Oktober 24, 2016

Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai

Judul: Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai
Penulis: Ricky Firmansyah


Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilaibudaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupansuatu bangsa dengan ciri-ciri khas. Dengan ciri-ciri khas tersebut, suatubangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan kehidupannya.Diletakkan dalam konteks Indonesia, maka Identitas Nasional itumerupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh danberkembang sebelum masuknya agama-agama besar di bumi nusantara inidalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang kemudian dihimpundalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan Nasional dengan acuanPancasila dan roh Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arahpengembangannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa hakikat identitas asionalkita sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegaraadalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataankehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan beserta UUDkita, sistem pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral, tradisi,bahasa, mitos, ideologi, dan lain sebagainya yang secara normatif diterapkandi dalam pergaulan, baik dalam tataran nasional maupun internasional. Perludikemukaikan bahwa nilai-nilai budaya yang tercermin sebagai IdentitasNasional tadi bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuannormatif dan dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka-cenderung terusmenerus bersemi sejalan dengan hasrat menuju kemajuan yang dimiliki olehmasyarakat pendukungnya.Konsekuensi dan implikasinya adalah identitas nasional juga sesuatuyang terbuka, dinamis, dan dialektis untuk ditafsir dengan diberi maknabaru agar tetap relevan dan funsional dalam kondisi aktual yangberkembang dalam masyarakat.Krisis multidimensi yang kini sedang melanda masyarakat kitamenyadarkan bahwa pelestarian budaya sebagai upaya untukmengembangkan Identitas Nasional kita telah ditegaskan sebagai komitmenkonstitusional sebagaimana dirumuskan oleh para pendiri negara kita dalamPembukaan, khususnya dalam Pasal 32 UUD 1945 beserta penjelasannya,yaitu :"Pemerintah memajukan Kebudayan Nasional Indonesia "yang diberi penjelasan :" Kebudayan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usahabudaya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli terdapatebagi puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah seluruh Indonesia,terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju kearah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan tidak menolak bahanbahanbaru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan ataumemperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajatkemanusiaan bangsa Indonesia ".Kemudian dalam UUD 1945 yang diamandemen dalam satu naskahdisebutkan dalam Pasal 32a. Negara memajukan kebudayan Nasional Indonesia di tengah peradabandunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memeliharra danmengembangkan nilai-nilai budaya.b. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaanbudaya nasional.Dengan demikian secara konstitusional, pengembangan kebudayan untukmembina dan mengembangkan identitas nasional kita telah diberi dasar danarahnya, terlepas dari apa dan bagaimana kebudayaan itu dipahami yangdalam khasanah ilmiah terdapat tidak kurang dari 166 definisi sebagaimanadinyatakan oleh Kroeber dan Klukhohn di tahun 1952Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialahuniversal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadardefinisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orangmelihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atauproses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dannegara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanankehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batasbatasgeografis, ekonomi dan budaya masyarakat.Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat,termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagainilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yangdimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilaimaupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaituapa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadipenting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangatdipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yangbersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorangadalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budayatertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau worldculture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budayadunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat keberbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadipada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontakmelalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasiantarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebihmudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembanganglobalisasi kebudayaan.Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaana. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.b. Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahanakses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.c. Berkembangnya turisme dan pariwisata.d. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.e. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film danlain lain.f. Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala DuniaFIFA.Munculnya arus globalisme yang dalam hal ini bagi sebuah Negara yangsedang berkembang akan mengancam eksistensinya sebagai sebuah bangsa.Sebagai bangsa yang masih dalam tahap berkembang kita memang tidaksuka dengan globalisasi tetapi kita tidak bisa menghindarinya. Globalisasiharus kita jalani ibarat kita menaklukan seekor kuda liar kita yang berhasilmenunggangi kuda tersebut atau kuda tersebut yang malah menunggangikita. Mampu tidaknya kita menjawab tantangan globalisasi adalahbagaimana kita bisa memahami dan malaksanakan Pancasila dalam setiapkita berpikir dan bertindak.Persolan utama Indonesia dalam mengarungi lautan Global ini adalahmasih banyaknya kemiskinan, kebodohan dan kesenjangan sosial yangmasih lebar. Dari beberapa persoalan diatas apabila kita mampu memaknaikembali Pancasila dan kemudian dimulai dari diri kita masing-masing untukbisa menjalankan dalam kehidupan sehari-hari, maka globalisasi akan dapatkita arungi dan keutuhan NKRI masih bisa terjaga
http://stiebanten.blogspot.com/2011/06/keterkaitan-hubungan-identitas-nasional.html1. Keterkaitan Globalisasi dengan Identitas Nasional.
a. Globalisasi
adanya era globalisasi dapat berpengaruh terdapat nilai budaya bangsa Indonesia. Nilai tersebut ada yang bersifat positif dan negative. Semua ini merupakan ancaman, tantangan dan peluang bagi bansa Indonesia unttuk berkreasi dan berinovasi dalam segala aspek kehidupan.
Didalam pergaulan antar bangsa, akan terjadi proses akulturasi, saling meniru, dan salaing mempengaruhi di anntara budaya masing-masing. Yang perlu dicermati dari proses akulturasi nilai tersebut biasanya ditandai oleh dua faktor yaitu ,
1. semakin menonjolnya sikap individualistis yaitu mengutamakan keperntingan pribadi di atas kepentingan umum.
2. semakin menonjolnya sikap materialistis yang berarti harkat dan martabat kemanusiaan hanya diukur dari hasil atau keberhasilan seseorang dalam emperoleh kekayaan
Untuk membendung arus globalisasi yang sangat deras tersebut harus diupayakan suatu kondisi atau konsepsi agar ketahanan nasional dapat terjaga. Yaitu dengan membangun suatu konsep nasionalisme kebangsaan yang mengarah pada konsep identitas nasional.
b.Keterkaitan Globalisasi dengan Identitas nasional
Dengan adanya globalisasi, intetitas hubungan masyarakat antara satu dengan negara lain menjadi semakin tinggi. Dengan demikian, kecenderungun munculnya kejahatan yang bersifat transnasional semakin sering terjadi. Jika hal tersebut tidak dapat dibendung, akan mengganggu terhadap ketahanan nasional disegala aspek kehidupan. Bahkan akan menyebabkan lunturnya nilai-nilai identitas nasional
2. Keterkaitan intergrasi nasional Indonesia dan identitas nasional
Masalah intergrasi di Indonseia sangat kompleks dan multidimensional. Untuk mewujudkannya dibutuhkan keadilan.dalam kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak membedakan ras,suku,agama, bahasa dan sebagainya. Sebenarnya upaya membangun keadilan, kesatuan, dan persatuan bangsa merupakan bagian dari upaya membangun dan membina stabilitas politik. Disamping itu, upaya lainnya dapat dilakukan, seperti banyaknya keterlibatan pemerintah dalam menentukan komposisi dan mekanisme parlemen.
3. Paham Nasionalisme Kebangsaan
a. Paham Nasionalisme Kebangsaan
Dalam perkembangan peradaban manusia, interaksi sesama manusia berubah menjadi bentuk yang lebih kompleks dan rumit hal ini dimulai dari kesadaran untuk menetukan nasib sendiri . Dikalangan bangsa-bangsa yang tertindas kolonialisme, seperti Indonesia salah satunya, lahir semangat untuk mandiri dan bebas untuk menentukan masa depannya sendiri. Secara garis besar terdapat 3 pemikiran besar tentang nasionalisme di Indonesia yang terjadi pada masa sebelum kemerdekaan yaitu paham keislaman, marxisme dan nasionalisme di Indonesia .
b. Paham Nasionalisme Kebangsaan sebagai paham yang mengantarkan pada konsep identitas Nasional
Paham Nasionalisme terbukti sangat efektif sebagai alat perjuangan bersama merebut kemedekaan dari cengkraman kolonial . Semangat Nasionnalisme dipakai sebagai metode perlawanan, sebagaimana yang disampaikan oleh Larry Diamond dan Marc F Platner bahwa para penganut nasionalisme dunia ketiga secara khas menggunakan pretorika anti kolonialisme dan anti imperialisme . Dengan demikian , bangsa merupakan suatu wadah yang didalamnya terhimpun orang-orang yang mempunyai persamaan keyakinan yang mereka miliki . unsur persamaan itu dijadikan identitas politik berdasarkan geopolitik dan pemerintahan permanen (negara).
Negara merupakan bangsa yang memiliki bangunan politik . Menurut penganutnya paham nasionalisme yang disampaikan oleh Soekarno bukanlah nasionalisme yang berwatak sempit (chauvinisme) melainkan bersifat toleran dan tidak.
http://farahfitriani.wordpress.com/2011/04/30/kajian-pendidikan-kewarganegaraan-dan-filsafat-pancasila/kajian pendidikan kewarganegaraan dan filsafat pancasila
Farah Fitriani


Download Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai.docx

Download Now



Terimakasih telah membaca Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

banner
Previous Post
Next Post

Akademikita adalah sebuah web arsip file atau dokumen tentang infografi, presentasi, dan lain-lain. Semua pengunjung bisa mengirimkan filenya untuk arsip melalui form yang telah disediakan.

0 komentar: