September 27, 2016

MANAJEMEN PENDIDIKAN (RESENSI BUKU)

Judul: MANAJEMEN PENDIDIKAN (RESENSI BUKU)
Penulis: Gita Anggraini


RESENSI BUKU
Oleh : Gita Anggraini-4000536893500
Judul Buku: MANAJEMEN PENDIDIKAN
Penulis: Drs. HIKMAT, M.Ag
Penerbit: CV Pustaka Setia, Bandung
Cetakan: Kedua, 2011
Tebal Buku: 304 halaman
ISBN: 978-979-076-034-9
Pendahuluan
Manejemen pendidikan merupakan suatu suatu ilmu yang mengkaji tentang efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kinerja lembaga pendidikan dengan mempertimbangkan tujuan-tujuan pendidikan, kegiatan pendidikan yang logis, jumlah sumber daya manusia atau staf yang memadai, disiplin kinerja, upah yang proporsional, bonus yang presentatif, standarisasi pekerjaan yang sistematis, pertanggungjawaban yang obyektif, penerapan balas jasa atau insentif yang motivasional serta pengembangan lembaga pendidikan yang terukur.
Berdasarkan penjelasan singkat di atas, manajemen pendidikan tidak lepas dari fungsi-fungsi manajerial. Secara teoritis yang dimaksudkan dengan manajemen menurut Horold Koontz dan Cyril O'Donnel adalah usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Pernyataan ini senada dengan definisi manajemen yang dikemukan oleh G.R Terry yang menyatakan bahwa manajemen adalah suatu proses yang khas, yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. (hal.12)
Adapun yang dimaksudkan dengan manajemen pendidikan pada hakikatnya adalah usaha-usaha yang berhubungan dengan aktivitas pendidikan dimana di dalamnya terjadi proses mempengaruhi, memotivasi kreativitas anak didik dengan menggunakan alat-alat pendidikan, metode, media, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan pendidikan. Dengan demikian maka yang dimaksudkan manajemen pendidikan dapat kita katakan sebagai aktivitas-aktivitas untuk mencapai suatu tujuan maupun proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan dalam pendidikan. (hal.21)
Hal inilah yang kemudian membuat kajian tentang ilmu manajemen pendidikan menjadi lebih penting untuk dipahami. Sebab manajemen pendidikan berkaitan dengan beberapa hal antara lain berkaitan dengan kinerja para pegawai lembaga pendidikan, pengadministrasian kegiatan pendidikan, aktivitas pada pendidik, kurikulum sebagai konsep dan tujuan pendidikan, sistem pembelajaran dan metode belajar mengajar, pengawasan dan supervisi pendidikan, evaluasi pendidikan serta pembiayaan pelaksanaan pendidikan dari segi fasilitas, alat-alat maupun sarana dan prasarana pendidikan.
Maka dapat kita katakan bahwa keberhasilan suatu lembaga pendidikan berhubungan dengan manajemen yang diterapkan, sebagai pemaknaan yang universal dari manajemen pendidikan yang bentujuan untuk melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan, pengendalian, pengawasan, personalia dan profesionalitas. Atau dengan kata lain manajemen pendidikan adalah proses yang terus menerus dilakukan oleh organisasi pendidikan melalui fungsionalisasi unsur-unsur manajemen tersebut. Dimana didalamnya terdapat upaya yang dilakukan untuk saling mempengaruhi, saling mengarahkan serta saling mengawasi sehingga seluruh aktivitas dan kinerja organisasi pendidikan dapat tercapai sesuai dengan tujuan dibentuknya lembaga pendidikan.
Seperti yang terdapat dalam buku Manajemen Pendidikan yang pengulas ulas. Berdasarkan isinya buku ini terdiri dari 11 BAB, 49 bagian serta terdiri atas 303 halaman, ditulis oleh Drs. Hikmat, M.Ag dan diterbitkan oleh Pustaka Setia Bandung tahun 2011 (Cetakan kedua). Buku ini merupakan buku dasar yang dapat dipergunakan sebagai rujukan bagi mereka yang konsen pada kajian tentang manajemen pendidikan. Walaupun harus jujur kita akui bahwa buku ini masih banyak kekurangan. Dalam artian kajian mengenai manajemen pendidikan tidak dilakukan secara komprehensif.
Manajemen Pendidikan (Isi Buku)
Ruang lingkup manajemen pendidikan berkaitan dengan masalah-masalah kepemimpinan, sumber daya manusia dan perilaku organisasi pendidikan. selain itu manajemen pendidikan juga membahas tentang efesiensi dan efektivitas pelaksanaan kinerja lembaga pendidikan dengan mempertimbangkan tujuan-tujuan pendidikan, kegiatan pendidikan yang logis, jumlah sumberd aya manusia atau staf yang memadai, disiplin kerja, upah yang proporsional, bonus yang prestatif, standarisasi pekerjaan yang sistematis, pertanggungjawaban yang obyektif, penerapan balas jasa atau insentif yang motivasional serta pengembangan lembaga pendidikan yang terukur. (hal, 27-28)
Artinya mengacu pada pendapat yang dikemukan oleh B.I. Fayol tentang manajemen maka ruang lingkup manajemen pendidikan tidak lepas dari beberapa hal yakni teknical, berkaitan dengan kegiatan memproduksi dan pengorganisasian yang berkaitan dengan pendidikan, lembaga pendidikan, output dari lembaga pendidikan tersebut. Commercial, yakni kegiatan yang berhubungan keuntungan yang didapatkan oleh peserta didik. Dimana lembaga pendidikan harus menyiapkan kualitas lulusan sumber daya manusia (output lembaga pendidikan) yang siap dan handal dalam dunia kerja.
Financial, yakni kemampuan lembaga pendidikan untuk menyediakan keuangan guna berjalan dan kontinyunitas lembaga pendidikan yang dimaksud. Dalam hal ini lembaga pendidikan membutuhkan pendanaan untuk pengadaan sarana dan prasarana pelaksanaan pendidikan. Security, berkaitan dengan sistem pengamanan lingkungan pendidikan secara internal maupun eksternal, pergaulan anak didik di luar dan sistem pengamanan diri dari pengaruh lingkungan dan kebudayaan yang dapat merusak moral, melalui pendidikan agama dan akhlak. Accountancy, berkaitan dengan penghitungan pemasukan dana dan pengeluaran yang baik, sistematis, akurat dan efisien. Serta yang terakhir masalah managerial, yakni fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan perencanaan dan pengelolaan yang baik, sebagaimana adanya pengirganisasian dan pengordinasian untuk semua kegiatan pendidikan. (hal. 28)
Adapun beberapa fungsi manajemen pendidikan berdasarkan pendapat para ahli maka dapat disimpulkan sebagai berikut fungsi leading, organizing, planning, controlling, directing, actuating, commanding, coordinating, staffing, direncting, assembling resources, motivating, forecasting, communicating, decision making, improving and facilitating. Sedangkan bentuk ragam dari manajemen yang berkaitan dengan masalah pendidikan antara lain sebagai berikut manajemen berdasarkan sasaran atau tujuan yang hendak dicapai, manajemen berdasarkan struktur, manajemen berdasarkan teknik, manajemen berdasarkan informasi serta manajemen lingkungan. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi seperti yang disebutkan di atas, ada beberapa prinsip-prinsip pengelolaan dalam manajemen antara lain efesiensi dan efektivitas, pengelolaan, pengutamaan tugas pengelolaan, kepemimpinan yang efektif, serta kerjasama.(hal. 29-45)
Kelebihan Buku
Buku Manajemen Pendidikan yang ditulis oleh Drs. Hikmat, S.Ag ini memiliki beberapa kelebihan yakni pertama, memasukkan konsep manajemen secara umum dalam mengelola lembaga pendidikan. Artinya tulisan ini berangkat dari teori-teori umum manajemen baru kemudian dikaitkan dengan pendidikan sehingga menjadi kajian manajemen pendidikan. hal ini terlihat dari bagian A pada BAB I yang membahas tentang pengertian dan pentingnya manajemen pendidikan dengan berangkat dari pengertian manajemen secara umum, macam-macam manajemen, kesalahan manajemen serta prinsip-prinsip pengelolaan manajemen. Tiga bagian terakhir ini merupakan bagian E, F, G dari BAB I. (hal 11- 45)
Kedua, buku ini mempunyai ambisi untuk menjelaskan bagaimana peran manajer dalam lembaga pendidikan. Penulis menekankan bahwa kepala sekolah/ madrasah harus mampu menjadi manajer. Penekanan tersebut dapat dilihat dalam bahasan mengenai tugas dan fungsi manajer, tugas telaah masalah bagi manajer, tingkatan manajemen serta ditutup dengan sejarah perkembangan ilmu manajemen. Dimana semua hal tersebut diperlukan untuk memaksimalkan fungsi dari pimpinan lembaga pendidikan sebagai manajer, guna menghasilkan out put maupun out come lembaga pendidikan yang bermutu dan memiliki skill dalam menghadapi era globalisasi. (hal. 47-99)
Ketiga, buku ini juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana cara mengoperasionalisasi fungsi-fungsi manajemen dalam lembaga pendidikan. Setidaknya hal ini dapat kita lihat dalam BAB III buku ini, dimulai dengan pemahaman tentang perencanaan dalam lembaga pendidikan, pengorganisasian dalam lembaga pendidikan, pengendalian dalam lembaga pendidikan, evaluasi dalam lembaga pendidikan, penyusunan anggaran biaya dalam lembaga pendidikan serta staffing dalam lembaga pendidikan. semua bagian tersebut merupakan bagian dari operasionalisasi yang harus dilakukan oleh lembaga pendidikan agar berjalan sesuai dengan tujuan dibentuknya lembaga pendidikan. (hal. 101-135). Penulis merumuskan perencanaan (planning) pendidikan adalah pemilihan fakta-fakta dan usaha menghubung-hubungkan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain dalam aktivitas pendidikan. Secara substansial, perencanaan pendidikan mengandung tiga hal mendasar, yaitu: (1) tujuan pendidikan; (2) perhitungan atau pertimbangan kebijakan pendidikan; (3) pelaksanaan rencana kependidikan. (hal. 101-102). Selanjutnya pengorganisasian (organizing) dalam lembaga pendidikan, adalah proses menghubungkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi pendidikan dan menyatupadukan tugas serta fungsinya dalam sistem jaringan kerja yang relationship antara satu dan yang lainnya. Pengendalian (controling) dalam lembaga pendidikan bertugas untuk meneliti dan mengawasi agar semua tugas dilakukan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang ada atau sesuai dengan deskripsi kerja masing-masing personal. Evaluasi dalam lembaga pendidikan adalah menilai semua kegiatan untuk menemukan indikator yang menyebabkan sukses atau gagalnya pencapaian tujuan, sehingga dapat dijadikan bahan kajian berikutnya. (hal. 125). Evaluasi dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh aspek yang berhubungan dengan lembaga pendidikan tersebut.
Keempat, dalam menjaga kontinyunitas dari sebuah lembaga penyelenggara pendidikan diperlukan yang namanya pengawasan dan pembinaan dalam lembaga pendidikan seperti yang terdapat dalam BAB IV buku ini. Dimulai dengan menjelaskan arti pengawasan, langkah-langkah pengawasan dan pembinaan. Guna tercapainya cita-cita dibentuknya lembaga pendidikan seperti yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yakni ikut aktif mencerdaskan kehidupan bangsa. (hal. 137-146)
Kelima, buku ini juga tidak hanya melihat bahwa lembaga pendidikan mempunyai fungsi penangajaran saja, namun ada upaya lain yang ingin diungkapkan oleh pengulas buku ini yang ingin menjadikan lembaga pendidikan sebagai bagian dari sistem sosial. Diawali dengan menjelaskan pengertian sistem sosial, asumsi dasar tentang sistem sosial, elemen-elemen sistem dan organisasi sosial serta penjelasan tentang prinsip-prinsip manajemen dalam organisasi sebagai sistem sosial seperti yang dijelaskan dalam BAB V. (hal. 147-176)
Keenam, untuk mendukung berjalannya fungsi-fungsi tersebut diperlukan organisasi lembaga pendidikan yang kuat. Cara-cara penguatan organisasi lembaga pendidikan ini dalam buku ini dimulai dengan penjelasan tentang pengertian organisasi, sifat-sifat organisasi, bentuk-bentuk organisasi, prinsip-prinsip organisasi, desentralisasi dalam pengelolaan lembaga pendidikan, tersedianya rentang kendali (span of control) bagi lembaga pendidikan serta penjelasan tentang sentralisasi dan desentralisasi dalam dunia pendidikan. Semua ini dijelaskan dalam BAB VI buku ini. (hal. 177-200)
Ketujuh, unsur mengoperasionalisasikan organisasi lembaga pendidikan diperlukan pemahaman tentang kultur organisasi dan faktor-faktor pembentuknya seperti yang berkaitan dengan masalah budaya, budaya organisasi, tata cara pembentukan budaya orgnaisasi, sumber-sumber budaya serta pengaruh budaya terhadap manajemen lembvaga pendidikan. Untuk memperkuat hal tersebut harus ditopang dengan pemimpin dan fungsi-fungsi kepemimpinan secara baik. Buku ini mengarahkan kita untuk memahami apa itu arti pemimpin, bedanya dengan kepemimpinan, fungsi utama pemimpin, penjelasan tentang gaya dan sifat kepemimpinan, dibahas dengan menggunakan teori-teori tentang kepemimpinan serta coba untuk diimplementasikan pada lembaga pendidikan dengan mencari format pemimpinan yang ideal bagi lembaga pendidikan. Semua ini dijelaskan dalam BAB VII dan BAB VIII buku ini. (hal. 201-264)
Terakhir, selain dalam pengertian manajemen pendidikan, buku ini juga mencoba untuk menjelaskan tentang pendidikan secara kelembagaan. Dalam konteks kelembagaan masalah pokok dalam lembaga pendidikan berkaitan dengan masalah otoritas, pelimpahan wewenang, motivasi kerja serta masalah analisis kebijakan mengenai pendidikan dan tenaga kependidikan seperti masalah profesionalitas guru, kurangan akan kebutuhan tentang penelitian, inovasi dan jarang terlibatkannya pengelola lembaga pendidikan dalam masalah evaluasi kebijakan mengenai pendidikan. Semua ini dibahas dalam BAB IX, X dan XI. (hal. 265-298)
Dari kesemua penjelasan tersebut di atas dapat pengulas simpulkan bahwa buku ini bentujuan untuk mengkaji tentang bagaimana seharusnya sebuah lembaga pendidikan dijalankan dengan mengedepankan prinsip-prinsip manajemen. Agar tujuan dari dibentuknya lembaga pendidikan dapat tercapai. Dalam pembelajaran buku ini merupakan buku dasar yang dipergunakan untuk memahami manajemen maupun keterkaitan antara manajemen dan pendidikan agar lebih operasional.
Kelemahan Buku
Menurut catatan pengulas, setelah pengulas membaca buku ini ada beberapa kelemahan yang harus diperkuat dalam buku ini, antara lain : pertama, buku ini tidak menjelaskan bagaimana manajemen pendidikan dalam konteks paradigma pendidikan. Baik paradigma yang bersifat mikro maupun makro saintis. Artinya paradigma tentang manajemen pendidikan
Kedua, buku ini lebih banyak menjelaskan tentang fungsi, tujuan, pemahaman dan pengorganisasian manajemen dalam pengertian yang umum. Seharusnya jika judul yang dikedepankan adalah manajemen pendidikan, penjelaskan manajemen dari pemahaman yang bersifat umum hanya penunjang saja. Penjelasan tentang manajemen pendidikan yang harus lebih banyak porsinya. Hal ini dapat dimaklumi sebab buku ini tidak dibingkai dengan paradigma pendidikan seperti yang pengulas sebutkan pada bagian pertama kelemahan buku ini.
Ketiga, buku ini kurang relevan dipergunakan untuk mendalami masalah-masalah manajemen pendidikan dalam artian pengembangan manajemen pendidikan yang berbasiskan out come. Sebab buku ini hanya menjelaskan teori-teori dasar manajemen dan keterkaitan manajemen dengan pendidikan sehingga menjadi ilmu manajemen pendidikan. Keempat, buku ini melihat manajemen pendidikan hanya dalam konteks peng-operasionalisasiannya saja dengan hanya melihat aspek mikro penyelenggaraan lembaga pendidikan. Setidaknya hal ini ditandai dengan pembatasan terhadap ruang lingkup menajemen pendidikan yang hanya berkutat pada kepemimpinan sebagai fungsi manajerial, yang terdiri atas lembaga pendidikan, pelaku atau aktor yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. Tanpa melihat bagaimana hubungan silmbolik maupun hubungan timbal balik antara peserta didik dengan pendidik, serta hubungan dunia kerja dengan program studi yang ada pada lembaga pendidikan. Program dibeberapa negara dunia ketiga selalu berada dibelakang proses dinamika sosial. Artinya ilmu pengetahuan hanya menjadi alat yang terlambat untuk membaca situasi dalam konteks perubahan sosial. Menurut pengulas hal ini akibat dari lemahnya manajemen pendidikan yang dikembangkan oleh lembaga pendidikan tersebut. Kajian terhadap evaluasi pendekatan dalam buku manajemen pendidikan karya Hikmat ini juga tidak membahas hal tersebut, ini sekali lagi menurut pengulas kelemahan lain dari buku ini.
Menurut pemahaman pengulas masalah pendidikan bukan hanya berkaitan dengan manajemen pendidikan saja, namun juga berkaitan dengan out put dan out come lembaga pendidikan yang merupakan hasil produksi dari kajian para aktor yang terlibat dalam manajemen pendidikan. Perkembangan maupun kemajuan manajemen pendidikan yang mutakhir bukan hanya ditentukan oleh bagaimana promo yang dilakukan pengelola lembaga pendidikan terhadap minat peserta didik untuk menjadi bagian dari lembaga pendidikan tersebut. Tapi yang lebih substansial adalah bagaimana lembaga pendidikan yang dimaksudkan sebagai salah satu produk dari manajemen pendidikan mampu melahirkan out put maupun out come sumber daya manusia yang handal serta berguna bagi manusia yang lain. Tentunya hal ini harus disesuaikan dengan program studi yang ditempuh oleh peserta didik. Disinilah menurut pengulas substansi dari pembentuk standarisasi ataupun kompetensi dasar sebagai skill utama yang harus dikuasai oleh pengguna (konsumen) dari lembaga pendidikan. Artinya harus ada paradigma baru yang dipergunakan untuk mengatur mengenai manajemen pendidikan ke depan. Sekali lagi paradigma ini harus mengacu pada perubahan sosial yang terjadi baik dalam skala lokal, nasional, regional maupun global. Setuju atau tidak menurut kajian sosiologi masyarakat modern terbentuk dari hasil interaksi yang tidak kenal batas baik dalam konteks klan, suku, bangsa maupun negara.
Penutup
Sebagai bagian akhir dari resensi buku manajemen pendidikan karya Drs. Hikmat, M.Ag ini dapat pengulas tarik beberapa kesimpulan, pertama, lembaga pendidikan harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen pendidikan bukan hanya dalam pengertian mikro saja, namun juga dalam pengertian yang makro. Artinya dalam melaksanakan manajemen pendidikan harus melihat faktor lain diluar masalah utama sistem pendidikan.
Kedua, produk manajemen pendidikan baik berupa sistem pembelajaran, media pembelajaran, metode maupun program studi yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan harus sesuai dengan tuntutan zaman. Agar tujuan utama didirikannya lembaga pendidikan dapat tercapai dengan baik serta dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh manusia maupun insan yang akan menggunakan produk dari lembaga pendidikan. terakhir, dalam konteks manajemen pendidikan bahwa keberhasilan dari pelaksanaan fungsi-fungsi manajerial bukan hanya ditandai dengan sistem kepemimpinan dan pengorganisasi yang baik disebuah lembaga pendidikan, baik dari aspek capacity yang terdiri atas kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan bicara, keterampulan serta kemampuan nilai. Dari aspek achievment yang meliputi gelar kesarjanaan, pengetahuan, keberhasilan maupun kesehatan jasmani.
Aspek responsibility yang meliputi kemampuan untuk mandiri dan berinisiatif, tekun, agresif, percaya diri serta futuristik. Aspek participation terdiri atas aktif, relationship, pandai membangun team work serta adaptif. Aspek status terdiri atas kedudukan sosial ekonomi dan popularitas. Serta aspek yang terakhir yakni situation yang meliputi mental yang baik, status, skill, energik, fleksibel serta goal oriented. Namun harus diarahkan kepada skala yang lebih makro yakni output maupun out come lembaga pendidikan mempunyai kemampuan adaptif yang baik secara sosial, moral maupun etika guna menjadi pemimpin dimasa yang akan datang.
Kedepan yang harus dikembangkan dalam ilmu manajemen pendidikan menurut pengulas antara lain sebagai berikut : pertama, ruang lingkup ilmu manajemen pendidikan harus diperluas. Dalam artian bahwa ilmu manejemen pendidikan harus dikaji secara komprehensip dan ditinjau dari berbagai macam aspek. Kedua, ilmu manajemen pendidikan harus dikaji dengan menggunakan paradigma pendidikan. Tidak dalam pengertian manajemen secara utuh, namun harus memasukkan aspek sosialnya, sebab out put maupun out come lembaga pendidikan pada hakekatnya adalah mencerdaskan. Baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik peserta didik. Hal ini dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik agar mempunyai bekal yang memadai guna mengimplementasikan ilmu yang mereka dapatkan selama menuntut ilmu bagi kepentingan masyarakat secara luas. Terakhir, berdasarkan pemaparan di atas, pertanyaannya kemudian adalah bagaimana idealnya manajemen pendidikan di terapkan di masa-masa yang akan datang, mengingat bahwa perubahan sosial dan dinamika sosial selalu berkembang tanpa kenal batas ruang dan waktu.


Download MANAJEMEN PENDIDIKAN (RESENSI BUKU).docx

Download Now



Terimakasih telah membaca MANAJEMEN PENDIDIKAN (RESENSI BUKU). Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

banner
Previous Post
Next Post

Akademikita adalah sebuah web arsip file atau dokumen tentang infografi, presentasi, dan lain-lain. Semua pengunjung bisa mengirimkan filenya untuk arsip melalui form yang telah disediakan.

0 komentar: