Judul: DEFINISI NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG
Penulis: Nurin Adani Ilham
HYPERLINK "http://pojokuya.blogspot.com/2010/03/definisi-negara-maju-dan-berkembang.html" DEFINISI NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG
15.04 | Label: Materi Geografi
Suatu negara dikatakan berkembang atau maju salah satunya adalah dengan melihat pada keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Apabila negara tersebut belum dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan. Sedangkan negara yang mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah ditetapkan, sehingga sebagian besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud baik yang bersifat fisik ataupun nonfisik maka negara tersebut dapat disebut negara maju.Negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju dibandingkan negara lain yang setingkat, tetapi belum mencapai tingkat negara maju disebut negara industri baru (newly industrialized country/NICs). Dengan kata lain, negara industri baru sedang berkembang mencapai tingkat negara maju tetapi belum cukup untuk dikatakan sebagai negara maju.INDIKATOR PENGGOLONGAN NEGARA MAJU DAN BERKEMBANGDasar yang dijadikan penggolongan suatu negara dalam kategori negara maju atau berkembang dapat diketahui dari indikator-indikator dibawah ini :a) Indikator kuantitatif (data yang dapat dihitung), yaitu :1. Jumlah dan kepadan penduduk2. Tingkat pertumbuhan penduduk3. Angka beban tanggungan4. Usia harapan hidup.b) Indikator kualitatif (data yang hanya dapat dibandingkan)1. Etos kerja dan pola pikir2. Tingkat pendidikan3. Mata pencaharian4. Tingkat kesehatan5. Pendapatan6. Tingkat kesadaran hukumCIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG1. Memiliki berbagai masalah kependudukan :• Laju pertumbuhan dan jumlah penduduk relatif tinggi• Persebaran penduduk tidak merata• Tingginya angka beban tanggungan• Kualitas penduduk relatif rendah sehingga mengakibatkan tingkat produktivitas penduduk juga rendah.• Angka kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi• Rendahnya pendapatan perkapita2. Tingkat pendidikan masih rendah3. Tingkat pendapatan masih rendah4. Tingkat kesehatan5. Produktivitas masyarakat didominasi barang-barang primer6. Pemanfaatan sumber daya alam belum optimal7. Ketergantungan terhadap negara maju8. Kesadaran hukum, kesetaraan gender, dan penghormatan terhadap HAM relatif rendahCIRI- CIRI NEGARA maju1. Sumber daya alam dimanfaatkan secara optimal2. Dapat mengatasi masalah kependudukan3. Tingkat kualitas hidup masyarakat tinggi4. Ekspor yang dilakukan adalah ekspor hasil industri dan jasa5. Tercukupinya penyediaan fasilitas umum6. Kesadaran hukum, kesetaraan gender, dan penghormatan terhadap HAM dijunjung tinggi7. Tingkat pendidikan relatif tinggi8. Tingkat pendapatan penduduk relatif tinggi9. Tingkat kesehatan sudah baik
Negara berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengkategorikan negara-negara di dunia yang memiliki standar hidup relatif rendah, sektor industri yang kurang berkembang, skor Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) berada pada tingkat menengah ke bawah, serta rendahnya pendapatan perkapita. Negara yang dikategorikan sebagai Beberapa negara yang masuk kategori negara industri baru, antara lain Argentina, Brasil, Meksiko, China (termasuk Taiwan dan Hongkong), Singapura, Korea Selatan, Yunani, Spanyol, dan Portugal.Sebagian besar negara di dunia, yakni sekitar 76% dikategorikan sebagai negara berkembang.Negara-negara tersebut adalah sebagian besar negara di Afrika, Amerika Tengah, dan sebagian negara di Laut Karibia. Termasuk juga negara-negara Arab, serta sebagian besar negara Asia Tenggara.Di luar kategori negara berkembang dan negara maju, ada beberapa negara yang dikelompokkan sebagai negara gagal (failed state). Negara-negara ini masih menghadapi perang sipil serta memiliki penguasa yang otoriter. Misalnya, Afghanistan, Haiti, Somalia, Myanmar, Irak, dan Korea Utara.Menurut data The World Bank, yang termasuk negara sedang berkembang (digolongkan menurut wilayahnya) adalah sebagai berikut:
1. Negara-negara Afrika1. Angola 19. Mali2. Benin 20. Malawi3. Botswana 21. Mauritius4. Burkina Faso 22. Morocco5. Burundi 23. Mozambique6. Kemarun 24. Namibia7. Chad 25. Nigeria8. Pantai Gading 26. Rwanda9. Kongo 27. Senegal10. Djibouti 28. Sierra Leone11. Mesir 29. Somalia12. Ethiopia 30. Afrika Selatan13. Gabon 31. Sudan14. Ghana 32. Tanzania15. Kenya 33. Togo16. Lesotho 34. Tunisia17. Liberia 35. Uganda18. Libya 36. Zimbabwe
2. Negara-negara Amerika Utara, Tengah, dan Karibia1. Bahamas 8. Haiti2. Barbados 9. Honduras3. Costa Rica 10. Jamaica4. Cuba 11. Nicaragua5. Rep. Dominika 12. Panama6. El Salvador 13. Trinidad-Tobago7. Guatemala
3. Negara-negara Amerika Selatan1. Bolivia 6. Peru2. Colombia 7. Suriname3. Chile 8. Uruguay4. Ekuador 9. Venezuela5. Paraguay 10. Guyana
4. Negara-negara Asia1. Afghanistan 16. Mongolia2. Bahrain 17. Nepal4. Bangladesh 18. Korea Utara4. Brunei 19. Oman5. Burma 20. Pakistan6. Cambodia 21. Filipina7. India 22. Qatar8. Indonesia 23. Saudi Arabia9. Iran 24. Sri Lanka10. Iraq 25. Syria11. Jordan 26. Thailand12. Kuwait 27. Timor Leste13. Laos 28. UAE14. Lebanon 29. Vietnam15. Malaysia 30. Yaman
5. Negara-negara Oseania1. Samoa (Amerika)2. Christmas Island3. Fiji4. Polynesia (Perancis)5. Guam6. Kepulauan Marshall7. Micronesia8. Nauru9. Kepulauan Mariana10. Papua New Guinea
Negara-negara berkembang terus menghadapi tantangan untuk bertumbuh menjadi negara maju, atau mengalami kemunduran dan menjadi negara gagal.Beberapa ciri utama negara berkembang dapat diberikan di bawah ini.1. Sebagian besar penduduk (>70%) bekerja di sektor pertanian.2. Industrinya biasanya berlatarbelakang agraris, terutama memanfaatkan hasil kehutanan, pertanian, dan perikanan (industri sektor pertama dan sektor kedua).3. Tenaga pertanian masih mengandalkan tenaga kerja manusia.4. Luas lahan garapan relatif sempit dengan teknologi yang sederhana sehingga hasilnya tidak maksimal.5. Pendapatan per kapita rendah.6. Angka kelahiran dan kematian masih tinggi.7. Tingginya angka pengangguran karena besarnya jumlah penduduk dan terbatasnya lapangan pekerjaan.8. Pendidikan formal tersebar secara tidak merata dengan kualitas yang buruk.9. Kelebihan jumlah penduduk yang menyebabkan tidak terjangkau atau tidak meratanya pelayanan sosial.10. Kedudukan dan peran wanita sangat terbatas dan cenderung dipandang sebagai kelas dua.
About these ads
definisi negara maju
a. Pengertian negara maju
Negara maju adalah negara yang sektor perindustriannya meningkat pesat, memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, mampu mengelolah sumber daya alam dengan baik. Dan memiliki kemajuan dibidang pengetahuan dan teknologi(IPTEK). Sebagaian besar merupakan negar-negara G-7. Negara maju meliputi amerika serikat, jepang, jerman, prancis, atau negar-negara eropa yang sektor perekonomiannya berkembang pesat
b. Ciri-ciri negara maju
1. Memiliki pertumbuhan penduduk yang rendah
2. Memiliki kualitas sumber daya manusia yang tinggi sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat
3. Kemajuan teknologi dan pembangunan ekonomi yang bergerak cepat
4. Sumber daya alam sudah diolah secara efektif
5. Rerorientasi pada perdagangan dalam luar negri
6. Negara maju lebih lama merasakan kemerdekaan
7. Memiliki taraf kehidupan yang tinggi
8. Memiliki melebihi kebutuhan
9. Memiliki mutu dan kualitas produksi yang baik
c. Indikator negara maju
Indikaor negara maju adalah sebagai berikut ;
a. Negara maju sering disebut sebagai negara industri karena perindustriannya dinegara ini merupakan sektor utama kegiatan perekonomian negara.
b. Pendapatan perkapita negara
c. Penggunaan teknologi yang modern
d. Tenaga kerja terdidik yang mayoritas penduduknya berpendidikan tinggi
e. Jumlah penduduk sedikit karena tinkat pertumbuhan penduduk rendah
f. Pengelolah sumber daya alam dilakukan secara intensif
g. Memiliki sisitim perhubungan dan transportasi yang baik
h. Kraktek penduduk suka berkerja sama dan memiliki kedisip;inan tinggi
i. Kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi dengan baik oleh pemiritah
j. Sistem perekonomian menganut paham liberlisme
k. Nilai ekspor besar daripada impor karena negara maju merupakan produsen barang-barang
l. Tersedia modal cukup untuk kegiatan perindustriannya
d. Contoh negara maju
1. Amerika serikat
2. Jepang
3. Jerman
NEGARA MAJU, NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA TERBELAKANG
Pada dasarnya pembagian suatu negara dapat digolongkan menjadi 3, kategori yaitu: negara terbelakang, negara sedang berkembang dan negara maju. Untuk mengetahui dengan pasti apakah suatu negara masuk kategori negara berkembang atau bukan tidaklah mudah, sebab dibutuhkan banyak syarat atau indikator yang mungkin tidaak dapat dipenuhi oleh suatu negara. Oleh karena itu suatu negara kaya belum tentu menjadi negara maju, karena ada beberapa syarat yang tidak dapat dipenuhi, seperti kemajuan dibidang ekonomi, teknologi dan kondisi sosial politik.
Negara miskin atau terbelakang pada umumnya dimasukkan dalam kategori negara sedang berkembang. Apabila dibandingkan sebetulnya memasukkan negara miskin atau terbelakang dalam kategori negara sedang berkembang adalah kurang pas, sebab kondisi kedua negara tersebut sangat berbeda. Sehingga apabila berbicara masalah negara sedang berkembang akan selalu terkait didalamnya tentang negara miskin itu sendiri.
Sebelum berbicara masalah negara sedang berkembang terlebih dahulu perlu diketahui tentang negara miskin atau negara terbelakang.
1. Negara Terbelakang
Menurut Paul Hoffman (Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan; 1993), menggambarkan keadaan suatu negara terbelakang dalam suatu ungkapan sebagai berikut: setiap orang dapat memahami suatu negara terbelakang apabila ia melihatnya. Ia adalah suatu negara yang ditandai oleh kemiskinan kota yang dipadati oleh pengemis dan penduduk desa yangsulit untuk mencari nafkah dikampung halamannya sendiri. Ia adalah suatu negara yang jarang memiliki suatu industri, seringkali dengan persediaan tenaga dan listrik yang tidak memadai. Negara seperti itu baisanya tidak memiliki jalan raya dan jalan kereta api yang cukup, pemerintah belum dapat memberikan pelayanan yang memadai dan komunikasi yang ada biasanya buruk. Rumah sakit dan lembaga pendidikan tinggi sangat rendah. Sebagian besar masyarakat miskin, ada pula beberapa daerah yang makmur dengan segelintir penduduk yang hidup dalam kemewahan. Sistem perbankan jelek, pinjaman dalam kecil terpaksa diperoleg dai pemilik uang yang tidak lebih baik daripada seorang lintah darat. Di antara ciri menonjol negara terbelakang adalah ekspornya ke negara lain sama sekali terdiri dari bahan mentah, hasil tambang atau buah-buahan atau beberapa bahan makanan dan mungkin ditambah dengan sedikit hasil kerajinan tangan yang halus. Penanaman atau pengusahaan ekspor bahan mentah seringkali berada di tangan perusahaan asing.
Menurut World Development Report 1982, 48,3 persen penduduk dunia termasuk golongan penduduk yang terbelakang dengan pendapatan perkapita kurang dari $ 300 USA. Di lain pihak 16,3 persen penduduk dunia yang hidup di negara industri mempunyai pendapatan perkapita sebesar $ 10.320 USA dan hanya 4 negara pengekspor minyak Asia Barat dengan penduduk hanya sebesar 0,3 persen penduduk dunia mempunyai pendapatan perkapita sebesar $ 12.630 USA. Dari angka tersebut menggambarkan betapa luasnya kemiskinan di dunia ini. Kebanyakan negara miskin ini terletak di kawasan Asia, Afrika dan Amerika Latin.
1.1 Karakteristik Negara Miskin
a. Pertanian Mata Pencaharian Utama
Di Negara terbelakang 2/3 atau lebih penduduk tinggal didaerah pedesaan dan mata pencaharian utama adalah pertanian. Mereka yang bekerja dibidang pertanian berjumalah 4 X penduduk petani dinegara maju. Pemusatan yang berlebihan pada pertanian merupakan pertanda kemiskinan. Pertanian sebagai mata pencaharian pokok kebanyakan tidak bersifat produktif, terutama karena ia dilakukan dengan cara kuno dan dengan metode produksi usang serta ketinggalan jaman.
b. Ekonomi Dualistis
Hampir semua Negara berkembang mempunyai perekonomian yang dualistis. Disatu pihak berekonomi pasar dan dipihak lain berekonomi pertanian. Yang pertama berpusat dan di dekat kota sedang yang lain didaerah pedesaaan yang satu maju dan yang lain kurang maju. Dengan berpusat dikota ekonomi pasar berciri ultra modern sedangkan ekonomi pertanian sangat terbelakang dan berorientasi pada pertanian.
c. Sumber Alam Kurang Terolah
Sumber alam suatu Negara terbelakang disebut kurang terolah dalam arti sumber tersebut tidak atau kurang dimanfaatkan. Suatu Negara mungkin saja kekurangan sumber alam, tetapi tidak dalam arti relatifnya. Mesekipun suatu Negara miskin dalam sumber alam tetapi ada kemungkinan dimasa depan Negara itu akan berubah menjadi pemilik sumber alam yang besar sebagai hasil penemuan sumber yang sekarang belum diketahui atau karena penggunaan sumber yang ada dengan cara baru.
d. Ciri-Ciri Demografi
Negara terbelakang sangat mengemukakan satu sama lainnya. Karena posisi demografi dan kecenderungannya. Hal ini disebabkan oleh luas, kepadatan, struktur usia dan laju pertumbuhan pnduduk yang beragam. Namun demikian, ada satu kesamaan ciri, yaitu pertambahan penduduk yang cepat. Berbareng dengan tingkat pendapatan yang rendah dan nihilnyatingkat pemupukan modal, maka kian lengkaplah kesulitan bagi Negara seperti itu menopang pertambahan penduduknya. Dan sekiranya output meningkat sebagai hasil perbaikan tehnologi dan pemupukan modal, peningkatan tersebut akan segera ditelan oleh pertambahan tersebut. Akibatnya, tak ada perbaikan taraf hidup yang berarti.
Hampir semua Negara terbelakang mempunyai potensi pertumbuhan penduduk yang tinggi serta dibarengi oleh tingkat kematian yang cenderung menurun. Di sebagian besar Negara terbelakang, kepadatan penduduk di daerah pertanian begitu tinggi dibandingkan dengan luas tanah yang dapat ditanami. Kelangkaan tanah dalam kaitannya dengan besar penduduk menyebabkan penanaman berlebihan dan penggarapan tanah tanpa sela dengan demikian berarti justru menghambat kemajuan ekonomi.
e. Pengangguran Dan Pengangguran Tersembunyi
Di Negara terbelakang dijumpai pengangguran dan pengangguran tersembunyi dalam jumlah besar. Pengangguran di kota membengkak seiring dengan urbanisasi dan meningkatnya pendidikan. Akan tetapi sector industri tidak berkembang sejalan dengan pertumbuhan tenaga kerja, sehingga memperbesar pengangguran. Disamping itu ada pula penganggur yang berpendidikan. Mereka gagal mendapatkan pekerjaan karena tegarnya struktur dan tiadanya perencanaan tenaga kerja. Dengan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan penduduk kota sebesar 4,5 %, 20 % adalah penganggur. Adapula jenis pengangguran tersembunyi lainnya dinegara seperti ini umpama apabila seseorang karena menganggur terpaksa melakukan pekerjaan yang menurutnya tidak sesuai dengan keinginannya atau tidak sepadan dengan pendidikannya.
Lebih jauh ada pula yang bekerja sehari penuh tetapi dengan imbalan yang sangat sedikit hanya cukup untuk bangkit dari batas kemiskinan. Mereka adalah pedagang keliling, pedagang kecil, pekerja hotel dan restaurant dan bengkel-bengkel reparasi dikota. Mereka ini juga terhitung penganggur tersebunyi.
f. Keterbelakangan Ekonomi
Keterbelakangan ekonomi berupa efisiensi tenaga kerja yang rendah berbagai sector yang tidak mobil, terbatasnya spesialisasi dalam jenis pekerjaan, dan dalam perdagangan, kebodohan serta struktur nilai dan sosial yang memperkecil kemungkinan perubahan ekonomi.
Sebab utama keterbelakangan adalah defisiensi atau produktifitas tenaga buruh yang rendah dibandingkan dengan Negara maju. Efisiensi tenaga buruh yang rendah umumnya berasal dari kemiskinan yang terlihat dari standar gizi yang tidak mencapai kuantum, kesehatan yang buruk, buta huruf, dan tiadanya mobilitas pekerjaan dan pendidikan.
g. Ketiadaan inisiatif dan usaha
Ciri khas lain Negara terbelakang adalah tiadanya kemampuan wiraswasta. Kewiraswastaan terhalang oleh system sosial yang menutup daya cipta. Kekuatan adapt istiadat, ketegaran status dan kecurigaan pada gagasan baru dan kecurigaan pada keinginan intelektual, kesemuanya menciptakan iklim yang tidak menunjuang eksperimen dan inovasi. Pasar yang sempit, ketiadaan modal, ketiadaan milik pribadi, ketiadaan kebebasan berkontrak, ketiadaan hokum dan ketertiban, semuanya merintangi prakarsa dan usaha. Pada kebanyakan Negara terbelakang tidak saja perusahaan swasta tetapi juga perusahaan Negara sulit tumbuh karena mekanisme administrasi tidak bekerja secara efisien.
h. Kelangkaan Alat Modal
Kelangkaan alat modal merupakan ciri umum lain dari Negara terbelakang. Negara terbelakang diartikan sebagai perekonomian yang miskin modal atau dengan tabungan dan investasi yang rendah bukan saja persediaan modal yang sangat kecil tetapi pemupukan modalnya sangat rendah. Investasi bruto hanya sekitar 5 – 6 % dari pendapatan nasional bruto. Sedangkan dinegara industri adalah kira-kira 15-20%.
i. Keterbelakangan Teknologi
Disamping itu semua Negara terbelakang juga berada pada tingkat tehnologi yang amat tidak efisien. Keterbelakangan tehnologi pertama tercermin pada ongkos produksi rata-rata yang tinggi meski upah buruh rendah; kedua pada tingginya rasio buruh – output dan modal – output pada umumnya factor harga yang konstan mencerminkan produktivitas buruh dan modal yang rendah; ketiga pada besarnya jumlah tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih dan yang terakhir pada besarnya barang-barang modal yang diperlukan untuk menghasilkan suatu output nasional.
j. Orientasi perdagangan luar negeri
Orientasi perdagangan luar negeri terlihat pada ekspor barang-barang primer dan impor barang-barang konsumsi dan mesin. Peranan minyak, barang tambang, logam, dan barang primer lainnya dalam mata dagang ekspor.
Perekonomian hanya terpusat pada produksi barang primer untuk ekspor, akibatnya sector ekonomi lainnya terabaikan. Perekonomian menjadi rentang terhadap fluktuasi harga internasional barang-barang ekspor tersebut. Depresi dunia akan menjatuhkan permintaan dan harga sebagai akibatnya keseluruhan perekonomian akan terkena efek buruk. Karena tergantung pada mata dagang ekspor perekonomian akan menjadi sangat tergantung pada impor. Impor biasanya terdiri dari bahan baker, barang pabrik, mata dagang primer, alat-alat transport dan mesin, dan bahkan makanan.
2. Negara Sedang Berkembang
Karakteristik atau ciri-ciri negara berkembang satu dengan yang lain tidak sama, seperti misal kondisi negara berkembang di Asia tentu tidak sama persis dengan kondisi negara berkembang di Afrika atau Amerika Latin. Namun demikian bukan berarti bahwa karakteristik atau ciri-ciri negara berkembang tidak bisa di generalisasikan. Untuk itu dalam bab ini akan dibahas karakteristik atau ciri-ciri negara sedang berkembang dari beberapa pendapat:
a. Menurut Michael Todaro
Mengklasifikasikan ada 6 kategori atau ciri-ciri suatu negara berkembang (Economic Development, 2000), yaitu:
1) Tingkat kehidupan yang rendah
Di negara berkembang pada umumnya ditandai dengan adanya tingkat kehidupan yang rendah. Sebagian besar penduduknya hidup dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Tingkat kehidupan yang rendah ini dapat diwujudkan dalam bentuk secara kuantitatif maupun kualitatif. Secara kuantitatif dapat diwujudkan dalam bentuk tingkat pendapatan yang rendah (kemiskinan), secara kualitatif dalam wujud fasilitas perumahan yang tidak memadai, sarana kesehatan yang buruk, pendidikan terbatas atau tidak berpendidikan sama sekali, tingkat kematian bayi yang tinggi, umur penduduk yang pendek, harapan kosong dan pada umumnya disertai dengan perasaan kacau dan putus ada.
2) Tingkat produktivitas yang rendah
Sebagian besar tingkat kehidupan penduduk di negara berkembang sangat rendah, hal ini mengakibatkan produktivitas sebagian besar penduduk juga menjadi rendah. Berbeda sekali keadaannya bila dibandingkan dengan tingkat produktivitas penduduk di negara maju. Produktivitas yang rendah ini terutama produktivitas tenaga kerja yang dihasilkan yaitu perbandingan antara out put yang dihasilkan dengan in put pertenaga kerja sangat kecil. Hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan beberapa konsep dasar ekonomi. Sebagai contoh misalnya : prinsip penghapusan produktivitas marjinal menyatakan bahwa, jika meningkatnya jumlah faktor variabel tenaga kerja yang dipergunakan untuk memenuhi jumlah faktor lain (modal, tanah, material dll), maka diluar jumlah tertentu, ekstra atau produk marjinal faktor variabel lain akan turun, oleh karena itu rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja bisa juga disebabkan dengan tidak adanya atau kurangnya berbagai faktor input/ masukan komplementer, seperti modal fisik atau manajemen yang berpengalaman.
Untuk mengatasi hal tersebut sebagai argumen yang diajukan adalah tabungan-tabungan dalam negeri dan keuangan dari luar negeri haruslah di mobilisasikan untuk mempercepat pembentukan investasi baru dalam barang-barang modal fisik dan juga untuk menyediakan stok modal tenaga kerja manusia seperti, keterampilan manajerial melalui investasi di bidang pendidikan dan latihan.
3) Pertumbuhan populasi dan beban tanggungan yang tinggi.
Di negara berkembang tingkat pertumbuhan penduduk masih sangat tinggi, dengan demikian tingkat kelahiran juga semakin tingkat dan sebagai akibatnya jumlah penduduk semakin bertambah besar. Rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk di negara sedang berkembang ini diatas 2 persen pertahun. Berbeda dengan keadaan di negara maju dimana tingkat pertumbuhan penduduk ini rata-rata kurang dari 1 persen pertahun. Dengan jumlah penduduk yang semakin membengkak ini mengakibatkan beban tanggungan juga semakin tinggi. Anak-anak dan orang tua merupakan suatu beban tanggungan yang secara ekonomi mereka termasuk golongan yang nonproduktif.
Dari tabel 3-1 di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 penduduk Asia yang paling banyak adalah pada negara Cina, yaitu sebesar 1,334 milyar jiwa. Dengan jumlah penduduk sebesar itu Cina juga menduduki ranking pertama jumlah penduduk di dunia. Rangking ke dua jumlah penduduk terbanyak tingkat Asia adalah India dengan jumlah penduduk sebanyak 1.203 juta jiwa. Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 232 juta jiwa menduduki ranking ketiga di tingkat Asia.
Menurut hasil survei harian the Asian Wall street journal edisi 23 Oktober 2000, mengenai ekonomi Asia yang diberi judul The changing Face of Asia, menunjukkan bahwa secara garis besar memberikan gambaran perubahan besar yang bakal terjadi di Asia di masa yang akan datang. Perubahan yang paling besar adalah di sektor demografi.
Perubahan dalam sektor demografi tidak akan terjadi dalam waktu yang pendek, tetapi jangka waktu yang panjang sekitar 10, 20, atau 30 tahun mendatang. Sementara itu, Singapura sepuluh tahun yang akan datang akan menjadi negara paling kaya di Asia menggantikan posisi Jepang, sebaliknya untuk Indonesia, India dan Filipina menempati posisi paling bawah. (Kompas, 7 November 2000)
4) Tingkat pengangguran dan pengangguran semu yang tinggi.
Salah satu faktor yang mengakibatkan rendahnya tingkat kehidupan penduduk di negara sedang berkembang adalah kurangnya penggunaan tenaga kerja yang ada secara efisien. Tenaga kerja yang ada masih banyak yang bekerja tetapi terkadang tidak sesuai dengan tingkat keahlian yang dipunyai, sehingga mengakibatkan hasil yang diperoleh tidak optimal. Jenis tenaga kerja yang seperti ini seringkali dikategorikan sebagai pengangguran semu.
Pada umumnya penduduk di negara sedang berkembang bekerja secara serabutan dan kebanyakan mereka mengerjakan pekerjaan-pekerjaan kasar seperti buruh bangunan buruh industri, dan sebagainya. Hal ini terutama terjadi untuk penduduk yang tinggal dipedesaan yang pada umumnya tingkat pendidikannya rendah, skill rendah dan ditandai dengan tingkat penghasilan yang rendah pula. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk juga mendorong semakin banyak jumlah tenaga yang menganggur. Untuk menyerap tenaga kerja yang menganggur ini seringkali Pemerintah mengalami suatu kendala yaitu kurangnya dana atau minimnya tingkat investasi yang ada.
Dari tabel 3-2 dapat dilihat bahwa, jumlah pengangguran yang paling besar pada tahun 2007 dan 2008 adalah lulusan sekolah menengah umum dan kejuruan yaitu sebesar 4.070.553 orang dan 3.812.522 orang, namun pada tahun 2009 menurun menjadi 1.337.586 orang. Jauh separuh di bawahnya, namun masih merupakan jumlah yang besar, adalah jumlah penganggur yang selesai pendidikan SD, yaitu 2.054.682 orang dan SLTP 2.133.627 orang pada tahun 2009. Pada tahun 2009 pengangguran tertinggi berada pada tingkat pendidikan tidak tamat SD yaitu sebesar 2.620.049 orang. Jumlah pengangguran lulusan perguruan tinggi tidak besar namun, dari persentase terhadap total lulusannya, jumlah 486.399 orang (diploma I/II/III/Akademi) dan 626.621 orang (sarjana universitas) adalah tinggi.
5) Ketergantungan yang Sangat Terhadap Produksi Pertanian dan Produk-Produk Pokok Ekspor.
Sebagian besar penduduk di negara sedang berkembang tinggal di daerah pedesaan, yaitu sekitar 80 persen dengan mata pencaharian sebagai petani. Dengan demikian produk dari pertanian merupakan hasil utama penduduk sehingga penduduk sangat tergantung pada hasil pertaniannya. Pada umumnya pertanian yang dikerjakan penduduk termasuk pertanian dalam skala kecil dengan produksi yang relatif kecil pula. Biasanya di luar sektor pertanian penduduk tidak mempunyai keahlian/ keterampilan lain, sehingga apabila ada masalah yang berkaitan dengan pertanian, seperti bencana alam, penduduk menjadi kehilangan mata pencahariannya.
Karena hasil utama penduduk di negara sedang berkembang dari sektor pertanian, maka produk dari hasil pertanian ini yang dapat di ekspor. Dengan demikian ekspor penduduk di negara berkembang masih didominasi dari hasil pertanian. Di lihat dari struktur perekonomiannya negara sedang berkembang mempunyai orientasi pada sektor pertanian terhadap pendapatan nasional mempunyai prosentase yang paling besar jika dibandingkan dengan sumbangan dari sektor industri dan jasa.
6) Dominasi, Dependensi dan vulnErabilitas (Sifat Mudah Tersinggung/ Terpengaruh) dalam Hubungan Internasional.
Di negara sedang berkembang yang masih didominasi adanya tingkat kehidupan yang rendah, yang ditandai dengan rendahnya tingkat pendapatan disertai dengan adanya distribusi penduduk yang dapat dikatakan timpang, tingginya tingkat pengangguran dan sebagiannya merupakan suatu masalah tersendiri. Hal itu semakin mengakibatkan adanya suatu ketidak adilan bila dibandingkan dengan keadaan di negara maju jauh berbeda.
Akibat lain adalah adanya peran yang sangat dominan yang dilakukan oleh negara maju dalam hubungan internasionalnya mengakibatkan negara sedang berkembang semakin tertekan. Konstribusi negara sedang berkembang yang sangat kecil ini mengakibatkan negara sedang mudah terpengaruh atau mudah tersinggung karena merasa diperlakukan tidak adil. Sebagai negara sedang berkembang tidak kuasa untuk melawan dominasi negara maju ini karena negara berkembang memang tidak mempunyai bargaining power.
b. Menurut MEIER dan BALDWIN
Menurut Meier dan Baldwin (dalam Todaro, Economic Development, 2000, ada 6 sifat ekonomi yang terdapat di negara berkembang, yaitu :
1. Produsen Barang-Barang Primer
Negara sedang berkembang pada umumnya mempunyai struktur perekonomian pada sektor pertanian. Sebagian besar penduduk bekerja pada sektor pertanian. Hanya sebagian kecil saja penduduk yang bekerja di sektor non pertanian. Hasil dari sektor pertanian ini dapat dikatakan merupakan hasil dari sektor primer, sedang apabila hasil itu dari sektor industri, maka dikatakan sektor sekunder dan bila dari hasil jasa maka dikatakan sektor tersier. Semakin maju suatu negara maka semakin kecil sumbangan sektor primer ini terhadap pendapatan nasionalnya dan sebaliknya semakin besar sumbangan sektor industri dan jasa.
Adapun yang dimaksud dengan sektor primer ini adalah produksi dari hasil pertanian, kehutanan dan perikanan. Produksi sekunder meliputi hasil-hasil dari sektor industri, pertambangan dan bangunan. Sektor tersier meliputi hasil dari jasa-jasa seperti listrik, air minum, pemeliharaan kesehatan, pengangkutan, perdagangan, perhubungan dan sebagainya.
Sebagian besar yaitu sekitar 60 persen penduduk di negara berkembang sangat menggantungkan pendapatannya dari sektor primer. Hal ini dimungkinkan mengingat potensi sumber daya alam seperti, tanah di negara sedang berkembang relatif masih belum digunakan secara luas, disamping itu tenaga kerja yang ada kurang memiliki skill di bidang lainnya, selain pada sektor primer. Ciri yang menonjol di sektor primer ini ada penggunaan tenaga kerja yang melimpah dan tidak diperlukan keahlian khusus, yang pada umumnya tenaga kerjanya merupakan tenaga kerja secara turun temurun.
2. Masalah tekanan penduduk
Masalah penduduk di negara berkembang lebih banyak sebagai suatu beban bagi negara. Penduduk yang meningkat terus akan menjadikan suatu tekanan bagi kebijaksanaan pembangunan yang dijalankan oleh Pemerintah. Adapun masalah yang dapat ditimbulkan akibat perkembangan penduduk yang pesat ini antara lain, semakin meningkat tingkat pengangguran yang disebabkan makin menyempitnya luas lahan yang dimiliki jumlah penduduk yang besar yang diakibatkan masih tingginya angka kelahiran dan semakin berkurangnya angka kematian, semakin tingginya beban tanggungan yang harus dipikul, hal ini disebabkan makin banyaknya jumlah anak-anak dan orang tua yang harus ditanggung.
3. Sumber-sumber alam belum banyak yang diolah
Sumber alam di negara berkembang belum banyak yang diolah padahal negara berkembang terkenal akan kekayaan sumber alamnya. Dengan demikian sumber alam di negara berkembang masih sangat potensial dan belum menjadi sumber-sumber yang riil. Adapun masih bersifatnya potensial sumber alam di negara berkembang ini disebabkan terbatasnya kapital, skill dan jiwa kewiraswastaan yang dimiliki oleh penduduk negara berkembang. Pemanfaatan sumber alam di negara pada umumnya masih terbtas pada golongan tertentu saja yang mengambil manfaatnya. Artinya hanya sebagian kecil saja, yang dapat menikmati kekayaan alam tersebut dengan demikian masih belum adanya suatu pemerataan.
4. Penduduk masih terbelakang
Secara ekonomi, penduduk di negara berkembang relatif masih sangat terbelakang, artinya kualitas penduduk sebagai faktor produksi masih sangat rendah. Penduduk sebagai pelaku ekonomi masih kurang efisien, kurang mobil dalam pekerjaan baik secara vertikal maupun horisontal. Pada umumnya penduduk sulit untuk diajak berkembang dalam usaha meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Penduduk sulit untuk berganti pekerjaan, lebih-lebih untuk jenis pekerjaan yang sama sekali baru.
5. Kekurangan kapital
Negara berkembang pada umumnya merupakan negara miskin dengan demikian modal (kapital) di negara berkembang sangat kurang, kekurangan modal ini disebabkan rendahnya investasi yang ada. Rendahnya investasi disebabkan rendahnya tingkat penghasilan penduduk yang disebabkan rendahnya produktivitas.
6. Orientasi perdagangan ke luar negeri
Hampir semua negara di dunia ini mengadakan hubungan ekonomi dengan negara lain. Hubungan ekonomi ini dapat berbentuk hubungan perdagangan antar negara. Hubungan perdagangan terjadi mengingat suatu negara tidak mungkin dapat memenuhi semua kebutuhannya tanpa melakukan kerja sama dengan negara lain. Demikian juga dengan negara sedang berkembang pada umumnya melakukan transaksi ekspor dan impor dengan negara maju atau dengan sesama berkembang berkembang lain.
Pada umumnya negara sedang berkembang mengandalkan ekspor pada hasil-hasil pertanian yang masih berupa barang mentah atau barang setengah jadi. Dengan ekspor barang semacam itu nilai tukarnya rendah, jelas sekali hal itu kurang menguntungkan bagi negara berkembang karena nilai produknya dinilai sangat rendah sekali. Ekspor bagi negara sedang berkembang merupakan sumber pendapatan negara yang sangat diandalkan sebagai sumber devisa. Dengan demikian pendapatan devisa negara lebih banyak tergantung pada hasil ekspor ini.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik dari negara berkembang adalah sebagai berikut:
a. Aktivitas penduduknya sebagian besar bersifat agaris
b. Kurangnya kesempatan kerja
c. Modal perorangan kecil
d. Pendapatan perkapita kecil
e. Jumlah tabungan kecil bagi sebagian besar masyarakat
f. Adanya impor barang primer
g. Fasilitas masih kurang
h. Belum menguasai teknologi
i. Angka kematian tinggi.
j. Ilmu pengetahuan rendah
3. Negara Maju
Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Kebanyakan negara dengan GDP perkapita tinggi dianggap negara berkembang. Namun beberapa negara telah mencapai GDP tinggi melalui eksploitasi sumber daya alam tanpa mengembangkan industri yang beragam dan ekonomi berdasarkan jasa tidak dianggap memiliki status "maju".
3.1 Karakteristik Negara Maju:
a. Sebagian besar pendapatan negara didapat dari industri
b. Pendapatan perkapita tinggi
c. Angka kematian kecil
d. Tingkat pendidikan tinggi
e. Iptek telah dikuasai
f. Keadaan perekonomian lebih baik sebagian penduduk tinggal dikota
g. Fasilitas disegala bidang terpenuhi
h. Timbulnya krisi lingkungan segera diatasi
i. Ekspornya lebih tinggi dari pada impor
Ciri-ciri Negara Terbelakang
Penulis : aLam athuR | | 14 Tanggapan
aLamathuR.com - Menurut Paul Hoffman, gambaran suatu negara yang terbelakang adalah suatu negara yang ditandai oleh kemiskinan, kota yang dipadati oleh pengemis, yang jarang memiliki industri, persediaan tenaga listrik yang tidak memadai, tidak memiliki jalan raya dan jalan kereta api yang cukup, pemerintah belum dapat memberikan pelayanan yang memadai, komunikasi yang buruk, Rumah sakit dan lembaga pendidikan tinggi sangat sedikit, Sebagian besar penduduk buta huruf dan miskin, sistem perbankan jelek, dan ekspornya ke negara lain sama sekali terdiri bahan mentah, hasil tambang, atau buah-buahan dan beberapa bahan makanan.KEMISKINAN UMUMNegara terbelakang adalah negara yang dicekam kemiskinan seperti tercermin di dalam pendapatan per kapita yang rendah. Pendapatan per kapita yang rendah ini lebih jauh tercermin pula dalam standar kehidupan rakyatnya yang rendah. Di negara seperti ini makanan merupakan jenis konsumsi utama dan sekitar 75 persen dari pendapatan dibelanjakan untuk makanan, dibandingkan dengan hanya 20 persen di negara maju. Akibatnya, rata-rata kalori yang dimakan di negara terbelakang adalah 2000, dibanding 3000 lebih pada negara maju. Lebih dari 1200 juta penduduk tidak memiliki air minum bersih dan lebih dari 1400 juta tidak memiliki tempat pembuangan sampah yang memenuhi kesehatan. Dan pelayanan seperti pendidikan dan kesehatan sangat minim.PERTANIAN, MATA PENCAHARIAN UTAMADi negara terbelakang, duapertiga atau lebih penduduk tinggal di daerah pedesaan dan matapencaharian utama adalah pertanian. Pertanian sebagai matapencaharian pokok kebanyakan tidak bersifat produktif, karena dilakukan dengan cara kuno dan dengan metode produksi usang serta ketinggalan zaman. Negara-negara terbelakang mengkhususkan diri pada produksi bahan mentah dan pangan, namun sebagian lain ada yang juga mengkhususkan diri pada produksi primer, seperti barang tambang. Selain itu ada juga negara sedang berkembang sektor sekunder dengan industri barang-barang konsumen sederhana, ringan, dan kecil.Dan negara sedang berkembang sector tersier, yaitu transport, perdagangan, perbankan, dan jasa asuransi.EKONOMI DUALISTISHampir semua negara sedang berkembang mempunyai perekonomian yang dualistis. Di satu pihak berekonomi pasar dan dipihak lain berekonomi pertanian; yang pertama berpusat di dekat kota sedang yang lain di daerah pedesaan. Dengan berpusat di kota, ekonomi pasar berciri ultra-modern. Sedangkan ekonomi pertanian sangat terbelakang dan berorientasi pada pertanian. Di beberapa negara terbelakang, terdapat semacam kantong-kantong yang dikendalikan luar negeri (yang sangat bersifat kapitalis) sehingga tercipta suatu wajah perekonomian yang tiga-muka. Sifat dua-muka atau tiga-muka perekonomian tadi tidak mendatangkan atau tidak mendorong kemajuan ekonomi yang sehat.SUMBER ALAM KURANG TEROLAHPada umumnya negara terbelakang tidak kekurangan tanah, air, hutan, dan kaya akan barang tambang. Tetapi belum atau kurang dimanfaatkan atau salah penggunaan karena langkanya pengetahuan teknik serta tidak tersedianya modal dan kecilnya pasar.CIRI-CIRI DEMOGRAFINegara terbelakang sangat mengemuka satu sama lain karena posisi demografi dan kecenderungannya. Yang disebabkan oleh luas, kepadatan, struktur usia, dan laju pertumbuhan penduduk yang beragam. Namun ada satu kesamaan cirri, yaitu pertambahan penduduk yang cepat. Hampir semua negara terbelakang mempunyai potensi pertumbuhan penduduk yang tinggi serta dibarengi oleh tingkat kematian yang cenderung menurun. Penurunan tingkat kematian dan peningkatan tingkat kelahiran memperhebat tingkat pertumbuhan penduduk. Dan rata-rata laju pertumbuhan tahunan penduduk di negara sedang berkembang adalah 2,5 persen dibanding 0,8 persen di negara maju. Peningkatan jumlah penduduk yang cepat ini semakin memperberat persoalan kelangkaan modal karena untuk menampung pertumbuhan tenaga kerja perlu dilakukan investasi secara besar-besaran meski dengan peralatan kuno. Kemungkinannya sangat kecil untuk dapat melakukan investasi dengan peralatan yang baik yang dapat meningkatkan produktivitas buruh. Terakhir, di sebagian besar negara terbelakang, kepadatan penduduk di daerah pertanian begitu tinggi dibandingkan dengan luas tanah yang dapat ditanami.PENGANGGURAN DAN PENGANGGURAN TERSEMBUNYIPengangguran di kota membengkak seiring dengan urbanisasi dan meningkatnya pendidikan. Akan tetapi sektor industri tidak berkembang sejalan dengan pertumbuhan tenaga kerja, sehingga memperbesar pengangguran. Di samping itu ada pula pengangguur yang berpendidikan, mereka gagal mendapatkan pekerjaan karena tegarnya struktur dan tiadanya perencanaan tenaga kerja. Akan tetapi pengangguran tersembunyi merupakan ciri utama sebagian besar negara terbelakang. Pengangguran seperti itu ada karena secara terpaksa. Setiap orang bersedia kerja tetapi mereka tidak mendapatkan kerja karena tiadanya faktor pendukung. Ada pula jenis penganggur tersembunyi lain seperti apabila seseorang karena menganggur terpaksa melakukan pekerjaan yang menurutnya tidak sesuai dengan keinginannya, atau tidak sepadan dengan pendidikannya. Atau lebih jauh ada pula yang bekerja sehari penuh tetapi dengan imbalan yang sedikit – hanya cukup untuk bangkit dari batas kemiskinan.KETERBELAKANGAN EKONOMIDi semua negara terbelakang, dicirikan secara khusus oleh keterbelakangan ekonomi berupa efisiensi tenaga kerja yang rendah, berbagai faktor yang tidak tersedia dan tidak berjalan dengan semestinya.KETIADAAN INSIATIF DAN USAHAciri khas lain negara terbelakang adalah tiadanya kemampuan wiraswasta. Kewiraswastaan terhalang oleh sistem sosial yang menutup daya cipta. "Kekuatan adat istiadat, ketegaran status, dan kecurigaan pada gagasan baru dan kecurigaan pada keinginan intelektual, kesemuanya itu menciptakan iklim yang tidak menunjang eksperimen dan inovasi". Negara yang seperti ini hanya akan memiliki sekelompok kecil pedagang yang sebagian besar berdagang barang konsumsi dan bertindak sebagai penyedia uang serta wakil-wakil real estate. Betapapun kecilnya kewiraswastaan itu ia cenderung menjadi monopolistis atau kwasi-monopolistik. Para wiraswastawan membangun hubungan pribadi dan politik dengan pejabat pemerintah, menikamti satu kedudukan istimewa dan menerima perlakuan khusus di bidang keuangan, pajak, dan hal-hal lainnya. Tetapi para wiraswastawan di luar (asing) telah memainkan peranan lebih penting di dalam pembangunan ekonomi di negeri-negeri seperti itu. Pembangunan ekonomi tidak pernah merupakan motif. Mereka semata didorong oleh motif mencari untung. Pembangunan apa pun yang terjadi tujuan pokoknya adalah untuk menggarap daerah koloni itu demi kepentingan sendiri dan kepentingan pemerintah imperialis. Tidak mengherankan kalau akhirnya negara terbelakang mengalami kekurangan kewiraswastaan, yang menurut Schumpeter adalah faktor penting di dalam pembangunan ekonomi.KELANGKAAN ALAT MODALKelangkaan terhadap hal ini merupakan ciri umum lain negara terbelakang. Negara terbelakang di artikan sebagai perekonomian yang "miskin modal" atau dengan "tabungan dan investasi rendah". Investasi bruto hanya berkisar 5-6 persen dari pendapatan nasional bruto sedangkan di negara industri adalah kira-kira sebesar 15-20 persen. Sebab utama kurangnya modal adalah kecilnya tabungan, atau lebih tepat dikatakan kurangnya investasi di dalam sarana produksi yang mampu menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Karena pendapatan per kapita rendah, penduduk tidak dapat menabung banyak, sehingga bagian yang tersisa untuk investasi lebih lanjut hanya sedikit. Alasan lain mengapa rasio tabungan masyarakat tidak meningkat sejalan dengan naiknya tingkat pendapatan jangka panjang di terangkan oleh Nurkse dengan istilah Demonstration Effects. Adanya kecenderungan pada masyarakat di negara-negara terbelakang untuk menyamai kebutuhan hidup yang berkiblat kepada negara-negara maju. Sebagai akibat Demonstration Effects itu, peningkatan pendapatan dipergunakan untuk pengeluaran konsumsi mewah. Dengan demikian tabungan menjadi statis atau tidak berarti. Demonstration Effects biasanya ditularkan oleh film, majalah asing, atau kunjungan ke luar negri.Bagi negara terbelakang, kekurangan modal dengan demikian bersifat kronis dan faktor yang menyebabkannya bukan hanya ekonomi tetapi juga bersifat sosio politik.KETERBELAKANGAN TEKNOLOGIKeterbelakangan teknologi ini disebabkan oleh adanya dualisme teknologi yaitu penggunaan berbagai fungsi produksi sekaligus dalam sektor ekonomi yang maju dan sektor ekonomi yang tradisional. Keberadaan dualisme seperti itu memperberat persoalan pengangguran struktural dan teknologis di sektor industri dan peengangguran tersembunyi di sektor pedesaan. Negara terbelakang juga ditandai oleh adanya ketidakseimbangan struktural pada tingkat faktor-faktor. Ketidak seimbangan ini membawa kepada pengangguran teknologis. Pengangguran teknologis timbul karena kekeliuan alokasi sumber, struktur permintaan dan kendala-kendala teknologis.
Salah satu ciri dari negara berkembang adalah sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Kegiatan pertanian yang dilakukan masih menggunakan peralatan tradisional, dan mengandalkan tenaga hewan dan manusia. Lalu, apakah di negara maju tidak mengenal pertanian? Tentu saja negara maju juga masih mengenal pertanian meskipun hanya sebagian kecil saja. Tetapi perbedaannya terletak pada peralatan dan teknologi yangdigunakan. Pertanian di negara maju menggunakan peralatan modern berupa traktor untuk mengolah tanah.A. Pengertian Negara Maju dan Negara Berkembang
Dalam konteks ekonomi internasional, dikenal dengan istilah "negara maju" dan "negara berkembang". Kedua istilah tersebut merupakan penggolongan negara-negara di dunia berdasarkan kesejahteraan atau kualitas hidup rakyatnya. Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan negara berkembang adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam perkembangan. Negara yang digolongkan sebagai negara maju terdapat di benua Eropa terutama kawasan Eropa Barat serta Amerika (Utara) Misalnya Belanda, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, dan lain-lain. Sedangkan yang digolongkan negara berkembang terdapat di Benua Asia, Afrika, dan Amerika Selatan (Latin). Di kawasan Asia terdapat beberapa negara maju seperti Jepang, Australia, Korea Selatan dan Selandia Baru. Tolok ukur atau indikator dalam penggolongan negara sebagai negara maju atau negara berkembang sebagai berikut.
1. Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita merupakan indikator terpenting dalam mengukur tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara. Sebuah negara dikatakan makmur apabila rakyatnya memiliki pendapatan perkapita yang tinggi. Namun demikian, tingginya pendapatan perkapita bukan penentu kemakmuran suatu negara. Meskipun negara itu pendapatan perkapitanya tinggi, namun jika terjadi perang saudara di dalam negara tersebut, maka tidak dapat disebut sebagai negara makmur/sejahtera. Karena dengan adanya peperangan banyak menimbulkan kematian, penderitaan, dan rasa tidak aman.
2. Jumlah Penduduk Miskin
Tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara dapat dilihat dari angka kemiskinan. Suatu negara dikatakan makmur/sejahtera apabila rakyatnya yang hidup miskin berjumlah sedikit saja.
3. Tingkat Pengangguran
Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang adalah tingkat pengangguran. Di negara maju umumnya tingkat penganggurannya rendah. Sebaliknya di negara berkembang biasanya tingkat penganggurannya tinggi.
4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan
Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang adalah angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Di negara maju umumnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan rendah. Hal ini disebabkan penduduk mampu membeli makanan yang bergizi, mampu membeli pelayanan kesehatan dan obatobatan yang memadai. Sebaliknya di negara berkembang angka kematian bayi dan ibu melahirkan relatif tinggi. Hal ini disebabkan penduduk tidak mampu membeli makanan yang bergizi, tidak mampu membeli pelayanan kesehatan dan obat-obatan yang memadai, karena pendapatannya rendah.
5. Angka Melek Huruf
Angka melek huruf menunjukkan jumlah penduduk yang dapat membaca dan menulis. Suatu negara dikatakan maju apabila angka melek hurufnya tinggi atau angka buta hurufnya rendah.
Selain 5 indikator tersebut di atas, masih terdapat beberapa indikator untuk membedakan negara maju dan negara berkembang. Indikator tersebut adalah: tingkat pendidikan, usia harapan hidup, pengeluaran untuk kesehatan dan lain-lain.
B Ciri-Ciri Negara Maju dan Berkembang
Negara dapat dikategorikan menjadi negara maju atau berkembang. Dasar pembedanya antara lain adalah pendapatan rata-rata nasional dan penguasaan teknologi. Ciri-ciri negara maju antara lain sebagai berikut.
1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan untuk industrialisasi, dijual, diekspor.2. Aktivitas perekonomian menggunakan sarana dan prasarana modern.3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang industrialisasi secara cepat.4. Pendapatan rata-rata penduduk tinggi.5. Pendidikan dan keterampilan penduduk cukup tinggi.6. Sifat kemandirian masyarakatnya tinggi.7. Tidak tergantung pada alam.8. Tingkat pertumbuhan penduduk rendah9. Angka harapan hidup tinggi.10. Intensitas mobilitas tinggi.
Ciri-ciri negara berkembang antara lain sebagai berikut.1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga.2. Pada umumnya aktivitas masyarakat menggunakan sarana dan prasarana tradisional.3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan pengalaman dan lamban.4. Pendapatan relatif rendah.5. Pendidikan penduduknya rata-rata rendah.6. Sifat penduduk kurang mandiri.7. Sangat tergantung pada alam.8. Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi9. Angka harapan hidup rendah.10. Intensitas mobilitas rendah.
C Beberapa Negara Maju dan Negara Berkembang
Untuk melihat tingkat kemakmuran suatu negara, dapat dilihat dari aspek kependudukan dan ekonomi negara tersebut. Antara negara maju dan negara berkembang terdapat keadaan yang bertolak belakang pada aspek kependudukan dan aspek ekonomi. Bandingkan data-data kependudukan dan ekonomi antara negara maju dan negara berkembang di bawah ini!
1. Negara Maju
2. Negara Berkembang
Dari data-data di atas dapat kita bandingkan antara keadaan kependudukan dan ekonomi negara maju dan negara berkembang. Misalnya pertumbuhan penduduk Belanda 0,3 % per tahun, sedangkan India 1,4 % per tahun. Angka Harapan hidup di Belanda 78,7 tahun, sedangkan di India 63,5 tahun. Angka kelahiran di Belanda 1,7, sedangkan di India 2,9. Angka kematian bayi di Belanda 4,8, sedangkan di India 61,6. Pendapatan per kapita di Belanda 36. 620 US$, sedangkan di India 720 US$. Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas hidup penduduk di negara maju seperti Belanda jauh lebih baik daripada kualitas hidup di negara berkembang seperti India. Negara maju memiliki pendapatan perkapita relativ lebih tinggi daripada negara berkembang. Implikasi dari pendapatan perkapita yang tinggi adalah kemampuan untuk membeli bahan makanan yang lebih bergizi dan memadai. Selain itu kemampuan membeli pelayanan kesehatan, obat-obatan pelayanan pendidikan juga lebih baik daripada yang pendapatan perkapitanya rendah.
Ciri – Ciri Negara Maju dan Negara Miskin
1. Ciri – ciri Negara Miskin ( Berkembang )
a. Memiliki Berbagai Masalah Kependudukan
Berbagai tekanan dan masalah kependudukan yang merupakan masalah konpleks di negara – negara berkembang, antara lain :
1. Laju pertumbuhan dan jumlah penduduk relatif tinggi
2. Persebaran penduduk tidak merata
3. Tingginya angka beban tanggungan
4. Kualitas penduduk relatif rendah, sehingga mengakibatkan tingkat produktivitas penduduk juga rendah.
5. Angka kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi
6. Rendahnya pendapatan perkapita
b. Produktivitas Masyarakatnya Masih Didominasi Barang-Barang Primer
Hal ini dikarenakan, pada umumnya > 70% penduduk di negara berkembang berlatar belakang kehidupan agraris yang cara pengolahannya masih dilakukan dengan alat-alat dan metode-metode sederhana. Kondisi ini pula yang menyebabkan sebagian besar penduduk negara-negara berkembang masih tinggal di pedesaan.
c . Sumber Daya Alam Belum dapat Dimanfaatkan secara Optimal
Pemanfaatan kekayaan alam yang dimiliki belum mampu dioptimalkan. Dalam pemanfaatannya, negara berkembang masih bekerja sama dengan negara maju dalam mengeksploitasi sumber daya alam yang dimiliki. Hasil sumber daya alam ini pada akhirnya dijadikan komoditas perdagangan (ekspor) karena belum memiliki teknologi untuk mengolahnya lebih lanjut. Oleh karena itu, pada umumnya negara berkembang mengandalkan ekspor dari hasil alam mentah.
d. Ketergantungan terhadap Negara Maju
Negara berkembang pada umumnya sedang giat-giatnya melakukan pembangunan, namun terbentur kendala modal dan teknologi. Oleh karena itu, mereka cenderung tergantung pada teknologi dan kucuran dana (baik hibah ataupun pinjaman) dari negaranegara yang lebih maju (negara donor) demi kelangsungan pembangunan yang sedang dijalankan. Pada praktiknya, negaranegara donor tersebut memberikan pengaruh yang bersifat mengikat dan terkesan mendikte terhadap negara-negara yang dibantunya.
e. Keterbatasan Fasilitas Umum
Kemampuan pemerintah negara berkembang dalam bidang keuangan negara pada umumnya terbatas. Hal inilah yang menyebabkan keterbatasan fasilitas umum yang mampu disediakan oleh pemerintah.
f. Tingkat Kesadaran Hukum, Kesetaraan Gender, dan Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia Relatif Rendah
Tingkat partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum relatif masih rendah. Masyarakatnya (termasuk pejabatnya) masih banyak yang melakukan kecurangan-kecurangan hukum tanpa rasa malu. Bentuk-bentuk pelanggaran hukum yang terjadi, antara lain pemaksaan kehendak, penyuapan, korupsi, kolusi, nepotisme, perusakan fasilitas umum, dan sebagainya. Kesetaraan gender juga belum membudaya, wanita yang aktif bekerja masih dianggap sebagai hal yang kurang pantas menurut beberapa kalangan. Penegakan dan perlindungan hak asasi manusia juga belum dapat dilaksanakan secara optimal.
g. Tingkat Pendidikan Masih Rendah
Tingkat pendidikan pendudukan di negara-negara berkembang secara umum masih rendah. Hal tersebut dikarenakan sarana dan prasarana pendidikan baik formal maupun nonformal masih terbatas dan belum memadai sehingga belum dapat dijangkau oleh seluruh penduduk di negara tersebut. Akibatnya, masih banyak dijumpai penduduk yang buta huruf.
h. Tingkat Pendapatan Masih Rendah
Mayoritas penduduk negara berkembang bekerja pada sektor pertanian yang umumnya masih dikerjakan secara tradisional. Tingkat pendidikan serta penguasaan Iptek oleh penduduk yang rata-rata masih rendah menyebabkan penduduk tidak mampu bersaing untuk bekerja atau menciptakan pekerjaan di sektor lain. Kondisi demikian mengakibatkan penduduk negara berkembang memiliki penghasilan atau pendapat rata-rata yang relatif rendah, sehingga pendapatan perkapita juga rendah.
i . Tingkat Kesehatan
Taraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya. Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan. Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi, sedangkan angka harapan hidup rendah.
2. Ciri-Ciri Negara Maju
a. Sumber Daya Alam Dimanfaatkan secara Optimal
Pemanfaatan teknologi dan kepemilikan modal membuat masyarakat di negara maju mampu memanfaatkan sumber daya alam secara optimal, menemukan sumber daya alam baru, ataupun memanfaatkan sumber daya alam yang telah ada sebagai energi alternatif. Misalnya pemanfaatan tenaga angin, air, atau energi matahari untuk menggantikan fungsi dari energi minyak bumi.
b. Dapat Mengatasi Masalah Kependudukan
Hal ini dikarenakan angka pertumbuhan kecil, jumlah penduduk pada umumnya tidak terlalu banyak, angka beban ketergantungan kecil, kualitas dan produktivitas penduduk tinggi, pendapatan perkapita tinggi, dan peluang kerja dan kesempatan berusaha terbuka luas.
c . Produktivitas Masyarakat Didominasi Barang- Barang Hasil Produksi dan Jasa
Kegiatan ini tidak memerlukan lingkungan agraris, sehingga dapat dipastikan bahwa > 70% penduduk negara maju tinggal di perkotaan.
d. Tingkat dan Kualitas Hidup Masyarakat Tinggi
Tingginya kualitas penduduk mendorong semakin tingginya produktivitas masyarakat yang bermuara pada semakin tingginya pendapatan perkapita dan pendapatan nasional.
e. Ekspor yang Dilakukan adalah Ekspor Hasil Industri dan Jasa
Ada kalanya, suatu negara maju sangat minim sumber daya alam atau bahkan tidak memiliki sumber daya alam sama sekali, namun dapat menghasilkan produk olahan sumber daya alam. Misalnya, hasil minyak mentah dari negara Inggris sangat minim, namun negara tersebut mampu menghasilkan produk olahan minyak bumi dan memasarkannya ke seluruh penjuru dunia. Kebutuhan minyak mentahnya tercukupi dengan cara mengimpor dari negara-negara lain yang umumnya termasuk dalam kategori negara-negara berkembang.
f. Tercukupinya Penyediaan Fasilitas Umum
Negara maju memiliki kemampuan berupa sarana dan dana dalam memberikan pelayanan fasilitas umum yang memadai bagi warganya. Hal ini juga didukung dengan tingginya tingkat kesadaran warga masyarakatnya dalam memelihara dan memanfaatkan ketersediaan sarana fasilitas umum yang ada.
g. Kesadaran Hukum, Kesetaraan Gender, dan Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia Dijunjung Tinggi
Masyarakat di negara maju pada umumnya memiliki disiplin yang tinggi dalam mematuhi hukum. Pemerintahan yang berjalan menerapkan prinsip akuntabilitas (dapat dipertanggungjawabkan) serta transparansi (terbuka) dalam berbagai tindakan dan pengambilan keputusan. Jenis kelamin tidak lagi dipermasalahkan dalam penentuan jabatan, namun kemampuanlah yang diperhitungkan. Penghormatan terhadap hak asasi manusia dijunjung tinggi, bahkan untuk golongan minoritas, misalnya untuk kaum difabel (different ability) seperti orang tua, tuna netra, atau penyandang cacat fisik yang lain diberi fasilitas khusus dan porsi atau kesempatan kerja yang sejajar dengan masyarakat normal.
h. Tingkat Pendidikan Relatif Tinggi
Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator penting yang menunjukkan kualitas penduduk suatu negara. Di negaranegara maju secara umum penduduknya sudah memiliki kesadaran tinggi akan arti penting pendidikan dan penguasaan Iptek. Hal tersebut terlihat dari angka partisipasi belajar penduduk negara-negara maju yang sangat tinggi. Tingginya tingkat pendidikan penduduk di negara maju juga ditunjang oleh sistem pendidikan yang baik dan anggaran pendidikan yang tinggi dari pemerintah.
i . Tingkat Pendapatan Penduduk Relatif Tinggi
Kemajuan tingkat pendidikan serta penguasaan Iptek oleh mayoritas penduduk menjadikan negara maju memiliki potensi SDM yang berkualitas tinggi. Kondisi demikian membuat penduduk negara maju tidak lagi menggantungkan sektor pertanian sebagai penghasilan utama, tetapi di sektor industri, jasa dan perdagangan. Variasi pekerjaan di berbagai sektor tersebut menjadikan penduduk negara maju memiliki pendapatan rata-rata tinggi. Penghasilan penduduk yang tinggi akan berdampak pada pendapatan perkapita yang tinggi pula.
j . Tingkat Kesehatan Sudah Baik
Rata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi, sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik. Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik, dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju.
NEGARA MISKIN TIDAK SELALU NEGARA MUDA
Date: 19 Desember 2008Author: Grosir Jaket Bola Kategori: Politik n Ekonomi Tags: ekonomi
Navigasi tulisan
← EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN KABUPATEN PEKALONGANUtang Indonesia "Mencari Sebuah Solusi" →<!– @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } –>
Kemiskinan hanyalah menunjukan pada rendahnya tingkatan pendapatan perkapita Negara. Istilah ini tidak ada hubungannya dengan budaya bangsa tersebut. Negara terbelakang adalah istilah statis seperti istilah "tidak berkembang". Dengan demikian kata "miskin" dan "kurang berkembang" dapat saling dipertukarkan. Tetapi ahli ekonomi tertentu seperti Meier dan Baldwin serta Barbara Ward lebih suka menggunakan istilah Negara miskin dibandingkan Negara kurang berkembang. Barbara Ward mengatakan ; ungkapan kurang berkembang tidak begitu memuaskan, karena ia mengelompokkan secara bersama berbagai jenis kekurangberkembangan. Padahal kemiskinan hanya memusatkan diri pada pendapatan nyata perkapita yang rendah. Oleh karena itu Prof. Myrdal lebih suka menggunakan istilah yang lebih dinamis dan luas "kurang berkembang (Underdevelopment)". Ia berpendapat, penggunaan konsep Negara kurang berkembang mengandung pertimbangan nilai bahwa Negara yang disebut dengan kualitas itu selayaknya mengalami perkembangan. Dalam arti inilah rakyat di Negara miskin menggunakan istilah tersebut dan memaksakan penggunaan istilah tersebut kepada rakyat di Negara lebih kaya.Dalam literature ekonomi baru-baru ini muncul satu istilah yang lebih terhormat yaitu "Negara sedang berkembang (the developing countries)". Ia digunakan sebagai pengganti istilah Negara kurang berkembang. Tetapi Prof Bauer menganggap istilah kurang berkembang, sedang berkembang, dan sedikit berkembang adalah Euphemisme belaka. Tapi untuk kata kurang berkembang dan sedang berkembang adalah euphemisme yang tidak tepat : kurang berkembang adalah istilah yang terang-terangan memberi kesan bahwa keadaan yang digambarkan tidak normal, tercela, dan barangkali sulit diperbaiki. Sedang untuk istilah sedang berkembang mengandung beberapa kontradiksi, misalnya ia seolah mengacu pada stagnasi atau kemunduran dunia yang padahal sedang berkembang. Menurut dia Miskin atau terbelakang secara material adalah ungkapan yang paling tepat, keduanya menggambarkan keadaan yang berfungsi sebagai dasar penggolongan; kedua istilah itu mengungkapkan fakta bahwa pembedaan tersebut hanyalah masalah derajat semata-mata dan keduanya bersifat netral dalam arti bahwa keduanya tidak memberikan kesan keadaan yang dilukiskan adalah abnormal dan tercela. Akan tetapi ia, Prof Bauer, pada umumnya menggunakan istilah "kurang berkembang" yang telah meluas sebagai sinonim untuk miskin atau terbelakang secara teknis atau material.
Berbagai Kriteria tentang "Keterbelakangan (Underdevelopment)"
Untuk memberikan definisi yang tepat tentang keterbelakangan memang tidaklah mudah. Keterbelakangan dapat didefinisikan dalam berbagai cara, misalnya dengan melihat; terjadinya kemiskinan, kebodohan atau wabah; maldistribusi atau disparitas pendapatan nasional; lemahnya administrasi (Goog Governance); tiada organisasi social (NGO atau Civil Society). Jadi tidak ada satupun definisi menyeluruh yang mencakup semua ciri dari Negara terbelakang.Simon Kuznet memberikan tiga definisi tentang Keterbelakangan, yang pertama; keterbelakangan berarti gagal memanfaatkan secara penuh potensi produktif dengan menggunakan tingkat pengetahuan teknologi yang ada atau suatu kegagalan yang bersumber perlawanan lembaga-lembaga social (NGO). Kedua, ia dapat berarti keterbelakangan dalam kinerja (performance) ekonomi dibandingkan dengan beberapa Negara maju pada masanya. Ketiga, ia dapat berarti kemiskinan ekonomi, dalam arti kegagalan dalam menyediakan biaya hidup yang memadai dan harta benda yang memuaskan sebagian terbesar penduduk.
Masalah Negara terbelakang dalam pembicaraan saat ini mencerminkan unsure-unsur ketiga definisi tersebut; pada umumnya keakutannya timbul timbul karena kemiskinan harta benda, sebagaimana ditekankan pada definisi yang ketiga; hal itu dipertajam lagi oleh kenyataan ketertinggalan mereka dibandingkan dengan Negara-negara lain yang ekonominya telah maju; dan biasanya hal tersebut dianggap sebagai masalah social yang timbuk karena kegagalan lembaga-lembaga social, bukan karena kelangkaan pengetahuan teknologi.
Secara garis besar ada Beberapa criteria keterbelakangan, yaitu sebagai berikut;
1. Rasio Penduduk terhadap wilayah tanah.2. Perbandingan Output Industri terhadap keseluruhan Output.
3. Rasio Modal terhadap populasi per kepala.4. Tingkat Kemiskinan.
5. Tingkat Pendapatan Perkapita (rendah).
Kesimpulan, Negara Terbelakang adalah suatu Negara yang mempunyai prospek potensial bagus untuk menggunakan lebih banyak tenaga kerja, modal, atau sumber daya alam yang tersedia untuk menunjang penduduknya yang ada saat ini pada standar hidup yang cukup tinggi. Jika pendapatan perkapita sudah cukup tinggi maka sumber-daya2 tersebut digunakan untuk mempertahan tingkat pendapatan perkapita tersebut agar tidak turun atau rendah. Dari kesimpulan tentang definisi Negara terbelakang tersebut, maka Kriteria dasarnya menjadi; Apakah Negara itu mempunyai prospek potensial yang tinggi untuk meningkatkan pendapatan perkapita atau untuk mempertahankannya di dalam menghadapi penduduk yang semakin meningkat. Kriteria ini dapat digunakan atau diterapkan secara Universal, ia cocok untuk Negara terbelakang tidak peduli apakah ia mempunyai penduduk atau modal yang berlimpah2 atau tidak, atau perekonomian bertumpu pada pertanian ataukah industri. Kriteria ini juga menekankan arti penting pendapatan perkapita dan potensi pembangunan sebagai dua faktor penentu dalam pembangunan ekonomi.
Terimakasih telah membaca DEFINISI NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat
0 komentar: