Judul: Resume 1,2,3 Blended Learning
Penulis: Lely Shulthonnah
RESUME MATA KULIAH BELAJAR PEMBELAJARAN
"BLENDED LEARNING"
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar Pembelajaran yang dibina oleh Bapak Husamah, S.Pd
3348990182880
Oleh :LELY SHULTHONNAH
NIM : 201310070311149
2 – D Biologi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN AJARAN 2013/2014
BAB 1. Mengenal Blended Learning
Blended Learning sering dipahami sebagai model pembelajaran yang menggabungkan antara face to face learning dan e-learning. Model pembelajaran ini merupakan salah satu alternative dalam rangka untuk memudahkan penyampaian materi (pengetahuan) dari guru/dosen kepada siswanya. Salah satu cara peningkatan layanan yang dapat dilakukan pendidik pada saat sekarang adalah dengan mengembangkan blended learning ini. Pendidik disini harus mengerti bagaimana menjadi seorang literat, yaitu bagaimana menemukan cara membelajarkan peserta didik dengan mempertimbangkan dan berusaha mengintegrasikan keterampilan abad 21 ke dalam proses belajar mengajar namun dengan cara yang tepat.
Blended Learning menggabungkan cirri – cirri terbaik dari pembelajaran di kelas (tatap muka) dan cirri – cirri terbaik pembelajaran on-line untuk meningkatkan pembelajaran mandiri secara aktif. Blended learning cepat atau lambat akan menggantikan model pembelajaran tradisional dan dapat membantu pengalaman kelas dengan mengembangkan inovasi teknologi informasi dan komunikasi.
Blended Learning memiliki dua kategori utama, yaitu :Peningkatan bentuk aktivitas tatap muka (face-to-face).
Pembelajaran campurn (hybrid learning).
Berdasarkan perkembangan informasi yang sangat pesat yang akan mendukung adanya blended learning, sehingga terdapat karakteristik sebagai berikut :Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam.
Sebuah kombinasi pengajaran langsung atau bertatap muka, belajar mandiri, dan belajar via online.
Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.
Pengajar dan orang tua peserta belajar memiliki peran yang sama penting, pengajar sebagai fasilitator, dan orang tua sebagai pendukung.
Tujuan blended learning:
Membantu peserta didik untuk berkembang lebih baik di dalam proses belajar dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar.
Menyediakan peluang yang praktis-realistis bagi pengajar dan peserta didik untuk pembelajaran secara mandiri, bermanfaat dan terus berkembang.
Peningkatan penjadwalan fleksibilitas bagi peserta didik, dengan menggabungkan aspek terbaik dari pembelajaran tatap muka dan online.
BAB 2. Komponen Pertama Blended Learning : Face to Face Learning.
Pendekatam pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Oleh karena itu, strategi dan metode pemelajaran yang digunakan dapat bersumber, terinspirasi, dikuatkan dan diwadahi oleh pendekatan tertentu.Pendekatan Berbasis Konsep, yaitu pendekatan di mana pesertadidik dibimbing memahami sesuatu melalui pemahaman konsep yang terkandung didalamnnya.
Pendekatan Keterampilan Proses, yaitu merupakan kemampuan peserta didik utnuk mengelola (memperoleh) apa yang didapat dalam kegiatan belajar – mengajar (KBM)
Pendekatan Konstruktivistik, yaitu pengajar di dalam kelas lebih banyka berurusan dengan strategis, bukan sekedar memberikan informasi.
Pendekatan Multikultural, yaitu sebuah kebijakan sosial yang didasarkan pada prinsip – prinsip pemeliharaan budaya dan saling memiliki rasa hormat antara seluruh kelompok budaya dalam masyarakat.
Pendekatan Kooperatif, yaitu memandang pembelajaran dari sudut pandang peserta didik sebagai masyarakat belajar.
Pendekatan Salingtemas, yaitu belajar yang merupakan suatu interaksi antara individu dan lingkungan.
Pendekatan PAIKEM, merupakan pembelajaran yang aktif, inovatf, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Kelebihan Pembelajaran Tatap MukaDisiplin formal yang diterapkan pada pembelajaran tatap muka dapat membentuk disiplin mental.
Memudahkan pemberian penguatan dengan segera.
Memudahkan proses penilaian oleh pengajarMenjadi wahana belajar berinteraksi oleh peserta didik.
Kelemahan Pembelajaran Tatap MukaMembuat kekakuan dalam pembelajaranPemelajaran tatap muka yang sering dilakukan secara klasikal tidak dapat mengakomodasi cara belajar anak yang bervariasiPembelajaran yang monoton.
BAB 3. Komponen Kedua Blended Learning E-Learning Offline
E-Learning merupakan suatu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi secara sistematis dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran. Sistem E-Learning memanfaatkan media antar muka berbasis web yang digunakan selama proses pembelajaran.
Media e-learning yang bersifat offline dapat diwujudkan dalam bentuk CD atau DVD. Beberapa bentuk penggunaan media pembelajaran computer (e-learning offline) yang dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi :Multimedia Presentasi.
CD Multimedia Interaktif.
Video Pembelajaran.
Kelebihan Pembelajaran E-Learning Offline :
Mampu menampilkan multimedia dengan file lebih besarJauh lebih hemat dibanding dengan pemanfaatan media secara online
Tingkat interaktivitasnya tinggiKelemahan Pembelajaran E-Learning Ofline :
Tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program computer
Memerlukan biaya relative tinggi untuk pengadaan, pemeliharaan dan perawatan computer.
Merancang dan memproduksi program pembelajaran yang berbasis komputer itu tidak mudah.
Terimakasih telah membaca Resume 1,2,3 Blended Learning. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat
0 komentar: