Judul: MENGELOLA KONFLIK
Penulis: De El-Muna
MENGELOLA KONFLIK
• Mengelola Konflik1. Pengertian KonflikKonflik adalah salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat negatif. Dalam situasi konflik, peranan emosi, dan temperamen lebih dominan daripada pertimbangan akal sehat.
Faktor-faktor penyebab timbulnya konflik adalah sebagai berikut :a. Adanya benturan kepentingan dari berbagai pihakb. Terjadinya perubahan sosial yang terlalu cepat, warganya belum siap.c. Timbulnya rasa benci dan dendam terhadap rivalnyad. Adanya pemaksaan dari yang kuat terhadap pihak yang lemahe. Timbulnya keberingasan yang sulit dikendalikanf. Meletusnya revolusi politik yang menjurus pada perebutan kekuasaanCiri-ciri konflik adalah sebagai berikut :a. Terjadinya perebutan sesuatu dengan kekerasanb. Terjadinya interaksi sosial yang tidak harmonis dan saling curigac. Timbul rasa benci, antipai, dan dendam satu sama laind. Timbul usaha-usaha saling menjatuhkan (perang urat saraf)e. Usaha melerai lewat cara-cara damai telah gagalf. Akhirnya terjadi benturan fisik, kerusuhan sosial dan perangKonflik bisa diawali oleh adanya persaingan yang sangat kejam, tetapi ciri-ciri persaingan berbeda dengan konflik.
Persaingan adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.Ciri-ciri persaingan adalah sebagai berikut :a. Ada sejumlah orang/kelompok yang sama –sama menginginkan sesuatu yang jumlahnya terbatas.b. Masing-masing orang/kelompok berusaha keras untuk memperoleh sesuatu yang diinginginkan tadi secara sportifc. Dalam bersaing tidak terjadi benturan fisik dan usaha saling menjatuhkand. Persaingan bisa terjadi hampir di semua segi kehidupan (ekonomi, politik, sosial budaya, suku/ras, pendidikan dan sebagainya)
Persaingan memiliki berbagai fungsi sebagai berikut :a. Untuk menyalurkan keinginan yang kompetitifb. Sebagai alat untuk menyeleksi prestasi yang tinggic. Dapat membantu usaha-usaha pemilihan sesuatu yang sesuai dengan keinginan publik (misalnya pemimpin)d. Dapat mendorong seseorang untuk belajar, bekerja dan berjuang lebih keras lagiRuang lingkup persaingan:a. Bidang sosial ekomonib. Bidang sosial budayac. Bidang sosial politikd. Bidang keagamaanHasil akhir dari suatu persaingan berhasil bila :a. Terjadinya perubahan sikap dan kepribadian yang makin mantapb. Timbulnya daya juang yang dinamis dan progresifc. Timbulnya rasa percaya dirid. Makin kokohnya solidaritas dan kebanggaan kelompok.
Kontra versi adalah bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang terhadap perorangan, kelompok atau unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian, tetapai tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.Proses kontravensi mencakup lima subproses :a. Proses yang umum dari kontravensi seperti penolakan, keengganan, gangguan terhadap politik lain, dan sebagainyab. Kontravensi sederhana seperti memaki-maki, mencerca, memfitnah dan lain-lainc. Kontravensi yang insentif seperti penghasutan, penyebaran desas-desus, mengecewakan pihak lain dan sebagainyad. Kontravensi yang bersifat rahasia seperti berkhianat dan sebagainyae. Kontravensi yang bersifat taktis atau membingungkan lawan dan sebagainyaTipe-tipe kontravensi :a. Kontravensi yang menyangkut generasib. Kontravensi yang menyangkut perbedaan jenis kelaminc. Kontravensi parlementer2. Macam-macam konflika. Konflik pribadi (indivisual), skalanya kecil dan insidental (tidak lama)b. Konflik antar suku/ras, antar kampung, antargolongan. Skalanya lebih besar, melibatkan banyak orang, waktunya lama dan kerugiannya besar.c. Konflik antar kelas sosial, yaitu antara kaum buruh dengan pengusaha, antara kelompok bawah (miskin) dengan kelompok atas.d. Konflik politik, yaitu konflik antar partai politik karena terjadi benturan ideologi, asas dan cita-cita politik yang tidak bisa dikompromi.e. Konflik internasional, yaitu konflik yang melibatkan beberapa kelompok negara (blok) karena benturan kepentingan atau ekspansi ke wilayah negara lain.
3. Akibat konflika. Bertambah kuatnya solidaritas in group, jika konfliknya dengan kelompok lainb. Terjadinya disintegrasi (perpecahan)c. Berubahnya kepribadian seseorang/kelompok tertentu (bagi yang kalah perang)d. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusiae. Terjadinya akomodasi, dominasi atau takluknya pihak tertentu4. Upaya mengatasi konflik dan mewujudkan keteraturan sosialKonflik dapat diredam/dikurangi/diatasi dengan cara-cara sebagai berikut :a. Kompromi, yaitu kedua belah pihak yang bertikai saling mengalah, menerima kebijakan tertentu atas dasar suka sama sukab. Toleransi, yaitu sikap saling menghargai dan menghormati pendirian masing-masing pihakc. Konversi, yaitu salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak laind. Coercion, yaitu penyelesaian suatu konflik melalui suatu proses secara dipaksakane. Mediasi, yaitu penyelesaian suatu konflik dengan mengundang pihak ketiga yang netral yang berfungsi sebagai fasilitator/mediatorf. Arbitrasi, yaitu penyelesaian suatu konflik melalui pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak yang bertikai, yang secara aktif mengupayakan perdamaiang. Konsiliasi, yaitu usaha untuk mempertemukan pihak-pihak yang bertikai dalam suatu perundingan agar diperoleh suatu persetujuan bersamah. Ajudikasi, yaitu penyelesaian perkara atau pangkal pertentanga di pengadilani. Segredasi, yaitu upaya untuk saling memisahkan diri dari pihak-pihak yang berikai dalam rangka menghilangkan konflikj. Genjatan senjata, yaitu penangguhan permusuhan dalam jangka waktu tertentu sambil mengupayakan diselenggarakan upaya-upaya penyelesaian konflik diantara pihak yang bertikai5. Upaya mewujudkan keteraturan sosialUntuk keteraturan masyarakat bisa ditempuh dengan berbagai cara (persuasif, prevesif, coercive, represif)a. Membuat sistem norma, perundang-undangan, hukum yang baik disertai sanksi yang tegasb. Mensosialisasikan norma/perundang-undangan/hukum keseluruh warga masyarakatc. Mengadakan ceramah-ceramah keagamaan dengan tema sosial, kesehatan. Sasaran utamanya adalah generasi mudad. Memberian contoh sikap, perilaku yang baik, sopan sesuai dengan norma dan peraturan yang berlakue. Melakukan pengawasan dan pengendalian sosial secara terus menerus.f. Melakukan tindakan pemaksaan (coercive) dan hukuman kepada orang yang melakukan pelanggaran hukum dan terbukti bersalahg. Jika di masyarakat terjadi ketidakteraturan atau pertikaian, maka pejabat setempat, aparat keamanan dan tokoh masyarakat harus cepat betindak menyelesaikan secara adil dan tuntash. Para pemimpin dan pemuka masyarakat harus mengajak dan membiasakan warganya untuk hidup rukun dan toleransi serta menaati peraturan yang berlaku (persuasif)i. Untuk menstimulasi masyarakat agar terbiasa hidup bersih, tertib dan teratur , maka perlu diadakan lomba kebersihan/keteraturan/ketertiban lingkungan secara periodik dengan hadiah yang cukup besar.
Terimakasih telah membaca MENGELOLA KONFLIK. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat
0 komentar: