Oktober 08, 2016

Makalah Perbankan Syariah

Judul: Makalah Perbankan Syariah
Penulis: Nadia Salsabila


Makalah Perbankan Syariah
Jual Beli dan PSAK 105 ( Mudharabah )
Dibuat oleh :Kelompok 2
Aprilia Wulandari
Nanik
Murni
Yuliana
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
EKONOMI AKUNTANSI
2013/2014

BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari bermu'amalah antara satu dengan yang lainnya. Mu'amalah sesama manusia senantiasa mengalami perkembangan dan perubahan sesuai kemajuan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu aturan Allah yang terdapat dalam al-Qur'an tidak mungkin menjangkau seluruh segi pergaulan yang berubah itu. Itulah sebabnya ayat-ayat al-Qur'an yang berkaitan dengan hal ini hanya bersifat prinsip dalam mu'amalat dan dalam bentuk umum yang mengatur secara garis besar. Aturan yang lebih khusus datang dari Nabi. Hubungan manusia satu dengan manusia berkaitan dengan harta diatur agama islam salah satunya adalah jual beli. Dalam jual beli akan membuahkan kerja sama usaha antara dua belah pihak yang saling menguntungkan dengan bagi hasil.
Makalah ini akan membahas prinsip-prinsip jual beli dan prinsip-prinsip bagi hasil terutama al- Mudharabah.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat di buat rumusan sebai berikut:
1. Jual Beli
a. Apa pengertian Jual Beli ?
b. Bagaimana rukun Jual Beli ?
c. Bagaimana syarat Jual Beli ?
d. Bagaimana prinsip Jual beli ?
2. Bagi Hasil ( Al- Mudharabah)
a. Apa pengertian bagi hasil dan al- Mudharabah ?
b. Bagaimana rukun al-Mudharabah ?
c. Bagaimana syarat al- Mudharabah ?
d. Apa jenis-jenis al-Mudharabah ?

BAB II
PEMBAHASAN
Jual Beli
Pengertian Jual Beli
Jual beli dalam bahasa arab disebut ba'i yang secara bahasa adalah tukar menukar, sedangkan menurut istilah adalah tukar menukar atau peralihan kepemilikan dengan cara pergantian menurut bentuk yang diperbolehkan oleh syara' atau menukarkan barang dengan barang atau barang dengan uang, dengan jalan melepaskan hak milik dari seseorang terhadap orang lainnya atas kerelaan kedua belah pihak. Hukum melakukan jual beli adalah boleh (جواز) atau (مباح), sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 275:
وأحل الله البيع وحرم الربا
"Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba."
 Dan hadist Nabi yang berasal dari Rufa'ah bin Rafi' .Menurut riwayat al- Bazar yang disahkan oleh al-Hakim:
أن النبى صلى الله عليه وسلم سئل أى الكسب أطيب قال عمل الرجل بيده وكل بيع مبرور
Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW, pernah ditanya tentang usaha apa yang paling baik; nabi berkata: "Usaha seseorang dengan tangannya dan jual beli yang mabrur".
Rukun Jual beli
a. Adanya 'aqid (عاقد) yaitu penjual dan pembeli.
b. Adanya ma'qud 'alaih yaitu adanya harta (uang) dan barang yang dijual.
c. Adanya sighat (صيغة) yaitu adanya ijab dan qobul. Ijab adalah penyerahan penjual kepada pembeli sedangkan qobul adalah penerimaan dari pihak pembeli.
Syarat-syarat jual beli
Agar jual beli sah, harus memenuhi syarat-syaratnya. 
      Syarat-syarat pelaku akad
a) Baligh (berakal)
Allah SWT berfirman:
وَلاتُؤْتُوْا السّفَهَاء اَمْوَالَـكُمُ الّتِى جَعَلَ اللهُ لَكُمْ قِيَامًا... (النساء: ٥(
"Dan janganlah kamu berikan hartamu itu kepada orang yang bodoh (belum sempurna akalnya) harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan." (Q.S. an-Nisa: 5)
Ayat diatas menunjukkan bahwa orang yang bukan ahli tasaruf tidak boleh melakukan jual beli dan melakukan akad (ijab qobul). Pelaku akad disyariatkan seorang yang berakal dan bisa membedakan. Maka tidak sah akad jual beli oleh orang gila dan orang mabuk serta anak kecil yang tidak dapat membedakan. Apabila orang gila itu kadang sadar dan kadang gila, maka akad ketika gila tidak sah. Akad anak kecil yang bisa membedakan (tamyiz) adalah sah dan tergantung pada izin wali. Jika walinya mengizinkannya maka akadnya sah menurut syara'.
b) Beragama
Islam, hal ini berlaku untuk pembeli (kitab suci al-Qur'an/budak muslim) bukan penjual, hal ini dijadikan syarat karena dihawatirkan jika orang yang membeli adalah orang kafir, maka mereka akan merendahkan atau menghina islam dan kaum muslimin.
 c) Tidak dipaksa 
Syarat-syarat barang yang dijual beikan
Enam syarat untuk dijual belikan:
a.       Bendanya suci.
b.      Dapat dimanfaatkan.
c.       Milik penuh penjualnya.
d.      Kemampuan untuk menyerahkannya.
e.       Barangnya diketahui.
f.       Barangnya diketahui.
Prinsip Jual Beli
Ada 3 jenis prinsip yang telah dikembangkan sebagai sandaran pokok dalam pembiayaan modal kerja dan investasi dalam perbankan syariah, yaitu :
Bai' al- Murabahah
Pengertian
Bai' al-Murabahah adalah jual belil barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.
Dalam Bai' al-Murabahah, penjual harus memberitahuharga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingakat keuntunangan sebagai tambahanya.
Syarat Bai' al-Murabahah
Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah
Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang telah ditetapkan
Kontrak harus bebas dari riba
Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian
Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian
Jika syarat a,d atau e tidak dipenuhi, pembeli memiliki pilihan:
Melanjutkan pembelian seperti apa adanya
Kembali kedapa penjual dan mengyatakan ketidaksetujuan atas barang yang di jual
Membatalkan kontrak


Download Makalah Perbankan Syariah.docx

Download Now



Terimakasih telah membaca Makalah Perbankan Syariah. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

banner
Previous Post
Next Post

Akademikita adalah sebuah web arsip file atau dokumen tentang infografi, presentasi, dan lain-lain. Semua pengunjung bisa mengirimkan filenya untuk arsip melalui form yang telah disediakan.

0 komentar: