September 08, 2016

MANAJEMEN OPERASI MANUFAKTUR DESAIN PRODUK DAN JASA

Judul: MANAJEMEN OPERASI MANUFAKTUR DESAIN PRODUK DAN JASA
Penulis: Helmi Fareka


KATA PENGANTARPuji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Alloh swt. karena berkat rahmat dan karunia-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah berjudul "Desain Produk dan Jasa". Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasi.
Penyusun menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penyusun banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
Masharyono, S.Pd., M.M. selaku dosen mata kuliah Manajemen Operasi;
Semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna, karena masih memliki banyak kekurangan, baik dalam isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun dan pembaca. Amin.
Bandung, Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISIContents
TOC \o "1-3" \h \z \u KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIiiDAFTAR GAMBARiiiBAB I PAGEREF _Toc400585899 \h 4PEMBAHASAN PAGEREF _Toc400585900 \h 41.1 Pengertian Desain Produk dan Jasa PAGEREF _Toc400585901 \h 41.2 Pemilihan Produk dan Jasa PAGEREF _Toc400585902 \h 71.2.1 Strategi Produk Menunjang Keunggulan Bersaing PAGEREF _Toc400585903 \h 71.2.2 Analisis Produk Berdasarkan Nilai PAGEREF _Toc400585904 \h 91.3 Pengembangan Produk PAGEREF _Toc400585905 \h 101.3.1 Sistem Pengembangan Produk PAGEREF _Toc400585906 \h 101.4 Quality Function Deployment (QFD) PAGEREF _Toc400585907 \h 101.5 Permasalahan Desain Produk PAGEREF _Toc400585908 \h 171.5.1 Desain Yang Tangguh PAGEREF _Toc400585909 \h 171.5.2 Desain Moduler PAGEREF _Toc400585910 \h 171.5.3 Computer-Aided Design PAGEREF _Toc400585911 \h 171.5.4 Teknologi Virtual Reality PAGEREF _Toc400585912 \h 181.5.5 Etika Dan Desain Ramah Lingkungan PAGEREF _Toc400585913 \h 181.5.6 Persaingan Berdasarkan Waktu PAGEREF _Toc400585914 \h 181. 5.7 Membeli Teknologi dengan Cara Mengakuisisi Perusahaan PAGEREF _Toc400585915 \h 181.5.8 Usaha Patungan PAGEREF _Toc400585916 \h 181.5.9 Aliansi PAGEREF _Toc400585917 \h 191.6 Analisis Nilai PAGEREF _Toc400585918 \h 201.7 Menentukan Strategi Dan Produk Jasa PAGEREF _Toc400585919 \h 201.8 Kontak pelanggan PAGEREF _Toc400585920 \h 221.9 Matriks jasa PAGEREF _Toc400585921 \h 231.10 Strategi Pengenalan Produk Baru PAGEREF _Toc400585922 \h 251.11 Desain Produk Cross-Fungsional PAGEREF _Toc400585923 \h 261.12 Dokumen Untuk Produksi PAGEREF _Toc400585924 \h 271.13 Penerapan Pohon Keputusan Pada Desain Prroduk. PAGEREF _Toc400585925 \h 271.14 Transisi Menuju Produksi PAGEREF _Toc400585926 \h 27BAB II PAGEREF _Toc400585927 \h 29KESIMPULAN PAGEREF _Toc400585928 \h 29

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1……………………………………………………………………………………………………..
Gambar 2……………………………………………………………………………………………………..
Gambar 3……………………………………………………………………………………………………..
Gambar 4a……………………………………………………………………………………………………
Gambar 4b……………………………………………………………………………………………………

BAB IPEMBAHASAN1.1 Pengertian Desain Produk dan JasaDesain produk dapat didefinisikan sebagai generasi ide, pengembangan konsep, pengujian dan pelaksanaan manufaktur (objek fisik) atau jasa. Desainer produk konsep dan mengevaluasi ide-ide, membuat mereka nyata melalui produk dalam pendekatan yang lebih sistematis. Peran seorang desainer produk meliputi berbagai karakteristik manajer pemasaran, manajer produk, industri dan desain insinyur perancang.
Istilah ini kadang-kadang membingungkan dengan desain industri, yang mendefinisikan bidang spektrum yang lebih luas kegiatan desain, layanan seperti desain, desain sistem, desain interaksi serta peran design. Produk perancang menggabungkan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan barang-barang tiga dimensi. Peran yang berubah ini telah difasilitasi oleh perangkat digital yang memungkinkan para desainer untuk berkomunikasi, memvisualisasikan dan menganalisa ide-ide dalam suatu cara yang akan diambil tenaga kerja lebih besar di masa lalu.
Desainer produk dilengkapi dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk membawa produk dari konsepsi ke pasar. Mereka harus memiliki kemampuan untuk mengelola proyek desain, dan subkontrak daerah untuk sektor lain dalam industri desain. Estetika dianggap penting dalam Desain Produk tapi desainer juga menangani aspek-aspek penting termasuk teknologi, ergonomi, kegunaan, stres bahan analisis dan rekayasa.
Seperti sebagian besar bidang desain ide untuk desain produk muncul dari suatu kebutuhan dan memiliki fungsi. Ini mengikuti metode tertentu dan terkadang dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang lebih kompleks seperti asosiasi dan Telesis. Juga digunakan untuk menggambarkan produk yang kompeten secara teknis perancang atau desainer industri adalah istilah Industrial Design Engineer. The Cyclone vacuum cleaner penemu James Dyson misalnya dapat dianggap dalam kategori ini.
Beberapa perusahaan atau individu yang memiliki perasaan yang kuat terutama untuk mengembangkan produk-produk baru daripada yang lain. Dalam dunia modern ini termasuk teknologi terutama perusahaan-perusahaan seperti iRobot, Google atau Nokia. Banyak desainer produk aset strategis kepada perusahaan-perusahaan yang perlu untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dalam inovasi.
Merancang produk jasa merupakan tantangan karena jasa pada umumnya mempunyai karakteristik yang unik. Satu alasan peningkatan produktifitas dalam jasa begitu rendah adalah karena baik desain maupun pengantaran produk jasa menyertakan adanya interaksi pelanggan. Walaupun demikian, seperti halnya barang, sebagian besar biaya dan kualitas sebuah jasa didefinisikan pada tahap desain.
Pendekatan kedua adalah memodulerkan produk sehingga kustomisasinya dilaksanakan pada perubahan modul. Strategi ini menjadikan modul dirancang sebagai kesatuan standar yang tetap. Pendekatan ketiga pada desain jasa adalah membagi jasa menjadi bagian-bagian kecil. Dan mengidentifikasi bagian-bagian yang menyebabkan otomatisasi atau pengurangan interaksi dengan pelanggan.
            Teknik yang keempat adalah untuk memfokuskan desain pada apa yang disebut moment of truth. Dimana hubungan antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan sesuatu yang sangat penting.
Setiap barang dan jasa yang masuk dalam fase perkenalan, dapat didefinisikan, yaitu berdasarkan fungsinya, untuk apa produk atau jasa itu digunakan. Perusahaan mendesain suatu produk dengan tujuan bagaimana meningkatkan fungsi-fungsinya. Selanjutnya definisi suatu produk dilihat dari aspek desain seperti warna, bentuk dan ukurannya yang dapat diterima oleh pasar.
Gambaran teknis (engineering drawing ) merupakan dimensi dan toleransi atas bahan baku yang dibeli, atau bahan baku yang diproduksi yang dapat dipergunakan sebagai komponen didalam proses produksi. Gambaran ini merupakan standar kualitas atau mutu bahan baku yang menjadi komponen yang akan dipakai dalam proses produksi.
Kartu stok (Bill of Materials ) merupakan daftar dari tiap-tiap komponen dengan uraiannya, jumlahnya dan berapa kebutuhan yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang. BOM merupakan dokumen yang dibuat berdasarkan hasil desain produk dan menjadi dasar bagi manajer produksi untuk melaksanakan proses produksi, sehingga proses produksi dapat menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan desain yang ditentukan dalam pengembangan produk.
Suatu produk yang telah didesain untuk memproduksinya membutuhkan dokumen seperti berikut ini:
Gambaran teknis assembling (assembly drawing), yang merupakan cara pengelolahan suatu produk. Gambaran teknis biasanya merupakan gambaran tiga dimensi, berupa gambaran isometrik (yang menggambarkan setiap komponen dan cara penggabungannya).
Urutan penggabungan komponen (chart assembling), merupakan bentuk skematik bagaimana suatu produk di-assembling, dibeli komponennya atau dikombinasikan, serta alur tiap komponen sesuai dengan subassembling yang ada untuk menghasilkan suatu produk akhir.
Daftar alir komponen (route sheet), merupakan aturan operasional untuk mengassembling dan inspeksi kebutuhan untuk memproduksi suatu komponen dengan bahan baku yang spesifik berdasarkan bill of materials.
Order (work order) adalah instruksi untuk membuat sejumlah item produk dan bagian-bagiannya yang dilengkapi dengan skedul pembuatannya.
Pembertahuan perubahan teknik (engineering change notice), merupakan koreksi teknik akibat modifikasi dari gambaran teknik atau bill of materials.
Sistem perencanaan produk (configuration management), merupakan sistem dari perencanaan produk dan perubahan komponen yang secara akurat dikenali dan dikendalikan secara akuntabilitas atas perubahan pemeliharaannya
1.2 Pemilihan Produk dan JasaPemilihan produk adalah proses pemilihan produk barang atau jasa untuk dapat disajikan pada pelanggan atau klien. Sebagai contoh, asuransi melakukan spesialisasi yaitu, ada asuransi yang berada pada bidang khusus mobil atau asuransi dengan jenis umum seperti Prudential. Organisasi melakukan pembedaan melalui produk yang dihasilkan oleh mereka. Keputusan produk merupakan asas bagi strategi organisasi dan memilki dampak yang luas pada seluruh fungsi operasi.
1.2.1 Strategi Produk Menunjang Keunggulan BersaingTerdapat banyak pilihan dalam pemilihan, penetapan, dan perancangan produk. Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan kepada pelanggan atau klien. Seperti contohnya rumah sakid melakukan spesialisasi pada berbagai jenis pasien dan prosedur kesehatan. Organisasi seperti Shouldice Hospital melakukan diferesiansi melalui produk mereka. Mereka menawarkan barang yang sangat unik. Taco bell telah mengembangkan dan menjalankan sebuah strategi biaya rendah melalui desain produk.Stategi Toyota adalah respons cepat dalam melayani kebutuhan pelangannya. Toyota telah menjadikan desai mobil tercepat dalam dunia otomotif. Waktu desain yang lebih singkat memungkinkan Toyota memasarkan mobil sebelum selera pelanggan berubah dan melakukan proses desain dengan teknologi dan inovasi baru. Keputusan produk sangatlah mendasar bagi strategi organisasi dan berdampak luas terhadap seluruh fungsi operasi.
Siklus Hidup Produk
Produk-produk dilahirkan. Mereka hidup dan mati. Mereka disingkirkan oleh masyarakat yang terus berubah. Terlepas dari perpanjangan siklus, tugas manajer operasi tetaplah sama. Jika proses operasi tidak dapat berjalan secara efektif pada tahapan ini, maka perusahaan mungkin dibebani dengan produk pecundang yakni produk yang tidak dapat diproduksi secara efisien mungkin bahkan tidak layak diproduksi sama sekali.
b. Siklus Hidup dan Strategi
Sebagaimana para manajer operasi harus siap mengembangkan produk baru, mereka juga harus siap mengembangkan strategi untuk produk baru yang sudah ada. Strategi produk yang berhasil mengharuskan penetapan strategi terbaik untuk setiap produk berdasarkan posisinya pada setiap hidupnya. Di bawah ini, kita meninjau beberapa pilihan strategi saat produk bergerak di sepanjang siklus hidupnya.
-314325101600Arus Kas Negatif
Arus Kas
Pendapatan Bersih
(Laba)
Pendapatan
Penjualan
Biaya Pengembangan dan Produksi
Kerugian
Perkenalan
Pertumbuhan
Kematangan
Penurunan
Siklus Hidup Produk
00Arus Kas Negatif
Arus Kas
Pendapatan Bersih
(Laba)
Pendapatan
Penjualan
Biaya Pengembangan dan Produksi
Kerugian
Perkenalan
Pertumbuhan
Kematangan
Penurunan
Siklus Hidup Produk

Gambar 1
Fase perkenalan, karena produk-produk pada fase perkenalan ini sedang disesuaikan dengan kondisi pasarnya dan teknik-teknik produksinya, mungkin diperlukan pengeluaran lain-lain untuk penelitian, pengembangan produk, modifikasi dan perbaikan proses serta pengembangan pemasok.
Fase pertumbuhan, dalam fase pertumbuhan, desain produk telah mulai stabil dan diperlukan peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif.
Fase kematangan, saat sebuah produk mencapai kematangan, pesaing mulai bermunculan. Produksi dalam jumlah besar dan inovatif sangatlah sesuai pada fase ini. Pengendalian biaya yang sangat baik, berkuranganya pilihan dan potongan lini produk mungkin akan efektif atau diperlukan untuk meningkatkan keuntungan dan pangsa pasar.
Fase penurunan, manajemen mungkin perlu sedikit kejam pada produk yang siklus hidupnya mendekati akhir. Produk yang hamper mati biasanya adalah produk yang buruk bagi investasi sumber daya dan kemampuan manajerial.
1.2.2 Analisis Produk Berdasarkan Nilai
Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat paling menjanjikan. Hal itu merupakan prinsip pareto yang diterapkan pada bauran produk. Sumber daya diinvestasikan pada permasalahan yang sedikit, tetapi penting bukan pada yang banyak, tetapi sepele. Kontribusi yang rendah dari produk tertentu jika dilihat persatuan mungkin akan tampak sangat berbeda jika hal itu mempresentasikan sebagian besar nilai penjualan dalam perusahaan.
Laporan produk berdasarkan nilai membuat manajemen dapat mengevaluasi strategi yang memungkinkan untuk setiap produk. Hal ini dapat meliputi pertambahan arus uang, peningkatan penetrasi pasar, atau mengurangi biaya,. Laporan juga dapat menginformasikan pasa manajemen mengenai produk yang harus dihilangkan, gagal, tidak boleh diinvestasikan lebih lanjut pada penelitian dan pengembangan atau modal.
1.3 Pengembangan Produk1.3.1 Sistem Pengembangan ProdukSebuah strategi pengembangan produk yang efektif menghubungkan keputusan produk dengan arus uang, dinamika pasar, siklus hidup produk, dan kemampuan organisasi. Sebuah perusahaan harus mempunyai dana untuk mengembangkan produk, memahami perubahan yang terus terjadi di pasar, mempunyai potensi yang diperlukan, dan juga sumber daya. Sistem pengembangan produk tidak hanya menentukan keberhasilan produk, tetapi juga masa depan perusahaan.
Proses penyaringan diperluas pada fungsi operasi. Pengembangan produk yang optimal bergantung pada dukungan bagian lain dalam perusahaan, dan juga gabugan kesepuluh keputusan MO yang berhasil, mulai dari desain produk hingga pemeliharaan. Mengenali produk yang terlihat akan meraih pangsa pasar, berbiaya efektif, dan menguntungkan, tetapi pada kenyataannya sulit untuk diproduksi, dapat menyebabkan kegagalan dan bukan keberhasilan.
1.4 Quality Function Deployment (QFD)QFD  adalah proses menetapkan permintaan pelanggan dan menerjemahkan keinginan pelanggan ke dalam atribut yang dapat dipahami dan dilaksanakan oleh setiap bagian fungsional. Suatu perangkat QFD adalah Rumah Kualitas, yaitu bagian dari proses penyebaran fungsi kualitas yang menggunakan matriks perencanaan untuk menghubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana perusahaan akan memenuhi keinginan tersebut.
1.4.1 Membuat Organisasi untuk Pengembangan Produk
Tim pengembangan produk bertanggung jawab untuk mengubah permintaan pasar menjadi sebuah produk yang dapat mencapai keberhasilan produk. Tim ini terdiri dari perwakilan dari pemasaran, produksi, pembelian dan penjaminan kualitas, dan karyawan pelayanan lapangan. Pengguanaan tim seperti ini disebut sebagai rekayasa menyeluruh (concurrent engineering) dan menunjukan sebuah tim yang mewakili semua bidang yang terpengaruh (dikenal sebagai tim lintas fungsi).
Satu alat QFD adalah rumah kualitas (house of quality). Rumah kualitas merupakan bagian dari proses quality function deployment yang menggunakan sebuah matriks perencanaan untuk menghubungkan "keinginan" pelanggan dengan "bagaimana" perusahaan melakukan sesuatu untuk memenuhi "keinginan" tersebut.
Kenali keinginan pelanggan.
Kenali bagaimana produk akan memuaskan keinginan pelanggan.
Hubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat untuk memenuhi keinginan pelanggan tersebut.
Kenali hubungan antar sejumlah bagaimana pada perusahaan.
Buat tingkat kepentingan.
Evaluasi produk pesaing
1.4.2 Tim Pengembangan Produk
Tim pengembangan produk bertanggung jawab mengubah permintaan pasar menjadi sebuah produk yang dapat mencapai tahap keberhasilan. Tim ini terdiri atas perwakilan dari pemasaran, produksi, pembelian, penjaminan kualitas dan pelayanan lapangan. Banyak juga tim yang memasukkan perwakilan dari para penyedia barang atau jasa.
1.4.3 Kemampuan untuk Diproduksi dan Rekayasa Nilai
Kemampuan untuk diproduksi dan rekayasa nilai berkenaan dengan peningkatan dalam hal desain dan spesifikasi pada tahap pengembangan produk, mulai dari penelitian, pengembangan, desain, dan produksi. Selain pengurangan biaya yang nyata dan langsung terlihat, desain sedemikian hingga barang layak diproduksi dan rekayasa nilai juga menghasilkan keuntungan lain, antara lain :
1.      Mengurangi kerumitan
2.      Standarisasi tambahan dari berbagai komponen
3.      Perbaikan aspek-aspek fungsional dari produk
4.      Peningkatan desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan
5.      Memudahkan produk untuk dirawat
6.      Desain yang tangguh
1.4.4 Menentukan Karakteristik
Penentuan karakteristik ini bertujuan untuk mengetahui selera konsumen terhadap produk. Hal ini dapat dilakukan dengan metode QFD (Quality Function Deployment), yaitu menterjemahkan selera konsumen ke dalam bentuk atribut-atribut produk yang disesuaikan dengan karakteristik teknis. QFD adalah suatu matriks yang sistematis, menggambarkan pendekatan yang dilakukan untuk merancang produk yang berkualitas.Disain Produk 28 Menunjukkan perbandingan produk rancangan terhadap produk pesaing Standar performansi produk Nilai kepentingan dari tiap karakteristik Nilai hasil perbandingan terhadap produk pesaing Dasar dari QFD adalah filosofi TQM (Total Quality Management). Dalam QFD menggunakan suatu matriks yang disebut sebagai House of Quality, di mana matriks ini dapat menterjemahkan keinginan konsumen ke dalam karakteristik desain. Bantuk dan keterangan dari setiap bagian matriks House of Quality dapat dilihat pada Gambar 2 dibawah ini :

Gambar 2
Dalam menggunakan matriks House of Quality harus melalui prosedur sebagai berikut:
Mengidentifikasikan keinginan konsumen ke dalam atribut-atribut produk.
Pada tahap ini akan diuji sampai sejauh mana tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu produk. Umumnya konsumen menyatakan pendapatnya mengenai suatu produk ke dalam atribut – atribut yang sangat umum, sehingga yang terpenting dalam tahap ini adalah mengidentifikasi pernyataan konsumen dengan baik untuk menghindari kesalahan interpretasi.
b. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut-atribut. Penentuan peringkat atribut ini dapat dilakukan dengan memberikan bobot persentase pada masing-masing atribut dengan menggunakan skala prioritas.
c. Mengevaluasi atribut-atribut dari produk pesaing Performansi dari pesaing dianalisis, keterangan mengenai atribut yang diprioritaskan pesaing dikaji.
d. Membuat matriks perlawanan antara atribut produk dengan karakteristik. Atribut – atribut yang telah diterjemahkan ke dalam karakteristik teknis pada tahap di atas dimasukkan ke dalam suatu matriks, di mana atribut diletakkan vertikal pada tepi sebelah kiri, sedangkan karakteristik teknis diletakkan horizontal pada tepi atas. Karakteristik teknis yang dipilih harus nyata dan dapat diukur.
e. Mengidentifikasi hubungan antara karakteristik teknis dan atribut produk.
Untuk menyatakan hubungan yang terjadi antara karakteristik teknis dan atribut, biasanya menggunakan skor, di mana skor yang tertinggi menggambarkan tingkat kemudahan yang tinggi bagi tim perancang untuk mengidentifikasi karakteristik teknis yang paling berpengaruh pada kepuasan konsumen, dan sebaliknya.
f. Mengidentifikasi interaksi yang relevan di antara karakteristik teknis. Dalam House of Quality, besaran diletakkan pada bagian roof. Bekerja dengan matriks roof seperti ini dapat memudahkan dalam memeriksa interaksi yang terjadi pada setiap pasangan karakteristik teknis.
g. Menentukan gambaran target yang ingin dicapai untuk karakteristik teknis.
Pada tahap ini tim perancang menentukan target yang ingin dicapai untuk pengukuran parameter karakteristik teknis dalam memuaskan keinginan konsumen dan meningkatkan produknya melebihi produk pesaing.
1.4.5 Menentukan Alternatif.
Yaitu suatu proses perancangan yang berguna untuk membangkitkan ide – ide pemikiran serta menciptakan alternatif – alternatif yang dapatDisain Produk 30 mencapai solusi terhadap permasalahan perancangan. Metode yang dipakai adalah Morphological Chart.
Morphological Chart adalah suatu daftar atau ringkasan dari analisis perubahan bentuk secara sistematis untuk mengetahui bagaimana bentuk suatu produk dibuat. Didalam chart ini dibuat kombinasi daari berbagai kemungkinan solusi untuk membentuk produk – produk yang berbeda atau bervariasi. Kombinasi yang berbeda atau bervariasi. Kombinasi yang berbeda dari sub solusi dapat dipilih dari chart, mungkin dapat menuju solusi baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Morphological Chart berisi elemen – elemen , komponen – komponen atau sub – sub solusi yang lengkap yang dapat dikombinasikan.
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Mendaftar / membuat daftar yang penting bagi sebuah produk. Daftar tersebut haruslah meliputi seluruh fungsi pada tingkat generalisasi yang tepat
b. Daftar setiap fungsi yang dapat dicapai yang menentukan komponen apa saja untuk mencapai fungsi. Daftar tersebut meliputi gagasan baru sebagaimana komponen – komponen yang ada dari bagian solusi.
c. Menggambar dan membuat sebuah chart untuk mencamtumkan semua kemungkinan – kemungkinan hubungan solusi.
d. Identifikasi kelayakan gabungan / kombinasi sub – sub solusi. Jumlah total dari kombinasi tersebut mungkin sangat banyak, sehingga pencarian strategi mungkin harus berpedoman pada konstrain atau criteria.
1.4.6 Evaluasi Alternatif.
Evaluasi alternatif merupakan suatu proses penentuan alternatif terbaik dari berbagai macam alternatif yang muncul, sehingga diperoleh suatu rancangan yang baik dan dapat memenuhi keinginan konsumen. langkah – langkah yang akan dilakukan adalah:
a. Membuat sebuah daftar tujuan perancangan. Daftar ini merupakan modifikasi dari daftar awal. Pohon tujuan juga dapat digunakan untuk maksud ini.
b. Menyusun sebuah daftar tujuan dan sub tujuan dari tingkatan yang tinggi ke tingkatan yang rendah . Metode yang digunakan adalah Weighted Objecticves.
c. Membuat bobot relatif dari setiap tujuan. Pemberian bobot juga bisa menggunakan perbedaan nilai dari setiap pohon tujuan sehingga jumlah total bobot bernilai 1.
d. Menciptakan parameter pelaksanaan /nilai kegunaan untuk masing – masing tujuan. Baik tujuan kualitatif maupun kuantitatif sebaiknya dibuat dalam skala yang lebih sederhana.
e. Menghitung dan membandingkan nilai relatif dari setiap alternative perancangan. Perkalian setiap skor parameter dengan bobot nilainya. Alternaif terbaik memiliki jumlah nilai terbesar. Perbandingan dan analisis profil nilai mungkin akan lebih baik dalam perancangan daripada hanya sekedar memilih nilai terbesar.
1.4.7 KomunikasiMerupakan tahapan akhir dalam proses perancangan. Prosedur yang
dilakukan adalah:
a. Membuat daftar komponen – komponen produk dan mengidentifikasi fungsi masing – masing komponen. Jika memungkinkan, produk yang telah dirakit kedalam komponennya. Pembentukan diagram dan grafik fungsi akan lebih baik.
b. Menentukan nilai fungsi yang teridentifikasi. Nilai yang diidentifikasi merupakan nilai yang telah diterima konsumen.
c. Menentukan biaya dari setiap komponen.
d. Mencari cara untuk mengurangi biaya tanpa mengurangi nilai. Dalam hal ini diperlukan kreativitas yang ditujukan untuk meningkatkan rasio nilai terhadap biaya.
e. Evaluasi alternatif dan menyeleksi perubahan. Solusi yang telah didapat kemudian dikomunikasikan kepada konsumen melalui produk dengan segala keunggulan atribut dibanding produk pesaing. Hal ini tentunya dilakukan dengan menggunakan rekayasa nilai (value engineering).
1.5 Permasalahan Desain Produk1.5.1 Desain Yang TangguhDesain yang tangguh berarti produk dirancang sedemikian rupa sehingga ada sedikit variasi pada produk atau perakitan tidak berdampak banyak pada produk akhirnya. Juga desain yang dapat diproduksi sesuai persyaratan, bahkan dengan adanya kondisi proses produksi yang tidak sempurna.
1.5.2 Desain ModulerDesain moduler adalah desain dimana bagian atau komponen dari suatu produk dibagi-bagi menjadi modul-modul yang dapat dipertukarkan dan diganti dengan mudah.
1.5.3 Computer-Aided DesignMaksudnya adalah penggunaan komputer secara ineraktif untuk mengembangkan dan mendokumentasikan produk.
1.5.4 Computer-Aided Manufacturing
Yaitu penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan mesin. Adapun manfaat CAD dan CAM adalah sebagai berikut :
Kualitas produk menjadi semakin baik
Waktu desain yang lebih singkat
Pengurangan biaya produksi
Ketersediaan basis data
Memunculkan kemampuan baru
1.5.4 Teknologi Virtual RealityBentuk komunikasi visual dimana citra-citra digunakan sebagai pengganti dari benda aslinya, tetapi masih memungkinkan pengguna untuk meresponnya secara interaktif
1.5.5 Etika Dan Desain Ramah LingkunganBerikut tujuan desain yang etis dan ramah lingkungan:
Mengembangkan produk yang lebih aman dan ramah lingkungan
Meminimalkan limbah bahan baku dan energy
Mengurangi kewajiban terhadap persoalan lingkungan hidup
Meningkatkan efektivitas biaya dengan mematuhi peraturan lingkungan hidup
Agar dikenal sebvagai perusahaan yang baik
1.5.6 Persaingan Berdasarkan WaktuYaitu persaingan yang dipengaruhi oleh waktu, mengembangkan produk dengan cepat, dan melemparkannya ke pasar. Pada saat ini telah diperkenalkan tiga strategi pengembangan eksternal yang sering digunakan perusahaan besar. Adapun tiga strategi tersebut adalah sebagai berikut :
1. 5.7 Membeli Teknologi dengan Cara Mengakuisisi PerusahaanMicrosoft dan Cisco Systems merupakan contoh perusahaan berteknologi canggih yang sering mempercepat pengembangan mereka dengan mengakuisisi perusahaan yang telah mengembangkan teknologi yang sesuai dengan misi mereka. Permasalahan yang muncul kemudian adalah menyesuaikan organisasi yang diakuisisi, termasuk teknologinya, lini produknya, dan budayanya ke dalam perusahaan pengakuisisi, alih-alih permasalahan pengembangan produk.
1.5.8 Usaha PatunganPerusahaan yang membentuk kepemilikan bersama untuk menghadirkan produk baru atau menguasai pasar baru.
1.5.9 AliansiPerjanjian kerja sama yang menjadikan beberapa perusahaan tetap independen, tetapi dapat mencapai strategi yang sesuai dengan misi masing-masing.

1.6 Analisis NilaiTerdapat suatu kebutuhan untuk memperbaiki secara tetap produk dan jasa yang kita hasilkan agar tetap kompetitif. Pembaharuan adalah kepentingan utama dalam seluruh apa yang kita lakukan. Suatu cara yang baik untk mengorganisasi pembaharuan,yang ditujukan pada perbaikan nilai produk dan jasa,disebut analisis nilai atau rekayasa nilai (value engineering)
Analisis nilai adalah suatu filosofi menghilangkan segala sesuatu yang menimbulkan biaya tetapi tidak memberikan sumbangan pada nilai atau fungsi dari produk atau jasa. Tujuannya adalah mempertemukan persyaratan performasu produk dan kebutuhan pelanggan pada biaya terendah yang memungkinkan.
Dalam analisis nilai digunakan istilah atau definisi sebagai berikut :
Sasaran atau tujuan : tujuan atau alasan keberadaan produk atau jasa.
Fungsi dasar: suatu fungsi dasar,jika dihilangkan akan membuat produk tersebut tidak berguna dalam kaitannya dengan sasaran.
Fungsi tambahan : adanya fungsi tambahan untuk mendukung fungsi dasar sebab merupakan cara untuk merancang produk khusus.
Sebagai contoh,dalam membuka kaleng,kita meiliki hal-hal sebagai berikut :
Sasaran atau tujuan: memindahkan isi
Fungsi dasar: membuka kaleng
Fungsi tambahan : memotong penutup
1.7 Menentukan Strategi Dan Produk JasaStategi jasa ini menentukan bisnis apa yang di jalankan. Strategi jasa ini memberikan pengarahan untuk merancang produk ,sistem pelayanan dan pengukuran. Strategi jasa memberikan suatu pandangan tentang jasa macam apa yang harus diadakan oleh perusahaan. Hal ini menggambarkan arah bisnus yang dirasakan oleh pelanggan dan karyawan atau paling tidak bagaimana mereka harus memandangnya.
Strategi jasa harus mempertimbangkan jasa yang ditawarkan dalam jangkauan internasional. Banyak jasa yang bersifat internasional seperti konsultansi,perjalanan (travel),telekomunikasi, perbankan dan pengapalan. Jjasa-jasa ini distandari diseluruh dunia,dasar persaingannya adalah internasional dan skala operasinya bersifat global. Banyak perusahaan jasa dapat mengadopsi suatu strategi global seperti dilakukan oleh perusahaan manufaktur.
Langkah kedua dalam model adalah menetukan produk dan jasa. Sebagian besar produk jasa terikat bersama-sama dengan barangnya. Naik taksi,transportasi dari suatu tempat ketempat lain adalah suatu jasa. Akan tetapi, jasa taksi diberikan dengan memakai fasilitas barang,yakni mobil.
Sasse,Olsen (1978) mendefinisikan produk jasa sebagai budelan/ikatan dari barang dan jasa yang terdiri dari :
Barang secara fisik atau fasilitas barang
Manfaat yang dinikmati atau jasa yang eksplisit
Manfaat psikologis atau jasa yang implisit
Dalam kasus restoran,barang fisiknya terdiri dari fasilitas makana,minuman,serbet dan sebagainya. Manfaat nikmatnya adalah citarasa,pelayanan pramuria,bau enak dari makanan serta suara dan pandangan masyarakat,manfaat psikologis meliputi kenyamanan,status dan kesejahteraan.
Kunci dari desain produk jasa adalah mendefinisikan secara tepat barangbarang yang terikat dalam jasa. Suatu campuran yang tepat barang-barang yang terikat dalam jasa.
Suatu campuran yang tepat dari ketiga komponen tersebut harus disampaikan. Tetapi tidak cukup mendefinisikan ciri-ciri barang jasa dalam istilah yang luas,standar-standar harus ditentukan. Standar-standar tersebut harus meliputi setiap atribut dalam bundle barang jasa dan harus didefinisikan secara spesifik dan dapat diukur. Jadi standar tersebut digunakan sebagai dasar pelatihan,pengendalian kualitas dan pengukuran dari prestasi manajemen.
Dalam perancangan jasa,manajemen harus secara seksama membaca harapan-harapan pelanggan. Sebagai contoh,manajemen suatu restoran mungkin mengkonsentrasikan usaha-usaha untuk menghidangkan makanan yang terbaik,tetapi keinginan pelanggan mungkin hanya menikmati suasana indah ke kota. Sehingga, manajemen harus merancang secara seksama jasa yang dapat memenuhi keinginan para pelanggan yang sebenarnya. Campuran jasa dan fasilitas barang yang umum untuk beberapa jasa yang terkenal.
1.8 Kontak pelangganKunci utama dalam memilih suatu proses adalah jumlah kontak pelanggan. Jika derajat kontak rendah,proses dapat diacuhkan dari pelanggan atau pengaruh eksternal lainnya. Dalam hal ini potensi pelanggan untuk mengganngu proses produksi adalah kecil. Jumlah kontak rendah cocok dengan jenis proses manufaktur dan efisiensinya dapat menjadi tinggi. Sebaliknya jika kontak pelanggan tinggi,pelanggan dapat mengganggu proses produksi dengan tuntuan jenis pelayanan tertentu atau perlakuan khusus. Sehingga kontak pelanggan yang tinggi dapat menyebabkan proses produksi yang tidak efisien.
Tingkat kontak tinggi, melalui kehadiran pelanggan dapat menimbulkan sumber ketidakpastian dalam sistem produksi, hal ini tidak terdapat dalam situasi yang tingkat kontaknya rendah. Tingkat kontak yang tinggi dapat menyebabkan hilangnya efisiensi potensial, seperti yang dinyatakan dalam formula:
Efisiensi potensial= f (derajat kontak pelanggan)
Derajat kontak pelanggan iukur dari presentase waktu pelanggan berada di dalam sistem yang merupakan bagian dari total waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi jasa tersebut.
Karakteristik sistem kontak yang rendah dan kontak yang tinggi adalah sebagai berikut :
Sistem kontak yang rendah dapat digunakan apabila kontak tatap muka tidak diperlukan atau tidak diinginkan oleh pelanggan atau bila tidak diperlukan pertukaran informasi secara tepat.
Sistem kontak yang rendah pada umumnya memerlukan karyawan dengan kemampuan teknis yang berorientasi kea rah efisiensi proses,prosedur yang mapan dan aliran proses. Sistem kontak yang tinggi memerlukan karyawan dengan kemampuan interpersonal yang baik termasuk keahlian dalam berbagai bidang,kepribadian,fleksibilitas dan berorientasi pada pelanggan.
Sistem kontak yang itnggi harus mampu memenuhi permintaan pada saat dibutuhkan,sehingga mereka harus menyesuaikan diri pada permintaan puncak.
Pada umumnya sistem kontak yang tinggi memerlukan biaya yang lebih tinggi dan memberikan pelayanan sesuai keinginan pelanggan (customization) dan kenyamanan yang lebih. Sistem kontak yang rendah memerlukan biaya yang lebih rendah dan lebih terstandarisasi.
1.9 Matriks jasaTerdapat banyak cara yang berbeda untuk memikirkan tentang proses jasa. Sebenarnya apa yang membedakan restoran siap saji dari restoran mewah? Apa yang membedakan perusahaan penerbangan dari kantor notaris/pengacara dan perusahaan konsultan? Apakah intensitas tenaga kerja? Derajat kontak pelanggan? Pelayanan khusus bagi pelanggan? Atau beberapa karakteristik yang lain?
Dalam matriks terdapat empat jenis operasi jasa. Jasa pabrik bercirikan interaksi dan pelayanan yang rendah dengan intensitas tenaga kerja yang rendah. Jasa seperti penerbangan,pengangkutan dengan truk dan hotel diproduksi dalam suatu yang seperti pabrik dengan efisiensi yang tinggi. Jenis operasi jasa lainnya adalah jasa perusahaan yang memberikan jasa dengan otomatisasi yang tinggi tetapi dengan derajat pelayanan yang tinggi. Jasa-jasa ini meliputi rumah sakit,perbaikan mobil dan perbaikan lainnya. Meskipun tingkat otomatisasi jasa perusahaan tinggi,tetapi cukup fleksibel untuk memenuhi berbagai macam pilihan pelanggan,sesuatu yang mirip dengan pekerjaan pesanan (job shop) dalam manufaktur.
Jasa masa bersifat padat karya dan rendah dalam interaksi dan pelayanan. Jasa ini menggunakan bentuk yang sangat terstandarisasi seperti bisnis eceran,sekolah dan perbankan yang bersifat eceran diproduksi secara masa. Sedangkan jasa professional memberikan tingkat pelayanan yang tinggi dan otomatisasi yang sangat rendah. Jasa ini dicirikan oleh profesi tradisional seperti akunatnsi,bantuan hukum dan pengobatan. Jasa-jasa dalam sel ini cenderung sangat tidak efisien disebabkan oleh tingginya biaya tenaga kerja dan tingginya interaksi pelayanan ( customization). Matriks jasa dapat ditujukan pada gambar 3
R
E
N
D
A
H Rendah Tinggi
Jasa pabrikJasa perusahaanPenerbanganrumah sakitpengiriman dengan trukbengkel mobilhotel jasa perbaikan yang lain
tempat istirahat dan rekreasiT
I
N
G
G
I RendahTinggi
Jasa masaJasa profesionaltoko ecerandoktergrosirpengacarasekolahakuntanaspek eceran dari bank komersialarsitek Gambar 3
1.10 Strategi Pengenalan Produk BaruTerdapat tiga cara mendasar untuk meninjau proses pengenalan produk baru, yaitu:
menarik-pasar (market pull)
menurut "anda pandangan ini harus membuat apa yang dapat dijual". Dalam hal ini produk baru ditentukan oleh pasar dengan sedikit perhatian terhadap keberadaan teknologi dan proses operasi. Kebutuhan pelanggan merupakan dasar utama untuk pengenalan produk baru.
Mendorong-teknologi (technology-push)
Pendekatan ini menyarankan bahwa "anda harus menjual apa yang anda dapat buat" dengan demikian produk baru diperoleh dari teknologi produksi,dengan sedikit perhatian terhadap pasar. Ini merupakan pekerjaan pemasaran untuk menciptakan pasar dan menjual produk yang dibuat.
Antarfungsional (interfuntional in nature)
Dalam pandangan ini,pengenalan produk baru adalah bersifat antar fungsional dan membutuhkan kerja sama diantara pemasaran, operasi,teknik dan fungsi lainnya. Proses pengembangan produk baru tidak dilakukan dengan menarik pasar ataupun mendorong teknologi tetapi ditentukan oleh usaha antar fungsi yang terkoordinasi. Hasilnya merupakan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan dengan penggunaan teknologi yang memberikan keuntungan terbaik.

1.11 Desain Produk Cross-FungsionalKemajuan perencanaan, atau teknologi ketidakseiringan antara desain produk
dan operasi adalah hal yang biasa terjadi. Berdasarkan atas riset terhadap 10 kasus komprehensif, Leonard-Barton menemukan tiga jenis ketidaksesuaian :
ketidaksesuaian dalam teknologi, infrastruktur dan system imbalan.Ketidaksesuaian teknologi terjadi apabila produk yang didesain oleh litbang(R&D) tidak dapat dibuat oleh bagian operasi. Hal ini terjadi bila teknologi adalah baru atau tidak terbukti (secara teori) atau tidak dimengerti dengan baik. Bagian operasi juga dapat memliki infrastruktur yang tidak sesuai dengan produk baru dalam hal ketrampilan tenaga kerja, system pengendalian, jaminan kualitas dan organisasi. Akhirnya system imbalan mungkin akan menekankan penggunaan teknologi yang ada daripada kebutuhan proses yang baru. Pelaksanaan pendekatan tradisional dalam tingkatan atau tahapan terlihat pada gambar 4.a diasumsikan bahwa teknologi akan ditransfer dalam tingkatan seperti pengambilalihan atara litbang, operasi dan pemasaran. Ini merupakan proses berurutan, setiap fungsi menyelesaikan pekerjaannya sebelum memulai fungsi berikutnya.
0140970002571750552450016668755524500
14097003575053619503194059525671830Marketing Engineering Operation

Gambar 4a Time Sequintal Approach
0193039
1333512235210018097416637000016637095241385570Marketing Engineering Operation

Gambar 4b Time Concurrent Approach
Gambar 4.b. menggambarkan suatu proses pengembangan yang concurrent. Semua fungsi terlibat sejak awal, seringkali dengan membentuk suatu tim pengembangan produk baru, segera setelah pengembangan dimulai. Dalam tingkat pertama, litbang memiliki usaha yang pokok, tetapi fungsi yang lain juga memiliki peranan. Setelah produk dirancang, litbang mengurangi usahana, tetapi tidak sampai nol, sedangkan operasi memiliki peran utama. Akhirnya bagian penjualan mengambilalih pimpinan ketika produk baru diluncurkan ke pasar

1.12 Dokumen Untuk Produksi Gambar perakitan adalah gambar produk yang terdiri atas komponen-komponennya biasanya merupakan gambar tiga dimensi yang juga gambar isometris. Dan dalam gambar perakitan ada diagram perakitan yang dimaksud diagaram perakitan adalah grafik untuk menentukan bagaimana komponen mengalir menjadi berbagai subassembly dan akhirnya menjadi produk jadi. Lembar rute mendaftarkan semua operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen dengan bahan yang terperinci. Dan disitu terdapat perintah kerja, perintah kerja adalah intruksi untuk membuat sejumlah produk tertentu, biasanya untuk jadwal tertentu. Engineering change notices berfungsi mengubah beberapa aspek definisi produk atau dokumentasi.
1.13 Penerapan Pohon Keputusan Pada Desain Prroduk. Pohon keputusan sangat bermanfaat terutama saat terdapat serentetan keputusan dan beragam hasil yang mengakibatkan keputusan selanjutnya yang diikuti hasil yang lain. Untuk membentuk sebuah pohon keputusan, digunakan prosedur sebagai berikut.
1. Pastkan semua alternative yang mungkin dan keadan sudah dimasukkan ke pohon, termasuk alternative untuk "tidak melakukan apa-apa".
2. Pengembalian hasil (payoff) dimasukkan pada akhir setiap cabang yang bersesuain.
3. Tujuannya adalah menetapkan nilai ekspektasi dari setiap tindakan yang ada.
1.14 Transisi Menuju ProduksiManajemen harus membuat keputusan untuk mengembangkan ide produk tersebut lebih lanjut dan memproduksinya, atau menghentikannya. Saat keputusan dibuat, biasanya ada satu periode percobaan untuk memastikan desainnya benar-benar dapat di produksi. Percobaan ini juga memberikan staf operasi kemungkinan untuk mengembangkan peralatan yang sesuai, prosedur pengendalian kualitas, dan pelatihan karyawan untuk memastikan produk dapat dimulai dengan sukses.
Pada akhirnya, saat produk dianggap dapat dipasarkan dan di produksi, manajemen lini akan menerima tanggung jawab. Tugas manajemen operasi adalah membuat transisi dari litbang ke produksi tanpa gejolak atau selancar mungkin.

BAB IIKESIMPULAN


Download MANAJEMEN OPERASI MANUFAKTUR DESAIN PRODUK DAN JASA.docx

Download Now



Terimakasih telah membaca MANAJEMEN OPERASI MANUFAKTUR DESAIN PRODUK DAN JASA. Gunakan kotak pencarian untuk mencari artikel yang ingin anda cari.
Semoga bermanfaat

banner
Previous Post
Next Post

Akademikita adalah sebuah web arsip file atau dokumen tentang infografi, presentasi, dan lain-lain. Semua pengunjung bisa mengirimkan filenya untuk arsip melalui form yang telah disediakan.

0 komentar: