November 06, 2016

Kerjasama Ekonomi (Trilateral) Indonesia, Australia, dan Timor Leste

Judul: Kerjasama Ekonomi (Trilateral) Indonesia, Australia, dan Timor Leste
Penulis: Danita Pravinska


PAPER
Mata Kuliah Studi Kawasan Asia Pasifik
Oleh Dosen Imelda M. J. Sianipar, MA
"Kerjasama Ekonomi (Trilateral) Indonesia, Australia, dan Timor Leste"

Disusun Oleh :Danita Pravinska
1170750006
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
HUBUNGAN INTERNASIONAL
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kerjasama antarnegara adalah terjalinnya hubungan antara satu negara dengan negara lainnya melalui kesepakatan untuk mencapai tujuan. Kerjasama antarnegara memiliki bentuk yang bermacam-macam, mulai dari kerjasama ekonomi, perdagangan, dan lain-lain. Istilah kerjasama ekonomi internasional tidak sama dengan perdagangan internasional. Kerjasama ekonomi internasional mempunyai cakupan yang lebih luas daripada perdagangan internasional. Dengan demikian kerjasama ekonomi internasional adalah merupakan hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan. Berdasarkan pengertian kerjasama, maka setiap negara yang mengadakan kerjasama dengan negara lain pasti mempunyai tujuan. Sesuai dengan perspektif atau pandangan dari teori liberalisme, dimana perspektif liberalisme lebih cenderung memiliki keinginan untuk mengadakan kerjasama dalam penyelesaian masalah dan selalu percaya pada kemajuan individu dan kelompok.Bentuk dari kerjasama ekonomi antarnegara di kawasan Asia Pasifik ini yaitu untuk membuktikan atau melihat bahwa dengan terselenggaranya suatu hubungan kerjasama dengan negara-negara lain dapat meringankan beban suatu negara dalam memenuhi kebutuhan dari negara tersebut, sehingga pandangan kaum liberalisme dapat dibuktikan dengan adanya kerjasama itu. Walaupun liberalisme tidak mengesampingkan negara sebagai aktor yang dominan, namun pada masa yang sekarang dan seperti ini globalisasi yang muncul dan menuntut negara agar lebih berperan terhadap isu-isu yang sangat luas. Sehingga mau tak mau, negara harus "membagi" peranan yang dimiliki dalam bentuk lain, seperti misalnya kerjasama.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
Dampak serta implikasi apa yang di dapat dari kerjasama ekonomi tersebut bagi masing-masing negara yang terlibat ?BAB III
LANDASAN TEORI
Di dalam menulis paper mengenai "Kerjasama Ekonomi (Trilateral) Indonesia, Australia, dan Timor Leste" ini, landasan teori yang digunakan adalah perspektif liberalisme. Liberalisme merupakan salah satu perspektif tradisional yang bertentangan dengan perspektif lainnya dalam hubungan internasional, yakni realisme. Perspektif Liberalisme memiliki asumsi filosofis dasar mengenai manusia. Di dalam hubungan internasional menurut kaum liberal, ada dua aktor yang berperan penting yaitu negara dan aktor non-negara. Liberalisme memandang manusia sebagai makhluk yang rasional dan cenderung mengadakan kerjasama untuk mencapai kepentingannya. Sebagaimana manusia, negara pun memiliki sikap rasional dan kecenderungan bekerjasama dengan yang lain. Liberalisme memandang bahwa aktor-aktor non negara seperti individu dan Non Governmental Organizations (NGOs) juga memiliki kontribusi dan peranan yang relevan dalam hubungan internasional. Namun, liberalisme juga tidak mengesampingkan bahwa negara juga merupakan aktor yang dominan.
Kaum liberal juga percaya untuk membentuk kesejahteraan tidak mutlak bertumpu pada pemerintah namun juga dapat ditentukan oleh individu dan kelompok. Agenda utama dari liberalisme adalah perdamaian dan kerjasama, baik antara aktor negara maupun aktor bukan negara. Perdamaian dan stabilitas internasional dilihat dari kacamata liberalisme dapat dicapai melalui kolaborasi dan kooperasi. Konteks kolaborasi lebih cenderung pada patokan untung dan rugi dengan pendekatan pada kepentingan daripada aktor yang bersangkutan. Sedangkan kooperasi lebih menitikberatkan pada sudut pandang kekuatan. Dalam perspektif liberalisme, kerjasama dapat terselenggara dengan baik apabila memiliki kepentingan bersama dan juga adanya pihak yang mengontrol jalannya kerjasama tersebut.
BAB IV
ARGUMEN UTAMA
Berdasarkan landasan teori pada bab sebelumnya, dalam menulis argumen utama ini melihat bahwa beberapa negara yang berada di kawasan Asia Pasifik yaitu negara Indonesia, Australia, dan Timor Leste mengadakan kerjasama terutama dalam bidang ekonomi antara lain adalah sebagai berikut :
Pada dasarnya suatu negara tidak dapat menghindar dari hubungan dengan negara-negara lain.
Bentuk kerjasama dalam bidang ekonomi merupakan salah satu aspek penting bagi negara dalam melakukan pembangunan negara serta untuk menjaga kestabilan suatu negara.
BAB V
PEMBAHASAN
Pemerintah Indonesia, Australia dan Timor Leste sepakat mengembangkan kerjasama di bidang ekonomi, termasuk perdagangan serta investasi yang menguntungkan bagi ketiga negara. Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengatakan saat berada di Nusa Dua, Bali, Jum'at, 9 November 2012, setelah bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao menyatakan pertemuan trilateral berlangsung dalam suasana yang konstruktif. Perdana Menteri Gillard mengatakan pembicaraan ketiga pemimpin pemerintahan tersebut terkait dengan kerjasama di bidang ekonomi yaitu investasi dan perdagangan dan upaya untuk memperlancar hubungan antar warganegara melalui telekomunikasi dan transportasi, kemudian akan ada pembahasan kerjasama teknis atas kerjasama tersebut di Dili pada bulan Maret atau April tahun 2013. Perdana Menteri Australia juga menambahkan, bahwa masa depan ekonomi Australia berkaitan dengan Asia. Seperti yang ada dalam "white paper" tentang abad Asia, dimana Asia memberikan pengaruh pada "supplay chain global". Negara tidak bisa sendirian mengandalkan, memerlukan produk dari negara lain, dan itulah yang krusial bagi Australia dan juga bagi Indonesia dan Timor Leste. Sehingga dengan adanya pertemuan tersebut akan mempererat kerjasama antara ketiga negara yang terlibat itu.
Indonesia, Australia, dan Timor Leste merupakan tiga negara yang terletak dalam wilayah Asia Pasifik dan letak antara ketiga negara ini juga berdekatan. Sehingga sangat memungkinkan untuk terjalinnya suatu hubungan kerjasama di berbagai aspek demi menjaga hubungan baik antara satu sama lain dan juga untuk meningkatkan eksistensi dari masing-masing negara tersebut. Di dalam hal ini adalah menyangkut pengembangan kerjasama di bidang ekonomi terutama dalam kegiatan investasi dan perdagangan antara ketiga negara itu. Indonesia dan Timor Leste merupakan negara berkembang, sedangkan Australia sudah merupakan negara maju. Dengan demikian hubungan kerjasama ekonomi ini setidaknya akan memberikan keuntungan dan kerugian bagi setiap negara.
Berlangsungnya hubungan kerjasama ekonomi ini didasarkan atas perspektif liberalisme ekonomi yang menyatakan bahwa kaum liberal mempunyai pandangan tentang organisasi ekonomi masyarakat misalnya, ada yang percaya bahwa kebebasan individu harus diperluas ke dalam wilayah ekonomi. Kerjasama ekonomi internasional tidak dapat ditolak oleh negara manapun, termasuk diantaranya Indonesia, Australia, dan Timor Leste. Kerjasama ekonomi internasional sebagai wujud globalisasi yang menyeret semua negara untuk menjadi pemain, tidak hanya menjadi penonton sehingga semua penduduk atau warganegara dituntut untuk menerima kehadiran globalisasi ekonomi ini, baik secara sukarela maupun terpaksa. Oleh karena itu, semua pihak harus siap menerima pengaruh globalisasi ekonomi sebagai bagian dari kehidupannya. Globalisasi ekonomi tersebut memiliki kebaikan dan ketidakpuasan bagi negara-negara yang terseret didalamnya terutama bagi ketiga negara ini.Kebaikan globalisasi ekonomi tersebut diantaranya dengan peningkatan keterbukaan berbagai negara dalam menjalankan perdagangan luar negeri (melalui pengurangan tariff atau pajak impor dan pajak ekspor dan hambatan perdagangan lain), dalam menerima aliran investasi dalam bentuk penanaman modal, dan dalam menerima aliran modal keuangan untuk investasi porpofolio melalui produksi dunia dapat ditingkatkan, meningkatkan kemakmuran masyarakat suatu negara, meluaskan pasar untuk modal dalam negeri, dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik, dan menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi. Sedangkan ketidakpuasan yang dirasakan dari globalisasi ekonomi adalah menghambat pertumbuhan sektor industri, memperburuk neraca pembayaran, sektor keuangan semakin tidak stabil, dan memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Asumsi-asumsi kunci liberalisme klasik adalah bahwa keuntungan akan diperoleh oleh semua pihak jika pasar dibiarkan bekerja dengan bebas tanpa intervensi negara dan jika negara-negara mampu melakukan perdagangan secara terbuka dan bebas dengan negara-negara lain, karena pasar dilihat sebagai alat yang efisien untuk mengatur produksi dan pertukaran yang mengarahkan dan mengoordinasi aktivitas perekonomian.
Kegiatan perdagangan akan terbukti bermanfaat dengan misalnya, menimbulkan interdependensi diantara negara-negara dan menciptakan kesejahteraan serta akan mampu mengurangi kemungkinan timbulnya konflik. Dengan demikian implikasi, maksud atau tujuan dari suatu kerjasama ekonomi yang diadakan antara Indonesia, Australia, dan Timor Leste yaitu mengisi kekurangan di bidang ekonomi bagi masing-masing negara yang mengadakan kerja sama, meningkatkan perekonomian negara-negara yang mengadakan kerja sama di berbagai bidang, meningkatkan taraf hidup manusia, kesejahteraan, dan kemakmuran dunia, memperluas hubungan dan mempererat persahabatan, dan meningkatkan devisa negara.
Dilihat dari fakta yang ada bahwa Australia adalah salah satu negara yang memiliki ekonomi terkuat di dunia, dengan pertumbuhan ekonomi secara berturut-turut dan pengangguran turun hingga ke tingkat terendah dalam satu generasi. Sebagai buah dari reformasi struktural dan kebijakan selama hampir tiga dasawarsa, ekonomi Australia kini menjadi luwes, berdayatahan dan makin terintegrasi dengan pasar global. Kekuatan ekonomi Australia terlihat jelas dalam beberapa tahun terakhir atas kemampuannya untuk bertahan dari sejumlah kejadian internal dan eksternal, termasuk kekeringan yang parah, pembangunan rumah yang meledak dan krisis keuangan dan ekonomi Asia. Struktur ekonomi yang stabil sebagai penerapan reformasi struktural dan kebijakan yang terus-menerus sejak 1970an, Australia kini memiliki struktur kelembagaan dan peraturan yang sehat, stabil dan modern yang memberikan kepastian kepada dunia usaha dan menawarkan tujuan investasi yang ramah. Australia telah menurunkan rintangan perdagangan dan investasi dan persaingan nyata yang berlangsung di berbagai bidang ekonomi, termasuk di dalam sektor keuangan, transportasi udara dan telekomunikasi. Australia terus membangun fondasi reformasi struktural dalam negeri dan semakin meningkatnya akses pasar internasional, menikmati kemenangan melalui basis ekspor yang berdayasaing dan inovatif serta tekad kuat terhadap liberalisasi perdagangan dunia. Australia juga menyambut baik investasi asing. Australia mengakui peran penting investasi asing untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, pengembangan industri yang berdayasaing, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan ekspor. Australia juga menarik sebagai lokasi perusahaan internasional yang ingin mendirikan kantor kawasan untuk mengambil keuntungan dari meningkatnya kesempatan bisnis di kawasan Asia Pasifik dan untuk masuk ke pasar dalam negeri Australia yang sudah sangat maju. Untuk itu kerjasama ekonomi yang melibatkan ketiga negara itu dapat memberikan pengaruh yang besar dan positif untuk masing-masing negara, melihat Australia sangat kompeten dalam dunia perekonomian dan bagi Indonesia serta Timor Leste dapat mengikuti jejak perkembangan ekonomi dari negara Australia.
Sedangkan Timor Leste bisa berusaha untuk dapat setara dengan negara-negara tetangganya dengan jalan kerjasama baik bilateral maupun multilateral, termasuk dalam kerjasama ekonomi tersebut. Hal ini penting, karena semua negara tidak bisa berdiri sendiri apalagi Timor Leste yang merupakan negara baru, harus bisa membangun hubungan untuk memenuhi kepentingan nasional yang tidak bisa terpenuhi didalam negeri. Sumber daya alam yang dimiliki Timor Leste yang kaya dan terkenal dengan aneka hasil tambangnya seperti Timor Gap. Selain digunakan untuk memperoleh devisa negara dari hasil bumi untuk menunjang pembangunan, hal ini bisa menjadi modal tawar-menawar dengan Indonesia dan Australia untuk memberikan bantuan kepada Timor Leste dalam berbagai bentuk. Tetapi apabila Timor Leste bisa memanfaatkan potensi yang dimilikinya dan dengan bantuan negara lain khususnya Australia, Portugal dan Indonesia bukan tidak mungkin perkembangan Timor Leste bisa lebih baik dari negara-negara di Asia Pasifik ataupun juga negara negara di Asia Tenggara. Karena bila dibandingkan dengan potensi yang dimiliki dengan negara di Kepulauan Pasifik seperti Kepulauan Solomon, Vanuatu, Tuvalu dan yang lainnya. Timor Leste lebih mempunyai potensi yang lebih baik, baik dilihat dari sumber daya atau kepercayaan internasional khususnya negara maju dalam kerjasama internasional.
Dengan segala usaha yang dilakukan oleh Timor Leste tersebut akan membuat negara dapat bersaing dengan dunia internasional. Dan juga dengan keterlibatan Timor Leste dalam kerjasama ekonomi dengan Indonesia dan Australia dapat menunjukan potensi dan kemampuan dari negara tersebut untuk dapat duduk setara dengan kedua negara meski dalam kenyataannya Timor Leste merupakan negara yang baru merdeka namun berpotensi untuk menjadi negara maju. Liberalisme ekonomi mengatakan bahwa kerjasama itu rasional dan menguntungkan bersama, organisasi-organisasi dan rezim-rezim akan terus bertahan dalam jangka waktu yang lama dan dalam peralihan kekuasaan maupun pengaruh antara negara-negara besar. Dan kini kerjasama menjadi hal yang lebih masuk akal, dengan mempertimbangkan asumsi-asumsi keuntungan absolute.
Walaupun demikian suatu hubungan kerjasama ekonomi juga memiliki dampak secara umum, yaitu berupa dampak positif dan dampak negatif yang di dapat dari kerjasama antar ketiga negara tersebut. Dampak positif dan negatif dari kerjasama ekonomi tersebut antara lain sebagai berikut :
Dampak positif kerjasama ekonomi internasional terhadap perekonomian negara
Meningkatkan Keuangan Negara. Kerjasama ekonomi antarnegara dapat memberikan banyak manfaat, salah satunya di bidang keuangan. Melalui kerjasama ini negara dapat memperoleh bantuan berupa pinjaman keuangan dengan syarat lunak yang digunakan untuk pembangunan, terutama bagi Indonesia sebagai negara berkembang dan Timor Leste sebagai negara yang masih meningkatkan pembangunan negerinya di berbagai aspek. Dengan demikian, adanya pinjaman keuangan otomatis dapat meningkatkan keuangan negara.
Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi. Kerjasama ekonomi dapat menciptakan persaingan yang sehat di antara negara-negara anggota. Persaingan yang sehat ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan produsen tiap negara dalam menghasilkan produk-produk yang mampu bersaing dengan negara-negara lain. Keberhasilan bersaing suatu negara di tingkat regional dan internasional pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian negara yang bersangkutan.
Meningkatkan Investasi. Kerjasama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya, terutama di Indonesia. Banyaknya investor yang mau menginvestasikan modalnya dapat menjadi peluang bagi masing-masing negara untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan. Selain itu, banyaknya investasi dapat juga menambah lapangan kerja baru, sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.
Menambah Devisa Negara. Kerjasama ekonomi antarnegara khususnya di bidang perdagangan dapat meningkatkan devisa negara. Devisa diperoleh dari kegiatan ekspor barang. Semakin luas pasar akan semakin banyak devisa yang diperoleh negara, sehingga dapat memperlancar pembangunan negara.
Memperkuat Posisi Negara. Persaingan dagang di tingkat internasional sangat berat. Hal ini disebabkan adanya berbagai aturan dan hambatan perdagangan di setiap negara. Untuk itu perlu adanya kerjasama ekonomi, sehingga dalam kerjasama tersebut perlu dibuat aturan perdagangan yang menguntungkan negara-negara. Dengan demikian adanya aturan tersebut dapat memperlancar kegiatan ekspor dan impor dan menciptakan perdagangan yang saling menguntungkan dan posisi perdagangan dalam negeri juga semakin kuat.
Dampak negatif kerjasama ekonomi internasional terhadap perekonomian negara
Ketergantungan dengan Negara Lain. Banyaknya pinjaman modal dari negara lain dapat membuat negara yang meminjam selalu tergantung pada bantuan negara lain. Hal ini akan menyebabkan suatu negara tidak dapat menggembangkan pembangunan yang lebih baik.
Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Negara. Sikap ketergantungan yang semakin dalam dengan negara lain, dapat menyebabkan negara lain tersebut berpeluang melakukan campur tangan pada kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintahan suatu negara . Jika hal tersebut terjadi, maka dapat merugikan rakyat.
Masuknya Tenaga Asing. Alih teknologi yang timbul dari kerjasama ekonomi antarnegara memberi peluang masuknya tenaga kerja asing ke negara yang bersangkutan. Jika hal itu terjadi tenaga kerja dalam negeri menjadi tersingkir dan dampaknya terjadi banyaknya pengangguran.
Mendorong Masyarakat Menjadi Konsumtif. Barang-barang impor yang masuk ke negara-negara mendorong masyarakat untuk mencoba dan memakai produk-produk impor. Hal ini akan mendorong munculnya pola hidup konsumtif masyarakat suatu negara.
Dampak-dampak dari kerjasama ekonomi secara umum diatas merupakan suatu gambaran bagaimana kelanjutan serta perkembangan kerjasama ekonomi trilateral antara Indonesia, Australia, dan Timor Leste. Perkembangan terakhir mengenai kerjasama ekonomi tersebut baru sampai pada agenda pembahasan kerjasama teknis atas kerjasama perekonomian yaitu perdagangan dan investasi yang dimana akan berkelanjutan pada tahun ini. Dengan demikian hubungan kerjasama ekonomi antara Indonesia, Australia, dan Timor Leste merupakan awal dari perubahan dan juga kemajuan untuk setiap negara yang terlibat, karena dapat saling membantu satu sama lain dan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dari masing-masing negara. Dan perkembangan kerjasama ekonomi ini merupakan hubungan atau kegiatan jangka panjang antar ketiga negara demi meningkatkan kegiatan perekonomian pada masing-masing negara serta memperbaiki maupun mempertahankan kestabilan ekonomi negara-negara yang menjalin kerjasama ekonomi itu.BAB VI
PENUTUP
Kaum liberal mempercayai kesempatan bekerja sama dan menyatakan semua negara bisa meraih tujuan-tujuan mereka jika mereka benar-benar mengesampingkan ide-ide kepentingan diri mereka sendiri. Dengan kata lain, negara memang tetap sebagai aktor utama menurut kaum liberal tetapi peran negara yang sebagai institusi yang berdaulat yang mampu melindungi individu dan kelompok-kelompok didalamnya dalam melakukan interaksi internasional. Sehingga menurut liberalisme negara bukan merupakan satu-satunya aktor dalam hubungan internasional. Dan hubungan internasional dapat dijalankan dengan baik dan lancar jika terdapat keikutsertaan dari aktor-aktor non-negara yang berkerja secara sinergis dengan negara-negara lain. Kerjasama merupakan salah satu cara yang ditawarkan dan diterapkan oleh perspektif liberalisme untuk negara. Bentuk kerjasama antarnegara atau non-negara adalah salah satu untuk mencapai perdamaian dengan menjalin hubungan dengan negara-negara lain, organisasi-organisasi internasional, dan Non Governmental Organizations (NGOs) sehingga konflik dapat dihindari.
Kerjasama ekonomi (trilateral) Indonesia, Australia, dan Timor Leste adalah merupakan salah satu bentuk kerjasama dari sekian banyak kerjasama antarnegara maupun non-negara lainnya. Kelak kerjasama tersebut dapat memberikan dampak serta kemajuan yang baik dan pesat bagi masing-masing negara dan juga bagi kawasan Asia Pasifik sendiri. Karena melihat potensi yang dimiliki oleh ketiga negara, letaknya yang strategis, dan berdekatan akan mempermudah untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kerjasama tersebut. Apalagi dengan melihat perekonomian negara-negara ini yang sangat kompleks akan menjadi tantangan global bagi dunia internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Bacaan:
Jackson, Robert & Georg Sørensen. "Introduction to International Relations", Oxford, 1999.Steans, Jill and Lloyd Pettiford. "Hubungan Internasional: Perspektif dan Tema", Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Steans, Jill and Pettiford, Lloyd & Diez, Thomas. "Introduction to International Relations, Perspectives & Themes, 2nd edition", Pearson & Longman, 2005.Website:
http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/03/macam-macam-kerjasama-antar-negara.html. Html diakses 26 Desember 2012.http://asepeasttimor.wordpress.com/analisa-potensi-timor-leste-untuk-menjadi-negara-maju/. Html diakses 3 Januari 2013.http://www.indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/ekonomi_global.html. Html diakses 26 Desember 2012.http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/dampak-kerjasama-ekonomi-internasional-terhadap-ekonomi-indonesia/. Html diakses 26 Desember 2012.http://www.metrotvnews.com. Html diakses 18 November 2012.


Download Kerjasama Ekonomi (Trilateral) Indonesia, Australia, dan Timor Leste.docx

Download Now



Terimakasih telah membaca Kerjasama Ekonomi (Trilateral) Indonesia, Australia, dan Timor Leste. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

banner
Previous Post
Next Post

Akademikita adalah sebuah web arsip file atau dokumen tentang infografi, presentasi, dan lain-lain. Semua pengunjung bisa mengirimkan filenya untuk arsip melalui form yang telah disediakan.

0 komentar: