Judul: Konsep Dasar Akuntansi Biaya Penggolongan Biaya
Penulis: H. Swaditra
Konsep Dasar Akuntansi Biaya Penggolongan Biaya
Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Ahli
Menurut Mulyadi bahwa pengertian Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
Menurut Matz Usry pengertian Akuntansi Biaya adalah "Cost accounting sometime call management accounting, should be considered the key managerial partner, furnishing management with the necessary accounting tools to plan and control activities."
Menurut Abdul Halim mengemukakan bahwa definisi akuntansi biaya adalah "Akuntansi biaya adalah akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok (cost) dari suatu produk yang diproduksi (atau dijual di pasar) baik untuk memenuhi pesanan dan pemesan maupun untuk menjadi persediaan barang dagangan. yang akan dijual."
Menurut R. A. Supriyono dalam bukunya Akuntansi Biaya, bahwa Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
Jadi pengertian akuntansi biaya merupakan penentuan harga pokok suatu produk dengan melakukan suatu proses pencatatan, penggolongan dan penyajian transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
Hubungan Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Biaya
Akuntansi keuangan adalah proses perencanaan dan penggolongan, peringkasan, dan penyajian dari transaksi keuangan suatu badan usaha dengan cara yang sistematis, serta penafsiran terhadap hasilnya dari laporan-laporan yang disajikan oleh akuntansi. Tujuan akuntansi keuangan adalah sebagai alat pembantu untuk menjalankan fungsi, alat komunikasi dan pertanggung-jawaban dari manajemen kepada berbagai pihak yang menggunakan laporan keuangan, sesuai kepentingan masing-masing pemakai.Keterbatasan akuntansi keuangan bagi manajemen, khususnya untuk perusahaan manufaktur, adalah:
Untuk penentuan harga pokok berbagai jenis produk atau berbagai jasa yang dihasilkan perusahaan
Untuk menyusun perencanaan dan mengendalikan biaya
Untuk pengambilan keputusan yang berhubungan dengan biaya
Tujuan Akuntansi Biaya
Tujuan atau manfaat akuntansi biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan manajemen dalam mengelola perusahaan, yaitu informasi biaya yang bermanfaat untuk:
Perencanaan dan pengendalian biaya
Penentuan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dengan tepat dan teliti
Pengambilan keputusan oleh manajemen
Oleh karena itu tugas dari akuntansi biaya, biasanya dilaksanakan oleh bagian akuntansi biaya, secara terperinci adalah sebagai berikut:
Menyediakan data biaya yang diperlukan untuk perencanaan dan pengambilan kegiatan
Menyediakan data biaya untuk pengambilan keputusan sehari-hari atau proyek khusus yang memerlukan pemilihan alternative yang harus diambil
Berpartisipasi dalam berkreasi dan menyusun budget
Menetapkan metode dan prosedur pengendalian dan perbaikan operasi serta program pengurangan biaya
Mengembangkan sistem dan analisa biaya dalam rangka penentuan harga pokok dan menganalisa penyimpangan dan pengendalian fisik
Menyusun laporan biaya
Konsep Akuntansi Biaya
Konsep dan terminology akuntansi biaya diperlukan untuk dasar pembahasan akuntansi biaya dengan tujuan supaya dapat dipakai pedoman di dalam penyusunan laporan biaya. Berikut ini akan dibahas beberapa konsep dan terminology yang sering dipakai:
Harga Perolehan atau Harga Pokok (Cost) adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk:
Kas yang dibayarkan
Nilai aktiva lainnya yang diserahkan /dikorbankan
Nilai jasa yang diserahkan/dikorbankan
Hutang yang timbul
Tambahan modal
Dalam rangka pemilikan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan, baik pada masa lalu (harga perolehan yang telah terjadi) maupun pada masa yang akan datang (harga perolehan yang akan terjadi).
Biaya (Expense) adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenues) dan akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. Biaya digolongkan ke dalam harga pokok penjualan, biaya penjualan, biaya administrasi dan umum, biaya bunga dan biaya pajak perseroan.
Penghasilan (Revenues) adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk:
Kas yang diterima
Pihutang yang timbul
Nilai aktiva lainnya yang diterima
Nilai jasa yang diterima
Pengurangan hutang
Pengurangan modal
Rugi dan Laba (Profit and Loss) adalah hasil dari proses mempertemukan secara wajar antara semua penghasilan dengan semua biaya dalam periode akuntansi yang sama. Apabila semua penghasilan lebih besar dibanding biaya maka selisihnya adalah laba bersih. Akan tetapi, apabila semua penghasilan lebih kecil dibandingkan dengan semua biaya, selisihnya adalah rugi bersih.
Rugi (Losses) adalah berkurangnya aktiva atau kekayaan perusahaan yang bukan karena pengambilan modal oleh pemilik, dimana tidak ada manfaat yang diperoleh dari berkurangnya aktiva tersebut.
Penggolongan Biaya
Pengolongan adalah proses pengelompokan secara sistematis atas keseluruhan elemen yang ada kedalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih penting dan memiliki arti.
Akutansi biaya bertujuan memberikan informasi yang akan digunakan dalam berbagai tujuan, dalam dalam mengolo9ngkan biaya harus disesuaikan dengan tujuan dari informasi biaya yang akan disajikan.
Pengolongan Biaya sesuai dengan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perusahaan(Cost Classified Accourding to the Function of Business)
Fungsi pokok kegiatan perusahaan-perusahaan dapat digolongkan kedalam
Fungsi produksi fungsi yang berhubungan dengan pengolahaan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual.
Fungsi pemasaraan yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiataan menjual produk selasai yang siap dijual yang memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba yang sesuai keinginan perusahaan sampai dengan mengumpulkan kas dari hsil penjualaan
Fungsi administrasi dan umum , adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiataan penentuan kebijaksanaan, pengarahan,dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berhasil dan berguna (efektif) dan berdaya guna(efisien).
Fungsi keuangan atau (financial), yaitu fungsi yang berhubungan dengan keungan atau penyediaan dana diperlukan perusahaa.
Atas dasar fungsi tersebut diatas, biaya dapat dikelompokan menjadi :a.Biaya produksi, yaitu semua biaya yeng berhubungan dengan produksi atau pengolahan bahan baku menjadi produk selesai.Biaya dapat digolongkan kedalam :
(1)Biaya bahan baku ,(2) Biaya tenaga kerja langsung ,(3)Biaya overhead Pabrik
Barang yang dikonsumsi perusahaan dapat digolongkan kedalam (materials) dan barang bukan bahan.Bahan adalah barang yang akan diproses/yang diolah menjadi produk selesai,atau barang atau barang yang akan merupakan dari produk selesai, misalnya suplies yang dapat dipakai dipabrik atau non pabrik,suku cadang yang akan dipakai di pabrik, suku ku cadang yang akan di pakai sebgai suku cadang mesin didalam pabrik merupakan barang bukang bahan sehinga tidak merupakan produk selesai misalkan dalam pabrik kertas bhan bakar untuk disel atau tenaga listrik adalah barang bukang bahan dan tididak merupakan bagian dari kertas yang dihasilkan .
Bahan dapat digolongkan kedalam bahan baku (direct material) dan bahan penolong atau bahan pembantu(indirect material).Bahan baku adalah bahan yang akan diolah menjadi produk selesai dan pemakaiannya dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya atau merupakan bagian dari internal pada produk tertentu.Biaya bahan baku adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai didalam pengolahan produk.untung mengitung bahan produk dan biaya produk diperlukan beberapa elemen Contoh : pada perusahaan meubel diperlukan papan kayu, pipa besi dan bahan baku dempul,paku ,plamir
Tenaga kerja adalah semua karyawan perusahaan yang memberikan jasa kepada perusahaaan dalam perusahan karyawan dapat dikelompokan dalam fungsinya dalam bekrja yaitu fungsi produksi,fungsi administrasi dan umum,serta fungsi keuangan.Biaya tenaga kerja adalah semua balas jasa (teken prestasi) yang diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawaan biaya tenaga kerja juga dapat digolonkan kedalam biaya tenaga kerja pabrik /produksi,biaya tenaga kerja pemasaran,biaya tenaga kerja administrasi dan umum.Biaya tenaga kerja digolongkan:
Biaya tengan kerja langsung (direct labor) adalah balas jasa yang diberikan karyawan pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasi atau diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.
Biaya tenaga kerja tidak langsung (inderect labor ) adalah balas jasayang diberikan karyawan pabrik,akan tetapi manfaatnya tidak dapat diidentifikasiksn atau tidak dapat diikuti jejaknyapada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan
Biaya overhead pabrik (factory overhead) adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung,yang elemenya dapat digolongkan kedalam :
Biaya bahan penolong
Biaya tenaga kerja tak langsung
Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik
Reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik
Biaya listrik ,air pabrik
Biaya asuransi pabrik
Biaya overhead lain-lain
Apabila perusahaan memiliki departemen pembantu didalam pabrik semua biaya departemen pembantu merupakan elemen biaya overhead:
Biaya pemasaran, yaitu biaya dalam rangka penjualan dalam produk selesai sampai dengan pengumpulan piutang kas. Biaya ini meliputi:
1.fungsi penjualan
2. fungsi pengundaangan produkselesai
3.fungsi pengepakan dan pengiriman
4.fungsi adpertensi
5.fungsi pemberian kredit dan pengumpulan piutang
6.fungsi pembuatan faktur atau adminisrasi pe njualan
b. Biaya administrasi dan umum, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum.
c. Biaya keungan adalah semua biaya yang terjadi dalam melaksanakaan fungsi keungan misalnya ; biaya bunga
2. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Periode Akutansi Dimana Biaya akan Dibebankan
Untuk dapat menggolongkan biaya sesuai dengan periode akuntansi dimna biaya dibebankan, lebih dulu perlu dibahas pengolongan pengeluaran (expenditures ), dimana pengolonngan pengolongan pe ngeluaran akan berhubungnan dengan kapan pengeluaran tersebut akan menjadi biaya .Pengolongan pengeluaran adalah sebagai berikut :a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditures ): pengeluaran yang akan didapat memberikan manfaat (benefit) pada periode akuntansi atau pengeluaran yang akan didapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang.
b.Pengeluaran Penghasilan (Reveneus Expenditures) adalah pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimna akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran terjadii.
Pengolongan Barang Dikonsumsi Pembelian Barang Pemakaina Barang
Harga perolehan penolong
Harga perolehan bahan bakuBahan baku
Bahan penolong
Bahan
Biaya bahan penolong
Biaya bahan baku
Gambar 1.4
Penggolongan Barang Dikonsumsi dan Biaya Barang Dikonsumsi
Biaya Suplies dan suku cadang Pabrik
Elemen Biaya Overhead Pabrik
Elemen Biaya Administrasi Umum
Elemen Biaya Overhead pabrik
Elemen Biaya Adminstrasi Umum
Elemen Biaya Pemasaran
Biaya Suplies Administrasi
Biaya suplies pemasaran
Harga perolehan Suplies Kantor dan sebagainya
harga perolehan suplies permasaran dan sebagainya
Harga perolehan Suplies dan Suku Cadang Pabrik Dan sebagainya
Dikonsumsi Admidistrasi Dan umum
Dikonsumsi Pemasaran
Dikonsumsi pabrik
Bukan Bahan
Barang Dikonsumsi
Pengolongan
Tenaga Kerja Balas Jasa
(Teken Prestasi )
Tenaga Kerja
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Tenaga Kerja Pabrik (Produksi)
Tenaga Kerja Pabrik
Eleman Biaya Overhead Pabrik
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Elemen Biaya Pemasaran
Biaya Tenaga Kerja pemasaran
Tenaga Kerja Pemasaran
Tenaga Kerja
Elemen Biaya Administrasi Dan Umum
Biaya Tenaga Kerja Administrasi dan umum
Tenaga Kerja Administrasi Umum
Gambar 1.5
Penggolongan Tenaga Kerja dan Biaya Tenaga Kerja
Pengolongan Fungsi Pokok
Pengolongan Biaya Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan Keterangan
Fungsi Produksi
FUNGSI
Fungsi Pemasaran
Fungsi administrasi dan umum
Fungsi Keuangan
Biaya Bahan Baku
Biaya Bahan baku
Biaya Produksi
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Konversi
Biaya Overhead Pabrik
BIAYA
Biaya Produksi
Biaya Pemasaran
Biaya Komersial
V
Biaya Non Produksi
Biaya Administrasi dan umum
Biaya Total
Biaya Keuangan
(1)Sebelum revolusi industri bahan baku dan tenaga kerja disebut Primer Cost ,Karena biaya overhead pabrik relativ kecil Setelah revolusi industri istilah itu tidak tepat
(2) Biaya konversasi adalah biaya untuk mengubah bahan baku meeenjadi produk selesai.
(3) Biaya pemasaran ditambah biaya admintrasi.umum disebut biaya konversial dan sering disebut biaya penempatan ke pasar.
(4)Biaya produksi ditambah biaya komersial sering disebut biaya pembuatan penjualan (cost to make and sell)
Gambar 1.6.
Penggolongan Biaya Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan
Didalam praktek seringkali sulit untuk mengolongkan apakah suatu pengeluaran masuk sebagai pengeluaran modal atau pengeluaran biaya, untuk mengatasi masalah tersebut dapat digunakan tiga kunci pemecahan (lihat gambar 1.7) yaitu:
Mnfaat dari pengeluaran
Jumlah relatif
Keputusan menejemen
Berikut ini akan diberikan beberapa contoh pengolongan pengeluaran modal atau pengahasilan
Pengeluaran utuk pembelian mesin, dari segi manfaat dapat dipakai beberapa metode akuntansi dan jumlahnya relatif besar, maka pengeluaran untuk mesin di kapitali sasi kedalam harga perolehan aktiva,harga perlakuan ini diperlakukan sebagai biaya penyusutan sesuai dengan yang menikmati manfaatnya
Pengeluaran untuk alat- alat kecil (small tools ), dari segi manfaat dapat dipakai dari metode akuntansi,dari segi jumlah relatifnya kecilharga perolehan in i apabila dikapitalisasi dan disusut menjadi tidak praktis.
Periode yang hanya bermanfaat dalam metode akuntansi timbulnya pengeluaran, jumlah besar atau kecilnya digolongkan sebagai pengeluaran pengahsilan misalnya gaji.
Pengeluaran yang jumlahnya relatih besar akan tetapi manfaatnya tidak dapat atau sulit ditentukan pada beberapa periode yang menikmati, memerlukan keputusan manajemen untuk memasukan sebagai pengeluaran modal atau pengeluaran penghasilan.
3. Pengolongan Biaya Sesuai dengan Tendensi Perubahanya terhadap Aktivitas atau Kegiatan atau Volume
Pengolongan biaya sesuai dengan tandensi perubahaanya terhadap aktivitas terutama untuk tujuan perencanaan dan pengendaliaan biaya serta pengambilan keputusan. Tendensi perubahaan biaya terhadap kegiatan dapat dikelompokan menjadi :Manfaat
Beberapa periode akuntansi /periode yang akan datang
Satu Periode akuntansi atau krang /saat ini
pengeluaran
Jumlah Relatif
Besar
Kecil
Keputusan Menejemen
Biaya
Harga perolehan
Pengeluaran Modal
Biaya
Pengeluaran Penghasilan
Gambar 1.7 Diagram Test Pengeluaran
Biaya Tetap (Fixed Coast)
Biaya tetap Memiliki karakteristik sebagai berikut :
Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahaan volume kegiatan atau aktivitas sampai pada tingkatan tertentu.
Biaya tetap, biaya satuan (unit Cost ) akan berubah berbanding terbalik dengan perubahaan volume kegiataan, semakin tinggi volume kegiataan semakin rendah biaya satuan ,semakin rendah volume kegiatan tinggi biaya santuan
Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variable memiliki Karakteristik sebagai berikut :Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding (proposional) dengan perubahaan volume kegitaan, semakin besar volume kegitaan semakin tinggi jumlah total biaya variable, semakin rendah volume kegiataan semakin rendah jumlah total biaya variable.
Pada biaya variable, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegitaan ,jadi biaya satuan konstan.
Biaya Semi Variable (Semi Verable Cost)
Biaya Semi Variable memiliki Krakteristik sebagai berikut :Biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahaan volume kegiataan, akan tetapi sifat perubahanya tidak sebanding,semkain tinggi volume kegiatane semakin besar jumlah biaya total , semakin rendah volume kegitange semakin rendah biaya, tetapi perubhaanya tidak sebanding.
Pada biaya semi variable, biaya satuan akan berubah terbalik dihu bungkan dengan perubahaan volume tepai sifatnya tidak sebanding.Sampai dengan tingkatan kegiatan tertentu semakin tinggi volume kegiataan semakin rendah biaya satuan,semakin rendah volume kegiataan semakin tinggi biaya satuan.
Dalam akuntasi tingkah laku biaya dinyatakan dalam persamaan matemika dalam bentuk garis lurus (linear) yaitu y = a+bx, dimana y adalah jumlah total biaya, a adalah jumlah total biaya tetap,b adalah biaya variable satuan , x adalah volume kegiatan.
Dalam akuntansi tingkah laku biaya dinyatakan dalam persamaan matematika dalam bentuk garis lurus (linear) yaitu y = a + bx.
y = Total Biaya
a = Total biaya tetap
b = Biaya variable satuan
x = volume kegiatan
Pada biaya variable, misalnya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang uoahnya dibayar perpotong atau per jam kerja, persmaaan y= a + bx, dimana a = 0, jadi y = bx. Apabila bahan baku per satuan Rp 10,00 diproduksi 5000 satuan, biaya total Y = Rp 10,00 x 5000 = Rp 50.000,00 biaya satuan tteap sebesar Rp 10,00. Diproduksi 10.000 satuan, Y = Rp 10,00 x 10.000 = Rp 100.000,00 biaya satuan tetap Rp 10,00.
Pada biaya tetap, misalnya biaya penyusutan aktiva tetap dngan medote garis lurus atau gaji bulanan mandor, persamaan y = a + bx, dimana b = 0, jadi berapapun x nya Y = a. apabila harga perolehan mesin Rp 250.000,00 dapat dipakai ekonomis 5 tahun dan kapasitas maksimum 10.000 satuan produk, maka Y = Rp 50.000,00 per tahun, diproduksi 10.000 satuan produk, maka Y = Rp 50.000,00 per tahun, diproduksi 10.000 biaya satuan sebesar Rp 5,00, diproduksi 5.000 satuan biaya satuan Rp 10,00.
Pada biaya semi variable, misalnya biaya operasi kendaraan dan biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, persamaan Y = a + bx. Biaya operasi kendaraan yang dimiliki perusahaan, mengandung elemen biaya tetap berupa penyusutan, pajak, asuransi. Sedangkan biaya variable berupa bahan bakar dan pemeliharaan serta reparasi kendaraan. Apabila biaya tetap atas kendaraan Rp 20.000,00 pertahun dan biaya variable Rp 2,00 per km. jarak tempuh kendaraan 10.000 km maka Y = Rp 20.000,00 + (Rp 2,00 x 10.000) = Rp 40.000,00. Sedangkan pada jarak tempuh 5.000 km maka Y = Rp 20.000,00 + (Rp 2,00 x 5.000) = Rp 30.000,00. Biaya satuan pada 10.000 km sebesar Rp 4,00 pada 5000 km sebesar Rp 10,00.
Penggolongan Biaya Sesuai dengan Obyek atau Pusat Biaya yang Dibiayai.
Penggolongan biaya atas dasar obyek atau pusat biaya, biaya dibagi menjadi :
Biaya langsung (Direct cost)
Biaya langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya dapat di identifikasikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu.Biaya tidak langsung (Indirect cost)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada obyek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa obyek atau pusat biaya.
Dalam hubungan dengan departemen yang ada di dalam pabrik, biaya dikelompokkan ke dalam biaya langsung departemen (direct cost to department/direct departmental expenses) dan biaya tidak langsung departemen (indirect cost to department/indirect departmental expenses). Tujuan penggolongan pabrik ke dalam departemen-departemen, disebut departemenisasi, adalah
Untuk ketelitian pembebanan harga pokok
Untuk pengendalian biaya
Departemen di dalam pabrik dapat dikelompokkan menjadi dua departemen yaitu :Departemen Produksi (Producing Department)
Merupakan departemen atau bagian di dalampabrik atau pengolahan dari suatu bagian produk selesai yang dihasilkan baik dengan tangan (manual) maupun dengan mesin.Departemen Jasa atau Departemen Pembantu (Services Departement)
Merupakan departemen atau bagian di dalam pabrik dimana pada departemen tersebut tidak dilakukan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai atau pengolahan bagian dari produk selesai, akan tetapi departemen tersebut menghasilkan jasa yang akan dinikmati oleh departemen lain, baik departemen produksi maupun departemen pembantu yang lain.
Contoh :Dalam pabrik pembuatan botol untuk kemasan soft drink (minuman dingin) dan o abt-obatan, bahan baku dicampur pada Departemen Pencampuran Bahan, bahan baku yang sudah dicampur dialirkan pada Departemen Dapur untuk dilebur menjadi cairan kaca, cairan kaca dialirkan pada Departemen Cetak menjadi botol, botol melalui ban berjalan dipindahkan pada Departemen Label untuk diberi label/cap sesuai pesanan langganan menjadi botol siap dijual. Pabrik botol tersebut memerlukan Departemen Gudang Bahan yang jasanya untuk mengelola bahan, Departemen listrik untuk menghasilkan jasa reparasi aktiva tetap pabrik. Departemen Umum Pabrik digunakan untuk menampug aktivitas yang menghasilkan jasa lainnya. Oleh karena itu pada pabrik botol tersebut departemen dalam pabrik digolongan ke dalam :Departemen Produksi Departemen Jasa
Departemen Pencampuran BahanDepartemen Gudang Bahan
Departemen DapurDepartemen Reparasi dan Pemeliharaan
Departemen CetakDepartemen Listrik
Departemen LabelDepartemen Umum Pabrik
Penggolongan Biaya untuk Tujuan Pengendalian Biaya
Biaya Terkendalikan (Controllable Cost)
Biaya terkendalikan adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Biaya tidak terkendalikan (Uncontrollable Cost)
Merupakan biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan/pejabat tertentu berdasar wewenang yang dia miliki atau tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pejabat dalam jangka waktu tertentu.
Penggolongan Biaya Sesuai dengan Tujuan Pengambilan Keputusan
Biaya relevan (Relevant Cost)
Merupakan biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biay tersebut harus diperhitungkan di dalam pengambilan keputusan.
Biaya tidak relevan (Irrelevant Cost)
Merupakan biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusa, oleh karena itu biaya ini tidak perlu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan.
Metode Pengumpulan Harga Pokok
Metode pengumpulan harga pokok di kelompokkan menjadi 2 :Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method)
Merupakan metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan identitasnya. Pada harga pokok pesanan, harga pokok di kumpulkan untuk setiap pesanan sesuai dengan biaya yang dinikmati oleh setiap pesanan, jumlah biaya produksi setiap pesanan akan dihitung pada saat pesanan selesai. Contoh perusahaan yang berproduksi atau meghasilkan jasa atas dasar pesanan misalnya perusahaan percetakan, kontraktor bangunan, kantor akuntan atau konsultan, pabrik botol dan sebagainya.
Metode Harga Pokok Proses (Process Cost Method)
Meruapakn metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulan, triwulan, semester, tahun. Pada metode harga pokok proses perusahaan menghasilkan produk yang homogin, bentuk produk bersifat standar, dan tidak tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli. Contoh perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa atas dasar proses misalnya : pabrik semen, kertasm petrokimia, tekstil, penyulingan minyak mentah, PLN, air minum, perusahaan angkutan dan sebagainya.
Perbandingan
Segi Perbedaan Metode Harga Pokok Pesanan Metode Harga Pokok Proses
Dasar Kegiatan produksi Pesanan langganan Budget produksi
Tujuan Produksi Untuk melayani pesanan Untuk persediaan yang akan dijual
Bentuk produk Tergantung spesifikasi pemesan dan dapat dipisahkan identitasnya Homogin dan standar
Biaya produksi dikumpulkan Setiap pesanan Setiap satuan waktu
Kapan biaya produksi dihitung Pada saat suatu pesanan selesai Pada akhir periode/satuan waktu
Menghitung harga pokok Harga pokok pesanan tertentu Harga pokok periode tertentu
Jumlah produk pesanan yang bersangkutan Jumlah produk periode yang bersangkutan
Contoh perusahaan Percetakan, kontraktor, konsultan, kantor akuntan. Semen, kertas, tekstil, petrokimia, penyulingan minyak, PLN, air minum, angkutan.
Selain itu dalam praktek terdapat modifikasi metode harga pokok pesanan dan harga pokok proses misalnya pada :Harga Pokok Pesanan Berganda (Multiple Job Cost Method)
Digunakan oleh perusahaan kontraktor bangunan yang mengerjakan kontrak untuk jangka panjang dan terdiri dari beberapa tahap pekerjaan, maka harga pokok pesanan harus diselengarakan untuk setiap tahap pekerjaan.
Metode Harga Pokok Klas/Jenis (Class Cost Method)
Dalam beberapa perusahaan dapat menghasilkan beberapa jenis produk yang dapat digolongan ke dalam klas atau kelompok-kelompok tertentu. Misalnya pada pabrik botol dapat dihasilkan 150 jenis botol yang berbeda-beda, ukuran maupun bentuknya dalam pembuatan botol dipengaruhi oleh warna botol yaitu untuk botol yang warnanya sama digunakan bahan dengan komposisi dasar yang sama, maka jenis botol tersebut dapat dikelompokkan ke dalam botol hijau misalnya 40 jenis, botol putih 60 jenis, dan botol ember atau coklat 50 jenis. Pertama kali biaya dikumpulkan berdasar golongan yaitu warna botol dan selanjutnya di alokasikan pada setiap jenis botol misalnya berdasar berat botol atau jam mesin dalam pengerjaan.
Metode harga pokok perakitan (Assembly Cost Method)
Pada beberapa perusahaan melaksanakan proses produksi dengan membeli seluruh atau sebagia bagian produk (suku cadang) dari pihak luar kemudian dirakit menjadi beberapa jenis produk, misalnya apda suatu perusahaan perakitan kendaraan bermotor dapat merakit kendaraan merk Toyota, Daihatsu, Honda dan sebagainya. Merk kendaraan ini masih dibagi ke dalam kenis kendaraan. Misalnya Toyota dibagi ke dalam : Corolla, Corona, Kijang, HI Ace. Daihatzu ke dalam Daihatzu Taft, Truk, Pick-up dan sebagainya. Ditinjau dari tujuan produksi, produk yang dirakit untuk persediaan yang kemudian dijual, tetapi harga pokok harus dikumpulkan untuk setiap jenis kendaraan dan merk yang dirakit.
1.7. Sistem Akuntansi Biaya
Sistem akuntansi biaya (cost system) merupakan bagian/aspek dari suatu system akuntansi (accounting system) yang digunakan di dalam perusahaan secara keseluruhan. System akuntansi adalah organisasi dari formulir, catatan-catatan dan laporan-laporan yang terkoordinasidengan tujuan untuk melaksanakan kegiatan dan merupakan informasi biaya bagi manajemen. Secara ekstrim sistem akuntansi biaya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu :1.System Harga Pokok Sesungguhnya
System harga pokok sesungguhnya (historical cost system atau postmortem cost system atau actual cost system) adalah system pembebanan harga pokok pada kepada produk atau pesanan atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan harga pokok atau biaya yang sesungguhnya dinikmati. Pada system ini harga pokok produk, pesanan, atau jasa baru dapat dihitung pada akhir periode setelah biaya yang sesungguhnya dikumpulkan.Apabila dihubungkan dengan tujuan pokok akuntansi biaya, system ini hanya dapat dipakai untuk tujuan penentuan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan. Sedangkan untuk tujuan yang lainnya yaitu perencanaan dan pengendalian biaya serta pengambilan keputusan oleh manajemen, system harga pokok yang sesungguhnya tidak dapat memuaskan atau menyajikan informasi untuk tuuan tersebut.2. System Harga Pokok yang Ditentukan Dimuka
Agar tujuan pokok akuntansi biaya dapat dicapai perlu digunakan system harga pokok yang ditentukan di muka(predetermined cost system). System harga pokok yang ditentukan di muka adalah system pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan atau jasa yang dihasilkan sebesar harga pokok yang ditentukan di muka sebelum suatu produk atau pesanan atau jasa mulai di kerjakan.Di lain pihak biaya yang sesungguhnya akan dicatat atau dikumpulkan, sehingga pada akhir periode dapat diperbandingkan atau dikomparasikan antara harga pokok yang dibebankan berdasar predetermined cost dengan biaya yang sesungguhnya, dari perbedaan yang timbul dapat dianalisa penyebab adanya penyimpangan sesuai dengan tujuan pengendalian biaya.
1.9. Jumlah Total Biaya dan Biaya Satuan
Jumlah total biaya (unit cost) adalah seluruh biaya yang dibebankan dalam melaksanakan kegiatan produksi atau menghasilakan jasa atau tertentu atau melaksanakan kegiatan yang lain.
Biaya satuan (unit cost) adalah seluruh biaya yang dibebankan dalam melaksanakan kegiatan produksi atau menghasilkan jasa atau klegiatan tertentu dibagi dengan jumlah satuan produk atau jasa yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya satuan yang diteliti dan adil perlu ditentukan satuan ukuran produk yang dihasilkan. Hal ini dipengaruhi oleh jenis produk yang dihasilakan.sebagai contoh :Perusahaan Produk yang dihasilkan Satuan ukuran produk atau jasa yang dihasilkan
Penyulingan minyak
Tekstil
Angkatan udara
Gula
Ban
Semen Berbagai macam minyak
Benang
Tekstil
Angkatan penumpang
Angkutan barang
Gula
Ban
Semen
Liter atau gallon atau barell
Kilogram atau yard
Meter
Per jam per tempat duduk
Per jam per kg barang
Kilogram atau ton
Buah ban
Zak atau ton
1.10. Fungsi Laporan Keuangan
Informasi akuntansi merupakan alat komunikasi atas hasil yang dicapai manajemen kepada pihak di luar atau di dalam perusahaan. pihak di luar perusahaan akan menerima informasi dalam bentuk laporan keuangan yaitu neeraca, laporan laba-rugi dan laporan perubahan laba ditahan (modal). Bagi manajemen sebagai pemakai di dalam perusahaan memerlukan informasi biaya dan informasi lainnya dari waktu ke waktu sesuai dengan tingkatan manajemen, informaasi ini akan digunakan untuk melaksanakan fungsi manajemen.
Daftar Pustaka
Mulyadi, Akuntansi Biaya, Edisi ke-5, BP-STIE YKPN, Yogyakarta, 1993
Adolph Matz and Milton F .Usry, Cost Accounting Planning and Control, Eight Edition, South Western Publishing.Co. Ohio, 1997
Abdul Halim, Dasar-dasar Akuntansi Biaya, Edisi Keempat, Cetakan Ketiga, BPFE-Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1999
R. A. Supriyono, Akuntansi Biaya : Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, Buku I, Edisi Ke-2, BPFE-UGM, Yogyakarta, 1994,
Terimakasih telah membaca Konsep Dasar Akuntansi Biaya Penggolongan Biaya. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat
0 komentar: