Judul: PENGANTAR MANAJEMEN BISNIS
Penulis: Z. Nabilah Wangisuta
PENGANTAR MANAJEMEN BISNIS
"BANK NIAGA"
DISUSUN OLEH:
ALISA RAHADIASMURTI ISFANDIARI "6704144078"
DIANA PUTRI "6704144023"
ZAHRA NABILAH WANGISUTA "6704140163"
ARIF BUDIMAN "6704144123"
GABY " "
TELKOM UNIVERSITY
2014-2015
SEJARAH
CIMB Niaga pertama kali didirikan pada tanggal 26 September 1955 sebagai bank swasta nasional dengan nama Bank Niaga. Setelah terbentuk, membangun nilai-nilai inti dan profesionalisme karyawan menjadi perhatian utama bank. Pada tahun 1969, ketika sektor swasta di Indonesia dilanda krisis, Bank Niaga mampu bertahan dan berhak memperoleh jaminan dari Bank Indonesia. Bank Niaga kemudian merevisi rencana usahanya pada tahun 1974, dan berganti menjadi bank umum agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah.
Pada tahun 1976 Bank Niaga meluncurkan Program Kredit Profesional, yaitu pinjaman bagi para profesional seperti ahli teknik, dokter, dan sebagainya. Selanjutnya, pada tahun 1981-1982, Bank Niaga menjadi bank pertama di Indonesia yang menerapkan sistem perbankan jaringan (online) dan sistem jaringan kantor cabang. Langkah berikut yang ditempuh Bank Niaga adalah membentuk jaringan unit usaha penukaran valuta asing resmi di sejumlah kantor cabang pada tahun 1985 beserta beragam produk baru. Pada tahun 1987, Bank Niaga membedakan dirinya dari pesaingnya di pasar domestik dengan menjadi Bank yang pertama menawarkan nasabahnya layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia.Pada Juni 1989 merupakan tahun Bank Niaga melakukan penawaran saham perdana sehingga menjadi perusahaan terbuka. Saham yang ditawarkan laris dibeli, dan saham yang dipesan mencapai empat kali lipat dibanding jumlah saham yang diterbitkan (20.9 juta saham).Bank Niaga mulai menyediakan layanan bagi nasabah kelas menengah-atas pada tahun 1998, guna memperbesar jumlah nasabah.Pada tahun 1999, Bank Niaga menjadi bank di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) karena dana pemegang saham untuk rekapitalisasi kurang dari 20%.
Commerce Asset Holdings Berhad (CAHB), yang sekarang dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings Berhad, mengakuisisi saham Bank Niaga pada tahun 2002. Tahun 2007, seluruh kepemilikan saham berpindah ke CIMB Group sebagai bagian dari reorganisasi internal untuk mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak perusahaan CIMB Group. Pada bulan Mei 2008, Bank Niaga resmi berubah nama menjadi Bank CIMB Niaga. Dalam rangka memenuhi kebijakan Single Presence Policy (SPP) yang ditetapkan Bank Indonesia, Khazanah Nasional Berhad sebagai pemilik saham mayoritas Lippo Bank dan juga saham pengendali Bank Niaga (melalui CIMB Group), melakukan penggabungan (merger) kedua bank tersebut secara resmi pada tanggal 1 November 2008 yang diikuti dengan pengenalan logo kepada masyarakat luas
Bank CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun nilai-nilai inti dan profesionalisme di bidang perbankan. Sebagai hasilnya, Bank Niaga dikenal luas sebagai penyedia produk dan layanan berkualitas yang terpercaya. Di tahun 1987, Bank Niaga membedakan dirinya dari para pesaingnya di pasar domestic dengan menjadi Bank yang pertama menawarkan nasabahnya layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia. Pencapaian ini dikenal luas sebagai masuknya Indonesia ke dunia perbankan modern. Kepemimpinan Bank dalam penerapan teknologi terkini semakin dikenal di tahun 1991 dengan menjadi yang pertama memberikan nasabahnya layanan perbankan online.
Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia/BEI) pada tahun 1989. Keputusan untuk menjadi perusahaan terbuka merupakan tonggak bersejarah bagi Bank dengan meningkatkan akses pendanaan yang lebih luas. Langkah ini menjadi katalis bagi pengembangan jaringan Bank di seluruh pelosok negeri. Pemerintah Republik Indonesia selama beberapa waktu pernah menjadi pemegang saham mayoritas Bank CIMB Niaga saat terjadinya krisis keuangan di akhir tahun 1990-an. Pada bulan November 2002, Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB), kini dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings Berhad (CIMB Group Holdings), mengakuisisi saham mayoritas Bank Niaga dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Di bulan Agustus 2007 seluruh kepemilikan saham berpindah tangan ke CIMB Group sebagai bagian dari reorganisasi internal untuk mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak perusahaan CIMB Group dengan platform universal banking.
Dalam transaksi terpisah, Khazanah yang merupakan pemilik saham mayoritas CIMB Group Holdings mengakuisisi kepemilikan mayoritas LippoBank pada tanggal 30 September 2005. Seluruh kepemilikan saham ini berpindah tangan menjadi milik CIMB Group pada tanggal 28 Oktober 2008 sebagai bagian dari reorganisasi internal yang sama.
Sebagai pemilik saham pengendali dari Bank Niaga (melalui CIMB Group) dan LippoBank, sejak tahun 2007 Khazanah memandang penggabungan (merger) sebagai suatu upaya yang harus ditempuh agar dapat mematuhi kebijakan Single Presence Policy (SPP) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penggabungan ini merupakan merger pertama di Indonesia terkait dengan kebijakan SPP. Pada bulan Mei 2008, nama Bank Niaga berubah menjadi Bank CIMB Niaga. Kesepakatan Rencana Penggabungan Bank CIMB Niaga dan LippoBank telah ditandatangani pada bulan Juni 2008, yang dilanjutkan dengan Permohonan Persetujuan Rencana Penggabungan dari Bank Indonesia dan penerbitan Pemberitahuan Surat Persetujuan Penggabungan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di bulan Oktober 2008. LippoBank secara resmi bergabung ke dalam Bank CIMB Niaga pada tanggal 1 November 2008 (Legal Day 1 atau LD1) yang diikuti dengan pengenalan logo baru kepada masyarakat luas.
Bergabungnya LippoBank ke dalam Bank CIMB Niaga merupakan sebuah lompatan besar di sektor perbankan Asia Tenggara. Bank CIMB Niaga kini menawarkan nasabahnya layanan perbankan yang komprehensif di Indonesia dengan menggabungkan kekuatan di bidang perbankan ritel, UKM dan korporat dan juga layanan transaksi pembayaran. Penggabungan ini menjadikan Bank CIMB Niaga menjadi bank terbesar ke-5 dari sisi aset, pendanaan, kredit dan luasnya jaringan cabang. Dengan komitmennya pada integritas, ketekunan untuk menempatkan perhatian utama kepada nasabah dan semangat untuk terus unggul, Bank CIMB Niaga akan terus memanfaatkan seluruh daya yang dimilikinya untuk menciptakan sinergi dari penggabungan ini. Keseluruhannya merupakan nilai-nilai inti Bank CIMB Niaga dan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi bagi masa depan yang sangat menjanjikan.
STRUKTUR ORGANISASI
Manfaat struktur organisasi adalah untuk mempermudah proses pencapaian tujuan dari suatu lembaga, dalam hal ini bank atau perusahaan pada umumnya dan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk pada khususnya. Dengan adanya struktur organisasi dapat diketahui asal kesalahan atau penyimpangan di dalam suatu kegiatan.Selain itu juga dengan adanya struktur organisasi dapat memberikan ketegasan dalam hal batas wewenang dan tanggung jawab kepada masing-masing pejabat atau orang yang akan ditugaskan, maka mereka akan dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Struktur organisasi PT. CIMB Niaga, Tbk terdiri dari:
Tingkat kepemilikan
Pada tingkat ini kepemilikan PT. CIMB Niaga, Tbk dimiliki oleh pemegang saham (RUPS)
Tingkat Penetapan Arah Strategi dan Kebijakan Perusahaan
Pada tingkat ini terdiri dari:
Presiden Komisaris
Deputi Presiden Komisaris
Komisaris
Tingkat Implementasi Operasi dan Manajemen
Pada tingkatan ini terdiri dari:
Presiden Direktur/CEO (Chief Eksekutif Offocier)
Internal Audit
Deputy Internal Audit
Dimana CEO membawahi:
Retail Banking Director
Business Banking Director
Corporate Banking Director
Treasury & FI Director
Operation & IT Director
Credit & Enterprice Risk Manajemen Director
Finance & Corporate Planning Director
TBA HR & Compliance DirectorVISI DAN MISI
Visi dan Misi
Dalam mengembangkan bisnis perbankan syariah dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat, Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk memiliki visi dan misi sebagai berikut;
VISI :
• Menjadi pelaku perbankan syariah terkemuka di Indonesia dan regional yang memiliki kekhasan dalam budaya layanan, proses dan sumber daya manusia (SDM) dengan proposisi perbankan universal yang kuat di tingkat domestik, dan menjadi model percontohan dalam penerapan dual system banking di Indonesia.
• Menjadikan Indonesia sebagai basis perkembangan bisnis perbankan syariah sebagai bagian dari visi PT Bank CIMB Niaga Tbk, CIMB Islamic dan Grup CIMB.
• Unggul dalam pengembangan bisnis dan akselerasi agenda integrasi ASEAN menuju bank umum syariah terkemuka sebagai anchor dalam pengembangan perbankan di Indonesia melalui inovasi berkelanjutan, layanan konsumen berkualitas, dan praktik terbaik (best practices).
MISI:
• Fokus kepada Visi 2015, yaitu akselerasi Pengembangan Bisnis Perbankan Syariah di lingkungan CIMB Niaga, CIMB Islamic, dan Grup CIMB dengan menjadikan Indonesia sebagai pasar perbankan syariah dengan potensi terbesar. Hal ini akan direfleksikan melalui proposisi dan pendekatan pengembangan produk dan layanan konsumen yang dapat dipasarkan oleh Grup CIMB.
• Implementasi dual system banking secara penuh dengan menjadikan bisnis perbankan syariah sebagai indikator kinerja utama (key performance indicator/KPI) bagi seluruh unit bisnis dan pendukung serta memperkuat infrastruktur, teknologi informasi, sistem informasi manajemen (management information system), dan model bisnis leverage (leverage business model) berbasis dual system banking.
• Penguatan kebijakan sumber daya manusia (SDM) berorientasi dual system banking.
• Penyelarasan bisnis dengan mengkapitalisasi kekuatan PT Bank CIMB Niaga dan CIMB Group secara regional, serta optimalisasi produktifitas, penguatan diversifikasi produk dan layanan syariah untuk menjangkau seluruh nasabah CIMB Niaga dan pengembangan pasar.
• Penekanan berkelanjutan mengenai pentingnya Indonesia sebagai basis pengembangan bisnis perbankan syariah agar CIMB Niaga Syariah dapat menjadi pelaku industri perbankan syariah terkemuka dan terbesar di Indonesia.
SUMBER DAYA MANUSIA
190502540Setiap keberhasilan pencapaian bisnis Perusahaan selain sangat ditentukan dari dijalankannya sistem secara efektif, tentu juga sangat didukung oleh kemampuan sumber daya manusia yang handal. Oleh sebab itu, menjadi komitmen Perusahaan untuk selalu menempatkan SDM sebagai salah satu pilar utama strategi Perusahaan. Dalam rangka turut mendukung diterapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, segenap SDM Perusahaan telah dipersiapkan secara berkesinambungan untuk siap berkompetisi menghadapi segala tantangan yang akan terjadi di masa mendatang. Nilai-nilai Perusahaan, yaitu menjunjung tinggi integritas (Integrity is everything), mengedepankan kepentingan nasabah (always put Customer first) dan selalu mencapai yang terbaik (passion for Excellence) selalu menjadi landasan berperilaku dan bertindak bagi seluruh SDM Perusahaan. Atas dasar kepentingan jangka panjang itulah Perusahaan menetapkan beberapa strategi SDM yang dijalankan secara berkesinambungan.
Keberhasilan bank Niaga di masa lalu, kini dan yang akan datang dilandasi oleh keyakinan bank niaga dalam menyediakan layanan berkualitas tinggi, pengelolaan resiko dan sumber daya keuangan yang tepat, pemanfaatan teknologi tepat guna, serta yang paling utama bertumpu pada dedikasi para karyawan yang senantiasa menjunjung tinggi integritas dan prestasi dalam bekerja maupun berusaha.
Nilai pokok Karyawan
Integrity is everything
Always Put Customer first
Passion for Excellence
Falsafah Pelayanan
Melampaui kepuasan Nasabah adalah tekad bank Niaga.
Latar Belakang
Sebagaimana yang dicanangkan sebagai salah satu filosofi perusahaan, CIMB Niaga menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan potensi dan kompetensi karyawan secara optimal melalui berbagai program pelatihan, pendidikan, dan pengembangan yang dilakukan secara terus menerus. Berbagai program pelatihan dan pendidikan yang dirancang, dikembangkan, dan disampaikan kepada karyawan merupakan sarana yang digunakan CIMB Niaga untuk meningkatkan kualitas karyawan agar dapat berkembang bersama-sama CIMB Niaga demi menjawab tantangan dunia perbankan yang semakin kompleks dan ketat.
Ada 2 fokus utama yang menjadi sumber dari berbagai aktivitas-aktivitas pelatihan dan pendidikan, yaitu:
Memajukan Intellectual Capital untuk mencapai keunggulan kompetitif CIMB Niaga.
Mengembangkan sebuah Learning Organisation.
Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar yang ada terdiri dari 3 hal yaitu :
Setiap karyawan bertanggung jawab untuk terus menerus belajar demi kepentingan pengembangan diri dan perusahaan.
Untuk menunjang pengembangan karyawan, alokasi berbagai sumber daya harus dilakukan secara optimal.
Kreativitas dan inovasi dapat dikembangkan melalui lingkungan dan situasi belajar yang kondusif.
Komitmen CIMB Niaga meliputi yaitu :
Membentuk unit organisasi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan bidang pelatihan dan pendidikan karyawan CIMB Niaga beranggotakan para karyawan yang memiliki profesionalisme, kualifikasi, dan kompetensi yang dapat diandalkan.
Membentuk komite-komite bidang pelatihan dan pendidikan beranggotakan Direksi, Eksekutif Senior, dan Karyawan Pimpinan untuk menjamin diwujudkannya visi dan misi CIMB Niaga dalam hal pengembangan sumber daya manusia yang profesional, berkompeten, dan berdedikasi melalui aktivitas-aktivitas pelatihan dan pendidikan.
Program Pelatihan dan Pendidikan CIMB Niaga
Program Pelatihan dan Pendidikan CIMB Niaga ditetapkan terdiri dari 2 kelompok besar yaitu :
Program Inti (CIMB Niaga Learning Core Program) :
Merupakan program-program utama CIMB Niaga yang menjadi kerangka dan acuan berbagai program pelatihan dan pendidikan di CIMB Niaga.
Program Tambahan (CIMB Niaga Additional Learning Program) :
Merupakan program-program yang tidak termasuk dalam program inti namun dipandang perlu untuk melengkapi program inti.
Evaluasi Efektivitas Pelatihan Dan Pendidikan
Pendekatan evaluasi yang digunakan adalah melakukan evaluasi terhadap setiap program dengan 5 tingkatan evaluasi yang ditetapkan berbeda sesuai tujuan masing-masing program. Hasil evaluasi pada satu tingkatan dapat mempengaruhi hasil evaluasi pada tingkatan yang lebih tinggi. Walaupun demikian, dalam menetapkan hasil suatu evaluasi tetap harus diperhatikan faktor-faktor lain yang kiranya dapat mempengaruhi hasil suatu pelatihan atau pendidikan dan tidak selalu dapat dikontrol.
Adapun 5 tingkatan evaluasi dimaksud mulai dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi adalah :
Tingkatan 1 : Evaluasi Reaksi (Reaction).
Tingkatan 2 : Evaluasi Belajar (Learning).
Tingkatan 3 : Evaluasi Tingkah Laku (Behavior).
Tingkatan 4 : Evaluasi Hasil (Results).
Tingkatan 5 : Evaluasi Return On Training Investment (ROTI).
PROGRAM PENDIDIKAN EKSEKUTIF
Program Pendidikan Eksekutif merupakan program pendidikan bagi calon Karyawan Pimpinan Junior CIMB Niaga. Program ini dirancang dan diselenggarakan oleh Bank Niaga untuk memenuhi kebutuhan akan Karyawan Pimpinan Junior sebagaimana kualifikasi dan kompetensi yang ditetapkan.
Bentuk Program
Program Pendidikan Eksekutif CIMB Niaga terdiri dari 2 bentuk yaitu :
Program Pendidikan Eksekutif
Merupakan program dengan peserta yang berasal dari luar CIMB Niaga. Calon peserta diseleksi sesuai dengan standar-standar yang ditetapkan CIMB Niaga.
Program Pendidikan Khusus
Merupakan program dengan peserta yang berasal dari dalam CIMB Niaga. Calon peserta adalah para karyawan Clerk yang setelah melalui proses seleksi sesuai standar CIMB Niaga dinilai memenuhi kualifikasi sebagai calon Karyawan Pimpinan Junior CIMB Niaga.
Materi yang diberikan dalam program ini meliputi:
Professional Development
Dasar-dasar Perbankan
Basic Accounting
Pengantar Teknologi Informasi
Treasury
Risk Management & Audit Control
Operation & Service
Operation & Administration
Ekspor Impor
Marketing Credit
PROGRAM SERTIFIKASI
Program Sertifikasi merupakan suatu program bertujuan memvalidasi penguasaan karyawan akan suatu pengetahuan atau ketrampilan. Sertifikat yang diberikan kepada karyawan untuk program bersangkutan menjelaskan bahwa penguasaan karyawan atas pengetahuan atau ketrampilan bersangkutan telah memenuhi standar yang ditetapkan berdasarkan hasil validasi melalui keikut-sertaan dan evaluasi atas peserta dalam program.
PENGELOLAAN PENGETAHUAN
Pengelolaan Pengetahuan merupakan pengelolaan atas berbagai pengetahuan dan berbagai proses yang dapat meningkatkan pengaruh pengetahuan terhadap kemampuan bersaing CIMB Niaga. Dengan melakukan pengelolaan pengetahuan, diharapkan CIMB Niaga dapat memperoleh dan memanfaatkan berbagai pengetahuan penting, lalu mengembangkannya sedemikian rupa dan membuatnya dapat dimanfaatkan secara efektif oleh berbagai pihak yang membutuhkan. Pengetahuan tersebut dapat dieksploitasi secara kreatif dan memberikan nilai tambah terhadap tugas-tugas yang harus dilakukan perusahaan.
Adapun yang disebut pengetahuan adalah kombinasi data dan informasi, termasuk pendapat para ahli, ketrampilan, dan pengalaman, yang pada akhirnya dapat digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan. Pengetahuan itu sendiri dapat bersifat eksplisit atau tidak diungkapkan (tacit) dan individual atau kolektif.
Pelaksanaan
Aktivitas pengelolaan pengetahuan CIMB Niaga dilakukan dalam bentuk-bentuk yaitu :
Melakukan sentralisasi berbagai pengetahuan yang ada di CIMB Niaga yang dibutuhkan untuk menunjang pencapaian Intellectual Capital di CIMB Niaga. Dengan dilakukannya sentralisasi pengetahuan yang ada, CIMB Niaga melakukan penyimpanan atas pengetahuan yang dipersyaratkan harus dikuasai oleh seluruh karyawan.
Mengembangkan program-program untuk menyebarkan berbagai pengetahuan yang dipandang penting bagi karyawan CIMB Niaga, baik yang dapat dilakukan langsung oleh karyawan ataupun melalui berbagai media yang ada.
Mengolah berbagai informasi, terutama secara elektronik, untuk menunjang penyebaran pengetahuan secara lebih cepat dan akurat.
Mengumpulkan berbagai pengetahuan mengenai stakeholder, termasuk nasabah, untuk menunjang pengambilan keputusan dalam berbagai bidang demi pencapaian sasaran bisnis perusahaan.
Melakukan evaluasi-evaluasi atas kemampuan pengetahuan individu dan organisasi demi efektivitas pengelolaan pengetahuan yang optimal.
MANAGEMENT FORUM PROGRAM
Dalam upaya memperluas wawasan atau meningkatkan pengetahuan karyawan atau untuk pencerahan gagasan, disamping memperkuat budaya belajar dalam perusahaan, CIMB Niaga mengadakan suatu bentuk aktivitas belajar yang disebut Management Forum Program.
Bentuk Program
Adapun bentuk-bentuk dari Management Forum Program adalah sebagai berikut :
Bedah Buku
Leadership Session
Management Up Date
ON THE JOB TRAINING PROGRAM
On the Job Training merupakan suatu bentuk pelatihan dan pengembangan melalui aktivitas belajar di suatu unit kerja dimana karyawan ditugaskan untuk mempelajari aktivitas (-aktivitas) unit kerja bersangkutan. Adapun tujuan dari On The Job Training adalah untuk kepentingan baik meningkatkan pengetahuan ataupun ketrampilan yang dibutuhkan karyawan dalam pelaksanaan tanggung jawab tugasnya ataupun untuk mempersiapkan karyawan menerima tanggung jawab tugas yang lebih tinggi tingkatannya.
MORNING BRIEFING
Morning Briefing merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang dilakukan pada pagi hari sebelum jam kerja dimulai dan dalam waktu yang relatif pendek bertujuan untuk mengingatkan kembali secara singkat kepada karyawan mengenai suatu pengetahuan atau ketrampilan berkaitan dengan pelaksanaan tugas di CIMB Niaga.
REFRESHING COURSE
Refreshing Course merupakan salah satu bentuk pembelajaran bertujuan mengingatkan atau menyegarkan kembali penguasaan karyawan akan suatu pengetahuan atau keterampilan berkaitan dengan pelaksanaan tugas karyawan.
OPERASIONAL
Ekspansi bisnis yang berkelanjutan berupa penambahan jumlah cabang, ATM, CDM ataupun
jumlah nasabah beserta saldo rekeningnya memerlukan kerjasama antar unit organisasi
dari hulu ke hilir. Semenjak tahap desain dari sebuah produk / jasa, distribusi, implementasi,
hingga pada pelayanan keluhan nasabah. Setiap unit organisasi harus bergerak seirama
menuju satu tujuan dalam arahan seorang pimpinan bisnis yang mempunyai semangat
wirausaha dengan dibekali kewenangan yang cukup, ditunjang oleh sarana organisasi
berupa kebijakan, proses, prosedur, karyawan, dan sistem yang andal.
Implementasi dari ekspansi bisnis yang dipimpin seorang pemimpin yang mempunyai
semangat wirausaha diterapkan dalam sebuah model organisasi
Branch Manager
Entrepreneur
(BME). Seorang BME diharapkan untuk fokus pada pengembangan bisnis,
ia akan ditemani oleh seorang
Branch Operations & Service Manager
(BOSM) yang
bertanggung jawab untuk memastikan semua proses berjalan dengan baik karena dikontrol
secara teratur mengacu kepada kebijakan/ketentuan eksternal ataupun internal, dengan
OPERASIONAL
2076450342900Ekspansi bisnis yang berkelanjutan berupa penambahan jumlah cabang, ATM, CDM ataupun jumlah nasabah beserta saldo rekeningnya memerlukan kerjasama antar unit organisasi dari hulu ke hilir. Semenjak tahap desain dari sebuah produk / jasa, distribusi, implementasi, hingga pada pelayanan keluhan nasabah. Setiap unit organisasi harus bergerak seirama menuju satu tujuan dalam arahan seorang pimpinan bisnis yang mempunyai semangat wirausaha dengan dibekali kewenangan yang cukup, ditunjang oleh sarana organisasi berupa kebijakan, proses, prosedur, karyawan, dan sistem yang andal.
Implementasi dari ekspansi bisnis yang dipimpin seorang pemimpin yang mempunyai semangat wirausaha diterapkan dalam sebuah model organisasi Branch Manager Entrepreneur (BME). Seorang BME diharapkan untuk fokus pada pengembangan bisnis, ia akan ditemani oleh seorang Branch Operations & Service Manager (BOSM) yang bertanggung jawab untuk memastikan semua proses berjalan dengan baik karena dikontrol secara teratur mengacu kepada kebijakan/ketentuan eksternal ataupun internal, dengan tujuan utama membantu BME menghasilkan keuntungan bagi cabang/perusahaan.
TEKNOLOGI INFORMASI
CIMB Niaga memiliki mimpi untuk menjadi bank terdepan dalam layanan perbankan konsumer digital. Untuk meraih mimpi tersebut maka di sepanjang tahun 2013 Perusahaan terus meningkatkan fokus pada pelaksanaan strategi dan program kerja di bidang TI. Salah satu area yang menjadi fokus adalah bagaimana memberikan layanan yang efektif dari sisi biaya, efisien, terpercaya, akurat dan aman. Pelaksanaannya meliputi proyek-proyek strategis yang sejalan dengan strategi bisnis perbankan, di samping rekayasa proses bisnis secara terpusat. Langkah ini didukung juga dengan upaya untuk mengutamakan budaya smart spending dan menuntaskan fase persiapan untuk memperbaharui sistem teknologi perbankan yang dimiliki. Berikut adalah beberapa proyek strategis yang dilakukan di tahun 2013 yang sebagian diantaranya merupakan kelanjutan dari apa yang sudah dimulai di tahun sebelumnya:
Implementasi Business Process Management Tool (ARIS).
Pengembangan teller system lebih lanjut.
Pengembangan/peningkatan kemampuan Data Warehouse, sejalan dengan inisiatif dari unit bisnis Strategy & Finance, antara lain bertujuan untuk memperbaiki tata kelola data dan informasi (Data Governance).
Sistem terpusat untuk regulasi (Centralized Regulatory System) mencakup FRS 139, SID & DHN.
Global Financial Management System sebagai implementasi dari transformasi sistem finansial perbankan untuk memenuhi kebutuhan akan sistem yang lebih cepat untuk meningkatkan kompetensi di dunia perbankan dan menjadi landas pacu bagi Perusahaan untuk berkembang dan bertumbuh lebih besar lagi.
Retail Credit System, untuk mendukung pertumbuhan kredit ritel melalui sistem yang dapat meningkatkan pendapatan dan melaksanakan otomasi dengan menghilangkan berbagai proses yang sebelumnya dilakukan secara manual dan menurunkan biaya-biaya yang timbul. Dalam proses tersebut kinerja karyawan akan dapat lebih terukur dan secara berkesinambungan akan meningkatkan kinerja terkait.
Branchless Banking, dengan terus mengedepankan layanan elektronik perbankan melalui internet banking, mobile banking, video banking, ataupun inovasi-inovasi lain yang mendekatkan nasabah dan memberikan pengalaman lebih saat melakukan transaksi perbankan. Peluncuran produk Rekening Ponsel sebagai salah satu wujud Branchless Banking telah menjawab tantangan Bank Indonesia untuk menyediakan layanan finansial bagi masyarakat yang tidak memiliki akses perbankan (financial inclusion).
Program pengembangan fasilitas Data Center baru dengan standar internasional yang lebih tinggi terusdilakukan dengan prioritas rencana jangka pendek dan panjang. Jangka pendek mengutamakan tingkat kapasitas yang cukup untuk mendukung kinerja perbankan dalam 5 tahun mendatang, sedangkan jangka panjang akan melihat rencana pengembangan di lokasi baru yang dapat mendukung kinerja perbankan dalam 15-20 tahun ke depan.
IT Development Program, untuk menyediakan sumber daya manusia baru guna memenuhi kebutuhan internal IT dan kebutuhan bisnis yang semakin bertambah secara kompleksitas dan kuantitasnya. Tata Kelola Teknologi Informasi Ketersediaan sistem TI yang handal tentu saja memerlukan sistem tata kelola yang baik dan terarah. Untuk itu Divisi TI terus melakukan pembenahan terhadap sistem tata kelola yang dimilikinya agar dapat mengakomodir keberlangsungan dan keragaman sistem yang sudah tersedia dan memitigasi risiko yang mungkin saja muncul. Oleh karenanya, fokus dari penerapan tata kelola TI di tahun 2013 adalah pada implementasi Self Risk Assessment Process (ShARP) yang merupakan perangkat untuk mengukur segala jenis risiko TI pada setiap Divisi yang ada di Sub-Direktorat TI. Sementara itu, dalam rangka meningkatkan kompetensi dari para IT officer, Perusahaan telah melibatkan karyawan yang dinilai memiliki potensi, dalam serangkaian program sertifikasi sesuai dengan lingkup kerja masing-masing yang meliputi bidang risiko, jaringan, arsitektur perangkat lunak dan keras, manajemen proyek dan data sehingga mereka mampu untuk bersaing dan memiliki kemampuan setara dengan tenaga TI dari pesaing yang telah memiliki sertifikasi internasional.
STRATEGI
Dalam jangka panjang, strategi SDM senantiasa mengacu kepada strategi utama Perusahaan dan melihat kepada dinamika perkembangan industri pada umumnya. Hal ini kemudian diwujudkan dalam penetapan strategi jangka panjang pemberdayaan SDM, yang berlandaskan pada 5 (lima) pilar utama, yaitu:
Merekrut, mempertahankan dan mengembangkan talenta
Tidak dipungkiri dengan adanya persaingan yang ketat dalam perekrutan SDM di perbankan, maka dibutuhkan strategi perekrutan yang tepat sasaran di samping juga mempertahankan para talenta di posisi kunci dan berpotensi tinggi. Untuk itu Perusahaan sudah mencanangkan Employee Value Proposition (EVP) sehingga dapat merekrut talenta yang cocok secara tepat waktu, mempertahankan dan mengembangkan kontribusi talenta tersebut dalam jangka panjang. Adapun EVP CIMB Niaga adalah:
Dynamic Workplace (peran di tempat kerja yang menantang namun menyenangkan), Towards an ASEAN Champion (konektivitas yang kuat dengan jaringan ASEAN termasuk juga kesempatan karir), Thriving on Diversity (keberagaman dalam kultur nasional maupun internasional), Obsessed with Talent Growth (kesempatan pengembangan diri yang membanggakan), Competitive Remuneration (remunerasi yang kompetitif berbasis kinerja tinggi), Corporate Responsibility Leadership (kepemimpinan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial).
Mengedepankan budaya berkinerja tinggi
Dalam rangka mengedepankan budaya berkinerja tinggi sebagai praktek dan budaya manajemen yang berkesinambungan, Perusahaan menciptakan standar kinerja yang optimal dan dipantau dari waktu ke waktu. Continuous Improvement (perbaikan yang berkelanjutan) dan pelatihan senantiasa diberikan untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan kinerja Perusahaan. Karyawan dengan kinerja yang kurang optimal akan diberikan pelatihan, pendampingan dan pengawasan dalam jangka waktu tertentu sampai kinerjanya meningkat.
Membentuk dan mengembangkan kapabilitas kepemimpinan yang siap bertranformasi
Perusahaan akan memastikan pengembangan kompetensi karyawan secara berkesinambungan, sehingga tercipta insan perbankan yang mumpuni dan kemampuan kepemimpinan yang dapat mentransformasikan nilai-nilai Perusahaan dan melihat setiap perbedaan sebagai kekuatan untuk membawa Perusahaan pada pertumbuhan yang lebih tinggi dan berkelanjutan di tataran regional ASEAN.
Membangun kultur yang kuat serta meningkatkan efektivitas organisasi dan membangun budaya kerja yang prima
Perusahaan senantiasa mengembangkan lingkungan organisasi yang efektif dan responsif terhadap tuntutan-tuntutan perubahan ke depan, karena semakin tinggi keterlibatan karyawan maka akan menghasilkan SDM yang semakin efisien dan produktif. Hal ini tentunya didasari dari penerapan kultur yang baik dan kuat termasuk melalui komunikasi yang efektif kepada seluruh lapisan karyawan guna tercapainya misi Perusahaan di masa mendatang. Penerapan kultur yang dituju Perusahaan menekankan pada beberapa faktor utama seperti winning culture, risk culture, customer oriented culture, synergy building dan cross selling cultures.
Komunikasi internal secara jelas dan transparan
Dengan jumlah karyawan lebih dari 14.000 yang tersebar di seluruh Nusantara, maka tidak dipungkiri lagi bahwa peran komunikasi internal yang efektif akan menjadi kunci keberhasilan Perusahaan untuk mencapai visi dan misinya. Hal ini telah dipahami Perusahaan terutama untuk pengelolaan SDM. Oleh karenanya strategi komunikasi internal yang tepat dan transparan senantiasa perlu dijalankan oleh Perusahaan. Strategi ini mencakup juga pembangunan dan pengayoman budaya Perusahaan, penyampaian informasi yang tepat sasaran, dan terciptanya hubungan emosional para karyawan dengan harmonis. Implementasi dari strategi tersebut menuntut Direktorat SDM untuk bertransformasi meningkatkan kualitas dan kinerjanya. Hal tersebut diupayakan dengan terus memperkuat tata kelola proses-proses kerja yang ada, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dari karyawan Direktorat SDM, termasuk juga melakukan terobosan dengan mendayagunakan teknologi digital untuk dapat bekerja lebih cepat dan lebih baik. Rekrutmen Karyawan Pada tahun 2013, jumlah karyawan Perusahaan tercatat tumbuh tipis sebesar 0,8%, dari 14.224 orang di awal tahun menjadi 14.342 orang di akhir tahun tersebut. Sebanyak 2.417 orang karyawan baru telah direkrut di tahun 2013, dimana di tahun 2012 adalah sebanyak 2.457 orang karyawan. Sedangkan karyawan yang keluar dari Perusahaan adalah 2.299 orang di tahun 2013 dan 1.817 orang di tahun 2012. Adapun perekrutan karyawan baru senantiasa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis yang terus berkembang. Perekrutan karyawan baru berasal dari tenaga kerja profesional dan lulusan mahasiswa baru. Tujuan rekrutmen karyawan baru ini adalah untuk mengisi ruang ekspansi bisnis dan menjangkau talenta-talenta terbaik di pasar.
Terimakasih telah membaca PENGANTAR MANAJEMEN BISNIS. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat
0 komentar: