Judul: Resume KRISTAL DAN KRISTALOGRAFI
Penulis: Taufan Aditya
KRISTAL DAN KRISTALOGRAFI 1
Pengertian Kristal dan Kristalografi
Kristal adalah benda padat yang homogen dimana atom maupun molekul nya tersusun dengan rapih beraturan dan berulang, yang jumlah dan kedudukan bidang kristalnya selalu tertentu dan teratur. Kristal terbentuk di alam secara alami dan memiliki sifat salah satunya tembus cahaya. Jadi apabila dibentuk di laboratorium maka itu bukanlah kristal.
Kristalografi adalah cabang dari ilmu mineralogi yang mempelajari pertumbuhan, bangun/bentuk, sifat fisik dan klasifikasi kristal. Kristalografi mempelajari bagaimana pembentukan suatu kristal.
Keterbentukan Kristal
Keterbentukan kristal ada berbagai cara. mulai dari cair ke padat (membeku), gas ke padat (menyublim) dan padat ke padat. Proses yang dialami dalam pembentukan suatu kristal akan mempengaruhi sifat kristal yang terbentuk nantinya. Proses ini juga bergantung pada bahan dasar serta kondisi lingkungan tempat dimana Kristal tersebut terbentuk.
Cair ke padat (membeku)
Hal ini terjadi pada arutan kimia yang mengalami penurunan suhu sehingga atom nya berikatan teratur dengan atom lain dan membentuk kristal, hal ini biasa dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
Gas ke padat (menyublim)
Kristal ini biasanya terbentuk dari gas hasil aktifitas vulkanik yang membeku akibat perubahan temperatur tanpa melalui fase cair terlebih dahulu.
Padat ke padat
Perubahan ini terjadi karena faktor tekanan dan temperatur. Tekanan dan temperatur yang didapatkan oleh suatu kristal akan membuat struktur dan bentuk nya berubah namun tidak mengalami perubahan unsur kimia.
Namun, dalam keadaan tertentu ada kalanya cairan membeku dan tidak membentuk kristal melainkan membentuk cairan non-kristalin, ini terjadi karena penurunan suhu yang sangat drastis sehingga atom atau molekul yang terdapat pada cairan tidak sempat mengatur kedudukan dengan atom lainnya untuk membentuk kristal yang utuh. Bahan yang terbentuk nantinya disebut amorf atu gelas.
Sistem Kristalografi
Kristal dibedakan menjadi tujuh sistem yang didasarkan pada sifat-sifat simetri kristal (sumbu, sudut dan bidang simetri). 7 kelompok tersebut yaitu dinamakan isometrik, tetragonal, hexagonal, trigonal, orthorhombik, monoklin dan triklin.
Dari 7 kelompok kristal tersebut dapat dibagi lagi menjadi 32 jenis Kristal yeng berbeda. Isometrik dibagi menjadi 5 kelas, tetragonal 7 kelas, trigonal 5 kelas, orthorhombik 3 kelas, hexagonal 7 kelas, monoklin 3 kelas dan triklin 2 kelas. Yang dibedakan berdaskan jumlah sumbu pada masing-masing kristal.
Proyeksi orthogonal adalah metode yang dilakukan untuk mempermudah dalam penggambaran Kristal. Selain dalam kristalografi, metoda ini juga diaplikasikan dalam penggambaran teknik dan arsitektur. Dengan metode ini akan terbentuk bentuk 3 dimensi dari kristal yang diamati.
Sistem Isometrik
Sistem isometrik disebut juga sistem regular atau kubus. Sistem ini memiliki axial ratio a=b=c, artinya 3 sumbu kristal yang dimiliki sistem ini memiliki panjang yang sama. Dan Axial ratio merupakan perbandingan antar sumbu. Memiliki sudut kristalografi α=β=y=90°, artinya semua sudut kristalnya tegak lurus satu sama lain.
Sumber : http://medlinkup.files.wordpress.com/ 2010/11/cubic_crystal_system_1.gifGambar 1
Sistem Isometrik
Sumber : http://jabiger.blogspot.com/
Foto 1
Contoh mineral sistem isometrik
(gold)
Sistem isometrik dibagi menjadi 5 Kelas yaitu tetaoidal, gyroida, diploid, hextetrahedral dan hexoctahedral. Contoh mineral dengan Kristal isometrik diantaranya fluorite, halite, gold dan galena.
Sistem Tetragonal
Sistem tetragonal memiliki 3 sumbu Kristal dan axial ratio nya a=b≠c, artinya panjang a dan b sama namun berbeda dengan sumbu c. Dan memiliki sudut kristalografi α=β=y=90° yang menandakan bahwa ketiga sumbunya saling tegak lurus satu sama lain.
Sumber : http://medlinkup.files.wordpress.com/2010/11/ cubic_crystal_system_1.gifGambar 2
Sistem Tetragonal
Sumber : http://jabiger.blogspot.com/
Foto 2
Contoh mineral sistem tetragonal
(bornit)
Sistem ini dibagi menjadi 7 kelas yaitu Piramid, Bipiramid, Bisfenoid, Trapezohedral, Ditetragonal Piramid, Skalenohedral dan Ditetragonal Bipiramid. Contoh mineral dengan Kristal tetragonal diantaranya autunite, scapolite, bornit.
Sistem Hexagonal
Pada sistem ini terdapat 4 sumbu kristal. Memiliki axial ratio a=b=d≠c, artinya sumbu a,b dan d memiliki panjang yang sama namun berbeda dengan sumbu c . Dan memiliki sudut kristalografi α=β=90°; y=120°, artinya sudut α dan β saling tegak lurus dan membentuk sudut 120° terhadap sumbu y.
Sumber : http://medlinkup.files.wordpress.com/2010/11/ cubic_crystal_system_1.gifGambar 3
Sistem Hexagonal
Sumber : http://jabiger.blogspot.com/
Foto 3
Contoh mineral sistem hexagonal
(grafit)
Sistem hexagonal dibagi menjadi 7 yaitu Hexagonal Piramid, Hexagonal Bipramid, Dihexagonal Piramid, Dihexagonal Bipiramid, Trigonal Bipiramid, Ditrigonal Bipiramid dan Hexagonal Trapezohedral. Contoh mineral nya yaitu calcite, dolomite, apatite,grafit, quartz.
Sistem Trigonal
Sistem ini hampir mirip dengan sistem hexagonal, perbedaannya terdapat pada bentuk, bila pada hexagonal bentuk yeng terbentuk adalah segi enam, pada trigonal yang terbentuk adalah segi empat. Trigonal memiliki axial ratio a=b=d≠c dan sudut kristalografi α=β=90°; y=120°.
Sumber : http://medlinkup.files.wordpress.com/2010/11/ cubic_crystal_system_1.gifGambar 4
Sistem Trigon
Sumber : http://jabiger.blogspot.com/
Foto 4
Contoh mineral system trigonal
(bismut)
Sistem trigonal dibagi menjadi 5 kelas yaitu Trigonal piramid, Trigonal Trapezohedral, Ditrigonal Piramid, Ditrigonal Skalenohedral dan Rombohedral. Contoh mineral dengan sistem kristal trigonal ini adalah cinnabar, bismuth.
Sistem Orthorhombik
Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri. Setiap sumbu memiliki panjang yang berbeda satu sama lain, artinya memiliki axial ratio a≠b≠c. Dan saling tegak lurus satus sama lain, sudut kristalografi α=β=y=90°.
Sumber : http://medlinkup.files.wordpress.com/2010/11/ cubic_crystal_system_1.gifGambar 5
Sistem Orthorhombik
Sumber : http://jabiger.blogspot.com/
Foto 5
Contoh mineral sistem orthorhombik
(topaz)
Sistem ini dibagi menjadi 3 kelas yaitu bisfenoid, pyramid dan bipiramid. Contoh mineralnya yaitu aragonite, topaz, witherite.
Sistem Monoklin
Sistem ini mempunyai satu sumbu yang tidak tegak lurus dengan sumbu yang lainnya (miring) dan memiliki panjang yang berbeda pula satu sama lain. Maka system ini memiliki axial ratio a≠b≠c dan sudut kristalografi α=β=90°≠y, artinya α dan β saling tegak lurus dan y tidak tegak lurus.
Sumber : http://medlinkup.files.wordpress.com/2010/11/ cubic_crystal_system_1.gifGambar 6
Sistem Monoklin
Sumber : http://jabiger.blogspot.com/
Foto 6
Contoh mineral sistem monoklin
(manganite)
Sistem monoklin dibagi menjadi sfenoid, doma dan prisma. Contoh mineralnya yaitu gypsum dan azurite.
Sistem Triklin
Sistem ini merupakan system Kristal yang memiliki 3 sumbu Kristal yang tidak tegak lurus satu sama lain dan juga memiliki panjang yang berbeda-beda pula. Maka axial ratio nya a≠b≠c dan sudut kristalografinya α≠β≠y≠90°. Sistem ini dibagi menjadi 2 kelas yaitu pedial dan pinakoidal. Contoh mineralnya diantaranya albite, labradorite dan kaolinite.
Sumber : http://medlinkup.files.wordpress.com/2010/11/ cubic_crystal_system_1.gifGambar 7
Sistem Triklin
Sumber : http://jabiger.blogspot.com/
Foto 7
Contoh mineral sistem monoklin
(microline)
No Sistem Kristal Axial Ratio Sudut Kristalografi
1 Isometrik a = b = c α = β = γ = 90˚
2 Tetragonal a = b ≠ c α = β = γ = 90˚
3 Hexagonal a = b = d ≠ c α = β = 90˚ ; γ = 120˚
4 Trigonal a = b = d ≠ c α = β = 90˚ ; γ = 120˚
5 Orthorhombik a ≠ b ≠ c α = β = γ = 90˚
6 Monoklin a ≠ b ≠ c α = β = 90˚ ≠ γ
7 Triklin a ≠ b ≠ c α ≠ β ≠ γ ≠ 90˚
Sumber : http://geoenviron.blogspot.com/2012/10/praktikum-kristalografi.htmlTabel 1
Tujuh Sistem Kristal
KESIMPULAN
Kristal adalah hasil pembekuan dari cairan kimia yang membeku karena pengaruh suhu dan lingkungan. Cairan kimia dasar pembentuk suatu kristal akan mempengaruhi sifat dan bentuk kristal yang terbentuk nantinya. Setiap Kristal memiliki ciri nya masing-masing yang membedakan antara satu Kristal dengan Kristal lainnya.
Sistem Kristal dibagi menjadi 7 yaitu system isometrik, tetragonal, hexagonal, trigonal, monoklon, triklin dan orthorhombic. Yang dari 7 sistem tersebut dibagi lagi ke dalam 32 jenis. Pembagian ini didasarkan pada perbedaan jumlahsumbu pada masing-masing Kristal.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. 2014. "Kristal"
http://id.wikipedia.org/wiki/Kristal. Diakses pada tanggal 22 September 2014.
Hertanto, Hendrik. 2012. "Kristalografi (system Kristal)"
http://geoenviron.blogspot.com/2012/02/kristalografi-sistem-kristal.html. Diakses pada tanggal 22 September 2014.
Bamseko. 2013. "Pengenalan 7 Sistem Kristal"
http://bamseko.wordpress.com/2013/10/11/pengenalan-7-sistem-kristal/. Diakses pada tanggal 22 September 2014. (wordpress online)
Maulana, Abdi. 2011. "Mineral"
http://jabiger.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 22 September 2014.
Terimakasih telah membaca Resume KRISTAL DAN KRISTALOGRAFI. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat
0 komentar: