Judul: MAKALAH TRANSPORTASI
Penulis: Amaniyah Wahidatul
TUGAS
SISTEM TRANSPORTASI
1679408233078
Di Susun oleh :Kelompok 2
Amaniyah Wahidatul HI0111008
Ayu Noviana IsmanI0112015
Elisabeth Riska AnggraeniI0112037
Fresta OktavianaI0112059
Irda Nurul PratiwiI0112080
Muhammad Fariza PI0112103
Ricky Miswan TI0112124
Loh ManI0112144
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012/2013
PENGGUNAAN MODA ANGKUTAN KERETA API DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN DI BIDANG SOSIAL DAN EKONOMI DI INDONESIA
Pengembangan transportasi oleh pemerintah sebenarnya ditujukan agar pemerintah dapat menyediakan jasa transportasi yang lancar, aman, murah, nyaman, cepat, tepat guna, terpadu, menyeluruh, berkelanjutan dan berkesinambungan serta mendukung konsepsi pembangunan sosial dan ekonomi wilayah.
Keberadaan moda transportasi baik transportasi darat, air, dan udara menjadi faktor yang sangat berperan penting dalam bidang sosial yaitu mempererat / memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat serta di bidang ekonomi yaitu untuk memperlancar roda perekonomian dan pembangunan di indonesia, hal ini dikarenakan transportasi merupakan alat mobilitas berbagai jenis barang, jasa, dan sumber daya manusia dari satu tempat ke tempat yang lain.
Terdapat berbagai pilihan alternatif moda transportasi yang dapat digunakan oleh masyarakat, pemilihan moda transportasi tersebut tergantung pada kemampuan dan kepentingan masing – masing individu yang memanfaatkannya.
Dengan mempertimbangkan aspek harga, kenyamanan, keamanan dan lain sebagainya, kereta api masih menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat indonesia. Kereta api adalah salah satu moda transportasi yang berorientasi pada kepentingan publik dan pelanggan (customer).
Terdapat berbagai keunggulan dari moda kereta api yang menyebabkan kereta api dapat menjadi primadona bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, salah satunya adalah harga yang cukup terjangkau untuk berbagai kalangan serta kapasitas angkut penumpang yang cukup besar.
Moda kereta api juga mempunyai peran yang cukup penting dalam perekonomian dan kehidupan sosial bagi bangsa Indonesia, mengingat bahwasanya transportasi memegang kendali strategis bagi kemudahan pendistribusian barang dan jasa ketempat yang dituju.
1.1 Pengertian SistemTransportasi dan Moda Kereta Api
Terdapat 2 definisi dari Sistem transportasi, yang pertama adalah definisi dari sistem, sistem merupakan suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara 1 variabel dengan variabel lain dalam tatanan yang terstruktur, sedangkan yang kedua adalah definisi dari transportasi adalah suatu usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain.
Sehingga dari kedua definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, sistem transportasi adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara berbagai variabel dalam suatu kegiatan atau usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya secara terstruktur untuk tujuan tertentu.
Untuk mejamin kelancaran proses mobilisasi barang dan manusia, sistem transportasi didukung oleh alat pendukung yang berupa sarana dan prasarana transportasi, misal : jalan raya, rel kereta api, terminal, dermaga, bandara, dan lain sebagainya.
Salah satu moda transportasi kebanggaan Indonesia yang telah ada sejak zaman pemerintahan india belanda adalah Kereta api, kereta api merupakan sarana transportasiberupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya (gerbong), yang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya).
Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu mengangkut penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antarnegara.
1.2 Bagian-bagian Jalan Rel
1.2.1Pengertian
Jalan Rel adalah suatu lintasan yang terbuat dari baja yang dipergunaan oleh kereta api yang terdiri dari lokomotif dan gerbong untuk mengangkut manusia dan/atau barang.
Jalan Rel disebut juga dengan = Jalan Kereta Api = Jalan Baja.
Prasarana : Rel Kereta Api
Sarana: Kereta Api (Gerbong+Lokomotif)
Dalam pelayanannya, Kereta Api dibedakan atas berbagai kelas, yaitu:
1. Kelas Super Eksekutif (Argo Anggrek: Surabaya-Jakarta)
2. Kelas Eksekutif (Argo Anggrek: Jakarta-Surabaya, Argo Bromo: Jakarta-Surabaya, Gajayana: Malang-Jakarta, Argowilis: Surabaya-Bandung).
3. Kelas Bisnis (Bangun Karta: Jombang-Jakarta Pasarsenin,Parahiyanga:Jakarta-Bandung, Mutiara Selatan: Surbaya Bandung, dll)
4. Kelas Ekonomi (Mataremaja Malang-Jakarta Pasar Senin, Logawa:Cilacap-Kertosono, Brantas: Kediri-Tanahabang, Penataran: Surabaya-Malang-Blitar, Pasundan: Surabaya-Bandung-Jakarta).
1.2.2Kebijakan Pemerintah Tentang Perkereta-Apian
Dalam usaha memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat itu, dalam Repelita IV, PJKA telah menyusun program-program pembangunan, antara lain adalah :
• Peningkatan pembebanan gandar dari maksimum 13,4 ton menjadi 18 ton agar mampu dilewati oleh lokomotip yang lebih besar, yang dapat berjalan lebih cepat dan mampu menarik rangkaian kereta yang lebih berat.
• Meningkatkan kemampuan jalan rel dengan menggunakan rel yang lebih berat dan bantalan beton.
• Memperluas jaringan lintas listrik.
• Perlintasan sebidang antara jalan rel dan jalan raya sebanyak mungkin dihindarkan dan diganti oleh perlintasan tidak sebidang.
1.2.3 Sifat Utama Kereta Api
• Kapasitas tinggi
• Hemat energi
• Aman (security)
• Selamat (safety)
• Nyaman (confortable)
• Tepat Waktu
• Murah
• Rendah polusi
1.2.4 Jenis Jalan Rel
Berdasarkan bentuknya:
A. Jalan Adhesive: Jalan rel konvensional dengan 2 rel, gradient 40-45 permil
B. Rack Railway: Jalan rel bergerigi di bagian tengah rel, cocok untuk daerah dengan gradien tinggi dan beban ringan.
C. Rapeway: Kereta yang ditarik dengan tali, untuk gradien sekita 750 permil dan beban ringan.
D. Cableway: Kereta yang digantung pada kabel, cocok untuk lereng yang curam, beban ringan (orang).
E. Monorail: Kereta api degan model rel tunggal pada
E. bagian tengah.
F. Inverted-T-Shape Guideway atau U-Shape Track Line: Kereta api dengan model rel berbentuk T atau U,sesuai untuk kereta api kecepatan tinggi. (di Jepang)
1.2.5 Kelas Jalan Rel
Kelas Tingkat Kode Kecepatan Maks (km/jam)
Kelas I 1 I/1 120
Kelas I 2 I/2 100
Kelas II 1 II/1 59
Kelas II 2 II/2 45
Kelas II 3 II/3 30
Kelas III III 20
1.2.6Jalan Rel Menurut Lebar Sepur
Sepur adalah rel yang tertambat pada badan jalan yang berfungsi untuk tumpuan roda kereta api.
a. Sepur lebar (broad gauge): lebar gauge > 1.435 mm
b. Sepur normal (standard gauge): lebar gauge = 1.435 mm
c. Sepur sempit (narrow gauge):lebar gauge < 1.435 mm
1.2.7 Macam Jalan Rel
Menurut Kelandaian:
• Lintas daratan rendah: gradien <= 10 permil
• Lintas pegunungan: gradien > 10 permil
Menurut Letak terhadap permukaan Tanah:
• Jalan Rel pada permukaan Tanah (Subway)
• Jalan Rel di bawah permukaan Tanah (At Grade)
• Jalan Rel di atas permukaan Tanah (Overhead railway/Clovated railway)
Menurut Jumlah Sepur:
• Sepur Tunggal (single tack): untuk dua arah, untuk lalu lintas kereta api rendah/sepi.
• Sepur Kembar (double tack): masing masing arah mempunyai track sendiri, untuk lalu lintas kereta api sedang.
• Sepur jamak (multi tack): masing masing arah mempunyai track sendiri, untuk lalu lintas kereta api sangat padat.
Menurut Traksi (tenaga pengangkut):
• Traksi manusia
• Traksi hewan
• Traksi diesel (mekanis, elektrik, hydraulic)
• Traksi Listrik
• Traksi Uap
1.2.8Geometrik Jalan Rel
• Geometrik jalan rel dirancang berdasarkan : kecepatan rencana serta ukuran-ukuran kereta yang melewatinya, dengan memperhatikan faktor keamanan, kenyamanan dan keserasian dengan lingkungan sekitarnya.
• Untuk seluruhnya kelas jalan rel, lebar sepur adalah 1067 mm yang merupakan jarak bersih terkecil antara kedua kepala rel, dengan kepala rel dalam kondisi sempurna.
• Pelebaran sepur dilakukan agar landasan gerbong atau gandar dapat melewati tikungan tanpa mengalami hambatan.
1.2.9Pelebaran Sepur
Pelebaran Sepur ( mm ) Jari jari – R ( m )
0 R ≥ 850
5 850 › R ≥ 550
10 550 › R ≥ 400
15 400 › R ≥ 350
20 350 › R ≥ 100
1.2.10Ruang Bebas
Ruang bebas adalah ruang di atas sepur yang senantiasa harus dihindarkan/bebas dari rintangan-rintangan atau benda-benda penghalang lainnya yang dapat menggangu perjalanan kereta api. Sehingga pada jalan rel harus selalu tersedia ruang bebas baik untuk jalur tunggal maupun jalur ganda sedimikian rupa agar setiap saat dapat dilalui kereta api dengan aman.
Di atas rel tidak boleh terdapat benda yang dapat tersentuh dan mengganggu jalannya kereta api.
1.2.11Ruang Bangun
• Batas-batas bangunan di luar ruang bebas seperti : Tiang signal, rambu, tiang listrik, pagar dsb, ditentukan jaraknya diukur dari sumbu sepur terhadap bagian bangunan tersebut terdekat.
• Batasan tersebut ada 3 alternatif :
Alternatif I = 4,80 m, untuk lintas lurus dan lintas lengkung dengan jari-jari lebih besar dari jari 3.000 m ( R › 3.000 m ).
Alternatif II = 5,10 m, untuk lintas lengkung dengan jari-jari antara 300 m sampai dengan 3.000 m ( 300 m ‹ R ‹ 3.000 m ).
Alternatif III = 5,35 m, untuk lintas lengkung dengan jari-jari kurang dan sama dengan 300 m (R ‹ 300 m ).
1.2.12Lengkung Horizontal
Dua bagian lurus yang perpanjangannya saling membentuk sudut harus dihubungkan dengan lengkung berbentuk lingkaran, lengkung tersebut harus dapat dilalui kereta api dengan kecepatan rencana.
Untuk suatu kecepatan rencana tertentu harus diberikan jari-jari
minimum.
1.2.13Persyaratan perencanaan tikungan
Kecepatan Rencana
( km/jam ) Jari-jari minimum tanpa Lengkung peralihan ( m )
Rm = 0,165 V² Jari-jari minimum Yang diizinkan ( m )
Ri = 0,054 V²
150 3175 1215
140 3235 1060
125 2580 845
115 2185 715
100 1650 540
90 1340 440
80 1060 350
1.2.14Lengkung Peralihan
Lengkung peralihan adalah lengkung dengan jari-jari yang berubah beraturan yang dipakai sebagai peralihan dari bagian yang lurus ke bagian lingkaran dan sebagai peralihan antara dua jari-jari lingkaran yang berbeda.
Lengkung peralihan yang dipergunakan pada jari-jari tikungan yang relatif kecil, seperti tercantum dalam table 3.3. Panjang lengkung peralihan minimum ditetapkan dari rumus :
Lh = 0,01 C V
Dimana : Lh = panjang lengkung peralihan minimum
C = pertinggian relatif antara dua bagian yang dihubungkan ( mm )
V = kecepatan rencana ( km/jam )
Antara dua lengkung peralihan yang berlawanan arah harus ada bagian lurus, tanpa pertinggian, minimal sepanjang 20 meter.
1.2.15Peninggian Elevasi Rel pada Tikungan
• Pada tikungan elevasi rel luar dibuat lebih tinggi daripada rel dalam untuk mengimbangi gaya lontar keluar yang dialami rangkaian kerata.
• Pada jalur tunggal, peninggian dicapai dengan menempatkan rel dalam pada tinggi semestinya dan rel luar lebih tinggi.
• Pada jalur ganda, peninggian dicapai dengan menempatkan rel-rel dalam pada tinggi semestinya dan rel-rel luar ditinggikan.
1.3 Manfaat dan Keunggulan Moda Transportasi Kereta Api
Operator angkutan kereta api di Indonesia saat ini dilakukan oleh BUMN Perkeretaapian, yaitu PT. Kereta Api / PT KAI (Persero). Pertumbuhan angkutan kereta api yang dilakukan oleh PT. KAI, baik kereta api penumpang maupun barang menunjukkan peningkatan dari tahun 2004 hingga 2008. Bahkan, untuk angkutan penumpang, data menunjukkan realisasi volume yang diangkut melebihi jumlah yang ditarget.
Data angkutan menunjukkan, peluang usaha angkutan kereta api ini masih sangat besar. Di samping jumlahnya penggunanya yang terus meningkat, realisasi angkutan penumpang yang melebihi target menunjukkan kebutuhan akan jasa kereta api melebihi yang ditargetkan. Sementara untuk angkutan barang, realisasinya belum mencapai target. Hal ini menunjukkan, operator angkutan kereta perlu memperkuat diri untuk membidik angkutan barang.
Peluang besar angkutan kereta api ini juga didukung oleh beberapa keunggulan yang dimiliki kereta api di samping moda angkutan lainnya. Kereta Api dikenal sebagai moda angkutan yang memiliki multi keunggulan, antara lain: Hemat energi; Hemat lahan; Bersahabat dengan lingkungan; Tingkat keselamatan tinggi; Mampu mengangkut dalam jumlah yang besar & massal; serta Adaptif terhadap perkembangan teknologi. Dikaitkan dengan kecenderungan saat ini, kereta api menjadi moda transportasi yang sangat relevan untuk dikembangkan.
Tabel Perbandingan Pemakaian BBM Antar Moda Angkutan
No. Moda Transportasi Volume Angkut Konsumsi Energi / Km Konsumsi Energi BBM / Orang
1. Kereta Api 1500 Orang 3 Liter 0,002 Liter
2. Bus 40 Orang 0,5 Liter 0,0125 Liter
3. Pesawat Terbang 500 Orang 40 Liter 0,08 Liter
4. Kapal Laut 1500 Orang 10 Liter 0,006 Liter
Sumber : PT KAI (Persero)
Pihak PT KA sendiri mengakui, manfaat dalam skala nasional dari pengembangan perkeretaapian di Indonesia dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Menekan Kerusakan Jalan Raya, sehingga mampu menghemat keuangan Negara yang dialokasikan untuk perawatan jalan serta membayar berbagai resiko yang timbul selama ini.
2. Menekan Kepadatan Lalulintas Jalan Raya, sehingga meminimalkan pemborosan konsumsi BBM akibat kemacetan lalulintas, serta mengurangi resiko kecelakaan lalulintas di jalan raya.
3. Minimasi biaya angkutan & distribusi Logistik Nasional, sehingga di satu sisi mampu menekan biaya produksi dan membuka peluang kompetisi ekspor, di sisi lain menekan harga satuan produksi konsumsi domestik di pasar.
4. Optimasi Kapasitas Angkut KA, yang selama ini sebagian besar masih "idle capacity" khususnya untuk KA Barang.
Apabila dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya moda angkutan kereta api lebih banyak memiliki keunggulan yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan, karena semakin relevan dengan kemajuan tekhnologi dunia saat ini. Keunggulan yang dimiliki Moda kereta Api tersebut antara lain adalah :
1. Dapat mengangkut barang dan penumpang secara massal.
2. Tingkat keselamatan tinggi, hal ini dikarenakan kereta api mempunyai jalan khusus tersendiri yang tidak boleh dilewati oleh kendaraan lainnya dengan alasan apapun.
3. Lebih hemat energi karena menggunakan energi sekunder.
4. Gangguan cuaca tidak begitu berpengaruh terhadap pengoperasian kereta api.
Akan tetapi angkutan kereta api juga mempunyai beberapa kelemahan seperti halnya moda transportasi yang lain. Kelemahan moda kereta api antara lain :
1. Biaya operasional yag besar, karena perusahaan kereta api harus memelihara sendiri jalan rel yang digunakannya serta melengkapi sendiri berbagai fasilitas untuk menunjang keselamatan penumpang.
2. Moda kereta api tidak dapat melayani penumpang untuk mencapai tempat dimana saja, karena keterbatasan sarana jalan yang dimiliki.
3. Karena moda kereta api memiliki kecepatan yang tinggi dan mengangkut kapasitas barang atau manusia dalam jumlah yang besar, maka pelaksanaannya terikat oleh syarat – syarat konsesi dan peraturan. Peraturan itu baik secara teknis maupun umum, untuk menjamin keamanan.
Tabel Perbandingan Kondisi Ka Di 3 Negara Asean
DESKRIPSI MALAYSIA SINGAPORE INDONESIA
JENIS LAYANAN INTERCITY / COUNTRY DAN KOMUTER KOMUTER ANTAR KOTA DAN KOMUTER
KEPEMILIKAN PEMERINTAH DAN ATAU SWASTA PEMERINTAH PEMERINTAH
TARIF KL CENTER –SEPANG KLIA (57 km) = 35 Ringgit= Rp87.500 TERMURAH SGD 1,20 (Rp6.000) = s/d1 km, TERMAHAL SGD 2,80 (Rp14.000) ±20 km JAKARTA –BOGOR (60 km) Rp8.000 (Eks) danRp2.000 (Ekonomi)
INVESTOR SWASTA + PEMERINTAH PEMERINTAH PEMERINTAH ?
1.4 Peran Pemerintah Dalam Penanganan Kemajuan Moda Kereta Api
Peran jaringan kereta api dalam membangun suatu bangsa telah dicatat dalam sejarah berbagai negeri di dunia. Kereta api merupakan alat transportasi penting dalam revolusi industri yang berfungsi menghubungkan sumber bahan baku, tenaga kerja, pusat produksi, dan pasar hasil produksi.
Selain itu, kereta api membuka dan menghubungkan desa-desa dan kota-kota dan merangkainya menjadi suatu unit ekonomi nasional. Seiring kemajuan tenaga produktif ini tumbuhlah kesadaran di antara masyarakat Indonesia yang tersentuh oleh jaringan kereta api bahwa moda kereta api juga merupakan bagian yang sangat penting dari suatu negara.
Karena itu pemerintah perlu meningkatkan investasinya dalam perkeretaapian dengan menambah jaringan rel, kapasitas angkut, dan meningkatkan kualitas pelayanan. Kebijakan transportasi semacam inilah yang dapat menunjukan keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan rakyat kebanyakan dan dengan demikian pemerintah terlihat dapat membuktikan komitmennya terhadap kemajuan bangsa ini.
1.5 Peranan Moda Kereta Api Dalam Pembangunan Sosial
Dampak sosial dapat didefinisikan sebagai perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial akibat adanya aktivitas manusia. Pengertian lingkungan sosial dalam hal ini, adalah segala sesuatu di sekitar manusia dan sistem interaksi, hubungan dan ikatan yang saling mempengaruhi satu sama lainnya. Karena itu dampak sosial merupakan perubahan yang terjadi pada manusia dan masyarakat yang diakibatkan oleh aktivitas pembangunan, rencana usaha, atau kegiatan. Dampak sosial muncul ketika terdapat aktivitas proyek, program, atau kebijaksanaan yang akan diterapkan pada suatu masyarakat. Bentuk intervensi ini berpotensi mempengaruhi keseimbangan pada suatu struktur dan sistem masyarakat.
Moda kereta api merupakan angkutan yang menjadi salah satu primadona bagi masyarakat Indonesia, sebab selain harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat terdapat banyak keunggulan – keunggulan lain yang dimiliki oleh moda transportasi ini.
Dalam kehidupan bermasyarakat, angkutan kereta api digunakan sebagai fasilitator untuk memindahkan manusia dari satu tempat atau daerah kesuatu tempat atau daerah yang lain. Hal ini sangat membantu masyarakat dalam mengadakan mobilitas dalam jumlah yang relatif banyak.
Peran jaringan kereta api dalam membangun suatu bangsa telah dicatat dalam sejarah berbagai negeri di dunia. Kereta api merupakan alat transportasi penting dalam revolusi industri yang berfungsi menghubungkan sumber bahan baku, tenaga kerja, pusat produksi, dan pasar hasil produksi. Lebih dari itu, kereta api membuka dan menghubungkan desa-desa dan kota-kota dan merangkainya menjadi suatu unit ekonomi nasional. Seiring kemajuan tenaga produktif ini tumbuhlah kesadaran di antara masyarakat yang tersentuh oleh jaringan kereta api bahwa mereka merupakan bagian dari suatu nasional.
Dalam pembangunan sosial, keberadaan moda kereta api menjadi pemersatu masyarakat dalam betuk yang unik. Moda kereta api telah ada sejak lama, hal ini membuat moda kereta api menjadi salah satu angkutan yang telah melekat pada masyarakat. Persatuan dan kesatuan masyarakat dapat diwujudkan melalui berbagai cara dan jalan, salah satunya adalah melalui moda transportasi khususnya moda transportasi kereta api.
Dengan kata lain moda transportasi kereta api juga turut menciptakan produk dan kehidupan sosial berupa kesadaran nasional di antara masyarakat Indonesia.
1.6 Peranan Moda Kereta Api Dalam Pembangunan Ekonomi
Dalam ruang lingkup ekonomi transportasi sangat memegang peranan penting dalam kehidupan manusia dalam pembangunan ekonomi, jika ditinjau dari segi makro ekonomi, transportasi memegang peranan sentral dalam meningkatkan PDB nasional, ini dikarenakan sifat dari transportasi mempunyai sifat derived demand yakni apabila penyediaan transpotasi meningkat maka akan menyebabkan kenaikan dalam angka PDB atau dengan kata lain transportasi dapat meningkatkan permintaan pada barang lain.
Peran moda transportasi, khususnya moda kereta api pada dasarnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam mempermudah dan mengakomondasi seluruh aktifitasnya ekonomi dan sosial masyarakat. Peran lain dalam pembangunan ekonomi ini adalah sebagai fasilitas bagi system produksi dan investasi sehingga memberikan dampak positif pada kondisi ekonomi baik pada tingkat nasional maupun daerah dan dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang baik, akan membantu pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan yang dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk.
1.7 Contoh Moda Transportasi Kereta Api di dalam Kehidupan Sehari-hari
Kereta Api, Moda Transportasi Alternatif
Pemandangan di stasiun kereta pada pagi hari saat penumpang berusaha naik ke kereta api
Salah satu moda transportasi yang banyak dipilih oleh konsumen di jabodetabek adalah moda kereta api listrik (KRL). Banyak orang yang memilih moda transportasi kereta api dengan berbagai macam alasan. Tarif yang murah dan waktu tempuh yang cepat bisa jadi merupakan alasan utama dalam memilih kereta api ini. Di pagi hari saat perlu waktu yang cepat untuk sampai ke tempat kerja, memilih transportasi yang cepat tentu merupakan pilihan yang tepat. Apalagi, ditambah dengan tarif yang terjangkau, tentu akan menguatkan alasan untuk menggunakan kereta api.
Namun, tarif murah dan waktu tempuh yang cepat dari moda transportasi kereta api tidak dibarengi dengan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna. Ini terutama ditujukan bagi pengguna kereta api kelas ekonomi. Perlu diketahui juga bahwa kereta api bisa dibagi menjadi dua kelas: kelas ekonomi dan commuter line. Kereta api kelas ekonomi mematok tarif yang sangat terjangkau. Sebagai contoh, tarif kereta api kelas ekonomi tujuan Jakarta Kota dari Depok hanya Rp.1.500,00 saja. Tentu ini sangat murah. Tarif murah ini tentu sesuai dengan keadaannya yang sangat sederhana. Selain kelas ekonomi, tersedia pula kereta api commuter line. Commuter line menampilkan kereta api yang lebih bagus dan ber-AC. Tarifnya tentu lebih tinggi dari kelas ekonomi, untuk tujuan Jakarta kota dari Depok konsumen harus merogoh kocek Rp.6.000,00.
Suasana di stasiun saat penumpang berusaha naik kereta ekonomi di pagi hari
Hal yang perlu mendapat perhatian untuk kereta ekonomi adalah faktor keamanan. Sudah menjadi pemandangan yang biasa bahwa setiap pagi di hari kerja, kereta api ekonomi terlihat sangat berjubel dan penuh sesak dengan penumpang. Hal ini terutama bagi KRL ekonomi yang menuju ke arah jakarta dimana para pekerja yang tinggal di daerah pinggir (bogor, depok, bekasi, tangerang) berangkat ke tempat kerja di jakarta. Bahkan, banyak penumpang yang memilih naik ke atap kereta karena sudah sangat sulit masuk ke dalam kereta. Penumpang yang naik ke atap kereta ini tentu sangat berisiko. Tapi, bisa jadi mereka tidak punya pilihan lain. Mungkin mereka sedang memburu waktu untuk sampai ke tujuannya dengan cepat. Ini salah satu aspek keamanan yang perlu mendapat perhatian. Dengan penumpang yang penuh sesak tentu saja kenyamanan menjadi harga mahal yang ga bakal diperoleh juga. Bagi mereka yang penting bisa sampai tepat waktu ke tempat tujuan.
Penumpang berebut naik ke kereta yang sudah penuh
Penumpang yang berebut naik ke kereta yang sudah penuh bisa jadi merupakan pemandangan yang sudah biasa di pagi hari. Para penumpang ini mungkin tidak punya pilihan lain, di saat moda transportasi lain seperti bus kota atau angkot tidak bisa memenuhi harapan mereka. Kondisi jalan yang macet juga menjadi salah satu masalah lain. Tuntutan untuk sampai tepat waktu menjadi alasan kuat untuk tetap menggunakan kereta api meski dengan kondisi yang sangat terbatas.
commuter line yang baru masuk ke stasiun
Sebagai alternatif lain, konsumen kereta api bisa memilih commuter line. Commuter line memang mematok tarif lebih tinggi, tapi menyediakan fasilitas yang lumayan lebih baik dibanding kelas ekonomi. Dengan kereta yang lebih bagus dan ber-AC serta pintu yang tertutup, bisa memberikan layanan sedikit lebih baik daripada kelas ekonomi. Di pagi hari dimana intensitas penumpang yang besar, commuter line masih belum terasa lebih karena memang tetap dipenuhi oleh penumpang. Dalam hal mengurangi kepadatan penumpang, memang perlu manajemen yang tepat. Penambahan jadwal kereta bisa jadi menjadi salah satu solusi tapi hal ini juga memunculkan masalah lain. Dengan jadwal kereta yang lebih banyak tentu menambah waktu penutupan perlintasan kereta api di beberapa jalan dan ini bisa menimbulkan titik kemacetan.
commuter line dengan kereta yang lebih bagus dari kereta ekonomi
Faktor keberuntungan juga kadang muncul saat naik kereta. Saat beruntung, kita bisa mendapat kereta api yang tidak terlalu penuh di pagi hari. Mendapat kereta yang agak renggang memang bisa menjadi satu keberuntungan karena kereta yang biasanya selalu penuh sesak di pagi hari. Bagi pengguna kereta, bisa naik dan berdiri di dalam kereta tanpa perlu berdesak-desakan bisa jadi menjadi salah satu berkah tersendiri. Apalagi bisa mendapat duduk, yang sangat sulit untuk diperoleh.
Terimakasih telah membaca MAKALAH TRANSPORTASI. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat
0 komentar: