Desember 13, 2016

TUGAS MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM HAKIKAT PENCIPTAAN ALAM DALAM AL -QUR'AN

Judul: TUGAS MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM HAKIKAT PENCIPTAAN ALAM DALAM AL -QUR'AN
Penulis: Riant Setia22


TUGAS
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
HAKIKAT PENCIPTAAN ALAM DALAM AL - QUR'AN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bumi yang kita pijak ini hanya sekelumit kisah perjalanan manusia dalam menghadapi cobaan dan berlomba-lomba mencari tujuan untuk memperoleh ridho Allah SWT. Begitupun alam semesta atau jagad raya ini semua telah tertuang di dalam Al-Qur'an yang notabene adalah sebagai sumber dari segala sumber ilmu. Di dalam Al-Qur'an telah disebutkan tentang kejadian alam semesta dan berbagai proses kealaman lainnya, termasuk penciptaan manusia sebagai makhluk sempurna yang didorong hasrat ingin tahu nya serta dipacu akal nya untuk mencari tahu dan menyelidiki segala sesuatu yang ada disekitarnya termasuk keingintahuannya akan alam semesta ini.
Allah SWT menciptakan alam semesta dan segala isinya untuk manusia agar mempercayai bukti kebesaran-Nya bahwa alam semesta ini memang ada yang menciptakan dan manusia wajib memanfaatkannya sebaik mungkin tanpa merusaknya. Keingintahuan manusia tentang penciptaan alam semesta tidak hanya membaca ayat-ayat Al-Qur'an saja, akan tetapi juga melakukan perintah Allah sehingga dapat menemukan kebenaran yang dapat dipergunakan dalam pemahaman serta penafsiran Al-Qur'an. 
B. Rumusan MasalahUntuk memperkaya wawasan dan pemahaman pembaca tentang Penciptaan Alam Semesta dalam Perspektif Islam, maka dapat disimpulkan beberapa pokok bahasan antara lain:
1. Pengertian Alam Semesta.
2. Teori Penciptaan Alam.
3. Karakteristik, Mekanisme dan Tujuan Penciptaan Alam.
4.  Pandangan Penciptaan Alam dalam Perspektif Islam dan Sains Modern.
5.  Hubungan Manusia dengan Alam Semesta.C. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui apa itu Alam Semesta.
2. Untuk dapat mengetahui apa saja karakteristik dan tujuan dari Penciptaan Alam.
3. Untuk dapat mengetahui Ayat-ayat apa saja yang mencakup tentang Penciptaan Alam.
4. Untuk dapat mengetahui Hubungan Manusia dengan Alam Semesta itu seperti apa.BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alam Semesta
Alam Semesta adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia dan di luar dirinya yang merupakan suatu kesatuan system yang unik dan misterius. Alam semesta juga dapat didefinisikan segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia didunia ini selain Allah SWT beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya alam syahadah dan alam ghoib. Alam syahadah dalam istilah Inggris disebut Universe yang artinya seluruhnya, dan dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai alam semesta. Alam semesta merupakan ciptaan Allah yang diurus dengan kehendak dan perhatian Allah. Allah menciptakan alam semesta ini dengan susunan yang teratur dalam aspek biologi, fisika, kimia, dan geologi beserta semua kaidah sains. Alam syahadah atau alam materi sering juga disebut dengan alam fisik karena alam syahadah merupakan alam yang dapat dicapai oleh indera manusia baik dengan menggunakan alat atau tidak, berbeda dengan alam ghoib yang tidak dapat tercapai oleh indera. Alam syahadah dapat dibedakan menjadi alam raya (makrokosmos) dan alam zarrah (mikrokosmos).Dan dapat pula dibedakan menjadi alam nabati, hewani, dan insani Al Quran menggambarkan alam semesta laksana sebuah kitab yang disusun oleh satu wujud yang arif, yang setiap baris dan katanya merupakan tanda kearifan penulisnya. 
B. Teori Penciptaan Alam Semesta Menurut Al-Quran
Menurut pandangan Al Quran, penciptaan alam semesta dapat dilihat pada surat Al Anbiya ayat 30.
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَ
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya.dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?"
Menurut ayat di atas dikatakan bahwa langit dan bumi dahulunya merupakan satu kesatuan yang padu.
  ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلأرْضِ اِئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ
فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
"Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, "  Datanglah kamu keduanya menuruti perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya  menjawab, "Kami datang dengan suka hati"
" Maka Dia menjadikannya 7 langit dalam 2 masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya`" ( Fushshilat 11-12)
Surat ini menerangkan bahwa yang pertama kali Allah ciptakan sebelum ada bintang-bintang dan galaksi, adalah bumi, kemudian Allah swt siapkan makanan di bumi bagi subject utama penciptaan alam semesta , yaitu manusia. Baru setelah itu Allah ciptakan langit dan bintang-bintang dalam enam masa.Seperti diterangkan dalam Surat Al A'raf ayat 54, alam semesta ini diciptakan selama 6 masa.
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلا لَهُ الْخَلْقُ وَالأمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy.Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya.Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
Bumi sebelumnya adalah planet yang mati dan Allah menghidupkannya dengan menu-runkan air dari langit.
وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
" Dan Allah menurunkan dari langit air dan dengan air itu dihidupkannya bumi sesudah matinya.". (QS`An Nahl ; 65).
Pertanyaannya adalah darimana air ini berasal? Padahal waktu itu belum ada awan yang bisa menghasilkan hujan, belum ada langit yang bisa menahan uap air.Maka satu-satunya kemungkinan asal air adalah dari Arasynya Allah.
وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الأرْضِ وَإِنَّا عَلَى ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ
" Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa menghilangkannya."( QS  Al- Mu'minun ; 18 )
Perhatikan kalimat "lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi" , ini menerangkan bahwa air bukanlah pemukim asli bumi tetapi pendatang  (alien).
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَ
" ……….Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup, Maka mengapakah mereka tiada juga beriman " ( QS. Al-Anbiya ;30 ).
وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْ نَبَاتٍ شَتَّى
" …. Maka Kami tumbuhkan dengan air itu berjenis-jenis tumbuhan yang bermacam-macam " ( QS Tha Ha ; 53)
وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ
"Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air...(Q.S. An-Nur ; 45)". Ketiga ayat tersebut makin menjelaskan kepada kita bahwa setelah air diturunkan ke bumi,  maka sebelum Allah ciptakan hewan , tentunya yang terlebih dahulu Allah cipakan adalah tumbuh-tumbuhan sebagai cadangan makanan hewan. Kemudian hewan-hewan ada juga yang menjadi cadangan makanan untuk hewan-hewan predator.Semua jenis hewan, baik burung maupun hewan darat, ternyata menurut ilmu pengetahuan memang asal-usulnya dari hewan air. Misteri berikutnya adalah dikatakan dalam Al Qur'an bahwa langit dan bumi dulunya adalah suatu yang padu.Jadi bukan bumi dan bintang-bintang yang dulunya sesuatu yang padu.
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا
" ………bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya……. " ( QS. Al-Anbiya ;30 ).
Karakteristik, Tujuan, dan Mekanisme (Sunnatulloh) Penciptaan Alam
Karakteristik
Terbatas, segala sesuatu yang dapat tertangkap oleh indera, ruang dan waktunya terbatas.
Berubah, segala sesuatu berubah tidak tahan lama, segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh indera, keadaannya tidak akan berhenti, kalau tidak berkembang, ya rusak.
Ditentukan.
Bergantung.
Relative. 
Tujuan Penciptaan Alam
Pada hakekatnya segala sesuatu yang tercipta, benda hidup maupun mati, nyata ataupun tidak, semuanya adalah milik Allah semata yang pada akhirnya semuanya akan kembali kepada-Nya. Baik secara suka atau terpaksa, segala alam yang ada itu menjadi tunduk dan patuh pada hukum dan ketetapan Allah.
Hanya karena sifat kasih dan saying dari Allah maka manusia yangi ciptakan adalah diberi tugas sebagai kholifah di bumi ini bertugas untuk megelola, membudayakan, memanfaatkan dan melestarikan alam. Tugas tersebut diberikan kepada manusia karena Allah menciptakn manusia sebagai makhluk yang terbaik, seperti yang disebutkan dalam surat At Tiin ayat 4. Manusia di dalam kehidupannya di dunia dibekali oleh Allah dengan potensi dasar. Potensi dasar itu dapat nampak dan dilihat dalam jiwa, raga, tubuh, dan ruh.
Dari potensi dasar manusia yang berupa akal yang bias melahirkan daya berfikir dan daya nalar, akhirnya manusia dapat menundukkan, menguasai, dan memanfaatkan alam. Dengan akal itu pula manusia dapat mengamati, meneliti, menganalisis gejala-gejala alam yang timbul, dan menguasai rahasia-rahasianya. Sehingga pada puncak penelitian dan penemuannya itu, akan wujud dan keagungan Allah sebagai penciptanya.
Dengan demikian, tujuan alam diciptakan adalah bukan untuk dirusak, dicemari, dan dihancurkan.Akan tetapi adalah untuk difungsikan semaksimal mungkin dalam kehidupan. Tujuan alam diciptakan juga  bukan untuk disembah, dikultuskan, dan dimintai pertolongan. Akan tetapi adalah untuk dikelola, dibudidayakan, dan dimanfaatkan dalam kehidupan.Pada akhirnya alam diciptakan hanya sebagai fasilitas semata bagi manusia untuk mengenal dan lebih mendekatkan diri pada Allah.
Mekanisme alam (Sunnatullah)
Mekanisme alam atau sunnatullah adalah suatu ketentuan yang telah ditetapkan Allah demi keteraturan, keserasian, dan keharmonisan alam jagat raya ini serta kesejahteraan manusia yang hidup di dunia ini. Atau dengan kata lain, sunnatullah dapat diartikan sebagai hukum-hukum Allah yang berlaku di alam raya ini atau biasa disebut sebagai hukum alam. Hukum-hukum Allah diantaranya ada hukum yang berkaitan dengan alam raya dan ada pula hukum yang berkaitan dengan manusia.Kalau hukum Allah yang berlaku bagi manusia dalam kehidupan bermasyarakat, disebut sunnatullah, kalau hukum yang berlaku antara manusia dengan alam disebut dengan takdir.
Ada tiga sifat utama sunnatullah yang diterangkan dalam Al Qur'an, yaitu :
Exact (pasti) dalam surah Al Furqan : 2, At Tholaq : 3,
Surah Al-Furqan ayat 2 :
ٱلَّذي لَهُ مُلْكُ السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَداً وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَريكٌ فِي الْمُلْكِ وَ خَلَقَ كُلَّ شَيْ‏ءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْديراً
Artinya : Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.
Immutable (abadi), dalam surah Al Israa : 77, Al An'am : 115,
Surah Al-Israa ayat 77 :
سُنَّةَ مَن قَدْ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِن رُّسُلِنَا ۖ وَلَا تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحْوِيلًا
Artinya : (Kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap rasul-rasul Kami yang Kami utus sebelum kamu dan tidak akan kamu dapati perobahan bagi ketetapan Kami itu.
Objective, dalam surah Al Anbiya ayat 105 :
وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ
Artinya : Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh.
Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah ciptaan Allah, maka segala sesuatu yang ada di alam ini Allah yang mengatur semuanya dan Allah juga yang berkehendak untuk menetapkan semua yang ada di alam semesta ini. Sunnah/ketetapan Allah antara lain sebagai berikut :
Selalu ada dua kondisi saling ekstrim (surga-neraka, baik-buruk, benar-salah).
Segala sesuatu diciptakan saling berpasangan, saling cocok atupun saling bertolakan.
Selalu terjadi pergantian dan perubahan dari suatu kondisi yang saling berbeda.
Perubahan, penciptaan, maupun penghancuran selalu melewati suatu proses.
Alam diciptakn dengan keteraturan.
Alam diciptakan dalam keadaan seimbang.
Alam diciptakan terus berkembang.
Setiap terjadi kerusakn di alam manusia, Allah mengutus seseorang untuk memberi peringatan atau memperbaiki kerusakan tersebut.
Pada intinya, Allah menciptakan alm semesta beserta isinya dilengkapi dengan hukum-hukum (sunnatullah). Dan jika hukum-hukum tersebut dilanggar, maka alam akan hancur. Itulah hakikat sunnatullah yang telah ditentukan oleh Dzat Yang Maha Tinggi sebagai Sang Pencipta, Pengatur dan tempat kembali seluruh alam.
Hubungan Penciptaan Alam dalam Pandangan Islam dan Sains Modern
Diantara segi kemukjizatan Al-Qur'an adalah adanya beberapa petunjuk yang detail mengenai ilmu pengetahuan umum yang telah ditemukan terlebih dahulu dalam Al-Qur'an sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern. Penciptaan alam berdasarkan konsep Islam dan Sains modern ternyata memiliki hubungan, dan dari beberapa hasil observasi kosmolog ternyata banyak yang sesuai dengan beberapa firman Allah SWT, antara lain sebagai berikut:
Surat Az-Zariyat ayat 47:
وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ
(Artinya) "Dan langit kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya."
Menurut Baiquni yang dimaksud Banayna bi'abidin oleh ayat ini adalah ketika ledakan besar terjadi dan inflasi melandanya sehingga beberapa dimensinya menjadi terbentang. Sedangkan yang dimaksud dengan inna lamusi'un, adalah Tuhan yang membuat kosmos berekspansi. Pernyataaan ini diperkuat oleh maksud lafal yang terpakai, yakni isim al-fa'il, active participle yang menunjukkan bersifat tetap dan permanen seperti yang dikemukakan sebelumnya. Hal ini berarti ekspansi alam berlangsung sejak ledakan besar sampai seterusnya.
Kata musi'un dalam bahasa arab sangatlah tepat diterjemahkan sebagai "meluaskan" atau "mengembangkan" yang sesuai dengan penjelasan sains masa kini bahwa alam semesta memang meluas atau mengembang. Stephen Hawking, dalam A Brief History of Time (1980), mengatakan bahwa penemuan bukti mengembangkannya alam semesta merupakan salah satu revolusi terbesar dalam ilmu pengetahuan abad ke-20. Berdasarkan teori Bing Bang yang telah diterima, alam semesta terbentuk sekitar 13,7 miliar tahun lalu dan terus mengembang sejak saat itu. Pakar-pakar Astronomi mengenali empat model grafik alam semesta di masa akan datang, yaituaccelerating expansion (pengembangan yang bertambah cepat), open universe (alam semesta terbuka), flat unirvese (alam semesta datar), dan closed universe (alam semesta tertutup). Model closed universemenjelaskan bahwa suatu saat alam semesta akan mengerut.
  
Hubungan Manusia Dengan Alam Semesta
Hubungan Historis 
Asal usul manusia dikaitkan dengan keberadaan alam semesta ini dilandaskan pada adanya persamaan bentuk morfologis dan fisiologis (dan alas an yang bersifat ideologis). Pada abad ke 19 muncul suatu pemahaman asal usul manusia yang dikaitkan dengan primata.Penciptaan manusia pada awal kehidupan dari Ramapithecus-oseopithecus-Australopithecus-Pitecanthropus Erectus-Neandertal-Homo Sapien yang kini dikenal sebagai manusia modern seperti sekarang ini.Dari evolusi awal terciptanya manusia yang rumit inilah ada hubungan historis/sejarah antara manusia dan alam semesta.
Kerumitan yang ada pada persoalan asal usul manusia hamper sama dengan kerumitan asal usul alam semesta. Apalagi jika dihubungkan bahwa evolusi manusia dahulu sampai sekarang sesungguhnya menyangkut perubahan gejala-gejala jagat raya/alam meliputi tingkah laku, unsure, atom, dan elemen.Dari hal itulah terdapat hubungan historis antara manusia dan alam semesta.
Hubungan Fungsional
Proses penciptaan manusia adalah integral dari alam semesta. Dalam sisitem kosmos, manusia dan alam semesta merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.Karena memiliki keunggulan dalam system kesadaran, maka alam semesta menjadi obyek yang penting dalam kehidupan manusia.Seiring dengan kemajuan pengetahuan terhadap alam dan teknologi yang diterapkannya, menempatkan alam semesta dalam posisi sebagai sumber kehidupan yang tidak terbatas bagi manusia.Maka wajarlah jika semakin dalam pengetahuan semakin teraasa hubungan antara fungsi manusia dan fungsi alam.
Salah satu teori yang menunjukkan hubungan antara manusia dengan alam adalah teori anthroposentris yang menyebutkan bahwa manusia menjadi pusat alam. Maksudnya semua yang ada di alam adalah untuk manusia, seperti firman Allah dalam Q.S. Al Baqarah ayat 29:
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي الأَرْضِ جَمِيعاً ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاء فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya : "Dan Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu. dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
Menurut pandangan Islam, manusia ditempatkan sebagai rahmat bagi alam. Seperti disebutkan dalm Q.S. Al Anbiya ayat 107 :
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِي
 Artinya : "Dan tiadalah kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi)rahmat bagi semesta alam."
 
Pada intinya, alam dan manusia saling bergantung, alam menyediakan segala sesuatu yang manusia butuhkan, dan alam membutuhkan manusia untuk menjaga kelestariannya.Alam diciptakan oleh Allah sebagai objek untuk mengembangkan potensi dan pengetahuan yang dimiliki manusia agar mereka bisa berkembang dan memakmurkan alam, dan mengetahui tanda-tanda kebesaran penciptanya, yaitu Allah SWT. 
Kesimpulan
Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia di dunia ini selain Allah beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam semesta adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia dan di luar dirinya yang merupakan suatu kesatuan system yang unik dan misterius dan dapat dicapai oleh indera manusia yang merupakan ciptaan Allah yang diurus dengan kehendak dan perhatian Allah.
Teori Big bang menyatakan bahwa alam semesta terbentuk oleh suatu ledakan besar.Pernyataan ini mengindikasikan bahwa terdapat permulaan pada alam semesta.
Al Qur'an menerangkan bahwa yang pertama kali Allah ciptakan sebelum ada bintang-bintang dan galaksi, adalah bumi, kemudian Allah swt siapkan makanan di bumi bagi subject utama penciptaan alam semesta , yaitu manusia. Baru setelah itu Allah ciptakan langit dan bintang-bintang dalam enam masa.Seperti diterangkan dalam Surat Al A'raf ayat 54, alam semesta ini diciptakan selama 6 masa.
Karakteristik integral alam ada 5, yaitu terbatas, berubah, tergantung, ditentukan, dan relative.
Tujuan alam diciptakan adalah bukan untuk dirusak, dicemari, dan dihancurkan. Akan tetapi adalah untuk difungsikan semaksimal mungkin dalam kehidupan. Tujuan alam diciptakan juga  bukan untuk disembah, dikultuskan, dan dimintai pertolongan. Akan tetapi adalah untuk dikelola, dibudidayakan, dan dimanfaatkan dalam kehidupan.Pada akhirnya alam diciptakan hanya sebagai fasilitas semata bagi manusia untuk mengenal dan lebih mendekatkan diri pada Allah.
Mekanisme Alam (Sunnatullah) adalah ketentuan-ketentuan Allah sebagai hukum yang mengatur alam semesta ini beserta isinya.Allah menciptakan alm semesta beserta isinya dilengkapi dengan hukum-hukum (sunnatullah). Dan jika hukum-hukum tersebut dilanggar, maka alam akan hancur. Itulah hakikat sunnatullah yang telah ditentukan oleh Dzat Yang Maha Tinggi sebagai Sang Pencipta, Pengatur dan tempat kembali seluruh alam.
Hubungan historis manusia dan alam semesta adalah terletak pada kerumitan proses permulaan keduanya ada di dunia ini. Alam dan manusia saling bergantung, alam menyediakan segala sesuatu yang manusia butuhkan, dan alam membutuhkan manusia untuk menjaga kelestariannya.Alam diciptakan oleh Allah sebagai objek untuk mengembangkan potensi dan pengetahuan yang dimiliki manusia agar mereka bisa berkembang dan memakmurkan alam, dan mengetahui tanda-tanda kebesaran penciptanya, yaitu Allah SWT.


Download TUGAS MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM HAKIKAT PENCIPTAAN ALAM DALAM AL -QUR'AN.docx

Download Now



Terimakasih telah membaca TUGAS MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM HAKIKAT PENCIPTAAN ALAM DALAM AL -QUR'AN. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

banner
Previous Post
Next Post

Akademikita adalah sebuah web arsip file atau dokumen tentang infografi, presentasi, dan lain-lain. Semua pengunjung bisa mengirimkan filenya untuk arsip melalui form yang telah disediakan.

0 komentar: