Desember 09, 2016

Filsafat Ilmu - Mengurai Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Pengetahuan

Judul: Filsafat Ilmu - Mengurai Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Pengetahuan
Penulis: Ja Juli


Nama : Siti Maesaroh
Semester : III (tiga)
NIM : 2011.1215
Resume Buku
Judul Buku: Filsafat Ilmu - Mengurai Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Pengetahuan
Penulis : Prof. Dr Ahmad TafsirPenerbit : Remaja Rosdakarya, Bandung
Tahun Terbit : 2010
Cetakan : ke-V (lima)
Ukuran Buku : 22 cm x 16 cm
Judul Halaman : 247 HalamanBuku karya Ahmad Tafsir sangat menarik pembaca hingga tidak pernah bosan untuk mengulang-ngulang kembali untuk membacanya. Guru besar Fakultas Tarbiyah UIN Bandung ini, lahir di Bengkulu tahun 1942. Pendidikannya diawali di Sekolah Rakyat di Bengkulu yang kemudian dilanjutkan ke PGA (Pendidikan Guru Agama) di Yogyakarta. Selanjutnya belajar di Fakultas Tarbiyah IAIN Yogyakarta untuk mengambil program S2, hingga akhirnya melanjutkan Program S3 dan mendapatkan gelar Doktor pada tahun 1987. Banyak buku yang telah dikarangnya diantaranya adalah Metodologi Pendidikan Agama Islam, Filsafat Umum, Akal dan Hati sejak Thales sampai Capra sampai pada buku terakhirnya yaitu Filsafat Ilmu: Menuju Pengetahuan Mistik.
Salah satu buku yang menarik dan membuat pembaca tidak pernah bosan untuk membacanya adalah Filsafat Ilmu (Mengurai Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Pengetahuan). Dalam buku ini penulis menjelaskan tentang definisi ilmu yang selama ini kita samakan dengan definisi sain yang sebenarnya mempunyai perbedaan yang signifikan.
Penulis juga menyebutkan bahwa pengetahuan manusia terbagi ke dalam tiga macam yaitu Sain, Filsafat dan Mistik yang masing-masing memiliki objek, paradigma, metode dan kriteria. Dilengkapi dengan contoh-contoh yang dapat diterima oleh akal manusia. Menariknya, penulis juga mengemukakan perbedaan makna logis dan rasional yang kerap kali kita keliru untuk memahaminya. Dalam buku ini juga penulis menguraikan cara memperoleh pengetahuan sain dengan mengurai beberapa paham seperi humanisme, rasionalisme, empirisme dan lain sebagainya.
Pada bab terakhir penulis menyajikan pengetahuan mistik yang tetap berada pada jalur keilmuan. Pengetahuan mistik yang merupakan pengetahuan supra-rasional, menurut penulis merupakan pengetahuan yang tidak dapat dipahami oleh rasio yang terkadang memiliki bukti empiris dan non-empiris. Kebenaran pengetahuan mistik diukur dengan berbagai ukuran. Bila pengetahuan mistik itu berasal dari Tuhan, maka ukurannya ialah teks Tuhan yang menyebutkan demikian. Seperti halnya Tuhan dalam al-Qur'an mengatakan adanya surga dan neraka, maka teks itulah yang menjadi bukti bahwa pernyataan itu benar. Mistik juga dapat diukur dengan bukti empiris seperti kebal dapat dibuktikan dengan kulitnya yang tidak terluka walau sudah ditusuk dengan pisau yang sangat tajam. Banyak contoh lain mengenai pengetahuan mistik dan penulis juga menjelaskan bagaimana cara memperoleh ilmu tersebut, seperti pelet, debus, dan lain-lain (Tapi jangan berharap setelah kita membaca buku ini, kita dapat menguasai ilmu mistik tersebut). Semua ilmu tersebut dapat menjadi ilmu putih atau hitam tergantung pada pemiliknya atau menggunakannya. Lain halnya dengan kebenaran filsafat yaitu logis, bila suatu teori filsafat itu logis berarti benar. Sedangkan dalam teori sain benar bila bersifat empiris dan ada bukti rasional.Namun dari setiap kelebihan pasti terdapat kekurangan, dalam buku ini tidak terdapat glosarium yang memudahkan pembaca untuk memahami bahasa ilmiah yang belum pembaca kuasai. Namun buku ini sangat bagus untuk menambah pengetahuan dan mengajak kita mengerti tentang filsafat ilmus.
Secara keseluruhan isi buku buah karya Ahmad Tafsir ini, menghadirkan suasana disiplin Filsafat Ilmu yang hidup dengan ilustrasi dan asumsi yang penulis sajikan. Secara tidak langsung pembaca bisa paham betul dengan apa yang sedang disajikan penulis, berkat hasil pemikiran yang cemerlangnya membuat ide penulis menjadi komunikatif. Filsafat Ilmu memang bukan hanya mempelajari bagaimana sifat filsafat dan bagaimana kaidah Filsafat Ilmu, akan tetapi lebih jauh kita bisa memperdalam konteks keilmuan lain yang membuat khazanah pemikiran kita dalam filsafat lebih mendalam dan menyeluruh dalam artian komprehensif. Sebagai refleksi dari pada isi buku yang sangat bermanfaat bagi tingkat pembelajaran mahasiswa ini adalah mengerti bagaimana problematika dalam kehidupan bermasyarakat . Alhasil, kita sadar akan kehidupan ini banyak sekali yang harus kita telaah bukan hanya memikirkannya. Sebagai contoh kasus dengan adanya pemikiran disiplin Filsafat Ilmu, maka kita bisa memahami ilmu mistis. Hemat penyusun, sudah selayaknya kita bisa mengimplemetasikannya dalam kehidupan sehari-hari dari apa yang ada dalam buku ini.


Download Filsafat Ilmu - Mengurai Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Pengetahuan.docx

Download Now



Terimakasih telah membaca Filsafat Ilmu - Mengurai Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Pengetahuan. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

banner
Previous Post
Next Post

Akademikita adalah sebuah web arsip file atau dokumen tentang infografi, presentasi, dan lain-lain. Semua pengunjung bisa mengirimkan filenya untuk arsip melalui form yang telah disediakan.

0 komentar: