Oktober 24, 2016

Makalah Seminar Manajemen Keuangan

Judul: Makalah Seminar Manajemen Keuangan
Penulis: Tio Dorma Sijabat


BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sebuah perusahaan pada awalnya hanya memikirkan keuntungan yang besar dan cepat dengan melakukan apapun untuk mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan tanpa memikirkan dampak dimasa yang akan datang. Tetapi lambat laun perusahaan juga menyadari bahwa setiap kegiatan yang dilakukan harus memperhitungkan resiko yang dihadapi. Untuk dapat mengetahui kinerja setiap perusahaan harus menyajikan suatu laporan keuangan pada satu periode. Laporan keuangan digunakan sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan, dimana hasil analisis tersebut digunakan oleh pihak – pihak yang berkepentingan untuk mengambil suatu keputusan. Selain itu laporan keuangan akan dapat menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban – kewajibannya, struktur modal usaha, keefektifan penggunaan aktiva, serta hal – hal lainnya yang berhubungan dengan keadaan finansial perusahaan.
Untuk itu setiap perusahaan diwajibkan menyusun laporan arus kas dan menjadikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Laba bersih yang dihasilkan suatu perusahaan belum menjamin bahwa perusahaan tersebut memiliki uang kas yang cukup. Untuk menjalankan operasi, melakukan investasi, dan membayar hutang, perusahaan benar-benar harus memiliki kas bukan memiliki laba bersih. Karena itu, bagi investor sangat penting untuk menganalisis sampai sejauh mana efesiensi perusahaan dalam mengelola kasnya. Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode.
Dengan dibuatnya laporan arus kas, setiap perusahaan dapat memprediksi kemajuan perusahaan di setiap tahun berjalan dan perusahaan tidak mengalami kerugian seta kebangkrutan. Dimana hal ini dapat dilihat dari penyajian laporan arus kas yang disusun oleh bagian keuangan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan. Apabila perusahaan telah melakukan hal tersebut, diharapkan perusahaan akan tetap bertahan walaupun terkadang kondisi ekonomi tidak stabil keadaannya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka penulis ingin membahas lebih lanjut tentang penyajian laporan arus kas. Sebab informasi yang diperoleh, diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengambil keputusan bagi perusahaan.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam laporan ini adalah
Apa itu Laporan Keuangan?
Apakah Tujuan Laporan Keuangan?
Apa itu Laporan Arus Kas?
Apakah Tujuan dan Kegunaan Laporan Aru Kas?
Bagaimana Bentuk Laporan Arus Kas?
Bagaimana Penyusunan Laporan Arus Kas?
Apa saja Analisis Rasio Laporan Arus Kas?
Bagaimana Hasil Analisis Laporan Arus Kas pada PT HOLCIM INDONESIA Tbk dan PT SEMEN BATURAJA Tbk ?
BAB II
PEMBAHASAN
LAPORAN KEUANGAN
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan meliputi bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas/laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Menurut Munawir (2010:5), pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba - rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan / menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan. Sedangkan menurut Harahap (2009:105), laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba-rugi atau hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, laporan posisi keuangan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan untuk perusahaan terdiri dari laporan-laporan yang melaporkan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu, yang dilaporkan dalam neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, dimana neraca menunjukkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan. Laporan laba-rugi menunjukkan hasil operasi perusahaan selama periode tertentu. Sedangkan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:3), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan menurut Fahmi (2011:28), tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan di samping pihak manajemen perusahaan.
Para pemakai laporan akan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya. Informasi mengenai dampak keuangan yang timbul tadi sangat berguna bagi pemakai untuk meramalkan, membandingkan dan menilai keuangan. Seandainya nilai uang tidak stabil, maka hal ini akan dijelaskan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila yang dilaporkan tidak saja aspek-aspek kuantitatif, tetapi mencakup penjelasan-penjelasan lainnya yang dirasakan perlu. Dan informasi ini harus faktual dan dapat diukur secara objektif.
LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar kas perusahaan. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.
Laporan Arus Kas merupakan penerimaan kas dan pembayaran kas (pengeluaran kas). Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang digolongkan sesuai dengan kegiatan utama entitas : operasi,investasi, dan pembelanjaan. Laporan tersebut melaporkan arus masuk kas bersih atau keluar kas bersih dari setiap kegiatan dan untuk semua kegiatan usaha.
Arus kas adalah kas aktual yang keluar masuk dari dan ke dalam suatu perusahaan (Weston dan righam, 1990). Arus kas masuk (cash inflows) merupakan penerimaan kas yang berasal dari kegiatan rutin perusahaan, misalnya penjualan tunai, penerimaan piutang maupun penerimaan kas yang bersifat tidak rutin misalnya penyertaan modal, penjualan saham, penjualan aktiva perusahaan. Arus kas keluar (cash out flows) adalah pengeluaran yang bersifat kontinu, seperti pembayaran bunga, dividen dan pembayaran pajak. Arus kas berlangsung terus menerus selama perusahaan menjalankan kegiatannya. Agar kas ini mudah dibaca dan dipahami, maka informasi arus kas tersebut dibuat dalam bentuk laporan yang disebut Laporan Arus Kas (statement of cash flows), sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi para investor dan kreditur dalam menganalisa arus kas.
Aktivitas yang membagi laporan arus kas adalah kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan. Ketiga aktivitas ini memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas. Manfaat utama laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode, serta untuk membantu investor, kreditur dan pihak lain yang berkepentingan dalam menganalisa kas (Kieso dan Wey Grandt, 1995 : 247).
TUJUAN DAN KEGUNAAN LAPORAN ARUS KAS
Sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Laporan arus kas disusun dengan tujuan utama untuk memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan basis kas (cash basis) selama periode akuntansi tertentu.
Laporan arus kas dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan berikut ini (Hongren dkk 1989 : 845) :
Untuk memperkirakan arus kas masa datang. Dalam banyak kasus, sumber dan penggunaan kas perusahaan tidaklah berubah secara dramatis dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, penerimaan dan pengeluaran kas dapat diterima sebagai alat yang baik untuk memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas dimasa datang.
Untuk mengevaluasi pengambilan keputusan manajemen. Laporan arus kas akan melaporkan kegiatan investasi perusahaan, sehingga memberikan informasi arus kas kepada investor dan kreditor untuk mengevaluasi keputusan manajer.
Untuk menentukan kemampuan perusahaan membayar deviden kepada pemegang saham, pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada kreditor.
Laporan arus kas membantu investor dan kreditor untuk mengetahui apakah perusahaan bisa melakukan pembayaran – pembayaran ini.
Untuk menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.
Laba bersih perusahaan memang penting, tetapi kas bahkan lebih penting karena dividen harus dibayarkan secara tunai ( apabila perusahaan membagi secara dividen tunai ) dan kas diperlukan untuk membeli aktiva – aktiva yang dibutuhkan untuk melanjutkan operasi. Dimana sasaran perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan terutama harga saham. Karena nilai dari setiap aktiva, termasuk saham, akan tergantung pada arus kas yang dihasilkan oleh aktiva.
Adanya kemungkinan bangkrutnya suatu perusahaan yang mempunyai laba bersih yang cukup tetapi kas yang rendah menyebabkan diperlukannya informasi arus kas.
Sama halnya dengan penjelasan sebelumnya, dimana sebuah perusahaan lebih mementingkan kecukupan kas yang ada pada perusahaan dibandingkan dengan memaksimalkan laba bersih. Karena yang digunakan dalam menjalankan aktivitas operasinya, perusahaan membutuhkan seberapa mampu kas memenuhi aktivitas tersebut.
Jadi informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para pemakai laporan keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menggunakan arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
BENTUK LAPORAN ARUS KAS
Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung dan yang kedua metode tidak langsung.
Metode Langsung
Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap (gross) dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. Keunggulan utama dari metode langsung ini adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah di dapat dan biaya pengumpulan umumnya mahal. Apabila menggunakan metode langsung kita akan sulit untuk mendapatkan data yang diperlukan karena kita harus menghitung secara fisik dan secara langsung berapa sebenarnya penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi selama tahun berjalan. Karena pada metode ini menggunakan laporan dari buku kas / bank, dimana pada saat pencatatan setiap transaksi kas, harus langsung digolongkan dalam ke-3 jenis aktivitas arus kas agar mudah dalam melakukan penyusunan laporan arus kas. Kalau tidak langsung digolongkan maka disitulah letak kesulitan dalam mendapatkan datanya. Metode Langsung menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasi.

Metode Tidak Langsung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan arus kas dengan laporan laba rugi dan neraca. Dalam metode tidak langsung arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :
Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan.
Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan kerugian, valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba / rugi konsolidasi.
Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
 

PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas berdasarkan kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan. Karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari setiap jenis kegiatan adalah :
Kegiatan Operasi 
Kegiatan operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.
Kegiatan Investasi 
Kegiatan investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Kenaikan dalam pos aktiva tetap merupakan penggunaan dana, sedangkan penurunan dalam pos ini merupakan sumber dana. Kegiatan investasi umumnya melibatkan aktiva jangka panjang dan mencangkup pemberian serta penagihan pinjaman, dan perolehan serta pelepasan investasi dan aktiva produktif jangka panjang.
Kegiatan Pendanaan
Kegiatan pendanaan adalah kegiatan yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Kegiatan pendanaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemegang saham serta mencakup perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman, serta perolehan modal dari pemilik dan pemberian tingkat pengembalian atas, dan pengembalian dari investasinya.
ANALISIS RASIO LAPORAN ARUS KAS
Analisis Laporan arus kas merupakan analisis finansial yang sangat penting bagi seorang manajer keuangan suatu perusahaan disamping alat-alat finansial lainnya. Dengan melakukan analisis laporan arus kas, manajer keuangan dapat melaksanakan salah satu fungsinya yaitu fungsi perencanaan.
Laporan arus kas disusun berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan terkait. Menurut Kamus Akuntansi (2000:148) menyatakan bahwa "Analisis arus kas adalah suatu metode analisa ekonomi yang memasukan pergerakan kas yang positif (aliran kas masuk) dan pergerakan kas yang negatif (aliran kas keluar) yang disebabkan oleh aktivitas untuk menentukan kebutuhan relatif dari aktivitas tersebut. termasuk didalamnya metode aliran kas yang dikontrol". Salah satu analisis kinerja keuangan dengan menggunakan informasi laporan arus kas adalah analisis rasio laporan arus kas. Analisis laporan arus kas ini menggunakan komponen dalam laporan arus kas dan komponen neraca dan laporan laba rugi sebagai informasi dalam analisis rasio.
Menurut saya, dari kelima rasio yang ada di bawah ini yang paling berpengaruh pada laba bersih adalah Rasio Pengeluaran Modal. Kenapa? Karena rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana modal yang tersedia pada perusahaan dapat digunakan untuk investasi dan pembayaran hutang yang adapada setiap periodenya. Dimana apabila nilai rasio yang di dapat rendah maka kemampuan dalam menghasilkan laba bersih juga rendah, begitu juga sebaliknya apabila nilai rasionya tinggi berarti semakin tinggi perusahaan dalam menghasilkan laba bersih.
Rasio Arus Kas Operasi (AKO)
Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas oparasi dalam membayar hutang lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan hutang lancar.

AKO= Arus Kas OperasiHutang LancarRasio Cakupan kas Terhadap Bunga (CKB)
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi tambah pembayaran bunga, dan pembayaran pajak dibagi pembayaran bunga.
CKB=Arus Kas Operasi+Bunga+PajakBungaKenapa nilai dari beban bunga dan pajak diambil dari laporan rugi laba? Bukan dari laporan arus kas? Dari jurnal atau sumber yang saya dapatkan, beban bunga dan pajak di ambil dari laporan rugi labanya. Menurut saya kenapa diambil dari rugi laba karena pada laporan rugi laba nilainya lebih riil dibandingkan dengan yang ada pada laporan arus kas. Contohnya adalah depresiasi dan amortisasi. Akun – akun ini mengurangi laba bersih tapi tidak dibayarkan secara riil sehingga kita dapat menambahkannya kembali pada laba bersih ketika menghitung arus kas bersih. Contoh yang lain adalah pajak tangguhan, pada waktu yang sama, beberapa pendapatan mungkin tidak dapat ditagih dalam bentuk tunai selama periode berjalan, dan akun – akun ini harus dikurangkan dari laba bersih ketika menghitung arus kas. Berarti jelas bahwa nilai kedua beban tersebut lebih riil pada laporan rugi laba dibandingkan dengan laporan arus kas.
Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan arus kas opersi bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi ditambah deviden kas dibagi dengan hutang lancar.
CKHL=Arus Kas Operasi + Deviden KasHutang LancarRasio Pengeluaran Modal (PM)
Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi dibagi dengan pengeluaran modal.
PM=Arus Kas OperasiAset TetapRasio Total Hutang (TH)
Rasio ini menunjukan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menganalisis dalam jangka waktu beberapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan.
TH=Arus Kas OperasiTotal HutangCARA MEMBACA LAPORAN KEUANGAN
Semula banyak pengguna laporan keuangan yang lebih banyak mencurahkan perhatiannya pada laporan Laba Rugi dan Neraca. Laporan Laba Rugi menggambarkan hasil usaha perusahaan selama periode tertentu. Sementara itu Neraca menggambarkan posisi keuangan pada saat tertentu. Akhir-akhir ini disadari cara mengelola kas perusahaan juga perlu dievaluasi yaitu dengan cara mengevaluasi laporan arus kas.
Sebelum melihat bagaimana perusahaan dikelola kasnya, perlu disadari bahwa untuk membaca laporan keuangan secara tepat perlu dipahami cara penyajian informasi arus kas. Pada metode langsung, arus kas dari operasi dirinci sumber –sumbernya dan demikian juga dengan pengeluaran kas sehingga laporan itu akan mudah dipahami dengan tepat. Pada metode tidak langsung, laporan arus kas dari operasional diawali dengan net income, kemudian net income tersebut dikoreksi dengan hal-hal/item-item tertentu yang diperlakukan berbeda antara dalam penyusunan laporan laba rugi (yang menghasilkan net income) dengan laporan arus kas. Dalam menyusun laporan laba rugi perusahaan menggunakan akrual basis, sehingga mungkin pada tahun tertentu ada biaya yang telah diperlakukan sebagai biaya (expense), tapi pada tahun itu tidak terdapat pengeluaran kas.
Hal-hal inilah yang dikoreksikan pada net income akan berubah menjadi net cashflows dari operasional. Dengan demikian jika biaya amortisasi dan depresiasi ditambahkan, janganlah diartikan bahwa depresiasi dan amortisasi secara fisik akan mengakibatkan adanya aliran kas masuk sebesar itu.
Ada beberapa kemungkinan pola aliran kas yang terjadi dalam perusahaan, yaitu:
Semua kegiatan (operasional, investasim dan keuangan) menghasilkan aliran kas yang positif yang berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan tersebut lebih besar dari pengeluaran kas. Pada keadaan pertama semua kegiatan menghasilkan penerimaan kas yang lebih besar daripada pengeluaran kas. Tentu dalam jangka panjang akan terjadi saldo kas yang besar.
Semua kegiatan (operasional, investasi dan keuangan) menghasilkan aliran kas yang negatif yang berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan tersebut lebih kecil dari pengeluaran kas. Ini kebalikan pola 1 di atas, sehingga dalam jangka panjang cadangan kas yang ada akan habis.
Kegiatan operasional positif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan negatif. Pada pola ketiga, perusahaan menggunakan kas dari operasional untuk membayar hutang / pengembalian modal / membayar deviden dan untuk investasi. Pola ini dapat dikatakan ideal dan banyak pengamat mengatakan ini adalah keadaan penen kas.
Kegiatan operasional dan kegiatan investasi positif tetapi kegiatan keuangan negatif. Sedangkan pada pola hasil penjualan investasi dan opersional digunakan untuk membayar hutang mengembalikan modal.
Kegiatan operasional negatif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan positif. Ini berarti perusahaan menggunakan sebagian investasi dan penarikan pinjaman modal untuk membiayai operasional. Kegiatan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
Kegiatan investasi negatif sementara kegiatan operasional dan keuangan positif. Perusahaan menggunakan cash dari operasional dan pinjaman / penarikan modal untuk melakukan investasi.
Kegiatan opersional dan investasi negatif sedangkan kegiatan keuangan positif. Perusahaan melakukan kegiatan operasional dan investasi yang sebagian dibiayai dengan dana pinjaman atau penarikan modal. Sebagian dana juga digunakan untuk operasional. Kondisi ini mungkin terjadi pada perusahaan yang sedang tumbuh.
Kegiatan investasi positif tetapi kegiatan operasional dan keuangan negatif. Perusahaan mungkin menjual investasi/aktiva tetap untuk memenuhi kebutuhan operasional dan pembayaran hutang / pembayaran ke pemilik. 
HASIL ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PT HOLCIM INDONESIA Tbk dan PT SEMEN BATURAJA Tbk
Rasio Arus Kas Operasi (AKO)
AKO= Jumlah Arus Kas OperasiHutang LancarPT HOLCIM INDONESIA Tbk
2012 AKO= 1.692.1121.556.875=1,0872013 AKO= 2.262.2473.262.054=0,69PT SEMEN BATURAJA Tbk
2012 AKO= 325.118.225171.390.771=1,8972013 AKO= 298.064.307193.631.286=1,539Dari hasil yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa kedua perusahaan tersebut mengalami penurunan dalam kemampuan membayar hutang lancar dengan menggunakan arus kas operasi. Tetapi, kinerja keuangan di PT Semen Baturaja lebih baik karena hasil dari perhitunganna masih > 1 yang berarti PT Semen Baturaja mampu membayar hutang lancar tanpa menggunakan arus kas dari aktivitas lainnya.
Rasio Cakupan kas Terhadap Bunga (CKB)
CKB=Arus Kas Operasi+Bunga+PajakBungaPT HOLCIM
2012 CKB=1.692.112 + 181.992 + 521.921181.992=13,362013 CKB=2.262.247+521.315+384.243521.315=6,12
PT SEMEN BATURAJA
2012 CKB=325.118.225+61.269+96.908.78761.269=6889,12013 CKB=298.064.307+64.370+88.218.06864.370=5863,15Rasio yang besar menunjukan bahwa arus kas operasi mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam menutup biaya bunga. Dari hasil yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan PT Semen Baturaja lebih baik dibandingkan dengan PT Holcim walaupun di tahun 2013 PT Semen Baturaja mengalami penurunan.
Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL)
CKHL=Arus Kas Operasi + Deviden KasHutang LancarPT HOLCIM
2012 CKHL=1.692.112 +490.4261.556.875=1,4012013 CKHL=2.262.247 + 651.2293.262.054=0,893PT SEMEN BATURAJA
2012 CKHL=325.118.225 + 50.328.000171.390.771=2,192013 CKHL=298.064.307+59.702.502193.631.286=1,85Rasio yang tinggi menunjukkan kemampuan yang tinggi dari arus kas operasi dalam menutup hutang lancar. Dari hasil yang di dapat maka dapat disimpulkan bahwa kedua perusahaan tersebut mengalami penurunan dalam membayar hutang lancar menggunakan arus kas operasi. Tetapi dapat dilihat bahwa kinerja PT Semen Baturaja lebih baik karena rasionya lebih besar daripada rasio PT Holcim.
Rasio Pengeluaran Modal (PM)
PM=Arus Kas OperasiAset TetapPT HOLCIM
2012 PM=1.692.1129.981.720=0,1692013 PM=2.262.24712.809.935=0,176PT SEMEN BATURAJA
2012 PM=352.118.2251.198.586.407=0,29382013 PM=298.064.3072.711.416.335=0,1099Nilai rasio yang rendah menunjukkan kemampuan yang rendah sedangkan rasio yang tinggi menunjukkan kemampuan yang tinggi dari arus kas dalam membiayai pengeluaran modalnya. Maka dapat disimpulkan dari hasil yang didapat bahwa PT Holcim mengalami peningkatan yang berbanding terbalik dengan PT Semen Baturaja yang mengalami penurunan dalam membiayai pengeluaran modalnya.
Rasio Total Hutang (TH)
TH=Arus Kas OperasiTotal HutangPT HOLCIM
2012 TH=1.692.1123.750.461=0,45122013 TH=2.262.2476.122.043=0,3695PT SEMEN BATURAJA
2012 TH=325.118.225244.459.581=1,3292013 TH=298.064.307244.447.998=1,219Rasio yang rendah menunjukkan kemampuan yang rendah sedangkan rasio yang tinggi menunjukkan kemampuan yang tinggi dari jumlah arus kas operasi dalam menutupi total hutang. Dari hasil yang didapatkan maka dapat disimpulkan bahwa PT Semen Baturaja memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan PT Holcim.
BAB IIIPENUTUP
KESIMPULAN
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara kas. Laporan arus kas tersebut memberikan suatu pengamatan kepada pengguna suatu dasar untuk menilai kemampuan entitas untuk menghasilkan menghasilkan dan memanfaatkan kasnya. Laporan arus kas digunakan oleh pihak manajemen untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang telah berlangsung, dan merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan dimasa mendatang. Laporan arus kas juga digunakan oleh pihak kreditor dan investor dalam menilai tingkat likuiditas maupun potensi perusahaan dalam menghasilkan laba (keuntungan).
Laporan arus kas disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Selain itu laporan arus kas juga harus menyajikan arus kas selama periode akuntansi yang relevan, yang diklasifikasikan menjadi tiga kategori : operasi,investasi dan pendanaan.
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi 8. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM.
E. Kieso, Donald dan Jerry J. Weygandt.1995.Akuntansi Intermediate.Jakarta Barat: Binarupa Aksara.
Horne, James C. Van dan John M. Wachowicz Jr.2012.Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi 13.Jakarta:Salemba Empat.
Santoso, Iman.2007.Akuntansi Keuangan Menengah.Buku I.Bandung:Refika Aditama.


Download Makalah Seminar Manajemen Keuangan.docx

Download Now



Terimakasih telah membaca Makalah Seminar Manajemen Keuangan. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

banner
Previous Post
Next Post

Akademikita adalah sebuah web arsip file atau dokumen tentang infografi, presentasi, dan lain-lain. Semua pengunjung bisa mengirimkan filenya untuk arsip melalui form yang telah disediakan.

0 komentar: