit Ekuitas / Modal - Modal Saham (Capital Account) - Pengambilan Pribadi Pemilik / Prive (Owners Withdrawal) - Laba Yang Ditahan (return earning) - Laba (Rugi) periode berjalan (net income/loss) Rekening-rekening Laba Rugi Kredit - Pendapatan / Revenue - Penjualan (Sales) - Pendapatan Usaha (Revenue) - Pendapatan Jasa (Service Revenue) - Pendapatan Bunga (Interest Revenue) - Pendapatan Sewa (Rent Revenue) - Pendapatan Lain-lain (Others Revenue) Debet - Beban-beban - Beban Gaji (Salary Expenses) - Beban Listrik (PLN Expenses) - Beban Telepon (Telephone Expenses) - Beban Sewa (Rent Expenses) - Beban Advertising (Advertising Expenses) - Beban Transportasi (Transport Expenses) - Beban Penyusutan (Depresiation Expenses) - Beban ATK (Stationaries Expenses) - Beban Suplies (Suplies Expenses) - Beban Pajak (Tax Expenses) - Beban Asuransi (Insurance Expenses) - Beban Lainnya (others Expenses) 3.4. Komponen Laporan Keuangan Laporan Keuangan merupakan laporan kepada pihak pengguna mengenai kegiatan usahanya melalui proses akuntansi yang menggambarkan hasil kegiatan usahanya. Adapun Laporan Keuangan terdiri dari Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Merupakan bentuk laporan yang menggambarkan harta kekayaan/aktiva, kewajiban/hutang dan modal dari suatu usaha. Antara aktiva/harta dan pasiva (kewajiban dan modal) harus menunjukkan nilai yang sama. Aktiva disajikan pada sisi debet/kiri dan kewajiban dan modal disajikan di sisi kredit / kanan. Income Statement / Laporan Laba rugi Merupakan ikhtisar dari pendapatan / revenue dan beban-beban/expenses untuk satu periode tertentu. Misalnya satu bulan atau satu tahun. Laporan Laba rugi memuat informasi mengenai kegiatan usaha perusahaan berupa laba (rugi) bersih yang merupakan hasil dari pendapatan dikurangi dengan jumlah beban. Jika Pendapatan lebih besar dari beban maka perusahan laba dan sebaliknya jika beban lebih besar dari pendapatan maka perusahaan mengalami kerugian. Statement of owners equity / Laporan Perubahan Ekuitas Merupakan ikhtisar dari perubahan-perubahan dalam ekuitas atau modal yang terjadi selama periode tertentu. Misalnya satu bulan atau satu tahun. Penambahan dalam ekuitas berasal dari penambahan investasi yang dilakukan oleh pemilik dan laba bersih dari kegiatan usaha perusahaan. Pengurangan ekuitas berasal dari pengambilan pribadi oleh pemilik atau yang biasa disebut dengan prive dan kerugian bersih dari kegiatan usaha perusahaan. Laporan Arus Kas Merupakan ikhtisar dari jumlah kas masuk yang diterima perusahan dan jumlah kas keluar untuk pembayaran pembayaran suatu kegiatan perusahaan dalam periode tertentu. Laporan arus kas akan menggambarkan kenaikan atau penurunan bersih kas yang dimiliki perusahaan pada periode tertentu, serta saldo kas yang dimiliki pada akhir periode. Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan catatan yang berisi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan perusahaan dan informasi penting lainnya pada masing-masing akun Laporan Posisi Keuangan dan akun Laba Rugi. Salah satu tujuan dari penyelenggaraan akuntansi adalah menyajikan informasi keuangan. Informasi keuangan dari suatu perusahaan tersebut berguna bagi fihak-fihak yang berkepentingan dan memerlukannya (para pemakai) sebagai dasar untuk mengambil keputusan ekonomi. Dengan informasi keuangan yang diperoleh, mereka akan menganalisisnya dan kemudian menentukan keputusan ekonomi yang bermanfaat bagi pengembangan usaha mereka. Mengingat bahwa informasi yang termuat di dalam laporan keuangan suatu perusahaan sangat penting bagi para pemakainya, maka penyusunannya harus memenuhi syarat kualitas primer dan sekunder. Kualitas primer adalah kualitas utama yang membuat informasi akuntansi berguna sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Kualitas primer meliputi relevan dan handal (reliabel) Relevan berarti bahwa laporan keuangan (informasi akuntansi) yang disusun oleh suatu perusahaan memiliki hubungan langsung dengan pengambilan keputusan. Informasi akuntansi dikatakan relevan jika dapat membuat perbedaan dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh para pemakainya. Informasi yang relevan adalah informasi yang memiliki nilai prediktif, umpan balik, dan tepat waktu. Informasi memiliki nilai prediktif jika informasi tersebut dapat membantu para pemakainya untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa depan berdasarkan peristiwa (transaksi) masa lalu, sekarang, dan yang akan datang. Ketepatan suatu prediksi sangat tergantung dari kemampuan para pemakai dalam menganalisis informasi dan kepekaan mereka dalam membaca peluang bisnis di masa depan. Informasi memiliki nilai umpan balik (feedback) jika informasi tersebut dapat mendukung atau memberi masukan untuk memperbaiki prediksi yang sudah dibuat oleh para pemakainya. Dengan informasi yang diperoleh, para pemakai dapat mengevaluasi kembali prediksi yang telah dibuat, sehingga dapat memperoleh masukan untuk menentukan apakah prediksinya sudah benar ataukah perlu direvisi. Tepat waktu berarti informasi akuntansi tersebut tersedia pada saat dibutuhkan oleh para pemakainya. Dengan demikian, informasi itu tidak kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi keputusan yang diambil. Handal (reliable) berarti bahwa informasi tersebut dapat dipercaya, karena cukup terbebas dari kesalahan dan penyimpangan di dalam penyajiannya. Informasi yang handal adalah informasi yang memenuhi syarat dapat diperiksa, penyajian yang jujur, dan netral. Dapat diperiksa artinya laporan keuangan (informasi akuntansi) tersebut jika diaudit/diperiksa oleh beberapa auditor eksternal yang menggunakan metode sama akan memperoleh kesimpulan yang sama pula. Penyajian yang jujur artinya laporan keuangan disajikan sesuai dengan kondisi transaksi keuangan sebenarnya (kondisi riil). Dengan kalimat lain dapat dikemukakan bahwa suatu laporan keuangan disajikan secara jujur jika dalam penyajiannya ada kecocokan/kesesuaian antara transaksi yang sesungguhnya terjadi dengan laporan yang dibuat. Jadi, dalam penyususnan laporan keuangan tidak ada unsur rekayasa. Netral artinya tidak berpihak kepada golongan pemakai informasi tertentu. Tujuan penyusunan laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi akuntansi kepada semua pihak yang berkepentingan (pemakai). Oleh karena itu, di suatu perusahaan hanya ada satu laporan keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh siapapun yang berkepentingan. Dengan demikian tidak ada pemakai informasi yang tersesat sebagai akibat dari penggunaan informasi yang tidak netral. Kualitas sekunder merupakan kualitas tambahan yang seharusnya dipenuhi dalam penyusunan laporan keuangan. Meskipun hal ini bukan merupakan kualitas utama, namun jika dipenuhi akan membawa dampak positip bagi pengguna/pemakainya. Kualitas sekunder meliputi keterbandingan dan konsistensi Keterbandingan berarti bahwa laporan keuangan (informasi) suatu perusahaan akan lebih bermakna bagi para pemakainya jika dapat diperbandingkan dengan informasi yang serupa dari perusahaan-perusahaan lain. Suatu informasi dianggap dapat diperbandingkan jika sudah dievaluasi dan dilaporkan dengan cara yang sama untuk perusahaan-perusahaan yang berbeda. Hal ini memberikan kemungkinan bagi para pemakainya untuk mengenali dan menganalisis persamaan atau perbedaan kondisi keuangan berbagai perusahaan karena metode akuntansi yang digunakan dapat diperbandingkan. Konsistensi berarti bahwa laporan keuangan (informasi) suatu perusahaan akan lebih bermakna bagi para pemakainya jika dapat diperbandingkan dengan informasi yang serupa dari perusahaan yang sama pada waktu yang berbeda. Dalam menyajikan informasi, perusahaan harus memberikan perlakuan akuntansi yang sama terhadap transaksi yang sama pada waktu-waktu yang berbeda. Seiring dengan perjalanan waktu, perusahaan bisa mengubah metode (perlakuan) akuntansinya. Namun jika hal itu dilakukan, maka pada periode dilaksanakannya perubahan itu perusahaan harus mengungkap (dalam laporan keuangannya) tentang berbagai hal yang terkait dengan perubahan itu, seperti keunggulan metode baru yang digunakan dibandingkan yang lama, alasan mengubah metode tersebut, sifat dan dampak atas perubahan tersebut terhadap kondisi finansialnya. Bentuk formal dari informasi keuangan suatu perusahaan adalah laporan keuangan (financial statement). Pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dijelaskan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan suatu perusahaan bersifat umum. Hal ini berarti bahwa laporan kuangan suatu perusahaan disajikan dan ditujukan kepada semua pihak yang berkepentjngan terhadap informasi itu, baik dari unsur internal perusahaan maupun dari unsur eksternal. Dengan demikian, laporan keuangan tersebut tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakainya. Secara umum tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja keuangan, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Informasi ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memenuhi kebutuhan para pihak yang berkepentingan (pemakai) dalam upaya mencari bahan masukan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi. Komponen Neraca (Balance Sheet) Laporan Posisi Keuangan / Neraca merupakan laporan tentang posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Oleh karena itu, neraca sering disebut sebagai potret dari posisi keuangan perusahaan, karena kondisi keuangan yang disajikan pada neraca tersebut hanya terjadi pada tanggal tertentu, yaitu tanggal penyusunan neraca. Di luar tanggal penyusunan neraca, kondisi keuangan tersebut bisa berubah. Secara umum, neraca dan laporan keuangan lainnya memiliki 2 (dua) bagian. Bagian pertama adalah kepala (heading) atau judul neraca yaitu keterangan singkat yang ditulis di bagian atas dari neraca. Judul neraca berisi Nama perusahaan (pemilik neraca), kata Laporan Posisi Keuangan / neraca, dan tanggal neraca. Bagian kedua adalah batang tubuh neraca, berisi muatan informasi yang perlu disajikan. Batang tubuh neraca dapat disusun dalam bentuk skontro atau stafel. Neraca yang berbentuk skontro biasanya disebut rekening huruf T atau bentuk horizontal, memiliki sisi debet yang lasim disebut aktiva dan sisi kredit yang lasim disebut pasiva. Jika suatu neraca disusun dalam bentuk stafel sering disebut bentuk vertikal atau laporan, maka tidak ada sisi debet dan sisi kredit. Susunan aktiva dan pasiva di atur berurutan dari atas ke bawah. Posisi keuangan tersebut ditunjukkan oleh besaran aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan. 1) Aktiva (Assets) Sumber daya ekonomi yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan disebut asset, aktiva, atau harta. Di neraca, aktiva disajikan di sebelah Debet jika neraca tersebut berbentuk skontro, atau di atas (mendahului penyajian pasiva) jika berbentuk stafel. Penyajiannya di dalam neraca, aktiva dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu aktiva lancar, aktiva investasi jangka panjang, aktiva tetap dan aktiva lain-lain. (a) Aktiva Lancar (current assets) Aktiva lancar adalah aktiva yang dapat diuangkan atau dapat dijadikan uang dalam jangka pendek (dalam satu siklus akuntansi). Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar jika aktiva tersebut memenuhi persyaratan berikut (1) diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan atau (2) dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca atau (3) berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi. Contoh dari aktiva lancar adalah kas, piutang usaha, persediaan barang dagangan, supplies, asuransi dibayar dimuka, dan sebagainya. Penyusunannya di dalam neraca diatur menurut urut-urutan tingkat likuiditasnya. Artinya, aktiva lancar yang paling likuid dicantumkan paling atas, disusul dengan pos-pos lainnya yang kurang likuid. (b) Investasi jangka panjang (long term investment) Perusahaan yang memiliki dana cukup besar dan tidak segera digunakan, maka akan menanamkannya pada perusahaan lain, dalam bentuk pembelian surat-surat berharga (saham atau obligasi) atau bentuk lainnya. Jika perusahaan mempertahankan kepemilikan tersebut dalam jangka panjang, maka aktiva ini disebut investasi jangka panjang. Tujuan dari investasi ini adalah memanfaatkan dana perusahaan yang tidak/belum dipergunakan dengan harapan dapat memperoleh keuntungan, baik berupa capital gain (kenaikan nilai investasi) maupun dividen (bagian keuntungan) atau bunga. Kepemilikan surat-surat berharga ini direncanakan dalam jangka waktu panjang. Kalau kepemilikan surat berharga direncanakan dalam jangka pendek (diperjualbelikan) maka investasi jenis ini termasuk aktiva lancar. c. Aktiva Tetap (Fixed Assets) Aktiva tetap adalah berbagai jenis aktiva yang dapat digunakan lebih dari satu periode operasi perusahaan. Aktiva tetap dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud. Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang memiliki wujud fisik tertentu sehingga dapat diamati. Contoh dari aktiva tetap berwujud adalah tanah, gedung, peralatan (equipment), kendaraan dan sebagainya. d. Aktiva Tidak Berwujud (intangible assets), Sedangkan aktiva tak berwujud adalah aktiva yang tidak memiliki wujud fisik, tetapi memiliki nilai ekonomis. Contoh aktiva tetap tidak berwujud adalah goodwill, hak patent, merek dagang, dan sebagainya. 2) Kewajiban (liabilities) Kewajiban atau hutang (liabilities) adalah pengorbanan manfaat ekonomis di masa yang akan datang sebagai akibat dari transaksi masa lalu. Kewajiban ini dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang. Pengklasifikasian jangka pendek dan jangka panjang didasarkan pada jangka waktu pelunasannya. Jika pelunasan hutang yang dimaksud adalah satu tahun atau dalam satu periode siklus operasi perusahaan mana yang lebih panjang, dari tanggal neraca maka akan dikelompokkan dalam hutang jangka pendek. Sebaliknya, jika tidak memenuhi kreteria tersebut dikelompokkan ke dalam hutang jangka panjang. Contoh hutang lancar adalah hutang usaha (account payable), hutang wesel (notes payable), hutang pajak (Taxes payable), hutang biaya, dan sebagainya. Contoh hutang jangka panjang adalah hipotik dan hutang obligasi. 3) Modal Pemilik (owners equity) Modal pemilik adalah hak atau klaim pemilik atas aktiva yang dimiliki perusahaan atau organisasi bisnis. Pada perusahaan perseorangan, modal pemilik ditunjukkan oleh satu akun modal. Pada perusahaan persekutuan (firma atau komanditer) modal pemilik ditunjukkan oleh dua atau lebih akun modal. Sedangkan pada perusahaan bentuk perseroan maka modal pemilik ditunjukkan oleh akun modal saham (capital stocks), saldo laba (retained earning), agio/disagio saham dan sebagainya. Ingatlah kembali bahwa penyajian komponen-komponen neraca tersebut secara umum ada dua macam, yaitu bentuk rekening huruf T atau bentuk horisontal dan bentuk laporan atau bentuk vertikal. Contoh penyusunan neraca bentuk skontro tampak sebagai berikut Contoh Neraca Bentuk T (Skontro) PT. Arumba JayaNeracaPer 31 Januari 2007Aktiva LancarHutang LancarKas Rp 1.667.500Hutang UsahaRp 500.000Piutang UsahaRp 150.000Hutang WeselRp 750.000Perlengkapan/SuppliesRp 200.000Jumlah Hutang Rp1.250.000Jumlah Aktiva LancarRp2.017.500Aktiva TetapModalRp1.567.500PeralatanRp 800.000RpJumlah aktiva Rp2.817.500Jumlah PasivaRp2.817.500 Contoh Neraca Bentuk stafel PT Arumba JayaNeracaPer 31 Januari 2007Aktiva LancarKas Rp 1.667.500,00 Piutang UsahaRp 150.000,00Perlengkapan/SuppliesRp 200.000,00Jumlah Aktiva LancarRp2.017.500,00Aktiva TetapPeralatanRp 800.000,00Jumlah aktiva Rp2.817.500,00Hutang LancarHutang UsahaRp 500.000,00Hutang WeselRp 750.000,00Jumlah Hutang LancarRp1.250.000,00ModalRp1.567.500,00Jumlah PasivaRp2.817.500,00 Komponen Laporan laba rugi (income statement) Komponen Laporan Laba Rugi memiliki 2 komponen yaitu komponen pendapatan (revenue) dan komponen beban / biaya (expenses). Untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan, kita dapat melihat dari laporan keuangannya. Kinerja keuangan suatu perusahaan harus dilaporkan, minimal sekali dalam satu periode. Salah satu bentuk laporan keuangan yang dimaksud adalah laporan laba rugi. Laporan laba rugi merupakan laporan tentang kinerja keuangan suatu perusahaan. Dalam laporan ini disajikan jumlah pendapatan (revenue) dan biaya (expenses) serta laba atau rugi (profit/losses) yang merupakan selisih antara pendapatan dan biaya suatu perusahaan selama periode waktu tertentu. Dari laporan ini kita dapat menganalisis perbandingan antara pendapatan dengan biaya untuk memperolehnya, sehingga dapat mengukur tingkat efisiensinya. Contoh laporan laba rugi sederhana disusun seperti berikut ini Service ComputerLaporan Laba RugiUntuk Periode yang berakhir tanggal 31 Januari 2007Pendapatan Perdapatan Service1.000.000,00Beban Usaha Biaya Sewa Gedung100.000,00 Biaya Gaji pegawai150.000,00 Biaya listrik75.000,00 Biaya bunga7.500,00Jumlah beban Usaha332.500,00Laba Kotor667.500,00 3.5. Laporan Keuangan Perusahaan menurut jenis usahanya dapat dibedakan menjadi 3 jenis perusahaan Perusahaan Jasa, merupakan perusahaan yang dalam usaha utamanya memberikan jasa bagi pihak lain dan pihak lain memberikan imbalan yang menjadi pendapatan utama bagi perusahaan. Perusahaan Dagang, merupakan perusahaan yang dalam usaha utamanya membeli barang-barang dagangan untuk dijual kembali tanpa melalui proses produksi terlebih dahulu. Perusahaan Manufaktur / Industri, merupakan perusahaan yang dalam usaha utamanya memproduksi barang dari bahan baku/mentah untuk diolah menjadi barang jadi. Untuk membedakan bentuk penyajian laporan keuangan khususnya Ikhtisar Laba Rugi dari ketiga jenis usaha perusahaan berikut disajikan contoh bentuk Laporan Keuangan yang meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas. Contoh Bentuk Neraca PT. ADITYA Laporan Posisi Keuangan (N e r a c a) 31 Desember 20xx Aktiva Lancar Kewajiban Lancar Kas xxx - Hutang usaha xxx Bank xxx Piutang Usaha xxx Kewajiban Jangka Panjang Persediaan xxx - Hutang Bank xxx Biaya dibayar dimuka xxx Aktiva Tetap Tanah xxx Ekuitas Bangunan xxx - Modal Tn. A xxx Mesin-mesin xxx - Modal Tn. B xxx Kendaraan xxx - Modal Tn. C xxx - Akumulasi penyusutan (xxx) - Laba Ditahan xxx - Laba Operasi xxx Aktiva lain-lain Biaya pendirian prsh xxx Total Ekuitas xxx Goodwill xxx Akum. Amortisasi (xxx) Total Aktiva xxx Total Hutang modal xxx Contoh Bentuk Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa PT. ADITYA Laporan Laba Rugi 1 Jan. 20xx - 31 Des. 20xx Pendapatan Usaha xxxx Pendapatan lain-lain xxxx ____ Total Pendapatan xxxx Beban Operasi Beban Gaji xxxx Beban Transportasi xxxx Beban Advertising xxxx Beban lain-lain xxxx ____ Total Beban Operasi xxxx - ____ Laba ( Rugi ) kotor Usaha xxxx Beban Administrasi dan Umum Beban Listrik dan Air xxxx Beban ATK xxxx Beban Administrasi xxxx Beban Bank xxxx Beban Penyusutan xxxx Beban lain-lain xxxx Total Beban Administrasi dan Umum xxxx - Laba Bersih Sebelum Pajak xxxx Pajak Penghasilan (PPh-25) xxxx - Laba Bersih Usaha xxxx Contoh Bentuk Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang PT. ADITYA Laporan Rugi Laba 1 Jan. 20xx - 31 Des. 20xx Penjualan xxxx Retur Penjualan (xxxx) Potongan Penjualan (xxxx) Penjualan Bersih xxxx Harga Pokok Penjualan - Persediaan awal xxxx - Pembelian xxxx - Total Persediaan untuk dijual xxxx - Persediaan akhir xxxx - Harga Pokok Penjualan xxxx - ____ Laba Kotor xxxx Beban-Beban Beban Gaji xxxx Beban Listrik dan Air xxxx Beban Penyusutan xxxx Beban Sewa xxxx Beban lain-lain xxxx Total Beban xxxx - Laba ( Rugi ) Bersih Sebelum Pajak xxxx Pajak Penghasilan (PPh-25) xxxx - Laba Bersih Usaha xxxx Contoh Bentuk Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur PT. ADITYA Perhitungan Harga Pokok Produksi 1 Jan. 20xx - 31 Des. 20xx Barang Dalam Proses 1 Jan 20xx xxxx Direct material / Bahan Baku Langsung - Persediaan Bahan Baku 1 Jan 201xx xxxx - Pembelian bahan baku xxxx ____ - Bahan Baku siap untuk di produksi xxxx - Persediaan Bahan Baku 31 Jan 20xx xxxx - - Bahan Baku xxxx - Direct Labor / Upah Langsung xxxx - Factory Overhead - Indirect Labor xxxx - Depreciation Fact. Equipment xxxx - Depreciation Fact. Building xxxx - Factory supplies xxxx - Miscellaneous factory cost xxxx Total Factory Overhead xxxx ____ Total Biaya Produksi xxxx ____ Total Barang Dalam Proses xxxx Barang Dalam Proses Akhir xxxx ____ Harga Pokok Produksi xxxx PT. ADITYA Laporan Laba Rugi 1 Jan. 20xx - 31 Des. 20xx Penjualan xxxx Retur Penjualan (xxxx) Potongan Penjualan (xxxx) Penjualan Bersih xxxx Harga Pokok Penjualan - Persediaan awal Barang Jadi xxxx - Harga Pokok Produksi xxxx - Persediaan Barang Jadi siap untuk di jual xxxx - Persediaan akhir Barang Jadi xxxx - Harga Pokok Penjualan xxxx - ____ Laba Kotor xxxx Beban-Beban Beban Gaji xxxx Beban Listrik dan Air xxxx Beban Penyusutan xxxx Beban Sewa xxxx Beban lain-lain xxxx Total Beban xxxx - Laba ( Rugi ) Bersih Sebelum Pajak xxxx Pajak Penghasilan (PPh-25) xxxx - Laba Bersih Usaha xxxx Hubungan antar Laporan Keuangan Berikut akan diurai tentang hubungan antar Laporan Keuangan antara Laporan Laba Rugi, Laporan Ekuitas Pemilik, Neraca dan Laporan Arus Kas yang disertai dengan contoh transaksi dari suatu perusahaan. Laporan Laba Rugi untuk bulan yang berakhir pada 31 Juli 20xx Melaporkan semua pendapatan dan semua beban selama periode tersebut. Pendapatan dan beban hanya dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Melaporkan laba bersih selama periode tersebut jika terjadi pendapatan lebih besar dari beban, dan sebaliknya jika beban lebih besar dari pendapatan akan dilaporkan sebagai rugi bersih. Laporan Ekuitas Pemilik bulan yang berakhir pada 31 Juli 20xx Diisi dengan nilai sisa/saldo awal modal pemilik pada awal periode. Ditambah dengan investasi pemilik sebagai tambahan modal serta ditambah dengan laba bersih/kerugian bersih dari kegiatan usaha. Laba bersih / kerugian bersih angkanya diambil dari Laporan Laba Rugi hasil dari pengurangan pendapatan terhadap beban. Dikurangi pengambilan pribadi/prive. Penambahan dan pengurangan diatas menghasilkan saldo/sisa ekuitas pemilik/modal. Neraca per 31 Juli 20xx Melaporkan seluruh aktiva , kewajiban dan modal/ekuitas pemilik hasil kegiatan usaha dari periode tertentu. Penyajian jumlah aktiva harus sama dengan jumlah kewajiban ditambah dengan modal. Mencatat nilai saldo modal sesuai dengan nilai saldo laporan Ekuitas Pemilik. Laporan Arus Kas untuk bulan yang berakhir pada 31 Juli 20xx Mencatat arus kas dari tiga jenis kegiatan transaksi perusahan yaitu, kegiatan operasional yang meliputi penerimaan dari pelanggan dan pengeluaran biayanya, kegiatan investasi yang terdiri dari pembelian dan penjualan aktiva tetap dan kegiatan pembelanjaan yang terdiri dari transaksi yang berhubungan dengan modal. (lihat gambar) Mencatat kenaikan arus kas selama periode berjalandan mencatat saldo kas pada akhir periode. (lihat gambar) Contoh transaksi dan Hubungan Laporan Keuangan 1/7 Nn. Hira menginvestasikan uang Rp. 50.000.000,- ke usahanya, 2/7 Membeli tanah senilai Rp. 40.000.000 secara tunai, 3/7 Membeli perlengkapan kantor sebesar Rp. 500.000,- secara kredit, 4/7 Menerima pembayaran Rp. 5.500.000 dari klien atas jasa yang diberikan, 5/7 Memberikan pelayana jasa senilai Rp. 3.000.000,- dengan cara pembayaran kredit, 6/7 Membayar Beban sewa Rp. 1.100.000, Beban Gaji Rp. 1.200.000,-, Beban listrik Rp. 400.000,- 8/7 Menerima pembayaran piutang sebesar Rp. 1.000.000,- 9/7 Menjual sebagian tanah sesuai harga perolehan sebesar Rp. 22.000.000,- 10/7 Pengambilan kas untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 2.100.000,- Jurnal yang dibuat 1/7 Kas 50.000.000 Modal 50.000.000 2/7 Tanah 40.000.000 Kas 40.000.000 3/7 Perlengkapan Kantor 500.000 Hutang 500.000 4/7 Kas 5.500.000 Pendapatan jasa 5.500.000 5/7 Piutang 3.000.000 Pendapatan jasa 3.000.000 6/7 Beban Sewa 1.100.000 Beban Gaji 1.200.000 Beban Listrik 400.000 Kas 2.700.000 8/7 Kas 1.000.000 Piutang 1.000.000 9/7 Kas 22.000.000 Tanah 22.000.000 11/7 Prive 2.100.000 Kas 2.100.000 EMBED Excel.Sheet.8 EMBED Excel.Sheet.8 EMBED Excel.Sheet.8 EMBED Excel.Sheet.8 EMBED Excel.Sheet.8 Bab 4 Proses Pencatatan Transaksi Akuntansi, Jurnal, Buku Besar dan Neraca Saldo 4.1. Akuntansi Pencatatan Berganda (Double Entry Accounting) Sistem akuntansi didasarkan atas sistem pencatatan berganda, setiap transaksi usaha yang dicatat setidaknya mempunyai pengaruh terhadap dua akun sebelah debet dan sebelah kredit. Contoh - 1. Setoran Modal Tn. Aditya Rp. 10.000.000,-, pengaruhnya akan menambah akun Kas (debet) dan menambah akun Modal (kredit) masing-masing Rp. 10.000.000,- Jurnal Kas Rp. 10.000.000,- Modal Tn. Aditya Rp. 10.000.000,- - 2. Perusahaan menerima pembayaran piutang sebesar Rp. 15.000.000,- dari pelanggan, pengaruhnya akan menambah akun Kas (debet) dan mengurangi akun Piutang (kredit) masing-masing Rp. 15.000.000,- Jurnal Kas Rp. 15.000.000,- Piutang Rp. 15.000.000,- - 3. Perusahaan membayar hutangnya sebesar Rp. 12.000.000,- kepada kreditor, pengaruhnya akan mengurangi akun Hutang (debet) dan mengurangi akun Kas (kredit) masing-masing Rp. 12.000.000,- Jurnal Hutang Rp. 12.000.000,- Kas Rp. 12.000.000,- Penambahan dan Pengurangan dalam Akun Untuk semua akun, penambahan akan dicatat pada satu sisi, dan pengurangan akan dicatat pada sisi yang lain. Penambahan akun Aktiva akan dicatat pada sisi kiri (debet) dan pengurangan akun Aktiva akan dicatat pada sisi kanan (kredit). Penambahan akun Pasiva (Hutang dan Modal) akan dicatat pada sisi kanan (kredit) dan pengurangan akun Pasiva akan dicatat pada sisi kiri (debet). Penambahan akun Pendapatan akan dicatat pada sisi kanan (kredit) dan pengurangan akun Pendapatan akan dicatat pada sisi kiri (debet). Penambahan akun Beban akan dicatat pada sisi kiri (debet) dan pengurangan akun Beban akan dicatat pada sisi kanan (kredit). Untuk memahami lebih jauh dibawah setelah dijelaskan cara mencatat transaksi kedalam jurnal akan disajikan ilustrasi contoh-contoh soal berbagai bentuk transaksi penjurnalan dengan keterangannya. Mencatat Transaksi-transaksi ke dalam Jurnal Transaksi pertama kali dicatat didalam sebuah buku yang disebut Jurnal. Jurnal adalah suatu catatan kronologis dari transaksi suatu entitas. Langkah-langkah proses penjurnalan Mengidentifikasi transaksi dari dokumen asal, misalnya cek, kwitansi pembelian, penerimaan penjualan dll. Menentukan masing-masing akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya ( Aktiva, Kewajiban, Modal, Penghasilan atau Biaya) Menetapkan apakan akun tersebut mengalami penambahan atau pengurangan yang disebabkan oleh transaksi tersebut. Menetapkan apakan harus mendebet atau mengkredit atas akun tersebut. Memasukkan transaksi tersebut ke dalam Jurnal, beserta penjelasan singkatnya dan pemberian tanggal transaksi. Untuk memahami lebih jauh dibawah akan disajikan ilustrasi contoh-contoh soal berbagai bentuk transaksi penjurnalan dengan keterangannya. Contoh- contoh Ayat Jurnal Tanggal 5/1/2010 Tn. Aditya menyetor Modal sebesar Rp. 50.000.000,-, ke perusahaan. Jurnalnya 5/1/10 Kas Rp. 50.000.000,- Modal Tn Aditya Rp. 50.000.000,- ( Setoran Modal Tn. Aditya ) Tanggal 6/1/2010 Tn. Aditya mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 1.000.000,-, ke perusahaan. Jurnalnya 5/1/10 Prive Rp. 1.000.000,- Kas Rp. 1.000.000,- ( Mencatat Prive / pengambilan keperluan pribadi ) Tanggal 6/1/2010 Tn. Aditya menyewa Kantor Rp. 12.000.000,-, untuk satu tahun kedepan. Jurnalnya 6/1/10 Sewa Dibayar Dimuka Rp. 12.000.000,- Kas Rp. 12.000.000,- ( Sewa Dibayar Dimuka ) Tanggal 7/1/2010 Tn. Aditya membeli perlengkapan Kantor sebesar Rp. 5.000.000,-. Jurnalnya 7/1/10 Perlengkapan Kantor Rp. 5.000.000,- Kas Rp. 5.000.000,- ( Membeli Perlengkapan Kantor ) Tanggal 8/1/2010 Tn. Aditya membeli motor untuk keperluan Kantor sebesar Rp. 5.000.000,- secara kredit. Jurnalnya 5/1/10 Kendaraan Rp. 5.000.000,- Hutang Rp. 5.000.000,- ( Pembelian kendaraan secara Kredit ) Tanggal 7/1/2010 Tn. Aditya membayar Gaji Karyawan sebesar Rp. 3.000.000,-. Jurnalnya 7/1/10 Beban Gaji Rp. 3.000.000,- Kas Rp. 3.000.000,- ( Membayar Gaji Karyawan ) Tanggal 7/1/2010 Tn. Aditya membayar Biaya Listrik Rp. 500.000, Biaya Telepon Rp. 400.000,- dan Biaya Air (PDAM) Rp. 300.000,-. Jurnalnya 7/1/10 Beban Listrik Rp. 500.000,- Beban Telepon Rp. 400.000,- Beban Air (PDAM) Rp. 300.000,- Kas Rp. 1.200.000,- ( Membayar Listrik, Telepon dan Air ) Tanggal 7/1/2010 Tn. Aditya menerima pekerjaan jasa konsultasi dibayar tunai senilai Rp. 25.000.000,-. Jurnalnya 7/1/10 Kas Rp. 25.000.000,- Pendapatan jasa Rp. 25.000.000,- ( Perndapatan Jasa dari pelanggan secara Tunai ) Tanggal 7/1/2010 Tn. Aditya menerima pekerjaan jasa konsultasi dibayar satu bulan lagi senilai Rp. 30.000.000,-. Jurnalnya 7/1/10 Piutang Rp. 30.000.000,- Pendapatan jasa Rp. 30.000.000,- ( Perndapatan Jasa dari pelanggan secara Kredit ) Tanggal 8/1/2010 Tn. Aditya menjual barang dagangannya senilai Rp. 42.000.000,- dibayar Tunai. Jurnalnya 8/1/10 Kas Rp. 42.000.000,- Penjualan Rp. 42.000.000,- ( Penjualan secara Tunai ) Tanggal 8/1/2010 Tn. Aditya menjual barang dagangannya senilai Rp. 33.000.000,- secara Kredit. Jurnalnya 8/1/10 Piutang Dagang Rp. 33.000.000,- Penjualan Rp. 33.000.000,- ( Penjualan secara Kredit ) Tanggal 9/1/2010 Tn. Aditya menjual barang dagangannya senilai Rp. 33.000.000,- secara Kredit, Potongan Penjualan Rp. 1.000.000,- dan Retur Penjualan (pengembalian) Rp. 2.000.000,- Jurnalnya 9/1/10 Piutang Dagang Rp. 30.000.000,- Potongan Penjualan Rp. 1.000.000,- Retur Penjualan Rp. 2.000.000,- Penjualan Rp. 33.000.000,- ( Penjualan, Potongan Penjualan dan Retur Penjualan) Tanggal 18/2/2010 Tn. Aditya menerima pembayaran atas penjualan barang dagangannya yang dijual tanggal 8/1/2010 senilai Rp. 33.000.000,- . Jurnalnya 8/1/10 Kas Rp. 33.000.000,- Piutang Dagang Rp. 33.000.000,- ( Penerimaan Pembayaran Piutang ) Tanggal 17/1/2010 Tn. Aditya membeli barang dagangan untuk dijual kembali sebesar Rp. 6.000.000,- secara tunai. Menggunakan Sistim Perpetual. Jurnalnya 17/1/10 Persediaan Rp. 6.000.000,- Kas Rp.6.000.000,- ( Mencatat Pembelian Persediaan dengan Sistim Perpetual ) Tgl 18/1/2010 Menjual Barang dagangan yang debeli tgl 17/1/2010 Sebesar Rp. 7.000.000,- (Sistem Perpetual) Jurnalnya 17/1/10 Kas Rp. 7.000.000,- Penjualan Rp.7.000.000,- Harga Pokok Penjualan Rp. 6.000.000,- Persediaan Rp. 6.000.000,- (Mencatat penjualan dan HPP) Tanggal 18/1/2010 Tn. Aditya membeli barang dagangan untuk dijual kembali sebesar Rp. 6.000.000,- secara tunai. Menggunakan Sistim Periodik. Jurnalnya 18/1/10 Pembelian Rp. 6.000.000,- Kas Rp. 6.000.000,- ( Mencatat Pembelian Persediaan dengan Sistim Periodik ) Tgl 19/1/2010 Menjual Barang dagangan yang debeli tgl 18/1/2010 Sebesar Rp. 8.000.000,- (Sistem Periodik) Jurnalnya 17/1/10 Kas Rp. 8.000.000,- Penjualan Rp.8.000.000,- (Mencatat penjualan dan tidak perlu menjurnal HPP) Tanggal 19/1/2010 Tn. Aditya membeli barang dagangan untuk dijual kembali sebesar Rp. 12.000.000,- secara tunai. Menggunakan Sistim Periodik mendapatkan potongan penjualan Rp. 500.000,- dan karena ada barang rusak dikembalikan sebesar Rp. 1.500.000,- Jurnalnya 19/1/10 Pembelian Rp. 12.000.000,- Potongan Pembelian Rp. 500.000,- Retur Pembelian Rp. 1.500.000,- Kas Rp. 10.000.000,- ( Pembelian, Potongan Pembelian dan Retur Pembelian ) 4.2. Pemindahbukuan dari Jurnal / posting ke Buku Besar (Ledger) Langkah ini memindahkan jumlah angka dari Jurnal ke Buku Besar (Ledger) yang berbentuk Rekening T sesuai dengan akunnya. Debet di Jurnal harus dipindahkan ke sisi Debet Buku Besar dan Kredit di Jurnal harus dipindahkan ke sisi Kredit Buku Jurnal. Contoh Transaksi diatas Kas Modal Tn. Aditya 5/1 Rp. 10.000.000,- 5/1 Rp. 10.000.000,- Transaksi 6/1 Menerima pembayaran jasa konsultasi tunai Rp. 5.000.000,- Jurnal 6/1 Kas Rp. 5.000.000,- Pendapatan jasa Rp. 5.000.000,- (Menerima pendapatan jasa) Kas Pendapatan 5/1 Rp. 10.000.000,- 5/1 Rp. 5.000.000,- 6/1 Rp. 5.000.000,- Modal Tn. Aditya 5/1 Rp. 10.000.000,- 4.3. Buku Besar (Ledger) Daftar dari akun-akun yang digunakan dalam perusahaan disebut Daftar Akun atau Chart of Account. Sedangkan masing-masing akun yang digunakan dalam perusahaan disebut Buku Besar atau Ledger. Sehingga muncul Buku Besar Kas, Buku Besar Piutang, Buku Besar Bangunan, Buku Besar Hutang, Buku Besar Modal dab Buku Besar lainnya. Buku Besar (Ledger) bentuk T Buku Besar (ledger) yang paling sering ditemui adalah jenis Buku Besar bentuk T. Disebut bentuk T karena bentuknya yang seperti huruf T. Buku Besar ini disajikan dalam bentuk sebagai berikut Nama akun dari masing-masing unsur aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban diletakkan diatas tengah pada garis horizontal bentuk T. Sisi kiri (debet) diisi dengan angka transaksi debet dari suatu jurnal transaksi, Sisi kanan (kredit) diisi dengan angka transaksi kredit dari suatu jurnal transaksi. Contoh Buku Besar Bentuk T rekening Kas dan Piutang Kas Sisi kiri (debet) sisi kanan (kredit) Piutang 5/7 Rp. 1.500.000 9/7 Rp. 700.000 So Rp. 800.000 Buku Besar (Ledger) bentuk Empat Kolom Buku Besar (Ledger) bentuk Empat Kolom berbeda dengan Buku Besar bentuk T, Buku Besar Bentuk empat Kolom ini merupakan pengembangan dari Buku Besar Bentuk T , menyajikan informasi yang lebih lengkap, dua kolom tambahan digunakan untuk menyajikan kolom saldo debet dan kolom saldo kredit. Dari setiap akun. Sebagai contoh Buku Besar (ledger) Bentuk Empat Kolom disajikan dalam uraian bentuk sebagai berikut EMBED Excel.Sheet.8 Gambar Buku Besar kas bentuk empat kolom diatas menunjukkan adanya transaksi dari saldo awal kas masuk Rp. 5.000.000, kemudian ada transaksi kas keluar dan masuk dan yang terakhir pada 31 juli 2010 Saldo Kas Menunjukkan Saldo Debet sebesar Rp. 7.500.000,-. 4.4. Neraca Saldo Neraca saldo adalah suatu daftar dari seluruh akun dengan nilai sisanya. Neraca Saldo ini merupakan alat pengujian ketepatan apakah jumlah total sisi debet sama dengan jumlah total sisi kredit. Angka dalam Neraca Saldo diambila dari Nilai Saldo Buku Besar. Dalam Neraca Saldo antara akun Neraca dan akun laba Rugi masih tercampur dalam satu Neraca Saldo. Contoh bentuk Neraca Saldo PT. ADIBA Neraca Saldo 31 Des 20xx Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp) Kas 10.500.000 Piutang 9.500.000 Hutang 5.000.000 Modal Nn. Hira 10.000.000 Pendapatan 15.000.000 Beban Gaji 8.000.000 Beban transport 500.000 Beban Sewa 1.500.000 Total 30.000.000 30.000.000 Bab 5 Pengakuan Pendapatan Pengakuan Beban dan Ayat Jurnal Penyesuaian Akuntansi Berbasis Akrual (Accrual Basis) dan Akuntansi Berbasis Kas (Cash Basis). Akuntansi Berbasis Akrual (Accrual Basis) merupakan sistem akuntansi yang mencatat dan mengakui suatu transaksi usaha pada saat terjadinya transaksi. Jika dalam kegiatan usaha menghasilkan suatu pendapatan jasa atau penjualan barang akan langsung diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi tanpa memperhatikan apakah kas sudah diterima atau belum, dan demikian juga dengan beban yang timbul akan diakui dan dicatat dalam buku pada saat terjadinya transaksi tanpa memperhatikan apakah sudah dikeluarkan atau belum. Akuntansi Berbasis Kas (Cash Basis). merupakan sistem akuntansi yang mencatat dan mengakui suatu transaksi usaha hanya pada saat kas diterima atau dibayarkan. Penerimaan kas akan diperlakukan sebagai Pendapatan dan pengeluaran kas akan diperlakukan sebagai Beban. Dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK), perusahaan diharuskan untuk mencatat kegiatan usahanya dengan menggunakan Akuntansi berbasis Akrual (Accrual Basis). Hal ini berarti bahwa setiap pendapatan dan beban yang timbul akan diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi. Contoh 1 Februari 20xx Hotel ABC menerima pembayaran dari pelanggan sebesar Rp. 3.000.000,- untuk 3 bulan kedepan. Pendapatan Februari Maret April Accrual Basis 1.000.000,- 1.000.000,- 1.000.000,- Cash Basis 3.000.000,- Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjustment Journal) Perusahaan akan menyusun Laporan Keuangan pada akhir periode yang biasanya terdiri dari Laporan Laba Rugi, Neraca dan Laporan Perubahan Ekuitas. Penyusunan Laporan Keuangan ini akan dimulai dari penjurnalan transaksi, posting ke buku besar dan penyusunan Neraca Saldo yang menunjukkan seluruh nama-nama akun transaksi dan menunjukkan jumlah saldonya. Dalam Laporan Keuangan akhir periode ini (Bulanan atau Tahunan) data-data keuangan harus dimutakhirkan, sehingga menggambarkan laporan yang lebih akurat dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Untuk itu beberapa akun perlu ada penyesuaian pengakuan baik terhadap akun pendapatan ataupun akun beban perusahaan. Dengan kata lain harus dilakukan Jurnal Penyesuaian (Adjustment Journal). Pengelompokan ayat-ayat Jurnal Penyesuaian Biaya Dibayar Dimuka (Prepaid Expenses) Biaya Dibayar Dimuka merupakan unsur-insur Aktiva Lancar yang diharapkan akan menjadi beban perusahaan karena digunakan perusahaan atau karena berlalunya waktu. Jurnal Penyesuaian dilakukan pada akhir periode pembukuan setelah pencatatan atas semua jurnal transaksi. Persediaan Perlengkapan (supplies), Perlengkapan akan menjadi beban perusahaan apabila perlengkapan sudah terpakai. Sewa Dibayar Dimuka (Prepaid Rent), Sewa Dibayar Dimuka akan menjadi beban perusahaan dengan berlalunya waktu. Asuransi Dibayar Dimuka (Prepaid Insuranse) Asuransi Dibayar Dimuka akan menjadi beban perusahaan dengan berlalunya waktu. Jurnal Penyesuaiannya Beban Perlengkapan xxxx Perlengkapan xxxx (mencatat jurnal penyesuaian Perlengkapan) Beban Sewa xxxx Sewa Dibayar Dimuka xxxx (mencatat jurnal penyesuaian Sewa Dibayar Dimuka) Beban Asuransi xxxx Asuransi Dibayar Dimuka xxxx (mencatat jurnal penyesuaian Asuransi Dibayar Dimuka) Pendapatan Diterima Dimuka (Diferred Revenues or Unearned Revenues) Pendapatan Diterima Dimuka merupakan penerimaan Kas dari klien atau pelanggan yang diterima dimuka namun barang atau jasa belum diserahkan atau diberikan kepada pelanggan. Pendapatan Diterima Dimuka termasuk unsur-unsur kewajiban (hutang) yang diharapkan akan menjadi Pendapatan perusahaan dengan berlalunya waktu atau penyelesaian suatu pekerjaan. Termasuk kategori Pendapatan Diterima Dimuka adalah sebagai berikut Pendapatan Jasa Diterima Dimuka (Unearned Service Revenues) Pesanan Diterima Dimuka (Unearned Order Revenues) Sewa Diterima Dimuka (Unearned Rent) Jurnal Penyesuaiannya Pendapatan Jasa Diterima Dimuka xxxx Pendapatan jasa xxxx (mencatat jurnal penyesuaian atas Pendapatan Diterima Dimuka) Pesanan Diterima Dimuka xxxx Pendapatan xxxx (mencatat jurnal penyesuaian atas Pesanan Diterima Dimuka) Sewa Diterima Dimuka xxxx Pendapatan Sewa xxxx (mencatat jurnal penyesuaian atas Sewa Diterima Dimuka) Biaya Yang Masih Harus Dibayar (Accrued Expenses) Biaya Yang Masih Harus Dibayar merupakan beban-beban dalam perusahaan yang telah terjadi karena jasa atau manfaat yang telah diterima perusahaan tetapi belum dibayarkan dan belum dicatat dalam pembukuan perusahaan. Biaya Yang Masih Harus Dibayar masuk dalam kelompok Kewajiban perusahaan. Termasuk kategori Biaya Yang Masih Harus Dibayar adalah sebagai berikut Gaji yang masih terhutang, Beban telepon, Beban Listrik, Beban Air PDAM Jurnal Penyesuaiannya Beban Gaji xxxx Hutang gaji xxxx (mencatat jurnal penyesuaian atas Gaji yang terhutang) Beban Listrik xxxx Hutang Biaya xxxx (mencatat jurnal penyesuaian atas Beban Listrik yang terhutang) Beban Telepon xxxx Hutang Biaya xxxx (mencatat jurnal penyesuaian atas Beban Telepon yang terhutang) Beban Air (PDAM) xxxx Hutang Biaya xxxx (mencatat jurnal penyesuaian atas Beban Air yang terhutang) Pendapatan Yang Masih Harus Diterima (Accrued Revenues) Pendapatan Yang Masih Harus Diterima (Accrued Revenues) merupakan pendapatan yang telah didapat perusahaan dan perusahaan sudah memberikan jasanya tetapi perusahaan belum menerima uangnya. Pendapatan Yang Masih Harus Dibayar merupakan Kelompok dari Aktiva Lancar. Termasuk kategori Biaya Yang Masih Harus Dibayar adalah Pendapatan Jasa Misal Perusahaan Jasa Konsultan memberikan jasa kepada kliennya yang dibayar secara bulanan dan jatuh tempo setiap tanggal 10, maka pada akhir periode perusahaan jasa Konsultan harus mencatat atas pengakuan pendapatannya sebesar waktu yang telah dilaluinya. Pada akhir bulan berarti harus mengakui pendapatannya sebesar 20 hari atau 2/3 dari pendapatan. Jurnal Penyesuaiannya Piutang xxxx Pendapatan jasa xxxx (mencatat jurnal penyesuaian atas pengakuan Pendapatan Jasa ) Unsur-unsur Estimasi Unsur-unsur Estimasi merupakan perkiraan atas beban-beban yang penentuan jumlahnya berdasarkan estimasi nilai. Termasuk kategori Unsur-unsur estimasi adalah Beban Penyusutan (depreciation expenses) Beban Amortisasi (amortisation expenses) Beban Piutang tak tertagih (uncollectible accounts expenses) Jurnal Penyesuaiannya Beban Penyusutan xxxx Akumulasi Penyusutan xxxx (mencatat jurnal penyesuaian atas Beban Penyusutan) Beban Amortisasi xxxx Akumulasi Amortisasi xxxx (mencatat jurnal penyesuaian atas Beban Amortisasi) Beban Piutang tak tertagih xxxx Piutang xxxx (mencatat jurnal penyesuaian atas Beban Piutang tak tertagih) Bab 6 Penyelesaian Siklus Akuntasi 6.1. Neraca Lajur Neraca lajur merupakan suatu dokumen berkolom yang digunakan untukmembantu memindahkan data-data dari neraca saldo kedalam laporan keuangan yang lengkap setelah adanya jurnal penyesuaian. Neraca lajur hanyalah merupakan suatu alat untuk mengikhtisarkan suatu data-data kedalam dokumen berkolom, sehingga bukan merupakan bagian dari jurnal atau buku besar dan bukan pula merupakan suatu laporan keuangan. Dalam Neraca lajur ini akan membantu untuk mengidentifikasi akun apa saja yang perlu untuk disesuaikan dengan cara menyusun seluruh akun dan nilai sisa yang belum disesuaikan. Dalam neraca lajur akan sangat membantu untuk mengumpulkan pengaruh dari semua transaksi dalam suatu periode tertentu kedalam suatu kolom. Neraca lajur ini juga membantu proses penutupan dengan cara menyusun semua nilai sisa akun yang telah disesuaikan, dan dalam neraca lajur ini juga bisa digunakan untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi. Berikut diberikan gambaran tentang Neraca lajur dari suatu perusahaan yang meliputi kolom nama Akun, Neraca Saldo, Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo setelah Penyesuaian, Laporan Laba Rugi dan kolom Neraca. Jurnal Penutup (closing entries) Jurnal Penutup merupakan langkah dari penyusunan Laporan Keuangan pada akhir periode untuk menutup akun-akun Pendapatan, Beban-beban dan Pengambilan Pribadi Pemilik (Prive). Akun Pendapatan, Beban-beban dan Pengambilan Pribadi Pemilik (Prive), mempunyai karakter yang selalu menjadi faktor penambah atau pengurang dari akun Modal. Akun Pendapatan dan Beban-beban pada dasarnya hanya merupakan akun yang hanya berumur satu periode tertentu, bukan merupakan akun permanen seperti akun-akun dalam neraca. Oleh karena itu akun-akun pendapatan dan beban sering sisebut dengan Akun Sementara. Oleh karena itu pada setiap akhir periode, Akun Pendapatan, Beban-beban dan Pengambilan Pribadi Pemilik (Prive) harus ditutup atau dengan kata lain dilakukan Jurnal Penutupan. Sehihngga Akun Pendapatan, Beban-beban dan Pengambilan Pribadi Pemilik (Prive) selalu bersaldo NOL dan dialihkan pada akun Ikhtisar Laba Rugi dan selanjutnya akun Ikhtisar Laba Rugi di alihkan ke Akun Modal. Langkah-langkah Jurnal Penutup Akun Pendapatan didebet sebesar nilai kreditnya dan akun Ikhtisar Laba Rugi di kredit sebesar Total Pendapatannya. (Memindahkan akun Pendapatan ke akun Ikhtisar Laba Rugi) Akun Ikhtisar Laba Rugi di debet sebesar total Beban nya dan Akun Beban dikredit sebesar nilai debetnya. (Memindahkan akun Beban ke akun Ikhtisar Laba Rugi) Akun Ikhtisar Laba Rugi di debet sebesar nilai sisa kreditnya (pendapatan dikurangi beban) dan Akun Modal di kredit. Jika Ikhtisar Laba Rugi bersaldo debet, maka Akun Ikhtisar Laba Rugi di kredit sebesar nilai sisa kreditnya (pendapatan dikurangi beban) dan Akun Modal di debet. (Memindahkan akunIkhtisar Laba Rugi ke akun Modal) Mendebet Akun Modal pemilik dan mengkredit Akun Prive (Pengambilan Pribadi Pemilik) (Memindahkan akun Prive ke akun Modal) Contoh Jurnal Penutup 31 Des Pendapatan Jasa xxxxx Ikhtisar laba Rugi xxxxx 31 Des Ikhtisar Laba Rugi xxxxx Beban Sewa xxxxx Beban Gaji xxxxx Beban Perlengkapan xxxxx Beban telpon xxxxx Beban Asuransi xxxxx Beban Penyusutan xxxxx Beban Lainnya xxxxx 31 Des Ikhtisar Laba Rugi xxxxx Modal Hira xxxxx 31 Des Modal Hira xxxxx Prive Hira xxxxx Jurnal Balik (reversing entries) Jurnal balik (reversing entries) adalah merupakan ayat jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi. Tujuan dibuat jurnal balik adalah untuk membalik ayat jurnal penyesuaian tertentu yang telah dibuat pada saat akhir periode akuntansi sebelumnya. Empat jenis Jurnal Penyesuaian yang memerlukan pembuatan ayat jurnal balik. Yaitu Biaya yang masih harus dibayar (accrued expenses), Pendapatan yang masih harus diterima (accrued revenue), Biaya dibayar dimuka (prepaid expenses), Pendapatan diterima dimuka (deferred revenue or unearned revenue). Contoh 31 des Perusahaan membuat jurnal adjustment untuk gaji karyawan yang akan di bayar pada 5 Januari sebesar Rp 500.000,- Jurnal Penyesuaiannya 31/12 Beban Gaji Rp. 500.000,- Hutang Gaji Rp. 500.000,- Setelah jurnal penyesuaian ini di posting ke buku besar, akun Beban Gaji bersaldo Rp. 500.000,- dan akun Hutang Gaji bersaldo Rp.500.000,-. Langkah berikutnya setelah adanya proses Jurnal Penutup, saldo akun Beban Gaji jadi Rp. 0 ,- dan akun Hutang Gaji tetap Rp. 500.000,-. Jurnal Balik 2/1 Hutang Gaji Rp. 500.000,- Beban Gaji Rp. 500.000,- Tujuan dilakukan jurnal balik disini untuk menghindari kesalahan pada waktu pembayaran gaji . Saat Gaji dibayar 5/1 Beban Gaji Rp. 500.000,- Kas Rp. 500.000,- Ayat-ayat jurnal balik merupakan pilihan perusahaan bukan suatu keharusan pada awal periode akuntansi berikutnya. Karena itu, boleh dilakukan jurnal balik boleh juga tidak tergantung dari manfaat dan sistem yang digunakan oleh perusahaan. Bab 7 Akuntansi Perusahaan Dagang Perusahaan Dagang merupakan perusahaan yang dalam aktifitasnya melakukan perdagangan dengan cara membeli barang dari supplier untuk dijual kembali secara keseluruhan kepada pelanggan tanpa melalui proses produksi. Pendapatan yang dihasilkan dari penjualan perusahaan dagang disebut pendapatan penjualan atau disingkat menjadi penjualan. Pendapatan utama dari perusahaan dagang adalah pendapatan yang berasal dari penjualan, sedang Beban utama dari perusahaan dagang adalah Harga Pokok Penjualan (HPP)/CGS (Cost of Good Sold). Harga Pokok Penjualan merupakan biaya dari barang yang dijual biaya-biaya yang melekat atas perolehan barang tersebut. Penjualan dikurangi Harga Pokok Penjualan mendapatkan Laba/Rugi Kotor. Barang dagangan yang belum terjual pada akhir periode akuntansi disebut Persediaan barang dagangan (merchandise inventory), dan menjadi bagian dari Aktiva Lancar dalam Laporan Keuangan Neraca. Dan ketika persediaan terjual akan dibebankan sebagai beban utama berupa Harga Pokok Penjualan, disini akan mengurangi/mengkredit akun persediaan, dan HPP terkelompok dalam akun Laba Rugi. Sistem Persediaan Barang Dagangan. Ada dua sistem akuntansi dalam merode pencatatan persediaan, yakni Sistem Persediaan Periodik (periodic inventory system) dan Sistem Persediaan Perpetual (perpetual inventory sistem) Sistem persediaan periodik biasanya digunakan oleh perusahaan yang menjual barang relatif murah, dan sistem ini tidak melakukan pencatatan atas mutasi persediaan barang dagangan, dengan pertimbangan biaya untuk pencatatan yang sangat besar. Akibatnya untuk memperoleh informasi jumlah persediaan yang akan digunakan untuk menyusun laporan keuangan, perusahaan harus melakukan perhitungan secara periodiksekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun. Sistem persediaan perpetual, perusahaan akan mempertahankan suatu catatan yang kontinyu dalam jumlah persediaan yang tersedia. Sehingga lebih memudahkan untuk pengawasan, setiap pembelian dan penjualan barang dagangan dicatat dalam suatu akun persediaan. Dengan cara ini saldo dan jumlah pembelian serta penjualan dapat diketahui dari catatan persediaan setiap saat. Penghitungan barang juga tetap dilakukan untuk mencocokan dengan catatan paling tidak setahun sekali. Perbedaan antara Sistem Periodik dan Sistem Perpetual Sistem Persediaan Periodik Tidak ada pencatatan atas persediaan untuk semua pembelian dan penjualan. Tidak mempunyai buku tambahan (subsisiary ledger) atau kartu persediaan. Penghitungan persediaan harus dilakukan paling tidak setahun sekali, untuk menyusun laporan keuangan. Biasa dugunakan untuk barang dagangan yang murah. Kurang baik untuk pengendalian barang dagangan. Pembelian dicatat dalam akun Pembelian. Sistem Persediaan Perpetual Catatan yang kontinyu mengenahi barang dagangan yang dibeli dan dijual. Mempunyai buku tambahan (subsisiary ledger) atau kartu persediaan. Tidak perlu dilakukan penghitungan persediaan kecuali pada akhir tahun, untuk menyusun laporan keuangan. Dapat digunakan untuk semua jenis barang. Kurang baik untuk pengendalian barang dagangan. Pembelian dicatat dalam akun Persediaan. Ayat Jurnal pencatatan Sistem Periodik Pembelian xxxxx Kas/Hutang dagang xxxxx Ayat Jurnal pencatatan Sistem Perpetual Persediaan xxxxx Kas/Hutang dagang xxxxx Potongan Pembelian Potongan Pembelian ada dua jenis potongan, yaitu Potongan perdagangan atau potongan kuantitas (quantity discount) dan potongan tunai (cash discount). Potongan kuantitas (quantity discount) diperoleh dari pembeli apabila membeli dalam jumlah yang banyak. Makin banyak kuantitas barang yang dibeli makin semakin rendah harga per unitnya. Potongan kuantitas ini tidak memerlukan pencatatan, Ayat jurnal (journal entry) atas pembelian dibuat berdasarkan harga pembelian bersih yaitu setelah dikurangi potongan kuantitas. Contoh Toko mebel, Beli kursi dengan harga @ Rp. 2.000.000,- , Beli 3 kursi potongan 5 , beli 4 9 kursi dapat potongan 10 . Bila beli 5 kursi 5 x 1.800.000,- (diskon 2.000.000 x 10) Rp. 9.000.000,- Total diskon 5 x 200.000,- Rp. 1.000.000,- Jurnalnya Persediaan Rp. 9.000.000,- Hutang dagang Rp. 9.000.000,- (tidak ada jurnal atas potongan pembelian Rp. 1.000.000,-, tapi langsung dijurnal harga pembelian bersihnya.) Potongan tunai (cash discount), merupakan potongan/hadiah karena pembayaran yang lebih cepat, biasanya diberikan dengan syarat yang dinyatakan dengan kode potongan dan waktu. Contoh 1 Maret 20xx Beli 5 buah kursi @ Rp. 2.000.000,- secara kredit dengan syarat pembayaran 5/10n/30. Artinya bila dibayar sampai dengan tanggal 10 mendapat potongan 5, dengan jangka waktu kredit 30 hari. Jurnal yang dibuat 1 Maret Persediaan 10.000.000,- Hutang dagang 10.000.000,- (mencatat pembelian secara kredit) 10 Maret Hutang dagang 10.000.000,- Kas 9.500.000,- Persediaan 500.000,- (pelunasan kredit dalam periode potongan / 10.000.000 x 5) 30 Maret Hutang dagang 10.000.000,- Kas 10.000.000,- (pelunasan kredit melewati periode potongan/tanpa diskon) Retur Pembelian dan Pengurangan Harga Retur pembelian (purchase return) biasanya dilakukan apabila barang yang dibeli rusak, cacat atau tidak cocok dan sudah melalui kesepakatan atas pembelian barang. Tetapi perusahaan dapat melakukan pilihan lain atas barang yang mau di retur dengan cara memberikan pengurangan harga (purchase allowance). Karena retur dan pengurangan harga ini mengurangi biaya persediaan, maka dalam sistem perpetual dicatat dengan mengkredit akun Persediaan Barang Dagangan. Dokumen yaqng digunakan adalah nota debet yang dibuat perusahaan atau nota kredit dari penjual. Contoh 1 Maret 20xx Beli 5 buah kursi @ Rp. 2.000.000,- secara kredit dengan syarat pembayaran 5/10n/30. 5 Maret mengembalikan 2 kursi karena rusak. Jurnal yang dibuat 1 Maret Persediaan 10.000.000,- Hutang dagang 10.000.000,- (mencatat pembelian secara kredit) 5 Maret Hutang dagang 4.000.000,- Persediaan 4.000.000,- (Retur pembelian 2 kursi x 4.000.000,-) Misalkan pada 6 Maret terdapat 1 kursi ada kerusakan kecil, perusahaan memilih untuk tidak di retur, tapi milih mendapat potongan harga, misalnya sebesar Rp. 700.000,- Jurnal yang dibuat 6 Maret Hutang dagang 700.000,- Persediaan 700.000,- Biaya Transportasi Istilah FOB (free on board) menentukan kapan hak pemilikan barang berpindah dari penjual ke pembeli. FOB Shipping point berarti hak pemilikan berpindah pada saat persediaan lepas dari tempat usaha penjual, yaitu tempat pemberangkatan (shipping point), dalam hal ini barang sudah menjadi hak pembeli dan karena itu biaya transportasinya ditanggung oleh pembeli. FOB destination berarti hak pemilikan berpindah pada saat barang sampai tempat tujuan (destination), jadi biaya transportasi dibayar oleh penjual. FOB shipping point lebih banyak digunakan, jadi biaya pengiriman ditanggung oleh pembeli barang. Dalam akuntansi biaya untuk mendapatkan aktiva adalah seluruh biaya yang timbul untuk mendapatkan aktiva termasuk biaya transportasi/pengiriman. Untuk persediaan biayanya merupakan biaya bersih setelah dikurangi berbagai potongan dan ditambah biaya transportasi yang dibebankan. Contoh 5 April 20xx PT. ABC menerima tagihan dari perusahaan ekspedisi atas biaya pengiriman barang dagangan sebesar Rp. 500.000,- Jurnalnya adalah 5 April 20xx Persediaan Rp. 500.000,- Kas/Hutang Rp. 500.000,- (pembayaran tagihan ongkos angkut) Pilihan lain Prosedur untuk Potongan Pembelian, Retur dan Potongan Harga Pembelian dan Biaya Transportasi. Bila di inginkan pencatatan yang lebih rinci atas Potongan Pembelian, Retur dan Potongan Harga Pembelian dan Biaya Transportasi, maka akun akun tersebut merupakan akun bernilai sisa kredit dan merupakan akun kontra dari akun Persediaan barang dagangan. Dengan demikian pelaporan akun-akun tersebut dalam laporan keuangan digabungkan dengan akun persediaan seperti tergambar dibawah ini Persediaan Rp. 10.000.000,- Dikurangi Potongan Pembelian 1.000.000,- Retur Pembelian dan Potongan Harga 4.700.000,- Total Pengurangan Rp. 5.700.000,- Pembelian Bersih Persediaan Rp. 4.300.000,- Ditambah Ongkos Angkut Rp. 500.000,- Total Biaya Persedian Rp. 4.800.000,- Penjualan Persediaan dan Harga Pokok Penjualan Penjualan Kas. Misalnya tanggal 5 April Penjualan tunai Rp. 5.000.000,- Jurnal 5 April Kas Rp. 5.000.000,- Penjualan Rp. 5.000.000,- Untuk memperbaharui catatan persediaan, perusahaan juga harus mengurangi nilai persediaan sesuai dengan harga perolehannya. Misalnya harga perolehan atas barang yang dijual sebesar Rp. 3.500.000,-, harus memindahkan persediaan sebesar Rp. 3.500.000,- dengan cara mengkredit dan mendebet akun Harga Pokok Penjualannya. 5 April Harga Pokok Penjualan Rp. 3.500.000,- Persediaan Rp. 3.500.000,- (pencatatan HPP) Potongan Penjualan, Retur dan Potongan Harga Penjualan Potongan Penjualan, Retur dan Potongan Harga Penjualan merupakan akun kontra dari Pendapatan Penjualan yang akan menurunkan jumlah pendapatan yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang dagangan. Potongan harga penjualan merupakan akun untuk menampung atas barang yang rusak. Akun yang dibuat perusahaan ada dua yaitu akun Potongan penjualan dan akun Retur dan potongan harga penjualan. Contoh 7 April , PT. ABC menjual 5 unit barang elektronik seharga Rp. 5.000.000,- secara kredit dengan syarat pembayaran 5/15n/30. Harga pokok persediaan tersebut Rp. 4.000.000,-. Ayat jurnalnya adalah 7 April Piutang dagang 5.000.000,- Penjualan 5.000.000,- (mencatat penjualan secara kredit) 7 April Harga Pokok Penjualan 4.000.000,- Persediaan 4.000.000,- (mencatat HPP) Kemudian 10 April pembeli mengembalikan 1 unit barang seharga Rp. 1.000.000,- karena tidak sesuai dengan pesanan.Harga perolehan barang retur senilai Rp. 800.000,-. Jurnal returnya adalah 10 April Retur dan Potongan harga 1.000.000,- Piutang Dagang 1.000.000,- (mencatat retur barang yang dikembalikan atas piutang) 10 April Persediaan 800.000,- Harga Pokok Penjualan 800.000,- (mencatat penerimaan barang persediaan yang dikembalikan) Kemudian 12 April pembeli menuntut potongan harga atas barang yang rusak, dan oleh penjualan diberikan potongan sebesar Rp. 100.000,- Jurnalnya 12 April Retur dan Potongan harga 100.000,- Piutang Dagang 100.000,- (mencatat pemberian potongan harga atas barang yang rusak, akun persediaan tidak di jurnal karena barang tidak dikembalikan) Piutang Dagang 7 April 5.000.000 10 April 1.000.000 12 April 100.000 Saldo 3.900.000 Pada tanggal 20 April PT. ABC menerima pembayaran separoh dari piutangnya, dan setengahnya lagi diterima pada tanggal 1 Mei. Jurnal yang dibuat 20 April Kas 1.755.000,- Potongan Penjualan 195.000,- Piutang dagang 1.950.000,- (mencatat pembayaran dari pembeli pada masa potongan, (potongan 1.9250.000 x 10 )) 1 Mei Kas 1.950.000,- Piutang dagang 1.950.000,- (mencatat pelunasan piutang dimasa setelah tidak ada potongan) Penghitungan Fisik Persediaan Barang Dagangan Dalam sistem persediaan perpetual perusahaan mempunyai akun Persediaan Barang Dagangan (merchandise inventory), akun ini dapat menunjukkan saldo persediaan setiap saat. Tetapi saldo secara fisik mungkin saja berbeda dengan saldo menurut catatan persediaan. Perbedaan ini bisa disebabkan oleh karena penyusutan, dicuri, kesalahan mencatat, kesalahan kode dan lain-lain. Apabila setelah dihitung secara fisik (stock opname) terdapat perbedaan dengan catatan yang dibuat, maka akun Persediaan barang dagangan harus disesuaikan. Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut Harga Pokok Penjualan xxxxx Persediaan Barang Dagangan xxxxx (mencatat selisih bila perhitungan fisik lebih kecil dari catatan perusahaan, dicatat sebesar selisih perhitungannya) Persediaan Barang Dagangan xxxxx Harga Pokok Penjualan xxxxx (mencatat selisih bila perhitungan fisik lebih besar dari catatan perusahaan, dicatat sebesar selisih perhitungannya) Berikut disajikan beberapa Contoh Bentuk Laporan Keuangan sampai Laba(Rugi) Kotor Perusahaan Dagang Arumba Adhi Laporan Laba Rugi 1 31 Desember 20xx Penjualan Rp. 5.000.000,- Dikurangi Potongan Penjualan Rp. 195.000,- Retur Penjualan dan Potongan Harga Rp. 1.100.000,- Rp. 1.295.000,- _ Penjualan Bersih Rp. 3.705.000,- Harga Pokok Penjualan Persediaan 1 Des 20xx Rp. 500.000,- Pembelian Rp. 3.500.000,- Persediaan Siap untuk dijual Rp. 4.000.000,- Persediaan 31 Des 20xx Rp. 800.000,- - Harga Pokok Penjualan Rp. 3.200.000,- _ Laba Kotor Rp. 505.000,- Berikut contoh transaksi perusahaan dagang EMBED Excel.Sheet.12 Data tambahan Pendapatan bunga belum tertagih Rp. 600.000,- Sisa persediaan Rp. 24.500.000,- Asuransi yang terpakai Rp 800.000,- Penyusutan Rp. 700.000,- Gaji terhutang Rp. 2.400.000,- Beban bunga terhutang Rp. 500.000,- Jurnal yang dibuat Piutang Dagang 600.000,- Pendapatan Bunga 600.000,- Harga Pokok Penjualan 1.000.000,- Persediaan 1.000.000,- Beban Asuransi 800.000,- Asuransi dibayar dmk 800.000,- Penyusutan 700.000,- Akumulasi Penyusutan 700.000,- Beban Gaji 2.400.000,- Hutang Gaji 2.400.000,- Beban Bunga 500.000,- Hutang Bunga 500.000,- Setelah dibuatkan jurnal Penyesuaiannya langkah berikutnya kemudian dientry ke dalam neraca lajur seperti dibawah ini EMBED Excel.Sheet.12 Perusahaan Arumba Adhi Laporan Laba Rugi Periode 1- 31 Desember 20xx Penjualan Rp. 60.000.000,- Dikurangi Potongan Penjualan Rp. 2.000.000,- Retur Penjualan dan Potongan Harga Rp. 6.000.000,- Rp. 8.000.000,- _ Penjualan Bersih Rp.52.000.000,- Harga Pokok Penjualan Rp.37.000.000,- _ Laba Kotor Rp.15.000.000,- Beban Operasi Beban Gaji Rp. 5.400.000,- Beban Sewa Rp. 1.200.000,- Beban Penyusutan Rp. 700.000,- Beban Asuransi Rp. 800.000,- Rp. 8.100.000,- Laba (Rugi) Operasi Rp. 6.900.000,- Pendapatan dan Beban Lain-lain Pendapatan Bunga Rp. 1.400.000,- Beban Bunga (Rp. 2.000.000,-) Laba Bersih sebelum Pajak Rp. 6.300.000,- Prusahaan Arumba Adhi Neraca 31 Desember 20xx Aktiva Kewajiban Aktiva Lancar Kas 20.500.000 Hutang Dagang 30.300.000 Piutang Dagang 25.600.000 Hutang Gaji 2.400.000 Persediaan 24.500.000 Hutang Bunga 500.000 Asuransi Dibayar dimuka 1.600.000 Total Aktiva Lancar 72.200.000 Total Kewajiban 33.200.000 Aktiva Tetap Equitas Pemilik Mebel 10.000.000 - Modal 50.000.000 Akumulasi Penyst. ( 2.700.000) - Prive (10.000.000) - Laba bersih 6.300.000 Total Aktiva Tetap 7.300.000 Total Equitas 46.300.000 Total Aktiva 79.500.000 Total Pasiva 79.500.000 Prusahaan Arumba Adhi Laporan Perubahan Ekuitas 31 Desember 20xx Modal awal, 1Desember 20xx Rp. 50.000.000,- Ditambah - Laba bersih Rp. 6.300.000,- Total Rp. 56.300.000,- Dikurangi - Prive Rp. 10.000.000,- Modal per 31 Desember 20xx Rp. 46.300.000,- Bab 8 Kas, Persedian dan Penyusutan Aktiva Tetap 8.1. Kas Kas adalah uang kas yang ada di perusahaan dan uang yang disimpan di bank, yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Unsur-unsur yang dapat dianggap sebagai kas adalah Uang kas perusahaan (cash on hand) Rekening giro di bank Cek-cek tunai yang diterima Pos wesel Travels check Unsur-unsur yang tidak digolongkan sebagai kas adalah Cek mundur (post date checks) Cek kosong dari pihak lain Perangko Dana yang disisihkan untuk tujuan tertntu Rekening gira pada bank luar negri yang tidak dapat segera dipakai. 8.2. Kas Kecil (Petty Cash) Kas kecil merupakan kas yang ada di perusahaan yang digunakan untuk pengeluaran rutin dan bernilai relatif kecil. Kas kecil selain di perusahaan induk juga di tempatkan di proyek-proyek atau cabang-cabang perusahaan. Kas Kecil merupakan bagian dari kas perusahaan. Metode pengisian kembali Petty Cash Metode Imperest (bersaldo tetap) Merupakan sistem pengisian kembali dengan mempertahankan saldo kas kecil bernilai tetap. Ketika kas kecil digunakan sama sekali tidak perlu dilakukan penjurnalan, tetapi setelah terkumpul jumlah tertentu dilakukan penukaran (reinbursement) sejumlah pengeluaran dan dijurnal. Jurnal pembentukan kas kecil Kas Kecil xxxx Bank/Kas xxxx Jurnal pengisian kembali Biaya-biaya xxxx Bank /Kas xxxx Metode Fluktuatif (saldo berubah-ubah) Merupakan sistem pengisian kembali kas kecil berdasarkan kebutuhan operasional. Setiap ada pengeluaran kas kecil langsung dicatat mengurangi kas kecil, sehingga saldo kas kecil akan selalu berubah-ubah. Ketika kas kecil digunakan dilakukan penjurnalan langsung. Jurnal pembentukan kas kecil Kas Kecil xxxx Bank/Kas xxxx Jurnal ketika ada pengeluaran Biaya-biya xxxx Kas Kecil xxxx Jurnal pengisian kembali Kas Kecil xxxx Bank /Kas xxxx 8.3. Pengendalian Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas Untuk menjaga kekayaan perusahaan khususnya Kas perlu diadakan suatu sistem pengendalian yang berupa prosedur penerimaan dan pengeluaran Kas. Pengendalian atas penerimaan kas akan dapat menjamin bahwa semua penerimaan kas telah disetor ke bank dan catatan akuntansi perusahaan diselenggarakan secara benar. Pengendalian internal atas pengeluaran kas harus memberikan keyakinan yang mendalam bahwa pembayaran dilakukan hanya untuk transaksi-transaksi yang telah mendapatkan otorisasi dan juga menjamin bahwa kas digunakan secara efisien. Aspek-aspek Pengendalian interen Penerimaan Kas Seleksi karyawan dan pelatihan yang memadahi, Adanya pemisahan tugas antara pemegang uang dan bagian pencatatan, Adanya otorasasi atas penerimaan kas, Adanya dokumen pendukung atas setiap penerimaan kas, Adanya penggunaan cash register, Adanya jaminan bahwa kas disetor ke bank pada esok harinya. Aspek-aspek Pengendalian interen Pengeluaran Kas Setiap pengeluaran kas dilakukan dengan cek, kecuali atas pengeluaran dalam jumlah relatif kecil dilakukan menggunaqkan kas (petty cash), Setiap pengeluaran harus ada otorisasi pimpinan seperti yang telah ditetapkan oleh perusahaan, Adanya pemisahan tugas antara karyawan yang memegang uang dengan karyawan yang bertugas sebagai pencatat, Diperlukan pemeriksaan internal untu mengecek apakah transaksi pengeluaran kas telah dilakukan sesuai dengan aturan kebijakan manajemen, Adanya dokumen pendukung atas setiap pengeluaran kas, Buku cek yang belum digunakan harus disimpan dalam kotak penyimpan dan harus dalam pengawasan manajemen. 8.4. Persediaan Persediaan merupakan aset berwujud yang diperoleh perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali, baik yang langsung dijual kembali seperti didapatkannya ataupun melalui proses lebih lanjut. Metode penentuan Harga Pokok Metode identifikasi khusus (specific identification method) Metode ini digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang memperdagangkan barang yang dengan mudah diidentifikasi satu per satu. Sebagai contoh perusahaan dealer mobil. Contoh 4 Januari membeli 1 unit mobil 20.000.000,-, 10 Januari membeli 1 unit mobil 22.000.000,-. Apabila tanggal 20 januari mobil yang dibeli tgl 4 laku, maka harga pokok yang dibebankan adalah 20.000.000,-. Metode Rata-rata Tertimbang (Average Method) Metode ini menghitung Nilai persediaan dengan membagi Harga Pokok barang yang dapat dijual (persediaan awal pembelian) dengan Jumlah Unit yang tersedia untuk di jual. Contoh Persediaan awal total 50 unit senilai Rp. 250.000,-, pembelian barang dagangan 100 unit @ Rp. 3.500 Rp. 350.000,-. Harga Pokok nya adalah Rp. 600.000 / 150 unit Rp. 4.000 / unit. Metode FIFO (First In First Out) / Masuk Pertama Keluar Pertama Dalam metode LIFO perusahaan harus mempunyai catatan mengenai kapan dan harga berapa pembelian tersebut dilakukan. Harga beli dari barang yang pertama masuk dalam persediaan akan menjadi biaya yang pertama kali dibebankan pada haraga pokok penjualan. Biaya persediaan akhir berdasarkan pada harga pembelian barang yang paling akhir. Contoh Persediaan awal ( 10 unit @ Rp. 1.000 ) Rp. 10.000,- Pembelian 5 Jan transk. no. 1 (25 unit @ Rp 1.400) Rp. 35.000 7 Jan transk. No.2 (25 unit @ Rp 1.800) Rp. 45.000 Total Rp. 80.000,- Harga Pokok Barang tersedia untuk di jual Rp. 90.000,- Dijual 40 unit seharga @ Rp 2.000 Rp. 80.000,- Berapa laba dan sisa persediaan dihitung dengan metode FIFO Jawab Harga Pokok Penjualan 40 unit 10 unit @ Rp. 1.000 Rp. 10.000 25unit @ Rp. 1.400 Rp. 35.000 5 unit @ Rp. 1.800 Rp. 9.000 ______ _________ Total 40 unit HPP Rp. 54.000 Laba Rp. 80.000 Rp. 54.000 Rp.26.000,- Sisa persediaan 20 unit x 1.800 Rp. 36.000,- Metode LIFO (Last In First Out) / Masuk Terakhir Keluar Pertama Dalam metode LIFO perusahaan juga harus mempunyai catatan mengenai kapan dan harga berapa pembelian tersebut dilakukan. Harga beli dari barang yang terakhir masuk dalam persediaan akan menjadi biaya yang pertama kali dibebankan pada haraga pokok penjualan. Biaya persediaan akhir berdasarkan pada harga pembelian barang yang paling awal. Contoh Persediaan awal ( 10 unit @ Rp. 1.000 ) Rp. 10.000,- Pembelian 5 Jan transk. no. 1 (25 unit @ Rp 1.400) Rp. 35.000 7 Jan transk. No.2 (25 unit @ Rp 1.800) Rp. 45.000 Total Rp. 80.000,- Harga Pokok Barang tersedia untuk di jual Rp. 90.000,- Dijual 40 unit seharga @ Rp 2.000 Rp. 80.000,- Berapa laba dan sisa persediaan dihitung dengan metode LIFO Jawab Harga Pokok Penjualan 40 unit 25 unit @ Rp. 1.800 Rp. 45.000 15unit @ Rp. 1.400 Rp. 21.000 ______ _________ Total 40 unit HPP Rp. 66.000 Laba Rp. 80.000 Rp. 66.000 Rp.14.000,- Sisa persediaan - 10 unit x 1.000 Rp. 10.000,- - 10 unit x 1.400 Rp. 14.000,- Total 20 unit Rp. 24.000,- 8.5. Penyusutan (Depresiasi) Aktiva Tetap Metode Garis Lurus (Straight Line Method) PenyusutanGaris Lurus / th Harga Perolehan Nilai Sisa/residu Umur Ekonomis Contoh Beli Mobil Rp. 100.000.000, umur ekonomis 5 tahun ditaksir Nilai sisanya 40 , berapa penyusutan mobil / tahun Penyusutan 100.000.000 - 40.000.000 Rp. 15.000.000 / tahun 5 Metode Jumlah unit Produksi Beban Penyusutan Harga Perolehan Nilai Sisa Manfaat taksiran dalam jam/km Contoh Beli Mesin Rp. 100.000.000, taksiran operasi mesin 10.000 jam Nilai sisanya 30 , berapa penyusutan mobil / tahun Beban penyusutan 100.000.000 30.000.000 10.000 jam Rp. 7.000 / jam Declining Method / Metode Saldo Menurun Penyusutan yang dibebankan dari tahun pertama ke tahun berikutnya selalu menurun. Tarif yang digunakan 2 kali dari pembagian umur ekonomis. Misal umur ekonomis 5 tahun , tarif 40 ( 100 5 x 2 ) Beban Penyusutan Tarif Penyusutan x Nilai Buku awal Contoh Kendaraan dibeli dg harga Rp. 22.000.000, ditaksir umur ekonomis 5 tahun, nilai sisa Rp. 1.000.000,- berapa penyusutannya Thn Harga Tarif Nilai Buku Penyst. Akum Peny Nilai Buku Perolh Awal th Akhir 1 22.000.000 40 22.000.000 8.800.000 8.000.000 13.200.000 2 22.000.000 40 13.200.000 5.280.000 14.080.000 7.920.000 3 22.000.000 40 7.920.000 3.168.000 17.248.000 4.752.000 4 22.000.000 40 4.752.000 1.900.800 19.148.800 2.851.200 5 22.000.000 2.851.200 1.851.200 21.000.000 1.000.000 Tahun ke-5, beban penyusutan 1.140.480 (2.851.200 x 40), tetapi karena nilai sisa Rp. 1.000.000,- , maka beban penyusutan tahun ke 5 dihitung 1.851.200 (2.851.200-1.000.000). Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of Year Digit) Metode ini beban penyusutan stiap tahun semakin menurun juga selama masa pemakaiannya. Rumus Jumlah angka tahun N (N1) , N umur ekonomis 2 Untuk masa manfaat 5 tahun maka, Jumlah angka tahunn 5 (51) 15 2 Masa manfaat 5 tahun angka pembilang 5 untuk tahun ke-1, 4 untuk tahun ke-2 dst. Penyusutan Tarif Penyusutan x ( Harga Perolehan Nilai Sisa) Contoh Kendaraan dibeli dg harga Rp. 22.000.000, ditaksir umur ekonomis 5 tahun, nilai sisa Rp. 1.000.000,- berapa penyusutannya Beban Penyusutan tahun pertama Beban Penyusutan 5 x (22.000.000-1.000.000) 7.000.000 15 Tahun berikutnya Thn Harga Tarif Nilai Prlh Penyust. Akum Peny Nilai Buku Perolh Nilai sisa Akhir 1 22.000.000 5/15 21.000.000 7.000.000 7.000.000 15.000.000 2 22.000.000 4/15 21.000.000 5.600.000 12.600.000 9.400.000 3 22.000.000 3/15 21.000.000 4.200.000 16.800.000 5.200.000 4 22.000.000 2/15 21.000.000 2.800.000 19.600.000 2.400.000 5 22.000.000 1/15 21.000.000 1.400.000 21.000.000 1.000.000 Contoh-contoh Kasus dan Penyelesaiannya Pada 1 September 1997 Nn. Hira mendirikan Perusahaan MANDIRI ABADI yang bergerak dalam bidang jasa angkutan. Alat angkutan yang digunakan diperoleh dengan menyewa kepada perusahaan yang lain, demikian pula kantor dan garasi. Transaksi-transaksi berikut ini terjadi selama bulan September 1997. Untuk memulai usahanya Nn. Hira menyetor uang tunai sebesar Rp. 6.000.000 Perusahaan menarik pinjaman dari Bank BECEA sebesar Rp. 5.000.000 Perusahaan membeli bahan-bahan habis pakai (alat tulis, bensin, solar dan oli) dari YORIMORI secara kredit senilai Rp. 1.500.000. Selama bulan September 1997, perusahaan mengeluarkan sejumlah uang tunai dengan rincian sebagai berikut Membayar biaya sewa alat angkut Rp. 3.000.000 Membayar Biaya Sewa Kantor dan Garasi Rp. 1.100.000 Membayar Biaya Gaji Karyawan Rp. 3.000.000 Membayar Biaya Macam-macam Rp. 900.000 Mengangsur Kredit Bank BECEA Rp. 1.000.000 Membayar Biaya Bunga Bank Rp. 60.000 Membayar Hutang Kepada YORIMORI atas pembelian BHP (lihat transaksi Nomer 3) Rp. 500.000 Perusahaan memperoleh uang tunai dari penjualan jasa angkutan selama bulan September 1997 sebesar Rp. 9.000.000 Nn. Hira mengambil uang tunai sebanyak Rp. 300.000 untuk membayar SPP anaknya yang belajar di STIEI Pada akhir bulan September 1997, Bahan Habis Pakai dihitung dan ternyata masih tersisa Rp. 900.000. Diminta Anda sebagai seorang calon Akuntan diminta untuk sesegera mungkin menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Siapa sajakah pihak-pihak berkepentingan terhadap informasi yang anda buat Informasi apa sajakah yang dapat anda sajikan bagi para pengguna tersebut Langkah-langkah apakah yang harus anda lakukan dalam menyajikan informasi tersebut (Siklus Akuntansi) Paparkan Laporan Keuangan yang bisa anda hasilkan beserta langkah-langkahnya , mulai penjurnalan, posting buku besar, Penyusunan Neraca Saldo, Penyusunan Ikhtisar Laba Rugi, Penyusunan Neraca dan Jurnal Penutup. Jawaban Para pengguna informasi akuntansi dapat dikelompokkan dalam dua golongan besar yaitu Para pengguna yang berkepentingan langsung terhadap perusahaan pemilik dan calon pemilik, kreditor dan calon kreditor, manajemen, karyawan dan calon karyawan dan pemerintah. Para pengguna yang berkepentingan tidak langsung terhadap perusahaan Analis dan konsultan keuangan, asosiasi dagang, Akuntan Publik dll. Akuntansi menyajikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan. Informasi yang disajikan oleh akuntansi adalah informasi yang dianggap akan berguna didalam pengambilan keputusan ekonomi. Bentuk dari informasi akuntansi adalah laporan keuangan, yang merupakan hasil akhir dari siklus akuntansi. Adapun Laporan keuangan yang dimaksud diantaranya adalah Neraca (Laporan posisi keuangan) Laporan Laba rugi Laporan Perubahan Modal Laporan Aliran Kas Langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk menyajikan informasi yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dapat disebut sebagai Siklus Akuntansi, yang meliputi tahap-tahap sebagai berikut Mendokumentasikan transaksi kedalam Bukti Transaksi Mencatat Bukti transaksi kedalam Buku Harian (Jurnal) Memposting Jurnal kedalam Buku Besar Menentukan saldo buku besar kedalam Neraca Saldo Menyesuaikan Buku besar melalui Jurnal Penyesuaian Menuangkan penyesuaian kedalam Neraca Saldo setelah Penyesuaian Menyusun Laporan Keuangan Menutup Buku Besar Adapun paparan dari Siklus Akuntansi, sehingga terciptanya suatu informasi akuntansi yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan adalah sebagai berikut 1. Mendokumentasikan Transaksi ke dalam Bukti Transaksi 2. Mencatat Bukti Transaksi kedalam Buku Harian (Jurnal) Jurnal adalah media untuk mencatat transaksi secara urut waktu. Jurnal dirancang sedemikian rupa sehingga menampung transaksi beserta keterangan-keterangan dan kondisi-kondisi yang menyertainya. Secara sederhana, jurnal transaksi-transaksi diatas dapat dipaparkan sebagai berikut Sept 97K a s Modal HiraRp. 6.000.000 Rp. 6.000.000(Untuk mencatat setoran modal ANGGRA Rp. 6.000.000)Sept 97K a s Hutang BankRp. 5.000.000 Rp. 5.000.000(Untuk mencatat pinjaman kepada Bank BECEA Rp. 5.000.000)Sept 97Bahan Habis Pakai Hutang UsahaRp. 1.500.000 Rp. 1.500.000(Untuk mencatat pembelian Bahan Habis Pakai secara kredit kepada YORIMORI Rp. 1.500.000)Sept 97Biaya Sewa Alat Angkut K a sRp. 3.000.000 Rp. 3.000.000(Untuk mencatat biaya sewa alat angkut Rp. 3.000.000)Sept 97Biaya Sewa Kantor Garasi K a sRp. 1.100.000 Rp. 1.100.000(Untuk mencatat biaya sewa kantorgarasi Rp. 1.100.000)Sept 97Biaya Gaji Karyawan K a sRp. 3.000.000 Rp. 3.000.000(Untuk mencatat biaya gaji karyawan Rp. 3.000.000)Sept 97Biaya Macam-macam K a sRp. 900.000 Rp. 900.000(Untuk mencatat biaya macam-macam ) Sept 97Hutang Bank K a sRp. 1.000.000 Rp. 1.000.000(Untuk mencatat angsuran Bank Rp. 1.000.000)Sept 97Biaya Bunga Bank K a sRp. 60.000 Rp. 60.000(Untuk mencatat biaya bunga bank Rp. 60.000)Sept 97Hutang Usaha K a sRp. 500.000 Rp. 500.000(Untuk mencatat Angsuran Kredit Pada YORIMORI atas pembelian BHP Rp. 500.000)Sept 97K a s Penj. Jasa AngkutanRp. 9.000.000 Rp. 9.000.000(Untuk mencatat Penjualan Jasa Angkutan Rp. 9.000.000)Sept 97Prive Hira K a sRp. 300.000 Rp. 300.000(Untuk mencatat pengambilan pribadi Hira Rp. 300.000) 3. Memposting Jurnal ke Buku Besar Buku Besar (Ledger) merupakan buku yang berisi kumpulan rekening atau perkiraan (Accounts). Rekening-rekening tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva, utang, dan modal pemilik. Secara sederhana, proses posting jurnal ke dalam buku besar dapat dilihat sebagai berikut K a s Modal Hira 9/97 6.000.000 9/97 5.000.000 9/97 9.000.000 Jml 20.000.000 9/97 .000.000 9/97 1.100.000 9/97 .000.000 9/97 900.000 9/97 1.000.000 9/97 60.000 9/97 500.000 9/97 300.000 Jml 9.860.000 So. 10.140.000 Jml So 6.000.0009/97 6.000.000 Jml 6.000.000 Bahan Habis Pakai Hutang Bank 9/97 1.500.000 Jml 1.500.000 Jml 0 So. 1.500.0009/97 1.000.000 Jml 1.000.000 So. 4.000.0009/97 5.000.000 Jml 5.000.000 Bi. Sewa Alat Angkut Hutang Usaha 9/97 3.000.000 Jml 3.000.000 Jml 0 So. 3.000.0009/97 500.000 Jml 500.000 So. 1.000.0009/97 1.500.000 Jml 1.500.000 Biaya Sewa Kantor Biaya Gaji 9/97 1.100.000 Jml 1.100.000 Jml 0 So. 1.100.0009/97 3.000.000 Jml 3.000.000 Jml 0 So. 3.000.000 Biaya Macam-macam Biaya Bunga Bank 9/97 900.000 Jml 900.000 Jml 0 So. 900.0009/97 60.000 Jml 60.000 Jml 0 So. 60.000 Penjualan Jasa Angkutan Prive Hira Jml 0 So. 9.000.0009/97 9.000.000 Jml 9.000.0009/97 300.000 Jml 300.000 Jml 0 So. 300.000 4. Menentukan Saldo Buku Besar kedalam Neraca Saldo Neraca Saldo adalah daftar rekening-rekening beserta saldo-saldo yang menyertainya. Adapun saldo rekening diambil dari angka saldo terakhir yang ada di setiap rekening. Secara umum paparan dari Neraca Saldo adalah sebagai berikut PT. MANDIRI ABADI NERACA SALDO PER 30 September 1997 KeteranganDebetKreditKasRp. 10.140.000Bahan Habis PakaiRp. 1.500.000 Hutang UsahaRp. 1.000.000Hutang BankRp. 4.000.000Modal HiraRp. 6.000.000Prive HiraRp. 300.000Penjualan Jasa AngkutanRp. 9.000.000Biaya Sewa Alat AngkutanRp. 3.000.000Biaya Sewa KantorRp. 1.100.000Biaya GajiRp. 3.000.000Biaya Macam-MacamRp. 900.000Biaya Bunga BankRp. 60.000JumlahRp. 20.000.000Rp. 20.000.000 5. Menyesuaikan Buku besar melalui Jurnal Penyesuaian Proses penyesuaian merupakan prosedur untuk menyesuaikan rekening-rekening pada akhir periode yang belum menyajikan informasi yang terbaru. Pada dasarnya ada dua ragam penyesuaian, yaitu (1) penyesuaian yang berkaitan dengan transaksi-transaksi yang sudah terjadi tetapi belum dicatat, dan (2) penyesuaian yang berkaitan dengan transaksi-transaksi yang sudah dicatat rekening, tetapi saldo rekeningnya masih harus diperbaiki untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Pada contoh kasus diatas, penyesuaian yang perlu dilakukan adalah Bahan Habis Pakai per 30 September 1997 adalah Rp. 900.000. Berarti Biaya Bahan Habis Pakai yang harus diakui adalah Rp. 600.000 (Rp. 1.500.000-Rp. 900.000). Sehingga jurnal penyesuaian yang harus dibuat adalah 30/9/97Biaya Bahan Habis Pakai Bahan Habis PakaiRp. 600.000 Rp. 600.000(Untuk mencatat penyesuaian terhadap Bahan Habis Pakai)6. Menuangkan penyesuaian kedalam Neraca Saldo setelah Penyesuaian PT. MANDIRI ABADI NERACA SALDO STL PENYESUAIAN PER 30 September 1997 KeteranganDebetKreditKasRp. 10.140.000Bahan Habis PakaiRp. 900.000 Hutang UsahaRp. 1.000.000Hutang BankRp. 4.000.000Modal HiraRp. 6.000.000Prive HiraRp. 300.000Penjualan Jasa AngkutanRp. 9.000.000Beban Sewa Alat AngkutanRp. 3.000.000Beban Sewa KantorRp. 1.100.000Beban GajiRp. 3.000.000Beban Macam-MacamRp. 900.000Beban Bunga BankRp. 60.000Beban Bahan Habis PakaiRp. 600.000JumlahRp. 20.000.000Rp. 20.000.000 7. Menyusun Laporan Laba Rugi PT. MANDIRI ABADI LAPORAN LABA-RUGI Periode 1- 30 September 1997 KeteranganDebetKreditPenjualan Jasa AngkutanRp. 9.000.000Beban-beban Beban Sewa Alat AngkutanRp. 3.000.000Beban Sewa KantorRp. 1.100.000Beban GajiRp. 3.000.000Beban Macam-MacamRp. 900.000Beban Bunga BankRp. 60.000Beban Bahan Habis PakaiRp. 600.000JumlahRp. 8.660.000Laba KotorRp. 340.000Menyusun Neraca PT. MANDIRI ABADI NERACA Per 30 September 1997 KeteranganDebetKreditKasRp. 10.140.000Bahan Habis PakaiRp. 900.000 Hutang UsahaRp. 1.000.000Hutang BankRp. 4.000.000Modal HiraRp. 6.000.000Prive Hira (Rp. 300.000)Laba KotorRp. 340.000TotalRp. 11.040.000 Rp. 11.040.000 9.Menutup Buku Besar 30 Sept Penjualan Jasa 9.000.000 Ikhtisar laba Rugi 9.000.000 30 Sept Ikhtisar Laba Rugi 8.660.000 Beban Sewa Alat Angkutan 3.000.000 Beban Sewa Kantor 1.100.000 Beban Gaji 3.000.000 Beban Macam-Macam 900.000 Beban Bunga Bank 60.000 Beban Bahan Habis Pakai 600.000 30 Sept Ikhtisar Laba Rugi 6.000.000 Modal Hira 6.000000 30 Sept Modal Hira 300.000 Prive Hira 300.000 SOAL-SOAL LATIHAN - I Berikut data-data transaksi CV. Jujur Selamat 2/1/10 Tn. Aditya menyetor Modal ke usahanya CV. Jujur Selamat sebesar Rp. 10.000.000,- 3/1/10 Memberikan jasa konsultasi ke klien senilai Rp. 1.000.000,- dibayar tunai. 4/1/10 Memberikan jasa konsultasi ke klien senilai Rp. 5.000.000,- yang pembayarannya akan diangsur. 5/1/10 Memberikan jasa konsultasi ke klien senilai Rp. 3.000.000,- dengan pembayaran Rp. 1.000.000 cash dan sisanya akan dibayar bulan depan. 6/1/10 Membayar sewa kantor Rp. 1.200.000, Gaji pegawai Rp. 3.500.000 dan beban listrik Rp. 500.000 7/1/10 Menerima tagihan telepon Rp. 400.000 yang akan dibayar minggu depan. 8/1/10 Penerima pembayaran Rp. 3.000.000,- dari klien atas jasa yang diberikan tgl 4/1/10. 9/1/10 Membayar biaya transport Rp. 800.000,- 19/1/10 Membayar tagihan telepon Rp. 400.000,- 20/1/10 Tn. Aditya menarik dana Rp. 5.000.000,- untuk keperluan pribadinya. Diminta Buat Jurnal transaksinya, Posting ke Buku Besar dan Buat Neraca Saldo. Susun Laporan Laba/Rugi dan Susun Neraca per 31 Januari 2010. Berikut data-data transaksi CV. CV TUNAS SEJAHTERA Tgl. 2 Jan 2005 Tn. Budi, Tn. Adi dan Tn. Heru mendirikan CV TUNAS SEJAHTERA dengan menyetor modal masing-masing sebesar Rp. 20.000.000 , Rp. 15.000.000 dan Rp. 10.000.000,-. Perusahaan ini bergerak dibidang service computer. 3 Jan Sewa kantor 1 tahun Rp. 3.600.000,- 4 Jan Beli peralatan kerja Rp. 20.000.000,- 4 Jan Beli Furnitur kantor Rp. 5.000.000,- 5 Jan Beli alat tulis kantor Rp. 2.000.000,- 5 Jan Beli spare part service Rp. 6.000.000,- 6 Jan Bayar cetak brosur Rp. 1.000.000,- 7 Jan Terima pembayaran service dari pelanggan senilai Rp. 600.000,- 12 Jan Terima pembayaran Service dari Kantor Pos Rp. 8.000.000,- 18 Jan Service komputer PT ABC senilai Rp. 18.000.000 akan diba- yar akhir bulan dan bulan depan. 20 Jan Beli peralatan kerja secara kredit sebesar Rp. 7.000.000,- 22 Jan Bayar ongkos perbaikan casing di tempat lain Rp. 1.500.000 24 Jan Bayar retribusi keamanan Rp. 200.000 25 Jan Beli makan minum Rp. 300.000 26 Jan Ongkos transport karyawan Rp. 2.400.000 28 Jan Bayar Biaya telepon Rp. 800.000 30 Jan Biaya Listrik bl Jan diperkirakan Rp. 400.000 30 Jan Biaya PDAM Jan diperkirakan Rp. 500.000 31 Jan Terima pembayaran dari PT ABC Rp. 6.000.000 31 Jan Bayar hutang Rp. 2.000.000 31 Jan Bayar Gaji karyawan Rp. 11.000.000 31 Jan Jurnal adjustment (penyesuaian) sewa dibayar dimuka Diminta Buat Jurnal transaksi, posting ke Buku Besar, Susun Neraca Saldo Susun Ihtisar Rugi Laba 31 Januari 2005 Susun Neraca per 31 Januari 2005 Berikut data transaksi perusahaan Jasa CV. JUJUR SELAMAT selama bulan Januari 2010 2/1/10 Tn. Aditya menyetor Modal ke usahanya Rp. 15.000.000,- 2/1/10 Nn. Hira menyetor Modal Rp. 5.000.000 2/1/10 Nn. Arum menyetor modal Rp. 5.000.000 3/1/10 Menerima pekerjaan jasa konsultasi dari klien senilai Rp. 10.000.000,- dibayar tunai. 4/1/10 Memberikan jasa konsultasi ke klien senilai Rp. 15.000.000,- dengan pembayaran secara kredit. 6/1/10 Membayar sewa kantor Rp. 1.200.000 untuk bulan Januari 6/1/10 Bayar listrik Rp. 500.000 7/1/10 Membeli furniture kantor tunai Rp. 2.500.000 8/1/10 Penerima pembayaran piutang Rp. 5.000.000,- 9/1/10 Membayar biaya transport Rp. 800.000,- 19/1/10 Membeli kendaraan secara kredit Rp. 12.000.000,- 20/1/10 Tn. Aditya menarik dana Rp. 5.000.000,- untuk keperluan pribadinya. 21/1/10 Biaya ATK Rp. 1.100.000 31/1/10 Membayar hutang Rp. Rp. 2.000.000 31/1/10 Gaji pegawai Rp. 7.500.000 Diminta Buat Jurnal transaksinya, Posting ke Buku Besar Susun Laporan Laba/Rugi dan Susun Neraca per 31 Januari 2010. Berikut data transaksi perusahaan Jasa CV. JUJUR SELAMAT selama bulan Januari 2010 2/1/10 Tn. Imam menyetor Modal ke usahanya Rp. 30.000.000,- 2/1/10 Nn. Asyifa menyetor Modal Rp. 25.000.000 2/1/10 Nn. Itaqa menyetor modal Rp. 20.000.000 3/1/10 Menerima pekerjaan jasa konsultasi dari klien senilai Rp. 20.000.000,- dibayar tunai. 4/1/10 Memberikan jasa konsultasi ke klien senilai Rp. 35.000.000,- dengan pembayaran secara kredit. 6/1/10 Membayar sewa kantor Rp. 3.200.000 untuk bulan Januari 6/1/10 Bayar listrik Rp. 1.500.000 7/1/10 Membeli furniture kantor tunai Rp. 12.500.000 8/1/10 Penerima pembayaran piutang Rp. 15.000.000,- 9/1/10 Membayar biaya transport Rp. 2.00.000,- 19/1/10 Membeli kendaraan secara kredit Rp. 18.000.000,- 20/1/10 Tn. Imam menarik dana Rp. 10.000.000,- untuk keperluan pribadinya. 21/1/10 Biaya ATK Rp. 2.000.000 31/1/10 Membayar hutang Rp. Rp. 5.000.000 31/1/10 Gaji pegawai Rp. 12.500.000 Diminta Buat Jurnal transaksinya, Posting ke Buku Besar Susun Laporan Laba/Rugi dan Susun Neraca per 31 Januari 2010. Berikut data-data CV. Jujur Selamat _________________________________________________________ CV. JUJUR SELAMAT Neraca 31 Desember 2003 Aktiva Lancar Kewajiban Lancar Kas 50.000.000 - Hutang Usaha 40.000.000 Piutang Usaha 35.000.000 Total Aktiva Lancar 85.000.000 Total Kwjibn Lancar 40.000.000 Aktiva Tetap Modal Kendaraan 15.000.000 - Modal 60.000.000 Total Aktiva 100.000.000 Total Pasiva 100.000.000 Berikut data transaksi perusahaan Jasa CV. JUJUR SELAMAT selama bulan Januari 20xx 3/1/04 Mengerjakan jasa konsultasi dari klien senilai Rp. 20.000.000,- dibayar tunai. 4/1/04 Mengerjakan jasa konsultasi senilai Rp. 30.000.000,- dibayar bulan depan. 6/1/04 Membayar sewa kantor Rp. 2.000.000 untuk bulan Januari 6/1/04 Bayar listrik Rp.1. 500.000 8/1/04 Menerima pembayaran piutang Rp. 25.000.000,- 9/1/04 Membayar biaya transport Rp. 2.000.000,- 19/1/04 Membeli kendaraan secara kredit Rp. 20.000.000,- 20/1/04 Tn. Aditya menarik dana Rp. 10.000.000,- untuk keperluan pribadinya. 21/1/04 Biaya ATK Rp. 3.000.000 31/1/04 Membayar hutang Rp. Rp. 10.000.000 31/1/04 Gaji pegawai Rp.22.500.000 Diminta Buat Jurnal transaksinya, Posting ke Buku Besar Susun Laporan Laba/Rugi dan Susun Neraca per 31 Januari 20xx Berikut data transaksi perusahaan Jasa CV. JUJUR SELAMAT selama bulan Januari 2010 2/1/10 Tn. Aditya menyetor Modal ke usahanya Rp. 15.000.000,- 2/1/10 Nn. Hira menyetor Modal Rp. 5.000.000 2/1/10 Nn. Arum menyetor modal Rp. 5.000.000 3/1/10 Membeli kendaraan secara kredit Rp. 12.000.000,- 3/1/10 Menerima pekerjaan jasa konsultasi dari klien senilai Rp. 10.000.000,- dibayar tunai. 4/1/10 Memberikan jasa konsultasi ke klien senilai Rp. 15.000.000,- dengan pembayaran secara kredit. 6/1/10 Membayar sewa kantor Rp. 1.200.000 untuk bulan Januari 6/1/10 Bayar listrik Rp. 500.000 7/1/10 Membeli furniture kantor tunai Rp. 2.500.000 8/1/10 Penerima pembayaran piutang Rp. 5.000.000,- 9/1/10 Membayar biaya transport Rp. 800.000,- 20/1/10 Tn. Aditya menarik dana Rp. 5.000.000,- untuk keperluan pribadinya. 21/1/10 Biaya ATK Rp. 1.100.000 31/1/10 Membayar hutang Rp. Rp. 2.000.000 31/1/10 Gaji pegawai Rp. 7.500.000 31/1/10 Kendaraan disusut dg metode garis lurus, nilai sisa 40 , umur ekonomis 5 tahun Diminta Buat Jurnal transaksinya, Posting ke Buku Besar Susun Laporan Laba/Rugi dan Susun Neraca per 31 Januari 2010. SOAL-SOAL LATIHAN - II Produk akhir dari akuntansi terdiri dari Ikhtisar keuangan Analisis keuangan Laporan keuangan Benar semua Susunan persamaan dasar akuntansi ialah Aktiva Modal Kewajiban Aktiva Kewajiban Modal Modal Aktiva Kewajiban Aktiva Kewajiban Modal Kalau diketahui bahwa selama suatu periode jumlah aktiva telah bertambah dengan Rp. 30.000.000 dan jumlah kewajiban telah bertambah Rp. 18.000.000 selama periode itu, maka besar modal selama periode tersebut adalah Bertambah dengan Rp. 48.000.000 Berkurang dengan Rp. 48.000.000 Bertambah dengan Rp. 12.000.000 Berkurang dengan Rp. 12.000.000 Yang dimaksud sebagai kas tidak hanya uang yang tersedia di perusahaan, tetapi juga Uang perusahaan yang tersedia di bank, yang sewaktu-waktu dapat diambil kembali dengan jalan menarik cek atas bank itu Cek yang diterima Weselpos yang diterima Benar semua Tahun menurut kalender disebut juga dengan Tahun fiskal Tahun akuntansi Tahun pembukuan Tahun takwim Yang dimaksud dengan tahun fiskal adalah Harus selalu dimulai dengan bulan Januari Tidak harus selalu dimulai dengan bulan Januari Harus sesuai dengan tahun kalender Harus sesuai dengan tahun takwim Yang masuk kedalam golongan rekening riil ialah Gaji yang masih harus dibayar Sewa yang dibayar dimuka Kas Benar semua Yang masuk kedalam golongan rekening nominal ialah Gaji yang dibayar dimuka Biaya gaji Gaji yang masih harus dibayar Salah semua Urutan siklus akuntansi secara ringkas adalah Penjurnalan posting buku besar penyusunan neraca saldo Posting buku besar penyusunan neraca saldo penjurnalan Penjurnalan penyusunan neraca saldo posting buku besar Penyusunan neraca saldo penjurnalan posting buku besar Apabila perkiraan Perlengkapan sebelum penyesuaian pada akhir suatu periode menyebutkan adanya saldo sebesar Rp. 150.000, sedangkan pada saat itu persediaan perlengkapan masih ada seharga Rp. 30.000, maka ayat jurnal penyesuaiannya adalah Biaya pemakaian perlengkapan debet, perlengkapan kredit Rp. 30.000 Perlengkapan debet, biaya pemakaian perlengkapan kredit Rp. 30.000 Biaya pemakaian perlengkapan debet, perlengkapan kredit Rp. 120.000 Perlengkapan debet, biaya pemakaian perlengkapan kredit Rp. 120.000 Kalau dari premi asuransi dibayar dimuka yang besarnya Rp. 100.000 sudah kadaluwarsa Rp. 20.000, maka ayat jurnal penyesuaiannya adalah Biaya asuransi dibayar dimuka debet, biaya asuransi Rp. 20.000 Biaya Asuransi debet, Asuransi dibayar dimuka kredit Rp. 20.000 Biaya asuransi dibayar dimuka debet, biaya asuransi kredit Rp. 100.000 Biaya asuransi debet, asuransi dibayar dimuka kredit Rp. 80.000 Kalau untuk tahun pajak 1997 seorang pengusaha dikenakan pajak penghasilan sementara sebesar Rp. 120.000, yang harus diangsur tiap bulan Rp. 10.000 dan pada 31 Desember 1997 angsuran itu telah berjumlah Rp. 110.000, sedangkan menurut perhitungan, jumlah pajaknya untuk tahun 1997 itu ditaksir Rp. 150.000, maka pada 31 Desember 1997 pengusaha tersebut akan membuat penyesuaian Pajak penghasilan debet, Pajak penghasilan terhutang kredit Rp. 10.000 Pajak penghasilan debet, Pajak penghasilan terhutang kredit Rp. 150.000 Pajak penghasilan terhutang debet, Pajak penghasilan kredit Rp. 30.000 Pajak penghasilan debet, Pajak penghasilan terhutang kredit Rp. 40.000 Bila selama periode tertentu, total aktiva bertambah Rp. 20.000.000 dan total kewajiban bertambah sebesar Rp. 12.000.000, maka jumlah dan arah perubahan modal, adalah Bertambah Rp. 32.000.000 Berkurang Rp. 32.000.000 Bertambah Rp. 8.000.000 Berkurang Rp. 8.000.000 Bila besarnya pendapatan adalah Rp. 45.000.000, beban sebesar Rp. 37.500.000 dan prive pemilik Rp. 10.000.000, maka jumlah laba / rugi bersih adalah Laba bersih Rp. 45.000.000 Laba bersih Rp. 7.500.000 Rugi bersih Rp. 37.500.000 Rugi bersih Rp. 2.500.000 Apabila suatu perkiraan perlengkapan yang belum disesuaikan per 31 Mei, menunjukkan saldo Rp. 2.250.000, dan persediaan perlengkapan pada 31 Mei itu sebesar Rp. 950.000, maka ayat penyesuaiannya adalah Debet perlengkapan Rp. 950.000, kredit biaya perlengkapan Rp. 950.000 Debet perlengkapan Rp. 1.300.000, kredit biaya perlengkapan Rp. 1.300.000 Debet biaya perlengkapan Rp. 950.000, kredit perlengkapan Rp. 950.000 Debet biaya perlengkapan Rp. 1.300.000, kredit perlengkapan Rp. 1.300.000 Bila jumlah tafsiran penyusutan peralatan untuk suatu periode tertentu Rp. 2.000.000, maka ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan itu adalah Debet biaya penyusutan Rp. 2.000.000, kredit peralatan Rp. 2.000.000 Debet peralatan Rp. 2.000.000, kredit biaya penyusutan Rp. 2.000.000 Debet biaya penyusutan Rp.2.000.000,kredit akumulasi penyusutan Rp.2.000.000 Debet akumulasi penyusutan Rp.2.000.000, kredit biaya penyusutan Rp.2.000.000 Berikut ini adalah neraca PT. Aditya Jaya per 31 Desember 1998 PT. Aditya Jaya Neraca 31 Desember 1998Aktiva Hutang KasRp. 6.950Hutang DagangRp. 2.000Piutang Dagang4.600Perlengkapan3.000Modal Peralatan10.000Modal, AndiRp. 22.550Jumlah AktivaRp. 24.550Jumlah H MRp. 24.550 Transaksi yang terjadi pada bulan Januari 1999 adalah sebagai berikut Tgl 01/01/99 diterima pembayaran jasa konsultan bulan Desember 1998 Rp. 2.000 Tgl 05/01/99 dibayar utang atas pembelian bulan Desember 1998 sebesar Rp. 2.000 Tgl 19/01/99 memberikan jasa layanan sistem kepada PT. Syan dan langsung dibayar tunai Rp. 1.600 Tgl 31/01/99 terjadi transaksi-transaksi sebagai berikut Membayar biaya sewa tempat usaha bulan Januari Rp. 350 Membayar gaji karyawan bulan Januari Rp. 500 Membayar biaya listrik dan telepon Rp. 250 Persediaan perlengkapan yang tersisa Rp. 2.300 Diminta Catatlah transaksi-transaksi tersebut sesuai dengan rekening masing-masing Buatlah Neraca Saldo per 31 Januari 1999 Buatlah Laporan Keuangan per 31 Januari 1999 Daftar Pustaka Horngren, Harrison, Robinson Secokusumo, Akuntansi di Indonesia, 1997, Penerbit Salemba Empat. Warrent, Reeve and Fess, Accounting, 21th ed. South Weatern Publishing. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan. Firdaus A. Dunia, Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi, Edisi ketiga, 2010, lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Parker, Niswonger, Fess, Accounting Principles, Second Edition, Toronto Ontario Canada. Al Haryono Jusup, Dasar-dasar Akuntansi Jilid-1, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yogyakarta. ------------------oo0oo------------------- PAGE PAGE MERGEFORMAT 77 Jurnal -Jurnal Umum -Jurnal Khusus Bukti Transaksi Jurnal Balik (Reversing Entries) Posting Buku Besar / Ledger Neraca Saldo Setelah Penutupan Post Closing Trial Balance Neraca Saldo / Trial Balance Jurnal Penutup (Closing Entries) Adjustment Accrual Lap. Keuangan - Neraca - Lap. R/L - Lap Perbh Ekuitas Neraca Lajur (Worksheet) Assets Liability Equity Aset Liabilitas Ekuitas EMBED Excel.Sheet.8 Buku Tambahan Buku Besar Jurnal Umum Jurnal Khusus LVl _ SqaepOT9Y6zF,Bdp_K(Il,Ojr6SN4w)SlSljnhCAxh2h/_ezeSYWrTAMQA,BAlmgC.qivyMvyy7 yzG@jPvSB XNL_lnOwN-NtbYDgS5cWXsVnOAdnlgy((2nW3s/o0pwMq SazZ/ hvoYh,8xh,Dc KZ KZ5Z4f-GeRE9@m/9_/R_Qo VUrj9 eYXufds2_U8mLVGrT3jr4/ALlxN_hv/WPMEO/Adgg0p4hHvfc7Dzw7xgp7_QKQ xXGwfkFk3.5Cyk154RHypp6.yec2P WpU(pOaDOpDw0Wdzfnfr_1s jO)MR6x_bsjl4OYv3chx5zy5OyczvzL, g3_lNH8_vFBQ_gTf3YHPnUmtvkBdGq mZjZ nZCPFKPp7R777 n C-LwqFKl_le/tBY,K,f/WX,ZJB_ag h)BY,eY,CY,K,Cfa/0TX,ZJPaa0d h)CY,K,CfaqYy@Kpgz8)/jYX3WO,dRO,dRaRCYXKggdYzY,q,Z -G9ZbsX19Ba,Rr 9SX@KX),rBNa-_bsX19Ba,SeokQgZENK-ERTsv.,-_ENKozmGKjQER2VjZn92Qvq7R9UPv(.TV(FK(.RTv(.TV(FK(.RRY-_Je2Jeb1R8XhY8RK,SX8pY8yVmNMR_RiS-_NTS4gIvOvYhubo2g2LB7ZJ-teivJo 3DkX/UZjD8-GZD VWKK_DkJguD8Oo2QDR_Vd hTFK MdCRl3/EKMetM6S2a64Th9lwjGlUFK_I0MVDxs4IkXenpVFKeneeeY-_YVFKNWX tgR,CZk,MJlAFG@W H)hB-KSZs (GZOOjrSZV/jBxQX2ksh3jqXscRU_UE_WqxR7nJs.VK5)SSjL5RjUjeJCK_L99Xi/qK5blRMuaV /kW_bl_jt9yPFkig-u6h2-h2h2h2osTOj0E_hoVQ7EXh2gEv-k-8gLKEk-kK- k-k-k-k-6k-k-.k-k- _Skomij-ih0X-t@qE-_K93MXZCU6NXzCzha@ Llv@MK)c5uuUjUMVSb74 ,A2tCD6Y1C7Z0cVFey773sRfIDoq2I BMup -sO0EPpUo rPY5CjHTNIKWzEJYyguOZorBS@5K)2 MJpVC 4i droFjnX,DykM6,2(afKwPTE5YgcPzw4P)(IK65117P-7kl1Ku zjfb1fb hZokiKKNs3Ghqq4j9hxox.XuiBWvv6WIRLZAzZeI 0m,1AE_TX0EdosM9 6Ny S7N PjE0YUj(5IQNECi(Q4c0Q9sfIMS YQ-o77p)fRHXH f28Z N01 uBOp( onX1qwsD kk_i-a)UMX.HyyCczFlIuE7vgF xGyUJeonns61idp77fNMI7o6wxZ08I15lkPQ BlpT 8eGW2 @kZ5u(s F qas8 cG _fK58PgkMZSpmKC sfXhatq68/Zl5_ZGNjH u 7S,DTi(P,AXt3leL mH(-nggQ8Kg7ZyjBKTzkN0Kn vrLkKKgpKwZrW g vh.XLrYOGYTjg5RTM4eIfoMtN9WeoizxPee meU,UZyhsftjAS7/Ezo5qqe4nKpG.@DF4 BVg79n-j9 x mkZ QaPd3 Ed1/pwC-HdydNXA)kw )EoG iMdhr3H(c YA4PvO jtF1 Q4W .(d2r-mtmyyyk6lwhKVPWGT SVdJ KoUUT)__XhQ9zM(E/XLJ9xt7.x(EkYdFYeBhp5 lPS_RRRff ZjZS27V-Jh5E0ju4M153)vmsCdn23NXFf0)@l0A(PvAAFJh p p,-,-@ i8fDQ)8yMNiZe@88 Y0 ou@xtF 3KEso0L S,9 VjdWeZJG4pz INxrvY7dLcfHP3Stb77@RjC_) )CztnY5_ c Td3kJZy/6iS5I4UpHMM-Q2X a_,2Z_s F6IMuwsWk7rlt yT_ax9 bn ntwss8hqV1 r@KUXj6BRJfUqWiY) x74 q7U3v./_U3cn7a/mJj-VtSUVPfnOc u4 Xf5rocGau8zDBKhYyN_E(A6H @4. @QQyv oi Joa H/OgqY rg1V4/nVUKmKzQ-iyU 61rTi3M4etF.Cvowhsnr.Qh@.xeRrcM-cnXZRJp r9 uu,cVM@uvNo36YNLXX1ish0Ktihi@gny9wlPLovYoiY4@HFAl5wB73WZzm(Elhs6BEy xe-q_h ,XqdNZ,wX e(nafTi,Zrz19(-n_46yWjF-PZ6UHgeTUis_AuM bz_6_2.dTjo1y 6tU-I9iC4IWljGW3w/pEoQMUeen_8iPBfotR3je/7kLIMa6kqh fwxniYlTd2lWGpF7x7LwwT)k3e83skNrN IjxFMX47jvMW4WzIJj9gT8OtnhEk,MmoVOk JnTjv(xj4QrA nZBu4ZwDRiS bVurWin2EeLC7Ds7eMZG_wuiv1m)wUs mX9Cnwh- l7Gk9dF1 GUQpz kqH94971e.psnVZepC5SS6pC9xhoeb VZLqnx 6x/rukWddWgKS9L9kV(DL06cXIB I vWZmgzus5ET5u/_gPwcNwJCo7FjmNEifsep9knKoVktOZ8nI0n H4cPtc6xwov kowofNMJ ynnd K2 -gksnF0uslv.MW 7 NWtMi5jM78i5U7N@WjZwDnSro /Ukf_--jvGTo1jMj uh7I7kwzqSq/PGrvf,vbuDBopcuftlhMulaqmqlV-xgZX(d0cp_ kB /xd@d2B_ZwkmUXLiF7g_Zyf zDaPPcloafimG XW-Z/4Vkawc9 _Xiq_0Xjmt8xcl2.6xvwUCbc,X2AuzMw4CxRUnIsvu01b2ilacG6rbvxyy 6_Ny_VZsFWodnAX CFQ @o hVB@u/6wi9_kO9vNf3vK7..wMtS0mYu w.FkU FmgX5ncuZuL7 uCszW5ikL. 6vRfr7z7Qgn WD_ /DloOlQqKAkoH/igzYAzxSZ)6@ljXoy _,aD_Il_rq_YMZoZZE,Rs7bb9p9_k_7DMv . Ygw Dw.BWo4x.UnVDrGz v3R,mnf6OXad7U _wF MWgAflgkpujBvv1GO2_ZDv-7q Ta-nwYE- 5u,jjAx Szf@f@NG1uANjd0eGknbvvHwtMklQvJmUZzln uwgZiA9aCob2iUl_i/17yN mn4_cdf 767uKulzMw@q7Uz@O97xsnzlzw,SAuGjsuE.N5 wzeMI.hFp7c 15o1l,VVcEntjfc77xzS,nzjiyvJ73wa3WqrvzxIh LmNxA-mK@___16Ro7J_oW2_Ok Kp737W_F6v6sb Y.7dV2rx-rvcQ Tv/GT811@)c3E_1TqgJZBmRK9g@V i8c 3p,LjfM(NyZNXp,T16u7DE32z IH Q2 zxReu ,IB/hKL F7K(R 6T8dbg9X8q230 ub6 WhA2-6uC2pCSz _mxwNFIrdc/7yCpZkWM2CDwYZDI ql@Yx3VeO19a -/@(,NUUupy -71OinwkBIe(A-2OH3 CHNJ3TCuh8sZCDkICZbW_ @4w @cQ 4IBs7LgMbicln,/-/O-,srw U9 AIS3fvhwweVI,K,@,ial .ao)S3Kk_U@PXB@rlS89)mhnyHPDq(0Jd/S2 -Wd6fZPDKHS,N 5(T1 IQ2 N)6ciC..BV9mj6eHNY9JbS/SP_JK0hfR,Lr0Js3/bk4lFSeCpUN4eyf.0AZ OXTiM@X-94rLn gjnBwPZkZ aQ0Oo4d9EAwpTRCYXelp) 0 CC0VAt yJozfNKyzfcvtzr6bPoU,A P2 c/t 1L-B MQhD)R2JHs o06WzqkydVz_@msP/R/NT2pE34Ns(4 7 lDjZuE5CHCMxHDHyzPKTf 5-0z.VMm@X 0 R PyGJ9q9,/8T78 W7dXdVQxIRdz24bpwn4iAE/F@UEuCdj.,K xm32 J3FJV4@gX1XPy WhN bdJVua 06cxjhi14mdwGJvfUkD), q4lkM8 ReEJ4yrCuuEb@b4G0u/RT6ch Ao.fvg7dj) 8uL@)3upJrYV -gMp7MEV M@bQHO Bh@RUYWPkL rwwGtBt3rEIKEuTwi1Gsgu,UeIqOfCEf2 ,FYX.N /7je8ZUoeRT 7OaPCSI9dY2 mH4XGl(xrH 8P2(W/R7FH2gAbKmy @y ,Xf-tgxkZM.g@/Vb8c9r-qBRi@xayDKrnD9prxN5myEU1,NYaaWZ7Pa GN7D0Bq_(KAP0z(A/e8XnxgN yI @/9zr7p.ZD73o(wZl,vBtJDDd@hsysN_Q/2y)BBrqARDjdFrj(X(@E v6qHVhqGCdX0ajPQ3 yf7Fhx0I_HjhaeIW3F@AmLKtpL. bJSbRE0@Oe-(z tcK10.ErilZ /L-.U@ydI hx.,ti. P@jxkK-A4o8VFQGIV 21HdqF6Q 26MN(eLWFB K M,OpH 0qOK w-o3M nRNvR cHAfdRdrH..jBnn44pqPem5WBDE 7Bo)Tptu im@)o dL@eXCSXcc/zNZdQaHx e4ytOVd/ wtX6L92ZOMzoPp0eE8z18t ZK,YC@ DpX@ZYr k(jayT 5js n4@MGcLw-zQg8_pwh7-8O3-68B,GrCUwcRp,8s,9Vey_p_d zxm4ovKwJOF-e)VNFzehpzbzF/nG MZjxxBt2ZNygOvsEMOz7IfzgnVfEyg/9dm87Sqr7 fLo9ncdGjgw23V f6VkE,npE_oA iyxK2Ps2Oe asz P1ev2x Xv@Z@AlNlmBlvtdSBpnCiyFXy BBx@ -SKt7i_bzwYGqOz/Ql5nfmgg7d5OwYnzwt4lJ_sxgc6.neSnSjZ0NuPmGrz.gzk.QCS,89/uub/SwGZxG)sE@ 97X1t5ZGSn_zgLOh5Q_Vgc1 1n0J1sXdqAx qPAUw8-9m,zc.jC1uzkZz6zy2kL9kw /g_aMW9rSv3kUjk Wz(hPG8vWtxCepleg2wxrqyE)Gyu7vN9a6)lG.v(TqCpPW H,2He2gC.OV97KZ8wGq(ni8uQL/ zVZ46ct-bQL.@s6ljS9SUZJM z0G Vf2uGrWfK2Ln585_n q uS3uFY(4.t,EU6-3yCqifoMwxJs jerP5lC3FD-aFkofVTotlEzg9P pN_1G 8DG3,AHx )P_xMXjOOD44b5up8(vODho0A1bSHBYoETrE) 6o00MI1QTQ0c. Ju, Z89@BH,FTKjvA41CB4@ DCUPWy6Cz XhiPy yd2obYyl6rQW KrV 0p.Ufu zIoKOmRO 55uu-cMMCXI5cHZQ 5KKK,kzEsKKxZIIIh /_u_ 3A9b_fheWt8mvilTVRWVR9qKv_iV3gYr97mH9kWUi(-@vEqYnxVn_lbY.j ImtA0FW6477Z(ISx-@kZSZUMLfe uDCPKITsJzbGVBE(Oh)FRJ(Z4WeKCbjBP Va/Pa-__f/, Wq4 WjRHtYkMb/Lwi8xsGwYrz6.QEc)q JNl(rEOLFQ@u_VYQx4)zF 9/m7@JSEUoS ED1e S9ebu GS 7dr-vf/ Elk apYbkabL_f@npH vKjjl95vlng-Wn6b CS9EnY/ (g@M_706SgB GjbhD , f D@R @HN40 KG5bcSjLWm2txNy_do5xLsuloj.GZ1gnzRTjybfWjv8.ZM.1WYcPmVqqw5Pg/F wME_tNN07wuVOsN_dv_.eru2J2LzzEQqtgYk3G4JWUmc /P7NFR8hv rs3-cOxjwj1q_BYmOsqpyg3sywxl_MLsUoL ,(N@WQrfcLxCYgIz( D@Fxt AtzB5 (DZ F1kw9,,sF7oLSgg_8o O4_pzo1__3w9sprYOg__Wm6Q6my5Aq..za_p n7s/Z5bDls 5v_Okgs(Ioylr/3.)nP3_ywzGCNzt77vPfqs5x7zc0Y PBw, E@dAIwv EzfA3-ymY9BaTXVr.x6K/ E,vXu( 7Z-O7qk_7_t,p1CV)5CfMyO. 8)UP8OSGd)) 9nKOOUyF85_zfvAcivg9jkE,zMz0_@Kkgif5gjPL7ox_gcIP4gLzO5 fobjuMsoOXeWHer_kna/gxuG-YhS_cmJK)HjKqSGcxNz-vud wfPQ.PSG92n_nmk4 0XoxWDy ta s,JMAN@E.PAJ20Lg95NW(ire5HfCb.h1t G@)RjMPrfm8TRaWqp4CBVDi(00sl23jE 0cvV(4(ZQ0m_p@ Tha( -6 wvP 8G.W jvkElC)t5 )_We LFx flXhW5jHAxoEr3 No4 OUQ UTS LLkeA L@xJWxv 5E@AA, 0jRz54bYACEU5JNuMZw /H_ i/ytPbVlxhmv k_hpzVEY - HIU-OKnvtbf zh,cjkS1tTqIzQsB 8YQ@44z@rR 4(aF@J yr /N) FP8EIDN3XUJIhWQ ea2thtvg311iOTSrS m3impm Sax7L-f6KfkOHy9fhlN 5s Kh45X.mwy7VLwh_xChm6o23qkzpomxMo3qNny3doNpKo(Miul6Z/ wb/rjXSko_NjtrZe Ixto 7L.Pgv_s 7 -P_7_C.8fnzlZ8tM1sbD7VdU7wzbYec.G_r7rAEYkotiJz n.5Wkd_M QUwqmkOoqRI(uwFYcXy5wa_Qe7XqWk)ixQTw tU73VYiqIKo7U d4UD V-H.PW RMI 9ncI fTiTY)(4 NXjOz/,GQQ_iyoQE9kv_Nnz7uzpweWgxzegoyQtxtu3qscwaet7zt VhVv YpoWwa 3/qMz-3W7mgou7v_1hrxC(Oy1HJV6KgozeqD/8MO/ng 9g7zx3wg,oi O/P.vqjA7PbK i7SwBatjOoxu(jRnR8gO,qrOG9,iL_F,U4GR/_spoL0@VZQ mFd J2@Eb6lB GMNGhQ)t4qM@( 7PV 0K ZJotwz-9gNb.Am R O8Ce,P97LWvSvj AkIX7vw7nC rO50pm166nF gbhKKZujCg6_)cvo.9w7_ ZmARrTOZkNzd7r02Pfj,ZabFdzoY3BlcZ1c/R578sv-mAJYS_owj 4E3L2IAaZV B.YqP(,VRQ0WEIJ@J -tb /vc3WXwc/PyyU7/qW_n6AnC2Ogo/0gzdvzsm8h6i/PsVbkQm PZF6CW ) yPqCS8(nZYD A/.7ger9 giM3iFgm00aUIODGv/mSyQXy7V(OMzcRmBjKfi9LNyXDqF cJUxY46G a/_rWL-@769oi-6Xc_2 KHJOdmno_Xg NqmO_Bl5fz5WcOwZfnk7.7Nu_wcwbzoFNsA,7YOL_esTViU/o8l.zgoo,Fj9s3b28pv7HA @( 2hLSihA5e/M drTH H P0@RRCmz/NmXKos8zX-9Qkv2no_SwItq1u DwURDS/ZK-g7)aO2O zVoO_zca6ex0Wulp 7zEeky lx9IduzyP1UUTx0N/QzIrU@2o,Nu2_-pSHlKnCk Qx@zzOkjbz@OHz i8 XSAQQ,Ojx X@Pc(njjaW B9pBUU3Vsc/cKiwni6E1p16f/cDc1Kk_zbU 8b 8xTMY_5SmPV SOe5/0 q m (ZxA9k@WiRX)WlMkQZz fpy Y2e 4n/XhL deXJVLlhZ-V 0(vpaqz NL_GA/zdwaJL45415,,(1O eo4s)J.tUZ1jY(8 ZFj8gh6,GezV.vfU6eT- jyB QuuS 2W@Owl36j8rYveGWanUomcmcTON/pbqvcg9jtWmUSvzRa(kQv6E@ 02Wl0EMWKZO9ct.4K7N L3Rfr uD SD@@KF,JfZGw_99q)4eGRCDYC4z)e )).i)6ZxwnxPvuYSKp97hfh z e5/bsCmqQ 8 3N3 uLKwMWYDM-Rq-Q 9 Ix,tRAfK.OVLv(Y.bdU OJNM(z,KZFdnYyL2YWyK LY/VreixglcC dniHsl8p FwM5pYMLV0aBMI xSQ(4 gUn2KeJSGkv9ZfWKFSFFVDZdT7x@(b G@N@6fJ glCgmiQWjZw,eNOyiikcE0.xBzpT OaY1mQQ32H7cG H-.aZc6C(3)e Bp5i 94aqm M5vODDY10 -vFx ldbI(gEl9o@,QJiTByt7967NMupT/RnCiwIqFuy ,K5 1.u(SjLpjK4yRJqzkgalcWIn0DV bty oVKvz@_7gFYSlb)z, ez.wN 9xK CU zNUF N,SMWKntWPxpFy-cf.uKFo Uj -o5ALBRa9c01y9w,zDYFdhfE)we)ibOfF(JbweOgRoxFB7s o T8EFlGtGogpqq-wI/3@(d)sRBt7 NZcCfjH8C5oF1iNNd6 QxvY AJ(LuKBHwVQ-7BNv QqqY@_@RgEG22-Ar9 K)Mco .sJhH9yR NBCkKNwN-cDedb_7Q _/IGwgVlS/Eoo.cJf8p9-gImcw8xN9Au9 A5X8Yins Z,Pp 2g it6u qpI-B_.VcfN)OqWeMKeCnTIMRdhqvQu-N7C.zulua@iwN/cZvp6em_M()ubV3mF_G2mxk_zgUo)gSz 70C/exGc V xFyE0o8cdrhzKY323c6Cf,lCeA(rc,OTt@8QLu7(2QQF)Du6ux(cAiPEojtfzIn)Lu.YS(AN wggWMi1kebgJCpJdCo jFlWtz/Z/y6HemVR9,IMWLD9iTvbSEunZXMy)wuf1tYs@eA, e3N 8,N9k_ , xGoJc3u7/ad6Hx8OC 34vyvtdqMXm_p7nhX.Z1BLnRHA zMh Kg0xKm5wNywIN.vQ9da 4J1-(NnsaO97J- b5XwAc0.xJTM7-kCTB1raeUQj P(UDT)Io oSmr1KMdV1vAX YltaD8TLH ZY,N sSt D7lS@)54EY3-4x aBmfzxSInBgEm7NULO/uJVfO4F u/b53n@OXzFI6gGGwiawtqFGfoUqS2spaQFmBV9yWYqFg3r@5U7_3FAsIAANz6IuDlTky2DG7hYb6 GAAm(Ajt p pA8KghFq6tgi6iRt_qFv koy adLQ O4_A@Y_ FIN)c .z1uye.olL-gQc7LZBh_cOa WgGW6O7nIveAA7kJ_-7n1DfcGnrhgF6yZl6ZFhd9kEG nb6mT7naev0g-WxYuw5 HLV7s IOzDf-WzO @oCI9g 6)YxFAnHYvZSBnh(v9EW/D3XolK@GFqnsI9b2X4Os)H6 svDLTivWWAGZ9nP@IUW_TN.0shE/0zrrd3kE7GYeT E,2qkypoK mb) pN juAoG0Uu-27Ov,@)QB p/ftL(IW2Oc wH mtnCnN e_YnU 2_9zlHE /e tGa qv/ fF/_ jClnVp8nf8fhUq14h.-01qmlCWfIVM5ioewirMaOmoqmQK6svC L._I645tto9_phzv6eV7mn6_b)l2(Aw 45,@rZcV h4mIuUjmz)j4CN( 1/ulVqdT2vUg z.N.xoBZcpwwi qAdc-VXwrBPbBkB083A sYRdk87Acnqmv_R5iS21Wek4Ryr7eRoV.tn1.wYRTAJNT)WVkex-LgTgaqYTNXqZAF8w6PX fm9 4 IVdGOKAPfiJxft R-Bye/YV i(eX,MWC,/jj,pbr(4w5r3B/gs,2qC JHJ rU4A VgPKc@HL7yeBxA)j,8nqI-UypV PPAkG LdxBiR/@3Gx5P PbwuGToOM()2yX2kE38LsveqasJ-5 jQ2Ac6L3uFwyPzM_z,l-lPpyEPrk(ey(bgG.nq_q7eaz/1k5(gNB6.C334,K1Dh0S,HBHa6 (iSf9-w-fRqW_6qKlc.yW7_,M5.NQ_ E1KXdB1DI1 -yRb,-4c5JADrHKFo s2vkzeXKDxdt)mIL0gPoA9L/.gg2Zq@J.O--shCJO.yzsNh 42Uk @t7Qq_.Nv-8jll.vsjRwNE ,AEZ7 o lw qZS(Oi6UCKHGTD_B068KZ3DWBrOkSK2/.06PBpw-,4wk83-z TW 1HSr IFzvn10VXCfi noc Z0)OiN mqv0fe,g(s34.fn bOaK14SNOg(v23 eDj0l3dTyQuFN1t7KhzjlCrU@nZe/Ra@ecHo)GVs/na(zEc--TcvK61dKyOVUfULy@bDqscRKHsP A 26eAoSz/ DYo( n,.84sncyiS59x(4@wSOdWdQJBa wpvvbaLa)TEsiuJ_B.Fv34(tvj)-J _rV_lEocP695UMy sxfT_oFDZ7t.AwJw _zuT r7STFmuR8LgNxZSc9_Uh0lsZmF4f pO vFzw/g _7llH9O2hHEKaY6a 3M,l.Q,8zHMnspHYo)O,q4kz5@.7xD42._aO/,41cMTl9) _@VD1tqM8xOZafeh3kLW(zg7M.Ky QH8VeTpjJ xA,G G .0@NspWVdlnyQV2l96)RS FFSUzkL LJMZ4W)ExLu(o.aJ)bj R-C 0(jWe5 , FmX AC_.n@ iMCj(4E P Dwvos9EYgoak3.kTow wn 0G7d0ih8ZWHBNzOn mtis3e.pc_p_9MGDAnFpxVG7OsUtJ_MAP@tG4)EP.- N7wObO9v75omomeNK6m@_,N ,63WwcX13rweWpcdcI_7 A@Ak2ZDWyBHpAprKN4/HdcxhS/o z3X.GZ w4JyAHS( x75Hd.qdvC2XMc1-Y0.K OyS5Nqpjjmr_5Plr/2 N LsEwxb3IJW42fg7_tKe9 S aORL7V7oOsWu9Is_xJ1yGYzPC_WCoqmy WSQKWj daBRMCj@P@.GjbujdLM1( tsgi)qW8re_uDXC .VL(EuY 5, PFWnof. VCJIATF(9hyFTG(7IIuC 1R-IgJ u NapLDlBTiIH-JGG3D,3XE E HwYRqEYqCS0zI9jzfMPW16w4jIIF81z2S4W-Yh5pNAjIHFmI/FQbo K y(@dhi_hz@ 4661f3s2QAAku6n37j0xpAQre00WZ(ZBFYH @rqzPzsKwr6,7 TEpo@P5u6LImQ2E RddWv6yj0 OA(yVVjx9BLpQG@pxvVi-kK v8vUo H6@P( CE_N1V._KIhcxV4u - _Lt.LT 5VBq8j2MtWMB2fMUDLsTTtc,SdH_ 3KB4gBTkYibU 8bAx,F.0eSk3RNLyATZ d, )(pWIM9mI(5.MWLyNsVF_nr0BbLTqXiOgu7rfHY dIfgBs,7@op nbM8pz)RJbHW094/L,@@3./H.sm a8, Dx /cuf b Y7Q/WkY_q3Ba_5( 2TtOHIsW7wnxjZjYuZ7o7Jw0hNG.ZunUY zV70Db,6pnCWsm6yx 4u8)/NxG2_2W.e2N)8w jzYnMnviDl1iv jQ L9.PNG.1PhDX-4Z Vw6te64y/ e wP(UFzpS.w_JHK2DRt oe sg(3@if7MEw,J-db@R_EJYHFR8N 89S3N9/wQ8klnMJZ)F QD.xtSK /Snf7ozg p6Y9,.onUcjD98vVVmq-tTM2 X(dEHlD 8bfF@E33rnizUA67d9k@AG e, /t9gP_UrXEw7a5Zq5ynwvk_0q kmbGx.S-Jib7dG1( 5RnN-_EJxllxKHPg Grqd p jUOO98Bbuy2N2kXZfw-JhhK-dJ5tZz0se)ziVu26d-oSmP odTcC.BJIfUJPYgKS _F66FpTD s(8iZ7s)mN I/N. A93 )9vTfirf@i6Wf,f A/Y miEw,da (ap8AC.t/uNTW8 nRS,5S1GeSECez6,j/ MvV8F )wPwpdfv5kniLsgLk0Fc8 X/Oo9L_1NQNegBi.W)G/G8()L)S QtyUHU IrUkE7d11GL@Dj9d.LBsS)HTXjSHwY_-pbhi@.@oR.B/hudRS2ezenHvt/HJAmhkTZmbn41-h957WiF3vKyqnwTiv .myS.hpY@ dyiMVlP5vT4om7y97 q nwRDChaF1M-M8)Ds2npenvxxvwnlYNi@TYe/oxF2NN.nRdPcGs )w Z.E_Cx Vb-hPjd6KMWv8Bi_p@VluosUM@vwQrg)gQab5qOoocGkduGVkOa-4DFXv1 HxQQ4 o8H Id NO 9 QGkLe8Yc PNG 1LbOBoW9k3bT.),S)clL2G1ez5 zrxf n42b1y7 B.3 JWh.b0 cT27YMz3w Z/x8UT75Sq6a6T(5)hvdbL91mIc@5jTVs(GuL)yl1i4 f hUoD, umId7P5FADM. @5W--Sk6 hr.(e01Q8EkX)J9XjwC@(yG@LMZwmyXcI. 4kRUtef_52IH1,XrrBa- .6cuiB cS_Q1cfCgDH65igJf/OCc (BUVm9kIuh5o(zz-r9r1rg jv5Bi4BmSxckIOdVC4D714iFo2F(aIbBcTmjW WSLZ6KJ_PDw yqkOZAMsV,uCsXPU)HZksT,gh3Nl,md-4R)pjIoZju)Osbeawc_1c_i@CnL9M j z4UKL35C1MaJy@tiwkk.cGvy om_V/C,)v5nfViZk7Lz__Wh/ cqaVWx psclyc_rGx8NF 22sbb KOtsIrocxDUQ2i@ k0lGfL 16Xpw2mY_9xAa4P_m@zY9k5lvVV4snu@xf6m/Q77l5dpVIHxpKp Vs4Kng Xdvma-hK-JGgF nDMe1yIuHZ6)i179z Q-/kmOK3a9yZND(9jj9G_v L mw-WKAAClHzuc-ifb548-XOQC I,kDFHKd 1/-IK5(EV2o pUkw5sspQpDZrE4m8c5Ih gt1MLH7mqigNiQTr5 y_ ibD5 yEF5nKk7oGVz tfrYAy4twO0PYX z e@(0y0YpeXGlrCm19RkDbG5Hhb23d62m6U-5TxBpe)odZz,cZCvVKj4fzZl u8uXj46)ZPIwjptrJgJ8/RoD7Tl4KzWFEUxRczkHLot/jEVJAi,qP75llklAa6G sJVFl4a1EU.ZJ ti@9Dv(/LnVfS- Ij9SjWXctFJO0SyGVPJ UV)i4UhZ 3.,Y.icn9UV,Wfn.b4IhUk8h4AONlYy Vi6oD_3 ujVwpX5,3AVYEqCQxU@ JdY,3gmyl F7jWRu6hay 2 HHW8YykGi1zcT3 pn V vvhU0Mh @0BrW/aR@9inZp,f5i Vjv- 4w ICU0oB-tmq gv8VR_Qm8kDVfna KXYNOnuUO6u-Gw7kARjf/_Q(.u9g66kymIOp8RLF.pWTUK.Nji cMV9sc@iZ2lhQq Z_81aN 0K TeAtL M 4 BnBrg 7v 5W8HJ58V/ S@ X.Z7(bHNU87r9B 1UTr 8EEG1 tSz5Jh5 cyG-e9(mDj21P)8984@e_D JpdLUaJ2/VdqVYu JtE..YHr7NMRzL/PXY(h/XJ C( olTe EAy )IHB -FkB-_x2F9zENil 5l)Ja()/N(lK6p8jFEh gK4RgHDMPQR IJJA7VQTsdKPJxFekXZPL)1BVkUbT)QCCpj)IRU81exhR(bP7ot(0BWEiYp 6s ryGEFajfM7OhE6kUbB9rdNl6Msyqpqq1TizLI5ZXHRaHHB9IIrAsFpRHd6/)ZfVdG@F4Qx6b1Lag5 H@T_ bHx1M9Sn/27eAn6VJ--dFtjJnDm_q) 6UU09 bTopPgo3Nq 0JtnsF9He@-q1cY,NFvHYjrWJTTZ9qU B5o(xyy.bf d)3Hhovs lbbpv-oxkzV6(5 rMZF Sx0_UV4J@@HbDUS,@Wp.4swaU)hZf_1@( UZWiC34Q mqpDLG6t9d(3-ZP@(ZqxMOAueY SX-n AYfbQmyNNI dbQoR7b5nl_W/YUdVVuw18NF5ODujgD@hwuD jjo-R__z/Gq1VBKWe/YKa mzf@X0spWq@gR@tO56_-X04iFQ3-tdmjkareG-HjnQGs)V1E3ebNeRX4MNSlb.z434X3aiyX /.rzSnwO s gt5DL IIi2mrkd)BU 7Gz/k@HTG Q9UVdF8OiZ 6RdMBHd.kH7Bf-2N issJ0q4BYQYP2JQIRKL/)J-QbbqDEDeeRT,Wh0yK_cKZzREdDkdVl(h5SfFVZ8p Hyln.zQs,ngnpEuU6PfXFNhF9yzg6ede1mvR) ,HHE2e9) J8F1s98W8N H 3bWpYR0dDvz(SEu vzX5/Vmu8V 4eJT D4DRDv/I). X6z4cCVdjdYMIJVkuBnkrFDCfJV@wu3aCmpNjizFACJJWp9wI08a7mlc9JBB @ZssU_oWutyy0 NxI5_K_9_xP)r_5__uxez s-/sM0z4_k_U_XW./Uz_uxq Ub_kkkq2OC90eIr0WS/ (eV@vQ 7GgJLFW9kuuNChW-Fsytpsvj1L8lun-GKm96Xl1HsL6n__jmwpu4O er78vLcqpZD/vLFGsgZkla3LfgmzBYYG,0poVcM6Ge CjD H/k5zESo ognHssNVi 1JVSZxy_ goYLb@N@ w/-tAzQkab_I)_KhVBwk9T(02/8lDl6xWrZRha9u6foIpFsf,_lrXSTvLyCjAlj9fnF0pAl vtVYHp@CxkwC_G)SUD uLE QNRzJ8O r5/zO,tuZ@ i hN3zl6_R@ iorwvtNvtuZotqGDs38EpSXAczr5Q. .A/ttNA76 GnF skT Esrb41tlXIb0Tfi5/xZJS80r Z6,ueFot4.P7(zM@ r.4bj6 j-mDvfR-vDkg-l-OyYOl_cmNLrSO2Nk3z7 WCcVLj6oJUKS N2Vmh@G3fTTvr-mViUq5d6hlKq0q @@26PF t Y3//HBDL)df)npinyX6(0Tr0)lXUuX544i0Orf6P4t-xQ_N5F74zATe4710OQItK r fdXfuiRR3Rt3P( f5,Ck7JekVj)M z4 7w9fA6Wbwhzj2,QzcjnkKKtTqgWNO rj6 xY7q.Ny2wMd )jCi wxoPh_Yk@ F1OmO /atEHuFA1c,D/-F22STHB6ngStYPUo kWj@C UTRKlSQGNd)RJ_SJt// S5gBPboyR0Fmn2s3nkbN5.T d1gBiVkLm,CzjuQ KK5z(.hoQ4S713G Vr-.Wj vb _J,TZJessqea 9Cx Fi D.NxOCgps5nyGaGyX/-SRiNzdLrLX,OdR.i)Ta1Ey2h.ag5jaCN.Cw48qEaq3f8pqrSp4vNvZupuiM4K L,XrLuC05.PabVWGZ2 ITF2 GW1P)S)SrkbjXn0BCJAhAy6RNIfb X6_7ib1CH-6u-oXPW/_swt8XpC3z(EWL fRo.H8D(GB t6-VN 8DZa6) Q,KbF_Iojq-SUUY) dRAET( X P ZXLX@.V@sG)Eqe r1oFtgH4Nako gXhvi64 HqEAUNNawNvlk1E/2GX Xk)V,OKei3oZYlvFogvettfYr5_g7c7 vc 3GL,g IFg)Zn/ n q3Kh szG9I..r2aTPC4 HdFlm6V40D9D Y1ZHI1K_zOe uA@1HB3KvN5Ju_)91PrL_ QR ivr- T 10@X4 TiqhzHAIoQbGQ6z6XzLsy8,Yqr2R-uDHZRY ,LGbPAvdnpXoS.oMql mt2OQ.CEEI7eq rjcv W6Q RD. @,pvoF5B.s9.FQ veJdF(GPOaQk(2CXj.oh rLUQ3u H7TzKR )P7LHPABxnL3Bk(gGf55uJ mrL(sO-n7MznwqFqU@whOGw@ip/itP,g91 d E)Va0 qtPBaFR ri qwoW.nI)Mf_ )M,yQ.WrKSD@nP1JD@s-klb9cauZEHnc 8EY7FmhU( ,I-FALgoIzwt4Wvf3QBV/xIofCd0bcHaBi/GDa HR96vjXJKi BvcExZhHgoLxVBF@s6r V8xzR zqS2ah3 euTwaD@1jw8l CqZsg/,u7pkoh1i.ig1kg.6XYmgnwsf . TV ALDQnVlED@ Rwy93oJWDxd Hd 4 j DPQkL g TN-7 qexX mu FSGj(Q9pE1)aen4Gp)/JfG8CgJVKD VWr oIeM uhRwCS cXc(JlXxxi6mfoK,Fmu6ia.sb.z6UT@X,lUiTQm F l(z/ KPs@v7 SOt sw zE yZGzul squsn.9HZr suY9- ,P0cVd S@EFEyeY 1-V)TrmrP3F j4lICT@X NnMEJ)0G8qtv/p_EvsVsywsyYw 3LyNwux64aG uNzezlz/ DQnhg2KpfeS_cgnkx)fvkKXm.dcI-ffC6zZyDu-X_xcQvzJWnkW_(UhnFY 4WV,BZ sYdwjWffL_OE))wHTjIPC jYwW CEZ 5,lFz5SXv/aFplh- avN07LPN- MrAmCt44 XyQ 6qY M/za - jm7J 8d)i9i74ALOd- 5 8fHo-DVWGsQ41QL0GfmN RF5Ba MO UYDZ RUWfb Em6m)BcEMZ5EBRrXaAJZ5K.a9P @V5x 5C96AD8yHP(GI_9QvrxuI/MX/iOC.k1-@m.Jg(icfgNc(zvjWwBsrt4y ezWiEYduxZ PyC40hFN5qwnuk2TJoGz5mVZ6I/R SOwHN7t7dY syt3uF)x3gBS@Ve8ngxr3hOg/ZAE7Ks YGN_t/YR0-zwZPgW_z S.oqa1aGG/SLfqk0YO,9(C A_WHYGMJuGnJlrIXNem/ObM5AOJ96jw ywIi/a.nIJO DXMztpw12bCs2Rfxlp/i kSKBMQDw q3I 8YmDaWNwc1fsRN )PWahd 6lVtf)(zd7vik50 DT0D_hW4_yQN04C53g2ZAxZ4(_DvIaX--iw(8KL qIl/27vE7,s1bm7pXXn3LyIEvV50BL G8 f8d9dD@qWg3JOrBzO7. Er I JAIIZlta54u9e9fFEHHuoSu7q@U0nNeXteU1.JQk9yFi2XnuCqC t-LIqWBp3ua,E-1 S,.T4DEWnuUW1/Vni-mw4IuZxZ2MYo)qIVom2k YB-oqSzM//3_t5UGciwHA@mpE.xzae)yyoznC/vbeas7Qb@ m7XGGsc M36dJhTqVDzv7hDRX mgJqL PF3).L5eD( 3J-ci16KWZkgKe3a/ u WY/EeiQgAvFz6gxqMmwdT8h1,Cb5nMDh5tVg.oacS wF0e4Mz-cY8P l6AQKzGxvIEj54aiD3j ,8sE xxJQvV Vvja /8tfm kfh6h PCPzpFwNBMv4ZIMvZ./oEjkNBSAHFqAPZ1@z8RGK tFW.aySFV_lEWW-3uk6drkUvWkgySW,3BAKUsNFA8WsXjmAreA zgHBxekOluh-noIYHnhCKCv(.g/_vfEhhSZe@g6.W_NOhmH0ntcJ69GdM6ejlj4Ic(czuG. AVri.k7v_4i6vm 5.KNqKBvwmZYIGX)ZapFYDfxqC v qFteQNYZHn5 Hmrc,dul/LQ zajFgn JlAVS- X)p ,zS5) yPKwDgB0FU p .WIC9s @yKQsvLZzPAVP-NjRJd,qVhdmKO5C WR8MsGG lEvhoF xsS_,i_2FOn,.,yGO qpsFJl40PmI)))b ryoMjudPLvV2f)/rkfvS/VQNXIk3k@AQ0M0Ac9mT331,)9(no@om eP_4yZjc0y-KCLvS0qih JabfHEr 0KRaBuL RaWy.wNBwn8p(/4S(5QiN9p@5@G7B/a8RO3K/oWW,WM0nWuoRA3cKDLCT2L0gooL .1J Xd)EwM YpaNHcaDf0x46lzDWjv9INF ju4TskO@ QIdlEdb._GD8@zZDe9FfJXiz/z.FfOoa fIrnqejUjd7nq 9 E_a _j,f)FR(M LZIo1d()j((L fN y3 6mvB7,jywIx)r(Q7(Zz(bgyg0_lXT/fyISX,N 9sLDi(BUkW(Y8_4K Fxz33iw84ohSxUqt490L7dJKWC-pWOk.Y Ax2pH9eVCw4_iG CM8BgC) e(j2dP39GAM)@3 iqFzo22g0@wrQR,SJzUV _OzMKTaV-kijbgv9wb(@cnT atenKd 2D ddNnXwcbA)Ob8@t9XUXQzgVnH BZb, gtFpCi88u)1i4LUvDe/2 aO9m zOz9TEFX3y qt_ Oai4mF5M 1Wl61s4.-R2Hi68nCY8-f6) 4shiGZ.SJs@ GM S1l1Lmtgb q@lAzmmvln7DSVND)lmPXGinCqs._D-m 7oq@h0z77r0qt1psb,aLuw6r160_8sLSs-pA.,2/r6-rgUQMKtQSQc qQJzQE90KPwLk T1 jA0fAjGtN/H-,@o.DMgU-fmisgoGqakMcp_Z W47ySN dY BttAl@PeX0GQhC.7M/5j2NZ8 ytmmzV( 4DJ/d)G4miIk .JgrZI_0gE_9SVh)fVT9F@qF X @-.(47 kcr_z8F)sX3IRASwDV7r,ztiBKNIOneBL f7_zfgsDEGLU5BP0.UnV, ZyppfSiTJ(usbcq6R.tvxV3kXLqQ )S, kT/4Tn(u-.1DJNmynD,_7rx EVrck-WqoIMj)TkF8NXhp_9wCnQ.y 0aYmWDDN O_KH bL-dudSIuGr3FJ9C -z AHM3 m ISdzLwKnHXTQXeQR1C OEc ld 6J969()yh sJ@QR /JyY aE_4_0swfC@i0T.ief eva@wg4n_Z, xuNFccAJttW/DtmZOBhIsWDZwR0)q93Ur_8HykTpas1SWhwHs_J)BnZe @H5nHsdazX6i 8sz/a b2oxqWpW.G_MI2DHdV E(yC @-6TFm QfCuM3sH,DA),aFW 9o TD8hp4X/ntwtiN,e-/o9Swc 6b@WA,i.KaWSvLOtXbDObeHu_xrkh T1WqnI8x3OPCYk76d8MKGo8Wt7 Nn r@HhQ784JnAu4IBnaj7F5 n Po5)alEP2XvzSZD/l/jxxc8k0ZGFkap2_ n2wk,cO Ae-( WY,zXXOv5dZaVheqRYoRGEI52,y.Kw-HNOF6WKZl3u,9Y.IcH5)lfgMn3yXwnb_)AC87d(O3INT,Vt(Ur9N.UyF(ZC_ZPf FXe VrS1xpHbxM5 mF5rYkbHH3U13hRWj._Q382lsNBy)8f1c EQiJHW 5f - 3Of_uuULV@p/QBCG egHoz6FqG.KoqkRK_wuw7NqANE6K/rSfASO((2LCFrMgl sp2l7(XrXVFn@oqG1N sQnUrEJ-sJtexrBI zCU Gh1b00 ,mIZ.UhREvOjN2pXdJ32,vA1d5 S stW VrHsz-S0uov-qNzt R,fmzDxedL) G 3LiQps8r3hAlr,7yqmmywSfdulbW,wj.B BHfJugBFK-/U7DOnpINmk_NJ,L6l r3W,1ExWE/WaBS 0sW7@foZ ArUs/wTtieaK/hs 6/kbqHi.C4mLv_uOG5Y7hadI8MJwEOG-ozq9s d9w-SE6VLZ3aYgfLrhH.3fogRDQn35DcAk.,,wz5gVU_jN/bYzEY YUNz/UB9s/E-SW)- ziiJ2JW 3O3pXzw8VlCk 5PJnGyYsf3zIznwtRO3g1E HjTeT_WOmhfG9/Z-.8F v3O/igezDQ PE Vv6lV9@xxs5 WB_8zFlZPG-MKk./zns0XsAlYelsCg7oo-(T Zf4FGUtnJVcX4Anzyz2VCG YIGYiS38 7.dqd4@jGBlVK7g1sL_a.CljUGvrMn_PPefulnvKffDAwvSeqy_9ep8 e2f ((yIiHBF7ofq3KvY(8pW jAZs-XK.QOnYNy 4qqlapl ZXkhq6jrkBEFGlPvKG5.O Kt0JXP T t92RowWL ytN4ymqGb xAB.toh1EkGiw 3I)f5qY9Zz9wC(v)3vgYoYC3cWNM,tcf0n3GS/BWh6LJ7YFju bzkFgjf_3Cq/,wzA1M8ucAS V_WitYVf6zzbc/yo81p4w .Hc/re ceCU1liAW8qQ-l__t 7keKHDv/e.xs0e1 zgod9 2L1acHsAN vK)@65O4PF-KJ, npy8ksKzWkCvvQ, QOAoWozI 9/W-0Kj@Xo@e_Pzc4Xqz.T1AG/gp9woXg5qv,y3CNonlA/9J_UgU 50smtg8metjzmMjo9,7Jjv elM 40wwof6X7mnF_U_3OiRWnVCMaLx Qq__HClQe/WI3gSZ9TPO k7meUD3,lM sw1xN0cDr8D.W_O rYXPcxINJNVNTVXrP/L-uW-q 7W@KpEwfThq.h9fss 8b95ge r3PZvivw2y78rvLjJd8o8/klZz Mye57MER5bPMYe6LUeQJ)W5CODDuH_ U ,4wFLy_ 7Z )9_av5mDWS3/@KxG -yAnMu hE6dZOie5(nRQ.teLVZfoY0fv,UtzMZEWiUSl MAh 6BMUKj qEzSt 11u,PtStOCSd@n eKjWya)wwh9zlIR-U JUvX_zGqFQAlI-p@GQwBZ@H94vH-jIz9 VA (I @(NgF9 _,NnF0h-R X 2F22cyd4Z)O0YWu3Od0n7(8IpqmQulf8/vYvnmGf1-dl,(FW-3p8Z0 ,nxBixQU4.rWztOb kwdf.wfc)96r74zvKGzkBNcm.Lwayt-.N/iT/ uC6bu4UF6mkGkxyq3r/y5k6pD5OG6fPkB5Fz kGlnTNJO5vzrE/6aYt9q_qQ/wWoyUybQvzMW.b 0/1HeM9gxpwN tkekg-V)k/D_O@/tJzKNS /YcW5TpGcDUh6MF11,f33O3WinnQB Vym8 X1@dZf5o8OQ7q/8i4QoFG6N VcQz VqWgZN SZQhxPk9ydE4uSFe1RoSovMXsI(p WM,vS_M6sht0STFPAm4-.0@Ibb,-4-s G2y5D q-l-9/BSYO)SfA3Uz -Ft XstgfekVGk9pxKL.fk8nA0m7CVhS7j@VOyDdiWoZPhDzE.kgbqW CSDY /qgOOM j/1Hl3GvK5bMS-N h_Q)gW 1HVFEUQ/_WS.z Wm//Y0NWUE3NL SO,-4yic Po6aNiKMXnUgA_Wp,/H.0pI riiioJwgfzwypK4s.CWcH5eTGzgApb ORcqE5.dxNvi l7ryys ypMWZJNZzzhnZ5Yj5VQWIf,)qD8ECIgFsmT5ginr/5tw45gl7G.SYU4(JpIcZUfcH0ObVzzhfzdPG worxc0UuWovUd-,ESwtzPsYEr646H.ZHBimr9Wew9hY/eJqll MyN6us jm@VI/tfm7t(l)wEcZop5VcSA6_rz127Fm Ol6Jf/zO8jmOON,tYQFbCNTqI0Y2W -L.NPvv1i)aOJ -s vtW1.nJYg5G/h_7.TVw1uw9w K7un.Y3olSZS7nXG7_w7wzxvCr.JoQAuzcI()Y1ZCW9J95uBrD8d(6,GZNZ-s8BIZ.uIh@wUxsTM5WSVogiSREGtYt2 3e5SR MG6M4dddIl,-)VmJ(QgKtD6EdIrF FEObid. 4VJc65ZL._sW Ck9uKJnmLX_d/G DsLtkrnrfb17)s,OcOR/i V6VFPecETYllgenjGp kllii v7 snnXKZgi@c) rO,p9,E3@3-BADzZnc4KM9KeHg4EHt4 0iB95DEuB0Sn,) 4JgZrh3E1L-0sR5W (3oMO54A-h1O.Ko.pOco4MdKhwS7-)Uq OC XwvB.5O6drEpPetBysy3Cwd3i6pDS kDLxn 7ttZx 9n7qN. sB0IQyk_5jO E4R5NcCN3FOE1Y8JowxKJ_o7SNzc gF9xdN4o e-VvMxAz Om46bOJ /uNRheCJlR9Gtpz8q.K(V5pJ3gqf9nV-uLb 1O0y5lYP9V,7gFry2Su Au,zOBOmUgO)EqiTkH.UspGWNZk3g83l6kwu@NhQtm4tvc9ss,bXtyy9n z9pg_i-GtpJ5yW x,W8EKo5oFBG7q6Y.F d1e)B3qnrYn2aI7LzEEGDqA93we7 lGNYqO8rrp-iny9KihGArYawMXqwzViTgDFW v 36OPBunEMEl Tu1D_F7 v3@c /@ cQIB,hN,wE_@UO9SsB.8yftgB88yc998L1t/nS5Apnep_sk5iFgn4G4vE4JITA ifmS4po5uim9f5ddj1-4 Qzw)sP U9vs6G07tKcI5TE1gA9n 7 .,RCBJDbG2h ,yWv_kTno7eKp_1N4w_2KM_(vzmm8vP@Zd) Sc9/M7upFuJ2tX264yzMdVOIERCEkvS3mWw5/ v/ENgwowGMkJyw2REgntb nX CujnQj@,fHLVj Kf5Gd_2 n-LyIe2ofE6GFwaj@Cvg7nm1Xu .9Pn96mREFiX7.,.sO r)Q)JURgy9HUAf-7kN )zO75rNDzpp_Qyd0NrP viYV JQi1 CbsKGXh2Wq@EONQaO (K3BvlAoSN-N-4Sfuo Xxe0uu7/DOm zeK_@YJE)RUwOju7Kdmevr4_alwk _otxKordb /H7HwFIKG t-CGW4)wvuaM7).6/ 7Br S FEvU4RXnM.W5KCV9RH3N_gIU4Ol Mst eDZdsoTsQqT 2/OUc5pmG4vV -ibqW/(0Sj fCj,m(pd O3KZARSTCi 5eX7nTUM QDtUILVAQ3)U0W46(DS2TNKN-7O,4.NTBKdrwRS@L2n N5 ZvwmF1gfg-n1vpzoqSjzSA-h/2gQeP4skfn9d4hV vX Tl@M@Pb)zn4BvhD9wNnv,GvLK- tV5txZl)Ld/rBe)L/)Yj t4X1()0tz QVEqREXO)fdo 67t,g1L_f.e_t 4XYJP5,UD/4_ OF3Qw0Q1,E6 DV D3t-TmAVkgs3it @HEuf,Q 5 rWvEq7 OGA4,mEiCL2z,3QO(o_pz9U8dKawo h@BeP3wtX0yqaKvwt9rQNg/,ZzYK 7s4)5N.6/7ayYT k/wI IKS(sxfgl.82)ZkF5KK9d-Tp81qRry ,oHAS5U4b7cO7hV5fk Yt8CD(kQ Gspd l P5q3M eKAsd@PDLk5tHYxPQQQJ8_Oz5aq_iS @0M-l5)p 2TYV18 U Tb16BKD GHb/ofEq 1jP,eaNk)z0N389p74p66Pli,S mDLSA2 fb-vjE(plfJ@OG@IjMXvvaW,bM0)) 3kVJ KiHL wN64-l6vK-Qg 8aGd(e /ZN, xKIhILI9A 7mq2tJRO.iRIYYOXKE4wHAlDNT3XqJ 6lC 6lC 6lg/ikNN@vmC 6lC 6lC 6lC 6lC 6lC 6lC 6lC 6 Xt_WC 6lC B,cgC 6lC C 6lC z(OePoKNbdbm- MPH1HMdQ 7Qx3 GHnun 5HsCfSOmWgJtEYZRS)tW TRIR5_wbA2PC/OcY@3AVv5Pd3SIo@Q1OEF7B6i35uQxYP2 KVnI4E@B77mHm1mie93fOvM 5vYPT8Np 4y,AqK)q(HH nMF99KSv Co r GQvGbi3BQte6HqH(VB6cLys-8PkFi V V,lmoE.TfKssPWaoVQOE33xnQ/(qGtw9qOPo j7yOf18.jRPZN)iSDX jyIt VX/(8hW7X 13iwlY3ywTccarI o6)1Z1 v6 _8w__p-gO wn.5jm ZN3Srw_UP_8,ZRyFzgUBP,U@E2(Et(ALwBpzQt@Aym8 n5 G47mNpa pIm/t E) TB5u5@B9 )9etnFJlji BODyY4K tT E8 o5 A10wq1Wd. A 3PNX62KXRDM.pcgoi qs5_ OZ BPTe / DGl5s_xaNh-aCAV911@Ygff3pf4V,(Xm5L(DRLPI8m0wRo qJiRt Xe2yk /dDOGoX 0CQM11 2A3c N,u,2bP HgkBpxxW_un fDEHEUqYJOFZJm, 7UDF6l)dOGO_zAGq8 Z.(.C5QD/)fcQEBIgZA71gyuj9LKS-8)QbrHEg4aQeHX Zq pj fd GU6KFfc)P(RL,aM (ZsOqA _5d4 XJ M55M2X0of)RHLJ YJQqFOqcZB-h3NNNNzWcSnO2BviVTU 6zM SgmxWygcti kx 7 4FhG16pQ Rr.AHJiD9QUB LQ-9 GLkwtv3Maj7p,OwNp @xNr2XuyuwiXstm wpUQ/.uB-R)RTGr2rQnxAHWhoY@9v)t3 2Y95 Exs 81H6OGiu.vH20Yr, Ox r_hssD1nJ4O6-q BMZlij9fAO3T4bNq6A4aX7NUJacLjDL,lpeqme4.SV-tBFXSPvcNoHX/EGrksC4/fqDoPZ YCe3Dy/ST t hO,g,BSWj/ @@tF7X(vv G (2_sq oN3Zd50/T@y Ak4UP69PUGr@REX9/j_LzfT(C-q,HOCDVG0 2QENCGU8hdsl 6 CDU08f UjP 6)d-Q/,)3qA,00w0( 3FPAQ a9W_Nffi Wgmwilhvab) _L6aWvu 7UG j2R _TnI2ZiJscpx2.s6s-rjVc/bPgUauOLZ2ENb,Jqs0 R5,9_GidN)ee6q)JmwIA8RvzjVcZcoK2vNugxSjkeMiRr(a9zfJbzRVfl)6DOn9c3z-lRUuDW@m,oL 1uA2.IhTvJwoM.U3xL9qT wwV7Cvu,v/cO8j7nVqdV(cswJ7NSoY p7e WM_KYB 3P@j/hQkzVWS/jFgb.kHGHz2G3Yme IlcNVs4kcWc)rzcNB7YfLUGgU0mUCX0_X jvs6e6 iKkCnVM9upE)3NQoiAi/U7Sjw9qXjcXGnEZ-w,3A)Y5 qmdg OJ6ivg6IetNQlg sf7nQ7i-sfumsfl3cxpFI57oiSQQbHhWkz1.Ki_7XbK.lf9Gh r yJ5i-yAU.YR8ST55_pzU LWZIuuWub98hfLVomr@j2Zbel)mS6QVwN,71rks2TwMxKa.uwu0bZdBnzX/@t-jrkYxKk067HT6eejo/V0z_i,iR oty-657PtN7e6yoSdcJzJi.eSOmz7m_e5N6B.xuQ3o0JdeTohWb/w8YBF)zOd2z0xd6kxmRj6.vyE-pkK63_xGmY3m/Nt66wiNP7UfmceCGYYkO9Xg8efn)HyioFO5o8sdqYm9vQG7usT 0wc /tPJ,uR /Y72@mB)eukwqHFQqqac.UtfqCkht6HU_ _q/yvbaIcr2bOzh_Es9.fg2voefNwe(.m3qwJqgK673rG9eguvV_T9vQ_X)RAynQiXue 8JsZ.k GCA8O1Uvv_oOw-1(CrYHxB._nO/9nv3IOtXiipLIw()gI(AyV,_0Jpow P7LFo8Ew agbPOR1ykG6gc(od(.ycSF9Vo4my_fZQIIc6nNBv,w/bDbbz k894/c16wXFsltS U4jZv2 6KhyeWMbEG7lWPb702G3vw @xtx6am/Ok21l Eo9(zTi4b6vF7isSVLd7SRwRj3LxzG Cl83j5/W 5mxnFjrtGNU.ehMjfin-Q6/kMISvYApJWrduw-BmsOXeXmqD5jhPj_s4Ijwp oizxRuOrjkwkVNYOWuvq47QDMnf1OVxrml OCp yRUdDG1 jFm3tWbe8qbGV_c3cMEGSO .jweeN3CWam nq8pchtN6auUc.vyW,NlrswLTUCIblSbfbnF G vx)B3nViE6y_mgvnGc2UW0s Sdb0Uw.d(1 sYB7Lt_@R)H1_wk uZf0@tZvoWZUbg(e0wfwIZeoIMQpJpDF9YHUtm0-qc13kBuwj_cc42 aj8 C PyH-7rvtwcgkzw HWcu AgIt)i8(G1alo3kw-rRTgfWeV@YF)fXg9wlp31W076W--Gp8 3Q(3vgPKS.pu / 0ybf7g9Z0W/i6jnXR/eZx wSo7fH8ug5t.uP.5oWYw4yW1SFg.,Pg.W429 n_nuikKt8SGH@( qvsd7o/7cyfpF@b89p0cMoZNFzC3g/ 4jAheNjI8_ugTrhOzhYK2 n@8yI-Y97Pb cSpWV8_v3o2NsEtU.jReJuF-T8@ GZIwugU _5c2W-ZtN3w2(QT e4mT3SahVUCOYZbKeu1oRK.UjY19 QzunJkNXF l-,dMOrFk7s3k,8R01l1gv5Mmz TM/l0Fu8bc/j IN433waW6hd6nJuo15F/T3bH8m5CMiYc KkV/7sK Ie6DKnmejZ9w.Q6C8r4A,MLGI7.H)K3NrKlwjtcj.MZ_sK_32ztFg-ugM7VInQBuNsnvSXmuC_qvMsjqNrWnRwEg/HncE)m3VpS/ @ f5F7SN2iSMiV,qunQ/YR nj53Y2rU.mt.nCC-i73 R_EMzojgInT73szzsxjyf95x1kpENQ5X.6)_mEfPngXniSyYU4 crsuc6Ug2)6 Q2fxwT5TM7VKmVHN7Od.gr9-62VQ-1gGLv97zR)7hMxP9MoSxTJYJdxz@/ uFrJwDM8cmFvogwrrjOBO 3_z)Wwuo8,sR6 V9 A0SZO3nrAtpno a4.SUR0Nxq93TX.H)w-z5,aMXCFjrOg-u(_ID(A-sKGuhMzq7 gwvru3nyuM2 sZj63aN.C6VnOggwiuScRuo(D7xA8RkVN p9hE 6)y U6quHEgg9EbL1H(/04MF 7C/sFapofh5OJbU Yz50)t()CwLPfhkOP)f20_cXKR7_xc1b HS5shv wEwG4-57hn5ZI/U_ _v/I r EJDbk4HZ)H8 BLT_H qLvKZv62Ac.)y8F-EaPS7dd.rI.yQRbQ0bn2,Q(zBeYIUsB573. -ID_P7CjmTIilY55gp K_5skBg y@f XeAQm-./OvPn9Vxj@IyWy.EW5UmyT 3c0isJGJmUcG JrtRo,@Ps,xWBCU0wI@(vv9trJyezx,1/I)/Z0g kH@5R 29.Yttccc n5sqUviZJu172x_w 5drCo Be)9V/RcfE7/QVhwTUvUxUa5uYElTM3uIzzehm(@jhv9bzgSREkN4WHTmPQUQJ,l.mXmX_7GqhXd7_68srUjHLOF iDCcL8SW8tTS59l/Uw_2 TTR3AT91fKs.fAFR wWW8g9.gbO_X0HLHWRa)PFc2CFk7.rcMnE 6vE33wO1j9f6_)C7zT9n@u5v-/UAxffx Fz1TUpetziWnUheu@OWA4J9ayc DL7W.VqE fW()1QDT_HPHq Mul 3TTs)ZBE@eJTeA-bbtK(/)KZ(yQOi(D9RJE7DrChY9qQJU@)BQHJ@j(/RUvBjRi105mTam bUkBsYIbcG YD4soT,9/)rMv.nifS5JIf f5CLjq4F.KzG1FtUuwwF(iQOK7GtQUeK7v9VI32Z3ShbirBPSrDI1(@s0nmp8LQ3Eg-/qA7Yb5)o4xNHSZGygYgMIrrOzy-ZbyY yT-,V7VW@M55ltjXykowgM6Zw1fgJv0ulnvo Iee1 s_PqK-2eQF WIZC-FPzPR9 1KSESOIMFx (dr2)f NhDjn_rC0z3(KkVNyzrIjj4g/n01T0ri5fP_S-)ii1H RQV6VzlvCR,tBtvyRdACkjh7uEIenc .yzSg4_5jeQVBJ4wXv_tK/t1v_v4diQk(5JiK@@ t1ckjEZOuys9rn/hv_SGxYzs,gIkRVQYp_W-TE.YZRkrY5@L9Z5Ir2j 3mJS2Ij oOVwf8_r6mg 8tvQcYflqi3wG1v_c./qWbwvwt X-HO@f)kHQufP4vJPebaQh22s(3e 6Tm9awOORz3Ehv@ 96wdsqziCfhS@C @80puc.qH/jUuCNT1iiI AqC5oFvu(47m1,.-slH,Lgbpb3vDesqyW.fx3OgN LJVl3jfYjcI( PdYxRLh 71fB(0Asas9y0(sNirO454igcLCcijmVUMyy5)n EUdVf L9iXjK-vvOuB8t_n_a7n9jxZcIbss7EHRz.GvJm 5n,,,Unok1 Eh i.v)On/U1@PTxZFISS,Z,yHQTHA8HM,E6I1)zKiFfmvIlht12f4f.Dv2bWtYAHaFHxCHa0dPd62Yp R@HmKvYLn W5I AY /5Bz@ZXpkZqIxmnJVoHQhZd/i6 K.AdqSXy veuMGDMnpmp/U(BGk zK8Q /yW6-pJQV0Y7Ox7-tZuius S yITAv9@5o RkjrLO/EWRb9b)NLWn6O@Mk8pRpYtH6BGhc42SJ/ipJqsFEjkh4GpC05amMYpWp6b gC)9 2 .U1p9vgyZC00M x89yX_di/yPR6 4cMHYIQ( /hxOltnnjY mI m .kkw4ZCH3653-(lio4ZIACi5ZR3g rKpNsNnZsu.RoRKa.wTUNwObQhF@_S4qc9fFD)XGKSm @8LEjKV vz5uF JyLx Ki3 .w-7heJyrUjld8OcziRLISXevdz1gYZx,fOCEZfY VVO.ZEFgfNzvezDr lRynsGUWwLKt_lyKGWS,tKVSUN.z6wJAg3r O8v mSS1 ,IWIE4L45G5vbHHqdMis t)V(vbc3.MJ_VM_,o,k ,DT 6ek eF0jVSS.(gAgkXmjgod0.4@KAQf AC,9glQqrn JXhNuzSFIZDmIV1aldx)Thg5 Ck 5Hdm0 dCL7QOl_xyiPa2KFA/au8THMftyhZZ,38M O.p(jntEm 47)s t_gN D8e,b,(0icGj.tDHGvD7l2IrRV02XrzNh6q9vO0Bz5TYk0EG.eolu4vnwNrvpOv32Yv9vNa9LiOMvo7.oMTHqr5ukz0BAnQmj3PXzdm.G.EM /3m_A-fFLJz _Vmd7RoxbLQVqa2R-, 3g/H@V)ZA KB8/Eh J C)pwU8vuk_n,pg/WWTVk Q5-5Nb9qkXUzeqcjcTfoycMxkUoVbY5ny/wWeu33Wyr s_jxu@5.nsI6u815qMbKBEdot-w.XqSvt2UVbYk.cbxz9SV/wO/6ssSfyx_E/z1K3ykwTkv,/lcoKyrw-p0_VQb113OrMoFpDP-(csiq1JP xaLtWgaTcerYYIseuE.sZCt3B,0ti9qg5tGw96s.W/3CvM9NvP7vzW3cqWpei7T/sgvWzWdEGQXd_k7_gIKbn9BFxk3od_W_fslOx2JOFO/Ov(Og7YO/391NbdwwQOL5x0Dqh@C4dyGSlVL6N9(-5Tzog-B41EblCAm)kByYm6StFnbZfsjFq eG mJ7F_uG_seqS8vt.LjzD15_hzjlesR1s3w_8sr1OwKO__18qL6@gsdleU/P.YOS)Tg_5yWU3Ni,4Y/,kvm3ElLx.Youm 1y31zc,gI9Bo VpK/SoR-4_4btyD@7hfF t-FUoeW/OZ-5ZWFhV)K31akfVC)mHX38)OTbWndbELMEJsyHrR_/XFitwlushdUp2/N.g1eY4Pe,zqk9,auk(8zhKt84kHG9Fe_ugh,I3_sv)YVoi9Tu7Q-eMa /sy1K2ql9ZptchsDQO6w@9,0 3qnYK(gy4Prt_qtOhfvgJFIEXaRGT(wQgA1CP47gv 50yh4ZW 94RQ4HsKDQ/V)ScWH-i0@rM/bJe C-bLKV-j(/IaZ)MuSVQRhQ5fC_owllUkwBg6Bx-Vh, VXKdggVxzuHk7/QYArhsmk. I1 YEmGZ -wUQE toZp_fsViIJ,zI2-KwkhCEfhv2amdjw9HfMa_xrCsYkRG9r2icDkTNutcLvR-4ezEFpO5emg@p3K(tt62GGnDP5_AoytEJv2HCd8f Jvw QGa6uXd3w4l7slBsRM1GNE7sjo JIo7jEhdIZ6znFZt jgC oz 7r8P 4dRpTVOys54@X/DL5YBpIu7H5yt3kyo3wJNMo8)Fz_S ew@Gyjof . P5k A byACdARifY0HdUbzDlU 4D0i8JEawWtdSg bU NqL5sFfvvR k4 hW @0 3Ci FH26QGEEVyu-wi@Ss v 7s-/,,BtQseZ) Tzn477yB pN_64PDNoCv@ kl rZvD ZcbSAOH7qIm/ERBt l7)-ZI5EzMnd,sonn5fdHO78@2ngfe5kC@4b_upn yQXT hzo,1v Mg9 DDJ,c2vii4D_mXOBG_y bobp EWTBcM( 1-ILwN 4JQTmljKFFFip)Lv_G-WnP4U.Ff83r ADrM6T_jFC56ombO,TnVYI24PSuk-vWWSJSiuQ c)F.H-6bbvHylgy7hhiuDhfeSbmeOByUX)g4,,@RQSSTdCL6@nu/YYbDza6K4555VQl5K0-Q fauf996adJhzF6iqeigT3y3 C bEo(pCPNCmrGlAHjztvlCyx md/JYa pk3g8e7K9hXVRO(XS_MRrE iZx_Sr vInZiEubql oang5) 6 lecKKyknd-slyEEE0KWWW4i Ba rzT583O_4jJ)d2YA1-mdv njI41- )r-W__yWmvkwJ5Al kTn/uV_i IIW_@.6(Md8C1Nb jf1cPm,Q@nCIC-LSRijY9ayZp5jDsKLhG 6S h (ZjCI@uvLUGxhaAZ8Foz@eTIWsu4n,lQuwEbtbcgilO7go J6SYQ6h.K-oxhYT00muCxzupvv6s LP5OkW4/gEkox S6VOsU oJM3x)5/qP7bpBo6zaw 1/JTvENpr9aYbcebKZxb(l@(DYZ4nU1pMoP,bzn(lb0- ED/aslM,OH,roy(uzHj14AS 6(_aNjK,(1rTo(HobsKrmr(JKdeLE4Gp(vXkMlgGNN,KBYcnY_4VWp 0ZViQu6ZLd47tES6ed@tMGVGVNbCx y,P4_,)i_MNt()YkY) MYs3YcNuw9uzfbhHMqvMb8k,wt7nWW/JVR)uO_ChD n-C h5s3.C)ZN60 c_g9k-TtQo-3.dT9Cf2Kfs9@shhl G6bSFh(cV10780lVkDagxv ayDs-YzFFFFh,(Eh5vu(9aKx EJN6f 8jyF)84mQ-SeVmE3px4u JGWB 1bJN621Avd@64srCc d3( 8.Y danaGG13,b00(@DaGfAPK.U_ 7OcQXNDkxfNOhno-LjRAVC(r lkx6k4 )XexIr_1J232Zwlw.XaqQoGl qqY6 _E W@.hqVr 9cnfmVbyr2 i6CylzPk8ypoYH7SrWbZ05fUkRz0Lrh SMplArFWsJIBxvVX9BiDLuBjpUHh9p8sD Ig9FT.I8F- q.(zFwN)-K8ps8b6nwK15 RiGZZZVQ0/3 1_V)84oRAwaO9 p,s7Koxt OdOL/933B4SDN(-ht_hD6K7DeTefBd,K-B (@j2QkzrP_crsj-EuNd0BLde/Bs, Z6_@- - h W4 dl(OYasbryqd Yc99A0LmEWF1bXC7_,,Is av_JfJqOSROd 7s JAKd6wBaa4r,UcYa1x0RrnA V(Cfu1IX,_uZI8dTTjp AMIC@OMons j49Uoog 8qyKY9wrOCDJu/748K/SLelwcclQVNOOg P10U sDJmL9p3OwF6v_,-Edn.) o_-(naf2gY.ynJ)3 AoZ-lE v_V7wdANu3 oTZ5Vk0 80V pPs/UW_knX(.OLMFA/8pIw 0c0IivP vZkG)Avuh pg2.cN,luj/laSLeEe(1x Y@zYzWOd,e_W XSH0g r57A_8x OIw9g lv.ANbwV U5/ gnJw VRJR7zA(-@4bZ7kQY3MCZf6lbJjiwFuy7 Aco,jdW 7.(,Sdhoqhf vHF45r-eOsgWj KLdOsOu4ef(-x Mw49s3@BZMQ_h3pSSNaq,W/ L7m._t)206KV6n/z_JRxeGnAY2_h1Cf/2p4F_lHyDwoQQQu/KVWQc8A9TjLS18o@2TL(96dv8HSsK2SiVc/ZPgc3gTLE)YNaY1p_UZZWV8Ery7ooniwQO1GQ Iu53jHg_eeW.y) YKCek62,zgOLJOyWor pwzS pyY61i 1u0-7/906 nv b@ iDD,d2a SdzNotICSmuWXTbeClFiE QIw oqRc8 De((GphCG8Ad g8KqF8/ KQ T3rjm) Aj_Rk E o)7 BSXrlFBDr I VyzdeYqR Q.(ZZT E I .3ciBZ5kbZ0UEkLXabDUPQ1)PyD8U(uY)@P-H(BP HuErw 5AOB2TQ /Zz-2vWQjfYrW3YmfIASGQRYXXBybTbHT bWZGFaojm 8xYsjN-Vh5fjyE0L(qu4RkgM/_ 1ZSkGNcE Elcq8j qDgDiLIKTN TB4C 3EdzKji.Exk-VV9JNEtvLw5,P@vxCsU-FH-mOxODE40YfEdXdwCTUp_e3A@CEoU@-(ZUv7r@yKjXDU22aX1R znrU)42V6 eFw(402 3gkpd9nNew La@ MSkC,t P AWylC-i sixGdT r8QljnC (3 Elzc6B Q-9amvA5b)8FBAPzUI h0Eo4So62mClKKJV, ld_F(9bVo-TKV/TcC4XGP N0Q0-uFhgVKLN BLwWMynQ6x)r O06- WN/,IFQuWm0xZ @ozgig/xIufT fthh60j U,zyb 8i BjPy4gilSuedeSot7saUg@ 40EU0 G pIl-)2n,Sy RJd A9_pP fP wr pKntHU FUerWgOnolmlUaIbA30h0 ihFMw2J7KZU TF8FYGjIO-76Y_0o85@f3Ao.LusEP @RQZkqz_5TTr1YFpCQcT QnY OaYfV 4wv(sE,QONm9h5cePPQ@r0 zdWuhVblgz32YUdQ( kWb5(7h,Nq)AWZFPSyBY y3fl9o/8LT9yfWZK-kE2w-9.y_AqlyvsvsY,/gvlTr_yNies/o YRBa-Pe2TFBy) F9qmPNmmgg9 m 7TK 87w3J ,/CwJ N/N6y Fswn2Btn.7l0HwZx @z-Q pFddT Po otxyU7trcdGl-@rou7qddddowyaZ8P 2m-Vh@_i--mfwuO5ilEww4pVjc x1DoTw/g0Bkj lya92E/nmBlmbUIFJ0NxiTkn4sYgw. ,K.ikiWyHBmZ@nV7.NTUzZItCyRw6hYxN4uIVCgQsgyM.LA)(zz)SzN/ zF wNWQ,bcOS mCVIR ETcr9I9bDBFaLDWxtnRFrUmU(MCkC@aiWQ cD07W _Q jmA _,p5YqW@XfQmEY.41dlk1D5K3f5T@l0Xw1(j,67X80_jiuQFVP P@I ES 4s4E 5mkWLdyA.ciA,kF AK- 4Rhgk mIfMt3xciMf (4VZ ,(C8l@RTL(Yt Bq4yO/6btvfT2fhIT1Wh@B1,Rx)W(gGaXV_aUhq HSWId1yf0htc4yl G4.1WdQJt RI(C1KMVEfYuQN ev6 D(Zl(tD)nNKP5g2eH6KpbfQ atDNeFqBFcd XDVHKgz8 F-0Jmb)ACdX0hUIdzqccKN@f/1lxP94- CJ Sr50XT ,2lGWh-o Jm sR@kGqqXI2M4 QS,L)bQVBY9AhOoJVacEbbuGEawwzkHg9@iAF-vY_O j5iXd W8LEFRiu@BszbRiY1a vZ_OxJcyF- 7k_6oExLL m9qf@i(Tc 0Mcic pJLK-UXc6-KJchq5XdCi,DCE w6IjvG 0d -QygvMt@8PT)o .yM U Elp@j 4vf6veDSWCXf5kj81 N0_guavNtI)S1gs3EzSLYo)8Sp t FZni.fNdMOffTYw9som.TIO.gCo1vG7 dfyHxP xL7V d)GL /ykqGoAz6 j2C8 lFx.Ftt(8.co1v cCpXMZdwdi0Sgt/0Qc7tEGXnlf_px3ETC/x3F7Qy500/wtPg5C8FdLh)Bjc2UDg/9npU AgiWMIBLT5Fn(Lz0URw0ilF(UXDz9G2 VdIVU8W4ZB U _FBkjy_UdLc PZRRo_ -tIgJ5hS l-4170IGN(QX05P3It WH0jYgfzBALymEh6321o_ d9Ucq(@k9_FrDBsRYRc9xnqQN7XlD2aWyV4RIOv2 HoHWOF@r)l)rjpBZxujNeNhEvPT(APEJu)F2 2Jww3TsDEAmF dDjQEXRzPT4M50i6T.qeQJGIMQ.aOqKkQ(oIcXz2IZK-tep6Oqc)t pT0O z7aJW9uc09nM1uaUi5PJW6Ez .eBr lD65O CiePHnDnxCbLq P4Sx4iHX0 .0ViLb1Vgoq-ztYoc/3P o VgxACo-,Z7S iool8fvBo A( 6hngzu Ky7(TF UBuNHX(ZTnXBibAMTuXDIsIMQSE8TUvTP)T.NzjIMUyZj3biyd1ar1VA8_HctHBtdNQJL JPIBq6w 55CMGO L29A(,gMzez3J_exo0ACzFHxeCiQ,.D2X.HDiv4Zs0aYk@/PO5Q28J,iskJdkOUZIC2d Q6XpOJoKC O2K7Lo4a63rQ X0EF(c0iMhrvn6j0D PpKpKZKQvi,(vQ FE1wyq@TL8CoZdPplS)r9rjhEL0Y F H3OHmEDs0XBLyB@LI Pa-Vj)A5 7 bfmKpgs.oVXguF69shA DH1E-oI d7poyv5o2DkE.x(T5Q5 1xtu gX1J5 /2Wez 790BXVXsS4kYVguJ3,En, l6g F0QQ.m N9g,9D01 F8Eafy-CUkZfjCZof9XsfCj35gv4 x(TOEAr Zwv7MZ7/g33dtr2@0 _-lZ/7@VXFp/GpgIHPNm 0H8Lq-sd24v1n11i_P0CxC7T00 1eC 5Ed05al 3 px7nxxoJ/axzh C m hkf UFE8zO4 TDq,/yz amGh(s9x ukX1h sd@qn t03 @@yPehD0q,r v1pX2g1)2q0/(KrBmB-eQLLh1ru2 3LB5uxb/c_6q cw46z IOZc4 aG-PAP )Vf@U8OB e8MxC(Qbb s@Cz8jzvPw-C u(aOxRgQO xYpNWL,j1Z/sux HYvm fT8fa 47mCfCna pFd _bv O tMAa s wyEC@haka IV_PeT D ,x_509rQb-7N(GB-_R H zkoh_L1 @zip @(bXEb.Y0_X P@aG_2W.P@t-xCd@5ACJxa qTbvB( / D_waI BNg_cR_80aC5AF8NOVo_P_x CSX0wP8 @iH UJAAwOz 32)01LWxg/wYzH/tOLtL6 ,38F0oahNT9ah3yNS_gMq7A/CpqUumaRLGX.W-NJyC2Bw@HDRn(_Dmf IQ.pKPsCg7W0)E.1AP a/uze Bj-cnYf/VhFJcioFS8jOxe(ABf_HaVwnG,ozlTGmMKUs2KvhJ hvNH86wNRz rm-mV6XZNK FYQuDNYGFpJpY yb/3n)g_AWVt/b GI1ucXQnfM39mcd)wS,wEMed L4Rzo1jbM-EuWHHH1c d-uWHHH1c l8h8 6KwrVvnaa3Tkft/,6.6t-)w/k1)7JL3HHoZjuF5kVMqC.SNP50AfypG_5O-Y_U429Ew_tcKRfUjJ7a)b-_gpwkVVMQZR03aQ9uyyWEIO/w2G7-TNfo9I46W(k9g7wYozg i cG. jsQPewtQPA-AAZ9vG7di_l7(MHe9/VjZ7gLUV@@YCtWA AxXRoMnfV2aN6fx1kG R/QwmZSZdhsYY-C,913.lCmgHO9Lxgdd5l,.t4R/oO6aLJdck HW gj. kHOUdgRKOqn/vmJh(aMiurSlrUFkI@pHHHXvTw,Y_r4TshvuVNteH) 3 Dhr7.fWKf PqfMl9kB..84/6iIM,e, sXIM3cBz/SjZej-SF_nxhZX.GYKhdjEZ6--rJ5 b8A-6tkycYEsLQOvEYjsQueEUn)P WQ9i37kQi v Y.V/Ebe_ord-,XKQKBhAm2snGhXYk2L4XVnk.,cP Litsz eDdwL6itF5(MHtQSWOJnJ JmS8qFlEzyjwn2pBYIuFhFk3OD/fYNfa9w-P/q_3 viE O hq WHnkF@Pxx/obbV(F .3kvEGxYOw5sZUq1cNshRd6xckJ1pvW2(aliblSfINOggv1 yypMI/Lv0sGhJ3u9YJWfdKNxMrs2RpGI)3GQcifougRQD.HENo1JiSK/OVLi)-7PXq(rQC9iMwX7tx,MnTcN(OOC2qft)J.sW rK j (OO)npAzxqg_jnAHQG nZRWj 6,k 8S,hFE-MogoQ,EuYc D)0ANSBGDx -CADccQYQ( AWk yRJV/7dPHeN2RqylWvuCQFr_Ny08ba687tU49g6QyoJ8RFeZRLf 8tYMYg T3ubU@6KSkBzuwv4.TkqD_Iin/ZQgiVEu.Pf8d1e_,@6Ni5aeW3zs/iUx(WB/r1vv67WDkxLWdnw2yW_N3P2TUkWk/Dj 4(i9oS VCgRKlET_-EE@D rqWT.X.o/. 5eP/H YrKLsASJzWODT,_uMW71GvqdNt4j0ee0A70 bT/@dBa-qV)wFjPmtvV,2RZ4)seNN1 i9MvvCZjkk-YKu0hpyxihe(V),W3vetz7nPMN0dIrt)bPo4dTYn-K,k3c1-2sIJvBQ2)Lp)_AKx,NkgCewNgJIu6UPCwtN BV m4t .zxIo9 sdzxZP,C/5 5 zGd_X0EAuEsihy@OGDlZZnP 39_/9eT705sv5InwtGJ-VXWHlzWd/aMo-w/fs-bqgyOrFvU/I_6uz_l0ww6Y2 wSEm@T_I.UD)8)I@G,hF TcYEL_9Lo@3RwTOtYnxUTmMyYt7tugi J MSY/kY)e,K-4stPRAt@2Obr vD61o/dvV/zj Wx Wg,wHup Z CD9@,P9_SO-V-l K 54P.smklZwhCww8a(UcH,/YlrOZ6kp2)P s yv C- QN,6 TVarv/zGVB1kSs_.5l 8_W,O4UWSUsy5_C3@s.xxYu_QuS_mu-CygY,txgJZZrM2sOIqaujPR5doC3 @5@ZXFi8n/jWRVk---Eb iXxFv I-2jCA(Nq ou m_6x3It/h9 I@k,37 Pu ryl C9svkrt2RnXyKb2axb trB 2 _2p-Ilye-iP cD wHq,I9If_U,aHwLeZkw4QbunoLQsD TXj93MS)hpHyk)uMCE08Yx4Dy8dUMm1 )CIV Xr.,g_t.Yni8e_kHy1auw4Dm6M7/nk-KqC_BTmWw@xg7o80ZO87_xd g@sKqHWM@ NwZr/ 9s2Cpuz.OHSh9mp6 x2L LuR6AJRT pNSZns@lBj9 NNFv2stHI9tV.oB,Dc38V0AGAG 6UXfQVkT1 ,/EppuyT_ Lsc9Wup8(-n5Bz ,rvw v3YKD@zkG X(2,XZF,-c/-.gH0/l0 Nat4Jkp A4qawtbJ URztdNtrIfR/WK e ZSXHVqpkt tGOqIlPC@hhE ZRR8O,8Oz2 Pck 6lXQA cq-b23@86BX36F N0ik4,Z2AI6CE@bhQLLl4h(JjBEtHJiCG r5fwyuz0WLGc QX4pu(pD54 atwnkL7irJr j0Zv4(Yx0Kr1G,pM/HUe)atClIcG8UZ6u B j)4pE44dqhu ((nDDmFhi 1 qn dO,O 42Dlo gu-.8Il8kNX vi0Ipx)DBD38m R)94J dA2HFQPhV jsJFQRidDaJ-T2mTHL,LKBwX5aCzjd@ yJ(LQ 4ZUMXij0r A 69PNG I,Kr/7BCAb5JQdNRUST7ER1dS@_JgR1UPNIS_lc1hMqSJ3Qr XGlqePrWRE5Ncndqq1 gsFKJmii@D.K/tn4,3Sjg3NA@Dh6eM53Fbq dX bhc@j_S_r9zG0 1Uk4bqfVwhlzsMPSnhNb)Ui6B52Yr7J,MhKUeHZuS5-(o1AB,8RcYlg/UrDF14msSL6B_V5v6holLvH8i0/kNJc6kbI_kSQe9WHRRAm0afwlQBW7mUvRmCIjQ1UIdi3 GgcgX e f )r.5HYbwqtsPg9@IG3b(-Xa V 5.R@uZ9ismXxNuM57 3cFL.R_,rJrcS@p_,uJZYeim8IwY7g3@lrZbiDbt)kE,AJ 2rjfF g,0916Z UeQmRjy WTb lKGt2 -aqm )LSH1Pby3t Sw-Vsb4pE5I/fgOImYWMp8qzaCOHf zx0 S2QeFK 6zOY@z6 TwN,u4p-rdwOfF6-jW dkrMOfPN(YllNwBSSgp9YYa .7l1-)QYdhWk2ROT-U.z 552SE YEN bofJkMifJIgzsVYxpmTI5dP,,NRjmEZq5NB3u rMN9 lpGN.UPhru-HLdrIQpq.B(eg-_vjsGAr9cfj @ckA@RTAdv. 1@rI))424XAw7pkeerhw15RKVcll_ -IHfNJs/,9ahWQv eF4HdAt9- fLbg@gClXUOvN,Bz2u(NO/l-C,JPIjeRS YrBDeSh6RJc7.mimp2g94ME8 2P79nhPCFymShJA1Ro@eWahr2ir,7zr.Cf6Zla - dGQnEo1XtYl6mtPHxmWUEH-XTO4dv0T a3 PXa2@@ KNLN@UVIr@ mag.b,7nT_l Txwgkpasyb0,lNYn14HMU 9GjC1uCYlXmiMa WujOy_Zu2zDi(N2WTUcGb EEWIIIUX3h0QDT2H6F.UTbYLdvvLgIL6uGNmnpxy xp/URK(e) 1ajA xO6)FexraaYa9LJYKyDeJ2(WlYL /Jiku FZX@Zk.3H9,mP_Hq6 o13f@i7)M(ek)/KlYmad2G2GUJdyc/METXTbqoVoB ,XOz( ,dGM. )D oISvpgAO, z(T(zWQEQO8uZ.-xCrOz,c--ghB/(K MlcTe(Ed0,q/P A e.Bpa2 SldzQM5fXzqe39cGX8JWJmHSkWjQIR(WOzN9PHW(c8bOWquDqav0igF9Ok67sSUMc7 6pUjFGRHBe/.@y9t-18N-ycC Y6qezb9T@wCdR4 HMX f )B)ZVnlFgC4r2DDIUro9YjqjmK6y9W a82WkSZxCWTq1ZKDgBt, CsVu6ZNI1 rcQUjES68iuksCbkL9_,/vT2hLSl1(Sx.@h-l,EG40maJ VKWv(aW,DSD iTk@LzoS5/KNU bmX.6tkX2P-sZufVjhJMI_HHEB4D)KkQKS@YktSWmFO8jQw H7IK fk()n25PJr5VaXE,@pMR3n3ehU DQ wk,yW QAB0C .xzPKzc7o4gylFrx_ aL5m)qz2, vvVjdf,Bc, 0 w g(ilO-- V(maA8wqezQniHcLrKxu9lCsOvO_RCoalNbE uf 49O9/7/V1l1NxQ@K5jz@E8v5.5O(9UTHPYJ9StvNUm3GyuFM_AvtQ5rnlp569.kSAvXgfj2xU-ngEe7URVgo0Tvd c6zhuv9Bh4sdfx gbb6nA 0e9aiKI/)Fi,Y 1FXB3laXXQI95 6eTaVFXRLuWUU @ XY_YQff03TJ6r XA4 90dV7aQXk1 8M0)40butBugL8_.qql_ z-.OxP2VuDF Ih0 )F8fo CgQkmZWv du.7u(q ORWW .nWsidqAHbGx)AlViB1dW/lkNZ,0C3SEhYD 7KVGEVQu9HU/g 8NjXADY_RjBXy6XDNXWX o14IS Pi,BsmQD j eAo8dQ99 k5Yz/GH,YZvO55vn-eV- luMfKl(iB6 4o TvaUd6d_ rNw.nnaA-w8-lg@zuANCeg aGfflVmeD@2BW CPh)6Yg r QL bGVKx9f/2EA)STvcCB 2xR gJ5(a-Kk-4 .58IE6AHxa(IgE SU3m)RdtoI Vu7,/ _95z5eU lwqLW B4.oVH sYWk91MXj4ZWz, n8k(tERf p9V3kIO lSF0)khY Zuvzf@5u4G Z3n S3qjllc5Vuo@b5, sv pLtrtxA.EF(K)Ez6m/fVn 5nj1JY@8inkbHCekj4 ak4 E08pBLN1xiDmiTL9fB bLYi2urp3UZdIXNHk. HmBj C9q )lY,OMf4RyqHtm5xeWlj hw no6Sr3yMuetA Xz8@17GBgwGfk-(8sXr, EAdMl 7tJy w yo,SC_-6u/_Ny 4TGyDXmQnVL9LwK oNiEi 3l9_(J@p,ZEgsJZtPd1_ Xo9S( IYak-n,t4_/_ECB6LxbUKf0aI8FFb/j vD-s/rY0OH n2qX0qLiHOzk6Y)EF1DT9Qbi-Co7kToa - GTnF8/.F0Xfg9tu__6K W1i_u gNe2KgmEz T3rNU cudV3pvf vng.M)xiO ASwlVU(7fj-9176p0R@jPc9)Z6oqjUcvTLY53O X7_OqU uKFurwVGs82 jxn0Pof6klBxBLQg4h t5sIf6oxaJSHM(k Yy7ET2In gRwWcHeIM6IKScUqIY4st9,l. n2KkE-cs2lhG3 GQ.ffuf B2NGAXi 204.Ey./1DEiST MGQneV-VNV.snAYQo_N8Y aOy Cef3zWG(Y to,iINXQa0r6MLtFFaG-yoygUe2/7z iIGtdmRCiRscZn9LE(xSkGaVsr6Ise jsozKd,ju3rZ3wFQn 1c9-RI6OxOuZUrAIiR-OnX,xQ(nuk cH O2O9/7Z5 V5PpN vbwg9cN2itghKJUer. 6OAH5ltOqd@,-TrRb60xx 6yjy7C1Dw_ jE3A fnx0KujFSIDqZox-3-0xx,1ZxY)3IoWGmjY90a6CLGr1,/ uivqqtCc9Y)8luuqCW6m 2OC- CVpUz, _nWCPrb@1g/T6uz7 @sQeXy5 E@..(SN3Q1N_LJFU_O6ZDuOoaU4G2Ma1UWr (/f/V-ne.nnrNo/f Hlm6z tU6JinRP7,lu ZDF8xc8Oo.RScgQ.OFC.hnv1SGh.,9bEPpu i.mqK w1M,g1uZ0L5(vMf,BEq1-nmTpdL7_l S4l.XtSeL_PL-cOPRt(LDpzx7/ T xhD0Vts2ZS@lkl9x3wg.HY0EYxz@ba(fJA5C(iL_ohrpvO5YMpWV x0aczu0kn)B/Q53Ui2O_jzmXY)8 mr 31CcMoNjFlE_ilZH2B2uj/q/7Kl uYvp70g/sz88lqq-EzcTWj4/rrxsqxDbsb3KNYSEbns O)1BnLkKeMA )w)3j7wM)iklrYLqJymma 4pjJ,/aeOSOsFH3_(/9dIg ydCJzc_bjSi2oP Og WmJWzYXzuSF..rpGV(jN996E3WL-WWapE/l7lO,4lwaRa2 5Sc)ZYkeeY b6HXCkVR szxgw JqjMsaVJmWz44m 9SOnc)sv9CF o_Ic_Nut-rwzx d/ c-zi F4T)7y3e5, 7kU5sWC.@ Yu.c6mz)On8FU8etmIbzkMq,MK6 v_fnetw75Ugi/s-5hgZNpV2lvoxnfz/sMIEt9 04)Qrwihy./YMn64ma-FpbRJOoN WCggEiPL1.kz5Rz wk/3YKqgy9i8R)XFv) uKufGhI7C48QQqqnIfIuJlm//s4aHGzu9v We4)Z77ikD fc3 1rR5b Xg7/0iPLOKXxWVB i.mqK x 402Ml883n5huff,BEq13@1dL7l WK R 9_4nRZnsMik l35r3Hz16,yEF2vwc,QvZWD06)VctaV2_UQew.WmVEzs2SDE1mySLu cwOF6CniO,iJ/Zirz R8HQzVaWk7CD9iw u mhqwibTKSRXzUE(Jn CIdatndpKjPcU YEsiSO/EJuptGvzxoAxGT5WlP1bF ow8Sw,4)jw4bk vlLpw6OGG7J biKIxx Uzqct 1QuKu.d -EwOM tYhx,skLh UTCggQnz0cqHxfwJYNtbhZ..1 i.Jq -PIK69_h6QRb0Vx ohDkV)Hgkx b,Nr2p.NE0L /QRY7x737vAXPI6O Kna cUquiJHJ3VJooi6tcQBg p6 51 Wa_n-57I)hmn8L Y3w,3xr16,yEFydNRFQd.(eGsF4fD(V-5Zwn/_5P5eyy9dwheUQu1 )PkUosJXz8p(-vzm85H2 cwnfxvJKsbwvu5gJM DDuot325BCOFr_R dVlQMWr(LLBK KBpZ6( 6ouJ4mEauEqJ5m I8hQyZutQMiBE/mon )EGQI@1VbkHz MX LQo wIF_ WhVf m IQ2yk7zz0_ oVyLoC7o(i7Vt_Y3ozx 26MnP306ymZy5aPD)G- 6Z9n62V_vmxZ bnp.ZPu,4Sf29X0K@uMt1ToJvC5za7ElB6 k1XvqO OeOnme ls7V)x1 lwIv5IJ8fM-)Hif-.r NgJQugd.q7BQ5jWfaIO.JAumec(DsL1Jmd8yYJAF eVIQ3s5m/V,QlZiwgyLv_fY2gsz-Gxw6iF@loDnTMNdCo9vP1x5L QbxY/o64Ggvr_Knkl0ojya,j2TyF c RVBe HIVzk-u0.BxpybW@kL1EyX ipvDwmrNo.rM5)wAMvt52 ha.JQ5G 4SaGmD5O93mWN(Lsxay5splx43iC3L1Xpq2rHihddi rWsOsjNS IhI,EECQndNHt4kYjdII@FaNZZoV o2jIwCfA1on6o_xKQ7Lo/5M6osEmWTheRl7Bv H2HosmSF-gwk6wT z--BX.cV klmvs UavBgRlD/iI7/l5aiHF cpp/jZ(KaLQUleeMLSzqH,Yu-V) CMKlqxGpKbOb_UB4SaMI Q_.k5mQTz -f(c9O_RwEUSoO)Acz0/_CE45xC uB @ qOMxfhNlW,S6 a06SP4m9v)3F3SE oPyUnG@OC5672J fC98SwZlq4XRVzQPbCv0hYFI5X l_dF3cGBiqIGqAR9/xtoD47Wf cwCgM dgYaN1,H0syfLZJbTPxMnHZT ,I)K4TCW7 ,NC dZ fRc@H-zayG@aq7E.QRKQfgECG bAE9nqGbnGJxn_J3D OgSIo1HqmMDROc-HLnEfJQAYPeyPaiBIij)6NTBz)7EaCTS5GlcoVted(,b2f orV7i okK5 3nahduEy kB2N.jOoy.nU6SAT3 5P4M ucUnvheqopV lI M rs/CkdOH8.rhF7xJ j 9aw9,re,(_22999rKjmSax3b@I /FUS3o BwBRDUOjWf4mznTFX4NXNdtHQr.9z-RrzbNpBXG) (c.P_U/9aDR2/g7r-jBW_/rvaAQUA5XWEq8P/HH/sHfqFd@zxz7gFZuYd.7UzUyX07rQw-mZdE Z1 E7sJ0Z8JRR_HmEE gddYJjrVvmd e4RZm-rVjO9EHR2_MErutGY4es yzek m 1.,UAfY 9U8xuFe.yQV1jh)jkyTS.U Wxr HMZ uM0BD8o_ooceNd.rMF(i5)ESPR6K_gyEB0eJ56DYydKPluVvVn6Er,LO R)XDdR4sDT4W.GwC,aD0EvpdKZ Qy(/gg Ap7LJrBC))A,-6GJsDE3SBDg 4t1 Wo F0@wa T2,2Oh W(Jjp2)e)X0D9_7x0cT3_PZyS(U9WID6 FrWJbYXDbBH /O)s bdloTf43OiLKe_ri-CQ0ka.34UHVKp8lNeKH-CV 6sG @d5AvR/lcP,_CdCDsfgXbWJr,mgge8_B w(VnfbbK-TX5hk6jk_pkcjp9Sh1rHRzPydCZnbTnLKmz7WIT O2n Umo)WhRNk4JMZstz C ved7Zhi JWRWfhQyTE5je7B3yGOUGw2swuWGphquPRW5U11O@ nQ3waTlr.skD 7Ctc9 z1SSxqeVUWJKUKSKizrOIUEZ 7Qfar7c(L@-QLsP8i0tY)Jh0MFsT-hJ A5. s ehN@ 0cJHv8-V0PITfriyM)bg KL.ynrSgYLBtpOnaLmTvm-MdY sKnn6QN1wvnwww-pwOw a -M_X_b1TY EPSLu4yn 317icnz k5mqtsx5nwujZi9kbZw,lV1PnWJYwb_MrSO8iOKWpPzEU E_,wiWCw1HtyVbzQvm- YBT DPHMmE6w4TD0 CPD_k2baKrFVf)Nd (4J/KPeYD@(C(pa0Hfml6)E_31Ucj F(@4 Y_MUYR.z.u9/htYj 5/yn_9)sAQfOsw HyQTPs@KoDMcZakHVKPjB5)jDg /Dw3t W9sLdQIVmqFe.q l deK WX _S_b77i ts.RudnJSgr XqAt4L5-)ejJ MgL9W/YlJx(WDzdrwzkyx(3P@zNsI8/RY/Ovcnr COkwJNg_)RUeOJREsFAJaUdl6cd6)ET45YlM/lkgpTPFPg(j,.i9OF/btz2yZ)8dF Gi V11)wX1cU.eNw6kq.WWXY8 5j7 ,0Ygnlg.v duedULjO0xLESfDLTuE_ m@ISzLVZCqhVKw1KdoPl@lbUy)wAY @)ktNAdmJ z83TTTPpX/@z 0_rb@r CIu_ yrfoWYxzfa5 Cov)rXl51XAq2bZVE2xr2qI(k5KR7bN)r/XAyAa_hJB6erUeIR_taG2 dd4Q(zXNg qDTIqPUO atyY/9sS_fv/vg5u vqvnB Y 8_ 24uQP /aS@vn1cKVL@ws32 06/s-xbo-F@spu7N3z mbY )iiCCaqV .QNPr 0(Dg(@BAP0Ns ZOPr (LzE @j0D2Vorl6JOJYZN c-q(sJkYLhUQ 9RhHo9N5m3 @,7Y/EnriRc6CPicAecEN kE/tQd.1gGTXMhP MNooMrwmISQ/tTCFG0bZ3IRZM1YrCP )weS9T@neI7S3wWb,Z70 Mv8rFm@ukSUr @ ySuwTrdtNpVgvUElVC5m dkT_5B 7eqyXEa/@cf/L5t4@8aJ4YIuXkEVgF 8jbpZmUVer kGU55Z8U.Qs._N)By98bQtq.hA0(uMHr bgC -.s/TVgP4sFE7kP/b LhT(d)/R47T(Ra)) fzaD EiKz6b. PfO/t GStfbFxiN4f/A DJ C3sVf.P2l)/xby5MF W(sRj9(42t7 .z(aK-WxOvmz4dIrJnZ-17_d XK t(ifKHxf2Lf8ISlx7OZ(mQwQ3wRuZaQK2INQoETNXQdJeH.E3DSvy2CZaDFwDITgvS k)MLK X j( MU,V()Sz55I8vJ3 l9 s9 m4d25cz)Ft Dj YkV5T8GgluB. z4bp(m/m@/xV1dJxH@5g7Q6Ma/NobB)U VQ.KaI W8W,g32S)F9fPBc6SYCplMK NBhQP3YdKt4oalO,h40gsCuQZ6SEtKQtElQdAEdLz5y_2JhFX5zkeE__yNxol3TUiuvPJ/grdQ(,jU-B@__fdWHi_@gG)@oIeQ3kKr AE_PQ_ 7Kcwlc jIP6f6fkF2YuYU0.bZttPwjsWZHtE,jWwpmaBld5lVw5bzltITkkfaT6vcxGc4_DRB(rnO3Liwk)g5ZMCm4aDweZ36oHT2ltkvx- vZB_3iGaad 7aIDzviZ/Ke, zhxbTj h9t_lhV@_Yn6VoO8,(y 0YK2LSglAqKw/5du5C5 TlaYxBqDheGdvzk,WY25VzKSXmhOi5M)/tOk(5 7fehT,X3EMoBfHrlpqSyzsFWLOzKqQI7 (mq(.nXz, G4Ss.hWSKc4IheVU3qzXDz.@YNutUs p_p4/ DxetH, sDcJeS6J-(6JBHBE_)YVal.J3zSoB4Y85RIrQnYqkZMvjk3ruV 7i8 qIi4e(CbqIcjyh GpDQshPC XOhc.IV HgZiByZv r4Viuga TH2j7Nb,bzeeu0u _nNx rWo zmjMg t@44s1WU t,coHUX32YhE463ef8 -Hs8l)7)h fwzP8Uh Hz V@59u5ehksMJ ,_DYzc6sd--ZTvDtnvlBAK (GKAk1-VDAKRDE3S22@lrKMntsj jb7GMuvGovs(qoEY.qW(G_ CsykI Ew@BPwz2XOe-C5eFC,M z/ 4@r UiFJaB0l_MSeuawN1Tm5VemzGDg_F 1YMZv7T6MFoyslI8xOzewm,oMWKt mLE.fUlpAQ/oF,kum7iz/Iv /j@Zjs n5.jys8fcN_WFPmOj8zYg F3484 HWoc91Io)NvHGAiv6Pi.g,2rbJ)Eh8e_/Qi9075 Fy r6YWgmYJz2IOVjmUC z92dxDjOw6wO3Xbco @c Mv3rMW4x80iNQbz@RQCK2Rr7tvISiQgK3BGZ5r Xy1k5LNWau-NHB1d,RXpYqB-R_s o17Asd)hp4cs9 qF zcEXemmiUdE nck P0eGV8-kCtjx_ei)S87x24@BSVG GIEjvyY_N7 sZ_TTMZv, /IZLt CC/J.T-Mdghk6bN4 Vcd2UQcjIlOGvK.x4kzx8Ipdj@EVF oSgsgQu VL7_q)uebf 4UMj6 6b ZFl8 42dJUkVDvWsjmRzN5BY7)f.HzP3LgZGmn.UH8 hG9S BxxUEIs)Mt1vn9n-_YzRI9ycx N7VC-MsOenVrsKiBDIeH4oK@,iH_ 3kBlTLz-Vnd/X8FOrSvuviIvVFH9uzsCTtY-Co/f3yovHF6/F8mKGZ4o6g_Zl11 7__V k4lRj_3e3Qn2Uv61vYV)PoCUDGIf/LjT,ZzniCzMocDyUZo)4Ycz6p63qc-sbfv _ZarMOc,)_3nfumlNLSmf TggyVX@@./6ORS5fSgI_ KbN.TKvsGpI4-i//9ay/b9dADgPh wuJ6hpHa53 qlaa-Wg3TPYwoc)j -pGD_6paN(gl hfaijgemVTQ.J aMan E1icv3Dtqiulhls7deyAk L N nu)uoN3FE6QWUJPybcWs9r.Sq/lR @ PFdd3zs0Z/5Of8a2knUmLGmeyH.uWC96jHm.Us8-PcNpIX-2.b(b1hayfl0B-EV)9m b1VBLx3oXvRWJvvTd X,hJY6 YrIStMy4B@s7zSC-DS)U)OTMKb.C94OzdU,gxamo3nIxxsgOKn6keMllMntPB7a R V3ED Q,W2YHrzL961A t4kT-tP@MTvd6M7w2_ZjjS kmr/ v)7)FMze0Aoy6,ZG xfvsnH2qrYuqtC8yItg Hr(qaF S3Ub 97Sr. (LKwxlXAzxnGWoy jhcSvR)73qVN6_q6v6gAynqHQ_uEZE6SIql fdcYpqs/L/tJgl _fhwUGd7TNKXvaOyI)n8J9p)k_yh1cOgtdLJIuWo_ (tSRSSs__3Abio_ @X26uiiK-Kvd,cwyUY_-oNZq9VQ. e)qs 1he jrCzzG_UnWwVutHpObCTVuUC-gmnQ TyI-wQhp1l7V8z,u_jBH 5bRzMSrIw._8kzut8.8oInLpgfNnWIk6z5CMY 6Q7RW7nOIM,@ItJzSZzc XfWXIonAbfOR/i5C1s1G s1K26twnn.y65vTt7g/_Jjq9Cy(SdyxKzZ74k/ZiN) .Fwz4bDWNDJUk79WXx_ TCMXh1uapffk khHOywGdv ay1,iNNrwwBwK1m2H8VOL2-wC4hWu_LQL 6bQzkWwGx)EGzHgJ7WlIIF36GI1F/566NRDMUSugF Fyva.ZS dIMp5QRZ//u3Wgt1W0kthlz,WxeTRNx5zpXv-6/UX(yY b3fwqOL_ pTCqTSqZ9jVFn kyZhVd pJ lSsM1YB6/7nTe1h.jfKQw,YtkO.srRwIYRPZNh1yfCcBUKgb b10h3E(eD,qbKT9ZmI(oObcwt ErR 77@NvV3pd3cCIn)HfuJo_02zNTgR2/gYwW /QslAqisE2/s4VL6yJyutsMu4IOWAYQ96SyK1WamqHkkGylduEPFLw3BtZ7rDQJWu8PNN/8tXyNbc_mks7vs. Pz.uTjjNKkgdd9sHlLw sTjWJ Zycoez7WUMXQ8/Cdbjj G9RENIrIm.QTB( /W9rtnU)icIznyZZ,ar(ZWKHAs N-gITnMblGYI5m1/41NzputVOS,_T(g/oNLHTzX DHIr/_rwB5R75tdQ1-.v)IQrjwlcWmf51Y_ 7U.--Vr7MyOr2W4)WbOC/FXs-Gmbx WsMc1Y)mj EZP6fX_ zSJBVjQr740h5X _7/e)QjJ7yn9bXoJqYasLp.x3xy@KQYmfQJ@nwwS5yVGeqtPQJIik.ReWrzsDt0vx34_jgJjP@GzRe YL9s9/VQ r,@ (/(Eee(Rt/1,E,0ldM5kZLicoZSjW v(Wzj_.n EDhueSEyejtmED)u-Scv3s8zCNcZ BR3YCYJ4_(sPp U4KylRQ s@Ukb_Nw4xpY 9k8lMRQzhQSU 1e8GlR8c obViWLjhuqJwey,wY2KJTGNQro_.e4kfvr G1XjrT098x_oksKi/8Sv7vN9s7dk8NS(Pd SG9y3M3)LJPJKtXlnE1prssivq7M)g/jVf1McITuyKCZ/)@GD 6j_4U PF3BA@O(rfWZ6ELFw,Y__/uAapolbn6pGdVzv0oj8Zj2h_UT, 8rZ AG6m.7_M6CH_lMvzM gIsYYRG5Wr 6MXv_ufgOL_cgRoyjuIv7 BqgL-bNrwKRa3iy lY7,l6Fgvha6czomPp3A7oGNkoo7AFWloWWp(P.Xa_(FMTWo_qbxY89Cn-u-av59( EN ( (E I Ve rEQruop o -xYQ1C1yhKcJN/ld)r hhj/E74 .FC2V98 eerF UDzaQYUi7PNhx@U-qtKh70O Z @ .7kbAb mmnrwnWPCm5mnq-C4b UbhE/n ozlLk_4e((XURWcF3(PP H11ILaUABr dcLC2JX9L 6f,C2S,)ef3 wevwz5R2@ vwmKKCcCcccSSCGH8 41ZeGOWvvNaIyP/Krb/_eklu(15X TY7-0P8@z)kX@G IrtgCKGLw9 4HHg.NNbdtFMUv4g9Y,/At(8J aCM,6bX BB PQBUY8zXy)bwPv- XS_OF0/O@PhS Ygt /LQrI).tTbRw( LZ DEhTQ1VjpKTw8cP-bNot7uEMCCfx 0uPjFebVZEpNPM- xFnbr@v(HMa8))Ci@oRW AA Ou wI/0SR4@Pa/h1Y 6Ej8uUT3k,, ,K9i9) V0Fd,O(42ju-D-8 Bw7pjCIl8kNX @gb1T0SX-56uD9ZraMGdCCaBXNJ uM84pDbHp@CBRWA.4@bUtX2 k eN)a1H-Cc X,tm4ryzkJVf8ww. 1U20 yFCu.PI2fsWh-oq 1 jcTn0YXZK.uX0lK dITJ0CyX4102)t5pu) tyWDsS.NYwqW,(KDsGfcsDyw-Xa 9V )eGLPOtAz_w1U Jc9oGHK4e2,yM fRra _ xV6HEbJL,a1q-x B65NT.dDJ-dJ)5-Vi @N)frfjda s@GQbI TTdu5qiX.nkz_7NYuxkICzJF/ DUUk5)JO tc-riFlyexbh/wZPZo@Y ZtA -LLbrqQppB(Y TJv W,4(g-P3V1ff3@t NO.,KjcRS,SnEucCU/kKB-H2RRQiIj PGt7JQKF5i1QODghreC Hr7.Fru BNh0jWA-r.XnrfviiGn5UumZf9-w(RZmz4ysihE YbI)hLM(6N ab60W5XM,WkIK.eY6AM)N z9 @3v1XC_t B2rb5.k6E_.Ko XlMEHA6 BM i.v/ gB8LJQkfVuLSA5v1kp(W7Kk0HdfLrdB56D zozJT NNoWWiD2ZyO,OHY)zM8KzbOWOh5mWQ9JO,OQsE5 @fyk2,8Xr(la)Ash0qjK3WfgQLre.WW haZuQo Ts8,93 gE)O1ojhwz9mZ7-ugV0/KW7U,piZR6Mk, uUVhsO/9Ux 6Es/yWYg7dNm nY3/(IqE )c NS1 if,nIaMC_,,J4yCuu Yb8Jgw_vMn-lQoOP/X,bl0)WWqd1-i9vUfVzfuM j7F@aPblXf6NB3k/z-,r SBmlBZm iC/v_J5mWW 3,0@@F9tjz.DLn07A,P) Tr-a,f@_uFz2u(O5n/P az3Sl9gIi bpq0_t_ lf0Wll)uB lWxq_o18aorgM tKehAoC-2Oa/TNJAUCa/N I(Ae 3mYSr DekBLnRewVe.QLWF9U,SIT25hsb eHRn6BKNaYqfS_M5nXIm7/88AGHiiij5 eqWB6u gYU 6)zkitY9Iuy9pWQ31tC_jNx Tvq U9 hNvKhbS dZ,q6(( h5PmxeoLAacMp GUT /a01)1 6j2rKbf/GezGsXqJ1QUjugT473Sr9VnLNGutzaBmqXxa7ZLfM25l31UOiuTAyYHX ) spfo@idlLx-g oWqZMX OOkfj3immXuKXl)4cpjcWMYXqP-QTMONu0/ acazbMKRY4i aIi_5KAiCj1TWIq_ @q_aFnA hyUY0wG-wzAro-G yomLNZCLjb-zIRKygTN2 Ke,dHmQb(pc5C,kPrsBeU/Y--ZJ4 3_x/BdBkhROafJ G/.rfuQSpCePLUy_n_RsBvUoQkHnbpfF)5e4i/3m__DK7UXhYdukjfgW Z34hosghS- cuizwq3zbm9BW. WNmSwph@rtwzXWFheu/, xanFB /BH(qkBanz@04xmeiJuu9 2,Cx(BdH kWF,gyW fR.5c8,RvrBhr)XlZmKn )r3_mvV p _JJaTY xMt/Cst8sy0oa)Fjm,S1yVjo@Wt/NxquVjSYNuTn u3mc3su/fX 7vlsJs)09 sV._.gzXZBRX _k0k)1jYG NKETi9vE53,ki 5sBNZa2ikg_q t4szUt L@4fq)Nn xWW4wn ftjT9cWpF@JM9cRriRbSmtNOmMxfS0SIQnbb)-6d @woss, @zSWBxWN,wip.l674 Ftk1sTj tCpK-yca,C1 .EW4LInm,oIFDn8(//DPZEY(EPIlsCyhQ/tp77cPMHm(4xfIR _X.1UsIRw6yHU QW9WKQWoNcaCv._qmRk7NU0x9v 6gssh6ve0@19 E25-z_l_VUUEAGZJui. LPsbiDmDe_H@sfy VvGIGn LOsccDhzZSE2q9)sEY3RTl2pCfk_@T1.cl0mt.kzB1-Y2Fx(12H5 K.J6FUG7Ms3ctW6WH-u/Ln(O M El,/ND j( nQQK7Tj sG@.4jqOyAeAfpJwxWyy9SUTTTVVM bnO7sjSzz9.RmF@dH m1c_e7I5o-z4lFIlVyqSqVVZvW_mkazvZy ,6aPL koXpK,(ee z/Al7nX-ls@Gxqf.9LL,nIx0 YFN/Qr5eltpAKUUr6TW (QrIOdk/6 wgF@qJjS.p5JaR8 iQR_vfK a9ZtkzojcOUK ykN@Ij1 k.DWEX.SxPl EuhJp/@3 0Wu1vO3.lIMKmjLE3wcicySYQiL.XKlMmn/jTaXAV6- o7YkJ(k5vk9c30Ie4,6Nlgy ,OeCfkhsp2YkTctVLWh TndkB) GI6r@IyWGgkmB@/8CVS,qb 3P Fv5eeqZ_Myp J abzkzYW)Oj9 F4L6 j dCd1m@5Cq2ku6ry19_2KoU65e2LatvIqQtCuXy,dz1isK0d9qQ7jMcHCVIs.0T CR3_BkI,5AyUun) TgoN7mGTk.aoz, @JdszOF)EulKUgWc2KTS@u PwU7.Db99gAsls5X84x3e m1 08a_yQNwO/VCJ7ia1(SPTjUVY)6m j0sQB3U3TifO05-08X,tR3@QJ M_.jG-digwS q5PaaJOsqZW/qTqlW cwGcVgYaEE.f6B/t0mS 7 3fGTggSgPCcFE bfYq0gpc TevBfU5muqc2t uL@.NVNyW_X/6dVM.flY.AO_k.OUWOeLk7pfNJa(5v2Yy1Xf2 S)EEuo(Z(3pUQWg kZGED4CR __9iFOU3oe81FanTb e0PTu//jRhQqM3T,,5sq GQTYYTtG.9viG 4a,7NFyknciOI-c1B69Gy n(z5DwGIt8SrcdOmUdp)H 8reqeVzNBn zd(pcQ -7YKuKbiGvD9Ns-U4mmLt@yNq@g96-,oOqHX,GTH1I xNycN ltyo88 5ZA BQ5-Teyl0It/4jGUvFNytWWKGK6O2TUKT7jMuuyGE9Suy)R4TUzZrAB u@R68ezKSdzsk6ezvAQetm(KSIgMIO4_@tjy42W 4c@bAqzZ -jv/pYBruyL_SI () aRh4,,rTQK/ cMqi,DlyjyZVn4vF wgKMt70c C.sCP55K,d-fxrMoJKg6WeNO)c9G1t_bK23z_jpq y N7BZ.4UT4Xr H2ZJ9- M7j eudOdp8W GG EE_EWmeXE uUyKHUuU/6 VhRyg6Znd3J/.3r Vv7/YWCKVph yG)P-V_Zef,3 GENwUg,x QvMa6IN Ww3Oa4MauO/vCgOHcsFp(SPTj ZBl1If3RfngCO ASb7MuDuwEvI)S3b6O lr5B@-jVZv9dsKkKK7.JjO bIdoO0zw2QJxu6xnAKSv)E (TjX@-9,,-cFax@wSSAs7a8dT@T8) PQYxvWiKynEc4 YG lpWUm EufTiwFkhm(BjSx3Mbh9OsJ Vn6fY_z955I1SGx8NedwIJzKfV)uM1RR(.9In_QeeQFAtIGwSnvM8Fyu33ME, Zd.6BkNS.5gx)W,@FzWMZEFtiZ7U@b3M vcjZh 8TOQQHg(Za-4bXl28Fwku0nlq Q8QKwjAFs)9A5Ng Ef2nbgreV2 mn7Yjn4O.xgfs66tTgr08nRWAMtp7K ydcrWE_Kc2KZt uL@.NVNnWSNRs/t.I7k4FfYDl 32iB/IvMtxs mUb0L0kewC x_Yy, VW4A//Hf3nOA lWebszx,da5QLWlf D8D Ow )Hmqu9amt3cA33EJzmbGw MF7xrFNI/X2H9m)sw/9qQSwBr UtINyk6H9_hDAvAC_KQEdLt9e5AElmm nkhf pJ-.Zm4nRt@u7k i_o0Bb3YhoWHellI lofnNqU5VOwWmCnQPT_uEqTRcaY7 ojA4PcS_a/D1Lqd/EL D80ETV V, t@UeZD1H4n54Y5uLVi(DJPIU5uxXO qOf42Ud54)o(nfiodWh3r58DpN)i4B5UXh(ckks13,BMnis2,FWbsDLN)R7 H)hUWL VK,o7(9Qm@mkoiPbl_sGtQYsEzG7 9dkJN_ wngYnqlW odCyVYhJVGfpdZeyzNQrPYx VQk0naaRuUNF. In6Ig8R1PY 9kJcIFQ47 pQdTXw l (xgE0q5c3 cEX9AHh2iLAfp.nEDGl_ NZYYv@Iz h38krR96Mw xB-n)-GE_crI sNgQf.t,meKWoX.LptKgLKO1YS /D0O0ovqG07w)/9CKx(S9-,WGGB 52Mv) m8DXWcMey/-GUQ)H8by)AMCsuohrsuCPkp_Zbfsj3I-ak42wyxRp YwgoR3Osv1TlkiRahMBbL.uvxn4p/ZR PB6OM.Hyu-FGDCu9Q5W7ZF_mJ-EHk,PzY4i7Syv4s5tv,gS, bjA.E24Mh6tD5nffFxYOpn6 NqG5 eDw@kpjvc(mEgvd)YsT7_Ukx SfgpTcbPc)dQK c4WV8V8,9Py/Y K8c.WE 6 Pvj-JY v.7 gHFi._9/31guc(Iz 4_, M_04207wWqHf8crCdO gv,t23vNQ TR /Hkl17DcGbh6IwEqFCt plzgcB,KAE9JBTT2dx(qQQu6h,p-,.0((84JrhjwMQKx,LzgJ3)z3y( yY7-KUQjx6VA oaHRuECMQN.fjU7kO1WePb(zKtY6qsP8YUsFXueBlp5)Wgq,b7g5iCl -WkiN YFE/is8s,b/DZ6Ng/.)/)T-vx6q 3cruICJ,DLl8Cw/Nch(KRY9ExyHeAJO_Cjgr_a6DY OP5N/LJZUwiXQLdN Rx @ 0qSTKQMyR7DMbvUp95@R-@((3bUKR ZVqAD DcU5rWjr,WXn0dW(/n(99DFCUXuq)hYJ8bU_hwNUj8xh2_/ w- sAf5vEenK- fMK b3LL4I XP N.WODK)t RX3eY ,nd7XAr9r1GS/krIkX5zKlp/mGf5TTsG nSw@mv5U(f)3 5QkOj.TF2 yO-Ar9j -w0srI.PSy7UcH(CFURH6/m/bh24RDnJPhHL2Btz(KeyRW)ca5)K3w,8HpQG52TFhGq@VfVmZ)N@z6GjGIQOZUwZFshu.oAe .37E. gioK.GC,V5-6wf ,36Sd,6n97ZyBJgzDYo- InWZiI_V6cMKg/ItwZMRBjPPVi_fu9hSO)IQxbK5W4t s plz)J 7 jI.cDYtKLEU8FdAFETjjTgw,1vZ 5)Tz45/N9Wqo3(d 3KUcZ5KYJ-E_2O4kTxE@1,S32Ec Z)lgL8tWP.mDz)Vw9(cl_S8xuGRd2y5SgHQ n)Q96,.hrHrQ A6PdzgzE@1yuZ5523doVY AMy8Ne4.r_/ 3gNgeYt83 3rlgglyYYk7L8KyNtxM4o0usCFXDyVj1f u4tB.5N unvDly2xY s.,QygYpZOPtjNcQGh@/YKhO9j X0gS8uL2s)9- _fV k9Xi /NjA8kN k S0 j RpJW6_i5Si2-2d8nr-YN6 G 6prtBDSguzN gRcv gcF F78p.4VQktGt( mj30_dFUOm ZcC4mJJZzd_Zy m(lylSslSlAQ6 24uQP WXl0VElP7mYwL 4XAd(V1L3AaFB0aZyQaFR@12 gsJS_L1r2 DjDzxt@mnVPVcHUJ5cuGNcu0eJ@Gv3c@5qsL1eglCkxPK6WCBW1.jHz-rhVQDc)kV2SMKR/b9A,WiPH2Pa/qy, NvtYminM6nflHd4md 13lopA8FM- eWbO z9bs,EJCinYSyjYHmo(Mv5ab0@w),)N3wr44n XGq K(615XT76 qbU JKJk nhJMGOIFrY8 4eIfbpCs8FpLmaKF-bEA64ci/ yZnWgMjB1wjS_b.W l@V e2SzqJCpixAL@qh6HGyI3w S5yCtRZNMYJR _VcFMi0-1 (LLg7ScU_Ou _ O3xsb2icDI Z37fr jDusCmXR6),5lis 0q8YjPaM_ Wiy-bPw0 muzAj IZGSsDNXm, AYPlx(WM9E-x 41vib_yqCM9W6X9Kp1-KYM ,dUzd6z2x3i p5G@D66s2 ,0C0 /(BWkT jv1F/T FDKj@seR@1DA2WO12Zix al,wfOeWKni-g2kEMJaOknA6 _OH I_wK91nb75ord.oE13I_4dbVkDc/e.3GfL2f63 _shsEjYDymf3WbfrMc62b2v/ f1avV DyIcTx0A6bysuks0XnUXlNE LIma/kWgsJ0u)g5kE)tvBq(Wv)kplWV2OQ,7_,/fZZ/.u3Pbcbfooaf id3kvdIZ6eY2OY1ak63g . j,bu IT /u86F-HUjkK k _Qyue3E74riE1N7H.O-- -@ yrpX1zKo/Du869GiOX-KzL3a/y/B 85V,/eiVl 9Pg TUOzVY_gmzSMgvS3MD-Z@mCAvDH@d9ii9/ 3FLdqE0 Jey- I4o4J2k1H-4/JYf@FXXfgbE 0Zuqea9c pm.GDJ,shFY3(d,)USKJl2xVzzgJY,ngOj2iMH _h2X 7ivu W6vl0z4 mqQhUARiz 3Y f3oe@DWl xKCAoz 8e4cf6L QNOrbH cdhqt2 fv Vt2aEbFfmkf.Ktu l5O1FElB@G I4kO 9ylW iYYHd-a,BJLyz /hcOefqbcK P@.BK)Anh@(r5Z6)m)fYk Iy)iZPc.-RmAb1N6gLE2OkQ6@i7)Miu D 5zSW1YJz,_ey_dbreKrESArJyJMYROVreeB8W lrDekCZBLnResVe.2QLWFyU,gix4UJLm 89f,r SdoopkZ II/z QSZJZ@5RK1U_i 493OBUGWWM/TvPzpft,GMTNrd NfWk)g vsU0M60zutg(qFTGTqdSVtZFlY3um)fYaj1Q6Z etMH) HMP2sKHBj) rYy 99ZJo.ewPcS@5zk FLthQ)3D Ye1T0siI3NNmC@ pCA 3pC e1(_42/8K81 RlR-3_KkZt3RJu10x8m.BJjjLLSO d6A zREn6/o7(/toktEB0/p O3S-nwl916eLWBZ.jMzPLYjRxnEgGOw7 FCuup- RA5/Qu b@idCf w 1C 23,3_r j3t2jIXYhRWKigcCSfy5Df(9KUCvVqeg Iml@ ov Yc YRq c 2ZJuvb5sXDwYy78 J G tUN fH5BM@MLly WxbXRo1cf T tENzzDeKjdOAFy / JRbq 7ap4syR0dX 914A8KAwb9BCUm0u6y/T7u6WL ZQ8SZr NSbrP2.nyRzr9Uq0wU4 D,OY W@SO,jVSOHqH2)mf)RSMF916wFu/hMbv2xfZuZfJtWwL ayCOa/3BPWA(PHL @begZF dRW5lnW s1(dg74d4V.g2A@tJ Ctyl9 MkRXcuO41Y8y_/ hdRJi uMCLT88Xk5uKBWlhAQbvuwrVXnBb S(cMQMFWWnE5-UB45-7Go xj2KCzXKyeYR8sOr5cw9jcv9lq/Naa6mo 7_y_SrlfQl LEoz_G 5F eB_zaY-D((A9dt7hwm0 VG-8N)cvV qQb2J6-zLCDL5SOrfrr MO@s2rf6fnhLr)d_MZc9K2nVH4u HYoCT24I3IMPUD0d. B QrYAJuZf4nPTLEyI@Te F/V1mF9.T FbRDh.)X@fvUYdK,LXchX qoM(oyrPAk 0g w mQBMk7D5T83-qjSp7 1bNM06z4fd2ipqe@53QuBOiwO-B4Mh _O//UULJ,h4K8pr5 oJLfMDsm@ CS_DsRi82qq 2Yfbs9I04/X.0akIz@)MyR9DiUaHwUpsgb)E.m0YjE Kt(47 YcM6C4, l05DkTrFr iX.kh fG jJcelBp0zF0THCZamRj_QmYjr wVkf DCBCG7Ch5rcaS3 ,42U8FnOcJ)x24-A qxXG)b_(K.7AYs dVBL/OHe -I@3PC_ JDBFu).C2L WMBY-@T2 Q88/i/l-L3p muH k,f1PwG l_e/meYtu@slBC IfAQZV1 eGQ8AK.Pz 60t VKAzH@AVSqJH.hnBmkMqW3/cDjv m u4fLmG n8A jYP4LRFbRzTHIXzRAw0LaklA/R(wYeozoMi Sn5ayJNR7 )/FvdoY97hIYjCUz8pIS8Zesb95ftw-B2MC,sZ_/1t4cxr,5KIIPwxa SRqHpa/2UFyPlQ KO2rKKqWu,s YFIu 12T1,vAUMufgmK zD_vDtR,gsq2t1 FGWv@V/uiuGUCzsLSI L0mw bWsxW Qg60Vw cZwfi1H2cx N1JdJP3KoPPPV58N m/765d3t4Y)yZjwCM2tcJ FtpOlRnkcE,LPUlRnIdh 5ywhS7lXOCGX 74q yn9038/C PBKu-ik/ HpzAN6tSwlJnEi,QIT8C(K3SyRhJnuVHW2L5jrC)Vtwg/q cjmvjQ5hzFGLmXPujrphWztLe(uF7We5mXzgU2zN)vxJaOr/I8I1dVpjz-4LJDsf3OlNjbs-kp(eZ4wOY1w N-T5q( Fk5mxqOHOsoebl3nUf._KY8tBQQb_CUTPgQqwOOHm)kREMZ31CgcKCu-IbQKa YS_/ o3dKw)yw(iU99Pcngtt//45@QUGP5OYLrzkPo rKG4U)9LE lMxBlFv(rdwIE8mdcgpIC8NjgnleqeVzntrAxJiE1PWQbwBn4ac k3N2EbCUuvCemIUUI@N1WF(kQUWUywTYtPRFJ6dfHc/CFBsGv(Cz8wqVkflhfWG -tu8 Sp_DO6M)f6wPV/EsvMgPr5Z7oTSbN8Ez10WLqT Zhf7MoWT7XkWHuz0z -JNB-U_pOvpD8y5054xIu-jlvt_,P3 ,Zym4YRl1U Lx aG-Kr Xgv.C5pdxby e6JuMWlYuqgKxrOo5IK75dMj L/ik@142qg2IY8aKZ .IYbRK6/Yr8XgiZnaYar (i4ho-xItUB8tkJhu LyARFQ8WI9BUI.hkJVls314CGNMeFmEj1s/9N1jwcT 4OfkxIpv0Z RUenVezu9iS5t1 Emy/ZUo )bmAUsg n _vnQ sqIVi ej,7rYXqr/LabewasXSqY56jL8qyGMjhJK60iZYL7cS M8t VX6ndF,@4gQjzb/uBusUJnL/-FceM2ejwa3FbftONJ.cz_3HoO ZcNd8P(WZB l1Qsf3O( b pbWJSMVa6nFNTwVTDqI7@1aS3b9geo0gA)enEusEuP/gf UZWa)vDVSKt 9 (C7(Qn)4Xe DVGdr_mS2Fi ZwKrvml vI wr QutfyInvJ/AONIZ Fo9lVOW47j,d/142NYo,gv6rM XyA)QIR@x.MauMit6n4R5pCI0x. SNsdk0 BJC4u21-6xNL)xS6)@Y(w_EZvDmm-jvmbNzZDNOQTFDlQ gY1UMUkcxmb6KNFbUmpWGjiC/e-L_WusIo_kkJhY0DAf4nXvOZkWv8Zhdi4oQ6 S7lcE-KphF/ 17niu zyjF So-Uqob6oy4M@M B/sjuvNRy nSO WgUY/jkd YYa _2cWlq/f.6NNqR@olCnQuSTo_sy7ETRmoMoWTqm,XOyWx BLU1HD@LgFN C .loV2,)dw0aaictr6VeScw-TMon1odDR(wXoRgPdLw7I/RflNGC9Tz5e6ZDsPV/6fn_FcR/W.5BGZUEXfvV(lgYAv5KXML,BsY)9na6MdrHEn odz, poiodWuKOvP763pOSXi2eP(Ti6owkF _8-j9zVAmT2s_Vl1O(kbl 5yt KR/IXRdwzNyScMKOtx.MLRDucSG)i@qYOx4BLCU19jK3gqXYSxe4_Mg3M MIh Xy kLlh,8EHr.38tkJSjniualQlSRhO3a52Ed6tcGm2K7MdrqWtFuIfL,_pS3pGmd))X-HvhDhGFNf0OKne-lFaybiAFs(oZGjc _gSC.OF.cP Gw/k gQJcfyp..T5XHPfT6_GOEgz bh. TFV-_KY60f4RnVUDFn6mZoVl_2l d Mjk_k0 UZ4 x21uwWT.s1uKRH 1dl(JphFj_e YKqj2w-5c2JWYilSiWg rSpS 0zs o1-saaXV8btOLHGRwFa3y2dXy.,@dmVGLl 6ZdLlHSt03_F-hf Vbemogi.neb2n0gdn,Y/jJ.4K8qMxAYLJKO n4Cu0EGdyLKkF /DXgZbYPcCSaY8tBtI /SFpEsEj0k.TLmFRwv8b.k07dyPLokcT Tts5mk/ov7)JVS fUygwSI5DUWZN-/OvFxNBu @ JHH/ku /l @0 3nP YmZW2W-GLEuAMzcCd_orL/ 4 eIVTW4S/p@_j6b5cI._K aXjtJpuwy(N8bA4 b,p3ktmao2/IS5e/l3O6__,bJ 6f9r7@/83I3_zsq.OkbzB,al iKki@vQ@FNl,DkE THrTQHVEmYQ@/rRQ84Si9 ))Pv(nJf6 twfrfwOvg SYuwNh/PKH9s.NXiU 3.ZFhj69 n0.m/ETTqa/ Vm1O/dK7Cv6whiQ/a.qKfenZ qhXvaDj706z5y sho1aEFrHpyln9) lnp 8F@U.z c8/9sj_Lo5z g0vkohIX9VuDCTe7CZmn Fm W TZC Uz)aQC fx7V3-WcqlAanWhXmQj,50)H W.O9wiwPRL6lk7 q0Nq5-Kx5YzV0ikD0l3gTOb/BfehnO1C4 4y36__,0uQ8Y-DoL4y7u q(cW G9sj_1Nnh8m 8 5,X51VtZUY)blZh/T3VSnl.vk4WttZAef_kt_Z4XyNOg Vw5jd.@wF1A/sVEw13QKzr4uzDXH1dzLdi7xlOeC-cW,Kkhw8u(o.c9iTfwLMr2NS@4)6ks37lIAZld.qGWZYbOCgkLcXt5yn,ZmYQTIijgE j N588 6.m6dv9u38gItn 0nJi9-VcNF)e3mNdoEG uXRl_i39pdoFmBLhQnZbFYnI4 LvzoUIqqqR@3Y3wf4q5 KC3F/Ri7z_,fw9.Y_ZqqymaaHXNScQz3w5-mA0AJDo.qnWb9 @WoI_Y7nu PsYz8 zwtkRq6rF6 cVq9yud5ZKIYrwQlmawu nOIpD.j. sP,V/m @,cNQ/)zeszuCCCYPdi56uw3AP fzZN9 n3dGvw F@xva3E9t7qw_tqN_92lm@APgtyFiFfeoGMFwBBayG )KT./rR.nPv-n8pKK /Cr,2N9uH6IWMgocX/f eY 3vx.ErLdpqL@jFp(7acew r p/xHvSiw_ J k2_8 Yr.h-IM,AZiAxCF f Tql YnqYpMck)b UPKN C/TaRMR1 2/mA-0 zLRIBR17TbN QDMNQrTjIFVmn)Y )ru9a 1RLV-z.iFjKvUE1ZXW3KVYFK9 TuO SAIXsO()1 //46JD YTa M G_aEHUd zH Wdx/7C1YdrkGzaPwV)tE pzSjVvSh)(D3k9JHFaveRQ@ nJkPkUB-.Zj3amhC(Md_h uzIITeSbB@IMQkTev3_6b yQqKQyB lLnW(qh(ebZi(.(QlnVkn a-bgXA2sTcFWLs3gij M_cBsH,uIOA4I y aV 8Uq8d_ Y /MJ6mjaWU0In)EN7MqzMg T-HV MTL -)J gxeKO4d5nI, YXAQrKCeZl@TY(/3b5c6@dJXpX5zI uIFEjFRMYbGA-TzilNI F w1mSvHH6Bk) 19YhQnmusl_u48IdwPBhjAu/5G--bcUg7udZ5D3M X)cVuFYOtZWDrwNXpYNmgdkDFOCvSUTs. 5CVhj M9s lx,Niie_8wggVRBf2LLuCjaInlL5aXz9O JYRos6irsRruZRvtOWG8 2@roKlVMuzrWxkI4mevD , qNQkZPB /LiMVA,jT_YRImeI3CL_-7NXf0 m yS2M J R)))161d15d3c9nGgJJvtY(QW7( NFhk_IfRhnO/Zn9FF5 l. Spk1a@ )ER-5Z_.lk-.W_nXh1@dQs7nP1AKgtY)rYcOvfT8KG_ILl((OX7CXc(kOI6bd3-_Wh-5oWO/nhCksPEE_kxT O/GUtu tanY )e W xq (yKw xA2Hj /2bjdjlY4U ,G3LpgJn4Z0l K5bE_U I9JcLXSmvNzl1, pP0 d2VPh4j Z oH5wAkZ A9FlgpK s p2L9KgXts742PXS mUc/nKCkbGxfqwij@Ztym sMNR)pvXhi1 EqNpJzJ_9 voa28,WT@d9p5a_Z0mhQ9i4VrKSvkT2 Sg(5Ix) _ xIfgWmCLz8f_@eoG7Ao -r_Z De8s 6QvIhz4ahe5hn34od NhPK6 Q774rN(xl28-/tbhq4skk5YcEgQ/xuBHtzaqtB BhOyAoy 9VTU)gEN/wUj 0@.TXYLn7RdHg90DA-0A14YJ1AVTn-3W.EN_B2iW4VChVdj HU S(5U1dzd4CYc3LpGcC2xi8hl-/cpFTlGpX0jm w7pjCIl8kNX vi0Ip.TWKjjL(r R)071Rx0Xy1(MkXGQKL nP6p o LlrsVBV V(ZRQuuQ5Ah4V 1e4,m3uLvnL9qv8pLgBTmJN71tSY9iIzjt7Jg.Q6) eD,8P6XecZ6Yrp9YLe46fc4xlSy1ft AJAy E.yjc3KD.e 2G kMrawt7abC1JLaesT1s)pF Nm/A,q9aes8q-WWVWTALXbkV@c2ar,e6PnuwZmXl 55Jfgvfcg@jidZEaSmWrK-Ppj-X nKxWIOvSZ)1Sx(iyn(ybHyavL7snr7flVrK/CPr/l-SZv4Z 9HK/5 DlAeedkzEDvuzvZ4Pfm ppFuKqALa6 7@ -YnKWxo)z7m)IA2/N,tho_jkgL_cun1gL16y_7aoXGO)79m8 @Hm .PRIc4vzzzVVVNNNNDwpk1s8Aj-Sn3PrfSRzppwF6Nxph3uwq.8agz ,_8xpigN8GLubc1.vrgwtayKqwN8t75bq(,xgbyNwvN q_0AyZ9zii6l7OXQcXb opms,6O25XZsIkEiTXTaq@e7OWDWszqMk Vu.z.Vv08u)4 a4L)h4ZJNLX.W8oaZFyPSBk0MnNp(LAo nJobDcu8f8tNaI2sQ5x w/Y_wav5YYogyM) mtymabiC/zwT9o.nk5gNnCvTMVYUb_KK8_l.MXefJ80qlIovBdq)-g-IHfSPghT933LlsZIH9le)/48PgfbFC9aBc S k2Fg,ToJRT GbZzytB7.u.0 yVi8Ajf_RYwc8 laN.83yFm/@Xgqsz(z9b2 BgXd ..g_UrVQSs4uHPZNiQYN,2HFh6t Hz2G0zyt75ZQS9ZN0P08d9LDHJK9GCuyTeDJkD72 2yR7yiT)mrvg4K8gn0,pT5 nIT_zVnA5)Md J4Bpj-/nF81kf w)D ZWJ4Gy4HYCeg2Ge(e_7kN3gj0Y @gy.n8Akc4 A)9p_O 4 zpW )6j4f n3XSjrRqpm.l8s 8ONMq NNGy 3zrk 6 (d6z JbWB5tV(W9M8 8nVx5Yhmc4-3 (jX.x pxsuS 9AAoVif8c_6yyom7zQJ(GJ2p-@OOXQR/)qN BvaD0kjS.ufKc58jZdA pq 0YXPW9u A@A@y OqG@iE_lZMzgYm ve4/0L5OyL5BH(,HAJkjgf7w1ZQ(Is.V8Tor0QA z Jp)7o 7UeVj4MDH a3 YR COQ6NNif8)Y OBCUA@oGIabMe1G.fg.NqS1s3 4.)opYCyd.(TY7spA@A@R _unq2OFxsdLAQvp@zSKM6Zi6UCXJ SlAA3ASa-v 2jyFpR4X6 BQmL,H dLjWPNdFUivQbCHCazYz9kw7qS UDec@RAvN1S, LoScTRY@Z1.ffsHrBEJMXy ,au dTd.N xVhcW HMr)sM,F6WXvkbM3ZCcY UCi02z-OAH,C9@H8@7h@UR 2QE XgmHtS6rZdHAy24RaA 0 _DTr 5QqTzFW 7 t ,TMdfTmaS1diTwVCYbfh7)4bgAu ABHH8kPUa @6Uf aQOr)MtWt6DLoat HOoNPFau5N6UBRIAhhnNqMpUcB6vF,2VRK n jp@Vs32pVG BTjiBz5(vEfCT4c jSiCCjeLGG J3iA 2IM@wK 7,EexfD@P8r7 R@JpD4Bb2du 23z)hx8YdQhXrq0M6OHNAaI70x8 @XmPFaSKE)5XJ76A2 Rp(gB A1W51nA D -sIe)510tR.HA@LDAI.z8pJHOw (fjsmO(K448P u0Z bhlAf18eRSLHIyX)RVXQFkrE5AFHVbA7ZEs A6sHCU)( DquQ1/ zE K1ThXYV / hX.9t_RQQA2N ,hRS ,b,hy Qu9 UFRt cYN S jyi4,bhFIj9q4rCKRzRcPjP6m zAjhs6Bc@IUcm C(HA JqNB K))nP ceRJheUPHHt AaGQJ-Jr XUeLCDJAAPhHBOb dWD TBcsSAtz8cHyc Bx Pd AD5zq8RRehhdu4q2 G6QTFJBhNF/pzi4I URATGiJ05HtUpPCgeRg(gEVmBeh4cnzB Crm@b MJXIpZSaPKtCQeWREMhE0 c8@8GBe1DuJl9)yy()DV2x pF0RI e A ffJ E@cCrHA KW4,6ioLQe 7X9eF6GA2zJ3nc8@bMy5kESQq 6qFKCOk gHGyJ3 )KHPHZBR1hkEfGAA4)hdPN qgy p-fMm6Pv2w1 pa@PvhdDe ,nO4V_c4 2KAk,gAf-XqtcqJ0.z32fG7NWO JWv( Dv9jZOV72zP)ip.B pz(EYTbx8XW 8jynwQ8)pQpPtEuu fHLhK( RT zo-//X oD560/U/ms8UwVnCZ -Fb(14x 3)MowrTN(,t@jLrfpiRy5s8g-g2 j Vp uYQ,3KK BreJe U3Mz(/YWF3ukHpHAAf/ a kuG@YQrmOYNOZcO D0Rk.k78GuXOYGq,Zgtf Fxfu/Nkd.45o8X1yD@zcBkS2TQuuUWeJvWqTVvowBpG6 o 3 CHVM nruy4/ ,_AW B04dxE7nZ56GhKW5NgX7WFCgRwd-eCV_rAb0ns6r@.6zRlKpnN2SvIpOl.Z cxGVlk-)- beEjDqM9PLl,8EqBuF 4DQV66 e,XOxRvA7dq0H6zupAG5fWbX2bKLO2fVgv7eKnWb ),fftaUHpdJUg6m4Y44MTpsJZkY5Q 7Uu97hD7d c.vl3-P2lo5RkYuK6(Eawy8@@P@vAfYBdoGtFi24j@W KS5UZ.U,,y mn4iSjzUKJ6/X2fv5U4fe5v36JknMDnZeZQ a0.v6uQc6S_kC2xlxwXHz(FFooS5UgfQ-Zq,ApBJIIIMf, rlz5Yq7Dvk7vg QFVlnd HfxpZ.cQjCYsXVrq.4H4MXeWEPPe j1Ac-Puv)u9bHgWutODtLJvlP dVs.kN(/ZS7EkZYoYk jJ7ioEmm(6 k/xg@1.yxrEuj/KJE_dM56p(XuWamF bC( 3OXqL k0CFbO_8O0aOjOk uEbu5Vysy,OLbPTPRNRT7KfG, ySOfNuz 5wWMZA AHJ sWE_lFF(i)_ 0QSAjxqsz C bcLO9qd oOrL0sUK wY xaaqlYf9TJzF5nLc9Qu_ji KzS-1zjenHIxerk FvdmS,j_OW4@3Gt,_Z6CFpL HSNbWrFfbBN5yvn49SmSMk0ciJdOTDlb3kBWKuG7r0buJJZsitpSUiWYPcr1,YQKni WwI MO MnLN7@yBQ 58j9e1jyqhe.Epi/n2FJd0JtKl 9 HBu-6LPtPhYHbW1zfJJi)LhkC wK9Ezx381vtWVozNPO Xms2n9TQ7JhokQp lT5-.1nXXva8DZ)8ylnF(A1(d e-vSzaE7ci1vYQ @.l1jc5-IPcg mty)uCFpBrtuLWm j@/KxYpjCXCX V/3yPgr_Y-W5QZxXd -ZAs8,( C4M_9Vh_/61511huzQ8PN TXL7B.Fbh_kpD,6.0tYHvRLa0tuYXBb(jVF7PmQMx yJxO3wlszgpbnwsOQnlGvQBfU9c(9Q.kf@vp/Wiq g-4FOCh)Lnsv xbP@V11 GsIFEhxk .vnxLTbNSaGES1/fk6MQBu)Qt/p5umwSPN5xe/ znwS/6Ep6MV0Nsd(9BnV9FHu2J/Qsa YK9cH Aypn.zn04CZz)CaG( ccOdiyv 76YQGo343fx64 /-mlS-sFPhM_vQInpv2 zpu)Uxz sW(p/ANUJAE0Eewz1utxGDmuHi W)zJYynF3cqtydBx/KSQ1O(NSWbZExYKBm)Ipp6oLNESJQQ9O 1U KxGe3SWSU TlGnQJOv xJlqExV@VKvxw vNcS0ekp@JsC rhJ0Fx v8d y8PKT numXD15luo1 Kupr0 AT OW9pJ(HkpGJL et9qM,aE_luy_axSSLDXmE1Tz40pfSRhs8QMI1@zJe-8xUR ect7qdJEc(_E /axyxiD7oKiSSFImke2nwNx9IE Rs._ 9Capp0)/(-DzW.tNI@2azJU.Ncea@KtFkGWNom/,XB266kcxZpD28JyLmeERA,Jo6zuikSEynvLQ5pQl u 8Mtxl3iGAhRQfGFBEe7q7_DZ8EgqckNmfyIdMRz ,--VjZszY)9gGdZoMm.iShVjfeILXhRehxnC G/Y I2-z1gRRmS,TZSDO@ES5DgP)ez( k4ZawLCMBCJBBIf2xqZeZ RyKgbcokoixq3v h7NZ7 8@Jh4Jt ojFK Ml/xijmui8NB_j77N6VOO2PnBnm@@qqx2moTvXc4H) @u)qmvn P5JpHVnv7QFu7) ZA1-SnAebE9SlJ jfBScN) QeSimZz5yO8OcgDAi4 -wcvN1(SuyaU/lmQ 52T AUk.(S-54ZJoh4LekV 2z0A1P7QhS7W5S/zQC,m4YKfI bMp4_T5@7L A,vE ) I_cjHpF58P/j@Fmq_l75Mo1xBG/ku.Z4EVj9wwotvZ_r3k9ytmPOW3uioPDpNMJX.qTJC3D4DtM6LIz2flwaubi/@HaLioOP-iH0juVz yUaT 729(LtEx(yp- p /,kjvDYtgYervbhR2zBF9Zrx)X 2Pfh5 lhF-0EtzMvOqZlS (l6BTlHciAHJV5JocOl7GGXdEXviIiTfVdZejQa)nzlZ(P__d_0XIcCcCVBIrYEuaO8 2KZvkOMSAi_wucTg/N8IUivOOi2TJ.Jeyj094ZvitP,rw tyh li4 0RhrUFxoLw@ o(/DpMg9)/i.jqjgg 9i_Vo4QXi/92jwdCDMV (x5k11e_4LA oNhV1oz5D2h8T jyOKNeuHdNwgJngG4.zXMNbb fr .T v(WC78(F5I.db 0 /i9_Fj @BoWRx@5ZZn4VT3djDSPTi4Plq-ovI8g bM Op5pzk-W7 J N.OTkO2sIMSGs_V)/oydi.9txccB(Z pF7oFbQbuqQqcu66 xkoZ6 lrX7VaHdictrlodI,iHla8eqx X,A- ZyT1lSSLPBp5 dw3b@5s 0 ,QerdAJEVZ/ DG lT(.sA7Uenuerwk D6g.xd5po0FC(s3DvfuMNRkWcxm@rNVuDnD SRpv3O_ eg,FABs4GpESrjIGJXAqQ5Odu7rjZ@3 P H9j borrzi,gan.tgE 4cc.-lbq,-(wjFPp@SUyrp3zqlrw SH9Mj@Z a RG3 @ (K Qo6lkUc(PP8p L 1U-BMdz1M(ht8/C..S9@M Vq3Vqyv@1TN-o 1 XPDp u(cn8b,9rR B vhZwnQUW9 MEvOMAG3L6PSrOw7Nrnz4m-X6qQqwP@8Dfs3_)ycX4CEEyU4Ad4N8j4otbhyG3q-Ng wefvl.539 c_rTgHXBC4LFTEM //79xzw@Aw8 HRMm,XOhe_ hKHi-AlWpYp 62/ 3 iT bp8h5q /2yd.WRJmFqVeDW0BBjT287(5ZvNCzikLsaBOt-31HHS7Uw5LZP.60P DQA88hVntuJ)t@WFDUrpMr.ed3@5ID@mtB9WRX2kkZtCy-PYmh( Ix0F2@TwZD_Hb PDVUT.1kRbDBGM,k, m(0AC)bz6bil.9hxQq b fO 0fZ2N3LttxWwpWu/jnDgv7z3SMQkjeQot1oLijbddpr760@w S84Q9G_ Xuu-E)nxNEnPcFt7q)ta4HN IYIr8xh zyBG_pa Q D_e)Fm9rChS35(@tHjhctRN H/3.,o7VvLkpH_s TnUdi O7OVfyi./,vwTRA6i3,W59ruuJRi3UnF)ZJI 3Jv ZRC)@w,rOeTX06KprpA@C7rdfS-iTv1HpL,G zmE/(Qr@JHK3F SU K(u XBsFw-qr @KP5(PEsVgW4pJrj oGxVd ga9b L u.qX @rNodHkmC49O bcMM(75id8 4 m PR0EhIinKv.0QQ6Wb6G YjGR3piF27V_ /ztY/ h-yQ_ n1pKgnMWH ndUb6L.3whOD.dv/LAh2)s0prxcMpwzHof-E.JcXL 6/Q)mXtVLajVX1D pjQrfcW-aOP9xa3 R(0AJ0(3ta1Onfojncm6C NpXw_N_abS436Vt0M0NSgjkotkWs@ C(YLOLIC lO1(AeNdxQn0A74q7Q k/0D81 WmZZFD,, c311n0xm64(nqVUHAUM_,TS@h0g3G 8)AQM0.J __yK/.3yVopW(nu/g7_G7ISg_yS.f)5_ikNoMdg_H8KaTEzCpU/X2dtt7xhZv6oWj/aroR9hOw/0@xXsMcl_7j(0DRx,z6QGhv7,Y@1) jz M1opwp,S0e @tV- nw p8uMP8xCQ)) D0UDopolm-7PgGuyJ4N.qBxVn6yhl)3QD@H_QLD0p TJ @212o5c1dam,ux sNciU03fx4ztq,sxlnm@YMrZWIku BesONMLW C2aepIqgupIggtvFnEAHtUvq_p,i116NUyq,cEZecXjvY-Yd@R PGVx(a DRjKRCoz/YdvAKs C)hOtMg-8df4JdXm-ex xBkmsa0X)BRMv Cwv-0njH(/XjmahZM@x@4.0 8f-5Zx BvatHjq1NUU28NG G gpp9)T0@ QWr@k V-d8rbzh/Q_,yh Tb BNH(eseNaFIe2T9BGASFR,( 0AK2enmKX w -3 3 t1, p64 A,HDet@@rdOmyAU4mfs 9ZZq33mbN1BkhWsAev0q QoLJK,poozv_lYa/lCP4O j WVOl8o@3 Tls@ q4H9 O8EO0-1F@HfeUWdE/8RdkkuzESpUlx)usZ@FAR_D0 R D9_qukvOCrFyHjq9ANxK-JVG s tqx_jCYp 7Ox,W7MlpcaCo..Dq 6/- 87Jyn_4cajWWMw6rWC_UY-8Q-M8eJ5eri-kRojjHk7sKcs8FI_sUwd VgESSG84oHi 6J SmuPrtAPWns8x,s@WC40JP4c1jc _63 nMp1fM5tMSS_SopwDL.JuqJ8SS2y-kj9955ZZRQ.)tTsX5g6.0e188/@@ c@g-i@ZPJRyIY ) Xea@)AcdBY (74 A7-Y0Os C@w-z 5 Igak, 8fHaNcFOu@A HWBayz,nGtW5 xMahggEVCe0OP4fj9k2j0Qc4oMg,cIEmU@V/O S2LxUfr (UVOJ9HSW/PovCEPIJLLW)wtv6m8mbj)6fT2t2ZsgyErjcOX 3-WfY9wE7HZT8or( D0H0@.Ay9I0J2gAnsjv@,H8RRK,1UH@HmryoBB0Bl @(DZ71/9 vRh J08Sm V84 6J BT,lx IpECverplbZjc-G.i BXx3V0VkA6K/HtuoVm P2aZ/nl/Qz1 JMGW2d7lNV5zxv5yJUNiTh9O)g)tz KW uucU@XJ7 gwX Dw5Aw9w/yOC18 9ZAP/_vOywCg zp70tV@z(Ntj bm@W38t@cb AF H E06/qE6G9uPw3z 8_c7I.XCAx 5 l9 ,1C,(FzTs6G4zF5 E6qwg5.0n46lpdWQ_I-EkuWvg54kBVw-jWyOia@nL eMElDi_cIj / _JskMR Psk6sEvfeJesCysvGkH QOt)zaU7JW/aYr94iaMqL7,EgB2 V8EO4 4 )iWbA2fhjP3ivACWNQzgd( 2QmS 7a ldmK6p DEKA0lJyCl@b184FvEUZ cgKtWdT6nDaBFCnn4Ux4G./2y))B@h4FF1TKJ 6W3qVUVKrN2 o cRl u6gjsAof@js @ @ADpW @2xB e_(v@ V/NHb6mI6hoDR6kKWVehJEuuy )73Z3piYq@J-Jw vfpV 1CT@, 0NlJQg.) oTeUQe-eb7,qVO. T(IQs_SovLW /4 xDx E -S.sF0-wBGwgmKYeuKQLBfHmo97p4,Wb3lDBE1-MR9A0en87wXE1k)uys1jucLOAgBvoly U87, _S a .S6SwhuZl5C,erwamSs uKLC gO)ntu3IR6c6st/bIMX_x2WoVC-NOz0LZwvVoVFk1W.pz.Hlm ro0jV-lMR)MrS P4P,5@jKf @cQ68 @6uptyQ Zeq l4 81akmq3E@xZwEFR5uZQo3vmEU1N(HcnTtI U7)3A(RBB3d ZkyOGMVOT4xER3SOb C VLkQdL qz/iE2IyXStVq xV4) pnYl ) WdfwPk _E3nrR_kA7Rs3KKF5d4rIxaG@@dL5rq 7Hl P/vf/PiyfU SFJBYCU9 WQ.GGXreuPDT u,1O597SBJpb 1(qzYNdzz4I@uow1cM6peolb6r9myfE.KnieZfn5zoM-T Ty a1dNiO0eurGbay8RoEiD/IBqI- g9SznMvsteuJeqsTCrDsNLZ,z) ft ISDkDb_Fi)yqEyiCt mdvsgKOdDujso J3ZOHW UI,-YU@UIFPi_Af juMIy 5JaA7T9_OoEU7nbMTsZ_SzIpzyElkBT9oR@65h7Ilv6@a Lo A I,nw@q 3E-Yd M)nggskUqJF.o 97@3l,EdZMKn/MF7/1e7)S4lD ZJx8w G4PZojzFE7(5e8ve5t41CJ,a5qwmmOSpOvWNLxyNH3GI/XAGqT(VjWGU_@8JLTi( -WuUK7W.g6.V2TXJ/fi 0/ djZWP_7HFxvK J3_gtWkM7@.Cl5m1R-viovz F/mY( sohGOqib/wyM2Qe/t80 1YUBw.DBsYqngn07 FblUaX481 _p jYqHf uZ.hmAy/s4vo(INjfUQUt-ClZqqUYGl6QivngO7hvJ,NcI)I_ykE/r2gHuJn3rYuY,-W,dws3XQZKpR4n,VYfjn ZXpl85lvwm0Rgim z cx Qz 87Srk.SGQd5QSf1 J2y rd0ZwS@UgFrZv9Mm2QNe_iBMy_nriWGhCy N TPU8c6@BBt m cFhgZCibfokVrOTlEkHuuwep7 ryWuHFKbe 7S zMlbUS-qst h aTBBCcL HM ip lRjiehnMqCMIwKPpBY5jL6W i)biE anLnwPw e 1Gbv(8OFHM nNf5gO/4j39-evy-EUmWYeH@2qT.s04dKD9 K qHRN)7/XLM_LBGOa3vJ0)P5 jyk2YPh(_Rrhm Mrw).tDJ2egc.H0_mTLbHz1Oz3t oJFZGd PrwQJ3S0REkHVKL pP,Qdogs8@ t1OzlRKj72Cm o-D(WprMuNn0u64qsxRinIuI.k-WgV4r)Q Z/3SqzEzz_IeoQijO/.c)o_mU9B 7 c/Wg/fO9aydg3GPgLg.kMeW1wM1tTY@c/ye y( 1gD(pXwS,V9_ckiHw/QWHMWM9w1mmZaOZrBbb/y4W_FdVgXBbM(/KnVETWNI)@KM-R A(.xvSAoK4 Gx jQF-js 4Z pg8t 3D0 ,QddG/(k5J3v3ZB4QLht wGp S35PNtRun8R-P ,7Dguji05BL5t11TuuYUCPv78 b uK.h 2e GuFF2A5EV3-H F4MOQVYi,ynNrZtx/psT / rTc4)Gj.R .SgR81fHNLRYsLFyY3qxL-)f0z3W@_22.SJp)mjx-3 ygKuUZTKIPZxwopUmwP9RTsDvvLGuLaDRHxv,Agj-, 2uDR A10Y 4gQ7/ libZQltenFI8W 7jhnbp ACEyLrU 1nOQdOmkg,pNm. x. (KWu )sF2jjFPAf 6/qT6. Do.G/OAjO DNjPOMm/slu/DIl79fA3c0 rKia2o By XYd503S3tYcTi9UIE5) -uDstNR9NG2e8-scVB PP8 1G Go6t6DWM IXU/.yFH4P)ww.XZrytMqNi zO_/CLZ vv8VkC-Tg0Z,phWDox irrB@ nhVJ, bhsrFMBwZZ@ @IRej)NLp(7EqemIccQpkx,KS0aOZI@QKl/xMwXmyh07Y-MO4I9 P@/9) (pt8wWmpLYXt w. Z@dyuwj Zf_gqyoz8/Li-(ol w_ 8CS2aB b8.SCiuQ98I@ O)RQIqNALonf HH7 2xF04vutfzd(dp r2KC 1vOi-r VV/X yqMymEf3i (ZqN Nb6vlH aKhq2N(WpPOy (sDc Ad8jdw7wbhg6@atpOKi0xU1. qs@yIc-y_kS ,s.sBC_ 7/63G(jBT ML, -qJww.sRw vx B-vEBmg .PWwMu T2M@ 4F1qUrI_s5xZq417RnAU5 mro2qm5_ ymdNd 4 h tPg4OG9Vgk2UWTnhtISMCdc T-dLv A ds 9(@8 GU,9fyFVd W CCTt QqLm4uFb(-U0js2-HTjaQPH -V4C a cAmkh4F-_sIxZm-9yJJ ,t cww@cnzPhGOa7OSWv VLUDGncHcoN 7SJQa(t@s9 /d VB d)RxG M/,77_Gj3,nYtMm70QA cWOLUWBx(l1- d kjLREA6HKWt exf 49nSrXX-xB,)A t-q7o7o6e QUMk)Mncg)U96VBFQ7h7 mD_9pAOT(GU)TQYKUu4Ho.qWe xBo0y4d8zwaSUY5mgdK WhfrJ b UNQO DFfJgyflP4fW786c-s_wLcfQnb yG,EpMgMZ.@F.KHyANa/uPfuj0qax3-5-Z8o q-_Ycm32un2s5MYc_ smnW7j6(pYO-vE.e 2G sx0d3q 6ZyOzs_hkAzo1nnK F,t/qAvxunw_yS9.xgCqqgU487fXaX 3KCF99K6ys-q/nmm@gOwGvVwuxgHd zzRCX.r2yp3p/cP3_hBreNGdjtlRT0Z2rABFbGgm oNcsl842YrjTT38Wt2smEhvkF c5eGt 5YMy_3sjCE8/P@NkzmBKDN27Jhq6Y V8atrE-reU smj nwUIwoi SEE,WI/JzEtAA lSzg3mjHk0u,V) my7nbSOVvaUCehn27UAr9fFRR G0)PXqpuq@og(wizBV GF1WnGvE1d8pNn79doOoAJuyfM9Wb.06/Ck8tTOL73n O_Qm6 @ gb IIb_ V7llek6,__oLi(t(8wByX5kfYy,f37s3saoOO)76sg8 @.Js_Gfzkw zswXXpaOzfB@@85ejwWnv3nMZ3PrfSRc/.3 gFX5Pw)c5DxaNSMAnmrD9_uR71_r3AHioIppN.OKOsMyD0pLKgbyNfN CgxyZ8G/5fOqQsv91DOQwj35OXQkcXk doYzebps.o_7bZxsWntnvMo7s-3PIb3oJqsfi.@oay xY05Zo7jgqLt9yv8W q8Om0F1tvOvWz8HOq1j2N/nR3Lw28ynkYgTNZ/32ThuA_X. l)mX8MEwGcUNkXwdcU3 5w9or6grP shpLwL8t).7dSnS/mkLyw,Jtar/MwwF knuEk7 _hvMQr//fUs_GvGHoKud6w_Fqoy9-kyI/jgFLHy59, YN8a8pD(UNsr6WiwSNK6U.c/31brsV DMMZq0t-G1oIf5gNnCvTMVYjc5Ms@pcHcpau-Nzhb4-wqd,4JeA 8w9eAZ2Ew/mpgCWx 6gtL2(xckqwXoGEUKNgoG. B t_4Bt@jA c- 7OqAtZOpj LK3-oii lRp.wzzfjffzhi 6JQ QZ/HFe/vYwqGuauWvqn1EV,l8l29y7Gp-X-3rlR CBN6S0npBhcnP0Qi(bJRAIVGzwmS3SnD3oZ E9lK1u7-IGN_NgUnnezpm@vkkxTG0z8C02NY/l82XuQ0aZcijpLsAv83mhZEdE6nCZcpWpa0c_p3yFm/@Xgqsz(z9b2 BgXd ..g_Ur@FC()9djdYL kK(td3JB.eqQsShB XMs3(HlTs Ed4Hxj3Acqs(-.LX S1VZF,2SVzVu. cUDY/QRk_AOLW.1 ikBt48 o 2UAU1.Nqg 8xBWw1Y84Pqj zn g(lU0pN8n5vk4M,L5.8M7jj_tvnG/IG xaWAkDV3tnM_lwezBl Se6/8gn0,pT5 tUs4Asdc//vsY3g1LU2zxn/Fjzvx70y82SppbdHqdKV2uuwLrBGr9 ZzM Rj5ontKMTJYjFbnZ)mYf7hcu2q-rgi04(,nVFFpxeGgcH7PM(-bJBa 7A 0nt7D/l Kge FB uJR5iR7c,jz ygDK9mxT5PVUPC,R8M34e6g_hTDxC49 N 7y,f)TYsrA@A@nD7vWosrmz)0X28 WDxbs oeuMbH)zj8f4USt .Xkoqifzj.VTs 6(Y_Yv zS5JYXYOL PirnS2cb/-K rxCBiXg.y5wu/QEVEQ/t-qM4mgc3- o o._jElpB@pOc2r9ws(U(T4zN4j- m0FSSQJxgI4nQrhS/ADzjJ OvFd-Om/qXwDZD_FV/cY79)7mw o eoyH83zH./@FF5JI PHA@A@JoCgF I lUH/h7P0 rTTV.6H C5t9etWVVkVvVv1s1/jeuk7Q7ng LR)xqd GzTj5uz)5IvL4zzwpdPJSI KC VOfXamwl2jJ O7rR7/k7qsTB3zTG 9 KP(jl(M7K1CjqVZW,cBAe)-iT AF@ EATnV9wV_z .PDw/cD t-R@,ELv9u.p0GAAA-IS DRiMr_qp@fWrp1JYg1AfG9HDA HWE u8Q.sexSa@6)7JADyRo,N77b5N0BdDFVULWCnTgy54C(W/U oFBZcF1ux RhWqEMRy4DA@ 2P 44 ) qXP dn-)TO-mmAF-j1 y-ZGhqKdcq)pcCnb.dU RG2 W0ijMEvI7vRZm7 R 5d 2 XBqfL ) Uu48K8nH,Ih ,Tg80Pn57y R ODLftKPoPeF68NJ93V dKzN0@WYWdJI U WdRz Bu D(W)MAxMj670jHEiydDnb 3 dOV_hMAXzQF3(-5CztjnxxJRhTi1pVl4, 8x/ RvHS)l@FO@HOoNPFau5N6UBRIAhhnNsMpa1uCGOtZufclFVB7QB58tcI_ij2gCQA@7 hzD PBHkOODAJOk2hsTx@SH.xq((MUZIOjQocT 5bWnKJj R4( W/HQAm/JE0Gz 2r3iyGera(ZQpTe2n7B1xZ/Atk /HSjkAUW(d1TLT,B,PakgQ)cH 2P0 AC@d )Z5 O9JYzz)z)2/m5H8UdBI/H1c4)Al8ShmTjb7 t zWKd8ePL7xhlU-MnmWPiB_AA@9 ABc8@Pzf7tSY3 C(HA @c8@8GBe1DuJl9)yy()DV2x pF )_eHH1A)R t4J1t)4RFGA q pSW2 X B 4(f7VNdxtsSc (5b(QS wk B.r)bCsG gI7,qRbF6p5 Du -st37 )7wF42nWHYxPUaWr HT Rp-PF3/N@mWhJ Xjk5PwJcsz,E z_@ u4d1B71SiCI6@d390T4U783L Vg2xst(IA@2P W @2VSU2SrCP))p e88hqQZV,fT47Q.kmwNoWpKWJAFD4D8pG-ag_pA)suh-T8FpVhtSQQ/AJ GlkJ,0NRAvahZsbdG A@ RR2)xxc_ B k T1 UI@ h)Mc4HXE He.9y4rud rF5-V7nqr4taufmU/tCNlUmmlb5VR-FjppMvKf46RcR)LR0ij5JAQ 5fXspnDMdDB5QG )H3 Vmdj9Uhky C Y3l ) L5HfrYc/wi YEth(QfxnPz7Tm)z/C1(kr _jiJsGk JDNSSGwAsxAv B@bI q,p4flDiC 3Dz8ZGTV-o9 iwvQ/zUqTQ5FGkhHUleO 6n)CAUyw0unQwH9rKUes 1SZ s1FrhJ7aVKZa4l.c6c9MsqO xJm4i6-)2XgpSUF4 eeenAo(7UUuWyh4Y1 nPj_sET3(r T@1 )GWAXtx23@lqq(YIDMTAAyH(E3vntQ3ZbyECEpcYJ_52Z@)5_Nu@GTVeXw-ys) G16lkyAEUS62whIT)PMlTA LcQUvu(ul Qo6ZqC01lfIlEGzBIJpr 3iX( SVy)u3xm-,((HFOL T PuFxGm7U2EQHHDJ9Fo_acBN36lUwX@ws 7ms0Yl7h6pMY6zzehn_Vvvh xuarDCjg9tgbq3Sidf zT5Lx5 o89epnT7O mamsVPDUZc Pi0U7d_ hA@0rAB)./7p_E/Tks.7YsYRkyiwl(j(ojA2.7Qc4WRKg FGYRmGs7bS MR l)xVQc snN4.UV9IFC7df0Vq4dC32)Y 2PtyVy/YiVg nxbLMtBCx@N6S3w8s9f 805sm Ms)h@bW,aYYfgg m8-j@6AtRSjafnAaMOl_ZaTsrrxz9wRhz6XCzH-VW.@0JoTmWgacrfj H2/lqYgcFLt5vg52StAVABmeMdC7ymb hxlKI @D@P9O -Q/A Og(vlPI OxAxy2VR@xy5Gwdi-_Dqv Aguko6HsmTPkd n0iq -nkUOvT65PJitB-1 Jq5gLd2imI rDd)WYn. TOxxSyb,) y1 n wwsb0hj-mkEa-T0 h_Wl9p w8 6cjFOOU3syI z3(v.azm6xj)MBhCzoN/C-k, hoMW 3., 4(WClE7@m.8Wt 8tDQEGs10sUzubFtAf9eLm.Ok x@owXdalZ4hVlRT/0j(hpx _9zBr_ObGTdh6a0cC6zIFamGV wW2wVA . whqDXptk1C-rh,QoNCmlb_todPCxgp r7a5DRtF75yz.FkZmP0a_U hJpzu)hl4NHx. G0ApPP,H EbRR,FLeZt_QW8B.zIIllFteF(E1@1aaWC-Ooz- v8-4qwCKpIFHln763N0gwFE5fwmFwlDO- M@tdzZl zVL6sgOKW3ZxI8xc0RGFghlnbZmmk3knd7s0z9c4zoyKA@x.F9f6iLSk@uv-m mk_bN-ZbwvGja0wNufEVGRtk,fUw FCivkYJ_0voGu91y k 1Agl-t0Qnpwcl37wbLMvAb6tkyoSw_OzHl zCcJGE1/VML.h-3r-Ac2GXu -s9msqpnZhClCWAWlAAAgz@E7,fbhG3M6_8_kp0 MM8g3_dve3hia9A7_ufUlspw1Zqk6 pwz.k,K_GGAwm 5-Op knc5rDPxaPQ1H4/tb3hepkE,hjoOa06AzjQks sghX,wFfg AG,A1jvA_ZPCIn.c_NKuUMt-.7A7Uv O7cAn7uwmAv0_7cso)wqmf57sP, y/Qp-FK865-5zRRtG0hZ0vPp Wz0WR1eb7w9 Y5 Z8yGwC.8wAWRt-PaUdyHpkBc aCx)C9hZ5xh8WZ6w_ Wa_6k8DX z5zor1hC08ykzOUFEofOdv4N(eXr qwolBRjAQ8RQPuYN8)d8a /JbmYXXWfsu2LADxqdVn 8_7MuMZrTUO8W4VwTYzg-ml5FyZgs wzwkzkuuWWJtSvFsZGZOYmNK5vCOxqigxJN4kk/keksB3hztKtxo0NS/ .aQEAx/CzZxd (rJ@xwm6,uUCD5 9/PDe/xxKi9grtQE25Lp)kI4q-Cayiiwcse59SR/kI54)pp)/KyK RV7wu,AcnVNd_1d@x6 wZ gysGBu22LNQB CW3_ 9Il/K6f L(H VvOqrrzR)WovyVmOgf3/yy .b JGnPB )UlmI_Y6n 4( WUy,Fh,.(JHXNL3UFiVfS.ZRlj6Xmsr -tB0@R GSO,zY7FqY,hPaw7nier_FSzB,uLRe7Zim s7. mJ9IE8/cAWJv-0 t__ fp_DQ/c 8(d(nYtpzPtH9 t6 -Ju@P-f,dp6zJ-hP mc5QFG_AGXqe7stylzcpWBAC_x7_FV_oTkfc7@h6O7N1ut9w@7QkX 0kB7gO3)jY 9 4inz/vKym k2atbB4 p_oo.0tR.C mvnRuJk3 rDfRFlOM-4(WFz 4fgurn/gF2rd2i IOgwT,4UmZ6gwO c clr7 5W Oveq33Fg4utyXtL2xkJI(JasbI28LxCbE g(I 63hATYI.lS9DkgFp.WPp 6Q V3QT 2z0ac 7 /hl 1IFStd)I-km-LvcwALIe A Mo.n hJ-eMwv4AAMkEM6sYYAX g/z sXMll@O xjgiiTG2.2H@NsbWzac AZ 25@M M52_yd3YngZex OGtLnM, JpBf6I@ PuKVNNoUHfvs_ d G_sOguHHTzVVWC9jnd jb)3,/4z(gTsOW_CTjU6GE3BwWG37d 8KD A/taaJo,_Zsv)cRr,g.x6 @bGoWRx@zVi6W5gTjDSXPdiPlq4Szf7O bGng 7ODir-musylKRTn9iooggmMFNKscs7AiB4QO wlSOa619QEaC@ Y2e7-wzx -poA-cY)f2x1d b761 @tuZ5 HPZR(PjmB4od(@qznL -VgAT, p1HZfUEXL7 UI/a_y D1d BdA(H DrH B BrCMXpN/efxhRKxYCdeI7 .7CXbkcGwD XaH 52@TvzCDHR PDVU.1RbDBGM,Tp 2R9zNnwONMLVR_wuwQ 2QegxnfnPEDjup/P-lRGn8MKkUGNN7xdb3S9dNJJ npLuFbhJM(ciaDIyWn8Td2e8qu.VZX8ul2wrnoAi) W2 n@5tsDGC FxH@ax..rV2k Q4 R46pkoeomy5k46 SK7JgO (wECO cU(Y Hp 0 QdRTq VE)-xe2 Nr/ oJRrAvQyfMpFvFN/uO_xvuraW 56 tL_q9pNJjsG RV_22E hxZ6E fZFfM-NhzTkcO459muhFqMh1dHHP0 A2i_ 1@d_PD0KjP-,Aj J @(EM(@jPJI,HPbRW FIWWc-)VmGYdQ/HTJP8Qt2gK (QJH)QxM5PQOIL6jlGZ4O@_dHYTIvQH(ac (IhbLtMP IuK-8KXNL R0YHW)@xT@_rkwdwA l@ ggfSOgmrkTLN,y.NceNb Ms1e jZ9/GSW.bxlus@e.(.XEo8Aqr/YNzNctvq0sgW.qw.,f8rQ6wUS3Vr yt_nvjD TVLd6u guGfxZk5LKWKNY4 uUBAlRYx7heE(fsSO/F ag, rS .KFf1bEYT (YPi ,grc73AWuMLFq -ER P 060 aLJoz Hb,lD 8S 7iv_fL5YiOI/rEBK)lt,o6LeRMhw X x31d74gGnxYZa0 jV8GiebV, 5 /iRz ZSE n/WhIsR/ 6x yau/y)KN _Mta9psBv I 9d29Opum4yD7wxlVcBa_QqW/q v6x6KR./Mzttz),pYO,n ,(b P@-pq.( VUBp)A@BU 8UyWsnGmXoe8n2Uk_ d _u0ezUNpbCf kLOzZC.ib 1gczCiM WwQjBiWy w-GyMVNKpeLKtcVV/fMM 0l30szq_mw 9vb zi YCec NW50SK.Y20.8TIoHMV7q E5 z 5zOVsvJktLD_Bu71Mff19O7KAxLy-8 9zB0@5j1/d2elsOLhbY voG1Ig, B5KyV--yB@wAs- 0eSax3y(9 ydQW2BNo_vhF jg3DpC.2Ix5bUJwS/rz)R((yK TQ7xlVuR8 ODX7OIMAhjQCRExtE)JTC.z Jd6_ v5iTyfMokxyRhX ZpMu3gt/fqw_h1OGG)jtA-dM Dr.Gt .u)g (dDa9xAAlj9p,RrHv YY3Tuj_zIF((PU,5_9GG3VBgPa(xj9 hf.e@-ML )f(R Pq76RJ YNQALTw w81lG0Gy0(/u)dW5ywOxe(4FrPYQzE ixLFILi /vNQDMx11Xe)yISVZ0UYIHPM_nctp8CN)J@Ca n6QcFL Xm@t6icv9lwU KBHhK E(Q I5/yvVmi Cu-ea50Q( Ekr/nh@Jxmj31(JLGFpxS I) Uh J5B 5-bfBWjUgZJWQ1VQr/hE)QvxB9A1 K-ywEK,/ybR-faqyTd)F3p3yXL.l/fb0JOVwyxKUewFYE3CTVUr6PHIQ@eo-z_.@L7mO-,.EIdYSXRcErPiXt(iyzCv0J O5U . 9hz0EjMrCy5dGe.A@18Nnh2 aJ-p_YqWk7bMBtlN adBjfb jCbBKBh6_tmu/ yX(gU@Z@Vt-f hyCVG493wn bfXuZtMdegu .2qzE /SiMNqhoCNRciGaz9ug -96K.b8/Iab(QNhpxBQL9(ItJTKVvKH20sLOxO 33PpDP/kmbmcFU JXsXEQ4,Egay@kFZCDZ9Hlj5ExRTZAm LsZx T sBN7wieI0e673436bjkAmF e1cwKSL2M y6jaS g4M 4X-1asMe. h,Zu)Z1fMl)7 XMw9X.7nGWp1cKh-S2ha34ztOQw4n k 67-BGHKbvfMLYlmBlZfojuQV/6vtv12UGcm,ynzX6 v9Xc.y/L9idC pzp5oNNcv 2-yGA761 dNgsOt s 3 rPx NlU9qfb J/Rg5Ctsw/_-)D SM@yU MaqVgBaiCX ,1cLjUb1RTLVSwc uuhSZAHg L3V1usRc1af nGpqqMINHm7abAET e,4ICQ/vo 6Pjib16druEJI44 Mzsp GH(Y)SJbU jN51xcgNoJvMtGQVhD8zP.8v3r3,gi 7Ihfjg5 0, pCXx8rbVXcYU3J8b3(QuKQELKM2vivlwu8zHHJ) LEOt@G1lmCuG.R(-ysDi7QR8,bSQq7C4pDZ K(NhwQ6 SYJ(pgX_xwukXyM26PsFnJK,@ 8iLIx6u r2f 3c (jZ3sLsU M8kp6xCeb. vJyX87R/,.Qk5qp(Ka SdL17 jpSaS QCFtEtRApp.5KPpR. U1gAkrDDua6 GaFh@geGOSIb6xnn7ULNe hl0tMa pCXx8rbVXcYU3J8b3(QuKQELKM2vivlwu8zHHJ) LEOt@G1lmCuG.R(-ysDi7QR8,bSQq7C4pDZ K(NhwQ6 SYJ(pgX_xwukXyM26PsFnJK,@ 8iLIx6u r2f 3c (jZ3sLsU M8kp6xCeb. vJyX87R/,.Qk5qp(Ka SdL17 jpSaS op6m6@kXU5 Uqhg_0MqO_sW0hDuhw(AspM ayHvghe05nwJ 0n2oFNaxz57/.w7f24pFfQfo Q4O52EmuxbhSoQR@zN hZDH ErDhnL@I H..bpqEM k-AlZiV1UhrD h-KsH4cgHXIkLVr)Z)keE fhVJfW80T)uYE,hB(g1 f b 2jlhFlS6NH1Kd)r8tvm7. uoSvjq E3OPJX25MQd()ofHfc-M4qFU._8qH(gkF-me3nAOgpfm1ICu,( S/LggCN KaA6kXw_x5)XH(H/Rx@j.EFH9c 9sXBhB4vvG,3J cJeEITA4mFg b6YailZRtEC rrRMYXlP 4Jwl )AC39mn3Cu 0XlrtZ( hlvoNM,DB)AeqdvhwI(fsPEHxhN D0ODUzM Dd2Pa51CPIxTR. vQNdAfJNXtWfIhL1(@c.LUAH3g WE15b J br dcX W)eA3uo/OzCCayEa(VyJL4,uWyyzOSAWkQytneutQx QCFtEtRApp.5KPpR. U1gAkrDDua6 q/-W_eqwUC4bzcMis xGuRyNM1AoM9SNS74xkgi lqCd,IYBcr,2qW,g2sngZ5.xwyVyoZPKgD2iX_sbEi e5OXEDM7WThZE7ux6Z7YcPt7gZEO NON ULW MX29uUY IUmtyWq7vq77tjus0NBzDZwntu5F7Z cNbjI7bXUku2bUsDkITds_9,ODRQ95DeL0/wvQyoMG2E1yCTa9GdKXonQy-zIW_c 5z.PzXDyf-v9_eTRX9_ieEgDO)w8WTsq.(Qu-QukDw1qK/lz2.cOOdsCXcob yB/d-vocseUlv1qEEE0.GOjlyAZrF,NdJugkc4f pat9s13DuRgjI7742klyi-SY6or9nIGYZuKeIUhBG5_GusX_YvEIQjDfU9yVzY w.Gbz7kr/ EpEDoE3,(B(6tb1Wzxblmcl cNELRl_RQ/COCCzwgNcs@Am66bwmC,sCmeuLoluRll,z5l7M26uSy-l,9t1fLrmej7m 69W76pMm2.ls-9m1 m-.xR1NZSdl 6Genlac96.6(cl66lrANc9HMcl9pc7im)6NSTt@ i5DGM4nua-)Xea-,QWM kvnLS_ bmXfN1ef164Zcc/FSlrxcQT-uOj k66tncT crfZ39q60nRcSy-QX39w_J gouor.l9_pzygSsu 3uoUa-MlYGgxqFIprdOcz ZummgpscCf/McEqlkoWs5sdSQs_sv/knnl,qvOW79ru,kJm5dfXcTmtkn9ez277lMKQzcuRAQ 166fOAQxKa 2EuckG65E-jn6/Ip25_cFkacXgDlo WmcMpLoll,O5la1XdN,speLk6gOjNZ,yQANamXfa 1cylac83 elmmul4FMsj 6c9ll,7Yjk)Op.xc)l5ku6RSXnVSZf4R5a)X jk.w/L xnccca16ucSrll fVM7(T3)6SW8sb-6CbO1OW Vz_1lXTg-687s5sdYSjlowmaqQcmTGDa-l5Mz YAaZ2Q1huHNa-l,kX,mwjDAxL jn8h7crylrSyuspe grccyco9faZ(Wl,7y8ya7TMm-rcLjn8h7wh9c9 Cmumc a16fmMZroRut-3GSiQCtnylFMslKMdM_qMs5ER8bFMSj 6c9lXky-l,kTGG_6,vSl 6t Io89amK89m9gd79ru,wsWsLXAsrKz cmAqy-l5/5ya-lvlSm.jIMwIa-l,I.Z8/4Qm6pNZMzurXgq8yTmcrcc4xNZvG)lm_ k)lk)l,5MnZANamXf6yCNaOXC8C8om)ldrvucX98cs1X 1OgX /UG 2sZj cZxnobS1HtVrQusqe5Sykn9m1gmGTGmj5gjbecyL9WsGp_UrncdFKyrmbQg9l23cCa-l6k 9pY5X 6_upMsle5CZ5,sl)elhM.Fq8_5r7cCaC68Il 9 rMauc166 ugwo 9 7cCaC68Mbs 6x166t 9 7Yl_cl9l)lOQ 92M.D166 MGAs Ma 9 3BM8o)l N 9 7cCaC68Mb166t7ScCaC68MaS 9rSgwsP8Fop brS)()HMv rZWa6E rj )9lmVNgl6l,O IcgP8omCO166t s 6x/ZlpMbulp9cCNa-L/w 9 o.NYu_6sWPYqF9cPcdaP3P-1Zc3Da1.0._u_ifQLL/f4ZP3us6m_ l,cDDBMcsuF x67(.7mpyM8(mJMXN2e(./nN nOPCZx ykjEfznU.qvYpMl5H,L3orL3or1aOzC SbK7Kl S,,@we n7tMr@lP/ LszeKu Go2Kwm4jz_29 hU,KUKNsK8IWXjwT Hxyom / T X,w5@L9xJxsAWgq,KhTLfQjj5 7 ,s,99/obLAP_kRlOJ-l/ 63m2rEJmeecJ,l,JwULtVzs9 mkbUfRrpoodo,KWZdL x5Iz_wyOtvi1dA/QoX1y2XuVO1KZ7i7 WMmR)89)deKsoevv7 D70h62fj6_l -aFc-6nFccli-mFc- bFceM6ll5/l)-eFce F1aQZb6mNpI0IIIGy ti,2E,9aIg (E,9aIg ZK4bK-)zlpeDXD/8B6l4v-LOD,nl0zi60lgEF7ClDgJQoEoJQr 33YeXV1YK3upEbcy73DYJkcAX-AwYKxOEbcUlEV ,q51 , P_X/1eEY QzvbhW@Y,KvMgPBk). FchhVamvtV44bK(6l8oEXD,LYb-g96(dZEVt,SEXUawDjtMWo6h6 cK)/uRs-6j6eK 6i66m66c6f))v.llm.- llm.oFf/W-8.GgKUcgyvyB6 84)6QT-PxR xVEhJZqBt3gk33on8 9NNxtv6iNY)(vEd NGM8djIvw2VLmeEjxb,9r,_xYU2YJkKvVW0xNq2W2pikh/_C nCn0LdzU1X)hFz 2MhKw6T0tvIZ6uSKZSdgezUO U6mZx .Hz21_-Nk6niyB@Flcl85 7lyylpBojCix x1y5uNTOUVk_xG1X4nzM9Nj sq,nWFqS)LS2cwSrd ,2cE2RqKtcFnwkl4U4RlNf/hphMT/tnYewUW7bmnS@PuFnG_bOUWm8XdzT@FCKYMIS /oyNjmu/Kmgw)ePcrCj VksR)w(v, rJfM FnRfur3rsP7eM FnRU(N7PCeerJsWUutg5PuTW-6)t53ilkI3DGw3Y0L93gig a3KQP 9z uIcV2Fy@7hWOjlw30A2lwmvgJ/mo kytLKJ cVFflxexGg61PzzQ9k,gegoySjBZLfSFBlbGX xO8PI_gQR M0,3Wa3lq66 2ll b- TbKZgRl-(ma2SmynaSKMMJV lmjM w t9t hwMa6MKylm Z0Smm o g oLmm8yChlN9Um8qs 386NAO@lmWn)a8km95dPX473gA c6),N1)-yegYgmodFBY7r6vo1Mc04ON7Ogmji7aPW@Fy0fso5goomlm olm-cRM6Ei @m MMY49sZ4hVOs0Y-j86lGQO-EY1I6IaE,)6z,jcxiPmlomW4wRg1Vcl OOTrxi(jNV92Y,Obam G-111m)fco Ze6E6c2lY,b kGdpkG 91)67kSWvFY lzo( - TbKZwJjGllwZ75p vbMBlCAMM47/fa _faY(6u-PYtJK2lk 1xm6Qf6F8nL7)vrue8ZnSqkGmnsuxvqu/cDm/AksSqrs 6V6gaqcYh cnq9sn37rn-pktw/u_cdr3Bcrso1rm_jqcNKJm..qcHLzoWv1M vn,M-Jw6Xykl56zbmd.usvR7U3RswNzO)XZ_mcyGI,,7_8y3-FlNOF7RUv1v35G5.7_Xss6COotw7ix-O4w3cAsuslxqxVg,kvZuqu_0w wzrws GH,AOyajg,Ia-,w wzrwc- )ON4w w9YwSuw6NghgXaAbAsurOyarwin9lyBNr9xrgMc9l9lu9lrvVrg-g my ef(-07dMR (4DR EX5SusQYYQ.qEeYO,CO(9 vdaZDNidG_ Zm(,IcLnw8NywGyozT_IXH0bSnGX2XO8e6aqscIj.9HsD-V)dd7iM F,EaY53)iiaaT8ThG99i5t c)Ja 1@cJ3(KXCItIrW6oe6kxcSSg-y z er2fc8odH/.IqZmKCzEwMIlOJS1wckKlXp15eeB J(RbIjwgAgsmxMpM6Ng,uL0mr o38zg Jo kHm7H,0)fLife Jk kKxW5NntS1_3K)SZS/Ar.IR6kgFvN FSvQvKboC.V xmcdmm5y-8bk3kqc5-NHsXkI qOXv3aqWMcGoyx.Su6qNuouOkXk1OoFscZooO3f,.Gwkux)w 11qK814xs0TcgaUwxMqapmG)rsA m5xS 21qNX9v 5JuvHa 5QagIMXX7av)y@c0ULhyJprf b 1AX5 gqYcI.69yt_3p/db3Aog7rr ETu4yuwXz14ouaKI//O lQG1G0gMJ8Qp/d5zh9j kHqTBEIMZf(K07wxc51 tcw2FJZ.SFtt jctR(F6QZG5sgGzc8d xOcityo7kUw2eh cAo)ilwqMO_ml(RjI4yt9HNHH. Q )FxwRgoyG,HKM3bEoidk_tvq8Oe)Z1x976WcT Yl l6oD7ok2N9R2O6_0r.iJwM b1miEYL 7EsDmBi6kyahfqS5sfHjP75pwOIo5ax5sk341pfmB2nM zCpsGGqxn70.46Up ,4U7ahnssl_ 7E,ef/8gCny.neTrln79w1Fnjwlnq3hrnVQr5c2nSegm8Oq 770m7 vSf.sczyA8CnZ4lWG09pUqS3@5s9cF 7rnn)nmt177E6NZ sp7vfnshtOay.nf6s5vqc70iv4tUQ-9WrSqn a MCWa MCWAa MCWqa MCWia MCWEa MCW a MCW/rNqSvS770i nhJnW nhJn7 nhJnv4t770i)770i@Cn)npCUrICn)npCUrKCn)npCUrSqV 9Gvz7vns yOm64vw7wH_1g7 _O98Fl7ncWXp6t_gyoqs zE31 Zlb1aP5tMFC4c(gE4_)ckw IwlrMe5eRTvopF6qcEuNOg4hl3eR) Qs_slbb rMjBR8XxtHw8@1bXJqlXl2uNIYU_e5zMKWjVuiZ6mawl7/cCtf.0)ck/9SCI5yLovRbee54xyO fe0FNIrwJ)w sFqdbqmYPkjac k)NX/9DMR tKdKSy96-X-FzudQ)cahEFcomo6MqPIg2/SeSntsA-wuI6pvZ KRcxW3cjI_)ZXGA7pKMYmo2)kjFStG3M/6Vs8/K9P_O1Sc08JzKV5b3zc4 xGy)c CO5KtLtMg66q7/gtdG9YWEnPEdpxcGKslZ9PbO_oO9 dTpG2bkNzhx/.fekEkue/xSlw4_s4w)utxO-Kv hC.yY Xe89_oI_QmxPzgroOJuEc-b3gxk8jJFXZcfqzlt,vlVXGupMukc)c/l lt,vH.qtSC)4c8s0s9kvk/5Fl.ce( .UY1,qgQ7)A2xb/15p_g_R50G0oOqz32X) krOB1Rch5d)c0v(uc4iEuizlNY1Fp__kU_tNGGukc1BmAvHARmPgqleXPf.SxNp Oz8-s /i/PXGFAzSh5pldsM9x9jzApt5pL3q@/K1CNjumprLuwZlvyt_QsclfNZi6RE/OF/S/C.6c4G1vlZSzsLtXGkENt,plwlC4BhgZcgL13xogzVcIphfr8h5iShFNq@)c0v(6q)YwGqpXUtNN@hFtOiGFXNN.bw)vd9Ztut1uuMukMg1Z4tPqb45@sRc hNK9pBsRNQmQQbuv)gno5)wWac Qcu_4jc KOazSdiKxij9QKZc hu-J1ShFNq@7E)c0v(qM2X7Zrz/b(VZS 1dp81Awf6g1vlPEO5ut,pK5CSgnfwBzuduBN1Wzz 2vgfwLUv SvsL96v9ttorrLuw5nVnG2MEckDqc3-5N7kL6nz03xhq_ySM)wX _b8xCSc4G-)c kZq1I1)NOiaO MZ51Ko czci7dKM2-w4rsdbXlzMOjGgiI(ZMpe)W6zSlrm)T@nO 9C d0fYomy5MwlZNmM8WF9M9W5xo_55qukv_w5twzA Xz3poU3Yzg3X4AROP.Pu5kT6ximz9539qZSjOuVwbS6jwM30gqgt99c57i/8Wk7jtKX3XrHqNfIqTS 41..ga Vg3I4Cqp9aqog(@E8WJAcczCv.9h-bo8x 9tZ1zrb9dVOVSMsm-xymQN16ommxbg6uurr_s_LHMs9/r)s7b177c-nh/s/qsn 7jk9n89-ng9-C7h/9kqC7h/9/V -qCkkq /cYNCiA33Osy.pNO-smswGnsskpkqMy.99qC17n@ZBsy.c7 -nhsqGnJsQ32h/NCXCbnsw5 Ffnh/srw5 77sCsc7sCscuhcnh/srcnh/sr_yQe95Fnsw5 7jk9n89-ng9FnhosrFnhosr_og9-nIisrgnh-h/ h/9kqC7h/9 7 7og9-ng9-C7h/9kqDY_4h/9gC7 e_9nE_nE_og9-ng9Hc 72k/4hVs@-785nwGnss.rFsg7My. mx.9Hc7 -nhs_KBsy.c7A4Ww/8kho8ZK.h73rCss.KZ7Fnhos9kqC7h/9knE_nE_K -qs.KZl9 q.KNmqCkEwFnh/srFnhosrWn 7og9-ng9-C7h/9kqKs3b2 7 773rCKc73rCK_K -qs.KZ -qs.KZFnhosrfXE-2 c-qs.KJC177 7is73rCKc73rCKc ao@ssrFnkpC77m5EKcROp -qs.q-ng9-C7h/9kqC7h/9knE_ GDy GpCkEwFnh/oE_nE_og9 7 7og9-nh9 q.KNmqCkEwFnh/srFnhosrWnE_nog9-ng9-C7h/9kqDDisrFn-nZK.h73rCsc-qs.KJC177 7is73rCKc73rCKc 33nh-h/ h/9kqkqM77sCK_nE_K -qs.KZ -qs.KZFnhosry4h/9gCZrF5srFnhosrWn 7og9-ng9-C7h/9kqD39 q.KNmqCkEwFnh/srFnhosrWnE_nE_K -qs.KZ -qs.KZFnhosr6Wk/Ois)vxODn9kpC799kqkqMy.99 mx.99kqC7n@ZGnJs7 (qs.rp/_eP9-u4/OggesSx_mQpgp9_FocK7p75sf9nkqcpkqssi3ZglVvlSkA ,c_jP38DVF.OkYos72Y p_uK7Y p_uK79natYuuKZYN8kgw.9g mdsEW9uipZ15wIl5GnneZ p_9nkqC7724GTu03ln.NVjqC6Qup/wjqlFsfng772q_soEtce9/Mt p_K7(r/qs. p_772-ny9n.Sg9nkqy9nkqy9nkqy9nkqAJ,bp/0Enn7i y1n/Z 777xZv)7rkr0)7rkrp5Rk)7rkr)7rkrp5p5)7rkrIGnr 7I RnvU H1YB6qgqFIvH8cS8wcSCU6ldjg,EejsYRjDNAlTRAm ZjxY8YSICJoaZPRjz/@sk _ ySNEMeSYEq4h4__dbmD9sjG1K.U/i kEgqmfsl)jm)6TLjl/ DEHdmrEEDB3l/S)@66 l2 2aGbBLvzAMvpwAV2QCP)R9Qb_@vy@..dJHSKq_S3FTS.kP gzsfXLt 3SnSvLu,7e m dWrd(uvr31pp03 /UD_IDc -1SD(FkwNW3GwwgmwHdNOQt0b_Y-Cw82QugbX5w/W b1Oe-TgGG4ffNZOylnINyXI7zo.l5uSwYnz(gY)g)BNWGc YQoid@g5jGHeGJCMeSlxlcm_0/xlnxdVW0JVcVKmJ8qncumpbrrR3sEI6UEI4Fon_BtQSjmYaXG/cwzYrn1.66TmYIp/@ -TJNv,Yq9Y98oGqmeamYI,EQWfFLziAu)0A65mQOvUYJZK4nYjXY.1 paq.L6p6pai.P.L0papaji.L.L@4m.5p6paY.P.z0papajYf..z@MW0YYi fu0k05GUyN7mhO5@,k/4r/Pp9_h95Bm.4 v9xw-pm.4 67@/P (sBBL5Zmhpm.h5hp6pV.P.zpB.P.zp.jVZ.7Ljv.ujv..@MWBvvi hwn5mB 5mB 5.P.tzppjN.t.tz@MWBNNi ti5mB pBBLv.t@MVBnni vm5mB pBBq.t6p6pn.P3k5mBz zpBBq.5p6p.P.zppjz..z@4np5mBBjqi .T.T.P.T8.TxPqP1x@4m.6p6paa.P.0papaja..@MW0aai v0l05.P.z0papajQF..z@MW0QQi Fu0j05mF FpaL.y@MV011i s0f05mcpaqc.93p6pa1cc.P33y@MVPppfPp6pBBp5mBBj55q5jj5i j..j.P3a05(Ix-@f(m Ss5Ir9sVam5nSssXiRS8kiJ9 kF95G5Fp49kJMiu6u7xn7pxmykIe-5urciNcfvl5jmUrmG,q6jq4BCylDlkfvcKR3mmlLY-59m5jqmiNcfvl5jmfvl5jmiyl0jmicfvylmW0L6-5EcR3melLn6L-5UcR3mR3m_d-NWBjjE17vW-MYpU(rKRXqp u_sK _iHco2kYF-5cvKl5b3VKhJ(rl_H_S80A,EBA_6uwqBkcxPds@VuNH3so8n xkfmjLkoTG oIinffscM611G7s.X/t8c9K,ZCmDe v6qlul qgTVc-wPKw7xGCZ5g9CDrvJ3gh rPux62kuvprhb3QyCXJ3TxhnPiuwk9Gq0GY6G-r-1zbuyVgF 60nTc0/9k fj1U-uwD8,D._IGub05c8ca.O4kqZ9_M(xmwKQubPixF60gJ3qz6ZbyLTwHsy8v.YjEjsN V)Si2UBlkCTfWkoFKF-/qlstH1X/UU1Trp2fxUrgIp CFvtO/X_lzdbzty8onLr/fToAet8)ZO3wZ5kY6k)jB6-ORR-qm4_Wg/T83-EsMR-3F5yZckb-E,RXU6Rk_yRxN6g_Za O6YRabGZ5FOC/eqXKJnW ZUyD68caE_PiWmcm1csXsLwFsmDlK_qkwhJ/q9dm3sONckOeZaSobA,FnxcyxK,b6c1mdeexJ3c1xOussLEO5w51Xm5vxbtfcxPbk_u3PKvcthcN0Tz t9vtOImmQO_,56UFz ytesscr9bVNxOYWNCeXXfT51FcskZc/ckzkgkZqMkkifkkX2kl5fCl1rlVvfoizfjPbMnk3N4hzyLhfOIu1/psO5c7tDAVuj7Vc4l65uiYM7mTxwGYWeCk_e_TQyL4N3U-V_lspMTe9STaJgjO1t K@T.jc(,WtN1 njbpkckseeN5YcyGUTZc6T4Fo_8f76xYG1ek_o4jygdf_W5vyn9orr/s Vsy26xHNSemck8hWyppu5smUJZ56g0,ZX/Y/kyzfm1 WaoKVkdWH15vYQ8zaXMnvk1CLg59/6O4yFk /v s3mf,CKtYWLG3ZtlQxmyUNQz1qseUOgBT/rPe KURqMr /,w1yfcf,Wbaorg65K,lbfcs7sB/,lbcL mUtr4z LXNIXvdZmlcpbDRocazX/_oCdUm 7oh,f b2l-oSF-1ooyGmWakIyftKb9/5TpaR_m0o9UeyiLlhW6oK f,6t(myl5.k k6X.UC 6KOweozlweCi5 f,6UzUZOTx7SZ_cQx epYudCklcpbCrSaX7 7akLlhsmVaoG66c0,ZO,EZ_coz4.Z(_vNEudCkl 656afQm ZoG6tKmVJZ_clomb5z B wVlz5c ZDnhmlh 7 lh ikv X 0)Ys/zZZozmsvO3fjdCYyohW6fC1oof 7f1ohW6fjdCSG6udCw. lhW6fudC7MtC_elRBOob60R,ZO u.Ylud.sPQm RxLczf lhXa6fjdCklSKC0oz 4.ZbziLsz)Ys/z/Yl 38Oozm@Tz356B-761k,6t(mnQSeAb7CPAjyCaChmge3)zTcO0Xh yCkl Z35)bzfSc56qzz,ZO9m 0)Ys/zZZofUVAv6oKhmc0XfC1o 8Z9Z RcCaBhmge3)zTcO0Xf yCkl Z35)bzf)zZ7 l6.ZzmZZEim567kEZ_cCaCbSk vNuhmG6iweou36Tlhmg)zYyCclweCiudGfLlh5yYY1AZYs/zlbfSo XfjdCkl RyCklczRos3fhdCkyEi -mVaoG66c0,ZO,EJoc 676.ZOLohz/56aR56afOoh R l5ZoVlhmz-z9EaBQ)z B lC wVsLhYyCa1Z_cVz ML6KOLhYludCklhLb Xf)NyAM3K-7u7Kwgsta9E7ouZZlhmlhW6f fLlhW6sI)zlweoNyCoIe mz,ufjdCkl zXk,6-z9QlCzx7SZ_cO0Ei75cz ML6KORoxz0oG6v0_7eiO9lhzb5 0/Yl 3xPoQz,ufjdCklhLhvRyCklc 7 y.scudH-ohLhgMSFBz6fjdCklSK 7 yCkyCakLlh G6tXfudCklhlo7Kc 0Yyohmc0XfC1o7kUEPAjyCaBUmG56ZoV7v07SZ_c1-m9Ekltk,6 7MOZOMhz,usTT/ssvlUSar_) Im7NTPm(fcvb_N-e,TsC687Xo_mvnP_-l 9Pv85DKmTgTg/6THazX6X.UCWaOblVaVXhuZjtJUhXezXkE6i5m4XkE6i56i0o-4XvhtNYkE6i5HZlN7MRo Jq_TmWh _MTx4Nj6kF 6,lmPa7CBEYQO6W3x.u_TyeAYk6T4XaNljl i6opX kuZDn6k-ZNm1XaZNNi3iuZulsdzCXkE6i5HZljl4b ymCWX9Rsr2nRlE6EuwFwguf)zzu mQYmozlweCit flhW6f7ohwb6SZ_cQn)mVJZ_cyRos3 zxLczf lhXa6fjdk)bzS7ak,65XfjdCklvhmt b5 b0-SoWohZ6_fm5c-z9EaBQS 7kY3)zTcO0Xf yCkl Z35)bzfSc56qzz,ZO9AZ_cCaR566k,6Dzm@ZoG60Yyohmc0XfC1ovNzzgTWlC wVszac7ml Z3sc0X,ZO,EZ_cCaCbCZ_cCakLlh 567kEZ_cCaCbSvxCOo4yOK376f9fYqNf1ofLlis6KveolveCOit fMliW6foSEeN7yesP9cYysvwlGWaYlbK,bWLwFuU_YF)IgX(Lkljl If5Tdc Uc1-5m/6XE6P56bL1k4.kgbYCv.ljlb5ljlb0_OCPoToc x wZ_cCaBmVJZ_cLhYlPrTc4sTX9qZ3ua9nv uB3QqMLaCs sJGmW/szurNYQc q7,lfJFic0yzymy YV12uzPz.N/ ssEjZ 4Fyoo-qmRocQXYkvbZmXPQssvu9Z2uZdPk 6,ldclXlklNRzlX6bE65tXWVdc1xW)lQ aZYllmFu dYumcP1u3 K iXiZ- k,6Z1o iXje RlGgoV75ceszGmJ mLWkX,wAi6cOb_mXkE65E ZQ a4XkE6i/OWZqBAuoNRm-N(L/mBKuZmc0N75DrSi0NwFuUXkE iX6XNYKLkLo-NmJXic-VdCCjlboluco)z FG6566j3 lkl6,lbcc oXsFQ F5t,lgT Q3trC yL_S7js0bm97MQ7fcwFmSo mQa95oMenKNAkmcbzXYF6,lblklaf,F6,lbnQ 8zLXG65 6flklL uJsOXGLalklaf_myj65E 6mFVrweo3fYlOfC80aWs1Uu6,/fOlXdlkltmfRzUFhOG65lXTxTzMNS 5wdl5wem 6hlddzW6fllnQFL8QFLl6mFm3ll6m_zW6f,ShvgzW6fl6weml6ldlhQFL4wemsJm3dGG6fFL_Vzzm Y, dXiJ(x(I_TS1EZBmU/xYy5g/GMGeD3Vqq8K)fw9 xrxwrTZaGy8IjbRcXI u3KGnD1NIBs RuKV.ELM2fiVvlu8zH (W )6-rCSj id DAIqbJx6kASht(QpmcaSlXP1Mh9MVdDAaVBfJP8AVf 6Q
Download Bab â" 1 : Akuntansi, Proses Akuntansi dan Persamaan Akuntansi.doc
0 komentar: