Judul: AKUNTANSI MULTINASIONAL; TRANSAKSI MATA UANG ASING
Penulis: Lela Martina
MAKALAH
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1
"Akuntansi multinasional:
transaksi mata uang asing dan instrument keuangan"
1308100112395
Disusun Oleh :
LELA MARTINA
(1262201313)
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
JURUSAN AKUNTANSI
Kata Pengantar
Puji syrukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang mana telah memberikankan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan akuntansi keuangan lanjutan ini untuk memenuhi dalam bidang penilaian mata kuliah dengan judul "Akuntansi Multinasional:Transaksi Mata Uang Asing Dan Instrument Keuangan". Tak lupa shalawat beriring salam kita hanturkan kepada Nabi besar kita,Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik itu dari segi penulisan,isi dan lain sebagainya,maka saya sangat mengharap kritikan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah untuk hari yang akan datang.Tetapi saya akan berusaha seobjek mungkin untuk menyelesaikan makalah ini sebaik-baiknya.Sekilas pengantar yang merupakan testimony dari makalah ini, saya akan menjelaskan secara utuh mengenai pengertian hingga kesimpulan dan juga saran.Pada bab 1 merupakan pendahuluan dan pada bab ll merupakan pembahasan mengenai pengertian dan contoh kasus.bab III merupakan kesimpulan dab saran.Demikian pengantar singkat tentang makalah saya,tidak ada kesempurnaan dalam diri manusia kecuali Allah semata.Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Pekanbaru,oktober 2015
Lela Martina PENULIS
Daftar IsiPendahuluan 1.1 Latar Belakang……………………………………………………………......5 1.2 Rumusan masalah ………………………………………………………….6 1.3 Tujuan penulisan………………………………………………..................... 6
Bab IIPembahasan
2.1 Permasalahan akuntansi….........................………………………………......7 2.2 Kurs mata uang asing……………………………………………...................7 2.3 Transaksi mata uang asing…………………………………………………...9
2.4 Mengelola risiko mata uang internasional dengan instrumen keuangan pertukaran mata uang masa depan (foreign currency forward exchange)…...10
2.5 Derevatif yang ditunjuk sebagai nilai lindung…………………………….....12
2.6. Kasus 1. Mengelola posisi asset atau kewajiban bersih yang terkena eksposur mata uang asing: bukan instrument lindung nilai……………………………15
2.7 Kasus 2: lindung nilai komitmen mata uang asing belum diakui: lindung nilai atas nilai wajar mata uang asing ……………………………………………19
2. 8 Kasus 3: lindung nilai transaksi mata uang asing diperkirakan: lindung nilai arus kas mata uang asing……………………………………………………23
2.9 Kasus 4: spekulasi dipasar mata uang asing ……………………………….23
2.10 Pembahasan tambahan…………………………………………………….24
Bab IIIKesimpulan dan Saran
3.1 kesimpulan………………………………………………………………………26
3.2 saran……………………………………………………………………………..28
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Risiko perubahan kurs mata uang asing bagi perusahaan multinasional berdampak pada tingkat profitabilitas, arus kas bersih, dan nilai pasar perusahaan. Atas risiko perubahan kurs tersebut, perusahaan dapat melakukan lindung nilai dengan menggunakan instrumen kontrak forward valas. Pemahaman aspek pajak dari derivatif dan lindung nilai ini sangat perlu dikuasai oleh para praktisi di lapangan.
Perusahaan yang melakukan transaksi lintas negara (cross-border) terutama ekspor-impor pada umumnya akan dihadapkan pada risiko perubahan kurs mata uang asing, atau memiliki eksposur mata uang asing (foreign exchange exposure). Risiko perubahan kurs tersebut mempunyai dampak potensial pada tingkat profitabilitas, arus kas bersih dan nilai pasar perusahaan.
Yang menjadi pertanyaan penting adalah apa yang akan terjadi pada suatu perusahaan jika kurs mata uang asing mengalami perubahan? Menurut Eiteman, Stonehill dan Moffett[1], terdapat 3 (tiga) tipe risiko perubahan kurs mata uang asing, yaitu transaksi, operasional dan translasi.
Eksposur transaksi (transaction exposure) disebutkan untuk mengukur perubahan dalam nilai piutang atau kewajiban keuangan yang belum jatuh tempo atau dibayar, yang timbul sebelum perubahan dalam kurs mata uang asing tertentu, sampai dengan dibayar atau pelunasan di mana telah terjadi perubahan kurs mata uang asing tertentu. Dengan demikian, ia terkait dengan perubahan dalam arus kas yang berasal dari kewajiban kontraktual yang sudah ada, atau arus kas di masa depan yang sudah terikat dalam suatu kontrak atau perjanjian (contractual future cash flows). Risiko ini pada umumnya terjadi pada piutang dagang dan utang dagang dalam mata uang asing.
rumusan masalah:
Apa saja yang menjadi permasalahan akuntansi dalam transaksi mata uang asing dan instrument keuangan?
Apa itu transaksi mata uang asing?
Bagaimana Mengelola risiko mata uang internasional dengan instrumen keuangan pertukaran mata uang masa depan (foreign currency forward exchange?
Tujuan penulisan:
Untuk mengetahui apa saja yang menjadi permasalahan akuntansi dalam transaksi mata uang asing dan instrument keuangan
Untuk mengetahui apa itu transaksi mata uang asing
Untuk mengetahui bagaimana Mengelola risiko mata uang internasional dengan instrumen keuangan pertukaran mata uang masa depan (foreign currency forward exchange)
BAB II
PEMBAHASAN
"Akuntansi multinasional:
transaksi mata uang asing dan instrument keuangan"
Permasalahan akuntansi
akuntansi harus dapat mencatat dan melaporkan transaksi yang melibatkan pertukaran dollar as dan mata uang asing. Transaksi mata uang asing (foreign currency transaksions) perusahaan Indonesia meliputi penjualan,pembelian,dan transaksi lain yang menimbulkan perpindahan mata uang asing atau pencatatan piatang utang yang didominsikan-yaitu yang nilainya kan dilunasi-dalam suatu mata uang asing. Oleh karena laporan keuangan dari hampir semua perusahaan Indonesia menggunakan rupiah sebagai mata uang pelaporan, maka transaksi dalam mata uang lain harus disajikan kembali dalam (setara) rupiah sebelum dicatat dalam pembukuan dan dimasukkan dalam laporan keuangan perusahaan. Proses penyajian kembali transaksi mata uang asing dalam (setara) nilai rupiah sebagai penjabaran atau translasi (translasion).
Kurs mata uang asing
Penentuan kurs
Mata uang suatu negara mirip dengan komoditas lain,dan kursnya berubah karena sejumlah factor ekonomi yang memmengaruhi permintaan penawaran terhadap mata uang tersebut. Sebagai contoh,jika suatu negara sedang mengalami tingkat inflasi yang tinggi,daya beli mata uangnya kan menurun. Penurunan nilai suatu mata uang di cerminkan oleh penurunan posisi mata uang negara tersebut relative terhadap mata uang negara lain. Factor yang menyebabkan fluktuasi kurs adalah neraca pembayaran,perubahan suku bunga,dan tingkat investasi negara tersebut serta stabilitas dan proses tata kelola (governance).
Kurs langsung dan tidak langsung
Kurs langsung
Kurs langsung (direct exchange units-LCUs-DER) adalah banyaknya unit mata uang local yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing.
DER= nilai setara rupiah / 1 FCU
Kurs tidak langsung
Kurs tidak langsung (indirect exchange rate-IER) adalah kebalikan dari kurs langsung.
IER= 1 FCU / nilai setara rupiah
Perubahan kurs
Menguatnya rupiah-penuruanan kurs langsung
Menguatnya nilai rupiah berarti:
Lebih sedikit mata uang rupiah diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing
Satu rupiah memperoleh lebih banyak unit mata uang asing
Melemahnya rupiah-peningkatan kurs langsung
Melemahnya rupiah berarti:
Lebih banyak mata uang Indonesia yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing
Satu rupiah memperoleh lebih sedikit unit mata uang asing.
Kurs tunai (spot rate) dan kurs sekarang(current rate)
Kurs tunai adalah kurs yang digunakan dalam penyerahan segera siuatu mata uang. Kurs sekarang didefinisikan secara sederhana sebagai kurs tunai pada tanggal neraca suatu entitas.
Kurs masa depan (forward exchange rate)
Kurs masa depan pada suatu tanggal tertentu tidak sama dengan kurs tunai pada tanggal yang sama. E3kspektasi yang berbeda terhadap nilai kurs dimasa depan menentukan tingkat kurs tersebut. Selisih antara kurs depan dan kurs tunai pada suatu tanggal tertentu dinamakan spread. Spread memberikan informasi tentang kemungkinan pengutan atau pelemahan dari suatu mata uang.
Transaksi mata uang asing
Transaksi mata uang asing adalah aktivitas ekonomi yang dinyatakan dalam mata uang selain mata uang pencatatan suatu entitas. Transaksi tersebut meliputi:
Pembelian atau penjualan barang/jasa (impor atau ekspor),dimana harganya dinyatakan dalam mata uang asing
Utang atau piutang pinjaman dalam mata uang asing
Pembelian atau penjualan kontrak kurs masa depan.
Pembelian atau penjulan unit mata uang asing
Salah satu pihak dalam transaksi mata uang basing harus menukarkan mata uangnya sendiri dengan mata uang negara lain. Dalam praktik bisnis normal diperlukan penyelesaian transaksi dalam mata uang domestic bagi perusahaan yang melakukan penjulan atau memberikan pinjaman,namun persetujuan antara kedua pihak dapat menyebutkan sebaliknya. Beberapa pihak menggunakan singkatan yang mengacu pada transaksi mata uang asing dengan menggunakan huruf FX (singkatan dari foreigh exchange)saja.
Mengelola risiko mata uang internasional dengan instrumen keuangan pertukaran mata uang masa depan (foreign currency forward exchange)
entitas multinasioanal mengelola risiko mata uang asing mereka dengan menggunakan beberapa jenis instrument keuangan seperti:
Kontrak masa depan dalam mata uang asing
Opsi mata uang asing
Mata uang asing berjangka
Akuntansi untuk derevatif dan aktivitas lindung nilai (hedging) berpedoman pada dua standar. PSAK 50 , "instrument keuangan:penyajian dan pengungkapan", dan PSAK 55. "instrument keuangan: pengakuna dan pengukuran", mendefinisikan derivative dan menetapkan aturan umum dalam pengakuan derivatif baik sebagai asset atau kewajiban dalam neraca dan mengukur instrument keuangan tersebut pada nilai wajar.
Instrument keuangan (financial instrument) adalah kontarak yang akan meningkatkan nilai asset dari suatu entitas dan instrument utang dan ekuitas pada ekuitas lain. Contohnya antara lain bukti pemilikan,wesel bayar,wesel tagih,serta berbagai jenis kontrak keuangan lainnya.
Derevatif ( derivative ) adalah suatu instrument keuangan yang:
Memeliki satu atau lebih variabel pokok yang mendasari dan (underlying) dan satu atau lebih jumlah nasional (national amount)
Tidak memerlukan investasi awal bersih atau kalaupun memerlukan investasi,maka nilainya lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh jenis perjanjian lain yang diperkirakan akan menghsilkan efek yang sama terhadap perubahan dalam factor-faktor pasar.
Persyaratan perjanjian mengharuskan adanya settlenebt (pelunasan) pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang.
Devinisi spesifik dari deratif adalah suatu instrument keuangan atau kontrak yang mempunyai semua criteria berikut.
Instrument keuangan yang mengandung satu atau lebih variabel pokok yang mendasari (underlying) dan satu atau lebih jumlah nasional ( national amount), yang menentukan persyaratan instrument keuangan tersebut.
Variabel poko yang mendasari ( underying) adalah variabel keuangan yang atau variabel fisik yang mempunyai perubahan yang dapat di pantau atau yang dapat diverivikasi secara objektif. Kurs mata uang,harga komoditas,indeks atau tingkat harga,jumlah hari-hari yang hangat dalam musim dingin,atau variabel lain yang mencakupperistiwa yang terjadi maupun yang tidak terjadi,seperti pembayaran yang dijadwalkan dalam jumlah suatu kontrak adalah contoh dari variabel pokok yang mendasari.
Jumlah nasinal(natonal amount) adalah banyaknya unit mata uang,saham ,ukuran,kapasitas,berat,atau unit lain yang ditetapkan dalam instrument keuangan.
Instrument keuangan atau kontarak lain tidak memerlukan investasi bersih awal atau jika pun ada, maka investasi bersih awal tersebut lebih kecil dari pada yang diperlukan untuk jenis kontrak yang diharapkan mempunyai tanggapan yang serupa pada perubahan factor pasar.
Persyaratan kontrak:
Memerlukan atau membolehkan suatu penyelesaiaan bersih (net settlement)
Menyediakan penyerahan asset yang menempatkan penerima dalam pososisi ekonomi yang secara substansial tidak berbeda dengan penyelesaian bersih
Kontrak yang siap untuk diselsaikan oleh pasar atau mekanisme lain di luar kontrak.
Derevatif yang ditunjuk sebagai nilai lindung
PSAK 55 memberikan persyaratan spesifik dalam pengklasifikasian derivative sebagai suatu aktivitas lindung nilai. Akuntansi lindung nilai menghapuskan keuntungan ( kerugian) atas pos yang dilindungi atas kerugian ( keuntungan) dan instrument lindung nilai.
Lindung nilai dapat digunakan untuk:
Resiko kurs mata uang asing dimana kurs mata uang berubah setiap saat
Resiko tingkat bunga khususnya untuk perusahaan yang mempunyai instrument utang yang bersifat variabel
Resiko komoditas dimana harga masa depan komoditas dapat berbeda dari harga tunai.
Suatu instrument derivative dapat diklasifikasikan sebagai instrument lindung nilai,jika hanya jika seluruh criteria berikut ini terpenuhi,yaitu:
Dokumentasi yang cxukup harus disajikan pada awal jangka waktu ni8lai lindung untuk menentukan tujuan dan sasaran dari lindung nilai,instrument lindung nilai dan hal-hal yang dilindung,serta bagaimana efektivitas lindung nilai tersebut akan dievaluasi secara berkesinambungan.
Lindung nilai harus sangat efektif dalam mengomensasi seluruh perubahan dalam nilai wajar maupun arus kas yang di hubungkan dengan nilai yang dilindungi,dan seluruh strategi manajemen untuk melakukan lindung niulai tersebut secara konsisten harus didokumentasikan selama jangka waktu lindung nilai.
Untuk lindung nilai arus kas,transaksi yang diperkirakan sebagai subjek lindung nilai harus dapat memiliki kemungkinan yang sangat tinggi dan harus menunjukan adanya eksposur yang tinggi pada arus kas yang akan menyebabkan timbulnya untung dan rugi akibat risiko tersebut.
Efektivitas lindung nilai harus dapat di hitung dengan meyakinkan,seperti lindung nilai atas nilai wajar atau arus kas harus dapar dihubungkan dengan risiko lindung nilai dan instrument lindung nilai tersebut dapat dihitung dengan cepat.
Lindung nilai ditentukan secara berkesinambungan dan nilai pada bagian efektifnya ditentukan secra actual!sepanjang periode pelaporan keuangan.
Derevatif yang memenuhi persyaratan untuk lindung nilai dan digunakan oleh manajemen perusahaan untuk memenuhi tujuan tersebut diatur dalam PSAK 55,sebagai berikut:
Lindung nilai atas nilai wajar ( fair value hedges) digunakan untuk melindungi risiko perubahan nilai wajar dari kewajiban atau asset atau komitmen ( firm commitment) yang belum diakui untuk membeli menjual asset pada harga tetap atau porsi tertentu seperti asset,kewajiban,atau komitmen yang dapat dikaitkan dengan risiko tertentu dan dapat menyebabkan timbulnya keuntungan atau kerugian.
Lindung nilai arus kas (cash flow hedhes) digunakan untuk melindungi risiko perubahan arus kas yang antisipasi,yang masuk atau keluar dari perusahaan,untuk asset dan kewajiban yang diakui (seperti pembayaran bunga masa depan atas utang bunga dengan tingkat bunga variabel) atau transaksi yang diperkirakan sangat pasti terjadi dan dapat mempengaruhi laba rugi.
Lindung nilai dari investasi bersih operasi dari luar negeri. Derevatif yang tunjuk sebagai lindung nilai untuk jenis resiko mata uang asing ini mempunyai keuntungan atau kerugian yang dilaporkan untuk jenis resiko mata uang asing ini mempunyai keuntungan atau kerugian yang dilaporkan dalam pendapatan komprehensif lainnya sebagai bagian dari penyesuaian translasi kumulatif
Kontrak pertukaran masa depan
Untuk laporan keuangan yang berakhir pada oktober 2005.komite nilai tukar mata uang asing ( foreign exchange committee) dari badan federal reserve new York melaporkan bahwa volume rata-rata harian pada instrument nilai tukar adalah sebesar $440 miliar,sedangkan volume rata-rata harian transaksi opsi mata uang asing sebesar $37 miliar.
Perusahaan yang beroperasi di mancanegara sering kali menggunakan kontrak masa depan (forward exchange contract) dengan pedagang mata uang asing untuk menukarkan berbagai mata uang pada kurs dan tanggal tertentu dimasa depan. Kontrak pertukaran masa depan ini diperoleh dari pedagang mata uang asing. Biasanya, kontrak ini di tulis untuk salah satu mata uang internasional utama. Kontrak umumnya tersedia untuk jangka waktu berapa pun hingga 12 bulan kedepan, namunn kebanyakan lebih singkat,antara 30 sampai 180 hari. Kontrak pertukaran masa depan ini dapat berupa perolehan mata uang asing atau penyerahan mata uang asing pada tanggal tertentu dimasa depan atau yang disebut dengan tangggal kedaluarsa (expiration date). Kurs pertukaran kontrak tersebut berbeda dengan kurs tunai karena berbagai factor ekonomi yang terlibat dalam penentuan kurs masa depan vs kurs tunai pertukaran. Untuk transaksi lindung nilai,jika kurs masa depan lebih tinggi dari pada kurs tunai,maka selisih antara kurs ini disebut premi atas kontrak pertukaran masa depan (premium on the forward exchange contract);ini berarti mata uang asing di jual pada harga lebih tinggi( harga premium) dibandingkan dengan pasar masa depan (forward market). Jika kurs masa depan lebih rendah dari pada kurs tunai,maka selisihnya disebut dengan diskon atas kontrak pertukaran masa depan (discount on the forward exchange contract);ini berarti mata uang asing dijual pada harga yang lebih rendah (harga diskon) dibandingkan dengan pasar masa depan.
PSAK 55 menetapkan aturan dasar untuk akuntansi atas kontrak pertukaran masa depan. Perubahan nilai wajar harus diakui,namun akuntansi khusus untuk perubahan tersebut tergantung pada tujuan dari lindung nilai. Untuk kontrak pertukaran masa depan,aturan dasarnya adalah menggunakan kurs masa depan untuk mencatat kontrak masa depan.
Kasus 1. Mengelola posisi asset atau kewajiban bersih yang terkena eksposur mata uang asing: bukan instrument lindung nilai
Penggunaan yang paling umum dari kontrak pertukaran mata uang asing adalah untuk mengelola posisi mata uang asing,baik posisi asset bersih yang terkena eksposur maupun kewajiban bersih. Kontrak pertukaran mata uang asing akan menyeimbangkan antara kewajiban dalam suatu mata uang asing dengan piutang dalam mata uang asing yang sama,sehingga akan menghapuskan risiko fluktuasi mata uang asing.
PSAK 55 menjelaskan aturan umum bahwa kurs yang relevan untuk menilai kontrak pertukaran mata uang asing adalah kontrak masa depan pada tiap tanggal penilaian. PSAK 10 menjelaskan bahwa piutang usaha atau utang usaha yang dideniminasi dalam mata uang asing dinilai menggunakan kurs tunai pada tanggal penilaian. Kontrak pertukaran harus disesuaikan atas perubahan nilai wajarnya. Karena dua kurs yang digunakan berbeda-kurs tunai dan kurs masa depan-umumnya akan timbul perbedaan antara jumlah keuntungan atau kerugian. Perbedaan ini tidak terlalu besar namun akan menimbulkan sedikit sedikit volatilitas dalam arus laba.
Nilai waktu ( time value ) dari arus kas masa depan dari kontrak pertukaran
PSAK 55 mengharuskan pengakuan factor bunga jika bunga yang dikenakan signifikan. Oleh karenanya,jika bunga signifikan,maka perusahaan harus menggunakan nilai sekarang,maka perusahaan secara eksplisit mengakui nilai waktu dari uang.
Ilustrasi mengelola posisi kewajiban bersih yang terkena eksposur
Contoh berikut menunjukkan akuntansi untuk pengelolaan posisi mata uang asing dengan kontak pertukarannya. Asumsikan hal-hal berikut:
Pada tanggal 1 oktober 20xl,PT induk membeli barang secara kredit dari Tokyo industries dengan nilai 2.000.000 yen
Transaksi tersebut didominasi dalam yen,dan PT induk menghapuskan risiko dalam kewajiban mata uang asingnya dengan kontrak pertukaran untuk menerima 2.000.000 yen dari pedagang mata uang asing.
Jangka waktu kontrak pertukaran mata uang asing sama dengan periode kredit 6 bulan yang diberikan oleh Tokyo industries.
Tanggal akhir tahun PT induk adalah 31 desember,sementara utang akan dilunasi pada tanggal 1 april 20X2.
Kurs langsung yang relevan adalah sebagai berikut:
Tanggal Nilai setara rupiah dari 1 yen
Kurs tunai Kurs masa depan
1 oktober 20X1 (tanggal transaksi) Rp 80 Rp 85(180 hari)
31 desember 20X1 (tanggal neraca) 90 87 (90 hari)
1 april 20X1 ( tanggal neraca ) 86
Garis waktu untuk transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
1 oktober 20X1 (tanggal transaksi):
Timbul transaksi yang di diminasi dalam yen
Menandatangani kontrak masa depan 180 hari untuk yang menerima yen.
1 april 20X1 ( tanggal neraca ):
Memperoleh yen melalui penyelesaian kontrak masa depan
Membayar yen untuk melunasi utang usaha
Ayat jurnal beriku adalah ayat jurnal untuk mencatat kejadian-kejadian dalam ilustrasi tersebut.
1 oktober 20X1
(5) persediaan 160.000.00
Utang usaha (¥) 160.000.000
Diperoloeh dari membeli persediaan secara kredit: Rp 160.000.000=¥2.000.000 x Rp 80 kurs tunai 1 oktober.
(6) piutang masa uang asing dari broker (¥) 170.000.000
Utang rupiah ke broker 170.000.000
Diperoleh dari membeli kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen : Rp 170.00.000=¥2.000.000 x Rp 85 kurs masa depan
Ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan untuk tanggal 31 desember 20X1,akhir tahun fiscal PT induk,adalah:
(7) piutang mata uang asing dari broker (¥) 4.000.000.
Keuntungan transaksi mata uang asing 4.000.000
Diperoleh dari menyesuaiankan piutang yang didominasi dalam yen menjadi nilai setara dolar AS
Sekarang menggunakan kurs masa depan,sesuai dengan PSAK 55:
Rp 174.000.000=¥2.000.000 x Rp87 kurs masa depan 90 hari pada tanggal 31 Des
-170.000.000=¥2.000.000 x Rp85 kurs masa depan 180 hari pada tanggal 1 okt
Rp 4.000.000 =¥2.000.000 x (Rp87-Rp85)
(8) kerugian transaksi mata uang 20.000.000
Utang usaha 20.000.000
Di peroleh dari menyesuaikan utang yang didominasi dalam yen menjadi nilai setara dolar AS
Sekarang menggunakan kurs tunai,sesuai denmgan PSAK 10:
Rp 180.000.000 = ¥2.000.000 x Rp90 kurs tunai pada tanggal 31 Des
-160.000.000 = ¥2.000.000 x Rp80 kurs tunai pada tanggal 1 Okt
Rp 20.000.000 = ¥2.000.000 x (Rp90-Rp80)
Kasus 2: lindung nilai komitmen mata uang asing belum diakui: lindung nilai atas nilai wajar mata uang asing
Perusahaan dapat mengalami risiko mata uang asing sebelum terjadinya transaksi pembelian atau penjualan. Sebagai contoh,sebuah perusahaan dapt menandatangani pembelian yang tidak dapat dibatalkan untuk membeli barang dari entitas asing dari masa depan yang akan dibayar dalam mata uang asing. Dengan menyetujui harga beli pada saat ini untuk pembelian masa depan,perusahaan telah terikat dengan komitmen mata uang asing yang dapat diidentifikasi walaupun pembelian belum terjadi;yaitu,kontrak pembelian masih executor (belum diakui). Perusahaan belum mempunyai risiko perubahan kurs sebelum tanggal transaksi (tanggal penyerahan barang).
Ilustrasi lindung nilai komitmen mata uang asing belum diakui
Transaksi impor antara PT induk dan Tokyo industries
Pada tanggal 1 agustus 20X1,PT induk membuat kontrak dengan Tokyo industries untuk membeli barang yang dipesan khusus. Pembuatan dan pengiriman barang tersebut akan memerlukan waktu 60 hari (tanggal 1 oktober 20X1). Harga kontrak adalah 2.000.000 yen,yang akan dibayar pada tanggal 1 april 20X2,yaitu 180 hari setelah pengiriman barang.
Pada tanggal 1 agustus 20X1,PT Induk melakukan lindung nilai atas komitmen utang mata uang asing dengan kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen dalam 240 hari ( 60 hari sampai pengiriman di tambah 180 hari periode kredit). Kurs masa depan untuk kontrak masa depan 240 hari adalah Rp81 untuk 1 yen. Tujuan kontrak masa depan 240 hari ini ada dua. Pertama,untuk 60 hari dari tanggal 1 agustus 20X1 sampai oktober 20X1,kontrak masa depan adalah untuk linding nilai komitmen mata uang asing dapat di identifikasi . untuk periode 180 hari dari tanggal 1 oktober 20X1 sampai 1 april 20X2,kontrak masa depan adalah untuk lindung nilai atas posisi kewajiban bersih yang terkena eksposur dalam mata uang asing.
Kurs yang relevan untuk contoh ini adalah sebagai berikut:
Tanggal Nilai setara rupiah dari 1 yen
Kurs tunai Kurs masa depan
1 agustus 20X1 Rp 75 Rp 83(240 hari)
1 oktober 20X1 80 85(180 hari)
Pada tanggal 1 agustus 20X1,perusahaan menentukan nilai komitmen untuk membayar yen atas utang masa depan menggunakan kurs masa depan. Akan tetapi,utang tidak dicatat sampai tanggal 1 agustus karena transaksi pertukaran belum terjadi;hutang hanya dicatat dalam ayat jurnal memorandum saja. Kontrak masa depan harus dinilai menggunakan nilai wajar. Pada saat perusahaan melakukan kontrak masa depan,kontrak tersebut belum mempunyai nilai wajar karena piutang mata uang asing sebesat Rp 166.000.000 sama dengan utang rupiah berdasarkan kontrak. Perubahan berikutnya dalam nilai wajar dari kontrak masa depan akan diukur menggunakan kurs masa depan dan jika bunga signifikan,maka akan didiskontokan untuk mencerminkan nilai waktu dari uang. Untuk tujuan ilustrasi,kita asumsikan bahwa bunga tidak signifikan dan efektivitas lindung nilai diukur dengan menggunakn referensi perubahan kurs masa depan.
1 agustus 20X1
Piutang mata uang asing ke broker (¥) 166.000.000
Utang rupiah ke broker 166.000.000
Diperoleh dari menandatangani kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen dalam 240 hari:
Rp 166.000.000 = ¥2.000.000 X Rp83 kurs masa depan 240 hari pada tanggal 1 agustus 20X1
Pada tanggal 1 oktober 20X4,kontrak masa depan dinilai kembali sesuai dengan nilai waarnya berdasarkan PSAK 55. Utang usaha dalam yen dicatat pada saat penerimaan persediaan.
1 oktober 20X1
Piutang mata uang asing dari broker (¥) 4.000.000
Keuntungan transaksi mata uang asing 4.000.000
Diperoleh dari menyesuaikan kontrak masa depan dengan nilai wajarnya,menggunakan kurs masa depan pada tanggal tersebut,dan mengakui keuntungan:
Rp170.000.000 = ¥2.000.000 X Rp85 kurs masa depan 180 hari pada tanggal 1 okt
-166.000.000 = ¥2.000.000 X Rp83 kurs masa depan 240 hari pada tanggal 1 agt
Rp 4.000.000 = ¥2.000.000 X (Rp85 – Rp 83)
Kerugian transaksi mata uang asing 4.000.000
Komitmen4.000.000
Untuk mencatat kerugian dari aspek istrumen keuangan dari komitmen:
Rp170.000.000 = ¥2.000.000 X Rp85 kurs masa depan 180 hari pada tanggal 1 okt
-166.000.000 = ¥2.000.000 X Rp83 kurs masa depan 240 hari pada tanggal 1 agt
Rp 4.000.000 = ¥2.000.000 X (Rp85 – Rp 83)
Akun komitmen adalah akun temporer selama angka waktu komitmen yang belum diakui. jika akun tersebut mempunyai saldo debit,maka akan ditampilkan dalam bagian asset di neraca;jika mempunyai saldo kredit,sebagaimana dalam contoh ini,maka akan ditampilkan dalam bagian kewajiban di neraca:
Asset kewajiban
Kontrak masa dapan pada ilai wajar 4.000.000 komitmen 4.000.000
Keuntungan transaksi mata uang asing sebesar Rp4.000.000 dihapus terhadap kerugian transaksi mata uang sebesar Rp4000.000,sehingga tidak ada pengaruhnya terhadap laba.
Persediaan 156.000.000
Komitmen 4.000.000
Utang usaha (¥)160.000.000
Mencatat utang usaha menggunakan kurs tunai dan mencatat pembelian persediaan:
Rp160.000.000 = ¥2.000.000 X Rp80 kurs tunai tanggal 1 oktober
Kasus 3: lindung nilai transaksi mata uang asing diperkirakan: lindung nilai arus kas mata uang asing
Perbedaan perlakuan akuntansi untuk lindung nilai transaksi diperkirakan sebagai lindung nilai arus kas dengan lindung nilai komitmen mata uang asing yang dapat di identifikasi sebagai lindung nilai atas nilai wajar. Transaksi yang diperkirakan adalah
terjadi sesuai dengan yang diperkirakan,tetapi lindung nilai atas transaksi yang diperkirakan diperlakukan sebagai lindung nilai arus kas dengan bagian efektif dari perubahan nilai wajarnya diakui dalam pendapatan komprehensif. Jenis lindung nilai ini adalah lindung nilai terhadap perubahan dalam arus kas yang mungkin terjadi dimasa depan yang akan timbul dari perubahan dalam kurs mata uang asing. Transaksi yang diperkirankan dapat menjadi komitmen jika pihak pihak terlibat membuat perjanjian yang mengikat.
Kasus 4: spekulasi dipasar mata uang asing
Sebuah entitas memutuskan untuk berspekulasi dalam mata uang asing sebagaimana dapat dilakukan pada komoditas lain. Sebagaimana contoh,perusahaan Indonesia menduga rupiah akan menguat terhadap euro,yaitu kurs langsung akan menurun. Dalam kasus ini perusahaan Indonesia dapat berspekulasi dengan kontrak masa depan dengan menjual euro untuk penyerahan dimasa depan,dengan harapan dapat membeli euro dengan harga lebih rendah pada saat penyerahan.
Substansi ekonomis dari spekulasi mata uang asing adalah untuk memberikan risiko mata uang asing kepada investor,dengan mana investor berharap dapat memperoleh laba. Kurs untuk penilaian terkait dengan kontrak mata uang asing spekulasi adalah kurs masa depan spekulatif adalah kurs masa depan dengan jangka waktu kontrak. Keuntungan atau kerugian kontrak masa depan spekulasi dihitung dengan menentukan perbedaan antara kurs masa depan pada tanggal kontrak (atau tanggal penilaian sebelumnya ) dengan kurs masa depan yang tersedia selama jangka waktu kontrak. Kurs masa depan digunakan untuk menilai kontrak masa depan.
Pembahasan tambahan
Catatan untuk pengukuran efektifitas lindung nilai
PSAK 55 menyatakan bahwa,pada setiap awal transaksi lindung nilai,perusahaan harus mendefinisikan metode yang akan digunakan untuk mengukur efektifitas lindung nilai. Efektifitas berarti akan terdapat penghapusan,dalak kisaran 80% sampai 125%,dari perubahan nilai wajar arus kas dan perubahan nilai wajar risiko yang dilindung nilai. Efektivitas harus dimulai paling tidak setip tiga bulan dan pada saat perusahaan melaaporkan keuangan atau laba. Perusahaan dapat memutuskan untuk memilih dari beberapa pengukuran yang berbeda untuk menilai efektifitas lindung nilai. Nilai intrinsic dari derivative (the time value o a derative) terkait dengan nilai yang dialokasikan ke kesempatan untuk memiliki derevatif terbuka bagi periode tertentu. Nilai waktu akan berkurang selama jangka waktu derevatif dan menjadi nol pada tanggal jatuh tempo derevatif. Jika perusahaan menggunakan kurs tunai untuk mengukur efektifitas lindung nilai,maka setiap perbedaan antara kurs tunai dan kurs masa depan tidak dimasukkan dalam penilaian efektifitas lindung nilai,melainkan dimasukkan dalam laba.
Alokasi pajak antarperiode atas keuntungn (kerugian) mata uang asing
Perbedaan temporer dalam pengakuan kuntungan atau kerugian mata uang asing antara akuntansi pajak dan akuntansi GAAP mengharuskan alokasi pajak antarperiode. Umumnya,metode akrual untuk pengakuan pengaruh perubahan kurs dalam periode terjadi konversi dari akun yang didominasi dalam mata uang asing. Perbedaan temporer diakui sesuai PSAK 46, "akuntansi untuk pajak penghasilan"
Lindung nilai investasi bersih dientitas asing
Dalam pembahasan awal pengakuan kontrak masa depan sebagai instrument lindung nilai,risiko mata uang asing dari transaksi yang didominasi dalam mata uag asing dapat dihapuskan. Konsep yang sam berlaku untuk perusahaan indinesia yang menganggap investasi bersih di entitas asing sebagai komitmen jangka panjang yang mengakibatkan komitmen terkena eksposur resiko mata uang asing. Sejumlah alat bantu manajemen neraca tersedia bagi perusahaan Indonesia untuk melindungi nilai investasi bersih pada entitas asing. Manajemen dapat menggunakan kontrak pertukaran mata uang asing,komitmen mata uang asing lainnya,atau beberapa perjanjian pendanaan antar perusahaan tertentu,termasuk transaksi antar perusahaan. Sebagai contoh,perusahaan induk Indonesia dapat meminjam 10.000 poundsterling inggris untuk melindungi nilai terhadap posisi asset bersih yang terkena eksposur setara dari anak perusahaan inggris. Setiap fluktuasi kurs antara poundsterling dan rupiah akan dihapus oleh investasi pada anak perusahaan inggris dan juga utang pinjaman.
PSAK 55 munyatakan bahwa untuk instrument keuangan derevatif yang ditujukan sebagai lidung nilai atas investasi bersih dalam operasi asing yang terkena eksposur mata uang asing. Maka setiap bagian dari perubahan nilai wajar yang setara dengan keuntungan atau kerugian transaksi mata uang asing akan dilaporkan dalam pendapatan komprehensif lainnya. Bagian dari pendapatan komprehensif lainnya tersebut yang ditimbulkan dari lindung nilai investasi bersih di operasi asing akan menjadi penyesuaian translasi kumulatif dalam pendapatan komprehensif kumulatif lainnya.
BAB III
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Transaksi mata uang asing adalah dimana nilai tukarnya dinyatakan dalam mata uang fungsional dari suatu entitas. Di Indonesia, akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan tahun 2007 yaitu PSAK No.10 tentang transaksi dalam mata uang asing dan PSAK No.11 tentang penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing yang meliputi penentuan kurs.
Kurs adalah rasio pertukaran dua mata uang. Beberapa kurs yang digunakan:
Kurs Spot (spot rate)Kurs tunai yang berlaku pada tanggal transaksi.
Kurs Sekarang (current rate)Kurs dimana 1 unit mata uang dapat dipertukarkan dengan mata uang lain pada tanggal neraca atau tanggal transaksi.
Forward Rate Kurs tertentu yang disepakati dan digunakan dalam transaksi kontrak berjangka.
Ketentuan PSAK No.10 tentang Transaksi Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing adalah transaksi yang didenominasi atau membutuhkan penyelesaian dalam suatu mata uang asing, termasuk transaksi yang timbul ketika suatu perusahaan:
a) Membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasi dalam suatu mata uang asing;
b) Meminjam (utang) atau meminjamkan (piutang) dana yang didenominasi dalam suatu mata uang asing;
c) Menjadi pihak untuk suatu perjanjian dalam valuta asing yang belum terlaksana
d) Memperoleh atau melepaskan asset, dan menimbulkan atau melunasi kewajiban yang didenominasi dalam suatu mata uang asing.
Perlakuan akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing selain kontrak berjangka adalah:
1. Pengakuan awal
Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Kurs tunai yang berlaku pada tanggal transaksi sering disebut kurs spot (spot rate). Untuk alasan praktis, suatu kurs yang mendekati kurs tanggal transaksi sering digunakan, contohnya, suatu kurs rata-rata selama seminggu atau sebulan mungkin digunakan untuk seluruh transaksi dalam setiap mata uang asing yang terjadi selama periode itu. Namun, jika kurs berfluktuasi secara signifikan, penggunakan kurs rata-rata
untuk satu periode tidak dapat diandalkan.
2. Pelaporan pada Tanggal Neraca Berikutnya
Pada setiap tanggal neraca:
a) Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca. Apabila terdapat kesulitan dalam menentukan kurs tanggal neraca, maka dapat digunakan kurs tengah Bank Indonesia sebagai indikator yang obyektif;
b) Pos non-moneter tidak boleh dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal neraca tetapi tetap harus dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi; dan
c) Pos non-moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang asing harus dilaporkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai tersebut ditentukan.
Nilai terbawa dari suatu pos ditentukan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan. Misalnya, instrumen keuangan dan properti tertentu (investasi yang dilakukan Dana Pensiun), mungkin dinilai pada nilai wajar atau pada biaya historis. Apakah nilai tercatat ditentukan berdasarkan biaya historis atau nilai wajar, nilai yang ditentukan untuk pos valuta asing dilaporkan pada mata uang pelaporan sesuai dengan Pernyataan ini.
3. Pengakuan Selisih Kurs
Selisih kurs timbul apabila terdapat perubahan kurs antara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian (settlement date) pos moneter yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing. Bila timbulnya dan penyelesaian suatu transaksi berada dalam suatu periode akuntansi yang sama, maka seluruh selisih kurs diakui dalam periode tersebut. Namun jika timbulnya dan diselesaikannya suatu transaksi berada dalam beberapa periode akuntansi, maka selisih kurs harus diakui untuk setiap periode akuntansi dengan memperhitungkan perubahan kurs untuk masing-masing periode.
Saran
Suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakan menghadapi resiko mata uang jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata uang menyebabkan mata uang induk perusahaan juga berubah. Maka dari itu di perlukannya prinsip kehati-hatian dalam akuntansi.
Daftar pustaka
Terimakasih telah membaca AKUNTANSI MULTINASIONAL; TRANSAKSI MATA UANG ASING. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat
0 komentar: