Judul: BAB 3 komparasi organisasi sektor publik vs swasta
Penulis: Ass'ad Aldiwa
BAB 3
KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
DENGAN SEKTOR SWASTA
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu memahami dan membedakan akuntansi dalam sektor publik dengan akuntansi untuk sektor bisnis (swasta).
KOMPETENSI INTI
Agar mahasiswa dapat memahami:
Perkembangan pemikiran akuntansi.
Tujuan komparasi akuntansi sektor publik vs sektor bisnis (swasta).
Asumsi-asumsi akuntansi sektor publik dan sektor bisnis (Swasta).
Akuntansi sektor publik versus akuntansi sektor bisnis (swasta).
Perencanaan dalam sektor publik dan bisnis (swasta).
Penganggaran dalam sektor publik dan bisnis (swasta).
Sekilas Tentang Bab Ini
Pada bab ini, pembaca akan diajak mempelajari komparasi akuntansi sektor publik dengan akuntansi bisnis. Materi yang dibahas meliputi: perekembangan pemikiran akuntansi, tujuan komparasi, asumsi-asumsi, akuntansi sektor publik vs sektor bisnis (swasta), perencanaan, penganggaran dalam sektor publik dan sektor bisnis (swasta).
Kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh peran dan kinerja sektor publik. Bahkan bisa dikatakan tidak mungkin ada Negara tanpa kehadiran sektor publik.
PERKEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Pada tahun 1950-an dan 1960-an sektor publik memainkan peran penting sebagai pembuat dan pelakssana strategi pembangunan. Pada tahun 1952, istilah sektor publik pertama kali digunakan secara resmi, dimana sektor publik dikaitkan dengan bagian dari manjemen ekonomi makro yang terkait dengan pembangunan dan lembaga pelakssana pembangunan.
Setelah datang banyak kritikan dan serangan dari teori perkembangan radikal, di negara-negara indusri sektor publik mengalami reformasi. Reformasi tersebut tampak dalam adopsi New Public Management (NPM) dan reinventing goverment di banyak negra terutama Anglo-Saxon. Dengan adanya perubahan pada sektor tersebut, terjadi pula perubahan pada akuntansi sektor publik. Contohnya perubahan sistem akuntansi dari akuntansi berbasis kas menjadi akuntansi berbasis akrual. Pemerintah New Zeland yang dianggap berhasil dalam menerapkan akuntansi berbasis akrual telah mengadopsi sistem akuntansi tersebut sejk tahun 1991.
Kini muncul isu bahwa akuntansi sektor publik di negara berkembang mengalami kebangkrutan. Namun hal tersebut dapat disangkal dengan negara-negara yang memiliki kepercayaan publik tinggi seperti Malaysia, Taiwan, Thailand dan Korea Selatan.
Kontribusi sektor publik dapat memantu pembangunan nasional dan stabilitas publik. Oleh karena itu perbaikan kinerja sektor publik terus dilakukan agar dapat tercipta good publik and corporate govermance. Seiring dengan perbaikan sektor publik, akuntansi publik pun ikut berkembang dengan pesat. Hal ini tampak pada dua dasawarsa terakhir, istilah "akuntabilitas publik, value for money, reformasi sektor publik, privatisasi, good publik governance." yang begitu cepat masuk ke kamus sektor publik.
Isu-isu sektor publik masih terus bermunculan misalnya isu perlunya dilakukan reformasi akuntansi, auditing, sistem anajemen keuangan pubik, privatisasi perusahaan-perusahaan publik, dan tuntutan dibuatnya laporan laporan keungan eksternal.
KARAKTERISTIK ORGANISASI SEKTOR PUBLIK VS SWASTA
Secara umum suatu organisasi dapat dikategorikan dalam dua sektor, yaitu sektor bisnis, sektor publik. Organisasi sektor bisnis merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang bisnis komersial atau disebut juga sebagai sektor privat atau swasta. Organisasi sektor bisnis dapat berbentuk usaha perseorangan (proprietorship), persekutuan (partnership), maupun perseroan (coporation). Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan publik dan penyelenggaraan Negara. Organisasi sektor publik pada umumnya berupa lembaga-lembaga Negara atau pemerintahan atau organisasi yang memiliki keterkaitan dengan keuangan Negara.
TABEL Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Bisnis (Swasta)
perbedaan Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Sektor Swasta
Tujuan Kesejahteraan masyarakat Keuntungan
Organisasi Sektor Publik Swasta
Keuangan Negara, daerah, masyarakat, konstituen Individual, perkumpulan
Mengapa Perlu Sektor Publik
Terdapat beberapa alasan mengapa sektor publik diperlukan yaitu :
Sektor publik berfungsi menyediakan barang-barang publik yang sangat dibutuhkan masyarakat dan tidak disediakan oleh sektor privat maupun sektor social.
Sektor publik diperlukan sebagai regulator.
Sektor publik diperlukan sebagai pengelola Negara dan pengemban amanah konstitusi melalui fungsi birokrasi pemerintahan.
Masyarakat membutuhkan berbagai barang publik (public goods), sementara itu tidak ada pihak yang mau menyediakan barang publik yang dibutuhkan masayarakat tersebut selain pemerintah atau Negara. Barang publik yang dibutuhkan masyarakat misalnya keamanan, kepolisian, dan pengadilan. Sektor publik tidak mau menyediakan barang publik karena dua alasan utama yaitu tidak menguntungkan dan sangat besar biayanya.
Tujuan Komparasi Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Bisnis (Swasta)
Akuntansi sektor publik di Indonesia jauh tertinggal dibandingakan dengan akuntansi bisnis (swasta). Di sisi lain, karakteristik sektor publik sangat berbeda dengan sektor swasta, sehingga akuntansi yang diterapkan pada kedua sektor tersebut juga berbeda dan mempunyai keunikan sendiri. Perbedaan karakter dan mekanisme pengelolaan di masing-masing organisasi harus diperdalam lagi agar kinerja masing-masing sektor menjadi maksimal dalam mencapai tujuannya. Maksimalisasi kinerja organisasi sektor publik inilah yang menjadi tujuan dari komparasi akuntansi sektor publik dan organisasi bisnis (swasta).
Lingkup Organisasi Sektor Publik
Organisasi sektor publik sangat luas cakupannya, bervariasi, dan bergerak dalam lingkungan yang kompleks (Henley et al., 1989; Jones dan Pendlebury,2010). Suatu organisasi dapat dikategorikan sebagai organisasi sektor publik jika memenuhi karakteristik berikut :
Organisasi bergerak dalam penyediaan barang dan pelayanan publik
Organisasi berasosiasi dengan pemerintah atau terkait dengan penyelenggaraan Negara.
Organisasi bukan milik pribadi atau sekelompok orang tetapi menjadi milik publik atau milik Negara.
Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang core business-nya berupa penyediaan barang dan pelayanan publik. Barang publik adalah barang-barang yang mempunyai dua karakteristik (Rosen dan Grayer, 2008), yaitu :
Tidak bersaing (nonrival) – artinya penggunaannya tidak bersaing. Meskipun semua orang mengkonsumsinya tetapi tidak akan saling mengurangi atau terganggu.
Tidak dapat dikecualikan (nonexcludable) – artinya penggunaannya tidak ada pengecualian. Barang tersebut bisa dikonsumsi oleh semua orang dan tidak mungkin dibatasi konsumsinya untuk orang tertentu saja.
Penyediaan Pelayanan Publik
Didamping berkecimpung dalam penyediaan barang publik, organisasi sektor publik juga terkait dengan penyediaan pelayanan publik (public service). Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan publik dan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini organisasi sektor publik berfungsi sebagai penyelenggara pelayanan publik.
Pelayanan publik dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori utama, yaitu :
Pelayanan Kebutuhan Dasar
Pelayanan kebutuhan dasar meliputi :
Kesehatan
Pendidikan dasar
Bahan kebutuhan pokok berupa sandang, pagan, dan papan.
Pelayanan Umum
Pelayanan Administratif
Adalah pelayanan berupa penyediaan berbagai bentuk dokumen administrative yang dibutuhkan oleh publik, misalnya :
Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Paspor
Sertifikat Tanah
Akta Kelahiran
Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)
Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK)
Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
Surat Ijin Usaha
Surat Keterangan Menikah
Surat Ijin Mengemudi
Pelayanan Barang
Adalah layanan yang menghasilkan berbagai bentuk/jenis barang yang menjadi kebutuhan publik, misalnya :
Barang konsumsi publik, misalnya sembako
Air bersih
Air irigasi pertanian
Bahan bakar gas dan minyak
Pelayanan Jasa
Adalah pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan publik, misalnya :
Pendidikan
Pemeliharaan kesehatan
Penyelenggaraan transportasi darat, laut, dan udara
Jasa pos dan telekomunikasi
Informasi dan penyiaran publik
Jasa listrik dan energi
Sanitasi lingkungan
Persampahan
Drainase
Jalan, dam, jembatan dan trotoar
Perparkiran
Penanggulangan bencana : banjir, gempa, gunung meletus, dan kebakaran
Pelayanan sosial (asuransi atau jaminan sosial/social security)
Penyelenggara Negara
Organisasi dapat dikategorikan dalam sektor publik apabila organisasi tersebut berasosiasi dengan pemerintah, terkait dengan penyelenggara Negara atau keuangan Negara. Organisasi sektor publik merupakan bagian dari alat Negara untuk melaksanakan konstitusi dan peraturan perundangan yang ditetapkan.
ASUMSI-ASUMSI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS (SWASTA)
Dalam realitas di masyarakat, akuntansi sektor publik maupun sektor bisnis (swasta) ada untuk memenuhi kebutuhan publik atau masyarakat. Pada tataran konsep, materi Akuntansi Sektor Publik secara tersendiri diharapkan dapat meningkatkan keinginan akan akuntabilitas dan transparansi kinerja pengelolaan sektor publik. Pada awalnya, sektor publik muncul akibat kebutuhan masyarakat akan barang dan layanan tertentu.
Keunikan akuntansi sektor publik adalah cenderung kurang seragam karena setiap bidangnya mempunyai karakteristik yang berbeda. Selain itu, perumusan standar akuntansi juga mengadaptasi praktek regulasi yang sudah ada. Akuntansi yang diterapkan dalam sektor publik umumnya berbasis kas, dan laporan keuangan yang dihasilkan akan dijadikan sebagai media akuntabilitas publik. Akuntansi Sektor Publik dibuat sebagai wujud pertanggungjawaban kepada masyarakat dan bukan semata-mata kepada pemilik atau pemegang saham saja sebagaimana di sektor swasta.
PERBANDINGAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR SWASTA
Kemajuan Negara dipengaruhi oleh peran sektor publik dan sektor bisnis. Selain sektor publik Negara juga membutuhkan peran sektor bisnis. Tidak mungkin permasalah bangsa hanya ditangani oleh sektor publik saja. Masalah kemiskinan, pengangguran, perekonomian, dan kesejahteraan rakyat tidak mungkin dapat diatasi oleh pemerintah. Sektor bisnis dibutuhkan untuk membantu mengurangi kemiskinan dan pengangguran, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Diantara sektor publik dan sektor bisnis terdapat beberapa persamaan dan perbedaan. Bahkan ada yang merupakan organisasi campuran atau kombinasi antara sektor publik dengan sektor bisnis. Sebagai contoh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan campuran atau kombinasi antara sektor publik dengan sektor bisnis. Di satu sisi BUMN merupakan bagian dari pemerintah karena modalnya berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan pengelolaannya. Di sisi lain, operasionalnya seperti organisasi pada umunya.
Perbedaan Sektor Publik dengan Sektor Bisnis
Terdapat beberapa aspek yang membedakan antara sektor publik dengan sektor bisnis. Perbedaan tersebut terkait dengan tujuan organisasi, sumber pembiayaan, kepemilikan, pola pertanggungjawaban, struktur organisasi, karakteristik anggaran, pemangku kepentingan (stakeholder), sistem akuntansi yang digunakan.
TABEL perbandingan sektor publik dan sektor swasta
Aspek Perbedaan Sektor Bisnis Sektor Publik
Tujuan Organisasi Mencari laba (profit oriented)
Penyediaan barang dan jasa komersial Nonprofit
Pelayan publik (public service oriented
Sumber Pendanaan Setoran modal, laba ditahan, hasil penjualan, utang, penerbitan saham Pajak, PNBP, retribusi, utang, bagian laba perusahaan Negara, hibah, penjualan aset
Kepemilikan Dimiliki pemegang saham (shareholder) Dimiliki Negara atau seluruh rakyat
Pertanggungjawaban Kepada pemegang saham dan investor Kepada rakyat dan parlementer
Karakteristik Anggaran Struktur organisasi bisnis Struktur birokrasi (pemerintahan)
Struktur Organisasi Tertutup untuk publik
Merupakan dokumen rahasia (confidential) Terbuka untuk publik
Merupakan dokumen publik
Sistem Akuntansi Accrual Accounting Cash accounting
Accrual accounting
Fund Accounting
Budgetary accounting
Commitment accounting
Standar Akuntansi Standar akuntansi bisnis (Standar Akuntansi Keuangan) Standar Akuntansi Pemerintahan
Persamaan Sektor Bisnis dan sektor publik
Disamping terdapat perbedaan, terdapat pula beberapa persamaan antara sektor publik dengan sektor bisnis (swasta). Persamaannya antara lain (Mardiasmo, 2009) :
Kedua sektor merupakan bagian integral dari sistem ekonomi suatu Negara, menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi.
Kedua sektor menghadapi permasalahan yang sama, yaitu keterbatasan sumber daya sehingga keduanya dituntut untuk melaksanakan prinsip ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
Prinsip-prinsip manajemen pada dasarnya sama untuk kedua sektor hanya saja mungkin terdapat beberapa variasi dan modifikasi.
Dalam beberapa hal kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya sama-sama mengelola pendidikan, kesehatan, transportasi, dan sebagainya.
Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan yang disyaratkan.
Ekonomi, Efisiensi, dan Efektivitas
Akuntansi sektor publik dapat berperan untuk mewujudkan pelaksanaan prinsip ekonomi, efisiensi, dan efektivitas atau yang dkenal dengan value for money (VFM). Value For Money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang menekankan pentingnya penghargaan atas setiap Rupiah uang publik dengan cara memanfaatkannya secara ekonomis, efisien, dan efektif.
Ekonomi
Ekonomi terkait dengan penggunaan input primer berupa anggaran atau kas menjadi input sekunder berupa tenaga kerja, bahan, infrastruktur, dan barang modal yang dikonsumsi untuk pelaksanaan kegiatan operasi organisasi. Konsep ekonomi terkait dengan penghematan anggaran untuk memperoleh input. Konsep ekonomi menghendaki organisasi sektor publik tidak melakukan pemborosan anggaran dalam pelaksanaan program, kegiatan dan operasional organisasi. Ekonomi memiliki pengertian bahwa sumber daya input hendaknya diperoleh secara hemat yaitu dengan harga yang lebih rendah (spending less) atau lebih murah dengan kualitas tertentu. Kehematan harga biasanya diukur dengan harga pasar. Ekonomi merupakan perbandingan antara input dengan nilai Rupiah (anggaran).
Ekonomi = InputAnggaran (Rp)
Efisiensi
Efisiensi merupakan hubungan antara output berupa barang atau jasa yang dihasilkan dengan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut. Secara matematis, efisiensi merupakan perbandingan antara output dengan input atau dengan istilah lain output per unit input. Konsep efisiensi hamper sama dengan produktivitas. Jika efisensi merupakan perbandingan antara output dengan input, maka produktivitas merupakan perbandingan antara input dengan output. Suatu organisasi, program, atau kegiatan dikatakan efisien apabila mampu menghasilkan output tertentu dengan input serendah-rendahnya, atau dengan input tertentu mampu menghasilkan output sebesar-besarnya. Efisien berarti pembelanjaan anggaran secara cermat. (spending well).
Efisiensi = OutputInput
Suatu organisasi dianggap semakin efisien apabila rasio efisiensi cenderung di atas satu. Semakin besar angkanya, semakin tinggi tingkat efisiensinya. Secara absolute, rasio ini tidak menunjukkan posisi keuangan dan kinerja organisasi. Namun, berbagai program pada dua organisasi yang berkecimpung dalam industry yang sama dapat diperbandingkan tingkat efisiensinya. Apabila hasil rasionya lebih besar dari satu dibandingkan hasil rasio program yang sama di organisasi lainnya, program tersebut bisa disebut lebih efisien. Karena itu efisiensi dapat dikembangkan denagn 4 cara, yaitu:
Dengan menaikkan output untuk input yang sama
Dengan menaikkan output lebih besar dibandingkan proporsi peningkatan input.
Dengan menurunkan input untuk output yang sama.
Dengan menurunkan input lebih besar dibandingkan proporsi penurunan output.
Efektivitas
Efektivitas merupakan perbandingan antara hasil yang diharapkan (target) dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Hasil atau target yang diharapkan merupakan outcome sedangkan hasil yang dicapai merupakan output. Efektivitas membandingkan antara outcome dengan output. Ekonomi berfokus pada input efisien pada output atau proses, sedangkan efektivitas berfokus pada outcome (hasil). Suatu organisasi, program, atau kegiatan dinilai efektif apabila output yang dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang diahrapkan, atau dengan kata lain anggaran yang digunakan secara tepat (spending wisely).
Efektivitas = OutcomeOutput
Value For Money menghendaki organisasi sektor publik dapat memenuhi prinsip ekonomi, efisiensi, dan efektivitas tersebut secara bersam-sama yang berarti mampu menggunakan uang publik (anggaran) secara cermat, hemat, dan tepat untuk mencapai target, sasaran dan tujuan.
Value For Money (3E)
INPUT PRIMER (Anggaran)
INPUT (Masukan)
OUTPUT (Keluaran)
OUTCOME (Hasil)
EKONOMI (Belanja Hemat)
EFISIENSI (Belanja Cermat)
EFEKTIVITAS (Belanja Tepat)
PERENCANAAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS (SWASTA)
Setiap organisasi yang bergerak di sektor publik maupun sektor swasta ingin mencapai tujuannya melalui sumber daya yang tersedia (manusia, modal, bahan baku, dan sebagainya). Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, diperlukan suatu perencanaan yang terdiri dari:
Proses perencanaan: strategi yang digunakan untuk memilih atau memodifikasi (menambah atau mengurangi) aktivitas.
Proses pengendalian: penetapan perencanaan dalam suatu sistem yang menjamin bahwa proses perencanaan dapat dilakukan.
Perencanaan dapat dikategorikan berdasarkan dimensi waktu, sehingga dapat dibagi menjadi:
Perencanaan jangka panjang, yang biasanya berjangka waktu lima tahun atau lebih ke depan.
Perencanaan jangka menengah, yang biasanya satu atau lima tahun ke depan.
Perencanaan jangka pendek, yang biasanya hingga satu tahun ke depan.
Di sisi lain, akuntansi manajemen menyediakan informasi untuk pembuatan rencana sementara (tentative). Penyediaan informasi pada tahap perencanaan dapat dilakukan dengan cara:
Penilaian Investasi
Suatu tindakan/cara yang dilakukan manajemen untuk menyediakan informasi tentang kemampuan organisasi dalam mengevaluasi pengembalian modal, dan kemampuan aset yang akan digunakan untuk operasi organisasi pada masa yang akan dating, 'apakah cukup diperbaiki,' 'tukar tambah,' atau bahkan 'membeli yang baru'.
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan
Keputusan mengenai investasi merupakan salah satu aspek dari akuntansi manajemen.
Anggaran Pendapatan
Anggaran penerimaan tahunan merupakan salah satu dokumen perencanaan yang paling penting dalam suatu organisasi sektor publik
Model Keuangan
Aktivitas perencanaan selalu dikaitkan dengan masalah ketidakpastian, karena perencanaan masa depan mengandung ketidakpastian.
Target Perencanaan dan Penganggaran
Target adalah seperangkat sasaran dalam bentuk kuantitatif yang harus dicapai oleh pihak manajemen pada waktu tertentu di masa yang akan datang, seperti:
Target output
Target kinerja (efisiensi, kualitas pelayanan, kinerja keuangan)
Berikut ini tahapan pokok dari perencanaan dan pengendalian:
Perencanaan dasar dan tujuan dasar.
Perencanaan operasional
Penganggaran.
Pengukuran dan pengendalian.
Pelaporan, analisis, dan umpan balik.
PENGANGGARAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS (SWASTA)
Dalam organisasi sektor publik, seperti organisasi pemerintahan, penyusunan anggaran dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan program publik dalam anggaran akan dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat. Dan akhirnya disahkan oleh wakil masyarakat di DPR, DPD, atau DPRD. Dalam organisasi swasta, penyusunan anggaran dilakukan oleh apra pegawai dan manajer perusahaan yang berwenang dengan persetujuan pemilik perusahaan.
Penganggaran
Sektor Publik Sektor Binisi (Swasta)
Penyusunan anggaran dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program Penyusunan anggaran dilakukan bagian keuangan, pengelola perusahaan, atau pemilik usaha
Dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat Tidak dipublikasikan
Disahkan oleh wakil masyarakat di DPR/D, legislatif, dewan pengurus Disahkan oleh peneglola perusahaan atau pemilik usaha
ESAI
Sebutkan karakteristik organisasi sektor publik!
Sabutkan tiga hal yang secara signifikan yang membedakan akuntansi sektor publik dengan sektor swasta!
Sebutkan tujuan dari komparasi akuntansi sektor publik dengan akuntansi sektor swasta!
Jelaskan mengenai lingkup akuntansi sektor publik!
Uraikan perbedaan akuntansi sektor publik dengan akuntansi sektor swasta!
Jelaskan pengertian ekonomi dalam akuntansi sektor publik!
Jelaskan pengertian efisiensi dalam akuntansi sektor publik!
Jelaskan pengertian efektivitas dalam akuntansi sektor publik!
Apa saja persamaan antara akuntansi sektor publik dengan sektor swasta?
Apa itu Value For Money?
SOAL-SOAL
Tujuan dari komparasi akuntansi sektor publik dan organisasi bisnis (swasta) adalah . . . .
Memaksimalkan kinerja organisasi sektor publik.
Memaksimalkan keuntungan organisasi sektor publik.
Memaksimalkan keuangan organisasi sektor publik.
Memaksimalkan pendapatan masyarakat
Memaksimalkan kekuasaan pemerintah.
Akuntansi sektor publik dibuat sebagai wujud . . . kepada masyarakat dan bukan semata-mata kepada pemilik atau pemegang saham saja sebagaimana di sektor swasta.
Penghargaan.
Pertanggungjawaban.
Kebaikan.
Laporan.
Penghormatan.
Pada tahap perencanaan, organisasi sektor swasta menitikberatkan pada keuntungan usaha semaksimal mungkin. Sementara itu, organisasi sektor publik lebih mengutamakan . . . .
Kesejahteraan karyawan.
Kesejahteraan pegawai pemerintah.
Kesejahteraan pegawai pemerintah.
Kesejahteraan kaum marjinal.
Kesejahteraan anak terlantar.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik akuntansi sektor publik . . .
Sifat lembaga sektor publik.
Sistem pemerintahan suatu Negara.
Mekanisme pengelolaan suatu Negara.
Sistem anggaran Negara.
Sistem pertahanan nasional.
Berikut adalah yang bukan termasuk cara-cara mengembangkan efisiensi . . . .
Dengan menaikkan output dengan input yang sama.
Dengan menaikkan output lebih besar dari proporsi peningkatan input.
Dengan menurunkan input untuk output yang sama.
Dengan menurunkan input untuk output yang berbeda.
Dengan menurunkan input lebih besar dari proporsi penurunan output.
Berikut ini adalah kategori perencanaan publik, yaitu . . . .
Perencanaan jangka panjang.
Perencanaan jangka menengah.
Perencanaan jangka pendek.
Jawaban a, b, dan c benar.
Jawaban a, b, dan c salah.
Penyediaan informasi pada tahap perencanaan dapat dilakukan dengan cara berikut, kecuali . . . .
Perencanaan dan penganggaran keuangan
Penilaian investasi.
Anggaran pengeluaran.
Model keuangan.
Target perencanaan dan penganggaran.
Berikut ini yang bukan merupakan tahapan pokok perencanaan dan pengendalian adalah . . . .
Perencanaan saasaran dan tujuan dasar.
Perencanaan nonoperasional
Penganggaran.
Pengukuran dan pengendalian.
Pelaporan, analisis, dan umpan balik.
Berikut ini adalah cirri penganggaran dalam sektor publik . . . .
Disahkan oleh wakil masyarakat di DPR/D, legislative, dewan pengurus.
Dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat.
Penyususnan anggaran dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program.
Jawaban a, b, dan c benar.
Jawaban a, b, dan c salah.
Audit sektor publik tidak dilakukan pada organisasi . . . .
Pemerintah daerah
BUMN.
Perusahaan milik asing.
BUMD.
Partai politik.
Terimakasih telah membaca BAB 3 komparasi organisasi sektor publik vs swasta. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat
0 komentar: