Oktober 15, 2016

MAKALAH BI

Judul: MAKALAH BI
Penulis: Fatkhul Rosyadi


MAKALAH
KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF
80962528321000
TIM PENYUSUN:
M. Fatkhul Rosadi[111308476]
M. Roisul Basyar[111308508]
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Jl. Semolowaru 45 Surabaya 60118
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari,masyarakat selalu membutuhkan adanya Pemimpin. Sedangkan didalam kehidupan rumah tangga diperlukan adanya pemimpin atau Kepala Keluarga. Dan tentunya disebuah Negara ada Presidennya. Ini semua menunjukkan betapa pentingnya kedudukan Pemimpin dalam suatu masyarakat, baik dalam skala yang kecil maupun yang besar.Dari pengantar diatas terasa dan terbayang sekali betapa dalam pandangan terhadap "pemimpin" yang mempunyai kedudukan yang sangat penting, karenanya siapa saja yang menjadi pemimpin tidak boleh dan jangan sampai menyalahgunakan kepemimpinannya untuk hal-hal yang tidak benar.
Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan kepemimpinan. Untuk berbagai usaha dan kegiatannya diperlukan upaya yang terencana dan sistematis dalam melatih dan mempersiapkan pemimpin baru. Oleh karena itu, banyak study dan penelitian dilakukan orang untuk mempelajari masalah pemimpin dan kepemimpinan yang menghasilkan berbagai teori tentang kepemimpinan.Belakangan ini, agar bisa berorientasi pada pelanggan, organisasi membutuhkan pemimpin yang bersedia melayani. Para pemimpin harus memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan internal (para karyawan) sehingga akan berdampak kepada pelayanan prima yang didemonstrasikan oleh para pelanggan internal kepada para pelanggan eksternal. Sayangnya gaya kepemimpinan yang melayani kurang diminati oleh kebanyakan praktisi bisnis. Gaya kepemimpinan yang melayani lebih banyak digunakan di organisasi sektor public dan pemerintah.I.2 RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud kepemimpinan ?Bagaimana hakikat menjadi seorang pemimpin ?Bagaimana tanggapan "Pemimpin" menurut para ahli ?Bagaimana tanggapan "Gaya Kepemimpinan" menurut para ahli ?Bagaimana menjadi pemimpin yang Efektif ?I.3 TUJUAN PENULISAN
Menjelaskan pengertian kepemimpinan
Menjelaskan hakikat pemimpin dikehidupan sehari-hari
Menjelaskan pemimpin menurut para ahli
Menjelaskan beberapa gaya kepemimpinan menurut para ahli
Menjelaskan cara menjadi pemimpin yang efektif
I.4 MANFAAT PENULISAN
Melatih mahasiswa dalam menyusun suatu karya ilmiah maupun suatu makalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas mahasiswa.
Agar mahasiswa dapat memahami bahasan pokok suatu makalah khususnya kepemimpinan.
I.5 METODE PENULISAN
Dalam metode penulisan, banyak penulis yang menggunakan metode kepustakaan. Dengan zaman yang modern ini, penulis menggunakan metode penulisan browsing di internet. Metode ini digunakan oleh penulis karna jauh lebih praktis, efektif, dan efesien, serta lebih memudahkan penulis dalam mencari bahan-bahan atau data-data yang akan dijadikan pokok bahasan suatu makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 DEFINISI KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.Pengertian Kepemimpinan Menurut Para ahli.Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok
II.2 HAKIKAT PEMIMPIN
Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita sering mendengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya.
Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu
.
Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
Sedangakn menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :
Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.
Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.
Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Dari begitu banyak definisi mengenai pemimpin, dapat penulis simpulkan bahwa : Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.
II.3 GAYA-GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi prilaku bawahannya. Istilah gaya secara kasar adalah sama dengan cara yang digunakan pemimpin da dalam mempengaruhi para bawahan. Kepemimpinan suatu organisasi perlu mengembangkan staf dan membangun iklim motivasi yang menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi. Gaya kepemimpinan adalah cara memimpin membawa diri sebagai pemimpin, cara berlagak dalam menggunakan kekuasaannya.
Menurut beberapa para ahli, gaya kepemimpinan dibedakan menjadi 4 macam :Gaya Kepemimpinan Otokratis
Gaya ini kadang-kadang dikatakan kepemimpinan terpusat pada diri seorang pemimpin atau gaya direktif. Gaya ini ditandai dengan sangat banyaknya petunjuk yang datangnya dari pemimpin dan sangat terbatasnya bahkan sama sekali tidak adanya peran bawahan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Pemimpin otokratis adalah seseorang yang memerintah dan menghendaki kepatuhan. Ia memerintah berdasarkan kemampuannya untuk memberikan hadiah serta menjatuhkan hukuman. Gaya kepemimpinan otokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala kegiatan yang akan dilakukan semata-mata diputuskan oleh pemimpin.
Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan otokratis adalah sebagai berikut :Kebijakan selalu dibuat oleh pemimpin;
Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan;
Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan bawahan dilakukan secara ketat;
Tidak ada kesempatan bawahan untuk memberikan pendapat;
Tugas-tugas bawahan diberikan secara instruktif;
Lebih banyak kritik dari pada pujian, menuntut prestasi bawahan.;Gaya kepemimpinan otokratis menurut para ahli.Menurut Rivai (2003), kepemimpinan otokratis adalah gaya kepemimpinan yang menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi.
Menurut Robbins dan Coulter (2002) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan otokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung memusatkan kekuasaan kepada dirinya sendiri, mendikte bagaimana tugas haris diselesaikan, membuat keputusan secara sepihak dan meminimalisasi partisipasi bawahan.
Gaya Kepemimpinan Birokratis
Gaya ini dapat dilukiskan dengan kalimat "memimpin berdasarkan peraturan". Perilaku pemimpin ditandai dengan keketatan pelaksanaan prosedur yang berlaku bagi pemimpin dan bawahannya. Pemimpin yang birokratis pada umumnya membuat keputusan-keputusan berdasarkan aturan yang ada secara kaku tanpa adanya fleksibilitas. Semua kegiatan hampir terpusat pada pimpinan dan sedikit saja kebebasan orang lain untuk berkreasi dan bertindak, itupun tidak boleh lepas dari ketentuan yang ada.

Adapun karakteristik gaya kepemimpinan birokratis adalah sebagai berikut:
Pimpinan menentukan semua keputusan yang bertalian dengan seluruh pekerjaan dan memerintahkan semua bawahan untuk melaksanakannya;
Pemimpin menentukan semua standar bagaimana bawahan melakukan tugas;
Adanya sanksi yang jelas jika seorang bawahan tidak menjalankan tugas sesuai standar yang ditentukan.
Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpian demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan dan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan. Gaya ini kadang-kadang disebut gaya kepemimpinan yang terpusat pada bawahannya, kepemimpinan dan kesederajatan, kepemimpinan konsultatif atau partisipatif. Pemimpin berkonsultasi dengan bawahannya untuk merumuskan tindakan keputusan bersama.Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut :Wewenang pemimpin tidak mutlak;
Pimpinan bersediah melimpahka sebagian wewenang kepada bawahan;
Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan;
Komunikasi berlangsung secara timbal balik, baik yang terjadi antara pimpinan dan bawahan maupun sesama bawahan;
Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan bawahan dilakukan secara wajar;
Prakarsa dapat dating dari pimpinan maupun bawahan;
Banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan pendapat;
Tugas-tugas kebada bawahan bersifat permintaan.
Pimpinan memperhatikan dalam bersikap dan berindak, adanya saling percaya dan saling menghormati
Gaya kepemimpinan demokratis menurut para ahli.Menurut Robbins dan Coulter (2002), gaya kepemimpian demokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung mengikutsertakan bawahan dalam mengambil keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong partisipasi bawahan dalam menentukan metode kerja dan tujuan yang akan dicapai, dan memandang umpan balik sebagai suatu kesempatan untuk melatih bawahan.
Jerris (1999), menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang menghargai kemampuan bawahan untuk mendistribusikan pengetahuan dan kreativitas untuk meningkatkan layanan, mengembangkan usaha, dan menghasilkan banyak keuntungan. Dan dapat menjadi motovator bagi bawahan dalam bekerja.
Gaya Kepemimpinan Laissez Faire (Kendali Bebas)
Gaya ini mendorong kemampuan anggota untuk mengambil inisiatif. Kurang berinteraksi dan control yang dilakukan oleh pemimpin terhadap bawahan, sehingga gaya hanya bias berjalan apabila bawahan memperlihatkan tingkat kompetensi dan keyakinan akan mengejar tujuan dan sasaran cukup tinggi. Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin sedikit sekali menggunakan kekuasaannya atau sama sekali membiarkan bawahannya untuk berbuat sesuka hatinya.
Gaya kepemimpinan laissez Faire menurut para ahli.Menurut Robbins dan Coulter, gaya kepemimpinan kendali bebas mendeskripsikan pemimpin yang secara keseluruhan memberikan bawahannya kebebasan dalam pembuatan keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut bawahannya itu yang paling sesuai.
Menurut Sukanto (1987), ciri-ciri kepemimpinan kendali bebas:
Kebebasn penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pemimpin;
Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang membuat orang selalu siap bila daia akan memberi informasi pada saat ditanya;
Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas;
Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota atau pertanyaan dan tidak bermaksud menilai atau mengatus suatu kejadian
Menurut Handoko dan Reksohadiprodjo ciri-ciri kepemimpinan kendali bebas:
Pemimpin membiarkan bawahannya untuk mengatur dirinya sendiri;
Pemimpin hanya menentukan kebijaksanaan dan tujuan umum;
Bawahan dapat mengambil keputusan yang relevan untuk mencpai tujuan dalam segala hal yang mereka anggap cocok.
II.4 KEPEMIMPINAN EFEKTIF
Empat Dasar Kepemimpinan Yang Efektif
1.PENENTUAN TUJUAN
Seorang pemimpin harus memastikan dari awal bahwa semua anggota timnya memahami maksud dan tujuan organisasi. Apa visi dan misi organisasi harus sudah melekat di diri masing-masing anggota. Inilah salah satu alasan kenapa banyak di dinding-dinding kantor perusahaan kita jumpai Pigora bertuliskan Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu perusahaan tersebut. Karena pimpinan menginginkan semua yang terlibat di organisasinya tahu arah dan tujuan organisasinya.Tim tidak akan kehilangan arah dalam memacu roda organisasi dengan adanya fase penentuan tujuan ini di awal. Inilah fase mendasar dalam organisasi, dan pemimpin efektif terbiasa melaksanakannya.2.KOMUNIKASISemua kebijakan, keputusan, informasi atau berita apapun yang dibuat oleh pimpinan terkait kebaikan perusahaan harus dikomunikasikan dengan baik kepada semua anggota tim. Banyak media yang bisa digunakan untuk menyampaikannya. Pemimpin biasa dalam mengomunikasikan sesuatu kepada timnya tentu sudah terbiasa menggunakan media email, memo dinas, forum, dan lain sebagainya.
Dan bagi pemimpin efektif, media-media itu saja tidak cukup. Ada banyak alasan dari pemimpin efektif, kenapa media itu saja tidak cukup. Salah satunya adalah, tidak semua bawahan dalam timnya mau membaca. Membaca pun, belum tentu semua mendapat pemahaman yang sama. Karena itu pemimpin efektif akan membuat cara komunikasi yang lebih 'intim'. "Man-to-man communication". Dia akan temui langsung timnya, dan memastikan setiap anggota timnya memahami apa yang dikomunikasikannya tersebut.
3.KEPERCAYAANKomunikasi yang efektif didasari dengan adanya saling percaya antara pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi tersebut; dalam hal ini antara leader dengan bawahannya. Penentuan arah tujuan organisasi sudah dibuat, kemudian dikomunikasikan dan komunikasinya dibangun di atas kepercayaan. Bagaimana mungkin bawahan bisa menerima dan mengikuti instruksi atasan bila bawahannya tidak percaya kepada pimpinannya. Prinsip ini sangat dipahami oleh pemimpin efektif.4.AKUNTABILITAS (PERTANGGUNG JAWABAN)
Dasar keempat adalah pertanggungjawaban atau akuntabilitas. Banyak pemimpin yang akhirnya gagal menjalankan beberapa proyek karena melalaikan dasar ini. Hal ini tidak dimaksudkan untuk mencari siapa yang bersalah atas kegagalan organisasi, tapi ditujukan untuk menuntut pertanggungjawaban dari semua orang yang terlibat dalam organisasi tersebut. Prinsip ini memunculkan kaidah "check-list; monitoring".Semua karyawan atau bawahan merasa diawasi sehingga setiap saat mereka terpacu untuk memberikan yang terbaik. Kalaupun suatu saat mereka bisa saja merasa tidak diawasi, kinerjanya tetap bisa mengutamakan yang terbaik karena mereka juga akan mempertanggungjawabkan pekerjaannya tersebut kepada atasannya di akhir pekerjaan / proyek.
10 Sifat Pemimpin Yang Efektif
Berikut ini adalah 10 (sepuluh) karakter yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin masa depan, yang acapkali diungkapkan oleh para pakar terkemuka dalam bidang kepemimpinan, yakni:
1. Jujur - Menampilkan ketulusan dan integritas dalam semua tindakannya. Dalam hal ini perilaku manipulatif tidak akan menumbuhkan kepercayaan;
2. Kompeten - Merupakan tindakan para pemimpin yang berbasis pada akal-fikiran, sikap dan prinsip-prinsip moral. Atau tidak membuat keputusan berdasarkan keinginan, perasaan, atau faktor emosional lainnya yang bersifat terlalu subyektif;
3. Berpandangan ke depan - Memiliki tujuan dan visi masa depan. Pemimpin yang efektif membayangkan (memiliki obsesi dan imajinasi) apa yang mereka inginkan dan bagaimana mendapatkannya. Mereka biasanya memilih prioritas yang berasal dari nilai-nilai dasar mereka. Suatu visi harus dimiliki oleh totalitas organisasi;
4. Menginspirasi – mampu menunjukkan kredibilitas dan orijinalitas dalam segala hal yang ia lakukan. Menunjukkan keteladanan dan ketahanan dalam mental, fisik, dan stamina spiritual, yang dengan bekal kredibilitas ini seorang pemimpin akan mudah menginspirasi orang lain untuk meraih puncak prestasi baru, dan akan mempertaruhkan reputasinya bila diperlukan;
5. Cerdas – Gemar dan rakus membaca, haus belajar, dan senantiasa mencari tugas yang menantang;
6. Adil (fairness) - mampu menunjukkan perlakuan yang adil bagi semua orang. Menyadari bahwa prasangka adalah musuh keadilan.Bersikap empati dan peka terhadap perasaan, nilai-nilai, kepentingan, dan kesejahteraan orang lain;
7. Berwawasan luas – Menyukai keragaman, kaya perspektif dan memiliki pandangan jauh kedepan;
8. Berani - Memiliki ketekunan untuk mencapai tujuan, meski menghadapi risiko atau rintangan yang berat. Selalu menampilkan ketenangan dan kepercayaan diri meski dalam kondisi stres;
9. Lugas – Memiliki penilaian yang baik tentang berbagai persoalan, dan menggunakannya untuk membuat keputusan yang terbaik pada waktu yang tepat; dan
10. Imajinatif – Mampu melakukan perubahan pada waktu yang tepat, dengan menggunakan pemikiran, rencana, dan metode yang tepat pula. Juga mampu menampilkan kreativitas dengan menciptakan tujuan baru yang lebih baik, sekaligus menemukan ide inovatif dan solusi atau resolusi baru untuk memecahkan masalah.
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Jadi kepemimpinan yang berhasil adalah suatu proses kepemimpinan yang dapat memenuhi kebutuhan dari masing-masing situasi dan dapat memilih/menerapkan teknik atau gaya kepemimpinan yang sesuai dengan tuntutan situasi tersebut.
Seorang pemimpin dapat melaksanakan macam-macam gaya kepemimpinan, yang sebagian besar tergantung dari pada watak orang yang bersangkutan. Tetapi, seorang pemimpin yang bijaksana senantiasa akan berusaha untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling sesuai dengan situasi serta kondisi yang dihadapinya. Setiap pemimpin menjalankan kepemimpinan atau leadership.III.2 DAFTAR PUSTAKA
http://leadhership.blogspot.com/
http://danangharda.blogspot.com/2009/12/peranan-gaya-kepemimpinan-dalam.htmlhttp://sbm.binus.ac.id/files/2013/05/10-KARAKTER-KEPEMIMPINAN-MASA-DEPAN.pdf


Download MAKALAH BI.docx

Download Now



Terimakasih telah membaca MAKALAH BI. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

banner
Previous Post
Next Post

Akademikita adalah sebuah web arsip file atau dokumen tentang infografi, presentasi, dan lain-lain. Semua pengunjung bisa mengirimkan filenya untuk arsip melalui form yang telah disediakan.

0 komentar: