September 16, 2016

Analisa Laporan Keuangan Bab 2 by Prasojo MSi

Judul: Analisa Laporan Keuangan Bab 2 by Prasojo MSi
Penulis: Andreas Jiman



MODUL PERKULIAHAN
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Jenis-Jenis Alat Analisis Laporan KeuanganFakultasProgram StudiTatap MukaKode MK Disusun OlehEkonomi dan BisnisS1 Akuntansi02 32011 Prasojo, SE, M.SiAbstract KompetensiPokok bahasan dalam pertemuan kedua adalah mengidentifikasi jenis-jenis alat analisis laporan keuanganMampu mengidentifikasi perbedaan alat-alat analisis laporan keuangan
Kegiatan Analisis
Kegiatan yang lazim dilakukan dalam analisis laporan keuanga dari berbagai teknik adalah sebagai berikut:
Menghitung rasio, indeks, perbedaan, kenaikan, penurunan atau persentase.
Membandingkan laporan keuangan baik dengan menggambarkan, membuatkan indeks, membuat angka asli. Angka ini dibandingkan dengan periode sebelumnya, perusahaan sejenis dan industry rata-rata.
Menilai angka-angka: kenaikan, penurunan, perbedaab dengan lainnya dll.
Menganalisis hubungan satu sama lain..Menghubungkan antara satu data dengan data lain baik antara data kuantatif dengan data kualitatif.
Menggunakan model atau rumus-rumus tertentu dengan menggunakan metode interpelasi, mengujinya sekaligus melihat hasilnya dan membandingkannya dengan kenyataan yang terjadi.

Teknik Analisis Laporan Keuangan KomprehensifMenilai keandalan laporan dan periode laporannya
Yaitu sejauh mana laporan keuangan yang akan dianalisis dapat dipercaya.
Lakukan analisis perubahan modal kerja atau arus kas
Analisis laporan perubahan modal kerja atau arus kas ini sebagian dilakukan dengan melalui penelusuran kembali transaksi perusahaan, dengan demikian dalam menyusun laporan modal kerja perusahaan sekaligus dapat melakukan analisis laporan keuangan dua periode. Analisis ini banyak membantu mengetahui kesalahan pembukuan.
Membuat laporan konsolidasi
Dalam menyusun laporan konsolidasi maka akan dapat ditelusuri transaksi antara perusahaan sehingga akan kelihatan atau kemungkinan kesalahan- kesalahan.
Mereview inter related account.
Maksudnya adalah perkiraan yang saling berkaitan antara pos satu dengan pos lain. Misalnya pos utang dengan pos penjualan kredit. Hal ini sangat bermanfaat dalam menilai kondisi keuangan perusahaan dan ketelitiannya.
Penggunaan segmen bisnis perusahaan yang dianalisis
Yaitu seseorang yang dapat mengenal bidang usaha tertentu secara mendalam dapat menilai kewajaran suatu laporan keuangan dibandingkan dengan yang belum mengetahui jenis bisnis.
Meneliti lebih mendalam beberapa transaksi yang bersifat :
Related parties transaction (hubungan istimewa), transaksi ini adalah transaksi yang terjadi antara perusahaan atau individu. Misalnya transaksi antara perusahaan dengan direksi komisaris cabang.
Menghitung dan menafsirkan rasio keuangan lazim, kemudian rasio ini dibandingkan dengan situasi :
Ekonomi Internasional
Ekonomi nasional
Rasio rata-rata industri atau bisnis
Rasio periode demi periode
Rasio standar atau budget
Memahami metode dan cara penyusunan analisis laporan keuangan.
Dengan memahami dan menguasai cara dan metode penyusunan suatu laporan keuangan maka secara otomatis dapat menganalisis laporan keuangan dan mengerti kesalahan yang dikandungnya.
Menilai laporan akuntan
Dengan melihat hasil laporan akuntan maka dapat menilai laporan keuangan dari hasil audit akuntan, memahami opini akuntan, prosedur akuntansinya dan teknik pemeriksaan yang dilakukannya.
Menguasai konsep dan teknik analisis laporan keuangan, filosofi rasio, tujuan dan kegunaannya.
Sebagaimana diketahui konsep analisis ini adalah memaksimalkan informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan, untuk itu maka perlu menggunakan beberapa teknik analisis laporan keuangan.
Memahami prinsip dan kebijakan akuntansi.
Prinsip dan kebijakan akuntansi menentukan isi laporn keuangan yang menjadi objek analisis. Perbedaan standar yang dianut akan menimbulkan perbedaan laporan keuangan. Oleh karena itu, harus menguasai prinsip dan kebijakan akuntansi yang dianut.
Memahami situasi yang dihadapi perusahaan.
Yang harus dipahami adalah bidang usaha, jenis industri, sejarah perusahaan, resiko yang mungkin dihadapi, gaya manajemen, pemilik dan prospek industri yang bersangkutan.
Tujuan disusunnya laporan keuangan.
Di indonesia sering terjadi laporn keuangan yang disusun untuk tujua yang berbeda, ada laporan keuangan yang disusun untuk kepentingan pajak, bank, persero dan lain-lain. Laporan keuangan yang disusun untuk bank biasanya bersifat optimis cenderung over stated, sedangkan laporan keuangan yang disusun untuk kepentingan pajak sering pesimis atau understated.
Bentuk perusahaan.
Laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan yang go public akan lebih diyakini dibandingkan dengan yang bukan go public.
Sistem pengawasan di perusahaan yang menghasilkan laporan keuangan.
Laporan keuangan yang dibuat dalam suatu perusahaan yang sistem akuntansinya tertata dengan baik dengan sistem pengawasan internal yang baik akan lebih diyakini dan lebih lengkap dibandingkan dengan laporan yang dibuat dari situasi internal kontrol yang lemah.
Ketaatan kepada peraturan maupun agama.
Laporan keuangan yang dibuat dari suatu perusahaan yang dikomandoi oleh manajemen yang relatif taat pada peraturan dan atau agama relatif lebih diyakini daripada manajemen yang kurang taat pada norma agamanya.
Menilai kualitas comparability.
Yaitu perbandingan jika laporan keuangan dibandingkan maka manfaat perbandingan itu hanya diperoleh jika dasar penyusunan masing-masing periode yang diperbandingkan sama.
Teknik Analisis Laporan Keuangan BiasaMetode Komparatif.
Metode ini digunakan dengan memanfaatkan angka-angka laporan keuangan dan membandingkan dengan angka-angka laporan keuangan lainnya. Misalnya perbandingan dalam beberapa tahun contohnya, laporan keuangan tahun 2001 dibandingkan dengan laporan keuangan tahun 2002, atau perbandingan dengan budget (anggaran perusahaan).
Metode Analisis
Analisis ini harus menggunakan teknik perbandingan laporan keuangan beberapa tahun dan dari sini digambarkan trendnya. Trend analysis ini biasanya dibuat melalui grafik. Dan untuk itu perlu dibantu oleh pengetahuan statistik misalnya menggunakan linear programming, rumus chi square, rumus y= a + bx.
Common Size Financial Statement (Laporan bentuk awam).
Metode ini merupakan metode analisis yang menjadikan laporan keuangan dalam bentuk presentasi. Presentasi itu biasanya dikaitkan dengan suatu jumlah yang dinilai penting, misalnya asset untuk neraca, penjualan untuk laba rugi.
Metode Index Time Series.
Metode ini dihitung dengan indeks dan digunakan untuk mengkonversikan angka-angka laporan keuangan. Biasanya ditetapkan tahun dasar yang diberi indeks 100. untuk menghitung indeks maka digunakan rumus sebagai berikut :
Indeks 2001 =
X 100 %
Angka laporan keuangan 2001
Angka dasar
Rasio Laporan KeuanganRasio laporan keuangan adalah perbandingan antara pos-pos tertentu dengan pos lain yang memiliki hubungan signifikan (berarti). Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya.
Adapun rasio keuangan yang popular adalah :
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan semua kebutuhan jangka pendek. Adapun yang termasuk dalam rasio likuiditas adalah :
Rasio Lancar
Adalah kemampuan untuk membayar kewajiban yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Apabila rasio lancar ini 1 : 1 atau 100 %, berarti aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar.
X 100 %
Rasio Lancar =
Aktiva Lancar
Kewajiban Lancar
Rasio Cepat (Quick ratio)
Rasio ini menunjukan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar rasio ini maka semakin baik, rasio ini disebut juga dengan acid test ratio. Angka rasio ini tidak harus 100 % atau 1 : 1.
Rasio Cepat =
X 100 %
Aktiva Lancar – Persediaan
Utang Lancar
Rasio Kas atas Aktiva Lancar
Rasio ini menunjukan porsi jumlah kas dibandingkan dengan total aktiva lancar.
X 100 %
Rasio kas atas aktiva lancar =
Kas
Aktiva Lancar
Rasio Kas atas Hutang Lancar
Rasio ini menunjukan porsi jumlah kas yang dapat menutupi hutang lancar.
X 100 %
Rasio kas atas hutang lancar =
Kas
Hutang Lancar
Rasio Aktiva Lancar dan Total Aktiva
Rasio ini menunjukan porsi aktiva lancar atas total aktiva.
X 100 %
Rasio aktiva lancar dan total aktiva =
Aktiva Lancar
Total Aktiva
Aktiva Lancar dan Total Hutang
Rasio ini menunjukan porsi aktiva lancar atas total kewajiban perusahaan.
X 100 %
Aktiva lancar dan total hutang =
Aktiva Lancar
Total Kewajiban
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio solvabilitas antara lain :
Rasio Hutang atas Modal
Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik.
Rasio hutang atas aktiva =
X 100 %
Total Hutang
Equity
Debt Service Ratio
Rasio ini menggambarkan sejauh mana laba setelah dikurangi bunga dan penyusutan serta biaya nonkas dapat menutupi kewajiban bunga dan pinjaman. Semakin besar rasio ini semakin besar perusahaan dapat menutupi semua hutang-hutangnya.
Debt service ratio =
Laba bersih + Bunga + Penyusutan + Non Kas
Pembayaran bunga dan Pinjaman
Rasio Hutang atas Aktiva
Rasio ini menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva, lebih besar rasionya maka lebih aman, supaya aman porsi hutang terhadap aktiva harus lebih kecil.
Rasio hutang atas aktiva =
X 100 %
Total Hutang
Total Aktiva
Rasio Profitabilitas
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada, seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga operating ratio. Rasio profitabilitas antara lain :
Profit Margin
Angka ini menunjukan berapa besar presentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.
Profit margin =
X 100 %
Pendapatan Bersih
Penjualan
Return On Total Assets
Rasio ini menunjukan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva.
X 100 %
Return on total assets =
Laba Bersih
Total Aktiva
Return On Investment
Rasio ini menunjukan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin besar maka akan semakin baik.
X 100 %
Return on Investment =
Laba Bersih
Total Modal
Operating Ratio
Operating ratio =
Menunjukan biaya operasi per rupiah penjualan, semakin besar rasio ini berarti semakin buruk.
X 100 %
Harga pokok penjualan + Total biaya
Penjualan Bersih
Rasio Aktivitas
Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya. Rasio ini menunjukan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal, kemudian dengan cara membandingkan rasio aktivitas dengan standar industri, maka dapat diketahui tingkat efisiensi perusahaan dalam industri. Yang termasuk dalam rasio ini adalah :
Receivable Turn Over
Rasio ini menunjukan berapa cepat penagihan piutang. Semakin besar semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat.
X 100 %
Receivable turn over =
Netto Sales
Average Receivable
Inventory Turn Over
Rasio ini menunjukkan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat.
Inventory Turn Over=HPPRata-rata Persediaan BarangFixed Asset Turn Over
Rasio ini menunjukkan berapa kali nilai aktiva berputar jika diukur dari nilai penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik artinya kemmapua aktiv atetap menciptakan penjualan tinggi.
Fixed Asset Turn Over=PenjualanAktiva Tetap BersihTotal Asset Turn Over
Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.
Total Asset Turn Over=PenjualanTotal AsetPeriode Penagihan Piutang
Angka ini menunjukkan berapa lama perusahaan melakukan penagihan piutang. Semakin pendek periodenya semakin baik. Rasio ini sejalan dengan informasi yang digambarkan receivable turn over.
Periode Penagihan Piutang=Piutang Rata-RataPenjualan per HariModel dan Teknik Analisis LainnyaAnalisis Break Even
Analisis ini sering digunakan dalam perencanaan perusahaan. Dalam analisis laporan keuangan rumus ini digunakan untuk mengetahui :
Hubungan antara penjualan, biaya dan laba.
Untuk mengetahui struktur biaya tetap dan variabel.
Untuk mengetahui kemampuan perusahaan memberikan margin untuk menutupi biaya tetap.
Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menentukan biaya dan batas dimana perusahaan tidak mengalami laba/ rugi.
Analisis Laba Kotor
Analisis ini lazim digunakan dalam perencanaan keuangan dan budgeting namun teknik ini bisa digunakan di analisis laporan keuangan dengan menggunakan data penjualan, biaya variabel (biaya pokok produksi) dan laba kotor.
Analisis Hubungan (Analitycal Review)
Analisis ini dikenal dalam ilmu auditing/ pemeriksaan. Teknik ini dapat digunakan dalam menganalisis laporan keuangan dengan cara melihat hubungan antara satu pos dengan pos lainnya.
Metode Analisis/Prediksi atas Rating
Beberapa metode prediksi yang dikenal adalah :
Bound Rating
Digunakan untuk menghitung peringkat obligasi yang dipasarkan dipasar modal.
Backruptcy Model
Model ini memberikan rumus untuk menilai kapan perusahaan akan bangkrut.
Net Cash Flow Prediction Model
Untuk mengetahui berapa besar arus kas bersih masuk perusahaan tahun depan.
Take Over Prediction Model
Untuk mengetahui kapan kemungkinan perusahaan ini akan diambil alih oleh perusahaan lainnya.
Tahap-Tahap Analisis Laporan KeuanganMengenal perusahaan
Mengenal bidang industri
Manajemen/komisaris/pemilik
Sejarah
Filosofi, budaya dan misi
Menguasai situasi ekonomi
Situasi industri yang bersangkutan
Situasi ekonomi nasional
Situasi ekonomi internasional
Menilai reliability terhadap laporan keuangan
Apakah diaudit atau tidak
Tujuan laporan keuangan disusun
Siapa akuntan publiknya
Apa bunyi pendapatnya
Menilai akurasi laporan keuangan
Format, isi, istilah, penyajian, matematik
Menyusun laporan arus kas
Membuat laporan konsolidasi jika belum
Mereview pos yang berhubungan atau transaksi yang berkaitan
Menilai transaksi hubungan istimewa
Membaca informasi laporan keuangan secara eksplisit
Aset
Hutang
Modal saham
Penghasilan
Biaya
Membuat laporan common size
Menganalisis hubungan antar pos laporan keuangan menguak informasi implisit dengan cara:
Perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar (likuiditas)
Utang dengan modal dan aset (solvabilitas dan leverage)
Laba dengan pos lainnya (rentabilitas)
Duppont analysis
Gross profit method
Break event ananlysis
Common size
Melihat trend/growth
Kenaikan atau penurunan periodik semua pos penting (pertumbuhan)
Menyusun laporan time series
Penggunaan angka indeks
Common size yang diperbandingkan
Melakukan analisis perbandingan
Perbandingan internal
Antar periode
Antar divisi/cabang
Dengan budget
Perbandingan eksternal
Menilai komparasi arus kas
Analisis sumber dan penggunaan kas
Operasi
Investasi
Pembiayaan
Analisis modal kerja
Melakukan evaluasi fakta dan kualitas perusahaan dari hasil analisis
Khusus
Umum
Melakukan prediksi atau proyeksi
Z-Score
Cash in Flow
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Saran
Kelemahan Analisis Laporan KeuanganKeterbatasan analisis laporan keuangan harus memperhatikan beberapa keterbatasan laporan seperti :
1).Laporan keuangan dapat bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat. Oleh karena itu, laporan keuangan tidak dianggap sebagai laporan mengenai keadaan saat ini, karenanya akuntansi tidak hanya satu- satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
2).Laporan keuangan menggambarkan nilai harga pokok atau nilai pertukaran pada saat terjadinya transaksi, bukan harga saat ini.
3).Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu. Informasi disajikan untuk dapat digunakan semua pihak, sehingga terpaksa selalu memperhatikan semua pihak pemakai yang sebenarnya mempunyai perbedaan kepentingan.
4).Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksirn dan berbagai pertimbangan dalam memilih alternatif dari berbagai pilihan yang ada yang sama-sama dibenarkan tetapi menimbulkan perbedaan angka laba maupun asset.
5).Akuntansi tidak mencakup informasi yang tidak material. Demikian pula, penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan
6).Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil. Dalam keadaan lain disebutkan jika ada indikasi rugi maka harus dicatat tetapi jika ada indikasi laba tidak boleh dicatat.
7).Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
8).Akuntansi didominasi informasi kuantitatif. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan, namun bisa saja informasi kuantitatif dapat gambaran atau indikasi informasi kualitatif.
9).Perubahan dalam tenaga beli uang jelas ada, tetapi hal ini tidak tergambar dalam laporan keuangan.
Daftar PustakaHarahap, Sofyan Safri, 2013. Analaisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi 11. Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.


Download Analisa Laporan Keuangan Bab 2 by Prasojo MSi.docx

Download Now



Terimakasih telah membaca Analisa Laporan Keuangan Bab 2 by Prasojo MSi. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

banner

Akademikita adalah sebuah web arsip file atau dokumen tentang infografi, presentasi, dan lain-lain. Semua pengunjung bisa mengirimkan filenya untuk arsip melalui form yang telah disediakan.

Related Posts:

0 komentar: