September 19, 2016

Revisi Laporan Ratna Apelina Desi Prisma Ribka Prapti Yanuar

Judul: Revisi Laporan Ratna Apelina Desi Prisma Ribka Prapti Yanuar
Penulis: Desi Wulan Sari


LAPORAN
KARYAWISATA DI PULAU BALI
25 Oktober – 29 Oktober 2014
Laporan ini disusun sebagai salah satu
persyaratan mengikuti ujian akhir
1449070364490SMK Antonius Tahun Pelajaran 2013/2014
Disusun Oleh:
NamaNIS
Ratna Palupi8561
Apelina Teresia8549
Desi Wulan Sari8523
Prisma Artika8533
Ribka Noviana8562
Suprapti8566
Yanuaris Erwin Septiawan8552
PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ANTONIUS
SEMARANG
2014
HALAMAN FOTO KELOMPOKcenter417830
center68580
LEMBAR PENGESAHANLaporan ini telah disetujui oleh guru pembimbing dan disahkan oleh Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Antonius Semarang pada:
Hari:
Tanggal:
Mengesahkan,Menyetujui,
Kepala SekolahGuru Pembimbing
Drs. G. Eko Djumino Alexander Agung N., Amd., S.E
NIP : YBL-051
MOTTO DAN PERSEMBAHANMOTTO
Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.
Orang yang murah hati adalah orang yang mau berbagi pengalaman dengan orang lain.
Pengalaman adalah guru hidup yang terbaik.
Ilmu itu bagaikan buruan, tulisan adalah pengikatnya.
Membeli dengan wajah manis adalah kebaikan yang berlipat ganda.
PERSEMBAHAN
Laporan Karyawisata ke Pulau Bali ini kami persembahkan kepada:
Bapak Drs. G.Eko Djumino selaku kepala SMK Antonius Semarang.
Ibu Dra. Any Umiyati selaku wali kelas XII AP 2.
Bapak Alexander Agung Nugroho, Amd., S.E selaku guru pembimbing kelompok penyusun yang telah bersedia mendampingi penyusun hingga dapat menyelesaikan laporan ini.
Segenap guru yang telah mempersiapkan dan mendampingi penyusun selama mengikuti kegiatan karya wisata di Pulau Bali.
Orang tua penyusun yang telah bekerja keras memenuhi biaya karya wisata dan senantiasa mendoakan penyusun mulai dari awal hingga akhir kegiatan karya wisata.
Biro perjalanan "Halmahera Tour and Travel"
P.O Bus Nusantara yang telah bersedia menghantarkan penyusun dari Semarang menuju Bali hingga sampai di Semarang kembali.
Bapak (Bli) Tour Guide yang telah memberikan penjelasan dan pengetahuan pada penyusun selama berada di Bali.
Seluruh teman-teman, saudara dan kenalan yang membantu penyusun dalam menyelesaikan laporan ini.
Adik-adik kelas SMK Antonius Semarang dengan harapan agar laporan ini dapat menjadi referensi untuk menyusun laporan.
Para pembaca yang bersedia meluangkan waktunya untuk membaca laporan ini.

KATA PENGANTARPuji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kegiatan karyawisata ke Pulau Bali dapat berjalan dengan lancar dan penyusunan laporan karyawisata ke Pulau Bali dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun salah satu tujuan penyusunan Laporan Karyawisata ke Pulau Bali ini adalah untuk memenuhi syarat mengikuti ujian nasional tahun 2015 yang merupakan syarat utama bagi kelulusan.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Kepala SMK Antonius Semarang, Biro Halmahera Tour and Travel, P.O Bus Nusantara, guru pembimbing dan semua pihak yang terlibat dan membantu dalam kegiatan karyawisata ke Pulau Bali sehingga dapat terselenggara dengan lancar.
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini tak luput dari banyak kesalahan maupun terdapat kata-kata yang kurang berkenan. Maka dari itu penyusun menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun bagi penyusunan laporan ini.
Pada akhirnya penyusun berharap Laporan Karyawisata ke Pulau Bali ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan segala pihak yang membutuhkan informasi didalamnya.
Semarang, 2014
Penyusun
DAFTAR ISIHALAMAN JUDULi
TOC \o "1-4" \h \z \t "No Spacing,1" HALAMAN FOTO KELOMPOK PAGEREF _Toc404543952 \h iiLEMBAR PENGESAHAN PAGEREF _Toc404543953 \h iiiMOTTO DAN PERSEMBAHAN PAGEREF _Toc404543954 \h ivKATA PENGANTAR PAGEREF _Toc404543955 \h viDAFTAR ISI PAGEREF _Toc404543956 \h viiDAFTAR FOTO OBJEK KARYAWISATA PAGEREF _Toc404543957 \h xBAB I PENDAHULUAN PAGEREF _Toc404543958 \h 11.1Latar Belakang PAGEREF _Toc404543960 \h 11.2Tujuan Pembuatan Laporan PAGEREF _Toc404543961 \h 21.3Pembatasan Masalah PAGEREF _Toc404543962 \h 21.4Metode Pengumpulan Data PAGEREF _Toc404543963 \h 21.5Sistematika Penulisan Laporan PAGEREF _Toc404543964 \h 4BAB II SITUASI PERJALANAN KARYAWISATA PAGEREF _Toc404543965 \h 62.1Situasi Perjalanan Semarang Bali PAGEREF _Toc404543967 \h 62.2Perjalanan Menuju Objek-Objek Karyawisata PAGEREF _Toc404543968 \h 82.3Situasi Perjalanan Semarang - Bali PAGEREF _Toc404543969 \h 20BAB III TINJAUAN UMUM MENGENAI OBJEK KARYAWISATA PAGEREF _Toc404543970 \h 253.1Tanah Lot PAGEREF _Toc404543972 \h 253.2Pura Tanah Lot PAGEREF _Toc404543973 \h 253.3Pabrik Kata-Kata Kaos Joger PAGEREF _Toc404543974 \h 273.3.1Alamat Joger PAGEREF _Toc404543975 \h 273.3.2Sejarah Singkat JOGER PAGEREF _Toc404543976 \h 273.4Danau Beratan Bedugul PAGEREF _Toc404543977 \h 303.5Sejarah singkat dari nama Bedugul PAGEREF _Toc404543978 \h 323.6Sejarah Pura Ulun Danu di Danau Beratan PAGEREF _Toc404543979 \h 323.7Hutan Pala Sangeh PAGEREF _Toc404543980 \h 333.8Pusat Batik Galuh PAGEREF _Toc404543981 \h 363.9Garuda Wisnu Kencana (GWK) PAGEREF _Toc404543982 \h 373.9.1Mitos Cerita Garuda Wisnu Kencana PAGEREF _Toc404543983 \h 393.9.2Sejarah GWK Bali PAGEREF _Toc404543984 \h 403.10Pantai Kuta PAGEREF _Toc404543985 \h 443.11Tari Kecak PAGEREF _Toc404543986 \h 483.11.1Perkembangan Tari Kecak Di Bali PAGEREF _Toc404543987 \h 493.11.2Pola Tari Kecak PAGEREF _Toc404543988 \h 493.12Pasar Seni Sukawati PAGEREF _Toc404543989 \h 50BAB IV TINJAUAN KHUSUS TERHADAP PT ANGGA CAHAYA DEWATA PAGEREF _Toc404543990 \h 524.1Data Perusahaan PAGEREF _Toc404543993 \h 524.2Visi dan Misi PAGEREF _Toc404543994 \h 534.3Motto PAGEREF _Toc404543995 \h 534.4Profil Owner PAGEREF _Toc404543996 \h 534.5Sejarah Singkat PT Angga Cahaya Dewata Bali PAGEREF _Toc404543997 \h 544.6Kunci Sukses PT Angga Cahaya Dewata PAGEREF _Toc404543998 \h 554.7Pesan dari PT Angga Cahaya Dewata PAGEREF _Toc404543999 \h 554.8Proses Produksi PAGEREF _Toc404544000 \h 564.9Cara Kerja Sablon PAGEREF _Toc404544001 \h 574.10Informasi Lainnya yang Relevan dengan Profil Perusahaan PAGEREF _Toc404544002 \h 58BAB V PENUTUP PAGEREF _Toc404544003 \h 595.1Simpulan PAGEREF _Toc404544005 \h 595.2Saran PAGEREF _Toc404544006 \h 60DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR FOTO OBJEK KARYAWISATA TOC \n \h \z \c "Foto " Foto 1 Tanah LotFoto 2 Pura Tanah LotFoto 3 Mr. Joger (Pemilik Joger)Foto 4 Danau Beratan BedugulFoto 5 Hutan PalasangehFoto 6 Pohon Lanang WadonFoto 7 Jalan Tol Bali MandaraFoto 8 Pusat Oleh-olehFoto 9 Pusat Batik GaluhFoto 10 Patung Dewa WisnuFoto 11 Patung GarudaFoto 12 Pantai KutaFoto 13 Tari KecakFoto 14 Alat Produksi Dewata KaosFoto 15 Tempat Menyimpan BenangFoto 16 Pasar Seni SukawatiFoto 17 Suasana Sunset

PENDAHULUANLatar BelakangDalam rangka melengkapi kegiatan belajar dan memperluas pengetahuan para siswa akan kebudayaan maka SMK Antonius mengadakan kegiatan karyawisata. Kegiatan ini diharapkan dapat membuat para siswa mengetahui dan mengapresiasi secara langsung keindahan alam dan tempat wisata yang dikunjungi. Para siswa dapat menerima pembelajaran tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga dengan melakukan kunjungan langsung ke tempat wisata. Dengan demikian kegiatan karyawisata ini mampu mengembangkan pengetahuan dan wawasan para siswa. Setelah melakukan kegiatan karyawisata ini, para siswa dituntut untuk membuat laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban dan sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional.
Tempat karyawisata yang di pilih adalah Pulau Bali. Bali adalah salah satu pulau wisata terindah di Indonesia bahkan di dunia. Bali mempunyai banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Bermacam-macam flora, fauna, budaya serta tempat wisata yang dapat digunakan untuk pembelajaran maupun hanya sekedar berwisata. Para wisatawan domestik dan mancanegara memilih Bali sebagai tempat favorit untuk berwisata. Selain itu, Bali juga merupakan standar pilihan tempat wisata bagi siswa tingkat SMA dan SMK.
Tujuan Pembuatan LaporanAdapun tujuan penyusuan membuat laporan ini adalah sebagai berikut:
Salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir SMK Antonius Semarang.
Menambah pengetahuan tentang kebudayaan Pulau Bali.
Meningkatkan rasa cinta tanah air.
Menumbuhkan sikap tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang telah ditentukan.
Sebagai referensi bagi para pembaca yang juga akan melakukan hanya wisata ke Pulau Bali.
Pembatasan MasalahDalam penyusunan laporan ini penyusun memberi batasan masalah yang tidak menyimpang dari masalah yang sebenarnya. Dari mulai perjalanan dari Semarang ke Bali, mengunjungi obyek-obyek wisata ditinjau dari sejarah objek wisata tersebut dan apa saja yang terdapat di dalamnya, maupun perjalanan dari Bali ke Semarang. Selain itu penyusun juga menjelaskan kunjungan industri ke pabrik kaos Dewata, PT Angga Cahaya Dewata yang berlokasi di Jl. By Pass Ngurah Rai 53 Sanur, Denpasar dan dimuat dalam tinjauan khusus.
Metode Pengumpulan DataUntuk memperoleh data yang akurat dalam penyusunan laporan ini, Penyusun menggunakan beberapa metode, antara lain:
Metode Observasi (Melakukan Pengamatan Langsung)
Yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mendatangi obyek wisata, mengamati dan mencatat secara langsung di obyek wisata yang dikunjungi.
Begitu sampai di obyek wisata penyusun langsung mengumpulkan informasi yang berguna dalam penyusunan laporan. Informasi tersebut antara lain waktu tiba di obyek wisata, daerah tempat obyek wisata tersebut berada, lokasi-lokasi penting, hal-hal unik dan lain sebagainya.
Metode Interview (Wawancara)
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab (wawancara) dengan narasumber mengenai obyek wisata yang dikunjungi. Antara lain penyusun melakukan wawancara dengan beberapa narasumber saat di Bali. Penyusun mewawancarai Bli Ketut yang merupakan tour guide penyusun saat berada di Bali. Selain itu penyusun juga melakukan wawancara dengan pemandu obyek wisata.
Metode Literatur / Studi Pustaka
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku dan brosur-brosur yang berkaitan dengan obyek wisata. Hal ini dilakukan untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan ini serta lebih memantapkan laporan ini.
Penyusun juga mengambil informasi dari buku panduan tentang Objek Wisata Bali, Selain mengambil data dari buku, penyusun juga mencari informasi dari internet. Dengan data yang diperoleh , penyusun diharapkan dapat menyusun kerangka yang kemudian disajikan dalam bentuk yang lebih konkret yaitu berupa Laporan Karyawisata di Pulau Bali.
Sistematika Penulisan LaporanUntuk mempermudah penyusunan laporan karyawisata ini adapun penyajian sistematika sebagai berikut :
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam bab ini meliputi latar belakang penyusunan laporan, tujuan penyusunan laporan, pembatasan masalah laporan, metode penyusunan laporan dan sistematika penyusunan laporan.
BAB II:SITUASI PERJALANAN KARYAWISATA
Dalam bab ini menggambarkan perjalanan Semarang – Bali, perjalanan menuju objek-objek di Bali dan perjalanan Bali – Semarang.
BAB III: TINJAUAN UMUM MENGENAI OBJEK-OBJEK KARYAWISATA
Dalam bab ini penyusun mengulas data-data objek yang dikunjungi yaitu Tanah Lot, Joger, Danau Beratan Bedugul, Hutan Pala Sangeh, Pusat Oleh-oleh Mahadewi, Pusat Batik Galuh, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Kuta, Tari Kecak, Pasar Seni Sukawati.
BAB IV: TINJAUAN KHUSUS TERHADAP PT ANGGA CAHAYA DEWATA
Dalam bab ini penyusun mengulas data perusahaan, visi dan misi perusahaan, profil owner, sejarah perusahaan hingga proses produksi.
BAB V: PENUTUP
Dalam bab ini berisi simpulan dan saran dari laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
situasi perjalanan karyawisata Situasi Perjalanan Semarang BaliKegiatan karyawisata SMK Antonius Semarang ke Bali dimulai pada tanggal 25-29 Oktober 2014. Pada tanggal 25 Oktober 2014 para siswa dan guru pembimbing berkumpul di halaman parkir SMK Antonius pada pukul 07.00 WIB. Kegiatan dimulai dengan pengarahan dari Bapak Kepala Sekolah serta guru pembimbing dan dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ibu Christin. Setelah itu para siswa dan bapak ibu guru segera menuju bus yang akan digunakan untuk perjalanan wisata. Dalam kesempatan ini SMK Antonius bekerja sama dengan Biro Perjalanan Wisata Halmahera Tour and Travel dan P.O. Bus Nusantara.
Jalur yang dipilih dalam perjalanan ke pulau Bali adalah jalur selatan, karena tidak macet. Dari SMK Antonius bus langsung menuju ke jalan tol Banyumanik-Tembalang-Bawen. Penyusun ikut dalam rombongan bus 3. Suasana di dalam bus sangat menyenangkan. Para siswa bersemangat untuk menuju ke Bali. Di dalam bus banyak anak laki-laki yang menyanyikan lagu dangdut. Bus berhenti sejenak di Rumah Makan Mbak War yang terletak di Jl. Fatmawati RT 4 RW 7, Cikal, Tuntang, Kabupaten Semarang untuk menunggu bapak supir dan crew Nusantara untuk sarapan pagi. Sementara itu para siswa diperbolehkan untuk buang air kecil. Perjalanan dilanjutkan melewati Boyolali-Sragen-Ngawi-Madiun. Dalam perjalanan tiba-tiba bus 1 mengalami pecah ban dan perjalanan terhenti sejenak untuk menunggu bus 1 diperbaiki. Setelah bus diperbaiki perjalanan pun dilanjutkan kembali. Di kota Madiun penyusun berhenti di Rumah Makan Surya untuk menikmati makan siang dan menjalankan ibadah shalat dzuhur bagi yang beragama Islam. Kemudian penyusun melanjutkan perjalanan melewati kota Nganjuk-Jombang-Pasuruan. Sesekali penyusun berhenti di SPBU untuk buang air kecil. Suasana di dalam bus saat perjalanan sangat bervariasi, ada siswa yang tidur, makan, bernyanyi dan ada yang asik dengan gadget masing-masing. Pada pukul 20.00 WIB penyusun singgah di Rumah Makan Bromo Asri di kota Pasuruan, Jawa Timur untuk menikmati makan malam. Semua siswa nampak sudah lelah dan segera menyantap makan malam.
Kemudian perjalanan dilanjutkan kembali melewati kota Purbalingga dan Situbondo. Suasana di dalam bus saat malam hari sepi karena semua siswa sudah tidur. Saat sampai di Desa Binor Kabupaten Probolinggo tiba-tiba Ibu Yustina membangunkan penyusun untuk melihat PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Paiton. Pembangkit berbahan bakar batubara ini mengoperasikan 2 PLTU dengan total kapasitas 800 MW. Pemandangan PLTU Paiton saat malam hari sangat menakjubkan. Terdapat lampu-lampu yang menghiasi dan juga cerobong asap raksasa yang berdiri dengan megah. Tidak terasa bus penyusun sudah sampai Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Walaupun penyusun merasa tidak enak badan namun penyusun harus tetap turun dari bus. Suasana pagi itu sangat dingin. Semua siswa turun dari bus masing-masing dan berjalan melewati jembatan ponton yaitu jembatan yang berfungsi sebagai penghubung antara kapal dengan dermaga. Banyak bus , truk, mobil dan kendaraan lain yang juga melewati jembatan ponton tersebut. Kemudian satu persatu siswa menaiki tangga kecil untuk memasuki kapal. Pada waktu itu penyusun juga bertemu dengan rombongan dari SMAN 8 Semarang. Penyusun harus menunggu sekitar 15 menit dahulu, barulah kapal dapat berangkat. Tepat pada pukul 04.30 WITA penyusun menyeberang dengan kapal feri menuju Pelabuhan Gilimanuk Bali. Perjalanan dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk membutuhkan waktu sekitar satu jam penyusun tidak dapat menikmati panorama laut karena suasana masih gelap. Semua siswa sibuk dengan kegiatan masing-masing, ada yang membeli makan, menelepon keluarga maupun berfoto-foto. Tak terasa penyusun sudah sampai di Pelabuhan Gilimanuk Bali.
Perjalanan Menuju Objek-Objek KaryawisataSetelah meniggalkan kapal penyusun langsung naik ke bus kembali untuk melanjutkan perjalanan. Sebelum menuju objek wisata, penyusun transit terlebih dahulu di Rumah Makan Bidadari untuk mandi, melakukan persiapan dan sarapan pagi. Penyusun sampai di Rumah Makan Bidadari pukul 06.00 WITA. Setelah selesai sarapan pagi, penyusun kembali ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan kembali. Objek wisata yang dituju pertama kali adalah Tanah Lot. Tanah Lot berada di daerah Tabanan Bali, dari rumah makan menuju Tanah Lot membutuhkan waktu 3 jam. Penyusun sampai di Tanah Lot pada pukul 09.30 WITA. Penyusun langsung menuju ke lokasi pantai. Sebelum sampai di pantai penyusun diberi pesan oleh crew dari Halmahera agar setelah selesai nanti jangan langsung naik ke bus tetapi makan siang dulu di Rumah Makan Agung Bali yang lokasinya tak jauh dari pantai. Di sepanjang jalan menuju pantai, terdapat banyak toko pakaian dan souvenir. Di depan toko selalu terdapat persembahan atau sesaji, jadi penyusun selalu berhati-hati dan waspada dalam berjalan. Sesampaainya penyusun di pantai, penyusun segera mengambil gambar dan mencari informasi mengenai Tanah Lot. Saat penyusun tiba di Tanah Lot keadaan air sedang pasang, jadi penyusun tidak bisa menyeberang untuk menuju Pura dan melihat ular suci. Setelah berkeliling di Tanah Lot penyusun segera menuju Rumah Makan Agung Bali untuk makan siang. Setelah makan siang selesai, penyusun segera kembali ke dalam bus untuk kembali melanjutkan perjalanan.
Perjalanan selanjutnya menuju ke Pabrik Kata-Kata Joger. penyusun berangkat dari Tanah Lot pukul 13.00 WITA. Dalam perjalanan menuju Joger penyusun ditemani dengan tour guide yang bernama Bli Ketut yang akan memberi penjelasan seputar Bali. Sepanjang jalan Bli Ketut menjelaskan tentang urutan anak dalam masyarakat Bali. Anak pertama mendapat sebutan nama Wayan atau Gede atau Putu, anak kedua Made, anak ketiga Nyoman atau Komang dan anak keempat mendapat nama Ketut. Garis keturunan dalam masyarakat Bali didasarkan pada sistem patrilineal atau garis keturunan ayah (laki-laki). Selain itu Bli Ketut juga memberi penjelasan mengenai bahasa Bali seperti pipis yang berarti uang, jegeg yang berarti cantik, su yang berarti baik, ibu dalam bahasa Bali disebut memeh dan bapak adalah bape. Jika ingin bertanya siapa namamu maka bahasa Balinya adalah sape sire pasingane dan masih banyak lagi. Di perjalanan tiba-tiba Bli Ketut menunjukkan pohon kelapa bercabang empat pada penyusun. Pohon ini terdapat di Desa Sembung, Kecamatan Mengwi. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, pohon ini dapat membuat orang menjadi awet muda jika mengkonsumsi buahnya. Pohon ini juga disakralkan oleh masyarakat Bali. Akhirnya pada pukul 14.00 WITA penyusun sampai di Joger yang terletak di Jl. Raya Tuban, Tuban Kuta, Badung. Sebenarnya Joger yang penyusun kunjungi ini bukan Joger yang asli, karena Joger yang asli terletak di daerah Kuta. Yang penyusun kunjungi ini adalah cabangnya atau yang disebut dengan TEMAN Joger (TEMpat penyamAN Joger). Sebelum masuk ke dalam Joger penyusun harus diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada barang berbahaya yang ikut dibawa masuk. Selain itu pada baju penyusun juga ditempel dengan stiker VIP JOGER yang berarti Very Iseng Person Joger. Di halaman luar Joger juga terdapat banyak tulisan menarik di tembok, sandal raksasa, bemo dan foto Mr. Joger (pemilik Joger) yaitu Joseph Theodorus Wulianadi. Barang-barang yang dijual di Joger memiliki kualitas yang baik dengan tingkat harga yang berkualitas juga tentunya. Kata-kata yang dicetak pada kaosnya juga unik dan berbeda. Selain kaos Joger juga menjual sandal, sepatu, mug, tas, dan lain-lain. Setelah selesai mengunjungi Joger penyusun kembali naik ke bus untuk melanjutkan perjalanan.
Objek wisata selanjutnya yaitu Danau Beratan di Bedugul. Dalam perjalanan menuju Bedugul, Bli Ketut menjelaskan tentang desa-desa di daerah Bali, misalnya Desa Ubud, Desa Buleleng, Desa Payangan dan Desa Legian. Selain itu Bli Ketut juga memberi penjelasan mengenai masyarakat Bali kuno dimana para wanitanya berpakaian minim dan laki-lakinya kebanyakan melakukan sabung ayam. Walaupun dalam perjalanan ada beberapa siswa yang tidur, namun Bli Ketut tetap melanjutkan penjelasannya. Jalan menuju Danau Beratan Bedugul berkelok-kelok. Banyak tikungan tajam yang harus dilalui. Salah satu tikungan tersebut dinamakan dengan Tikungan Asmara. Siswa di dalam bus sampai ada yang berteriak-teriak karena ketakutan. Namun pemandangan saat perjalanan juga sangat indah. Penyusun dapat melihat Gunung Agung yaitu gunung tertinggi di Bali. Di lereng Gunung Agung terdapat sebuah Pura yang bernama Pura Besakih. Pura tersebut merupakan pura terbesar di Bali dan merupakan induk dari pura lainnya. Akhirnya pada pukul 15.30 WITA penyusun sampai di Danau Beratan Bedugul. Udara di Danau Beratan Bedugul sangat dingin. Namun ternyata pemandangan danau sangat indah dan menakjubkan. Kami hanya diberi waktu setengah jam untuk berkunjung. Selain pemandangan alam yang bagus, di Danau Beratan Bedugul juga menawarkan permainan air yang menarik yaitu berkeliling danau dengan naik speed boat. Namun karena keterbatasan waktu, kami harus segera kembali ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan.
Sebenarnya setelah dari Bedugul tujuan kami adalah menuju Hutan Pala Sangeh, namun karena waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke sana cukup lama, maka kunjungan tersebut dibatalkan. Perjalanan dilanjutkan menuju Hotel Puri Nusa Indah 3 tempat penyusun akan menginap. Dalam perjalanan menuju hotel, Bli Ketut masih melanjutkan penjelasannya seputar Pulau Bali. Pulau Bali disebut sebagai Pulau Dewata karena di Bali terdapat banyak Pura (tempat ibadah umat Hindu). Yang mana dalam pura tersebut merupakan tempat bersemayam para dewa. Menurut kepercayaan umat Hindu terdapat Dewa Trimurti yaitu Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa. Setiap hari umat Hindu juga memberikan persembahan atau sesaji untuk menghormati para dewa. Sebelum sampai di hotel, penyusun makan malam terlebih dahulu di Rumah Makan Kertalangu. Penyusun sampai di Rumah Makan Kertalangu pada pukul 18.50 WITA. Saat akan menuju tempat makan, penyusun diajak berfoto dengan wanita yang memakai pakaian adat Bali. Selesai makan malam perjalanan pun dilanjutkan. Tak terasa pukul 19.30 WITA kami sudah sampai di Hotel Puri Nusa Indah 3 yang terletak di Jalan Waribang, Denpasar, Bali 80237. Setiap ketua kelompok mengambil kunci kamar di receptionist. Kemudian penyusun dan semua siswa masuk ke kamar masing-masing untuk mandi dan kemudan tidur malam.
Tanggal 27 Oktober 2014 pukul 06.00 WITA penyusun sudah berkumpul untuk sarapan pagi. Setelah selesai sarapan, penyusun kembali masuk ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan hari ketiga. Objek wisata yang dituju pertama kali adalah Hutan Pala Sangeh. Letaknya cukup jauh dari hotel, yaitu di Desa Adat Sangeh, kecamatan Abian semal Kabupaten Badung, Bali. Dalam perjalanan menuju Sangeh penyusun melewati Patung Gatutkaca sebagai lambang kesatria yang pemberani. Patung ini juga dipercaya dapat memberikan perlindungan bagi para wisatawan yang datang ke Bali. Selain itu penyusun juga melewati Desa Pacung yang terkenal dengan terasiringnya (sawah yang berundak-undak). penyusun sampai di Hutan Pala Sangeh pukul 08.00 WITA. Sebelum masuk, penyusun berfoto dahulu di gapura depan dengan guru pembimbimg kelompok yaitu Bapak Alexander Agung Nugroho. Saat masuk ke dalam Sangeh penyusun disambut dengan patung raksasa Hanoman (raja kera) dan beberapa kera kecil. Di dalam Hutan Pala Sangeh terdapat 22 jenis spesies kera abu-abu ekor panjang yang seluruhnya berjumlah berkisar 600 ekor. Kera –kera tersebut sudah jinak, namun demi keselamatan jika masuk ke dalam lebih baik melepas semua perhiasan, jam, topi dan kacamata. Kera-kera tersebut juga akan suka jika diberi kacang. Jadi pengunjung yang membawa kacang pasti akan dihampiri kera tersebut. Di dalam Hutan Pala Sangeh terdapat Pura Bukit Sari, bagi wanita yang sedang datang bulan tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam Pura tersebut. Selain pura, terdapat juga Pohon Lanang Wadon yang melambangkan laki-laki dan perempuan. Pohon ini juga dipercaya memiliki kekuatan spiritual. Setelah dirasa cukup, penyusun kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan.
Objek wisata yang selanjutnya adalah pusat oleh-oleh Mahadewi yang terletak di Jl. Raya Batubulan 115 X, Gianyar, Bali. Ketika dalam perjalanan penyusun sempat melewati desa tempat tinggal pemain U 19 dari Bali yaitu Putu Gede Juni Antara yang terletak di Banjar Denjalan, Desa Batubulan, Sukawati, Gianyar. Akhirnya penyusun sampai di Mahadewi pada pukul 10.37 WITA. Pusat Oleh-oleh Mahadewi menjual beraneka barang. Mulai dari makanan seperti pie susu, kopi khas Bali, gelang, kalung, kaos dan kerajinan lain khas Bali. Penyusun hanya diberi waktu setengah jam untuk berkunjung. Setelah membeli oleh-oleh perjalan pun dilanjutkan kembali menuju ke Pusat Batik Galuh. Galuh merupakan ikon pengrajin batik Bali yang terletak di Tegehe, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Perjalanan menuju Galuh tidak lama, hanya membutuhkan waktu 10 menit saja. Saat berbelanja di Galuh para siswa diberi diskon khusus untuk pelajar sebesar 15%. Waktu berkunjung ke Galuh telah selesai, maka penyusun harus kembali ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan. Objek wisata selanjutnya adalah menuju ke Garuda Wisnu Kencana (GWK). Sebelum menuju GWK, penyusun makan siang terlebih dahulu di Rumah Makan Karang Kurnia. Penyusun sampai di Rumah Makan Karang Kurnia yang terletak di Jalan By Pass Ngurah Rai, Kelan, Tuban pada pukul 12.40 WITA. Di Rumah Makan Karang Kurnia juga terdapat toko oleh-oleh khas Bali, sehingga selepas makan siang para siswa dapat berbelanja oleh-oleh khas Bali.
Dalam perjalanan menuju GWK, Bli Ketut menjelaskan tentang sejarah Garuda yang menjadi kendaraan Dewa Wisnu untuk membebaskan ibunya dari perbudakan. Perjalanan penyusun kali ini sangatlah berkesan karena penyusun mendapat kesempatan untuk melewati jalan tol satu-satunya di dunia yang dibangun di tengah laut. Jalan tol ini bernama Jalan Tol Bali Mandara. Jalan tol ini dekat dengan Bandara Ngurah Rai sehingga memudahkan para wisatawan yang datang dari bandara untuk langsung menuju ke objek wisata. Jalan tol ini memiliki panjang total 12,7 km dan diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 23 September 2013. Jalan Tol Bali Mandara juga dinobatkan sebagai jalan tol terindah dunia. Pada KTT APEC di Bali, jalan tol ini juga dilalui oleh beberapa pemimpin negara. Selain melewati jalan tol sebelum sampai di GWK Penyusun juga melewati Universitas Udayana (UNUD) tepatnya di Kampus Pusat. Dalam Kampus Pusat UNUD ini terdapat Gedung Rektorat, Audiotorium Widia Sabha, Perpustakaan Pusat UNUD, Fakultas Perternakan, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas MIPA, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sastra, Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Asrama Mahasiswa. Rumah Sakit Universitas Udayana dan Sekretarian Udayana. Tak terasa sampailah penyusun di Garuda Wisnu Kencana yang terletak di Jalan Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, Badung. Penyusun diberi waktu satu jam untuk berkunjung. GWK memiliki beberapa tempat didalamnya, yaitu Lotus Pond, Plaza Wisnu, Plaza Garuda, Streer Theatre (relief), Amphitheatre dan Indraloka Garden. Patung Dewa Wisnu terdapat di Plaza Wisnu. Untuk melihatnya penyusun harus melewati banyak anak tangga karena tempatnya terletak di atas. Patung Dewa Wisnu yang merupakan dewa pemelihara terletak di tengah kolam. Patung ini tingginya 140 meter menyaingi tinggi patung Liberty di Amerika Serikat. Selain itu di Plaza Wisnu juga terdapat Parahyangan Somaka Giri yaitu suatu mata air keramat yang di percaya dapat menyembuhkan penyakit dan mengabulkan permohonan bagi yang percaya. Air ini juga digunakan penduduk setempat guna memohon hujan untuk mendapatkan hasil panen yang baik. Penyusun pun dengan senang hati mencoba membasuh muka sebanyak tiga kali dan menyebutkan permohonan masing-masing. Setelah dirasa cukup mendapat informasi, penyusun melanjutkan perjalanan ke Plaza Garuda. Sebaliknya untuk mencapai ke Plaza Garuda penyusun harus menuruni beberapa anak tangga. Di Plaza Garuda terdapat patung Garuda yang merupakan wahana atau kendaraan dari Dewa Wisnu. Di belakang patung garuda juga terdapat patung yang belum selesai dikerjakan. Kemungkinan GWK ini baru akan selesai total pada tahun 2016. Saat berjalan-jalan penyusun berjumpa dengan banyak turis asing. Cuaca pada saat itu sangat panas sehingga membuat penyusun cepat lelah, sehingga penyusun memutuskan untuk segera kembali ke dalam bus.
Walaupun badan terasa lelah namun penyusun harus tetap melanjutkan perjalanan. Objek wisata selanjutnya adalah menuju Pantai Kuta. Bus besar tidak dapat masuk ke jalan menuju Pantai Kuta, maka bus penyusun harus parkir di tempat yang telah disediakan. Kemudian perjalanan menuju Pantai Kuta dilanjutkan dengan menaiki komotra. Pihak biro telah menyediakan tujuh buah komotra bagi semua siswa dan guru. Perjalanan dengan komotra tidak lama, hanya membutuhkan waktu 20 menit. Penyusun diturunkan di depan Hard Rock Cafe yang letaknya tepat di depan Pantai Kuta. Penyusun langsung masuk ke dalam Pantai Kuta. Pada saat itu ombaknya cukup besar. Waktu yang diberikan pada kami juga sebentar yaitu setengah jam, hal tersebut untuk menghemat waktu agar penyusun tidak terlambat melihat tari kecak. Suasana di Pantai Kuta sangat indah, banyak turis asing berjemur di pasir. Cuaca saat itu juga sudah tidak terlalu panas. Tak terasa penyusun sudah dijemput oleh supir komotra untuk kembali ke tempat parkir bus. Perjalanan harus dilanjutkan kembali, namun rencana tidak berjalan dengan lancar karena ada lima anak yang masih tertinggal di pantai. Hal tersebut agak menghambat perjalanan, namun akhirnya mereka segera kembali dan perjalanan dapat dilanjutkan.
Penyusun meninggalkan Pantai Kuta pukul 17.30 WITA. Objek yang harus dikunjungi selanjutnya adalah melihat tari kecak. Pada awalnya kami dijadwalakan untuk melihat tari barong, namun karena waktu yang tidak sesuai maka jadwal pun diubah menjadi melihat pertunjukkan tari kecak. Tempat pertunjukan tari kecak tak jauh dari hotel tempat penyusun menginap. Perjalanan menuju ke sana membutuhkan waktu 40 menit. Akhirnya sampailah penyusun di tempat pertunjukan yang bernama Stage Uma Dewi yang terletak di Jalan Waribang No 21 Kesiman, Denpasar. Penyusun masuk ke dalam ruang pertunjukan dan segera memilih tempat duduk yang nyaman untuk menyaksikan tari kecak. Pertunjukan tari kecak dimulai pukul 18.30 WITA. Sebelum dimulai ada pendeta yang berdoa dan melakukan persembahan terlebih dahulu agar pertunjukan dapat berjalan dengan lancar. Pertunjukan dimulai dengan beberapa bapak-bapak yang keluar dengan menyanyikan musik tari kecak. Dalam pertunjukan ini tidak digunakan alat musik gamelan karena suara musik diperoleh dari nyanyian para penari. Acara pertunjukan ini dibagai dalam beberapa episode atau adegan. Episode pertama mengisahkan Rama, Sita dan kijang emas. Episode kedua Rahwana menculik Sita. Kemudian episode ketiga yaitu Sita, Trijata dan Hanoman yang mengantarkan pesan dari Rama kepada Sita. Episode keempat mengisahkan Rama berperang melawan Meganada, putra dari Rahwana, namun Rahwana tertangkap dan kemudian berhasil dibebaskan oleh Garuda. Selanjutnya episode kelima Sugriwa raja kera dan Rama melawan Rahwana. Dan pertarungan pun dimenangkan oleh pihak Rama. Pertunjukkan dilanjutkan dengan tarian sanghyang dedari yang dipentaskan oleh dua anak gadis kecil yang mampu melakukan gerakan yang selalu sama. Setelah itu pertunjukan pun ditutup dengan tarian sanghyang jaran yang menampilkan seorang lelaki yang mempu menari di atas bara api. Pertunjukan berakhir pukul 19.30 WITA. Tiba-tiba lampu di dalam ruangan mati dan seluruh penonton langsung berlari keluar ruangan. Penyusun segera kembali masuk dalam bus untuk menuju ke hotel. Saat perjalanan Bli Ketut menyampaikan bahwa esok hari ia tidak dapat menemani rombongan penyusun lagi. Bli Ketut berpamitan dengan penyusun dan menyampaikan permohonan maaf apabila terjadi kesalahan selama ia menemani penyusun. Sesampainya di hotel penyusun segera masuk ke dalam kamar hotel untuk mandi dan dilanjutkan dengan makan malam di hotel kemudian tidur malam.
Menjelang matahari terbit pukul 05.00 WITA penyusun bangun dari tidur dan segera bergegas mandi secara bergantian, karena hari ini penyusun akan melakukan kunjungan industri di salah satu perusahaan yang membuat penyusun menjadi semangat karena tidak sabar ingin mengunjunginya. Setelah menikmati sarapan pagi pukul 07.00 WITA penyusun check out dari Hotel Puri Nusa Indah dan segera berangkat menuju PT Angga Cahaya Dewata yang menjadi tujuan kunjungan industri penyusun.
Pukul 08.30 penyusun sampai di PT Angga Cahaya Dewata yang berlokasi di Jl. By Pass Ngurah Rai 53 Sanur, Denpasar ini bergerak di unit garmen. Tempat yang penyusun kunjungi ini hanya sebagai workshop, sementara pabrik yang sebenarnya berada di Jl. Hayamwuruk. Di sana penyusun diberi penjelasan oleh Bapak Ramlan. Bapak Ramlan ini mewakili pemilik perusahaan yang tidak dapat datang untuk meyambut rombongan SMK Antonius. Penyusun diberikan waktu 30 menit untuk mendengarkan penjelasan tersebut. Acara pertama diawali dengan sambutan dari Bapak Eko Djumino selaku Kepala SMK Antonius Semarang, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan piagam dari PT Angga Cahaya Dewata kepada SMK Antonius. Setelah itu penjelasan pun dimulai. Penyusun diberi penjelasan mengenai proses pembuatan baju dari awal sampai akhir. Perbedaan kaos Dewata ini dengan kaos lain adalah dalam penyablonan. Sablon dilakukan dengan cara dioven dan disetrika sehinggga tidak lengket dan pecah saat dicuci. Baju merk Dewata ini tidak dijual di outlet lain. Hal tersebut merupakan salah satu teknik pemasaran yang digunakan. Setelah mendengar penjelasan, penyusun pun diberi kesempatan untuk melihat proses produksi mulai dari pemotongan kain, penjahitan sampai proses bordir dan pengepakan. Kemudian penyusun diberi waktu untuk berkunjung dan berbelanja di outlet Dewata. Dalam outlet tersebut tersedia berbagai level, mulai dari standar, medium sampai VIP. Di dalam outlet juga tersedia berbagai macam barang produksi Dewata seperti kaos, baju, kain Bali, lukisan, makanan khas Bali, souvenir, aksesoris, sandal dan masih banyak lagi. Setelah puas berkunjung dan mendapat data yang cukup, penyusun pun kembali ke bus untuk melanjutkan kunjungan wisata.
Penyusun tiba di Pasar Seni Sukowati pukul 11.00 WITA, di pasar ini banyak sekali yang menjual berbagai jenis pakaian khas Bali, kain Bali, topi, tas, aksesoris dan berbagai busana khas Bali lainya. Begitu memasuki gerbang Pasar Seni Sukowati penyusun dikejutkan dengan teriakan-teriakan dari beberapa penjual yang menawarkan barang dagangannya dengan harga murah dan bervariasi, mereka sangat terlihat bersemangat dalam merayu pengunjung yang datang. Penyusun memutuskan untuk masuk ke salah satu toko pakaian di dalam pasar, penyusun tertarik dengan salah satu kaos yang terlihat bagus dari gambarnya, setelah itu penyusun memutuskan untuk membeli kaos yang sama. Salah satu dari penyusun mencoba menawar dari harga yang diberikan oleh penjual, penyusun juga membeli oleh-oleh untuk keluarga penyusun masing-masing dengan membeli beberapa barang di Pasar Seni Sukowati ini. Penyusun merasa jenuh dengan keadaan di dalam pasar kemudian penyusun pun keluar dan berjalan menyusuri jalan di sebelah pasar yang ternyata juga ada toko-toko sama seperti di dalam pasar tapi bedanya toko-toko di sepanjang jalan ini terlihat sepi. Penyusun masuk dalam beberapa toko dan membeli barang yang ingin penyusun beli untuk oleh-oleh, dan harga yang diberikan pun tak jauh berbeda dengan harga yang ditawarkan di dalam pasar. Setelah puas membeli oleh-oleh penyusun segera kembali ke bus untuk menempuh perjalanan pulang ke Semarang.
Situasi Perjalanan Semarang - BaliSetelah puas berkeliling di pulau Bali, penyusun melanjutkan perjalanan kembali untuk pulang ke Semarang. Penyusun dan rombongan melewati jalan yang sama saat penyusun datang pertama ke pulau Bali, tetapi ada bedanya karena kemarin penyusun melihat suasana Bali pada saat pagi hari dan sekarang penyusun melihat Bali dengan suasana sore. Begitu indah Pulau Bali saat sore hari, penyusun melihat pemandangan luar tanpa bosan. Di jalan penyusun juga sering mengamati bentuk rumah adat Bali yang terdapat ukiran pada bagian atap rumah. Selain itu juga terdapat banyak patung dan pohon yang memakai sarung. Penyusun menjadi semakin kagum dengan adat di Bali. Suasana di dalam bus penyusun sangat sepi karena teman-teman penyusun yang kelelahan. Jadi sebelum menyebrang penyusun diberi pengarahan agar tidur sehingga tenaga yang penyusun punya tidak habis di perjalanan pulang ini. Penyusun singgah sejenak di Rumah Makan Muslim Madina pada pukul 14.40 WITA untuk makan siang terlebih dahulu. Setelah semua selesai makan siang, perjalanan pun dilanjutkan kembali.
Penyusun tertidur pulas, tidak terasa penyusun sudah berada di Pelabuhan Gilimanuk Bali yang sebelumnya merupakan tempat pertama kali penyusun menginjakan kaki di pulau Bali. Penyusun dibangunkan oleh tour guide sebab semua diharuskan turun dari bus yang penyusun tumpangi. Setelah semua siap untuk turun, penyusun dan rombongan diperbolehkan untuk turun dan naik ke atas kapal yang akan penyusun tumpangi, dari atas sana penyusun melihat ada orang yang melakukan atraksi sama seperti di Pelabuhan Ketapang yaitu bila penyusun melempar uang lebih sering ia akan mengambilnya walaupun sampai ke dasar laut. Tidak lama berselang kapal penyusun menaikan jangkar dan mulai bergerak perlahan-lahan meninggalkan pelabuhan Gilimanuk Bali menuju pelabuhan Ketapang, Jawa Timur. Penyusun melihat pulau Bali dari kejauhan, pegunungan dan bukit di Bali terlihat sangat cantik. Penyusun dan teman-teman menghabiskan waktu untuk menikmati pemandangan laut yang sangat indah dangan ditemani oleh angin laut yang berhembus sepoi-sepoi. Penyusun juga sempat mengabadikannya dengan berfoto-foto berlatar belakang pemandangan laut dan gunung yang indah. Di dalam kapal penyusun juga melihat ada yang berjualan makanan seperti pop mie, gorengan-gorengan dan berbagai minuman.
Penyusun telah menghabiskan waktu cukup banyak di Bali selama tiga hari, dan akhirnya penyusun sudah sampai di pelabuhan Ketapang, Jawa Timur. Penyusun diminta oleh tour guide untuk turun dari kapal. Penyusun turun dengan teratur dan pelan-pelan karena tangga yang sempit hanya menungkinkan satu orang yang menuruni tangga tersebut. Setelah penyusun dan semua teman turun, kemudian penyusun disarankan untuk ke toilet dahulu sebelum melanjutkan perjalanan. Kemudian semua siswa diperbolehkan untuk melanjutkan tidur sehingga sampai di Semarang tidak terlalu lelah sebab lusa masih masuk sekolah. Awalnya penyusun tidak menghiraukan karena pada saat itu masih sore. Keadaan yang mulanya sangat ramai perlahan-lahan menjadi sepi dan tidak terdengar suara lagi. Matahari pun menyembunyikan sinarnya dan bulan mulai menanjak naik mengubah langit yang terang menjadi gelap sehingga nyaman untuk menutup mata sejenak dan beristirahat melepas letih yang ada di badan. Suasana di dalam bus begitu sepi.
Pada pukul 20.30 WIB penyusun singgah di Rumah Makan Utama Raya Situbodo, Jawa Timur untuk makan malam. Penyusun juga memanfaatkan waktu untuk ke toilet dan kemudian kembali untuk makan malam bersama di lantai dua Rumah Makan Utama Raya, suasana terlihat tenang dan hangat karena lampu yang remang-remang membuat penyusun merasa sedikit mengantuk. Makanan disajikan secara prasmanan, rumah makan ini ditata dengan kesan mewah. Disamping rumah makan ini juga terdapat pom bensin dan toko serta cafe jamu.. Selesai makan malam penyusun berbincang dengan teman-teman yang lain sambil menunggu bus dicuci oleh crew bus.
Penyusun kembali naik bus dan melanjutkan perjalanan menuju Semarang, tak berapa lama guide tour penyusun menginformasikan bahwa penyusun akan kembali melewati PLTU Paiton yang sangat indah. Penyusun juga diberi sedikit penjelasan mengenai berdirinya PLTU Paiton. Pengerjaan PLTU ini baru dimulai setelah ditanda tanganinya kontrak proyek pada tanggal 12 Maret 2007. Ternyata PLTU ini dibangun di atas laut yang diuruk pasir. Penyusun semakin kagum dengan keindahan PLTU Paiton ini. Usai melihat keindahan PLTU Paiton penyusun melanjutkan tidur kembali. Penyusun mulai dengan menutup mata penyusun dan mengambil posisi tidur yang nyaman. Penyusun melalui jalur Selatan, karena tidak macet. Sebab jika tidak penyusun akan terlambat untuk sampai ke Semarang, banyaknya bus malam yang melintas juga menjadi hambatan penyusun pada saat kembali ke Semarang.
Pada pukul 03.30 WIB bus penyusun berhenti pada salah satu pom bensin di Bangun Sari. Sebagian dari penyusun turun untuk ke toilet dan mencuci muka, ada juga guru pendamping yang turun dan mencoba merenggangkan otot dengan berolahraga kecil dan ada pula yang hanya sekedar menghirup udara pagi yang masih sejuk. Tidak lama penyusun melanjutkan perjalanan penyusun ke Semarang. Matahari mulai terbit dan penyusun pun mulai membuka mata. Pada saat itu bus penyusun telah memasuki wilayah Jawa Tengah, beberapa teman-teman sudah ada yang bangun dan asik bercanda dengan teman yang lain hingga membuat suasana bus menjadi ramai, penyusun pun terbangun oleh gelak tawa teman-teman. Suasana dalam bus semakin bertambah ramai, mereka mempunyai kesibukan masing-masing, ada yang berkaraoke, bercerita sambil tertawa, ada juga yang kembali melanjutkan tidur. Tiba-tiba tour guide memberikan tiga pertanyaan pada semua siswa. Bagi yang berhasil menjawab dengan benar akan diberi hadiah tas kecil. Teman-teman dalam bus pun berlomba-lomba untuk dapat menjawab pertanyaan.
Memasuki jalan tol Salatiga, tour guide memberitahukan agar semua siswa bangun dan bersiap-siap, penyusun juga diperingatkan agar mengecek barang yang penyusun bawa dalam bus supaya tak ada yang tertinggal. Penyusun langsung melaksanakan apa yang diintruksikan tour guide. Begitu masuk wilayah kota Semarang, masing-masing siswa menghubungi keluarganya bahwa mereka telah sampai di Semarang. Begitu keluar dari pintu gerbang tol Jatingaleh semua siswa sudah siap berdiri. Terlihat Bapak Ibu orang tua siswa yang telah menunggu kedatangan putra-putrinya. Bus penyusun sampai di SMK Antonius pukul 09.10 WIB. Semua siswa berdesak-desakan untuk turun dan mengambil koper dari bagasi kemudian menghampiri keluarga masing-masing yang telah menanti untuk menjemput mereka.

TINJAUAN UMUM MENGENAI OBJEK KARYAWISATA Tanah LotTanah Lot adalah formasi batuan lepas pulau Indonesia dari Bali. Tanah Lot terletak di Tabanan, Bali, Indonesia. Kata Tanah Lot terdiri dari dua kata yaitu kata Tanah diartikan sebagai karang tampak seperti gili atau pulau. Lot atau kata Lod memiliki makna laut. Jadi Tanah Lot yang berarti pulau kecil mengambang di laut. Lokasi yang sekarang disebut sebagai Tanah Lot telah digunakan pada periode Megalitik sebagai tempat yang tampak menjadi suci, terbukti dari adanya menhir. Berdasarkan kondisi lingkungan, makastruktur Pura Tanah Lot dibangun di dataran karang yang tidak teratur sudutnya. Di tempat ini, dari tempat parkir sampai ke tempat objek wisata, banyak terdapat art shop, mereka menawarkan beragam produk kerajinan lokal, banyak kedai minuman dan makanan, juga ada fasilitas kamar kecil/toilet, yang ongkos sewanya tidak seberapa.
Pura Tanah LotMenurut legenda Pura Tanah Lot didirikan oleh didirikan oleh seorang Brahmana dari Jawa, beliau bernama Danghyang Nirartha, menganut ajaran Hindu, beliau berhasil menguatkan kepercayaan masyarakat setempat untuk lebih mentaati serta meresapi ajaran Agama Hindu ini dan mengenalkan konsep Sad Kahyangan. Bendesa Beraban merasa tersaingi banyak pengikutnya meninggalkannya dan menjadi pengikut Danghyang Nirarta. Kemudian Bendesa menyuruh Danghyang Nirartha pergi meninggalkan Tanah Lot. Beliau menyanggupi permintaan tersebut tapi sebelum meninggalkan Tanah Lot, dengan segala kekuatannya rohaninya sanggup memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai, kemudian membangun sebuah pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang, binatang melata ini ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning. Bendesa Beraban merasa takjub dan kemudian menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Pura Tanah Lot terletak disisi pantai Beraban, Kecamatan Kediri dan Kabupaten Tabanan. Pura ini dibangun di atas batu dengan 3 ukuran hektar dan dicapai dalam beberapa menit dengan berjalan kaki, karena hanya 20 meter dari bibir pantai. Pura ini sangat terkenal di antara tujuan wisata di Bali dengan pemandangan spektakuler matahari terbenam. Di beberapa sudut terumbu karang di sekitar Pura Tanah Lot ada ular jinak suci dengan warna hitam dan putih dimana menurut kepercayaan masyarakat setempat bahwa ular itu sebagai peliharaan dewa dan sebagai penjaga pura dari pengaruh buruk. Bagian dari perutnya tidak ada kulit melintang, hanya ada kulit kecil. Ular laut ini sangat berbahaya tapi kasus gigitan ular sangat jarang terjadi, karena ular ini umumnya sangat pasif. Sebagai daerah tujuan wisata favorit di Bali, Tanah Lot memiliki pemandangan yang sangat indah khususnya pada saat matahari terbenam. Setiap pengunjung yang berkunjung ke tempat ini akan kagum melihat panorama keindahan Tanah Lot.
Fungsi pura ini dapat direalisasikan dari fungsi bangunan pura induk yang terletak di wilayah utama pura. Di tempat ini, ada sebuah pura induk untuk menyembah Dewa Baruna atau Bhatara Segara yang melambangkan kekuatan laut. Media ibadah kepada dewa ini adalah bangunan pura dengan 5 tingkat sedangkan 3 bangunan pura bertingkat di bagian utara daerah ini untuk beribadah ke Dang Hyang Nirartha. Selain pura ini, ada pura-pura lain yang dapat dilihat di Tanah Lot seperti Pura Bolong Batu, Batu mejan dan Enjung Galuh.
Pabrik Kata-Kata Kaos JogerAlamat JogerAlamat Joger Asli: Jl. Raya Tuban, Kuta, Badung 80361
Alamat Teman Joger: Jalan Raya Denpasar - Bedugul KM 37.5 Desa Luwus, Baturiti
Telepon: 0831-1411-3309
Situs Web: http://www.jogerbali.com
Status: Selalu terbuka
Sejarah Singkat JOGERKata joger merupakan gabungan dari 5 Huruf yaitu J . O . G . E . R, jika kita cari di kamus bahasa indonesia kata ini belum memiliki arti, ia itu pasti karena kata Joger itu sendiri bukan di ambil dari kata yang ada sebelumnya. Pada tahun 1980 Pak Joseph Theodorus Wulianadi (pemilik Joger) mengawali usahanya di sebuah pertokoan di Jl. Sulawesi 37, Denpasar. Awalnya Joseph Theodorus Wulianadi belum memiliki nama untuk toko kecilnya itu tidak seperti toko-toko yang berada disekitarnya sampai–sampai Dinas Perdagangan Denpasar meminta agar toko yang dimilikinya segera di berikan nama sehingga mudah di bedakan antara toko-toko yang berada di sekitarnya. Pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 Joseph Theodorus Wulianadi merenungkan diri di atas tempat tidurnya beliau merenungkan nama apa yang cocok untuk tokonya itu, yang jelas Joseph Theodorus Wulianadi tidak ingin nama tokonya di berikan dengan nama yang umum atau yang biasa kita lihat di pasar-pasar atau toko biasa, beliau ingin nama tokonya itu bernama yang unik artinya nama yang muncul dari dalam hati nurani. seiring detik jam berjalan Tuan Joseph Theodorus Wulianadi teringat dengan jasa besar dari Mr. Gerhard dimana dia telah memberikan dana sebesar $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan Joseph Theodorus Wulianadi dengan Istri tercintanya Ery Kusdarijati, Mr. Gerhard merupakan teman sekolahnya dulu  di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an.
Dengan berjalannya waktu akhirnya tuan Joseph menggabungkan nama "Joseph" dan nama temannya "Gerhard" sehingga dari nama tersebut diambilah 2 karakter dari kiri dari nama Joseph = JO dan 3 karakter dari kiri Gerhard = GER sehingga jika digabungkan menjadi Joger. Dan pada tanggal 19 Januari 1981 merupakan hari lahir Joger dimana nama Joger pertama kalinya digunakan sebagai nama Toko Tuan Joseph namun nama tokonya saat itu belum murni Joger tapi "Art & Batik Shop Joger" awalnya masyarakat belum tau dan belum tertarik dengan produk yang di jual oleh toko ini namun karena seiring berjalannya waktu dan tren yang terus bergerak akhirnya produk – produk Toko Joger diterima dan menarik banyak masyarakat karena setiap barang seperti kaos dan souvenir-souvenir lainnya terdapata  kata-kata yang unik khas Joger. Hingga akhirnnya nama Joger menjadi nama besar dan harum. Pada tanggal 7 Juli 1987 diputuskan bahwa Joger hanya akan di buka di satu toko di Bali dimana hanya akan bisa di jumpai di Jl. Raya Kuta – Bali, dan sejak tahun 1990-an hingga saat ini Joger di sebut sebagai Pabrik Kata – Kata.
Sebelum masuk pintu, pengunjung akan disambut tulisan-tulisan garing seperti "Ini tembok Joger, bukan tembok Berlin". Ketika masuk, makin banyak kata-kata garing yang pengunjung temui. Lihat saja di beberapa merchandise kecil, Joger menulis, "Milik pabrik kata-kata Joger, Kuta, Balinesia yang tak terpisahkan dari Indonesia. Okay?". Mungkin seperti Jumat Kumat di ID-Gmail yang punya tagline, Garing adalah Feature.
Mr. Joger (pemilik) memang kreatif. Ia menerapkan marketing terbalik. Maksudnya, ketika banyak produsen berlomba-lomba menjunjung tinggi produk mereka lewat iklan-iklan di media cetak atau elektronik, maka Joger berbeda. Dengan jelas, Joger menulis "Joger jelek, Bali bagus, Joger jelek, Bali cantik". Satu hal lagi, pengunjung tidak diperkenankan untuk membeli banyak. Penyusun tidak tahu, banyak dalam arti mereka seperti apa. Karena Penyusun tidak menemukan apa arti kata banyak yang dimaksud Joger di kertas-kertas yang menghiasi ruangan. Wisatawan lokal yang berkunjung ke Bali rasanya tidak lengkap jika tidak membawa oleh-oleh khas Joger. Sayangnya, Joger hanya buka sampai jam 6 sore WITA.
Produk yang dijual yaitu kaos, sandal, tas, mug, gantungan kunci, tas, sepatu, celana dan masih banyak lagi. Produk teraneh di Joger, adalah jam mundur. Jam ini dibuat khusus untuk orang-orang yang berpikiran maju. Harganya tidak terlalu mahal, dengan 65 ribu rupiah, pengunjung bisa mendapatkan satu jam dinding yang berjalan mundur. Sungguh sebuah terobosan yang aneh. Untuk menangkal serangan maling, Joger juga punya kata-kata seperti "Dilarang maling! karena Tuhan kan ada di mana-mana!" yang disertakan dalam tiap produk.
Jadi, jangan lupa untuk mengunjungi Joger jika pergi ke Bali. Karena belanja tidak belanja, tetap thank you. Begitulah tagline yang diusung Joger. Jika tidak punya cukup uang untuk berbelanja, berburu stiker saja sudah cukup murah.
Danau Beratan BedugulBedugul merupakan daerah resor gunung danau di Bali, Indonesia, terletak di wilayah tengah-utara pulau dekat Danau Beratan di jalan antara Denpasar dan Singaraja.
Danau Beratan merupakan sebuah danau dangkal dengan kaldera tinggi sekitar 1231m di atas permukaan laut dan terletak di Bedugul. Danau ini memiliki luas 3,8km2 dan juga kedalaman adalah sampai 22 meter. Volume air di danau ini adalah sekitar 0.049 km3, sehingga Danau Beratan adalah danau tertutup. Wisatawan dapat mengakses Danau Beratan melalui dermaga yang telah disediakan atau berhenti di sekitar Pura Ulun Danau Beratan. Di tempat ini, pengunjung dapat melakukan berbagai kegiatan seperti melakukan rekreasi untuk melihat-lihat di dermaga atau melakukan kegiatan outdoor lainnya. Berbagai kegiatan rekreasi air juga dapat dilakukan di sini, misalnya naik perahu motor untuk mengelilingi danau, parasailing, kano dengan perahu tradisional, banana boat, ski air, dan lain-lain. Untuk pecinta memancing, kegiatan penangkapan ikan juga tersedia di tempat ini.
Danau Beratan, Bedugul terletak di daerah dataran tinggi dengan suasana yang sejuk mengelilinginya. Ini adalah tempat yang ideal untuk relaksasi sementara menikmati keindahan panorama danau. Akomodasi juga tersedia di daerah ini di mana adalah tempat yang sempurna untuk menginap, beristirahat dan menikmati panorama danau yang indah dengan Pura Ulun Danu sebagai kemegahannya. Kegiatan pertanian skala kecil cenderung dilakukan di sekitar danau ini. Kita dapat mengambil foto dengan latar belakang pemandangan yang indah atau membuat sketsa wajah gambar dalam lukisan studio mini di tepi danau dengan waktu yang singkat sebagai suvenir. Beberapa tempat wisata juga terdapat di kawasan Bedugul antara lain, Pura Luhur Ulun Danu Bedugul, Danau Beratan, Danau Tamblingan dan Buyan, Kebun Raya Eka Karya Bedugul, Air Terjun Git-git dan Air Panas Angseri.
Di Kebun Raya Eka Karya pengunjung dapat bersantai sambil menikmati berbagai jenis flora, rumah tradisional Bali dan lain. Pasar Candi Kuning adalah pasar tradisional yang banyak dijual sayur dan buah yang terletak di pedesaan Candi Kuning yang dapat dicapai hanya dalam beberapa menit dari danau. Berbagai jenis buah, sayuran dan juga bunga pala bisa dibeli di sini dengan banyak pilihan.
Danau Buyan dan Danau Tamblingan adalah tempat berikutnya yang menarik yang ada di dekat Danau Beratan. Untuk mencapainya hanya 3 menit berkendara dengan mobil dari tempat ini.
Sejarah singkat dari nama BedugulAda beberapa cerita yang menyebutkan mengenai sejarah asal usul nama tempat wisata ini sehingga disebut Bedugul. Cerita yang pertama yaitu, Bedugul di ambil dari kata dua kata yaitu "Bedug" karena adanya kelompok masyarakat Muslim di sekitar bedugul dan "Kul" dari Kul-kul yang merupakan alat komunikasi tradisional masyarakat Bali yang fungsinya hampir sama seperti kentongan. Penggabungan kedua kata itulah yang kemudian menjadikan nama daerah ini disebut Bedugul.
Cerita lain sejarah asal usul nama Bedugul yaitu pada jaman dahulu ada seorang raja yang sedang mandi di Danau Beratan dan tak sengaja di lihat oleh warga sekitar, sambil mereka mengatakan bedogol Raja kelihatan. Itulah beberapa versi penamaan tempat wisata Bedugul.
Sejarah Pura Ulun Danu di Danau BeratanSeperti yang dituliskan di atas, bahwa di Danau Beratan terdapat sebuah Pura yang disebut Pura Ulun Danu. Di halaman depan pura tepatnya disebelah kiri Pura Ulun Danu Beratan terdapat sebuah sarkopagus dan papan batu, yang diteliti berasal dari zaman megalitik, sekitar 500 tahun SM. Dalam lontar Babad Mengwi menguraikan bahwa I Gusti Agung Putu yang merupakan pendiri kerajaan Mengwi mendirikan sebuah Pura di pinggir Danau Beratan, sebelum beliau mendirikan Pura Taman Ayun. Dalam lontar Babad Mengwi tidak disebutkan kapan tepatnya beliau mendirikan Pura Ulun Danu Beratan, namun yang terdapat dalam lontar Babad Mengwi adalah waktu pendirian Pura Taman Ayun yang upacaranya berlangsung pada Anggara Kliwon Medangsia tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu tahun saka 1556 atau 1634 M. Berdasarkan uraian dalam lontar tersebut diketahui bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu. Semenjak pendirian pura tesebut termasyurlah kerajaan Mengwi, dan I Gusti Agung Putu medapat gelar dari rakyatnya "I Gusti Agung Sakti". Hingga sekarang Pura Ulun Danu menjadi tempat wisata di Bedugul yang sering dikunjungi baik oleh wisatawn lokal maupun manca negara. Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4 komplek pura yaitu: Pura Lingga Petak, Pura Penataran Pucak Mangu, Pura Terate Bang, dan Pura Dalem Purwa.
Di Bedugul ada sebuah masjid yang telah berusia tua yang bernama Masjid Besar AL-Hidayah. Masjid ini berada di atas sebuah bukit kecil di sisi sebelah barat Danau Beratan. Didaerah ini para pemeluk agama islam dan agama hindu sangat toleran. Di sekitar tempat wisata Bedugul banyak ditemui masjid-masjid lain jadi untuk bagi wisatawan yang muslim tidak perlu khawatir saat akan menjalankan kewajiban sholat .
Hutan Pala SangehHutan Pala Sangeh terletak di Desa Adat Sangeh, Kecamatan Abian Semal, Kabupaten Badung sekitar 21 kilometer di sebelah utara kota Denpasar. Objek wisata Sangeh dikelola oleh pengelola khusus yang dibentuk oleh Desa Adat (Pekraman ) Sangeh, dengan 21 tenaga pengelola. Di samping itu, mereka juga di bantu oleh staf dari Dinas Kehutanan, khususnya dari Balai KSDA, serta dari Dinas Peternakan Kabupaten Badung. Objek wisata Sangeh buka tiap hari, antara pukul 07:30 pagi sampai 06:00 sore termasuk hari minggu.
Dalam hutan ini terdapat beberapa pura seperti Pura Melanting, Pura Tirta, Pura anyar dan yang terbesar adalah Pura Bukit Sari. Berdasarkan catatan sejarah, Pura Bukit Sari terkait erat dengan Kerajaan Mengwi, dan dibangun oleh Anak Agung Anglurah Made Karang Asem Sakti, yang merupakan anak angkat dari Raja Mengwi Cokorda Sakti Blambangan. Anak Agung Anglurah Made Karang Asem Sakti melakukan tapa Rare, yaitu bertapa seperti bayi/anak-anak, dan mendapat ilham untuk membuat pelinggih atau pura di Hutan Pala Sangeh, yang saat ini dikenal sebagai Pura Bukit Sari yang berada di tengah hutan pala.Nama Sangeh diyakini masyarakat sekitar terkait erat dengan hutan pala, yang berasal dari dua kata "Sang" yang berarti orang dan "Ngeh" yang berarti melihat, atau orang yang melihat. Konon kayu-kayu pala dalam perjalanan dari Gunung Agung di Bali Timur menuju perjalanan ke Bali Barat, tapi karena ada orang yang melihat, pohon-pohon tersebut berhenti di tempat yang sekarang dikenal sebagai Sangeh.
Selain itu Sangeh juga dikenal karena adanya kawasan hutan homogen seluas 10 hektar berisikan hutan Pala (Dipterocarpus Trinervis) yang berumur ratusan tahun, serta adanya Pura Bukit Sari peninggalan Kerajaan Mengwi pada abad ke 17. Masyarakat sekitar menganggap kera-kera di Sangeh sebagai jelmaan prajurit putri yang dianggap sebagai kera suci, sehingga keberadaan mereka tak boleh diganggu karena mereka dianggap membawa berkah bagi masyarakat Sangeh.
Seperti layaknya kehidupan manusia Bali, mereka mempunyai 3 kelompok atau Banjar, masing-masing Banjar Timur, Banjar Tengah dan Banjar Barat dimana setiap banjar memiliki pemimpin kelompok. Dalam kehidupan kelompok para kera juga mengenal persaingan antara pejantan untuk memperebutkan menjadi raja dan masing-masing kelompok akan memperebutkan wilayah kekuasaan di Banjar Tengah yang memiliki sumber makanan terbanyak. Siapa pun boleh berkunjung ke tempat ini, kecuali bagi wanita yang sedang haid atau orang yang sedang ditinggal mati keluarganya.
Untuk menjaga kesakralan pura yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Sangeh, hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan para pengusaha untuk membuat beberapa kios tempat menjual beraneka ragam cinderamata.
Di Hutan Sangeh terdapat pohon yang unit dan dianggap keramat. Masyarakat setempat biasa menyebutnya Pohon Lanang Wadon, karena bagian bawah pohon itu berlubang sehingga menyerupai alat kelamin perempuan, sedangkan di tengah lubang tersebut tumbuh batang yang mengarah ke bawah yang terlihat seperti alat kelamin pria. Pohon itu tumbuh persis di pelataran depan tempat wisata Sangeh dan sebenarnya merupakan pohon pala. Di Bali, pohon pala memiliki banyak keistimewaan karena kayunya sering digunakan untuk keperluan khusus, misalnya, membuat topeng yang dipakai sebagai sungsungan. Masyarakat kadang-kadang ada yang meminta kayu pala itu. Tetapi, tentu saja tidak boleh begitu saja orang mengambil kayu atau dahannya karena harus disesuaikan dulu hari baiknya serta memberi persembahan sebagai tanda minta ijin.
Pusat Batik GaluhSalah satu warisan nenek moyang di Indonesia yang masih dilestarikan sampai saat ini adalah batik. Kerajinan batik dikenal oleh dunia pertama kali, saat Bapak Presiden Soeharto menggunakannya pada Konferensi PBB. Salah satu batik yang terkenal adalah Batik Galuh Batubulan. Salah satu kebijakan yang diambil oleh pemerintah provinsi Bali adalah penggunaan batik kepada staff instansi pemerintah, swasta maupun sekolah-sekolah.
Pusat kerajinan batik yang dikenal dengan nama Batik Galuh yang terletak di Banjar Tegehe, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Jalurnya strategis karena searah dengan pementasan tari Barong di Batubulan, pengrajin emas dan perak desa Celuk, pasar seni Sukawati, objek wisata Goa Gajah, Tampaksiring dan Kintamani.
Pertenunan Batik Galuh Batubulan berdiri pertama kali pada tahun 1976 oleh Bapak Pande Ketut Krisna. Pada awal berdirinya pertenunan batik ini dikerjakan dengan alat tenun bukan mesin sebanyak 5 buah alat tenun. Namun seiring dengan perkembangan produksi batik, kini alat tersebut sudah bertambah menjadi  32 buah. Batik Galuh telah mendapat ijin usaha dari Departemen Perdagangan pada tahun 1986 dan sudah terdaftar sebagai wajib pajak. Kualitas dari batik yang dihasilkan sangat diutamakan, sehingga dapat memenuhi selera pasar dan mendapat respon yang sangat positif dari konsumen.
Daerah pemasaran dari Batik Galuh Batubulan tidak hanya di Bali saja, melainkan ke luar daerah dan ke mancanegara. Untuk pemasaran lokal meliputi daerah Nusa Dua dan Kuta. Ke luar kota meliputi wilayah Jakarta, Surabaya, Ujung Pandang dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Di pasar internasional juga terkenal, seperti di Amerika, Eropa, Inggris, Malaysia, dan Jepang.
Hampir setiap hari, pusat kerajinan Batik Galuh ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara, karena jenis kerajinan batik yang disediakan beraneka ragam. Mulai dari kemeja batik pria, kemeja wanita, sandal bermotif batik, aneka tas batik, souvenir dan juga kerajinan dari kayu serta patung bermotif Batik Galuh. Pengunjung juga dapat berfoto dengan latar belakang batik Galuh. Bagi wisatawan pecinta batik, tentunya akan puas memilih koleksi yang disediakan, serta didukung oleh para pelayan yang ramah dan professional. Areal parkir yang disediakan cukup luas dan tidak akan mengganggu lalu lintas jalan raya, jika Batik Galuh Batubulan ramai dikunjungi wisatawan.
Garuda Wisnu Kencana (GWK)Garuda Wisnu Kencana adalah sebuah taman wisata budaya yang berada di Jalan Raya Uluwatu, Desa Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, ibu kota provinsi Bali. Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana ini memiliki luas 240 hektar dan berada pada ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi Garuda setinggi 12 meter.
Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara besar dan internasional. Selain itu ada juga patung tangan Wisnu yang merupakan bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu langkah lebih dekat untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana lengkap. Karya ini ditempatkan sementara di daerah Tirta Agung.
Daya tarik utama wisatawan berlibur ke GWK Bali adalah untuk melihat patung Garuda Wisnu. Dibangun dan di ukir oleh pengukir dan pematung terkenal bernama I Nyoman Nuarta. Patung Garuda Wisnu memiliki rencana awal akan di bangun dengan tinggi 126 meter dan lebar 60 meter. Tapi sampai saat ini, tinggi patung hanya 20 meter, pembangunan patung Garuda Wisnu sampai saat ini belum selesai dan penyusun kurang tahu apa sebabnya belum diselesaikan sampai saat ini. Dengan rencana awal pembangunan patung Garuda Wisnu dengan tinggi 126 meter dan lebar 60 meter, dengan tujuan menjadikan GWK sebagai sebuah tempat wisata terkenal di Bali, yang menawarkan salah satu karya seni patung terbesar dan karya yang paling menakjubkan. Tentunya dengan karya seni yang mencerminkan nilai budaya lokal Bali. Selain patung Garuda Wisnu, di tempat wisata GWK ini, para pengunjung dapat menikmati pemandangan matahari terbenam. Tidak hanya pemandangan indah saja yang wisatawan dapat ihat di kawasan wisata GWK, tempat wisata ini juga menawarkan beraneka ragam acara hiburan dari pagi hari, sampai malam hari.
Mitos Cerita Garuda Wisnu KencanaPada zaman dahulu ada seorang Begawan yang bernama Kasyapa yang memiliki dua orang istri yaitu Sang Winata dan Sang Kudra. Dua istrinya tersebut tidak kunjung mempunyai keturunan. Maka diadakan perlombaan barang siapa yang melahirkan anak terakhir akan menjadi pembantu. Sang Winata melahirkan anak sebelum waktunya, dan anak terseebut tidak mau muncul ke bumi karena bentuknya yang tidak sempurna. Anak tersebut bernama Sang Aruna yang terus bersembunyi di balik matahari. Sedangkan Sang Kudra melahirkan 1000 anak dalam wujud ular naga. Akhirnya Sang Kudra memenangkan perlombaan dan Sang Winata menjadi pembantu. Kemudian kedua istri tersebut bertaruh tentang warna sapi Dewa Wisnu. Sang Kudra menebak sapi Dewa Wisnu berwarna coklat sedangkan Sang Winata menebak warna putih. Lalu Sang Kudra memerintahkan 1000 anaknya untuk menyelidiki warna sapi yang ada di bumi, ternyata warna semua sapi adalah putih. Karena takut kalah maka 1000 anak Sang Kudra tersebut menggigit semua sapi dan sapi tersebut berubah warna menjadi coklat karena racun dari ular-ular naga tadi. Akhirnya Sang Winata menjadi budak kembali. Garuda yang baru saja lahir tidak tega melihat ibunya menjadi budak, maka untuk membebaskan ibunya Garuda harus mencari pusaka Tirta Amerta. Garuda pun segera terbang menuju nirwana, namun saat akan kembali ke bumi Garuda tertangkap oleh Dewa Wisnu. Akhirnya Garuda pun memberi penjelasan pada Dewa Wisnu dan menyerahkan dirinya untuk menjadi kendaraan Dewa Wisnu karena telah mengambil Tirta Amerta tanpa ijin. Maka garuda pun diijinkan kembali ke bumi untuk membebaskan ibunya. Setelah Sang Winata bebas dari perbudakan, Garuda pun kembali ke nirwana untuk menepati janjinya menjadi kendaraan Dewa Wisnu.

Sejarah GWK BaliPembangunan tempat wisata GWK ini diprakarsai oleh Yayasan Garuda Wisnu Kencana pada tahun 1992. Pembangunan GWK Bali dengan tujuan menjadikan tempat wisata GWK Bali Landmark dari tempat wisata budaya yang terkenal ke mancanegara. Salah satu pendiri dari Yayasan Garuda Wisnu Kencana adalah I Nyoman Nuarta yang juga konseptor dan arsitek patung Garuda Wisnu Kencana.
Untuk mendapatkan lokasi yang cocok untuk sebuah proyek besar seperti pembangunan Garuda Wisnu Kencana, bukanlah tugas yang mudah. Yayasan Garuda Wisnu Kencana setelah menyelesaikan konsep dari proyek, memerlukan waktu dua tahun untuk mendapatkan lokasi untuk patung Garuda Wisnu Kencana yang sempurna. Sebelum adanya pembangunan dari GKW Bali, lokasi yang berada di bukit Ungasan ini, digunakan sebagai tempat penambangan batu kapur.
Yayasan Garuda Wisnu Kencana menunjuk I Nyoman Nuarta sebagai pematung utama dalam proyek GWK Bali, karena I Nyoman Nuarta merupakan salah satu pematung modern terbaik Indonesia. Pada tahun 2013, manajemen kepemilikan dari GWK Bali di ambil alih oleh PT Alam Sutera Realty Indonesia, salah satu perusahaan pengembang property di Indonesia.
Dengan berjalannya waktu, tempat wisata di Bali GWK berkembang menjadi sebuah tempat pameran budaya, acara dan atraksi hiburan, serta menjadi forum informasi dan komunikasi untuk budaya lokal, budaya nasional, budaya regional bahkan budaya internasional.
GWK Cultural Park (sebutan untuk GWK Bali) kini menawarkan beranekaragam fasilitas yang ideal dan memadai untuk berbagai jenis acara publik, acara swasta baik dalam skala kecil atau skala besar. Selain itu untuk menarik perhatian pengunjung dibangun juga fasilitas infrastruktur pendukung seperti:
Wisnu Plaza Street Theatre
Lotus Pond Amphitheatre
Exhibition Hall Indraloka Garden
Tirta Agung Restoran Jendela Bali
Restoran The Beranda Boutique dan Toko Souvenir
Berikut ini penjelasan masing-masing fasilitas tersebut diatas
Wisnu Plaza
Wisnu Plaza adalah tanah tertinggi di daerah GWK dimana tempat ini merupakan bagian paling penting dari patung Garuda Wisnu Kencana patung Wisnu. Pada hari tertentu, akan ada beberapa acara tradisional Bali dengan megah patung Wisnu sebagai latar belakang. Karena lokasinya yang tinggi, wisatawan dapat melihat panorama yang indah. Patung Wisnu sebagai titik pusat dari Wisnu Plaza, dikelilingi oleh air mancur dan air sumur di dekatnya yang tidak pernah kering bahkan pada musim kemarau.
Parahyangan Somaka Giri ditempatkan di sebelah patung Wisnu. Di tempai ini ada sebuah mata air yang secara historis telah dipercaya oleh rakyat di daerah tersebut sebagai berkat dengan kekuatan magis yang kuat untuk menyembuhkan penyakitnya dan meminta para dewa hujan selama musim kemarau. Karena lokasinya di tanah tinggi (di atas bukit), fenomena alam ini diyakini sebagai air suci.
Street Theater
Street Theater adalah titik awal dan akhir kunjungan ke Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana. Di sini pengunjung dapat menemukan banyak toko dan restoran di satu tempat dan dimana semua perayaan terjadi. Wisatawan bisa mendapatkan souvenir Bali dan merchandise GWK khususnya di GWK Souvenir Shop dan Bali Art Market. Pengunjung bahkan dapat menemukan spa Bali dan produk aroma terapi di toko ini. Pengunjung bisa mencicipi makanan yang baik dengan harga terbaik hanya di pujasera.
Lotus Pond
Lotus Pond adalah area outdoor terbesar di Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan kemungkinan adalah yang terbesar di Bali. Dengan demikian, Lotus Pond adalah tempat yang tepat untuk mengadakan acara outdoor skala besar. Selama bertahun-tahun, GWK telah dipercaya untuk pertemuan skala besar, baik nasional maupun internasional seperti konser musik, pertemuan internasional, partai besar.
Kata Lotus Pond berawal dari kata teratai. Teratai adalah simbol utama keindahan, kemakmuran, dan kesuburan. Wisnu juga selalu membawa bunga teratai di tangannya dan hampir semua dewa dari dewa Hindu yang duduk di teratai atau membawa bunga. Beberapa fakta menarik adalah bahwa tanaman teratai tumbuh di air, memiliki akar dalam ilus atau lumpur, dan menyebarkan bunga di udara di atas. Dengan demikian, teratai melambangkan kehidupan manusia dan juga bahwa kosmos. Akar teratai tenggelam dalam lumpur merupakan kehidupan material. Tangkai melewatkan melalui air melambangkan eksistensi di dunia astral. Bunga mengambang di atas air dan membuka ke langit adalah emblematical spiritual.
Indraloka Garden
Taman ini diberi nama Indraloka atau surga Dewa Indra karena panorama yang indah. Indraloka Garden adalah salah satu tempat paling favorit di Garuda Wisnu Kencana untuk mengadakan pesta kecil menengah, perkumpulan dan upacara pernikahan. Penyusun bisa melihat pemwisatawanngan Bali dari atas Indraloka Garden
Amphitheatre
Amphitheatre adalah tempat di luar ruangan untuk pertunjukan khusus dengan akustik yang dirancang dengan baik. Setiap sore wisatawan bisa menonton tari kecak yang terkenal dan gratis pada pukul 18.30 s/d 19.30 WITA. Bahkan tari kecak ini dapat dikolaborasikan dengan tarian daerah lainnya.
Tirta Agung
Tirta Agung adalah ruang luar yang sempurna untuk acara menengah. Wisatawan juga dapat mengunjungi patung Tangan Wisnu, bagian dari patung Garuda Wisnu Kencana yang terletak di dekatnya.
Pantai KutaObjek wisata Pantai Kuta Bali, dikenal  karena keindahan pantai pasir putih yang dimiliknya, panorama pada saat matahari tenggelam, ombaknya untuk atraksi surfing/selancar, keramah tamahan masyarakatnya, sehingga menambah daya pikat bagi wisatawan domestik maupun asing untuk terus datang ke kawasan ini. Kuta terletak di Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, tepatnya kawasan pesisir Selatan, sekitar 12 Km dari Denpasar. Untuk menuju ke Pantai Kuta, wisatawan dapat memulai perjalanan dari Kota Denpasar. Dari ibukota Propinsi Bali ini Pantai Kuta terletak sekitar 11 km arah selatan. Dari Denpasar wisatawan dapat menggunakan jasa transportasi umum (taksi maupun bemo) dengan lama perjalanan sekitar 15—20 menit. Pantai ini seperti ikonnya pariwisata bisa dikatakan menjadi pantai paling top di pulau Bali dan menjadi destinasi pariwisata paling terfavorit. Pantai Kuta Bali sangat terkenal sampai ke manca negara. Karena begitu terkenalnya tempat wisata Kuta Bali, mengakibatkan banyaknya kunjugan wisatawa domestik maupun manca negara. Kemacetan lalu lintas sudah menjadi hal yang biasa di Kuta dan terkadang membuat banyak wisatawan merasa kurang nyaman dalam mengendarai kendaraan.
Sebelum menjelma menjadi obyek wisata terkemuka, dulunya Pantai Kuta merupakan salah satu pelabuhan dagang di Pulau Bali yang menjadi pusat pemasaran hasil-hasil bumi masyarakat pedalaman dengan para pembeli dari luar. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang asal Denmark, menetap dan mendirikan markas dagang di Pantai Kuta. Melalui keterampilannya bernegosiasi, Mads Lange menjadi perantara perdagangan antara raja-raja di Bali dengan Belanda. Pada perkembangannya, Pantai Kuta mulai kondang setelah Hugh Mahbett menerbitkan buku berjudul Pujian untuk Kuta. Buku tersebut berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas pariwisata demi menunjang perkembangan kunjungan wisata ke Pantai Kuta. Melalui buku itu, wacana tentang pengembangan fasilitas pariwisata kian marak, sehingga pembangunan penginapan, restoran, maupun tempat-tempat hiburan makin meningkat.
Sebagai pantai paling populer di Bali, denyut aktivitas wisatawan di Pantai Kuta beranjak dari pagi hingga dini hari. Pada pagi hari, Pantai Kuta dikunjungi oleh wisatawan yang ingin menghirup udara segar, sekedar berjalan-jalan di atas lembutnya pasir putih yang membentang dari Selatan ke Utara sambil menikmati udara pagi khas pantai dan deburan ombak, atau mencari sarapan. Pada siang hari, para turis baik domestik maupun mancanegara biasa menikmati panorama alam sembari berjemur di pinggir pantai. Ada juga keluarga yang membawa anak-anak mereka untuk bermain pasir atau berenang di pantai. Sebagian besar wisatawan datang saat hari menjelang sore, karena semua wisatawan ingin melihat sunset/matahari tenggelam. Bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, menikmati waktu senja di Pulau Bali terasa tidak lengkap jika belum menyaksikan matahari tenggelam (sunset) di Pantai Kuta. Daya tarik Pantai Kuta berbeda dengan Pantai Sanur yang lebih diminati karena keindahan mentari terbitnya (sunrise). Selain panorama sunset, Pantai Kuta juga menyuguhkan pemandangan yang cukup mengesankan, yakni garis lengkung pantainya yang berbentuk bulan sabit dengan hamparan pasir putih sepanjang + 2 km. Jika sore menjelang, jumlah wisatawan umumnya bertambah untuk menyaksikan daya pikat pantai ini, yaitu matahari tenggelam (sunset). Apabila malam telah merambat, suasana Pantai Kuta berubah lebih semarak dengan suasana kehidupan malam (night life) yang terpusat di sejumlah tempat hiburan.
Dengan ombak yang cukup besar sangat cocok sekali untuk berselancar bahkan bagi pemula sekalipun. Jika wisatawan berminat untuk belajar selancar, sudah tersedia di sini, biasanya paling digemari oleh wisatawan asing. Di sisi pantai terdapat begitu banyak jasa penyewaan papan selancar dan juga menawarkan kursus untuk berselancar. Mengenai harga sewa papan selancar sangat bervariasi dan usahakanlah menawar terlebih dahulu. 
Kuta menjadi andalan sebagai penyumbang pendapatan tertinggi bagi Provinsi Bali, maka dari itu Kuta selalu mendapat perhatian khusus dari pemerintah atupun dari pelaku pariwisata lainnya, fasilitas pendukung seperti hotel, restoran, café, diskotik, taman rekreasi, shopping mall, pasar seni dan banyak lagi terssedia di kawasan ini, sehingga semua kebutuhan wisatawan dengan mudah bisa terpenuhi di sini. Kuta telah menjadi Kota internasional dengan fasilitas pariwisata yang sangat lengkap. Sebagai pusat destinasi pariwisata di Pulau Bali, Pantai Kuta memiliki beragam fasilitas pendukung, salah satunya adalah pusat pelatihan dan penyewaan peralatan surfing. Bagi wisatawan yang ingin belajar melakukan surfing, di pantai ini tersedia tempat-tempat khusus yang menyewakan peralatan selancar dan sekaligus pemandu. Di pantai ini juga tersedia arena hiburan, seperti bungy jumping, water boom serta arena permainan lainnya. Selain itu, di sepanjang Pantai Kuta terdapat berbagai macam kafe, bar, pub, diskotek, maupun ajang live music yang selalu ramai dikunjungi oleh para turis untuk menghabiskan waktu atau sekedar menambah hiburan di malam hari.
Bagi para penggemar belanja, di sekitar Pantai Kuta tersedia toko-toko souvenir yang menjual barang kerajinan dalam berbagai bentuk, berbagai macam aksesoris, pakaian khas pantai, serta kaos oblong. Di dekat Pantai Kuta juga terdapat supermarket, hotel berbintang, wisma, serta warung makan maupun restoran yang menyuguhkan berbagai masakan dengan selera lokal maupun cita rasa global. Apabila wisatawan ingin sekedar relaksasi, di pinggiran Pantai Kuta terdapat para pemijat profesional yang bisa langsung disewa dengan biaya sekitar Rp 20.000 untuk setengah jam dan Rp 40.000 untuk satu jam pemijatan. Ada juga penjual jasa yang memiliki keterampilan untuk mempercantik penampilan wisatawan, misalnya para pembuat tatto temporer, pewarna kuku, serta penata/pengepang rambut.
Tari KecakSiapa yang tidak tahu tari kecak khas daerah Bali. Beberapa tahun yang lalu tarian ini pernah ditarikan sekitar lima ribu orang dan tercatat sebagai rekor dunia. Tari kecak biasa disebut tari Cak atau Api (Fire Dance) merupakan tari pertunjukan masal atau hiburan dan cendrung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari Lakon Pewayangan seperti Rama Sita dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan dan upacara lainnya.
Tari kecak diciptakan oleh Wayan Limbak yang bekerja sama dengan Walter Spies seorang pelukis dari Jerman sekitar tahun 1930. Sebenarnya tari kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat. Bentuk-bentuk "Sakral" dalam tari kecak ini biasanya ditunjukan dalam hal kerauhan atau masolah yaitu kekebalan secara gaib sehingga tidak terbakar oleh api.
Tidak sulit untuk mengambil definisi atau kenapa disebut tari kecak. Ketika penari laki-laki menarikan tarian tersebut, terdengar kata cak…cak…cak dari sanalah kata kecak diambil. Tarian kecak ini tidak seperti tarian lainnya dari Bali, tari kecak tidak menggunakan alat bantu musik apapun, justru alunan tercipta dari teriakan "cak…cak…cak" yang membentuk alunan musik murni dan kincringn yang diikatkan di kaki para penari.
Perkembangan Tari Kecak Di BaliTari kecak di Bali terus mengalami perubahan dan perkembangan sejak tahun 1970. Perkembangan yang bisa dilihat adalah dari segi cerita dan pementasan. Dari segi cerita untuk pementasan tidak hanya berpatokan pada satu bagian dari Ramayana tapi juga bagian bagian cerita yang lain dari Ramayana. Ada juga tari Kecak Subali dan Sugriwa yang diciptakan pada tahun 1976. Kecak Dewa Ruci yang diciptakan pada tahun 1982. Keduanya merupakan hasil karya dari Bapak I Wayan Dibia.
Kemudian dari segi pementasan juga mulai mengalami perkembangan tidak hanya ditemui di satu tempat seperti Desa Bona, Gianyar namun juga desa desa yang lain di Bali mulai mengembangkan tari kecak sehingga di seluruh Bali terdapat puluhan group kecak dimana anggotanya biasanya para anggota banjar. Kegiatan-kegiatan seperti festival tari kecak juga sering dilaksanakan di Bali baik oleh pemerintah atau pun oleh sekolah seni yang ada di Bali. Serta dari jumlah penari terbanyak yang pernah dipentaskan dalam tari kecak tercatat pada tahun 1979 dimana melibatkan 500 orang penari. Pada saat itu dipentaskan kecak dengan mengambil cerita dari Mahabarata. Namun rekor ini dipecahkan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan yang menyelenggarakan kecak kolosal dengan 5000 penari pada tanggal 29 September 2006, di Tanah Lot, Tabanan, Bali.
Pola Tari KecakSebagai suatu pertunjukan tari kecak didukung oleh beberapa faktor yang sangat penting, Lebih lebih dalam pertunjukan kecak ini menyajikan tarian sebagai pengantar cerita, tentu musik sangat vital untuk mengiringi lenggak lenggok penari. Namun dalam dalam tari kecak musik dihasilkan dari perpaduan suara angota cak yang berjumlah sekitar 50 – 70 orang semuanya akan membuat musik secara akapela, seorang akan bertindak sebagai pemimpin yang memberika nada awal seorang lagi bertindak sebagai penekan yang bertugas memberikan tekanan nada tinggi atau rendah seorang bertindak sebagai penembang solo, dan sorang lagi akan bertindak sebagai ki dalang yang mengantarkan alur cerita. Penari tari kecak dalam gerakannya tidak mestinya mengikuti pakem-pakem tari yang diiringi oleh gamelan. Jadi dalam tari kecak ini gerak tubuh penari lebih santai karena yang diutamakan adalah jalan cerita dan perpaduan suara.
Pasar Seni SukawatiPasar Sukawati adalah pasar seni yang sangat terkenal sampai ke penjuru dunia. Pasar seni Sukawati terdapat di Desa Sukawati, Kabupaten Gianyar. Jarak dari airport Denpasar sekitar tiga puluh kilometer. Sebagian besar wisatawan yang berlibur di Bali akan menyempatkan diri untuk berkunjung ke Pasar Seni Sukawati.
Pasar Seni Sukawati sangat terkenal karena menjual pakaian dan kerajinan traditional khas Bali dengan harga yang sangat murah. Pakaian seperti Batik yang berciri khas batik ornamen Bali. Penyusun juga melihat banyak pakaian baik celana maupun baju yang harganya pun sangat murah dibandingkan dengan tempat lain. Tidak hanya itu ada juga yang menjual kain Bali, tas, topi, sandal, kalung, gelang dan masih banyak lagi. Jadi penyusun dapat membeli oleh-oleh khas Bali, yang akan diberikan kepada teman dan keluarga tanpa banyak menghabiskan biaya liburan. Selain pakaian dan batik, di pasar traditional ini juga terdapat penjual lukisan. Aliran lukisan yang dijual seperti naturalis dan abstrak. Harga yang ditawarkan juga beranekaragam dan biasanya di Pasar Seni Sukawati, harga ditentukan oleh ukuran lukisan.Para wisatawan juga dapat membeli lukisan dengan bingkai atau tanpa bingkai. Sebaiknya tanpa bingkai, karena bingkai lukisan akan menambah berat barang bawaan, apalagi jika menggunakan pesawat terbang.
Semua harga yang ditawarkan disini, dapat ditawar. Jadi para wisatawan harus pintar-pintarnya untuk menawar. Karena harga pas di pasar Pasar Seni Sukawati adalah sepertiga dari harga yang ditawarkan oleh penjual. Jika ingin sukses menawar harga, maka sebaiknya datang di pagi hari pada saat baru buka. Karena kepercayaan orang Bali jika pada saat baru buka dagangan langsung dapat terjual, maka akan memperlaris barang dagangan mereka. Jadi jika mampu datang ke pasar seni Sukawati pada pukul 10:00 WITA, alangkah baiknya jika mencoba menawar lebih murah. Jam Buka Pasar Sukawati Bali
Art Market:10:00 – 17:00
Local Market: 8:00 – 15:00
TINJAUAN KHUSUS TERHADAPPT ANGGA CAHAYA DEWATAData PerusahaanNama : - PT Angga Cahaya Dewata
Angga Colletion bergerak dibidang konveksi
DEWATA GYM bergerak di bidang olah raga
DEWATA Kaos menjual bahan kaos
DWIX Bordir & Sablon Centre di bidang Bordir & Sablon
Dewata Oleh-Oleh Khas Bali menjual souvenir oleh-oleh bali
Penginapan Pondok Wisata Dewata Bali
Alamat Kantor Pusat: Jl. Hayam Wuruk No. 193 Denpasar- Bali
Telepon: ( 0361 ) 744 8077Fax ( 0361 ) 241 022
E–mail : angga.collection@yahoo.comAlamat Kantor Cabang:Jln. By Pass Ngurah Rai No. 53 Sanur, Kesiman Denpasar Bali
Telepon : 0361 467935Fax : 0361 467936
E-mail : sales@dewatabali.co.idWebsite: www.dewatabali.co.id Visi dan MisiMembantu mengurangi angka pengangguran.
Menjadi bagian yang berarti dan berkesan bagi masyarakat dan keluarga.
Ikut berperan, meningkatkan serta memajukan pariwisata bali.
Mampu mensejahterakan karyawan.
MottoNiat, tekad, semangat, dan kerja keras adalah modal utama menuju kesuksesan.
Kejujuran dan kepercayaan merupakan senjata menuju sukses.
Profil OwnerNama: Agung Darmayuda,S.Sos
Tempat/Tgl Lahir: Manado, 10 Juni 1966
Agama: Hindu
Pekerjaan : PNS ( Dinas Pendidikan)
Ayah: I Gusti Putu Berata
Ibu: Jero Wati (Alm)
Istri: Jero Kadek Imawati
Anak: 2 Orang
Ag. Angga Pratama
Ag. Dwi Cahayana
Sejarah Singkat PT Angga Cahaya Dewata BaliDewata Souvenir yang bergerak di bidang usaha menjual oleh-oleh khas Bali ini diresmikan pada tanggal 30 Maret 2010. Usaha ini didirikan berkat dukungan teman dan para karyawan. Beberapa tahun yang lalu usaha ini sempat mengalami masa sulit. Para karyawan sudah kehilangan order dan usaha ini mengalami penurunan pesanan yang sangat drastis. Dengan tekad dan saran dari karyawan dan beberapa teman untuk tetap mempertahankan usaha ini maka dibuatlah usaha Dewata Souvenir ini. Akhirnya 2 bulan berikutnya Bapak Agung Darmayuda (pemilik) berhasil mendapatkan tempat yang cukup besar dan megah untuk membuat usaha souvenir khas Bali dengan nama Wisata Belanja Dewata Oleh-Oleh Khas Bali. Usaha ini menampung kurang lebih 65 orang (di segala bidang). Jadi total jumlah karyawan dari 6 bidang usaha yaitu 175 karyawan.
Bapak Agung Darmayuda hingga kini hampir 20 tahun mengabdi sebagai PNS di Dinas Perindustrian dan  Perdagangan Kaupaten Denpasar. Dalam mengabdikan dirinya kepada pemerintah yang notabene juga kepada masyarakat dengan tanpa pamrih yang berlebih, seperti mengejar jabatan misalnya. Beliau tidak pernah mengejar karier. Bermula dari konveksi berkembang ke pusat oleh-oleh dengan label Dewata Pusat Oleh-Oleh Khas Bali. Pak Yuda sering mengumpulkan para pengrajin di Kabupaten Denpasar untuk dibina agar memiliki hasil karya yang memiliki nilai jual. Sebagian hasil karyanya ia tampung di Dewata Pusat Oleh-leh Khas Bali, sehingga amat sinergi dengan tugas yang diembannya. Untuk hasil karya kerajinan merupakan produk anggota pengrajin binaannya. Sedang untuk kaos mutlak hasil  produk Dewata sendiri. Mulai dari desain, sablon, bordir hingga jahit semua dikerjakan sendiri dengan melibatkan karyawan ratusan orang. Selain itu,  Dewata juga menjual-bahan baku untuk berbagai keperluan konveksi sehingga memudahkan para pedagang mendapatkan bahan baku produknya. Bagi Agung Darmayuda bersama sang istri Kadek Imawati, dalam menjalin usaha itu berpegang pada komitmen untuk mendapatkan kepercayaan sekaligus mengembangkan persaudaraan. Menurutnya, semua orang membutuhkan uang sebanyak-banyaknya dan selalu merasa kekurangan. Namun persaudaraan itu lebih mahal dibanding uang. Beliau berprinsip bahwa saudara merupakan sumber uang. Jadi,  menciptakan persaudaraan sebanyak-banyaknya sama dengan menciptakan sumber uang yang banyak pula.
Kunci Sukses PT Angga Cahaya Dewata
Hilangkan rasa ragu untuk memulai usaha.
Perbanyak amal dan persaudaraan.
Selalu semangat dan berusaha bertindak cepat, cermat, dan teliti.
Perbanyak teman dan menjaga hubungan dengan relasi.
Pesan dari PT Angga Cahaya DewataAwalilah bekerja lebih dini, kalau tidak sekarang, kapan lagi ?
Jangan membuang waktu tenyata pepatah mengatakan bahwa benar waktu adalah uang.
Selalu membantu serta mengulurkan tangan kepada meraka yang memerlukan.
Sifat memberi lebih baik daripada meminta kepada orang lain semasih tenaga kita bisa bekerja dan produktif.
Proses ProduksiMembuat desain/model baju. Model/desain baju harus dibuat semenarik mungkin agar laku di pasaran. Model/desain baju DEWATA ini sudah dipatenkan sehingga tidak bisa dicontoh oleh perusahaan lain.
Membuat pola baju dan dilanjutkan dengan proses pemotongan pola.
Penjahitan baju mulai dari lengan , kerah hingga badan. Pada proses ini sering terjadi kerusakan. Kerusakan tersebut dapat disebabkan karena dua faktor yaitu human error dan engineering error.
Quality control , dilakukan kontroling atau koreksi terhadap baju yang telah selesai dijahit.
Finishing. Dalam proses ini dilakukan penyablonan maupun bordir baju.
Packing (pengepakan). Pada proses inilah dapat ditentukan berapa jumlah modal yang dibutuhankan.
Cara Kerja SablonSiapkan gambar yang dibuat di komputer yang juga disebut gambar kalkir (sesuai gambar yang dipesan) dikoreksi terlebih dahulu agar gambar tidak salah apabila dibuat sekren, yang akhirnya membuat lebih lama mengulanginya.
Setelah kalkir sudah siap, buatkan campuran abdrek yang dibeli ditoko namanya Pensol di campurkan sesuai petunjuk. Sekren disiapkan yang bersih dan kering. Tuangkan & diratakan dengan penggaris baru dikeringkan ditempat yang gelap.
Setelah kering diambil dan ditempat kalkir dibagian abdrekan. Didalamnya dikasih gabus dan diatasnya diberi kaca selebar secren. Lalu dijemur +3 menit - 5 menit (kalau cuaca panas) kalau hujan dibuatkan meja abdrek ada lampu besar yang +150 watt – 100 watt. Dimasukkan di dalamnya.
Setelah jadi kering baru ditempel dikerta setingan lalu diangkat 5 menit disemprot disiram air kearah abdrekan. Setelah terbentuk dibersihkan dan dijemur secren biar kering.
Setelah siap kering diisi penguat diratakan dan dijemur kembali biar secren kuat.
Secren siap digunakan.
Cat dan bahan dicampur sesuai baju yang disablon
Pewarna putih : pakai panci + cat pewarna + binder.
Katun warna : pakai raber + GL putih + GL pewarna + pewarna + binder.
Informasi Lainnya yang Relevan dengan Profil PerusahaanDewata Group antara lain adalah sebagai berikut:
Dewata Kaos : Merupakan pusat dari dewata group yang bergerak di bidang konfeksi.di dukung dengan lokasi yang strategis, mesin konfeksi yang lengkap dan modern. Dan di kelola oleh SDM yang professional . kami hadir untuk memenuhi dan siap melayani orderan partai besar dan kecil dengan harga terjangkau cepat dan kilat.
Dewata Gym
Angga Collection
Dwix Bordir: Dwix Bordir adalah Tempat untuk menerima pesanan dan maklunan dengan segala jenis bordiran. Kami menjual berbagai macam produk. Di antaranya : kaos (sablon/Bordir ), pin, mug, piala, name tag, bed cover, handuk dan lain lain. Dengan harga grosir. Dwix Bordir memiliki 5 mesin bordir yang siap menerima orderan anda dalam skala besar maupun kecil.

PENUTUPSimpulanKegiatan karyawisata siswa SMK Antonius Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 dapat terlaksana dengan lancar.
Perjalanan dari Semarang menuju Bali hingga sampai di Semarang kembali dapat ditempuh dengan aman dan selamat.
Penyusun dan para siswa lain merasa sangat senang karena mendapat pengalaman berwisata ke Pulau Bali.
Semua objek wisata mulai dari Tanah Lot, Joger, Bedugul, Hutan Pala Sangeh, Pusat Oleh-oleh Maha dewi, Galuh, Pantai Kuta, Tari Kecak, Industri Kaos Dewata dan Pasar Seni Sukawati dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh penyusun dalam pembuatan laporan ini.
Kunjungan industri ke PT Angga Cahaya Dewata dapat menambah pengetahuan penyusun mengenai industri tekstil.
Di balik semua itu sebenarnya ada objek wisata yang batal untuk dikunjungi. Namun dengan peristiwa tersebut diharapkan dapat menjadi koreksi bagi pihak biro perjalanan.
Dengan kegiatan karyawisata ini dapat menambah pengetahuan penyusun dan para siswa lain tentang Pulau Bali. Penyusun tidak hanya mengetahui Pulau Bali dari internet saja, tetapi juga dapat berkunjung secara langsung dan menikmati pemandangan di pulau dewata tersebut.
Pulau Bali adalah pulau yang sangat indah karena memiliki banyak kekayaan alam yang mengagumkan.
Masyarakat Bali hingga saat ini masih memegang teguh adat istiadat mereka dan tidak terpengaruh dengan perkembangan zaman yang semakin moderen. Kepercayaan umat Hindu di Bali juga sangat kuat dan dapat terlihat di setiap daerah yang penyusun kunjungi.
Kesenian masyarakat Bali sangat beragam, mulai dari tari kecak, tari barong, tari pendet, upacara potong gigi, tradisi makotek, festival pertanian dan masih banyak lagi.
SaranSaran yang dapat penyusun sampaikan kepada pihak sekolah adalah sebagai berikut :
Pihak sekolah seharusnya lebih cermat lagi dalam memilih biro perjalanan agar kegiatan karyawisata tidak hanya menguntungkan pihak biro saja, tetapi juga menguntungkan para siswa.
Bus yang digunakan kurang nyaman karena tempat duduk siswa dan bagasi atas yang terlalu sempit.
Pihak biro dan pihak sekolah harus lebih memperhitungkan waktu lagi karena ada objek wisata yang tidak dapat dikunjungi sehingga membuat siswa kecewa.
Atur ulang jadwal perjalanan karena waktu kunjungan ke setiap objek wisata terlalu singkat sehingga menghambat penyusun untuk memperoleh informasi yang lebih banyak dalam membuat laporan.
Pihak sekolah dan pihak biro seharusnya lebih selektif dalam memilih rumah makan karena jika makanan yang disajikan tidak ada rasanya akan membuat siswa tidak selera makan dan mudah terserang penyakit.
Kunjungan wisata seharusnya lebih mengutamakan objek wisata yang mempunyai pemandangan alam yang indah dan dapat menambah pengetahuan para siswa seperti pantai dan museum, sehingga kunjungan wisata tidak terbuang sia-sia dengan mengunjungi banyak wisata belanja.
Apabila memang mengejar waktu seharusnya supir bus tetap jangan mengebut karena dapat memebuat para siswa pusing dan mual.

DAFTAR PUSTAKATjiptadi, Bambang, dkk. 2006. Bahasa Indonesia Kelompok Teknologi Industri dan Bisnis Manajemen untuk SMK. Semarang: Pemerintah Kota Semarang.
Zahara, Eni Rita dan Husin. 2012. Seri Pendalaman Materi Bahasa Indonesia SMK dan MAK. Semarang: Penerbit Erlangga.
Sudrajat, Effita Erfiani, dkk. 2013. LAPORAN KARYAWISATA DI PULAU BALI. Semarang: SMK Antonius.
Hanjani, Giovani Antania, dkk. 2011. Laporan Perjalanan Widia Wisata ke Pulau Bali. Semarang: SMP Maria Goretti.
http://www.balistarisland.com/Bali-Interesting-Place/Bedugul-Lake.htm, diakses pada tanggal 01 November 2014
http://www.indoholidaytourguide.com/desa-budaya-kertalangu-wisata-desa-alami-di-dekat-kota-denpasar-00298/, diakses pada tanggal 01 November 2014
http://badungtourism.com/destinations-Monkey_Forest_Sangeh.html?lang=id, diakses pada tanggal 01 November 2014
http://www.jejaksibolang.com/2013/10/joger-belanja-kaos-unik-dan-oleh-oleh.html, diakses pada tanggal 01 November 2014
http://www.balistarisland.com/Bali-Interesting-Place/Tanah-Lot-Temple.htm, diakses pada tanggal 01 November 2014
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/890/tari-kecak, diakses pada tanggal 01 November 2014LAMPIRAN – LAMPIRAN
Foto SEQ Foto_ \* ARABIC 1 Tanah Lot
Foto SEQ Foto_ \* ARABIC 2 Pura Tanah LotFoto SEQ Foto_ \* ARABIC 3 Mr. Joger (Pemilik Joger)
Foto SEQ Foto_ \* ARABIC 4 Danau Beratan Bedugul
Foto SEQ Foto_ \* ARABIC 5 Hutan Palasangeh
Foto SEQ Foto_ \* ARABIC 6 Pohon Lanang Wadon
Foto SEQ Foto_ \* ARABIC 7 Jalan Tol Bali Mandara
Foto SEQ Foto_ \* ARABIC 8 Pusat Oleh-oleh
Foto SEQ Foto_ \* ARABIC 9 Pusat Batik Galuh
Foto SEQ Foto_ \* ARABIC 10 Patung Dewa Wisnu
Foto SEQ Foto_ \* ARABIC 11 Patung Garuda
Foto SEQ Foto_ \* ARABIC 12 Pantai Kuta
Foto SEQ Foto_ \* ARABIC 13 Tari Kecak
Foto SEQ Foto_ \* ARABIC 14 Alat Produksi Dewata Kaos
Foto SEQ Foto_ \* ARABIC 15 Tempat Menyimpan Benang
Foto SEQ Foto_ \* ARABIC 16 Pasar Seni Sukawati
Foto 17 Suasana Sunset
BIODATA PENYUSUN
Ketua Kelompok
Nama
Tempat, tanggal lahir
Alamat
Kesan :
:
:
: Ratna Palupi
Semarang, 29 Mei 1997
Jln. Sambiroto X RT 04 RW 06
Bali surganya pantai
Anggota Kelompok
Nama
Tempat, tanggal lahir
Alamat
Kesan :
:
:
: Apelina Teresia
Semarang, 01 Oktober 1997
Jalan Kanfer Utara II / 49
Pengalaman yang berharga bersama sahabat saat di Bali tak kan terlupakan
Nama
Tempat, tanggal lahir
Alamat
Kesan :
:
:
: Desi Wulan Sari
Semarang, 13 Desember 1997
Jln. Delik Rejo RT 12 RW11 No. 27 Semarang
Bali merupakan surga dunia
Nama
Tempat, tanggal lahir
Alamat
Kesan :
:
:
: Prisma Artika
Kab.Semarang, 09 Juli 1996
Jln. Panjaitan Raya No.45, Susukan Ungaran
Bali merupakan tempat yang sangat eksotis
Nama
Tempat, tanggal lahir
Alamat
Kesan :
:
:
: Ribka Noviana
Semarang, 08 November 1996
Jl.Salak III No.8A Semarang
Amaizing beach
Nama
Tempat, tanggal lahir
Alamat
Kesan :
:
:
: Suprapti
Semarang, 09 Mei 1995
Jln. Gedawang Raya II
Bali itu indah
Nama
Tempat, tanggal lahir
Alamat
Kesan :
:
:
: Yanuarius Erwin Septiawan
Semarang, 18 September 1995
Jl. Rorojonggrang Timur XIV No. 28
Bali memilki banyak panorama alam yang menakjubkan


Download Revisi Laporan Ratna Apelina Desi Prisma Ribka Prapti Yanuar.docx

Download Now



Terimakasih telah membaca Revisi Laporan Ratna Apelina Desi Prisma Ribka Prapti Yanuar. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

banner
Previous Post
Next Post

Akademikita adalah sebuah web arsip file atau dokumen tentang infografi, presentasi, dan lain-lain. Semua pengunjung bisa mengirimkan filenya untuk arsip melalui form yang telah disediakan.

0 komentar: