Judul: MAKALAH DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MADINAH
Penulis: Hanung Candra sarii
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MADINAH
HijrahNabi
LatarBelakangRasulullah Berhijrah ke Madinah
Terjadinya perlawanan yang menentang penyebaran agama Islam dariMekkah, menyebabkan Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari Mekkah keMadinah.Tetapi sebelum hijrah dilakukan, telah terjadi peristiwa yang sangatpenting,yaitu peristiwa Isra' dan Mi'raj pada tanggal 27 Rajab tahun 621 M.Keadaan di Madinah sangat jauh berbeda dengan di Mekkah, kalau diMekkah, Nabi Muhammad SAW islam dimusuhi dan mendapat perlawanan sehinggatidak mungkin untuk berkembang sedangkan di MadinahNabi Muhammad SAWdisambut dengan gembira, karena kedatangan Nabi sudah lama diharapkan.Di Madinah perkembangan agama Islam cukup pesat dan penganutnyaDakwah Rasulullah yang dilakukan di Mekkah baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan berlangsung selama 13 tahun. Rintangan makin lama makin bertambah karena itu Allah MenyediakanTempat yang subur untuk da'wah yaitu Madinah. Disinilah membangun umat untuk dijadikan duta keseluruh pelosok dunia
KisahHijrahRasulullahkeMadinah
Setelah Rasulullah mandapat perintah dari Allah untuk berhijrah maka beliau berangkat bersama Abu Bakar. semua perbekalan perjalanan telah disiapkan oleh Asma Binti Bakar. Abu Bakar telah menyewa penunjuk jalan yang bernama Abdullah Ibnu Uraiqith dari bani Dail Ibnu Bakar. Walau dia masih beragama musyrik, tapi dapat dipercaya. Abu Bakar berpesan untuk merahasiakan kepergiannya dan menjemput di Goa Tsur setelah 3 malam.Pada malam tersebut, bertepatan dengan pelaksanaan rencana rahasia orang-orang Quraisy, Para pemuda dari semua kalangan kabilah Quraisy mengepung rumah Rasulullah SAW. Pada saat itu Rasulullah berada di dalam rumahnya. Tatkala saat untuk keluar telah tiba, Rasullulah memerintahkan anak pamannya, yaitu sahabat Ali, untuk tidur di tempat tidurnya supaya orang-orang Quraisy tidak mencurigai kepergiannya.
Sesungguhnya mereka selalu mengamat-amati semua gerakan Rasulullah dari celah-celah kubah untuk menyelidiki keberadaannya pada malam itu.
Kemudian Rasulullah SAW menyelimuti sahabat Ali dengan kain burdahny, lalu ia keluar melewati para pemuda Quraisy yang berada di luar pintu rumahnya seraya membacakan firmannya:
ﻥﻭﺮﺼﺑﻻﻢﻬﻗﻢﻬﺘﻴﺸﻏﺎﻓﺍﺬﺳﻢﻬﻨﻠﺧﻦﻣﻭﺍﺬﺳﻢﻬﻳﺬﻳﺍﻦﻴﺑﻦﻣﺎﻨﻠﻌﺟﻭ
"Dan kami adakan dihadapan mereka dinding Dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat". (Qs. 36 Yasin:9)
Allah menimpakan kepada mereka rasa kantuk yang sangat. Akhirnya mereka semua tertidur sehingga tiada seorangpun dari mereka yang melihat kepergian rasulullah.Rasulullah SAW terus berjalan tanpa menoleh hingga bertemu dengan sahabat Abu Bakar di tempat yang telah dijanjikan, lalu keduanya melanjutkan perjalanan hingga sampai di Gua Tsur. Kemudian mereka berdua bersembunyi di dalamnya. Tatkala orang-orang musyrik mengetahui bahwa tipu muslihatnya itu tidak membawa hasil apa-apa, bahwa mereka semalaman hanya mengawasi Ali Bin Abu Thalib, bukannya Muhammad Bin Abdullah, maka kemarahan mereka semakin memuncak. Lalu mereka mengutus orang-orangnya ke segala penjuru. Mereka menyediakan hadiah yang besar bagi orang yang dapat menangkap Muhammad atau menunjukan tampat persembunyiannya. Padahal Rasulullah telah sampai di Gua Tsur sewaktu mereka mencarinya. Seandainya seorang dari mereka mau melihat ke dalam gua dari arah bawah, niscaya ia akan melihat orang yang mereka cari. Hal ini membuat Abu Bakar menangis karena khawatir akan diketahui mereka. Akan tetapi Rasulullah SAW bersabda kepadanya seraya mengucapkan firmanNya:
ﺎﻨﻌﻣﷲﺍﻥﺇﻥﺰﺤﺗﻻ
"Janganlah engkau bersedih hati karena sesungguhnya Allah beserta kita". (Qs. At-Taubah:40)
Allah memalingkan pandangan mata mereka. Sehingga tidak ada seorangpun dari mereka yang memandang ke arah gua. Akhirnya musuh bebuyutan Rasulullah SAW, yaitu Umayyah Ibnu Khalaf, memustahilkan orang yang dicarinya itu bersembunyi di dalam gua tersebut. Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar tinggal di dalam gua Tsur selama 3 malam hingga pencarian mereka berhenti. Abdullah Ibnu Abu Bakar, anak sahabat Abu Bakar, sebelum peristiwa tersebut biasa menginap di tempat yang berdekatan dengan orang-orang Quraisy. Dia adalah seorang pemuda terdidik dan berpengalaman. Bila malam hari hampir habis, yaitu pada waktu sahur, ia meninggalkan Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar. Kemudian pada pagi harinya ia menampakan dirinya di mata orang-orang Quraisy sehingga mereka menduga bahwa dia bermalam bersama mereka. Ia selalu mengintai gerak-gerik orang Quraisy dan menyadap semua rencana orang Quraisy. Kemudian ia berangkat menuju tempat Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar berada bila malam telah pekat untuk menyampaikan berita yang telah diperolehnya itu.
Selain itu, Amir Ibnu Fuhairah selalu berangkat menuju ke arah tempat Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar berada dengan membawa domba-domba gembalanya. Apabila Abdullah Ibnu Abu Bakar berangkat meninggalkan Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar, lalu Amir mengikuti jejak Abdullah bersama domba gembalanya supaya jejak Abdullah terhapus oleh jejak domba. Setelah pencarian orang-orang Quraisy berhenti, Rasulullah saw dan sahabat Abu Bakar keluar dari gua. Hal itu terjadi lewat 3 malam. Lalu keduanya menemui petunjuk jalan yang membawa hewan kendaraan mereka berdua. Pada waktu itu petunjuk jalan telah siap untuk melakukan tugas sesuai dengan perjanjian semula. Kemudian Rasulullah saw dan sahabat Abu Bakar beserta penunjuk jalan berhenti meniti daerah pantai.Akan tetapi, di tengah jalan mereka disusul Suraqah Ibnu Malik al Mudlaji yang sedang memburu mereka.Sebelumnya Suraqah telah didatangi utusan dari orang-orang musyrik kabilah Quraisy. Utusan itu mengatakan bahwa orang-orang Quraisy telah menyediakan hadiah sebesar tebusan jiwa Rasulullah dan Abu Bakar bagi siapa saja yang dapat membunuh atau menangkap mereka berdua. Ketika itu Suraqah sedang duduk-duduk di majelis kaumnya, yaitu Bani Mudlaj. Tiba-tiba datanglah sesorang dari Bani Mudlaj yang langsung berdiri di hadapan mereka yang sedang duduk-duduk. Ia berkata,"Hai Suraqah, sesungguhnya aku tadi telah melihat titik hitam di daerah pantai. Aku yakin bahwa titik hitam tersebut Muhammad dan sahabatnya".
Setelah diam sesaat diantara kaumnya , Suraqah bangkit, lau is menagih kudanya dan langsung memacu kudanya ke arah pantai sehingga ia dekat dengan Rasulullah dan sahabatnya, Abu Bakar. Akan tetapi tatkala ia mendekat, ternyata kaki depan kudanya terperosok hingga ia terjatuh. Ia menaiki kembali mengejar Rasulullah saw hingga ia sempat mendengarkan bacaan Al-Qur'an Rasulullah saw. Rasulullah saw tidak pernah menengok kebelakang, tetapi sahabat Abu Bakar sering menengok kebelakang. Kaki depan kuda Suraqah masuk ke dalam pasir hingga batas lututnya, Suraqah terjungkal jatuh. Lalu ia kembali menghardik kudanya supaya bangkit, tetapi ketika kaki depan kudanya hendak tercabut dari pasir, tiba-tiba keluarlah dari dalamnya debu yang pekat sekali hingga membumbung ke langit. Debu tampak bagaikan asap. Kini mengertilah Suraqah bahwa pekerjaanya itu sia-sia belaka, bahkan kini perasaan takut merayap kedalamnya dirinya. Segera ia berseru meminta perlindungan Rasulullah saw dan sahabat Abu Bakar. Mereka menghentikan kendarannya hingga Suraqah datang kepada mereka. Suraqah merasa yakin bahwa perkara yang dibawa oleh Rasulullah ini pasti akan mengalami kemenangan. Lalu Suraqah menawarkan bekal dan harta bendanya kepada mereka berdua, tetapi keduanya tidak mau mengambil sesuatu apapun daripadanya, bahkan mereka berdua berkata, "Sekarang pergilah engkau dari kami."Tetapi sebelum Suraqah pergi,terlebih dahulu ia meminta surat jaminan keamanan dari dirinya. Maka Rasulullah saw memerintahkan Abu Bakar untuk menuliskannya. Dengan demikian, selesailah peristiwa tersebut yang menandakan besarnya perhatiann Allah terhadap Rasul-Nya.
Sejak penduduk Madinah mendengar berita tentang keluarnya Rasulullah saw dari Mekkah untuk bergabung dengan mereka, mereka selalu keluar menuju ke daerah Harrah, yaitu suatu daerah yang penuh dengan batu hitam. Bila sudah tengah malam mereka kembali ke rumah masing-masing. Pada suatu hari, mereka pulang ke rumah masing-masing. Tatkala mereka baru sampai,kerumah masing-masing tiba-tiba seorang Yahudi yang pada saat itu sedang menaiki sebuah bukit karena ingin melihat kedatangan Rasullullah saw dan sahabatnya dari kejahuan, terkadang tampak dan terkadang tidak karena tertutup oleh fatamorgana. Kemudian orang Yahudi itu berseru sekuat suaranya, "Hai orang Arab semuanya, keberuntungan kalian yang sedang kalian tunggu-tunggu telah datang." Mereka bergegas mengambil senjata masing-masing, lalu berangkat ke daerah Harrah menyambut kedatangan Rasulullah saw.
KondisiMadinahSebelumKedatanganNabi Muhammad SAW
Kota Madinahsekaranginiberada di wilayahkekuasaanpemerintahanKerajaan Arab Saudi, terletaksekitar 160 km dariLautMerahdanpadajarakkuranglebih 350 km sebelahutaradarikotamakkah. KondisitanahkotaMadinahdikenalsubur. Di sanaterdapatoase-oaseuntuktanahpertanian, olehkarenaitupendudukkotainimemilikiusahapertanian, selainberdagangdanbeternak. Usaha pertanianinimenghasilkansayur-sayurandanbuah-buahan.TentunyakondisiMadinahberbedadengankondisiMakkah yang tandusdangersang.SebelumNabihijrah Kota MadinahdisebutdenganYastrip.PenamaanMadinahsecarabahasamempunyaiakar kata yang samadengan "tamaddun" yang berartiperadaban.
KondisimasyarakatYastripsebelum Islam dating terdiriatasduasukubangsa, yaitubangsa Arab danbangsaYahudi.Bangsa Arab yang tinggal di Yastripterdiriataspenduduksetempatdanpendatangdari Arab Selatan yang pindahkeYastripkarenapecahnyabendunganMa'arib.
Persoalan yang dihadapimasyarakatYastripwaktuituadalahtidakadanyakepemimpinan yang membawahisemuasukuYastrip.Hanyaadapemimpin-pemimpinsuku yang salingberebutpengaruh.Akibatnya, perangantar-suku pun seringterjadi.
StrategiDakwahNabi Muhammad SAW Di Madinah
PerjanjianAqabah
PeristiwaHijrahnyakaummuslimMakkahkeMadinah, selainkondisidalammasyarakatMakkah yang sangatkerasterhadapdakwah Islam, jugadisebabkanolehperjanjianpenting yang sudahdisepakati, yaitu "PerjanjianAqabah" yang berlansungdua kali di Bukit 'Aqabah' yang disebutdengan "Baiatul 'Aqabah I dan II".
PerjanjianAqabah I terjadipadatahunkeduabelaskenabian.Padasaatituduabelas orang laki-lakidanseorangperempuandarisukuKhazrajdanAusMadinahdatangpadaRasulullah di Makkah.Merekamenyatakandirimasuk Islam, merekaberjanjibahwa "Kami tidakakanmempersekutukan Allah dengansesuatuapapun, kami tidakakanmencuri, berzinaataumembunuhanak-anak kami, tidakakanadafitnahmemfitnah, dantidakakanmendurhakai Muhammad dengansesuatu yang tidak kami ingini".Orang-orang Madinah yang masuk Islam itudenganmudahkarenasudahpernahmendengarajaranTauratdarikaumYahudi, yaitutentangharikebangkitan, balasanterhadapperbuatanmanusia, dannabi yang terakhir.
PerjanjianAqabah II berlangsungsatutahunkemudian.Padasaatituada 73 orang darisukuKhazrajmenghadapRasulullah, kali inimerekamenyarankan agar RasulullahhijrahkeMadinah.
BaiatulAqabah II berisikesanggupanmerekauntukmasuk Islam dankemudianberjanji :
Akan selalumendengardanmenaatiNabi Muhammad saw;
Menafkahkanharta, baikdalamkeadaanmudahmaupunsulit;
Melakukanamarmakrufnahimungkar;
Tetaptabahmenghadapicelaankaumkafir;
MelindungiNabi Muhammad saw, danmenjaminkeamananbeliausebagaimanamembeladanmelindungikeluargamerekasendirihinggatitikdarahpenghabisan.
MENDIRIKAN MASJID
Mendirikan masjid, hal ini merupakan usaha pertamanabi yang sangat penting dalam pembinaan masyarakat yaitu sebagai tempat beribadah kepada Allah, tempat Rasulullah manyampaikan ajaran-ajaran beliau dari wahyu Allah yang baru diterima. Masjid ini juga tempat para sahabat bermusyawarah atau menanyakan suatu masalah kepada Rasululah dan juga berfungsi sebagai tempat menerima tamu dari negeri lain.Masjid yang pertama kali di bangunolehNabiadalah Masjid Nabawi.Kemudianumatislamturut-turutmembangunbeberapa masjid Jumu'ah (tempatpertamaRasulullahmelaksanakanshalatjumat), Masjid Gamamah (tempatpertama kali dilaksanakanshalathariraya Islam), Masjid BaniQuraizah, Masjid Salman, Masjid Ali.
UKHUWAH ISLAMIYAH
Para pendudukkotaMadinahtelahmendengarbahwaRasulullahakanhadirdanmenetap di kotamereka. Para pendudukmenyambutkehadiranRasulullahdenganrianggembira.PendudukMadinah yang menyambutkehadiranRasulullahdisebutsebagaikaumAnshar, sedangkaumMuslimin yang hijrahdariMakkahkeMadinahdisebutkaumMuhajirin.
MeskipunkaumAnsharmengetahuibahwasebagiankaumMuhajirintidakmembawahartabendanyaketikaberhijrah, kaumAnshartetapbersediaberbagitempattinggal, pekerjaan, danpakaian.Bahkan, RasulullahmenyatakanbahwakaumAnshardankaumMuhajirinsalingmewarisi.Dasarpersaudaraan yang di bangunolehRasulullahadalahUkhuwahIslamiyah, yaitupersaudaraan yang didasarkanpadakesamaansuku. Para sahabat yang dipersaudarakan, antaralain :
Abu Bakar as-SiddiqdenganKharijah Bin Zuhair;
Umar Bin KhitabdenganItban bin Malik;
Utsman bin AffandenganAus bin Tsabit;
Zubair bin AwwamdenganSalamah bin Salamah;
Salman al-Farisidengan Abu Darda'.
Tujuanmempersaudarakanmerekaadalah agar satusama lain salingtolongmenolong, yang mampumenolong yang kekurangan, sertauntukmenyelapkan rasa asingpadadirisahabat-sahabatMuhajirin di kotaMadinah.
UKHUWAH WATDHANIYAH
Dalam sejarah perjalanan dan perkembangan hijrah Nabi di Madinah, Nabi Muhammad Saw. berhasil mempersaudarakan semua komponen masyarakat Madinah, terutama kaum Aus dan Khajraj yang selama ini tidak bisa bersatu dan sering mengalami konflik horizontal di antara keduanya. Dalam aspek ini Nabi Muhammad Saw. menggunakan sebuah istilah baru untuk mengikat masyarakat Madinah menjadi suatu kesatuan yang kokoh, yaitu ukhuwah Islamiyah, atau persaudaraan sesama muslim. Dalam rangka menguatkan hal ini, Rasulullah bersabda, "Seorang muslim bersaudara denga muslim lainya. Dia tidak menganiayanya, tidak pula menyerahkannya (kepada musuh). Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi pula kebutuhanya. Barangsiapa yang melapangkan dari seorang muslim suatu kesulitan, Allah akan melapangkan baginya suatu kesulitan dari kesulitan-kesulitan yang dihadapinya di hari kemudian. Barangsiapa yang menutup aib seorang muslim, Allah menutup aibnya di hari kemudian." (HR. Bukhari dan Muslim). Semangat hijrah yang dilanjutkan dengan spirit untuk membangun persaudaraan danukhuwah Islamiyah pada kenyatannya berhasil menjadikan umat Islam sebagai kekuatan yang luar biasa dan diperhitungkan oleh siapapun, maka jika mengamati fenomena ini dapat ditarik kesimpulan, bahwa relasi antara hijrah dan pembangunan normal"">ukhuwah Islamiyah bagaikan dua sisi koin yang tidak bisa dipisahkan, keduanya akan saling bersinergi dan menopang satu dengan lainya.
Selanjutnya ada empat bagian macam ukhuwah atau persaudaraan yang disebutkan dalam Al-Quran dan dikembangkan dan dibangun Nabi Muhammad Saw. pasca hijrah beliau di Madinah.
Pertama, ukhuwah 'ubudiyah atau persaudaraan kesemakhlukan serta ketundukan secara total kepada Allah Swt. Kedua, normal"">ukhuwah insaniyah atau basyariyah, yaitu persaudaraan antar umat manusia, dalam arti semua manusia berasal dari nenek moyang yang sama yaitu Adam dan Hawa, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim Nabi Muhammad Saw. bersabda, "Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara" (HR. Bukhari dan Muslim), atau dalam hadis lain, "Hamba-hamba Allah semuanya bersaudara". Ketiga, ukhuwah wathaniayah wa an-nasab, atau persaudaraan atas dasar kebangsaan dan nasab. Persaudaraan jenis ini didasarkan atas nasionalisme terhadap sesuatu yang didiami, Nabi bersabda, normal"">" Cinta tanah air sebagiaan dari iman". normal""> Keempat, ukhuwah fi din al-islam, atau persaudaraan antar sesama muslim. Dalam kaitannya dengan hal ini Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat." (Q.S. Al-Hujurat: 10)
di dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad Saw. bersabda:
"Kalian adalah sahabat-sahabatku, saudara-saudara kita adalah yang datang sesudah wafatku".
Relasi kuat antara hijrah dan Ukhuwah Islamiyah yang dipraktekkan oleh Nabi Muhammad Saw, seharusnya menjadi pelajaran bagi umat Islam untuk bersama melakukan hijrah rohani dan mempererat persatuan kaum muslim. Maksud dari hijah rohani adalah meninggalkan semua sifat-sifat negatif dan egoisme pribadi menuju ke arah perbaikan diri serta senantiasa berpikir, bertindak dan berbuat positif demi kepentingan bangsa, Negara serta agama, agar umat Islam kembali memperoleh kejayaan demi tegaknya kalimat Allah.
Terakhir semangat hijrah dan ukhuwah Islamiyah harus diiringi dengan optimisme dan tawakal, artinya kita sebagai umat Islam harus yakin.
MELETAKAN DASAR-DASAR NEGARA
SelanjutnyaNabi saw. merumuskanpiagam yang berlakubagiseluruhkaumMuslimindan orang-orang Yahudi. Piagaminilah yang olehIbnuHisyamdisebutsebagaiundang-undangdasarnegaradanpemerintahan Islam yang pertama.Isinyamencakuptentangperikemanusiaan, keadilansosial, toleransiberagama, gotongroyonguntukkebaikanmasyarakat, dan lain-lain.Saripatinyaadalahsebagaiberikut:
Kesatuanumat Islam, tanpamengenalperbedaan.
Persamaanhakdankewajiban.
Gotongroyongdalamsegalahal yang tidaktermasukkezaliman, dosa, danpermusuhan.
Kompakdalammenentukanhubungandengan orang-orang yang memusuhiumat.
Membangunsuatumasyarakatdalamsuatusistem yang sebaik-baiknya, selurusnyadansekokoh-kokohnya.
Melawan orang-orang yang memusuhinegaradanmembangkang, tanpabolehmemberikanbantuankepadamereka.
Melindungisetiap orang yang inginhidupberdampingandengankaumMuslimindantidakbolehberbuatzalimatauaniayaterhadapnya.
Umat yang di luar Islam bebasmelaksanakanagamanya. Merekatidakbolehdipaksamasuk Islam dantidakbolehdigangguhartabendanya.
Umat yang di luar Islam harusambilbagiandalammembiayainegara, sebagaimanaumat Islam sendiri.
Umatnon Muslimharusmembantudanikutmemikulbiayanegaradalamkeadaanterancam.
Umat yang di luar Islam, harussalingmembantudenganumat Islam dalammelindunginegaradanancamanmusuh.
Negara melindungisemuawarganegara, baik yang Muslim maupunbukanMuslim.
Umat Islam danbukan Islam tidakbolehmelindungimusuhnegaradan orang-orang yang membantumusuhnegaraitu.
Apabilasuatuperdamaianakanmembawakebaikanbagimasyarakat, makasemuawarganegarabaik Muslim maupunbukan Muslim, harusrelamenerimaperdamaian.
Seorangwarganegaratidakdapatdihukumkarenakesalahan orang lain. Hukuman yang mengenaiseseorang yang dimaksud, hanyabolehdikenakankepadadiripelakusendiridankeluarganya.
Warganegarabebaskeluarmasukwilayahnegarasejauhtidakmerugikannegara.
Setiapwarganegaratidakbolehmelindungi orang yang berbuatsalahatauberbuatzalim.
Ikatansesamaanggotamasyarakatdidasarkanatasprinsiptolong-menolonguntukkebaikandanketakwaan, tidakatasdosadanpermusuhan.
Dasar-dasartersebutditunjangolehduakekuatan.Kekuatan spiritual yang meliputikeimananseluruhanggotamasyarakatkepada Allah, keimananakanpengawasandanpenlindungan-Nyabagi orang yang baikdankonsekuen, danKekuatan material yaitukepemimpinannegara yang tercerminkanolehNabi Muhammad saw.
RAHASIA SUKSES DAKWAH NABI MUHAMMAD DI MADINAH
A. Dakwah Rasulullah SAW pada Periode Mekah
Objek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah masyarakat Arab Jahiliyah, atau masyarakat yang masih beradadalam kebodohan. Dalam bidang agama, umumnya masyarakatArab waktu itu sudah menyimpang jauh dari ajaran agama tauhid,yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti Nabi AdamA.S. Mereka umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala. Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka letakkan diKa'bah ( Baitullah = rumah Allah SWT). Di antara berhala-berhala yang termahsyur bernama: Ma'abi, Hubai, Khuza'ah, Lata, Uzzadan Manar. Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab Jahiliyah yang menyembah malaikat dan bintang yang dilakukan kaum Sabi'in
1. Pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul
Pengangkatan Muhammad sebagai nabi atau rasul Allah SWT,terjadi pada tanggal 17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah (610 M) tatkala beliau sedang bertahannus di Gua Hira, waktu itu beliaugenap berusia 40 tahun. Gua Hira terletak di Jabal Nur, beberapa kilo meter sebelah utara kota Mekah.Muhamad diangkat Allah SWT, sebagai nabi atau rasul-Nya ditandai dengan turunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni Al-Qur'an Surah Al-Alaq, 96: 1-5. Turunnya ayat Al-Qur'an pertama tersebut, dalam sejarah Islam dinamakan Nuzul Al-Qur'an.Menurut sebagian ulama, setelah turun wahyu pertama (Q.S. Al-Alaq: 1-5) turun pula Surah Al-Mudassir: 1-7, yang berisi perintahAllah SWT agar Nabi Muhammad berdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada umat manusia.Setelah itu, tatkala Nabi Muhammad SAW berada di Mekah (periode Mekah) selama 13 tahun (610-622 M), secara berangsur-angsur telah diturunkan kepada beliau, wahyu berupa Al-Qur'an sebanyak 4726 ayat, yang meliputi 89 surah. Surah-surah yangditurunkan pada periode Mekah dinamakan Surah Makkiyyah.
2. Ajaran Islam Periode Mekah
Ajaran Islam periode Mekah, yang harus didakwahkan RasulullahSAW di awal kenabiannya adalah sebagai berikut:
a. Keesaan Allah SWT
b. Hari Kiamat sebagai hari pembalasan
c. Kesucian jiwa
d. Persaudaraan dan Persatuan
3. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW
Prof. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam, telah menjelaskan sebab-sebab kaum Quraisy menentang dakwah RasulullahSAW, yakni:
1.Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangatkeberatan dengan ajaran persamaan hak dan kedudukan antarasemua orang. Mereka mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankan perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah SAW (Islam) melarangnya.
2.Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam yang adanya kehidupan sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam akhirat, karena mereka merasa ngeri dengan siksa kubur dan azab neraka.
3.Kaum kafir Quraisy menolak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkan agama dan tradisi hidup nya bermasyarakat warisan leluhur mereka.
4.Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan dakwah Rasulullah SAW karena Islam melarang menyembah berhala.
Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan menghentikan dakwah Rasulullah SAW bermacam-macam antara lain:
Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin Fuhairah, Ummu Ubais an-Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan Az-Zanirah, disiksa oleh para pemiliknya (kaum kafir Quraisy) di luar batas perikemanusiaan.
Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad SAW agar permusuhan di antara mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir Quraisy menganut Islam dan melaksanakan ajarannya. Di saat lain umat Islam menganut agama kaum kafir Quraisy dan melakukan penyembahan terhadap berhala.Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy, Nabi Muhammad SAW menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk di dalamnya Utsman bin Affan dan 4 orang wanita untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus di negeri itu memberikan jaminan keamanan.
Peristiwa hijrah yang pertama ke Habasyah terjadi pada tahun (615 M.) Suatu saat keenam belas orang tersebut kembali ke Mekah, karena menduga keadaan di Mekah sudah normal, dengan masuk Islamnya salah satu kaum kafir Quraisy, yaitu Umar bin Khattab. Namun, dugaan mereka meleset, karena ternyata Abu Jahal labih kejam. Akhirnya, Rasulullah SAW menyuruh sahabatnya kembali ke Habasyah yang kedua kalinya. Saat itu, dipimpin oleh Ja'far bin Abu Thalib.
Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman RasulullahSAW dan pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri Nabi Muhammad SAW juga telah wafat. Dalam sejarah Islam tahun wafatnya Abu Thalib dan Khadijah disebut amul huzni (tahun duka cita).
Pada abad ke-5 sejarah dakwah Rasulullah SAW. Di Mekah, bangsa Quraisy dengan segala upaya berusaha melumpuhkan gerakan Muhammad SAW. Hal ini dibuktikan dengan pemblokiran terhadap Bani Hasyiim dan Bani Muthalib (keluarga besar Muhammad SAW.).
Beberapa pemblokiran tersebut antara lain :
a. Memutuskan hubungan perkawinan.
b. Memutuskan hubungan jual beli.
c. Memutuskan hubungan ziarah-menziarahi.
d. Tidak ada tolong menolong.
Kesulitan dan hambatan yang terus-menerus menimpa Muhammad SAW. Dan pengikutnya dihadapi dengan sabar dan tawakal. Saat mengahadapi ujian yang berat dan tingkat perjuangan sudah berada pada puncaknya, Rasulullah SAW. di perintahkan oleh Allah SWT untuk menjalani Isra dan Mi'raj dari Mekah menuju ke Baitul Maqdis di Palestina, dan selanjutnya naik ke langit hingga ke Sidratul Muntaha (QS Al-Isra/17:1). Kejadian Isra dan Mi'raj terjadi pada malam 17 rajab tahun ke-11 dari kenabiannya (sekitar 621 M) di tempuh dalam waktu satu malam.Hikmah Allah Swt. Dari peristiwa isra dan mi'raj antar lain sebagai berikut.
1. Karunia dan keistimewaan tersendiri bagi Nabi Muhammad SAW. Yang tidak pernah diberikan Allah SWT. Kepada manusia dan nabi-nabi sebelumnya.
2. Memberikan penambahan kekuatan iman keyakinan Beliau sebagai rasul untuk terus menyerukan agama Allah SWT kepada seluruh umat manusia.
3. Menjadi ujian bagi kaum muslimin sendiri sejauh mana mereka beriman dan percaya kepada kejadian yang menakjubkan itu yang hanya ditempuh dalam waktu semalam.
Peristiwa ini dijadikan olok-olok oleh kaum Quraisy dan menuduh Nabi Muhammad SAW. Sudah gila. Meski demikian, ada orang yang beriman atau percaya terhadap kejadian ini,yaitu Abu Bakar sehingga nama Beliau ditambahkan dengan gelar As Sidik
3.Akhir Periode Dakwah Rasulullah Di Kota Mekah
Dengan berpindahnya Nabi saw dari Mekkah maka berakhirlah periode pertama perjalanan dakwah beliau di kota Mekkah. Lebih kurang 13 tahun lamanya, Beliau berjuang antara hidup dan mati menyerukan agama Islam di tengah masyarakat Mekkah dengan jihad kesabaran, harta benda, jiwa dan raga.Sebelum memasuki Yatsrib, Nabi saw singgah di Quba selama 4 hari beristirahat, Nabi mendirikan sebuah masjid quba dan masjid pertama dalam sejarah Islam. Tepat pada hari Jumat 12 Rabiul awal tahun 1Hijrah bertepatan pada 24 September 6 M. Mereka mendapat sambutan penuh haru, hormat, dan kerinduan diiringi puji-pujian dari seluruh masyarakat Madinah. Nabi saw mengadakan shalat Jumat yang pertama kali dalam sejarah Islam dan Beliaupun berkhotbah di hadapan muslimin Muhajirin dan Anshar
B. Dakwah Rasulullah SAW pada periode madinah
Pada tahun ke-13 (sesudah Nabi Muhammad diutus,) 73 orang penduduk Madinah berkunjung ke Makkah untuk mengunjungi Nabi dan meminta beliau agar pindah ke Madinah. Melihat kondisi Masyarakat di Mekkah yang memandang Rasulullah sebagai buruan akhirnya nabi memandang bahwa kota Makkah tidak dapat dijadikan lagi pusat dakwah. Karena itu, Nabi pernah mengunjungi beberapa negeri seperti Thaif, untuk dijadikan sebagai tempat pusat dakwah, namun ternyata tidak bisa, karena penduduk Thaif juga memusuhi Nabi. Oleh karena itu, Nabi memilih kota Madinah ( Yastrib ) sebagai tempat hijrah kaum Muslimin.
1. Faktor –faktor Nabi memilih kota Madinah sebagai tempat hijrah kaum muslimin.
1. Madinah adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah.
2. Sebelum jadi Nabi, Muhammad telah mempunyai hubungan yang baik dengan penduduk madinah karena kakek nabi, Abdul Mutholib, mempunyai istri orang Madinah.
3. Penduduk Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat yang lemah lembut.
4. Nabi Muhammad SAW mempunyai kerabat di madinah yaitu bani Nadjar.
5. Bagi diri Nabi sendiri, hijrah ke Madinah karena perintah Allh SWT.
2. Dakwah Rasulullah Periode Madinah
Penduduk kota Madinah terb\diri dari 2 golongan yang berbeda jauh, yaitu:
1. Golongan Arab yang berasal dari selatan yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj
2. Golongan yahudi, yaitu orang-orang Israel yang berasal dari utara (Palestina)
Dengan hijrahnya kaum muslimin, terbukalah kesempatan bagi Nabi saw untuk mengatur strategi membentuk masyarakat Islam yang bebas dari ancaman musuh baik dari luar maupun dari dalam.
3. Hikmah Sejarah Dakwah Rasululah saw Periode Madinah
Hikmah sejarah dakwah Rasulullah saw antara lain:
1. Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan kaum Anshardapat memberikan rasa aman dan tentram.
2. Persatuan dan saling menghormati antar agama.
3. Menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan lemah, yang kaya dan miskin.
4. Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut aturan Allah swt memahami dan menyadari bahwa kita wajib agar menjalin hubungan dengan Allah swt dan antara manusia dengan manusia.
5. Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat.
6. Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan agama Islam.
7. Terciptanya hubungan yang kondusif
C. Dakwah Nabi di Madinah
Di samping itu, ada beberapa hal yang menjadi modal kesuksesan utama dalam berdakwah sehingga mudah diterima oleh segala lapisan masyarakat yang mendambakan kebenaran dan ketentraman, di antaranya :
a) meletakkan dasar keimanan yang kokoh
b) menciptakan keteladanan yang baik seperti yang dilukiskan Al Qur'an
c) menetapkan persamaan derajat manusia dengan mengangkat harkat dan martabat mereka di atas azaz toleransi
d) menjadikan ukhuwah islamiyah sebagai tiang kebudayaan
e) pembinaan sistem akhlakul karimah dan pendidikan dalam menjalani kehidupan
f) menegakkan secara bersama-sama syari'at Islam menuju muslim kaffah.
Setelah dipelajari oleh para ulama ternyata rahasia keberhasilan dakwah Rasulullah karena beliau istiqomah dan berkomitmen dengan isi pelantikan beliau sebagai Rasul. Isi pelantikan beliau termuat di dalam surat Almudastssir surat ke 74 ayat 1 sampai 7
Perjalanan Rasulullah Saw. Membangun basis sosial dakwah
Langkah Pertama
Perjalanan Rasulullah saw. Dimulai sejak Rasulullah saw. Menerima wahyu yang pertama, yaitu surah Al-Alaq ayat 1-5.
Langkah kedua
Rasulullah saw. Terus berdakwah dengan sembunyi-sembunyi sampai turun ayat yang memerintahkan beliau untuk terang-terangan menyampaikan dakwah ke seluruh manusia, yaitu ayat 94 Surah Al-Hijr.
Langkah ketiga
Setelah memasuki jahriyyatu ad-dakwah, dakwah dengan gerakan terang-terangan, hambatan dari kaum kafir Quraisy begitu hebat.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ISLAM PERIODE MADINAH
Nabi Muhammad SAW hendak menciptakan toleransi antar golongan yang ada di Madinah, oleh karena itu Nabi membantu perjanjian antara kaum muslimin dengan non muslimin.
Menurut ibnu Hisyam, isi perjanjian tersebut atntara lain sebagai berikut:
Pengakuan atas hak pribadi keagamaan dan politik
Kebebasan beragama terjamin untuk sesame umat
Adalah kewajiban penduduk madinah, baik muslim maupun non muslim, dalam hal moril maupun materil, mereka harus bahu membahu menangkis semua serangan terhadap kota mereka (Madinah)
Rasulullah adalah pemimpin bagi penduduk madinah kepada beliaulah dibawa segala perkara dan perselisihan yang besar untuk diselesaikan.
Karena masyarakat islam itu telah terwujud, maka menjadi suatu keharusan islam untuk menentukan dasar-dasar yang kuat bagi masyarakat yang baru teòwujud itu. Sebab itu ayat-ayat Al-Qur'an yang diturunkan dalam periode ini terutama ditujukan kepada pembiaan hokum. Ayat-ayat yang diturunkan itu diberi penjelasan oleh Rasulullah. Mana-mana yang belum jelan dan belum terperinci dijelaskan oleh Rasulullah dengan perbuatan-perbuatan beliau.
Maka timbullah dari satu buah sumber yang menjadi pokok hokum ini (Al Qur'an dan Hadits). Satu sistem yang amat indah untuk bidang politik, yaitu sistem bermusyawarah.[5]Agar stabilitas masyarakat dapat diwujudkan, Nabi Muhammad mengadakan ikatan perjanjian dengan Yahudi dan orang-orang Arab yang masih menganut agama nenek moyang. Sebuah piagam yang menjamin kebebasan beragama orang-orang Yahudi sebagai suatu komunitas yang dikeluarkan. Setiap golongan masyarakat yang memiliki hak tertentu dalam bidang politik dan keagamaa. Kemerdekaan beragama dijamin, dan seluruh anggota masyarakat berkewajiban mempertahankan negeridari serangan luar.
Dalam perjajian itu disebutkan bahwa rasulullah menjadi kepala pemerintahan karena menyangkut peraturan dan tat tertib umum, otoritas mutlak diberikan pada beliau.
PENUTUP
Berbeda dengan periode mekah, pada periode madinah, islam merupakan kekuatan politik. Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan bermasyarakat banyak turun di madinah. Nabi Muhammad mempunyai kedudukan bukan saja sebagai kepala Negara dengan meletakkan dasar-dasar dalam kehidupan masyarakat madinah diantaranya Mendirikan Masjid
Mempersatukan dan mempersaudarakan kaum muhajirin dan kaum anshor
Mempersaudarakan antara kaum muslim dan non muslim
Melatakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sodial untuk masyarakat baru
Terimakasih telah membaca MAKALAH DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MADINAH. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat
0 komentar: