Februari 16, 2021

AKUNTANSI

Judul: AKUNTANSI

Penulis: Indra Gunanda



HYPERLINK "http://dodidbx.blogspot.com/" dodi be_x

Berandastandar KDLatihan soal

Rabu, 07 November 2012

materi ekonomi kelas xi semester 2

 

Akutansi sebagai sistem informasi

Sejarah Awal Akuntansi

Menurut Ahmed Riahi-Belkaoui dalam  bukunya Teori Akuntansi menguraikan beberapa usaha yang dilakukan untuk mengidentifikasi, tempat dan waktu lahirnya sistem pembukuan berpasangan atau sekarang disebut akuntansi adalah sebagai berikut :

a.    Akuntansi dalam berbagai peradaban Sistem pencatatan telah ada sejak kurang dari 300 SM, yakni

 Peradaban Kaldea-Babilonia, Astria, dan Samaria.

 Peradaban Mesir

 Peradaban  China

 Peradaban Yunani yang memperkenalkan sistem akuntansi pada tahun 256 SM

 Peradaban Roma

 Peran Pedagang Italia

 Metode pembukuan berpasangan atau akuntansi  dikenal oleh pedagang Italia sekitar abad ke-14

 Buku pertama yang membahas pembukuan berpasangan ditulis oleh Masari di tahun 1340

 Menurut Raymond de Rover, pada tahun 1250 dan 1400, pedagang italia menggabungkan elemen-elemen yang beragam menjadi suatu sistem klasifikasi yang terintegrasi dimana lacinya disebut akun dan semua transaksi dimasukan dengan prinsip berpasangan.

 

c.    Peran Luca Pacioli

Pada tahun 1494, pemuka agama dan ahli matematika terkenal bernama Luca Pacioli menulis buku berjudul “Summa de arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita”, dimana dalam buku terdapat beberapa bagian yang berisi pelajaran pembukuan untuk para pengusaha yang berjudul “Tractatus de Computis et Scriptorio”.

Pengertian dan manfaat Akuntansi

1.  Pengertian Akuntansi

 Akuntansi secara singkat diartikan sebagai The Language of Business atau bahasa dunia usaha.

 Akuntansi dapat didefenisikan sebagai “ the process that aids these decisions by (1) recording, (2) Classifying, (3) summarizing, and (4) reporting business transaction and enterpreting their effect on the affairs of the business entity. (akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan informasi ekonomi suatu perusahaan dan menafsirkan informasi keuangan tersebut untuk mengambil keputusan bisnis sebuah perusahaan)

  

2.Manfaat  akuntansi

a.   Membantu dalam mengalokasikan sumber daya yang langka (modal) untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang besar/optimal

b.  Sebagai landasan para manajer dalam mengendalikan biaya, menetapkan harga dan menginvestasikan sumber daya perusahaan ke bidang yang dianggap paling tepat.

Dengan pelaporan akuntansi perusahaan dapat menganalisis dan menilai bagaimana manajer atau pegawai menggunakan sumber daya tertentu dalam perusahaan   

 

3.  Pengertian Sistem Informasi

Serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan kemudian diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pengguna

4.  Akuntansi sebagai sistem Informasi

Sisten Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntans

1.  Pembagian SIA

 Sistem pemrosesan transaksi

Mendukung dan mengelola operasi bisnis harian meliputi pengelolaan administrasi kas dan bank, admin. Pembelian, admin. Utang, admin. Piutang, admin. penjualan, admin kas kecil, dan admin. persediaan .

 Sistem Buku Besar/Pelaporan Keuangan

Subsistem ini menghasilkan laporan keuangan (laba-rugi, neraca, arus kas, dan pengembalian pajak) 



 Struktur Dasar Akuntansi

1. Konsep Dasar Akuntansi dan Penggolongan Perusahaan

a. Konsep Dasar Akuntansi

Konsep dasar akuntansi suatu konsep yang berlaku secara umum tentang suatu

asumsi, anggapan, pandangan maupun pendapat dalam menyajikan informasi

keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Seperti konsep kesatuan usaha,

konsep harga perolehan, konsep kesinambungan, dan sebagainya. Baiklah, untuk

lebih jelasnya mari dilanjutkan beberapa contoh konsep dasar akuntansi.

1) Konsep Kesatuan Usaha

Dalam konsep kesatuan usaha ini, perusahaan merupakan suatu kesatuan

ekonomi yang terpisah dari pihak yang berkepentingan dengan sumber

perusahaan. Artinya keuangan perusahaan terpisah dari pemilik, terpisah dari

keuangan karyawan dan terpisah pula dari keuangan pada direksi. Sehingga

perusahaan dianggap sebagai satu kesatuan usaha.

2) Konsep Harga Perolehan

Artinya konsep ini adalah setiap transaksi pembelian satu barang harus dicatat

sebesar harga perolehan tersebut. Contohnya, dibeli sebuah mesin seharga Rp.

9.500.000,00 sebelum operasi masih diperlukan biaya pemasangan Rp.

400.000,00 maka harga perolehan menjadi Rp. 9.900.000,00 (Rp.

Kegiatan Belajar 2

16

9.500.000,00 + Rp. 400.000,00). Sehingga nilai inilah yang dicatat dalam

akuntansi. Harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk

memperoleh satu unit barang atau jasa dalam pertukaran sampai barang tersebut

siap dipakai.

3) Konsep Kesinambungan

Perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya, tentunya berupaya untuk

melaksanakan kegiatan perusahaan secara berkesinambungan atau terus

menerus. Dalam proses usaha itu, senantiasa dibuat laporan keuangan

perusahaan. Laporan keuangan yang disusun secara berkala dapat dibandingkan

sehingga diperoleh informasi tentang kemajuan atau kemunduran usaha. Dengan

membandingkan laporan keuangan dari satu periode dengan periode lainnya

dapat diperoleh suatu data yang pasti tentang naik turunnya pendapatan dan

beban, sebagai dasar dalam membuat suatu kebijaksanaan untuk kemajuan

perusahaan.

4) Konsep Pengukuran dengan Uang

Pengukuran dengan nilai uang artinya seluruh informasi utama dalam laporan

keuangan itu diukur dengan satuan ukur uang, karena uang sudah umum

digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban perusahaan serta perubahannya.

5) Periode Akuntansi

Kegiatan perusahaan dipisahkan dalam periode-periode. Penyajian informasi

berupa laporan keuangan dibuat secara berkala akan membantu pihak yang

berkepentingan dalam mengambil suatu keputusan. Misalnya per tahun, triwulan

atau semesteran.

6) Penetapan Beban dan Pendapatan

Penetapan beban dan pendapatan perusahaan diakui dalam periode yang

bersangkutan, sehingga beban dan pendapatan yang terjadi benar-benar sudah

direalisasi. Perhitungan laba/rugi yang dilaporkan menggambarkan keadaan yang

sebenarnya dalam suatu periode tertentu.

b. Penggolongan Perusahaan

Perusahaan biasanya mengambil salah satu bentuk dari tiga jenis badan usaha,

dan dalam beberapa kasus, prosedur-prosedur akuntansi akan tergantung dari bentuk

badan usaha tersebut. Sekarang bagaimana Anda harus dapat memahami perbedaan

antara perusahaan perorangan, persekutuan dan perseroan terbatas. Untuk lebih

jelasnya coba Anda perhatikan penjelasan berikut ini.

1) Perusahaan Perorangan

Perusahaan perorangan mempunyai seorang pemilik yang disebut pemilik, dan

biasanya sekaligus sebagai manajer. Perusahaan perorangan biasanya berupa

perusahaan eceran dan usaha profesional milik pribadi seperti pengacara, dokter

dan akuntan. Dari sudut akuntansi, akuntansi setiap perusahaan perorangan

dibedakan dengan pemiliknya, sehingga catatan akuntansi dari perusahaan

perorangan termasuk catatan kegiatan pribadi pemiliknya juga dibedakan/

dipisahkan.

17

2) Persekutuan (Firma dan CV)

Persekutuan adalah perusahaan yang pemiliknya dua orang atau lebih. Setiap

pemilik adalah partner/sekutu. Pemilik yang turut bekerja dalam perusahaan

disebut dengan sekutu aktif yang mana bertanggungjawab penuh terhadap

perusahaan. Perusahaan ini disebut juga berbentuk Firma.

Bagaimana dengan perusahaan yang berbentuk CV? Pada perusahaan

berbentuk CV terdapat (pemilik) sekutu aktif dan sekutu diam. Sekutu diam yaitu

sekutu yang tidak bekerja dalam perusahaan dan sekutu aktif turut bekerja dalam

perusahaan.

Akuntansi memberlakukan persekutuan sebagai organisasi yang terpisah, yang

dibedakan dari kegiatan-kegiatan pribadi setiap sekutu/partner.

3) Persekutuan Terbatas (PT)

Persekutuan Terbatas adalah perusahaan yang dimiliki oleh para pemegang

saham. Usaha tersebut akan dapat menjadi Perseroan Terbatas apabila

pemerintah telah menyetujui akte pendirian perseroan tersebut.

Sebuah Perseroan Terbatas adalah sebuah badan hukum, yaitu “pribadi buatan”

yang memimpin usahanya dengan namanya sendiri. Seperti halnya perusahaan

perorangan dan persekutuan, perseroan terbatas juga sebagai organisasi yang

keberadaannya terpisah dari para pemiliknya.

Walaupun demikian, dari sudut pandang hukum, perseroan terbatas sangat

berbeda dari perusahaan perorangan atau persekutuan. Jika suatu perusahaan

perorangan atau persekutuan tidak dapat melunasi utang-utangnya, si pemberi

pinjaman dapat menyita kekayaan pribadi pemiliknya untuk menutupi utang-utang

perusahaan. Tetapi jika suatu perseroan terbatas menjadi bangkrut, si pemberi

pinjaman tidak dapat menyita harta/kekayaan pribadi dari para pemegang saham.

Kewajiban pribadi yang terbatas dari para pemegang saham.

Baiklah, sekarang mengapa bentuk perseroan terbatas adalah bentuk yang

dominan dalam organisasi usaha? Benar! Orang dapat menanamkan modal

dalam PT dengan resiko pribadi yang terbatas.

Bagaimana? Sudah pahamkah Anda dengan beberapa bentuk perusahaan tadi?

Agar lebih jelas lagi, Anda dapat membaca buku sumber lain seperti dalam bukubuku

ekonomi lainnya. Sekarang dilanjutkan dengan penggolongan transaksi.

c. Transaksi Keuangan

Dalam kehidupan sehari-hari Anda mungkin pernah mengenal istilah transaksi

bukan? Apa itu transaksi? Transaksi adalah semua peristiwa ekonomi yang bersifat

keuangan. Peristiwa ekonomi ialah peristiwa yang mengakibatkan perubahan susunan

harta, utang atau modal perusahaan.

Perlu diketahui bahwa peristiwa ekonomi itu dapat dibedakan 2 macam, yaitu:

1) Transaksi (Transaction)

Transaksi adalah peristiwa ekonomi yang menyangkut dua pihak antara

18

perusahaan dengan pihak luar perusahaan. Peristiwa ekonomi ini disebut juga

transaksi ekstern.

Contohnya:

- Membeli perlengkapan kantor dengan tunai.

- Menerima hasil penjualan jasa.

- Membayar utang kepada kreditur.

- Membayar gaji karyawan perusahaan.

2) Kejadian (Event)

Kejadian adalah peristiwa ekonomi yang hanya menyangkut satu pihak (dalam

perusahaan) yang disebut juga transaksi intern.

Contoh:

- Perhitungan pemakaian perlengkapan dengan bukti berupa memo dari

manajer untuk menghitung pemakaian perlengkapan.

- Penghapusan piutang dengan bukti memo manajer.

- Penyusutan aktiva tetap dengan bukti dari manajer terhadap bagian

pembukuan dan sebagainya.

Dari uraian di atas, pahamkah Anda perbedaan transaksi intern dengan transaksi

ekstern? Baiklah! Pemahaman Anda dengan materi ini sangat penting, karena

berhubungan dengan materi modul berikutnya. Agar lebih jelas lagi, Anda dapat

mempelajari kembali transaksi keuangan ini.

2. Standar Akuntansi Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan adalah himpunan prinsip, prosedur, metode dan teknik

akuntansi yang mengatur penyusunan laporan keuangan, khususnya yang ditujukan

kepada pihak luar perusahaan, seperti kreditur dan sebagainya. Berdasarkan Standar

Akuntansi Keuangan, tujuan akuntansi dan laporan keuangan pada dasarnya untuk

menyediakan informasi keuangan suatu badan usaha yang akan digunakan oleh berbagai

pihak yang berkepentingan sebagai dasar pengambilan suatu keputusan ekonomi. Untuk

lebih jelas lagi mari Anda perhatikan uraian yang lebih lengkap mengenai tujuan serta

unsur-unsur laporan keuangan!

a. Tujuan umum laporan keuangan

1) Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva,

kewajiban serta modal suatu perusahaan.

2) Memberikan informasi keuangan yang membantu pemakai laporan keuangan

untuk menaksir kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

3) Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva

netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan

usaha dalam rangka mencari laba.

4) Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan

kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan

dan investasi.

5) Mengemukakan informasi lainnya yang berhubungan dengan laporan keuangan

yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi tentang

kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

Setelah Anda paham tujuan laporan keuangan, sekarang dilanjutkan mengenai tujuan

kualitatif dari informasi keuangan.

19

b. Tujuan kualitatif informasi keuangan

Informasi keuangan yang disajikan akan bermanfaat tentunya bila memenuhi

beberapa kriteria atau standar. Berikut ini beberapa kriteria kualitas informasi

keuangan:

1) Relevan

Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya.

Bila informasi tidak relevan untuk keperluan para pengambilan suatu keputusan,

maka informasi demikian tidak ada gunanya, betatapun kualitas lainnya terpenuhi.

Oleh karena itu sehubungan dengan relevansi informasi tadi maka perlu dipilih

metode pelaporan akuntansi keuangan yang tepat.

2) Dapat diuji

Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan dan pendapat yang

subjektif. Hal ini berhubungan dengan keterlibatan manusia dalam proses

pengukuran dan penyajian informasi, sehingga proses pengukuran itu tidak lagi

berlandaskan realitas objektif semata. Dengan demikian untuk meningkatkan

manfaatnya informasi keuangan harus dapat diuji kebenarannya oleh para

pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang

sama.

3) Dapat dimengerti

Informasi yang disajikan harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan

dalam bentuk yang disesuaikan dengan pengertian para pemakai. Dalam hal ini

pihak pemakai informasi juga diharapkan adanya pengertian atau pengetahuan

mengenai aktivitas ekonomi perusahaan, proses akuntansi keuangan serta istilahistilah

teknis yang digunakan dalam laporan keuangan.

4) Netral

Artinya laporan keuangan atau informasi keuangan itu diarahkan pada

kepentingan umum dan tidak bergantung kepada kebutuhan pihak tertentu.

5) Tepat waktu

Informasi hendaknya diberikan sedini mungkin agar dijadikan sebagai dasar

pengambilan keputusan ekonomi.

6) Daya banding

Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan

dengan laporan keuangan sebelumnya dari perusahaan yang sama maupun

dengan laporan keuangan perusahaan sejenis pada periode yang sama.

7) Lengkap

Informasi keuangan lengkap bila memenuhi enam tujuan kualitatif di atas dan

dapat memenuhi standar pengungkapan laporan keuangan. Standar itu

menghendaki pengungkapan seluruh fakta keuangan yang penting dan penyajian

fakta secara jelas agar tidak menyesatkan pemakainya.

Pada Standar Akuntansi Keuangan juga dijabarkan konsep-konsep dasar akuntansi.

Namun perlu diketahui bahwa konsep-konsep dasar akuntansi pada modul ini tidak

20

diterangkan secara rinci dan mendalam. Baiklah, berikut ini Anda dapat melanjutkan

dengan materi tentang unsur-unsur laporan, yang akan dijumpai pada materi modul

selanjutnya dan dalam praktek memerlukan banyak latihan-latihan yang akan Anda

kerjakan.

3. Unsur-unsur Laporan Keuangan suatu Perusahaan

a. Laporan Perhitungan Laba Rugi

Merupakan ringkasan pendapatan (revenue) dan beban (expenses) dari suatu

kesatuan usaha untuk periode waktu tertentu.

Cara penyajian laporan laba/rugi, yaitu:

1) memuat secara rinci unsur-unsur pendapatan dan beban,

2) menyusun unsur-unsur tersebut dalam bentuk urutan ke bawah,

3) memisahkan antara pendapatan utama dengan pendapatan usaha lainnya serta

pos luar biasa.

Komponen perhitungan laba rugi adalah: penjualan neto, harga pokok penjualan,

laba bruto, beban usaha dan beban lain-lain, laba sebelum pos luar biasa, laba

sebelum pajak dan laba bersih.

Laba rugi mencerminkan semua pos laba rugi selama satu periode, kecuali koreksi

masa lalu. Koreksi masa lalu disajikan sebagai penyesuaian atas saldo awal laba

yang ditahan.

Sebagai pelengkap laporan perhitungan laba rugi sebaiknya disusun laporan

perubahan laba yang ditahan. Cara penyajian laporan ini suatu perusahaan, dapat

juga digabungkan dengan perhitungan laba rugi, sehingga dengan demikian dapat

ditunjukkan sekaligus laba periode tertentu serta perbaikan laba yang ditahan.

b. Laporan Perubahan Posisi Keuangan

Tujuan penyusunan laporan perubahan posisi keuangan adalah untuk

mengikhtisarkan semua pembiayaan dan investasi termasuk seberapa jauh

perusahaan telah menghasilkan dana dari usaha selama periode bersangkutan. Dana

dapat juga diinterpretasikan sebagai kas atau modal kerja neto yaitu aktiva lancar

dikurangi kewajiban lancar.

Laporan perubahan posisi keuangan harus menunjukkan seluruh aspek penting dari

aktivitas pembiayaan dan investasi, tanpa memandang apakah transaksi tersebut

berpengaruh langsung pada kas atau unsur-unsur modal kerja lainnya. Transaksi

yang tidak mempengaruhi kas/modal kerja secara langsung, tetapi harus tetap

ditunjukkan dalam laporan perubahan posisi keuangan, antara lain:

1) pembelian aktiva tetap dengan mengeluarkan saham,

2) konversi utang jangka panjang menjadi modal saham.

c. Neraca

Laporan neraca disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran

tentang posisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu, berupa harta,

kewajiban dan modal pemilik.

21

Komponen-komponen neraca dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Aktiva:

1) Aktiva lancar

2) Investasi (penyertaan) jangka panjang

3) Aktiva tetap

4) Aktiva yang tidak berwujud

5) Aktiva lain-lain

Kewajiban:

1) Kewajiban lancar

2) Kewajiban jangka panjang

3) Kewajiban lain-lain

Modal:

1) Modal saham

2) Agio saham (premium)

3) Laba yang ditahan

Penyajian laporan di atas adalah pencerminan pos neraca, yaitu:

1) Aktiva diklasifikasikan berdasarkan tingkat likuiditas.

2) Kewajiban diklasifikasikan berdasarkan urutan jatuh tempo.

3) Modal diklasifikasikan berdasarkan sifat kekekalan.

Akun lawan (contra account) atas suatu pos neraca tertentu disajikan sebagai unsur

pengurang atas pos neraca yang bersangkutan.

Contoh, Akun penyisihan piutang tak tertagih disajikan sebagai pengurangan terhadap

jumlah piutang usaha. Akumulasi penyusutan suatu aktiva tetap disajikan sebagai

pengurang terhadap jumlah aktiva tetap tersebut, dan lainnya. Pos-pos neraca yang

tidak mempunyai contra account, baik aktiva, kewajiban maupun modal disajikan

sendiri pada neraca.

4. Penggolongan Akun

Pengertian Akun

Seperti halnya Anda belajar di kelas, tentunya Anda memiliki catatan untuk setiap mata

pelajaran bukan? Apa tujuannya? Di sini tujuan adalah agar memudahkan Anda

mempersiapkan diri sebelum menempuh ujian. Mengapa demikian? Karena begitu banyak

materi pelajaran yang harus dipelajari bukan? Baiklah, bagaimana dengan transaksi

keuangan dalam suatu perusahaan?

Dalam kegiatan dunia usaha setiap hari transaksi terjadi sangat kompleks baik dalam

jenis maupun dalam jumlahnya. Kita tahu bahwa makin besar suatu perusahaan dengan

bidang usahanya maka semakin banyak dan beragam pula transaksi yang terjadi. Dalam

hal ini agar memudahkan pencatatan setiap transaksi keuangan dibukukan menurut

jenis masing-masing. Misalnya setiap penerimaan dan pengeluaran uang dibukukan

dalam suatu lembaran yang disebut akun (perkiraan) dengan nama akun kas.

Akun atau perkiraan adalah suatu formulir yang digunakan sebagai tempat mencatat

transaksi keuangan yang sejenis dan dapat merubah komposisi harta, kewajiban dan

modal perusahaan.

22

Secara umum Akun dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:

a. Akun riil (tetap) adalah akun yang dilaporkan dalam neraca, di mana saldo akunnya

terbawa dari satu periode ke periode berikutnya. Akun riil terdiri dari tiga kelompok

yaitu harta, kewajiban dan modal.

b. Akun nominal (sementara) adalah akun yang disajikan dalam laporan laba rugi. Akun

nominal terdriri dua kelompok yaitu pendapatan dan beban.

Bagaimana?, dengan adanya penggolongan akun secara umum di atas, barangkali Anda

ingin mengetahui secara khusus lagi, bagus! Sekarang mari pelajari penggolongan akun

secara lebih rinci berikut ini.

a. Akun Harta (Assets)

Harta (Aktiva) adalah sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang terjadi

akibat transaksi sebelumnya dan mempunyai manfaat di masa yang akan datang.

Harta merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan

usahanya. Harta dapat dikelompokkan atas kelancaran (likuiditas) yaitu harta lancar,

investasi jangka panjang, harta tetap, harta tidak berwujud dan harta-harta lainnya.

1) Harta lancar, adalah harta yang berupa uang kas/bank dan harta yang sangat

mudah dijadikan uang atau umur pemakaiannya kurang dari satu tahun. Yang

termasuk harta lancar adalah:

a) Kas

Uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat baik yang

ada dalam perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan yang terdapat

dalam bank.

b) Surat-surat berharga (efek)

Surat-surat yang dimiliki perusahaan untuk diperjual-belikan. Gunanya untuk

memanfaatkan dana kas/bank yang dipakai.

c) Wesel tagih, adalah piutang yang diperkuat dengan promes.

d) Piutang, adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan

usaha.

e) Persedian barang dagang, adalah persediaan barang yang tersedia untuk

dijual (dalam perusahaan dagang), persediaan bahan baku, barang dalam

proses dan barang jadi (dalam perusahaan manufaktur).

f) Perlengkapan, adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan

perusahaan dan diperkirakan habis dipakai dalam setahun. Misalnya

perlengkapan kantor, perlengkapan toko. (biasanya juga disebut bahan habis

pakai).

g) Beban dibayar di muka, biaya yang telah dibayar tetapi manfaat dari

pembayaran belum diperoleh atau digunakan. Seperti asuransi dibayar di

muka, sewa dibayar di muka dan iklan dibayar di muka.

2) Penyertaan (Investasi), adalah investasi jangka panjang dalam bentuk saham,

obligasi atau surat berharga lainnya. Investasi bertujuan memperoleh keuntungan

pada masa yang akan datang, atau dengan tujuan untuk menguasai perusahaan

lainnya. Investasi umumnya dalam bentuk saham dan obligasi.

3) Harta Tetap, adalah harta berwujud yang digunakan untuk operasi perusahaan

dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti tanah, bangunan,

mesin-mesin, peralatan dan sebagainya.

4) Harta tak berwujud, adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik, tetapi

merupakan hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan dalam

menghasilkan pendapatan. Contoh harta tak berwujud antara lain:

Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh

pemerintah kepada perusahaan.

Hak Cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh

pemerintah kepada perusahaan. Misalnya hak cipta lagu.

Goodwill, adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu

sendiri. Dengan goodwill maka barang yang diproduksi dipercaya

dan dibeli oleh masyarakat.

b. Akun Kewajiban

Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan

pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi

akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangkan

panjang.

1) Utang Lancar

Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang

dari satu tahun.

Utang lancar antara lain:

a) Wesel bayar, adalah utang yang disertai promes.

b) Utang usaha atau utang dagang, adalah kewajiban yang timbul karena

pembelian jasa atau barang secara kredit.

c) Biaya yang masih harus dibayar, adalah beban yang sudah terjadi tetapi

belum dibayar. Misalnya utang sewa, utang gaji dan utang bunga.

d) Pendapatan diterima di muka, adalah kewajiban yang disebabkan perusahaan

menerima lebih dahulu uang sedangkan penyerahan jasa atau barang belum

dilakukan.

2) Utang Jangka Panjang

Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih

dari satu tahun. Utang ini timbul karena pelunasan perusahaan untuk membeli

peralatan-peralatan baru atau mesin-mesain baru. Yang termasuk utang jangka

panjang antara lain:

a) Utang Bank, adalah pinjaman modal kerja dari Bank untuk perluasan usaha.

b) Utang Hipotik, adalah pinjaman dari Bank dengan jaminan aktiva tetap.

c) Utang Obligasi, adalah utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan

menjual surat-surat berharga.

3) Utang Lain-lain

Utang lain-lain adalah utang yang tidak termasuk utang lancar maupun utang

jangka panjang. Misalnya utang kepada direksi dan utang kepada pemegang

saham.

c. Akun Modal

Modal adalah selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak pemilik

perusahaan atas sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan

perseorangan disertai nama pemilik, akuntansi modal pada persekutuan disertai

dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut

dengan modal saham.

24

d. Akun Pendapatan

Pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan.

Pendapatan dibedakan atas:

1) Pendapatan Usaha, adalah pendapatan yang berhubungan langsung dengan

kegiatan usaha.

2) Pendapatan di luar usaha, adalah pendapatan yang tidak berhubungan langsung

dengan kegiatan usaha. Misalnya pendapatan sewa, pada perusahaan dagang

menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai untuk kegiatan usaha, tetapi

disewakan kepada pihak lain.

e. Akun Beban

Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk

memperoleh pendapatan. Beban dapat dibedakan atas:

1) Beban Usaha, adalah pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan

usaha.

2) Beban Lain-lain, adalah pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan

kegiatan pokok usaha. Misalnya beban bunga. Beban (biaya) yang dibayar oleh

perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari Bank.

5. Kode Akun

a. Pengertian Kode Akun

Pernahkah Anda mengirim surat kepada seseorang yang berada di daerah lain?

Sebelum surat itu Anda masukkan ke Kantor Pos tentunya Anda lebih dahulu menulis

kode pos alamat tujuan bukan? Mengapa penulisan kode pos itu selalu diingatkan

oleh petugas pos? Tujuannya tak lain adalah untuk memudahkan pihak pos untuk

menyampaikan surat kepada si penerima surat.

Demikian pula halnya dengan kode akun dalam akuntansi. Kode akun itu dicantumkan

untuk memudahkan proses pencatatan, pencarian dan penyimpanan serta

pembebaban yang dituju pada setiap akun. Jadi apa yang dimaksud dengan kode

akun itu? Kode akun adalah pemberian tanda/nomor tertentu dengan memakai angka,

huruf atau kombinasi angka dan huruf pada setiap akun. Bagus!

Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa kode akun harus bersifat membantu

memudahkan pencatatan, pengelompokkan dan penyimpanan setiap akun. Oleh

karena itu kode akun hendaknya memiliki kriteria seperti, mudah diingat, konsisten,

sederhana dan singkat serta memungkinkan adanya penambahan akun baru tanpa

mengubah kode akun yang sudah ada.

b. Jenis-jenis Kode Akun

Dalam suatu sistem akuntansi perusahaan pemberian kode akun sangat tergantung

pada keanekaragaman transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi. Semakin banyak

dan kompleksnya transaksi yang terjadi menyebabkan semakin banyak pula kode

akun yang akan digunakan.

Ada beberapa kode akun yang dapat digunakan seperti kode numerial, kode desimal,

kode mnemonik serta kode kombinasi huruf dan angka. Dalam modul ini hanya

membicarakan dua macam kode akun yang biasa digunakan. Kode akun yang dibahas

adalah kode numerial dan kode desimal. Baiklah, sekarang mari kita lanjutkan dengan

materi berikutnya.

25

1) Kode Numerial

Kode numerial adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor secara

berurutan, yang dapat dimulai dari angka 1, 2, 3 dan seterusnya.

Contoh: Kode Akun Numerial

Kode Akun Nama Akun

- H a r t a:

1. Kas

2. Piutang usaha

3. Perlengkapan (Bahan habis pakai)

4. Peralatan

5. Tanah

6. Gedung

- Kewajiban:

7. Utang usaha

8. Utang gaji

9. Utang bank

- Modal:

10. Modal Vira

- Pendapatan:

11. Pendapatan usaha

12. Pendapatan sewa

- Beban:

13. Beban gaji

14. Beban perlengkapan

15. Beban listrik, air dan telepon

2) Kode Desimal

Kode desimal adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan lebih

dari satu angka. Setiap angka mempunyai arti, kode desimal ini dapat dibedakan

atas kode kelompok dan kode blok.

a) Kode Kelompok

Kode kelompok merupakan cara pemberian kode akun dengan

mengelompokkan akun. Setiap kelompok akun diberi nomor kode sendirisendiri.

Amatilah ilustrasi berikut ini!

1 2 3

Kelompok akun

Golongan akun

Jenis akun

Contoh:

Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk

harta. Kemudian termasuk golongan akun harta lancar yang diberikan nomor

➝

➝

➝

26

kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar yang ketiga sehingga diberi

nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun piutang usaha

diberikan nomor kode tiga angka yaitu 113.

Agar lebih jelasnya, Anda perhatikan contoh yang lebih rinci berikut ini!

Kode Kelompok Golongan Jenis

Akun Akun Akun Akun

1. Harta

11 Harta Lancar

111 Kas

112 Piutang usaha

11... .................

12 Harta Tetap

121 Peralatan

12 ... .................

2. Kewajiban

21 Utang Lancar

211 Utang usaha

21 ... .................

3. Modal

31 Modal Vira

311 Prive Vira

4. Pendapatan

41 Pendapatan Usaha

411 Pendapatan jasa service

42 Pendapatan di luar

usaha

421 Pendapatan sewa

5. Beban

51 Beban usaha

511 Beban gaji

512 Beban perlengkapan

52 Beban luar usaha

521 Beban bunga

52 ... ...................

b) Kode Blok

Kode blok adalah pemberian kode akun dengan cara memberikan satu blok

kode setiap kelompok akun. Misalnya harta diberikan nomo2 100 - 199,

Kewajiban diberi nomor 200 - 299, Modal diberikan nomor 300 - 399,

Pendapatan nomor 400 - 499 dan Beban nomor 500 - 599. Baiklah berikut ini

dapat Anda perhatikan contoh yang lebih rinci.

 

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookDiposkan oleh dodib_x di 07.11

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Amazon SearchBox

Cari Blog Ini

Top of Form

Bottom of Form

Digital clock

my foto





Mengenai Saya



dodib_x Bandung, Bandung. Jawa Barat, Indonesia

Lihat profil lengkapku

Share It



Fish

KALENDER

Nopember 2013

M S S R K J S

1 2

3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23

24 25 26 27 28 29 30

Translate

Diberdayakan oleh TerjemahanArsip Blog

Template Travel. Gambar template oleh timhughes. Diberdayakan oleh Blogger.


Download AKUNTANSI.docx

Download File

Alternatif Link


banner

Akademikita adalah sebuah web arsip file atau dokumen tentang infografi, presentasi, dan lain-lain. Semua pengunjung bisa mengirimkan filenya untuk arsip melalui form yang telah disediakan.

Related Posts:

0 komentar: